Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2008
Pemeriksaan Inventarisasi Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan Detail Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan Sewaktu-waktu
(Panduan Pemeriksaan Jembatan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum - Japan International Cooperation Agency, Februari 2006). Jumlah jembatan yang ada di Indonesia sangat besar jumlahnya, dan yang terdata dengan baik baru jembatan-jembatan pada jalan-jalan nasional dan propinsi. Padahal, jembatanjembatan pada jalan-jalan kabupaten yang jumlahnya sekitar sepuluh kali lipat belum terdata dengan baik (Hidayat 2001). Perkembangan perekonomian nasional yang semakin pesat memberikan dampak terhadap peningkatan lalu lintas. Lalu lintas yang padat dan beban berlebih, seperti di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera akan sangat berpengaruh pada kondisi jembatan di daerah tersebut. Kerusakan jembatan (misalnya runtuhnya Jembatan Cipunegara di Jabar dan Air Pangi di SumSel) sangat berpengaruh pada kelancaran distribusi barang dan jasa, sehingga sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial pada daerah tersebut. Dengan pengembangan sistem data base jembatan berbasis web dan data kondisi jembatan terkini akan sangat membantu bagi pengelolaan infrastruktur jembatan maupun masyarakat pengguna jalan. 1.2 Ruang Lingkup Pengembangan Sistem Manajemen Jembatan Indonesia dari BMS (Bridge Management System) 1992, dengan pengambilan data-data jembatan di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera. 1.3 Maksud dan Tujuan Mengembangkan sistem data base jembatan berbasis web sehingga sangat membantu bagi pengelolaan infrastruktur jembatan maupun masyarakat pengguna jalan. 2. METODOLOGI 2.1 Metodolgi Penelitian i) ii) iii) iv) Tahap persiapan: menyiapkan bahan-bahan literatur dari berbagai pustaka dan koordinasi dengan pihak yang terkait. Tahap Pengembangan Sistem dan Survei lapangan : Mengembangkan Sistem Manajemen Jembatan dari BMS 92 Mengumpulan data lapangan dengan lokasi Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera. Tahap pengolahan data : mengolah dan memasukkan dari data-data jembatan dari hasil survei lapangan. Tahap evaluasi dan penyusunan laporan : Evaluasi sistem data base (panduan dan formulir pemeriksaan jembatan, hasil pengembangan sistem) berdasarkan data-data hasil survei. Tampilan data-data jembatan.
PERSIAPAN
PENGEMBANGAN SISTEM
TIDAK
2. Panduan Sistem Informasi Manajemen IBMS, Direktorat Jenderal Bina Marga dan
AusAID, Februari 1993.
3. Panduan Pemeriksaan Jembatan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Badan Litbang
Departemen Pekerjaan Umum - Japan International Cooperation Agency, Februari 2006.
4. Murtosidi, Imam. Pengembangan system Data base dan Up Dating Data Jembatan ,
Laporan Litbang, Pusjatan, Bandung, 2007.
5. Turban, Efraim, Ephram McLean and James Wetherbe, Information Technology for
Strategic Management: Making Conection for Strategic Advantage, John Wiley & Sons. Inc., USA, 1999. 3. HASIL PENGKAJIAN/PENGEMBANGAN 3.1 Pengembangan Sistem Data Base a. Penyempurnaan Panduan Pemeriksaan Jembatan Penggantian sistem penomoran pada formulir pemeriksaan dari sistem lama (berdasarkan wilayah propinsi) menjadi sistem baru berdasarkan nomor Badan Pusat Statistik (berdasarkan Kota/Kabupaten), tetapi tetap menyertakan sistem nomor lama. Penambahan lokasi jembatan dengan sistem koordinat Lintang dan Bujur. Penambahan nama penanggung jawab pembuat jembatan, kode tipe bangunan atas jembatan pada formulir pemeriksaan inventarisasi jembatan. Penambahan elemen-elemen jembatan yang belum masuk dalam hirarki elemen jembatan.
b. Pengembangan program Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) Penyusunan data base jembatan merupakan pengembangan dari sistem data base jembatan sebelumnya (BMS 92). Dalam sistem ini Secara umum adalah sebagai berikut : Dalam sistem data base jembatan ini menggunakan teknologi berbasis web. Bisa di akses online Via Internet Semua data yang ada pada sistem ini bisa diakses melalui internet, bisa kapan dan dimana. Pengisian data hasil pemeriksaan, bisa dari lapangan Database MySQL dengan bahasa pemograman PHP Sistem data base jembatan terpusat pada suatu tempat penyimpanan (server). Multi user / multi domain / Multi OS Sistem data base ini bisa diakses bersama-sama secara simultan dan semua domain serta tidak hanya menggunakan operating system windows aja.
Modem
Client
Pemerintah Pusat
Masyarakat Masyarakat
Modem
Client
PUSJATAN Administrator
c. Hasil Survei Lapangan Berdasarkan hasil survei lapangan di Jalan Nasional Pantura Jawa pada tahun 2006 sampai 2007, sebagian besar jembatan mengalami rusak ringan dan memerlukan pemeliharaan rutin.
NILAI KONDISI JEMBATAN PANTURA
350 300 250
NILAI KONDISI 0
200 150
N T B E H A L M U J
100 50 0
Nilai Kondisi 0 Nilai Kondisi 1 Nilai Kondisi 2 Nilai Kondisi 3 Nilai Kondisi 4
Nilai Kondisi
Tahun Pembuatan
Sedangkan jembatan yang telah mengalami struktural (NK=3) sebagian besar adalah tipe jembatan gelagar baja (34%), kerusakan disebabkan karena korosi gelagar dan retak-retak pada lantai jembatan.
N T B E H A L M U J
Pada saat pembangunan suatu jembatan didesain kelas b, tetapi dengan meningkatnya arus lalu lintas mengakibatkan kerusakan pada jembatan. Hal ini terjadi pada jembatan-jembatan di Jalan Nasional Jalintim Lampung seperti terlihat pada gambar berikut.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan a. Sistem Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) merupakan pengembangan dari Bridge Management System (BMS) tahun 92. b. Masih banyak yang harus dilakukan demi penyempurnaan SIMAJI, misalnya Panduan Pemeriksaan Jembatan, form pemeriksaan jembatan dan soft ware-nya.
c. Data-data lapangan yang telah diinput di server off line belum banyak yang bias ditampilkan/up load pada www.simaji.com karena masalah jaringan di Pusjatan.
d. Peningkatan arus lalu lintas sangat mempengaruhi kondisi jembatan di daerah tersebut, misalnya di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera. 4.2 Saran 1. Perlu masukan dari berbagai pihak demi penyempurnaan SIMAJI. 2. Perlu dilakukan penyempurnaan masalah jaringan di Pusjatan. 3. Peningkatan monitoring dan perawatan rutin terhadap jembatan untuk jalur dengan arus lalu lintas sangat padat seperti di Jalan Nasional Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera.