Вы находитесь на странице: 1из 30

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES INDUSTRI MANUFAKTUR

Mesin Bubut Manual dan CNC

Laboratorium Proses Industri Manufaktur Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian RI 2005

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya pantas dihaturkan kehadirat Alloh SWT, karena dengan karunia dan rahmat-Nya yang tak terhingga penulis mampu menyelesaikan tugas praktikum ini menjadi sebuah laporan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Imam akhir jaman, Nabi besar Muhammad SAW yang membawa kita semua dari alam jahiliyah kepada alam ilmu yang penuh dengan cahaya-Nya. Penulisan laporan ini adalah bertujuan sebagai memenuhi salah satu penilaian dari praktikum Proses Industri Manufaktur yang telah kami lakukan. Laporan praktikum Proses Industri Manufaktur ini berisikan mengenai kegiatan tentang praktek pengoperasian mesin bubut manual dan mesin CNC yang dilaksanakan pada laboratorium PIM, STMI Departemen Perindustrian RI Jakarta. Dengan adanya laporan ini diharapkan langkah-langkah kerja dari pengoperasian mesin bubut manual dan mesin CNC dapat disajikan sehingga bagi para pembaca dapat menggunakan laporan ini sebagai bahan untuk belajar mengoperasikan mesin bubut manual dan mesin CNC, mulai dari menghidupkan mesin, mengsetting mesin, mengoperasikan dan mematikan mesin. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rahmatullah dan Bapak Agus selaku dosen mata kuliah Proses Industri Manufaktur, Sekolah Tinggi Manajemen Industri, Departemen Perindustrian RI. 2. Seluruh asisten Lab Proses Industri Manufaktur yang telah membantu kami dalam melaksanakan Praktikum mesin bubut manual dan mesin CNC 3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam tiap langkah yang kami lakukan untuk menjadi orang yang berguna bagi Agama, Keluarga dan Negara. 4. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis meyadari bahwa tak sesuatu pun yang sempurna yang dibuat oleh manusia termasuk laporan ini. Penulis meminta maaf jika dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dari segi ilmu maupun penyampaian. Akhir kata, tak ada yang lebih besar 2

pahalanya melainkan ilmu yang bermanfaat yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Semoga laporan ini dapat berguna sebagai bahan bacaan dan referensi dalam penyusunan laporan yang sejenis. Sekian dan terima kasih

BAB I PENDAHULUAN

I.i. Tujuan Praktek Setelah melakukan praktek Mesin Bubut dan Mesin CNC mahasiswa mampu mengoperasikan mesin bubut dengan baik dan dapat melakukan proses pembubutan pada benda kerja. I.ii.Jadual Praktikum Dalam melakukan praktek Proses Industri Manufaktur kami melaksanakan selama dua hari dengan ketentuan sebagai berikut : No Hari/Tanggal 01. Rabu, 1 Februari 2006 Jam 08.00 11.00 11.00 13.00 13.00 16.00 08.00 11.00 11.00 13.00 13.00 16.00 Keterangan Teori Mesin Bubut Manual & Mesin Bubut CNC Istirahat Praktek Mesin Bubut Manual Praktek Mesin Bubut CNC Istirahat Lanjutan Praktek Mesin Bubut CNC I.iii.Materi Praktikum Materi Praktikum yang diberikan adalah Pengoperasian Mesin Bubut Manual dan Mesin Bubut CNC.

02.

Kamis, 1 Februari 2006

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK

II.A

Mesin dan Alat Praktek Melakukan praktek proses industri manufaktur, alat dan mesin merupakan bagian

penting dari praktek yang akan dilakukan karena untuk menghasilkan suatu produk yang diinginkan perlu menggunakan suatu alat dan mesin sesuai produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu dalam praktek ini kami menggunakan beberapa mesin dan alat, berikut beberapa mesin dan alat yang digunakan yaitu : a. Vernier Caliper (Jangka Geser / Sigmat) Penggunaan jangka ini jauh lebih praktis dan teliti karena jangka ini dipergunakan untuk mengukur garis tengah luar benda, garis tengah lubang dan dalamnya lubang. Alat ini terbuat dari baja dan dapat mengukur sampai 0,025 mm atau 0,001 inch (Lampiran Vernier Caliper jangka geser/ sigmat)). b. Pahat Bubut ( HSS ) Pahat bubut digunakan untuk memotong benda kerja dan mempunyai jenis yang berbeda karena biasanya dalam menggunakan pahat ini disesuaikan benda kerja. Berikut gambar-gambar c. jenis-jenis pahat yang biasa digunakan untuk membubut yaitu (lampiran jenis-jenis pahat): Mesin Bubut Manual Pada tiap bengkel mesin konstruksi dan bengkel-bengkel pengerjaan logam lainnya pada umumnya akan selalu terdapat mesin bubut, karena mesin ini mempunyai penggunaan untuk pembuatan dan perbaikan peralatan. Mesin yang gerak utamanya berputar ini berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan pahat. Untuk terlebih jelas mengenai gambar mesin bubut terdapat pada lampiran adapun bagian-bagian dari mesin bubut dijelaskan sebagai berikut; 1. Kepala Tetap Adalah bagian mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin dan dan bagian inilah yang memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi serta roda tingkat atau roda tunggal. Pada roda tingkat biasanya terdiri dari 3 atau 4 buah keping dengan garis tengah yang berlainan dan diputar oleh suatu motor yang letaknya dibawah atau disamping roda yang melalui suatu ban. 2. Kepala Lepas : Adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dan dipasang diatas alas mesin. Kepala lepas mempunyai beberapa penggunaan, yaitu a) Sebagai tempat pemikul ujung benda kerja yang dibubut 5

b) Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor c) Sebagai tempat kedudukan penjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser disepanjang alas mesin dan kedudukannya pada alas tersebut dengan baut dan mur ikat. 3. Alas Alas yang bentuknya memanjang ini juga merupakan tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat diwaktu membubut, permukaannya rata dan halus sehingga melancarkan gerakan eretan ataupun kepala lepas diatasnya. Kepala lepas mempunyai beberapa penggunaan, yaitu : a) Sebagai tempat kedudukan kepala lepas b) Sebagai tempat kedudukan eretan ( carriege atau support ) c) Sebagai tempat kedudukan penyangga ( steady rest ) 4. 1) Eretan ( Carriege Support ) Eretan Atas, adalah eretan yang kedudukannya pada alas Eretan mempunyai beberapa jenis, yaitu : mesin dan bergerak kekiri atau kekanan sepanjang alas. Didalamnya terdapat alat-alat mekanis untuk mengerakkan eretan tersebut secara otomatis ataupun digerakkan dengan tangan. Eretan atas mempunyai kegunaan sebagai untuk memberikan panjang pemakanan yang dilakukan oleh pahat. 2) Eretan Lintang,eretan lintang terletak diatas eretan alas yang mempunyai kedudukan melintang terhadap alas. Yaitu menjauhi atau mendekati benda kerja baik diputar ataupun secara otomatis, guna eretan lintang adalah untuk memberikan tebal pemakanan pahjat atau menggerakkan pemakanan pahat diwaaktu membubut. 3) Eretan Atas, mempunyai letak diatas eretan lintang pada eretan ini terpasang rumh pahat (tool post ) yang gunanya untuk memasang pahat bubut. Kedudukan eretan ini dapat diubah-ubah atau diputar 360o sesuai dengan yang kita kehendaki. Gerakannya tidak otomatis melainkan harus dapat diputar dengan tangan. 5. cekam : a) Cekam Berahang Tiga 6 Ragum atau Cekam

Guna alat ini adalah untuk menjepit benda kerja yang akan dibubut, jenis-jenis

Alat nin bentuknya bundar dan mempunyai 3 rahang jepit, ketiga rahang dapat bergerak otomatis atau memusat sendiri apabila kuncinya diputar sehingga dapat menjepit dengan cepat. Cekam ini khusus untuk menjepit benda kerja yang bulat atau benda yang bersegi 3, segi 6, segi 9 yang sama sisi. Bagian luar rahang tersebut dapat pula dipakai untuk menjepit pekerjaan bagian dalamnya misalnya pipa, flens yang berlubang besar dan lain-lain. b) Cekam Berahang Empat Digunakan untuk menjepit benda kerja yang berbentuk segi empat, bulat atau tang bentuknya tidak teratur. Tiap mulut jepitnya dapat diatur sehingga benda kerja yang dijepit terletaka ditengah-tengah sehingga titik tengahnya segaris dengan garis senter mesin 6. Penyangga Tetap ( Steady Rest ) Adala alat yang digunakan untuk menyokong atau menunjang benda kerja yang dibubut jika bagian yang dibubut panjang. Penyangga tetap dipasang pada alas mesin dan diikat dengan baut dan mur, bagian yang menyokong benda kerja sebanyak 3 buah dan terbuat dari baja atau perunggu. Batang-batang penyokong tersebut dapat diatur melalui baut penekannya sehingga ketiganya merapat pada benda kerja. 7. Penyangga Jalan ( Follewer Rest ) Fungsi alat ini hampir sama dengan fungsi penyangga tetap, yaitu untuk menunjang benda kerja yang panjang dan kecil waktu dibubut, perbedaannya adalah bahwa penyangga jalan pemasangannya pada eretan dan ikut bergerak kebelakang pahat bubut. Kerja penyangga jalan adalah menahan benda kerja agar tidak lengkung dan tidak bergetar karena adanya tekanan pahat yang menyayat, alat ini mempunyai 2 buah batang penyokong satu buah penyokong bagian atas benda kerja dan sebuah lagi letaknya berhadapan degan letak pahat.

d. Mesin Bubut CNC Bagian Mesin Bubut CNC

Mesin bubut CNC adalah sebuah mesin yang cara kerja hampir sama dengan mesin bubut manual, perbedaannya adalah pada mesin bubut CNC pengoperasian dilakukan langsung berdasarkan program komputer. Terdapat berbagai macam bagian-bagian dari mesin bubut, antara lain: 1. Badan Mesin CNC Badan mesin CNC merupakan bagian dari mesin CNC, dimana tempat kerja dari proses berlangsung. Badan mesin CNC merupakan sebuah tabung besar yang memiliki yang terdiri dari bagian daerah operasi kerja yang memiliki penutup dan tempat pembuangan scrap (geram) dari proses. Adapun untuk terlebih jelasnya terdapat pada lampiran gambar mesin CNC. 2. Panel atau papan tombol pengoperasian mesin Panel atau papan tombol pengopersian mesin CNC merupakan panel atau papan yang berfungsi penuh pada setiap pengoperasian dari mesin CNC yang akan dijalankan. Pada panel ini terdapat bermacam-macam tombol pengoperasian yang memiliki fungsi masing masing. Untuk terlebih jelasnya akan fungsi dari tiap-tiap tombol dan gambar dari tombol dijelaskan pana lampiran mesin CNC. 3. Panel input data operasi Panel data input operasi merupakan bagian dari mesin CNC yang berfungsi sebagai input dari program yang akan dijalakan pada mesin CNC. Panel input data operasi terbagi atas dua bagian yaitu; bagian monitor komputer mesin dan bagian keyboard mesin. Untuk terlebih jelasnya gambar dan fungsi tedapat pada lampiran. Pengoperasian Mesin Bubut CNC Pengopersian mesin bubut CNC sepenuhnya dilakukan melalui program yang di input oleh user mesin. Sebelum menginput program, maka user harus terlebih dahulu mengerti dari kode-kode program yang telah disetting pada mesin CNC tersebut. Kode kode program tersebut adalah:

G-CODE & M-CODE


KODE G00 KETERANGAN Gerak Bebas Tanpa Pemakanan M00 M01 Program Stop Optional Stop

G01 G02 G03 G04 G28 G70 G71 G72 G73 G74 G75 G76 G92 G96/50 97

Gerakan Pemakanan Gerak Melingkar Searah Jarum Jam Gerak Melingkar Berlawanan Jarum Jam Dwell / Diam Sesaat Zerro Return Finishing Cylcle Pembubutan Luar / Dalam Pembubutan Muka Pembubutan Profile Drill Pembubutan Alur Multi Treading Threading Putaran Spindel Tidak Tetap Putaran Spindel Tetap

M02 M03 M04 M05 M08 M09 M10 M11 M14 M15 M19 M20 M30 M98 M99

Program End Putaran Spindel Searah Jarum Jam Putaran Spindel Berlawanan Arah Jarum Jam Spindel Stop Coolant On Coolant off Chuck open Chuck Close Tailstock / Life Center maju Tailstock / Life Center Mundur Spindel Orintation / Lock Spindel Cancel Spindel Orientation End Program Call Sub Program Mengulang-ulang Program

d. Mesin Eretan Mesin eretan merupakan sebuah mesin yang digunakan pada penyelesaiaan dari pembuatan produk pada praktikum setelah mesin CNC. Prinsip kerja dari mesin eretan sama dengan mesin bor pada umumnya, tetapi yang menjadi perbedaaan adalah presisi ketepatan dari mesin eretan lebih baik dibandingkan mesin bor.

II.B

Langkah Kerja

II.B.1 Langkah Kerja Mesin Bubut Manual A. Menyalakan Dan Mengsetup Mesin Bubut Manual Hal yang pertama yang dilakukan pada persiapan memulai langkah kerja pada praktikum adalah menyalakan mesin bubut manual tersebut dengan menekan tombol saklar tenaga pada bagian kepala tetap mesin (Gambar terdapat pada lampiran). 9

Setelah mesin menyala maka, mesin tersebut dites apakah dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Mengetes mesin sama dibarengi dengan mengsetup mesin, yaitu menetukan kecepatan yang akan digunakan. Kecepatan yang digunakan pada praktikum ini adalah 500 rpm, secara konstan, tak berubah-ubah. Tool pengatur kecepatan dapat disetel dengan memutar gagang pengatur kecepatan yang terdapat pada kepala tetap. Setelah kecepatan sudah ditentukan, maka sumbu utama mesin bubut (spindle) akan berputar sesuai dengan kecepatan yang ditetukan. Dengan mesin yang telah menyalah dan diatur kecepatan dan semua tools yang ada sudah dapat berfungsi dengan baik, maka mesin siap dioperasikan menurut benda yang akan dibuat dan pahat yang akan digunakan. B. Langkah Kerja Pembuatan Produk Pada Praktikum Langkah kerja pada pembuatan produk sesuai dengan gambar dibawah ini, pada pengoperasiaan mesin bubut manual terbagi atas 2 yaitu mengsetup mesin sesuai dengan benda kerja yang akan digunakan dan langkah-langkah kerja dalam pembubutan sehingga sesuai dengan produk yang diinginkan.

O 32,3

O 37,4

O 24,5

22

54 122

87

1. Mempersiapkan Mesin Setelah mesin siap untuk dioperasikan, maka hal pertama yang dilakukan adalah benda kerja yang akan dibuat produk sesuai dengan spesifikasi gambar yang telah ditentukan diatas. Ukuran awal dari benda adalah tergambar pada:

10

O 20,2

124,2

38,5 Tampak Samping

38,5 Tampak Atas

Kemudian benda kerja tersebut akan dijepit pada sumbu utama mesin bubut (spindle), dengan melakukan penjepitan secara manual yaitu dengan memutar lubang kunci pada spindle dengan kunci pas dan kemudian menguncinya kembali dengan keadaan yang aman sehingga benda kerja tidak terpental ketika spindle berputar. Langkan selanjutnya adalah memasang pahat pada penjepit pahat. Pemasangan pahat harus tepat sesuai dengan benda kerja yang akan pihat dengan posisi yang digambarkan sebagai berikut.

Pahat

Benda Kerja

Untuk ketepatan pemasangan pahat pada benda kerja seperti gambar diatas maka pemasangan pahat hrus dicocokan dengan mata panah yang ditempatkan pada lubang tap pada kepala lepas. Setelah benda kerja dijepit dan pahat telah dipasang pada posisi yang tepat, maka langkah pengerjaan bahan siap untuk dukerjakan. 2. Langkah-langkah Pembuatan Pada pengerjaan yang kami lakukan adalah mengerjakan benda kerja untuk menyamakan diamer yang terbesar sesuai dengan spesifikasi yang diminta, yaitu dengan melakukan pemakan sedalam 1.1 mm. yang telihat pada gambar:
Aa P ta rh u r

B n aK rj ed ea Ph t aa

11

Setelah benda kerja memiliki diameter 37,4 mm maka pengerjaan selanjutnya

adalah melakukan pengukuran terhadap benda yang akan dibuat berdasarkan spesifikasi untuk diameter pertama (paling besar) yaitu sepanjang 22 mm. hal yang pertama dilakukan adalah melakukan pengukuran yaitu melakukan pemotongan sepanjang 100 mm dengan pemakanan diameter sebesar selisih dari diameter kedua yaitu sebesar: 37,4 32,3 = 5,1. pemakanan dilakukan sebanyak 6 kali dengan tiaptiap pemakanan palin besar yaitu 10 mm. Dari metode pengerjaan tersebut maka, mesin eretan pemakanan kedalam dan eretan memanjang yang ditentukan berdasarkan penjang benda yang akan dilakukan pemakanan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Sebelum melakukan pemakanan berdasarkan gerak dari eretan panjang dan eretan kedalaman, maka posisi antara benda kerja dan ujung pahat harus diposisikan seperti posisi pada gambar sebelumnya, atau kita anggap sebagi posisi nol. Sesudah benda kerja dan ujung pahat telah berada pada posisi nol, maka roda tangan pemindah pada eretan panjang disesuaikan yaitu dengan memposisikan nol terlebih dahulu dari tanda yang tertera , kemudian memutar roda tangan sesuai dengan panjang yang sesuai dengan spesifikasi,. Untuk panjang dalam Satu kali putaran yaitu sepanjang 17 mm. jadi banyaknya pemutaran dilakukan sesuai dengan panjang benda, misal untuk panjang benda 100 mm, maka pemutaran yang dilakukan sebanyak 5 kali kemudian ditambah dengan 15 mm, agar tepat sampai 100 mm. Dan begitu pula untuk pengukuran panjang untuk dilakukan pada panjangnya daerah pemakanan yang diinginkan. Pada pemakanan untuk menginginkan pemotongan berdasarkan kedalam potong maka roda pemindah tangan pada eretan kedalam diperlukan penyetelan terlebih dahulu. Misalnya diameter benda kerja yang paling besar adalah 37,4 mm. kemudian diameter dari pengerjaan terhadap benda kerja yng kedua adalah sebesar 32, 3 mm. maka terdapat selisih yaitu; 37,4 32,3 = 5.1 mm. kemudian dibagi 2 yaitu sebesar; 2.55 mm. kemudian dilakuakan pemakanan dalam dengan setiap pemakanan yaitu sebesar; 0,25 mm. maka pengerjaan yang dilakukan adalah dengan melakukan pemakanan sebanyak 11 kali agar tepat sesuai dengan spesifikasi. Memposisikan benda kerja dan ujung pahat agar dalam posisi nol pada pemakanan dalam sama metodenya memposisikan benda kerja dengan ujung pahat 12

pada pemakanan panjang. Mengatur besar dari pemakanan dilakukan pada roda tangan pemindah pada eretan lintang, kemudian di nol kan titik penagaturan dan dilakukan pemakanan dalam sebanyak 11 kali dengan satu kali pemakanan sebesar 0,25 mm Dan seperti itu seterusnya dengan metode yang sama. Untuk lebih jelasnya pada Tahap Ke-1 tiap bagian proses, terlihat pada gambar dibawah ini;

124,2 38,5 Ukuran Benda Kerja Awal


Tahap Ke-2
A hP ta ra u r B n aK rja ed e Ph t aa S ttin P n n P m k n n e g a ja g e a a a 1 0m 0 m

Tahap Ke-3

13

24,2

100

37,4 Hasil Benda Kerja Tahap ke-3

32,3

Tahap Ke-4

2 ,2 4

3 ,0 2 6 ,0 8

A hp ta ra u r

Ph t aa A hP h t ra a a

14

124,2 24,2 32,0 68,0

37,4

32,3

24,5

24,5

Hasil Benda Kerja Pada Tahap Ke-4

Tahap Ke-5

Arah P utar Langkah K erja Ke-5

Pahat

124,2 24,2 32,0 33,0 35,0

37,4

32,3

24,5

20,2

20,2

Hasil Benda Kerja Ke-5

15

Dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang tertera pada gambar dan

menggunakan metode kerja yang sama dari tiap-tiap tahap proses pengerjaan, maka dihasilkan benda kerja yang tertera pada gambar diatas. Berdasarkan panjang awal pada benda kerja, ujung berdiameter yang paling besar harus dilakukan penyelesaian, yaitu dengan memotong ujung benda kerja sepanjang 2,4 mm. Berdasarkan langkah-langkah kerja yang kami lakukan sebelum memotong paling besar, maka sesuai dengan panjang benda kerja pada diameter yang

spesifikasi benda maka, tiap-tiap ujung dari benda kerja dilubangi. Pelubangan dilakukan dengan menggunakan mata bor yang dipasang pada badan kepala lepas. Untuk lebih jelasnya, maka digambarkan sebagai berikut; Tahap Ke-6
C enter
Center

Bor
20,2

Bor

37,4

Benda Kerja

Benda Kerja

Pelubangan Pada U jung D eter Besar iam

Pelubangan Pada Ujung Diameter Kecil

Tahap Ke-7

B n aK rja ed e

A hP h t B r la ra a a eja n

Ph t aa

2 m ,2 m

Dea P mk n n a r h e aa a

P mk n nMlina g e aa a e t n

16

Setelah dilakukan pemakanan melintang dari benda kerja sebesar 2,2 mm maka

benda kerja yang kami buat telah memenuhi spesifikasi ukuran dari benda kerja yang dibuat, yaitu sesuai dengan gambar di awal. Setelah benda kerja dibuat sesuai dengan spesifikasi maka , hal selanjutnya adalah menghaluskan permukaan dari benda kerja. sebelum melakukan penghalusan pada benda kerja keceparan putar dari spindle di tingkatkan menjadi 1100 rpm agar penghalusan menjadi lebih cepat. Bahan yang kami gunakan untuk proses adalah amplas. Waktu yang kami perlukan berdasarkan langkah-langkah kerja yang kami lakukan dengan pemutaran sebesar 600 rpm, maka kami dapat menyelesaikan benda kerja sesuai dengan spesifikasi selama; 2 jam (120 menit). Langkah kami selanjutnya adalah melakukan pengukuran ulang terhadap benda kerja yang kami buat apakah tepat ukuran sesuai dengan spesifikasi atau tidak pada lembar kerja kelompok. II. B.2 Langkah Kerja Mesin CNC a. Langkah Kerja Mesin Bubut CNC Mesin CNC dijalankan secara otomatis hal ini berbeda dengan penggunaan mesin bubut manual, sehingga hasil yang diperoleh lebih bagus bila dibandingkan dengan hasil yang didapat dari mesin bubut manual. Dalam menjalankannya pun mempunyai perbedaan yang sangat signifikan berikut ditunjukan langkah-langkah penggunaan mesin bubut CNC, yaitu : 2.a. Menghidupkan Mesin Mesin CNC dapat digunakan bila semua posisi pada tombol push button and switch of operational panel berada dititik nol, cara menghidupkannya adalah sebagai berikut : Hidupkan power mesin ke angka 1 Setelah power mesin ke angka 1 maka tekan tombol biru pada push button and switch of operational panel kira-kira menunggu beberapa detik maka monitor akan aktif dan akan menyatakan unit NC. Pada saat di monitor muncul tulisan emergency stop, maka tarik saklar emergency stop saat ini mesin belum bisa diaktifkan

17

Untuk mengaktifkan tombol-tombol yang lainnya maka tekan chuck yang terdapat di bawah mesin CNC sehingga kita bisa mulai mensetting program pembuatan produk. Untuk melihat replenct point maka arahkan putaran tombol mode pada posisi zero return, pada mode ini bila tombol diarahkan kekiri maka gerakan akan otomatis tapi bila tombol mode diarahkan ke kanan maka gerakan akan manual. Untuk menentukan pemakanan kita dapat menggunakan pilihan tombol JOG , sebelum menentukannya maka pada function key tekan tombol pos sehingga pada monitor akan menunjukan 2 titik yang berbeda yaitu X dan Z yang mempunyai nilai berkisar 0000, jika ingin merubahnya maka pada push button and switch of operational panel tekan tombol X- hingga lampunya menyala lalu dicatat angka pemakanan ( X = 441.790 ) setelah itu dilanjutkan dengan menekan tombol Z- hingga lampunya menyala lalu catat angka kecepatan pemakannya ( Z = 363.472 ). Setelah X- dan Z- mempunyai nilai maka tekan tombol ini hingga menyala, dengan demikian turret telah siap dan bisa diletakkan benda kerja. 2.b. Proses Pembuatan Produk Sebelum menjalankan operasi pembuatan produk maka dihitung berapa panjang awal ( panjang benda kerja = 130 cm ), lingkaran keliling benda kerja ( lingkaran keliling benda kerja = cm ) dan lainnya. Setelah itu masukkan benda sesuai keinginan dan mulai menjalankan pembuatan program, secara umum langkah-langkah proses kerja mesin CNC adalah : Untuk membuat program putar tombol mode ( pada push button and switch of operational panel ) ke edit program, sehingga pada monitor akan muncul program lalu ketik nomor program O0001 s.d 1000. Setelah nomor program diketahui maka setiap kali akhir pengetikan harus di ikuti dengan ketikan EOB lalu Insert. Berikut merupakan program pembuatan produk praktek proses industri manufaktur, yaitu : N10 ; G28 U0. W0. ; T0202 ; 18

G97 S1000 M03 ; GO X42. Z2. M08 ; G72 W1. R0.5 ; G72 P1 Q2 U0W0.1 F0.4 ; N1 G0 Z0. ; G01 X-1. ; N2 G0 Z2. ; G71 U1. R0.5 ; G71 P3 Q4 U0.3 W0.05 F0.4 ; N3 G0 X13. ; G01 Z0. ; X15.8 Z-2. ; Z-35. ; X24.5 Z-68. ; X31.3 ; X32.3 Z-68.5 ; Z-100. ; X42. ; N4 G0 Z2. M09 ; G0 X100. Z100. M05 ; M01 ; N20 ; T0303 ; G97 S1250 M03 ; G0 X42. Z2. M08 ; G70 P1 Q2 F 0.15 ; G70 P3 Q4 F 0.15 ; G0 X100. Z100. M05 ; M01 ; N30 ; T0505 ; G97 S750 M03 ; GO X18. Z2. M08 ; G76 P021060 Q100 R100 ; 19

G76 X14. Z-33. P1300 Q100 F2. ; GO X100. Z100. M05 ; M01 ; G01 X0. F0.04 ; G0 X42. ; X100. Z100. M05 ; M30 ; N40 ; T0707 ; G97 S1000 M04 ; G0 X42. Z-102. M08 ; Sebelum menjalankan program maka perlu dilukukan pengecekan terhadap program yang telah dibuat, arahkan tombol mode pada posisi memori . Pada tombol keyboard tekan tombol Custom Graph, lalu diteruskan dengan menekan tombol operate ( pada Software key ) lalu tekan tombol Head. Untuk melihat proses kerjanya pada software key tekan tombol Esc maka pada monitor akan terlihat proses sesuai program yang dibuat dimana terjadi pemakanan sumbu X dan Z dengan arah melintang, memanjang dan berputar pada saat ini benda kerja masih utuh. Bila terjadi kesalahan maka lampu mesin akan menyala merah yang berarti ada kesalahan dalam program, oleh karena itu perlu dilakukan pengecekan kembali. Tekan tombol Reset lalu tekan program dan setelah ada pengecekan lakukan pengerjaan seperti di awal. Untuk Menjalankan proses pemakanan benda kerja dapat dilakukan secara otomatis dan manual, bila manual ada tiga, yaitu : ( Searah Jarum Jam ) tekan tombol kumparan maka akan memutar searah jarum jam, untuk menetralkannya maka tekan tombol ( Berhenti ) kum paran akan berhenti dan bila ( Berlawanan Jarum Jam ) tekan tombol kumparan maka akan memutar berlawanan arah jarum jam, untuk menetralkannya tekan tombol berhenti maka kumparan akan berhenti.

20

Untuk menentukan kecepatan putaran arahkan tombol mode ( push button and switch of operational panel ) pada posisi kecepatan 100 maka mesin akan memahat benda kerja per program ( sesuai perintah program ). Akan tetapi bila otomatis arahkan saklar (push button and switch of operational panel ) pada angka 1/ tekan tombol otomatis maka mesin akan memproses benda kerja secara menyeluruh atau tidak per program berbeda dengan manual, waktu proses pemakanan pahat terhadap benda kerja adalah 10 menit.

2.c. Mematikan Mesin Setelah benda kerja di proses dan menghasilkan produk sesuai keinginan maka untuk mematikan mesia adalah Kembalikan tombol mode (push button and switch of operational panel ) ke posisi zero return. Untuk mengembalikan posisi sumbu X dan Z ke 0 adalah tekan tombol X+ sampai lampu menyala dilanjutkan dengan tombol Z+, sehingga pada monitor akan muncul nilai sumbu X dan Z pada posisi 0. Setelah itu tarik saklar emergency stop dan kembalikan tombol power mesin ke angka 0, maka proses pemakanan benda kerja dengan mesin CNC telah selesai. b. Proses Eretan Benda Kerja Sewaktu pengerjaan benda kerja dengan mesin CNC ada beberapa bagian yang belum dirapihkan, untuk merapihkannya digunakan mesin eretan. Proses pembuatannya dapat ditunjukkan dengan beberapa langkah, yaitu : Hidupkan mesin dengan menekan tombol on. Sebelum mesin dijalankan perlu dilakukan penyettingan sesuai benda kerja yang dihasilkan oleh mesin CNC. Untuk menyeting pembuatan sisi arahkan putaran sesuai perhitungan benda kerja dan untuk pembuatan eretan ada dua cara, yaitu gerakan lambat ( putar tombol pada angka 0 untuk menjalankan gerakan lambat hasil produk masih kasar ) dan gerakan cepat ( putar tombol pada angka 1 untuk menjalankan gerakan cepat, merupakan perapihan / penghalusan benda kerja yang masih kasar).

21

Masukkan benda kerja sesuai keinginan ( berapa mm bagian dari benda kerja yang akan di eret / dihilangkan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan bagian yang dihilangkan sekitar 2 mm ) sebelum proses eretan dijalankan. Dalam proses pengeretan benda kerja kami membaginya dalam 6 sisi dengan ketentuan sebagai berikut - Lingkaran keliling benda kerja = 360 - Sisi yang diperlukan = 6 - Maka penghitungannya adalah 360 = 60 6 Berdasarkan perhitungan di atas maka perputaran eretan diposisikan pada angka 60 ( merupakan standar internasional ) sebanyak 6 kali. Untuk melakukan proses pengeretan ada 2 cara, yaitu eretan yang dilakukan dengan melintang dan eretan yang dilakukan dengan arah memanjang ( kedua-duanya digunakan ), setelah eretan benda kerja dengan bentuk 6 sisi jadi maka dilakukan proses penghalusan dengan kecepatan yang lebih tinggi ( proses finishing ). Setelah di dapat benda kerja sesuai perhitungan dan memdapatkan ukuran yang sama dengan contoh produk yang diberikan, proses selajutnya adalah mematikan mesin eretan. Tekan tombol of untuk mematikan mesin eretan :

22

II.C

Pengukuran

A. MESIN BUBUT MANUAL Berdasarkan praktikum yang kami lakukan maka hasil pengukuran terhadap benda kerja adalah sebagai berikut: 1. Ukuran Material Awal : Diameter Benda Kerja Awal : 124,2 mm Panjang Benda Kerja Awal : 38,5 mm Digambarkan Sebagai Berikut:

124,2

2. Ukuran Spesifikasi Benda Kerja : Diameter 37,4 Diameter 32,3 Diameter 24,5 Diameter 20,2 Panjang 22 Panjang 54 Panjang 87 Panjang 122 23

38,5 Tampak Samping

38,5 Tampak Atas

Digambarkan sebagai berikut ;

O 32,3

O 37,4

O 24,5

22

54 122

87

3. Hasil Pengukuran BENDA KERJA 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penilaian Diameter 37, 4 Diameter 32,3 Diameter 24,5 Diameter 20,2 Panjang 22 Panjang 54 Panjang 87 Panjang 122 Kekasaran MESIN BUBUT MANUAL Hasil Pengkuran 37,4 32,3 24,3 20,0 22 54 87 122 Halus Keterangan Sama Sama Kurang 0,2 Kurang 0,2 Sama Sama Sama Sama -

B. MESIN CNC 1. Ukuran Material Awal : a. Diameter Benda Kerja Awal : 123 mm b. Panjang Benda Kerja Awal : 40,5 mm c. Digambarkan Sebagai Berikut:

24

O 20,2

Ukuran Benda Kerja Awal


34.00

10.04

40,5

Ukuran Spesifikasi Benda Kerja : Diameter 33,0 Diameter 32,3 Diameter 24,5 M 16X2 Panjang 22 Panjang 32 Panjang 33 Panjang 35 Digambarkan sebagai berikut ;

25

122 22 32 C 0,5x45 33 C 0,5x45 35

32,3

24,5

33

View A

33

Hasil Pengukuran BENDA KERJA 1

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

MESIN BUBUT MANUAL Penilaian Hasil Pengkuran Diameter 33,0 33,0 Diameter 32,3 32,3 Diameter 24,5 24,5 M 16X2 M 16X2 Panjang 22 22 Panjang 32 32 Panjang 33 33 Panjang 35 35 Kekasaran Halus 26

Keterangan Sama Sama Sama Sama Sama Sama Sama Sama -

BAB III PERMASALAHAN III.A Kendala Teknis Praktikum 1. Mesin Bubut Manual Pada praktikum Proses Industri Manufaktur II, ada terdapat beberapa kendala teknis yang kami hadapi dalam praktek mesin bubut manual antara lain; Mesin yang kami gunakan disarankan pengunaan pada kecepatan yang rendah , bukan optimal yang paling tinggi, sehingga waktu yang diperlukan pada pengerjaan benda kerja lebih lama. Pahat yang digunakan tidak beragam jenisnya, jadi kami hanya mengetahui satu jenis pahat dalam pengerjaan. Jika pahat yang digunakan beragam, misalnya pahat besar dan pahat kecil, maka kami dapat mengetahui pula kecepatan rata-rata dari pemakanan tiap-tiap jenis pahat. 27

Pada mesin yang kami gunakan tidak memiliki pelindung, sehingga geram yang

dihasilkan sering terpental kearah muka. 2. Mesin CNC Pada pengunaan mesin CNC kami menganggap tidak ada kendala teknis pada pengunaan mesin CNC tersebut. 3. Mesin Eretan Sama seperti halnya pada pengunaan mesin CNC, pada pengunaan mesin eretan pun kami tidak menemukan kendala teknis dari mesin III.B Kendala Non-Teknis Praktikum 1. Mesin Bubut Manual Kesalahan dalam pengukuran benda kerja sehingga produk yang dihasilkan Lingkungan dam kondisi ruang praktikum yang terlalu panas Praktikum lebih baik jika dilakukan dua atau tiga kali, karena pada saat tidak sesuai dengan spesifikasi (kurang 0,2 mm lihat hasil pemgukuran-)

pertama kami menggunakan mesin bubut adalah dalam masa pembelajaran yang sangat rentan untuk melakukan kesalahan. Dan dengan belajar dari kesalahan maka praktikan akan lebih mahir lagi dalam pengunaan mesin bubut manual. 2. Mesin CNC Penjelasan pembuatan program pada teori yang kami dapat dari praktikum sangat berbeda jauh kekomplektisitasnya dari program yang kami buat pada praktek langsung sehingga banyak yang tidak kami mengerti pada saat pengaplikasiaan program untuk langkah kerja praktikum. Banyak tombol-tombol yang kami tidak mengerti apa fungsinya, yang jika kami tidak bertanya maka pebimbing tidak menjelaskannya. Tidak ada penjelasan review dari pengoperasian awal (setup) dari pengunaan mesin CNC 3. Mesin Eretan Tidak ada pula kendala non-teknis dalam pengunaan mesin eretan.

28

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN IV.A Kesimpulan Berdasarkan praktikum Proses Industri Manufaktur yang kami lakukan maka kami dapat menarik kesimpulan: 1. Mesin Bubut Manual dan Mesin CNC memiliki berbagai fungsi yang sama, yaitu dapat melakukan pemotongan, pemakanan, atau pelubangan. 2. Perbedaan antara mesin bubut manual dan mesin CNC adalah pengoperasiaannya yaitu mesin bubut manual dijalakan secara manual oleh operator sedangkan mesin CNC beroperasikan berdasarkan program yang sudah disetting sebelumnya oleh operator sehingga mampu menjalankan berbagai fungsi yang berbeda.

29

3. Ketepatan hasil ukuran berdasarkan spesifikasi yang dihasil oleh mesin CNC jauh lebih baik jika dibandingkan mesin bubut manual. 4. Permukaan kehalusan benda kerja yang dihasilkan oleh mesin CNC lebih halus dibandinkan mesin bubut manual. IV.B Saran Sedangkan saran yang dapat kami sampaikan pada praktikum Proses Industri Manufaktur II ini adalah; 1. Praktikum sebaiknya dilakukan dengan mengerjakan dua atau tiga kali benda kerja sehingga praktikum pada pengerjaan pertama adalah proses belajar dengan pembimbing sedangkan yang kedua kalinya praktikan dilepas sendiri untuk melakukan praktikum. Dengan metode tersebut maka mahsiswa dapat lebih paham untuk mengoperasikan mesin bubut manual dan mesin CNC. 2. Pada perkuliahan reguler mata kuliah Proses Industri Manufaktur II, mahasiswa dapat langsung diperkenalkan oleh mesin-mesin yang diajarkan (mesin bubut atau mesin bor, misalnya), dengan metode ini maka mahasiswa dapat lebih menguasai mata kuliah Proses Industri Manufaktur lebih mendalam dan tidak mengalami kegagalan pada saat ujian mengingat pada mata kuliah Proses Industri Manufaktur banyak sekali mahasiswa yang harus mengulangnya pada Semester Pendek 3. waktu yang diberikan pada praktikum mesin CNC seharusnya ditambah lagi dengan materi untuk menjelaskan Program-program yang dapat dijalankan mesin CNC dan cara menginput program yang benar.

30

Вам также может понравиться