Вы находитесь на странице: 1из 3

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI KESADARAN AKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN MENGGUNAKAN NON-pakai TAS BELANJA DI Karangploso SEMI-MODERN

PASAR, MALANG Disusun oleh: Kelompok 4.3 A Dharma Asih P (105090101111009) Laboratorium Ekologi dan Biodiversitas, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. I.Pendahuluan Sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat, setengah padat yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhtumbuhan dan Sampah juga merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah Anorganik adalah sampah yang berasal dari benda mati. Sampah Domestik adalah sampah yang berasal dari kegiatan domestik. Sampah Organik adalah sampah yang berasal dari benda hidup. Sampah Pertanian adalah sampah yang berasal dari tanaman atau panen hasil pertanian, pemotongan tanaman dan bahan-bahan lain yang berasal dari sawah, ladang dan kebun. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga. II. Objektivitas (Sasaran Kegiatan) Salvato (1982) mengemukakan bahwa ada beberapa aspek yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan sampah, yaitu: pewadahan sampah (storage), pengumpulan (collection), pemindahan (transfer), pengangkutan (transport), pengolahan (processing); dan pembuangan akhir (disposal). Salah satu aspek penting dalam kegiatan pengelolaan sampah, terkait dengan masalah yang sedang dihadapi Pemerintah Kota Malang pada umumnya adalah masalah pengolahan sampah. Masalah pengolahan sampah sangat berkaitan dengan teknologi. Salvato (1982) mengatakan bahwa terdapat beberapa macam teknologi pengolahan sampah, antara lain : open dump, hog feeding, pembakaran (incineration), pengomposan (composting), pirolisasi (pyrolization), oksidasi (wet oxidation), dan penguraian anaerobik (anaerobic digestion). Metoda yang paling umum dipergunakan dalam kegiatan pengolahan sampah menurut Salvato (1982) adalah pembakaran (incineration), sanitary landfill, dan pengomposan. Masalah yang sering dihadapi oleh warga yang ada di pasar tersebut adalah tidak adanya saluran air yang mengalir dengan baik, dan tidak tersedianya tempat pembuangan sampah pada tempatnya. dalam kegiatan pengolahan sampah selama ini relatif belum melibatkan masyarakat sebagai akibat dari kebijakan pemerintah daerah yang bersifat top down. Salah satu indikatornya adalah kebijakan tarif retribusi kebersihan hanya ditentukan oleh aparatur pemerintah daerah dan relatif belum memperhatikan aspirasi masyarakat menyangkut berapa sesungguhnya masyarakat bersedia membayar untuk mendukung kegiatan pengolahan sampah di lingkungannya. Di pasar semi modern tersebut sudah memiliki fasilitas yang memadai dan dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan warga setempat salah satunya adalah adanya toilet di dalam pasar tersebut yang dapat di manfaatkan bagi warga setempat. Tetapi warga setempat belum sepenuhnya memakai tas limbah padahal di lokasi pasar tersebut ada yang menjual tas dari limbah. Ini dikarenakan masih rendahnya minat dan pemahaman warga terhadap dampak positif dari pengolahan sampah VII. Indikator Pencapaian Kegiatan yang telah dilakukan berjalan dengan baik ketika para penjual dan pembeli dapat menggunakan tas dari limbah dan pasar menjadi bersih karena ada kegiatan kerja bakti pada tiap minggu serta saluran air tidak tersumbat kemudian antusiasme dan kesadaran warga sekitar meningkat VIII. Timeline

III. Output (Hasil)

IV.Outcomes (Keluaran yang Diharapkan)

V. Mekanisme dan Desain

VI. Sumber Utama Kegiatan Sosialisasi telah di lakukan pada waktu para pembeli dan penjual melakukan aktifitas mereka dalam berbelanja. Program kerja ini disosialisasikan dengan perbaikan menggunakan tas dari limbah. Ini dilakukan agar dapat mengurangi dalam penggunaan tas plastik yg tidak sekali pakai. Dapat mengakibatkan sampah-sampah dapat menumpuk. Sebaiknya menggunakan tas dari limbah yang tidak sekali pakai. Pada aktivitas hari pertama dilakukan bagaimana mengetahui proses pembuatan tas dari limbah tersebut. Para penjual di dalam pasar tersebut lebih menyukai pasar tradisional daripada pasar IX. Keberlanjutan Keberlanjutan dari kegiatan ini adalah dengan melakukan modern hal ini dikarenakan dari faktor lingkungan. Kebanyakan para kerja bakti pada lingkungan di sekitar pasar Semi Modern Malang pembeli lebih menyukai membeli di daerah luar pasar. Pada aktivitas hari kedua dengan cara melakukan wawancara dalam seminggu sekali supaya sampah tidak berceceran dan terhadap penjual maupun pembeli, dan dengan membagikan brosur pasar menjadi bersih kepada para penjual maupun pembeli dan dengan membagikan tas X. Deskripsi Tugas dari limbah tersebut hal ini dikarenakan agar semua penjual maupun pembeli yang ada di pasar tersebut dapat menggunakan tas dari limbah tersebut. Pada aktivitas hari keempat dengan mengajak para penjual dan pembeli melakukan aktivitas kerja bakti di pasar ini dilakukan supaya dapat membersihkan sampah yang ada di selokan maupun yang berceceran di pasar. Peningkatan volume dan keragaman sampah pada hakekatnya adalah beban masyarakat karena berbagai dampak negatif yang mungkin timbul akibat keberadaan Daftar Pustaka sampah yang tidak dikelola, pada akhirnya akan dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, permasalahan sampah sudah seyogyanya dikelola oleh masyarakat bersama-sama aparat pemerintah selaku pemegang otoritas pemerintahan.

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI KESADARAN AKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN MENGGUNAKAN NON-pakai TAS BELANJA DI Karangploso SEMI-MODERN PASAR, MALANG Disusun oleh: Kelompok 4.3 A Dharma Asih P (105090101111009) Laboratorium Ekologi dan Biodiversitas, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang.

HALAMAN PERNYATAAN Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan yang berjudul improvement of environmental quality through awareness of environment cleanliness and using non-disposable shopping bag in karangploso semi-modern market, malang ini adalah hasil kerja kelompok IV dan tidak mengandung sedikitpun unsur plagiarism (menyalin dari kelompok lain). Dengan pembagian tugas sebagai berikut : Dharma Asih Pratiwi : Abstrak, analisis data, kesimpulan, penanggung jawab, reviewer , halaman pernyataan,hasil pembahasan,metode praktikum, pendahuluan Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, tidak terpaksa dan namun dengan kesadaran anggota. Tim : Dharma Asih Pratiwi Malang,16 Juni 2012 improvement of environmental quality through awareness of environment cleanliness and using non-disposable shopping bag in karangploso semi-modern market, malang Kelompok 4.3 : Dharma Asih Pratiwi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI KESADARAN AKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN MENGGUNAKAN NON-pakai TAS BELANJA DI Karangploso SEMI-MODERN PASAR, MALANG Disusun oleh: Kelompok 4.3 A Dharma Asih P (105090101111009) Laboratorium Ekologi dan Biodiversitas, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang.

Вам также может понравиться