Вы находитесь на странице: 1из 13

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA.

2008

SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN INDONESIA (SIMAJI)


Imam Murtosidi Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum ABSTRAK Data Base bidang jembatan selama ini sudah ada dalam BMS (Bridge Management System) 1992. Dengan perkembangan teknologi informasi, maka diperlukan pengembangan Data Base bidang jembatan berbasis web, dengan menu tampilan lebih komunikatif dan diharapkan bisa diakses oleh seluruh masyarakat melalui internet. Disamping itu, perkembangan perekonomian nasional yang semakin pesat, khususnya di Pulau Jawa memberikan dampak terhadap peningkatan lalu lintas. Lalu lintas yang padat dan beban berlebih, khususnya di Jalan Nasional Pantura Jawa akan berpengaruh pada kondisi jembatan tersebut. Dengan sistem data base jembatan berbasis web dan data terkini akan sangat membantu bagi pengelolaan infrastruktur jembatan maupun masyarakat pengguna jalan. ABSTRACT The data base of bridges is currently in the BMS (Bridge Management System) 1992. With the information technology development, development of data base of bridges on web site is required, with user friendly interface, communicative system and accessible by all concern stake holders through the internet service. Bisides that, the growth of national economy dense is faster progressively, especially in Java with the impact development of traffic. Dense traffic and over loading, especially in national road of Pantura Java will influence the bridge condition. The data base system of bridges, on web site will assist the infrastructure management of bridges and also the road user society. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data Base bidang jembatan selama ini sudah ada yaitu BMS (Bridge Management System) 1992. Sistem Manajemen Jembatan dikembangkan dengan fungsi untuk membuat rencana kegiatan jembatan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan secara menyeluruh. Dengan sistem ini, kondisi jembatan dapat dimonitoring dan ditentukan beberapa tindakan yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa jembatan dalam keadaan aman dan nyaman, dengan dana yang optimum untuk melakukan pekerjaan jembatan (Panduan Sistem Informasi Manajemen IBMS, Direktorat Jenderal Bina Marga dan AusAID, Februari 1993). Pemeriksaan jembatan adalah salah satu komponen yang paling penting dalam sistem informasi manajemen jembatan. Karena terdapat hubungan antara kondisi jembatan dengan rencana pemeliharaan atau peningkatan jembatan dalam waktu mendatang. Jenis Pemeriksaan yang utama adalah sebagai berikut :

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Pemeriksaan Inventarisasi Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan Detail Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan Sewaktu-waktu

(Panduan Pemeriksaan Jembatan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum - Japan International Cooperation Agency, Februari 2006). Jumlah jembatan yang ada di Indonesia sangat besar jumlahnya, dan yang terdata dengan baik baru jembatan-jembatan pada jalan-jalan nasional dan propinsi. Padahal, jembatanjembatan pada jalan-jalan kabupaten yang jumlahnya sekitar sepuluh kali lipat belum terdata dengan baik (Hidayat 2001). Perkembangan perekonomian nasional yang semakin pesat memberikan dampak terhadap peningkatan lalu lintas. Lalu lintas yang padat dan beban berlebih, seperti di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera akan sangat berpengaruh pada kondisi jembatan di daerah tersebut. Kerusakan jembatan (misalnya runtuhnya Jembatan Cipunegara di Jabar dan Air Pangi di SumSel) sangat berpengaruh pada kelancaran distribusi barang dan jasa, sehingga sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial pada daerah tersebut. Dengan pengembangan sistem data base jembatan berbasis web dan data kondisi jembatan terkini akan sangat membantu bagi pengelolaan infrastruktur jembatan maupun masyarakat pengguna jalan. 1.2 Ruang Lingkup Pengembangan Sistem Manajemen Jembatan Indonesia dari BMS (Bridge Management System) 1992, dengan pengambilan data-data jembatan di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera. 1.3 Maksud dan Tujuan Mengembangkan sistem data base jembatan berbasis web sehingga sangat membantu bagi pengelolaan infrastruktur jembatan maupun masyarakat pengguna jalan. 2. METODOLOGI 2.1 Metodolgi Penelitian i) ii) iii) iv) Tahap persiapan: menyiapkan bahan-bahan literatur dari berbagai pustaka dan koordinasi dengan pihak yang terkait. Tahap Pengembangan Sistem dan Survei lapangan : Mengembangkan Sistem Manajemen Jembatan dari BMS 92 Mengumpulan data lapangan dengan lokasi Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera. Tahap pengolahan data : mengolah dan memasukkan dari data-data jembatan dari hasil survei lapangan. Tahap evaluasi dan penyusunan laporan : Evaluasi sistem data base (panduan dan formulir pemeriksaan jembatan, hasil pengembangan sistem) berdasarkan data-data hasil survei. Tampilan data-data jembatan.

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

PERSIAPAN

PENGEMBANGAN SISTEM

PENGAMBILAN DATA DAN UJI COBA PROGRAM

EVALUASI DAN PELAPORAN YA SELESAI

TIDAK

2.1 Studi Pustaka

1. Hidayat, Lanny. Perkembangan Pembangunan Jembatan di Indonesia dalam


Menghadapi Otonomi Daerah, Makalah Seminar Nasional Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta, 2001.

2. Panduan Sistem Informasi Manajemen IBMS, Direktorat Jenderal Bina Marga dan
AusAID, Februari 1993.

3. Panduan Pemeriksaan Jembatan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Badan Litbang
Departemen Pekerjaan Umum - Japan International Cooperation Agency, Februari 2006.

4. Murtosidi, Imam. Pengembangan system Data base dan Up Dating Data Jembatan ,
Laporan Litbang, Pusjatan, Bandung, 2007.

5. Turban, Efraim, Ephram McLean and James Wetherbe, Information Technology for
Strategic Management: Making Conection for Strategic Advantage, John Wiley & Sons. Inc., USA, 1999. 3. HASIL PENGKAJIAN/PENGEMBANGAN 3.1 Pengembangan Sistem Data Base a. Penyempurnaan Panduan Pemeriksaan Jembatan Penggantian sistem penomoran pada formulir pemeriksaan dari sistem lama (berdasarkan wilayah propinsi) menjadi sistem baru berdasarkan nomor Badan Pusat Statistik (berdasarkan Kota/Kabupaten), tetapi tetap menyertakan sistem nomor lama. Penambahan lokasi jembatan dengan sistem koordinat Lintang dan Bujur. Penambahan nama penanggung jawab pembuat jembatan, kode tipe bangunan atas jembatan pada formulir pemeriksaan inventarisasi jembatan. Penambahan elemen-elemen jembatan yang belum masuk dalam hirarki elemen jembatan.

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Gambar 1 Tampilan muka formulir Pemeriksan Inventarisasi Tahun 1992

Gambar 2 Tampilan muka formulir Pemeriksan Inventarisasi baru

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Gambar 3 Tampilan halaman 2 formulir Pemeriksan Inventarisasi tahun 1992

Gambar 4 Tampilan halaman 2 formulir Pemeriksan Inventarisasi baru

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Gambar 5 Tampilan muka Formulir Pemeriksan Detail Tahun 1992

Gambar 6 Tampilan muka Formulir Pemeriksan Detail baru

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

b. Pengembangan program Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) Penyusunan data base jembatan merupakan pengembangan dari sistem data base jembatan sebelumnya (BMS 92). Dalam sistem ini Secara umum adalah sebagai berikut : Dalam sistem data base jembatan ini menggunakan teknologi berbasis web. Bisa di akses online Via Internet Semua data yang ada pada sistem ini bisa diakses melalui internet, bisa kapan dan dimana. Pengisian data hasil pemeriksaan, bisa dari lapangan Database MySQL dengan bahasa pemograman PHP Sistem data base jembatan terpusat pada suatu tempat penyimpanan (server). Multi user / multi domain / Multi OS Sistem data base ini bisa diakses bersama-sama secara simultan dan semua domain serta tidak hanya menggunakan operating system windows aja.

Gambar 7 Tampilan Muka Simaji Versi Off Line

Gambar 8 Menu Utama Simaji Versi Off Line

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Gambar 9 Tampilan muka Simaji berbasis web (www.simaji.com)


Masyarakat Masyarakat

Petugas Komputer Lapangan

Modem

Client

Wilayah Kabupaten Bandung

Pemerintah Pusat

Internet Global User


SIMAJI Hosting Server
Application & Database

Semua Wilayah Indonesia

Masyarakat Masyarakat

Petugas Komputer Lapangan

Modem

Client

Wilayah Kabupaten Garut

PUSJATAN Administrator

Gambar 10 Konsep Simaji berbasis web

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

c. Hasil Survei Lapangan Berdasarkan hasil survei lapangan di Jalan Nasional Pantura Jawa pada tahun 2006 sampai 2007, sebagian besar jembatan mengalami rusak ringan dan memerlukan pemeliharaan rutin.
NILAI KONDISI JEMBATAN PANTURA
350 300 250
NILAI KONDISI 0

200 150

NILAI KONDISI 1 NILAI KONDISI 2 NILAI KONDISI 3 NILAI KONDISI 4

N T B E H A L M U J

100 50 0 BANTEN JABAR JATENG JATIM PROPINSI

Gambar 11 Nilai kondisi jembatan berdasarkan letak propinsi


NK Jembatan Pantura berdasarkan Tahun Pembangunan 250
200 150
Jumlah Jembatan

100 50 0

Nilai Kondisi 0 Nilai Kondisi 1 Nilai Kondisi 2 Nilai Kondisi 3 Nilai Kondisi 4

Nilai Kondisi

Tahun Pembuatan

Gambar 12 Nilai kondisi jembatan berdasarkan tahun pembuatannya

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Gambar berikut adalah kondisi kerusakan jembatan karena umur :

Gambar 13 Kondisi jembatan Sumber Wetan (Pasuruan, 1945)

Gambar 14 Kondisi Jembatan Jembel (Tuban, 1942)

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Sedangkan jembatan yang telah mengalami struktural (NK=3) sebagian besar adalah tipe jembatan gelagar baja (34%), kerusakan disebabkan karena korosi gelagar dan retak-retak pada lantai jembatan.

BANGUNAN ATAS JEMBATAN PANTURA (NK=3)


50 45 40 35 30 25 20 15
PLENGKUNG BATA GELAGAR BAJA GELAGAR BETON BETON PRESTRESSED KOMPOSIT BAJA PELAT RANGKA BAJA GORONG2 BAJA

N T B E H A L M U J

10 5 0 BANTEN JABAR JATENG PROVINSI JATIM

Gambar 15 Jembatan Pantura Jawa yang mengalami rusak struktural

Gambar 16 Jembatan gelagar baja yang mengalami korosi

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

Pada saat pembangunan suatu jembatan didesain kelas b, tetapi dengan meningkatnya arus lalu lintas mengakibatkan kerusakan pada jembatan. Hal ini terjadi pada jembatan-jembatan di Jalan Nasional Jalintim Lampung seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 17 Jembatan W. Tipo (Lampung) Batang Tepi Atas Tertabrak kendaraan

Gambar 18 Jembatan Mesuji mengalami kerusakan lantai

Kolokium Puslitbang Jalan dan Jembatan TA. 2008

4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan a. Sistem Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) merupakan pengembangan dari Bridge Management System (BMS) tahun 92. b. Masih banyak yang harus dilakukan demi penyempurnaan SIMAJI, misalnya Panduan Pemeriksaan Jembatan, form pemeriksaan jembatan dan soft ware-nya.

c. Data-data lapangan yang telah diinput di server off line belum banyak yang bias ditampilkan/up load pada www.simaji.com karena masalah jaringan di Pusjatan.
d. Peningkatan arus lalu lintas sangat mempengaruhi kondisi jembatan di daerah tersebut, misalnya di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera. 4.2 Saran 1. Perlu masukan dari berbagai pihak demi penyempurnaan SIMAJI. 2. Perlu dilakukan penyempurnaan masalah jaringan di Pusjatan. 3. Peningkatan monitoring dan perawatan rutin terhadap jembatan untuk jalur dengan arus lalu lintas sangat padat seperti di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera.

Вам также может понравиться