Вы находитесь на странице: 1из 13

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DED KAWASAN PENUNJANG MINAPOLITAN PELABUHAN RATU DAN UJUNG GENTENG

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN ANGGARAN 2011

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

DAFTAR ISI KERANGKA ACUAN KERJA Halaman I. A. B. C. II. A. B. C. D. PENDAHULUAN Latar Belakang .............................................................................................. Maksud, Tujuan, dan Sasaran .......................................................................... Pemberi Tugas dan Sumber Dana .................................................................... RUANG LINGKUP PEKERJAAN Jenis Pekerjaan .................................................................................................... Pedoman, Kriteria dan Standard Pekerjaan .......................................................... Kualitas .................................................................................................................. Uraian Tahap Pekerjaan ........................................................................................ 1.1. Kegiatan Persiapan ......................................................................................... 1.2. Analisa Data .................................................................................................... 1.2.1. Survey Lapangan .................................................................................... 1.3. Review dan Perencanaan Sistem Drainase .................................................... 1.4. Perencanaan Teknis Drainase Cibadak ......................................................... Keluaran (Out put)............................................................................................ 1. Buku-buku Laporan ..................................................................................... a. Laporan Pendahuluan ..... b. Laporan Antara Fakta Analisa . Lampiran-Lampiran .. .. c. Laporan Akhir ........................ d. Laporan Ringkas Eksekutif .... 2. Dokumen Gambar dan Peta ............................................................................... 3. Soft Copy ............................................................................................................ Hasil (Out come) ..................................................................................................... Manfaat (Benefit) .................................................................................................... Dampak (Impact) .................................................................................................... Mekanisme Penyelenggaraan Pekerjaan............................................................ Penyediaan Peralatan dan Material ....................................................................... Lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada Konsultan ................................... Arahan Pelaksanaan Pekerjaan ............................................................................. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................. Keperluan Tenaga Ahli/Tenaga Pendukung ........................................................... KETENTUAN LAIN-LAIN Pengertian penggunaan Jasa Konsultan ............................................................... Fasilitas yang disediakan Pemberi Tugas ..............................................................

E.

F. G. H. I. J. K. L. M. N. III. A. B.

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Center for Policy Reform (CPR) Indonesia akan mewujudkan Program Kawasan Minapolitan di berbagai daerah. Minapolitan berasal dari kata mina dan politan. Dalam bahasa sansekerta mina berarti ikan sedangkan politan berasal dari bahasa yunani polis yang berarti kota, sehingga minapolitan bisa diartikan sebagai Imajinasi sebuah kawasan kota dengan aktivitas ekonomi utama dari usaha perikanan, dari hulu sampai hilir, atau Kota Perikanan. Pengembangan kawasan minapolitan itu akan mencakup kegiatan produksi, pengolahan, serta pemasaran produk perikanan dan kelautan. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2009, menetapkan 41 lokasi percontohan pengembangan kawasan minapolitan dan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.32/MEN/2010 tentang penetapan Kawasan Minapolitan Kota. Kawasan minapolitan yaitu suatu kawasan ekonomi potensial unggulan. Kawasan minapolitan akan dijadikan kawasan ekonomi unggulan yang dapat mendorong percepatan pembangunan ekonomi di daerah untuk kesejahteraan masyarakat lokal (KEP.18/MEN/2011). Untuk melengkapi keberlangsungan Kawasan penunjang Minapolitan Perikanan Tangkap Di Palabuhanratu dan Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi, maka diperlukan pula adalah suatu perencanaan kawasan penunjang bagi pengembangan ekonomi berbasis usaha penangkapan ikan yang dikembangkan secara terintegrasi oleh pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi wilayah, penciptaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat kawasan tersebut. Minapolitan merupakan program pengembangan kawasan ekonomi perikanan terintegrasi yang meliputi produksi, pengolahan, dan pemasaran. Pengembangan kawasan minapolitan merupakan konsep pembangunan berbasis kawasan atas sejumlah komoditas kelautan dan perikanan unggulan seperti lele, bandeng, patin, kerapu, rumput laut, dan perikanan tangkap. Pengembangan kawasan minapolitan berusaha untuk menempatkan nelayan dan pelaku usaha swasta di sektor perikanan berada di dalam satu kawasan yang sama. Di kawasan minapolitan itu perlu didirikan pabrik pengolahan hulu dan hilir yang bertujuan menampung hasil produksi nelayan. Lewat konsep terintegrasi pengembangan minapolitan berbasis kawasan tersebut biaya operasi nelayan maupun pelaku usaha swasta lainnya diusahakan dapat lebih murah. Secara konseptual Minapolitan mempunyai 2 unsur utama yaitu, 1) Minapolitan sebagai konsep pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis wilayah dan 2) Minapolitan sebagai kawasan ekonomi unggulan dengan komoditas utama produk kelautan dan perikanan. Konsep Minapolitan didasarkan pada 3 asas, yaitu 1) demokratisasi ekonomi kelautan dan perikanan pro rakyat, 2) keberpihakan pemerintah pada rakyat kecil melalui pemberdayaan masyarakat, dan 3) penguatan peran ekonomi daerah dengan prinsip daerah kuat bangsa dan negara kuat (KEP.18/MEN/2011). Konsep pengembangan minapolitan perlu disesuaikan dengan kondisi geografis setempat, meliputi : kendala alam, kondisi fisik geografis wilayah, sosial-ekonomi penduduk, dan sebagainya agar segala hal yang bisa menjadi hambatan keberhasilan program tersebut dapat diantisipasi. Kegiatan pemeriksaan keandalan bangunan gedung ini merupakan kegiatan stirnulan yang bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah untuk dapat segera rnenerbitkan sertifikat laik fungsi bangunan gedung. Dalam KEP.18/MEN/2011 juga disebutkan, bahwa pengembangan kawasan minapolitan adalah untuk mempercepat dan meningkatkan kinerja pembangunan sektor kelautan

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

perikanan, maka sentra produksi potensial dan produktif yang terkonsentrasi di suatu kawasan akan dikembangkan menjadi kawasan ekonomi unggulan bernama kawasan minapolitan. Sebagai kawasan ekonomi unggulan, kawasan minapolitan dirancang dan dikembangkan secara terintegrasi dengan paket-paket kebijakan lintas sektor dan daerah. Kawasan minapolitan dapat berbasis Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap, Pengolahan, ataupun kombinasi dari ketiga bidang tersebut, sehingga pelaksanaannya disesuaikan dengan karakteristik bidang yang bersangkutan. Namun demikian, secara umum tata laksana pengembangan kawasan minapolitan mengikuti tahapan: Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi, dan Pelaporan. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, diperlukan sebuah perencanaan yang komprehensif dimana pembangunan sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan minapolitan. Guna menunjang kegiatan tersebut maka diperlukan pembangunan infrastruktur yang memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan yang dimaksud. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran Maksud : Maksud dari Penyusunan Detail Engineering Design (DED) ini adalah untuk memberikan gambaran rinci mengenai rencana penyediaan sarana dan prasarana fisik yang mendukung kegiatan kawasan penunjang minapolitan pelabuhan ratu dan ujung genteng mencakup tapak dan bangunan berupa Gambar Rencana Teknis Bangunan. Selain itu pula tercakup didalamnya mengenai penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), Rencana dan Volume Pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya dan Laporan Perencanaan meliputi Arsitektur, Struktur dan Utilitas sehingga Penyusunan Detail Engineering Design (DED) ini dapat dijadikan dasar bagi perencanaan anggaran pembangunan oleh Pemerintah Daerah Sukabumi khususnya Departemant Kelautan dan Perikanan. Tujuan : Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari Penyusunan Detail Engineering Design (DED) ini adalah untuk mewujudkan kawasan minapolitan yang serasi, seimbang dan terjaga kelestarian lingkungannya sebagai daerah penunjang kawasan minapolitan. Sasaran Hasil dari Penyusunan Detail Engineering Design (DED) ini adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan fisik Kawasan Penunjang Minapolitan Palabuhan Ratu Dan Ujung Genteng.

C. Pemberi Tugas dan Sumber Dana Sebagai pemberi tugas kegiatan ini, adalah Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi selaku unit satuan kerja yang diberi tanggung jawab dalam penyelenggaraannya. Adapun sumber dana untuk keseluruhan penyelenggaraannya diperoleh dari dana Anggaran APBD Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2011.

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN Lingkup Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengukuran lahan dan membuat peta topografi. 2. Membuat Laporan Perencanaan dilengkapi gambar site plan, denah, tampak dan potongan Arsitektur. 3. Menghitung dan menentukan jaringan sistim utilitas (Elektrikal, Mekanikal, Plumbing) untuk bangunan dan tapak. 4. Membuat Rencana Pengembangan meliputi gambar rencana Arsitektur, Struktur, Infrastruktur, Mekanikal dan Elektrikal. 5. Membuat rencana detail meliputi gambar rencana Arsitektur, Struktur, Infrastruktur, Mekanikal dan Elektrikal. 6. Menyusun dokumen pelaksanaan (Arsitektur, Struktur, Mekanikal & Elektrikal) yang terdiri dari : - Dokumen gambar kerja - Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis / Umum - Rincian volume pelaksanaan /Bill of Quantity - Rencana Anggaran Biaya - Laporan Perhitungan Struktur

Jenis Pekerjaan Pekerjaan Persiapan.

Pengumpulan Data Eksisting Lapangan.


Survey, Inventarisasi dan Analisis data Pendahuluan.

Analisa dan pembuatan tapak bangunan arsitektur. Perencanaan bangunan Arsitektur. Perencanaan bangunan Struktur. Perencanaan bangunan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing. Penyusunan Konsep Nota Desain Teknis Perencanaan. Penyusunan Gambar Rancangan DED.

Penyusunan RAB & BoQ Penyusunan RKS

A. Pedoman, Kriteria dan Standard Pekerjaan Pedoman Kriteria dan standard yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan tersebut diatas adalah pedoman, kriteria dan standard yang berlaku di Indonesia saat ini. Dalam penerapannya harus dipertimbangkan, untung rugi perubahan atau penggantian konsep yang telah ada ( terpasang ), kemudian sistem operasi dan pemeliharaan, tepat guna dan biaya konstruksi yang paling menguntungkan. Sebagai pegangan dipakai pedoman, kriteria dan standard Perencanaan DED yang diterbitkan Direktorat Jenderal Ciptakarya. Apabila dipergunakan perubahan pedoman. Kriteria dan standard tersebut diatas berdasarkan pertimbangan penyesuaian terhadap kondisi lapangan, kemudahan

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

operasional & pemeliharaan dan biaya yang paling menguntungkan, perubahan tersebut harus dibahas dan disetujui oleh Direksi sebelum dibuatkan desainnya. B. Kualitas Kualitas inventarisasi, harus dilakukan secara teliti sehingga didapat data yang cukup dan akurat untuk membuat rencana yang akan dipakai sebagai landasan perencanaan. Mutu desain haruslah bagus sedemikian rupa yang didukung oleh data yang cukup dan akurat sedemikian rupa yang dapat menghasilkan hasil perencanaan yang dapat dioperasikan secara mudah, efektif dan efisien. URAIAN TAHAP KEGIATAN 1.1 Tahap Persiapan Perencanaan Data yang akan dikumpulkan oleh Konsultan adalah Laporan survey lokasi, Peraturan Tata Kota untuk wilayah setempat, Laporan Penyelidikan Tanah, dan Topografi. Data lainnya yang akan dikumpulkan adalah data yang diperlukan untuk kepentingan desain, seperti data hujan untuk perencanaan drainase site, lokasi sumber listrik, sistem penyediaan air bersih, sumber jaringan telepon, material konstruksi yang tersedia di site. Selain itu membuat intrepretasi secara garis besar terhadap KAK. 1.2 Tahap Penyusunan Prarencana Pada tahap ini adalah penyusunan Pra-rencana tapak, pra-rencana bangunan termasuk program dan konsep ruang, perkiraaan biaya dan mengurus perijinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan serta IMB pendahuluan dari Pemerintah Daerah Setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan. 1.3 Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana Pada tahap ini disusun rencana sebagai berikut : Rencana arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah dimengerti oleh pengguna jasa. Rencana struktur beserta uraian konsep dan perhitungannya. Rencana utilitas beserta uraian konsep dan perhitungannya. Perkiraan biaya. 1.4 Tahap Penyusunan Rencana Detail Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui yang dibuat dalam satu buku yang memuat semua bagian pekerjaan dalam ukuran masing-masing A3. Rencana kerja dan syarat-syarat. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan yang dihitung berdasarkan gambar-gambar rencana dalam batas ketelitian yang memenuhi syarat (max deviasi 5%). Perhitungan volume pekerjaan ini dilakukan secara terpisah untuk masing-masing bagian pekerjaan RAB pekerjaan konstruksi. Rincian rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi dengan membuat analisa harga satuan untuk masing-masing bagian pekerjaan dengan memperhitungkan faktor-faktor pengaruh misalnya : upah bahan,

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

keuntungan harga pasar setempat, overhead, PPN, PPh atau ketentuan Pemerintah yang berlaku. Rincian schedule pelaksanaan 1.5 Tahap Pelelangan Pada tahap ini gambar-gambar hasil hasil rencana rinci dituangkan kedalam suatu dokumen hasil kerja konsultan perencana yang siap dijadikan dokumen tender bagi Kontraktor. Selain itu Konsultan akan membantu Panitia lelang pada waktu melaksanakan penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara penjelasan pekerjaan.

1.6

Perencanaan Teknis DED Penunjang Kawasan Minapolitan

Pekerjaan Persiapan. Pengumpulan Data Eksisting Lapangan. Survey, Inventarisasi dan Analisis data Pendahuluan. Analisa dan pembuatan tapak bangunan arsitektur. Perencanaan bangunan Arsitektur. Perencanaan bangunan Struktur. Perencanaan bangunan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing. Penyusunan Konsep Nota Desain Teknis Perencanaan. Penyusunan Gambar Rancangan DED. Penyusunan RAB & BoQ Penyusunan RKS Mengacu pada tahapan tersebut diatas maka kerangka logis penyelengaraannya dapat diuraikan sebagai berikut : E. Keluaran (Output) Produk - produk yang merupakan keluaran (output) dari kegiatan ini adalah berupa :

a. Laporan Pendahuluan : terdiri dari 2 (dua) buku asli dan 5 (lima) buku copy,
untuk keperluan Tim Teknis perencana. Laporan ini pada intinya memuat berbagai aspek yang berkaitan dengan rencana kerja (work plan) Konsultan berdasarkan hasil dari kunjungan, survey dan pengamatannya ke lokasi pekerjaan (project area) dan juga ke wilayah sekitar lokasi pekerjaan (study area) untuk selanjutnya dituangkan minimal memuat hal hal, antara lain sebagai berikut : Indikasi daerah pekerjaan (project area) dan wilayah studi (study area) yang diperkirakan terkena pengaruh interaksinya; Gambaran secara umum daerah pekerjaan (project area) dan study area; Pola pikir tahapan pelaksanaan kegiatan berikut masing masing Metodologinya dan berbagai referensi yang akan digunakan termasuk rencana penggunaan program program aplikasi komputer yang akan dipakai (Word, Excel, dan AutoCad ). Rencana kerja (Work Plan) Konsultan dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan hasil penjabaran Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini berikut hasil survey lapangan yang meliputi aspek aspek : perencanaan, dan ( termasuk langkah langkah rencana kerja dalam mengidentifikasikan dan atau rencana kerja dalam upaya menanggulangi permasalahan yang berkembang selama ini). Penjadwalan untuk setiap tahap kegiatan beserta produk keluarannya Nama, kualifikasi dan klasifikasi lingkup penugasan serta jadwal tenaga ahli yang akan dikerahkan.

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Terms Of Reference (TOR) ini dan lampiran foto foto yang diberi keterangan antara lain tampilan : kondisi keadaan lapangan dan kondisi areaarea yang mempunyai efektifitas lahannya tinggi Setelah melalui forum pembahasan dan kesepakatan, dokumen ini akan menjadi buku pedoman/acuan kerja yang akan menjadi pegangan bersama dalam pelaksanaan proses kegiatan selanjutnya hingga akhir penyelesaian kegiatan.

b. Laporan Antara : terdiri dari 2 (dua) buku asli dan 5 (lima) buku copy untuk
keperluan pemeriksaan dan dokumentasi. Laporan ini esensinya memuat tentang paparan Fakta beberapa aspek yang ada beserta Analisisnya serta perumusan konsep (draft) Perencanaan DED Penunjang kawasan minapolitan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan yaitu minimal berisikan aspek-aspek materi sebagai berikut : Rencana arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah dimengerti oleh pengguna jasa. Rencana struktur beserta uraian konsep dan perhitungannya. Rencana utilitas beserta uraian konsep dan perhitungannya. Perkiraan biaya.

c. Laporan Akhir : dari 2 (dua) buku asli dan 5 (lima) buku copy, untuk keperluan
dokumentasi Pemberi Tugas dan SKPD terkait. d. Laporan Ringkas Eksekutif (Executive Summary) : 10 (sepuluh) buku, terdiri dari 5 (lima) buku asli dan 5 (lima) copy-nya , untuk kearsipan Pemberi Tugas dan SKPD terkait. Laporan ini materinya memuat ringkasan / rangkuman Laporan Akhir Rencana yang esensial (disertai petapeta / gambar yang relevan).

a. Dokumen Album Gambar, berupa :


Album gambar hasil perencanaan dibuat berwarna sedangkan untuk peta tidak berwarna harus diarsir serta menggunakan bahan kertas HVS tebal dengan ukuran standard kertas minimal A3. Jumlah album peta adalah 5 (Lima) buah asli dan 5 (lima) buah copy untuk dokumentasi kearsipan pemberi tugas dan instansi terkait yang minimal memuat materi : Daftar isi Gambar Kerja atau Gambar Teknik (DED) Perencanaan Arsitektur Gambar Kerja atau Gambar Teknik (DED) Perencanaan Arsitektur Gambar Kerja atau Gambar Teknik (DED) Perencanaan Arsitektur Perkiraan Biaya Konstruksi (RAB). Perkiraan Bill Of Quantities (BoQ). Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

b.

Soft Copy: yaitu seperangkat compact disk (CD) yang berisi : Rekaman seluruh bahan dasar dan materi produkproduk hasil olahan final komputer dari awal hingga akhir kegiatan seperti : data dasar, laporan, gambar, foto dan gambar DED (sebagaimana keluarankeluaran yang telah diuraikan dalam butir III A.1 dan 2 diatas). Selanjutnya diserahkan kepada pemberi tugas masing masing sebanyak 10 (sepuluh) set dalam kemasan pelindung (sebagai dokumen kearsipan digital).

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

F. Hasil (Out Come) Hasil yang ingin diraih dari keluaran kegiatan ini adalah adanya Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan yang akan dipergunakan untuk wilayah Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng. G. Manfaat (Benefit) Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari Keluaran dan Hasil kegiatan ini adalah bahwa dokumendokumen tersebut dapat berfungsi sebagai bahan referensi, rujukan serta pedoman untuk : 1. Pelaksanaan program pembangunan 2. Pemberian advise planning dan pengaturan sistem bangunan dikawasan setempat dalam rangka memberikan rekomendasi dan arahan sistem pengembangan bangunan beserta prasarana dan sarana pendukungnya. H. Dampak (Impact) Dampak yang diharapkan terjadi dari perolehan Keluaran, Hasil dan Manfaat kegiatan sebagaimana uraian diatas adalah : 1. Membuat Perencanaan Teknis rencana tapak bangunan untuk acuan pembangunan sarana dan prasarana yang ada di kawasan penunjang minapolitan. 2. Untuk manarik investor yang ingin berinvestasi dalam pembangunan kawasan penunjang wilayah minapolitan Khususnya. I. Mekanisme Penyelenggaraan Pekerjaan Dalam penyelenggaraannya, pemberi tugas akan menunjuk seseorang dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi sebagai Pejabat Pembuat Komitmen atau disingkat PPK (yang dalam tugas seharihari akan dibantu oleh tim teknis dan staf teknis Dinas Pekerjaan Umum SKPD terkait dan berada dibawah koordinasi serta bertanggung jawab secara sentries kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi atas keseluruhan penyelenggaraan kegiatan dari sejak awal persiapan perkerjaan sampai serah terima pekerjaan, yang dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh rekanan jasa konsultan terpilih (setelah seleksi umum melalui proses prakualifikasi dan ikatan Kontrak Pekerjaan) sehingga secara otomatis rekanan jasa konsultan tersebut akan menjadi satu kesatuan lembaga pelaksana kegiatan dan ikut bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan maksud, tujuan dan sasaran sebagaimana uraian diatas. Adapun untuk memperoleh rekanan jasa konsultan terpilih, dilakukan melalui proses pelelangan umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Pokja Pengadaan Barang / Jasa (PPBJ) yang dibentuk oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Sukabumi. Sedangkan pelaksana pemeriksaan, pengarahan, pengendalian dan penerimaan terhadap setiap tahap kegiatan jasa konsultan terpilih, akan dilakukan oleh Tim Teknis (sebagai unsur independent) yang beranggotakan unsurunsur dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Setelah pekerjaan selesai (yang dinyatakan dalam suatu Berita Acara), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus segera menyerahkan hasil pekerjaan dengan suatu Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (dibawah koordinasi Kepala Dinas Pekerjaan Umum kepada Pemberi Tugas melalui Bagian Perlengkapan, Sekertariat Daerah Kabupaten Sukabumi.

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

Personil Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) beserta pembantunya, PPBJ, Tim Teknis dan Staf Teknis akan diberitahukan kemudian kepada rekanan konsultan terpilih melalui beberapa tahapan forum pertemuan dan atau pemberitahuan secara tertulis. J. Penyediaan Peralatan dan Material Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini harus disediakan oleh rekanan jasa konsultan terpilih, baik peralatan dan material yang sudah dimilikinya sendiri maupun secara sewa (dengan kondisi baik) atau beli (dengan kondisi baik atau baru) yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini atas kesepakatan dengan Pejabat Pembuat Komitmen (yang bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas) sesuai spesifikasi dan atau besaran biaya yang tercantum dalam kontrak. Pemberi tugas dapat memfasilitasi penyediaan peralatan untuk keperluan presentasi pada rapatrapat pertemuan (seperti :layar ukuran 70 inch x 70 inch; multimedia projector, portable sound system) yang apabila sedang tidak digunakan dapat dipinjam oleh rekanan jasa konsultan terpilih berdasarkan ketentuan administrasi peminjaman. K. Lingkup Kewenangan yang dilimpahkan kepada Konsultan Lingkup kewenangan yang sekaligus merupakan lingkup pekerjaan konsultan diantaranya adalah : 1. Melakukan tanggapan (bila ada) sekaligus penjabaran Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini untuk selanjutnya menyusun rencana kerja dan melakukan persiapanpersiapan pekerjaan, serta mengajukannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam bentuk Laporan Pendahuluan untuk dibahas dalam suatu forum pertemuan bersama Tim Teknis guna memperoleh kesepakatan yang akan menjadi pegangan bersama. 2. Melakukan survey dan kompilasi data berbagai aspek fakta di wilayah project area dan wilayah pengaruhnya (study area). 3. Melakukan musyawarah mufakat dengan masyarakat, tokoh masyarakat, aparat setempat dan SKPD terkait, baik secara individu (berdasarkan surat pengantar dari Pejabat Pembuat Komitmen/PPK) maupun secara lembaga melalui forum rapat pembahasan dibawah koordinasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) guna memperoleh berbagai masukan yang aspiratif dan konstruktif. 4. Melakukan kajian dan analisis berbagai aspek fakta dalam rangka memberikan alternatifalternatif kebijakan dan rekomendasi kebijakan yang dipilih. 5. Melaksanakan pengukuran lapangan (ground survey) untuk membuat peta dasar yang memperlihatkan kontur, luasan lokasi, posisi dan dimensi jaringan jalan, sungai, lokasi bangunan dan insfrastruktur lain yang ada secara akurat (bilamana diperlukan). 6. Membuat, menyusun dan mempresentasikan hasil kompilasi data, fakta dan analisa serta rekomendasinya mengenai hasil perencanaan, guna memperoleh kesepakatan bersama (termasuk penyempurnannya berdasarkan masukanmasukan dari setiap forum pembahasan yang dikoordinir oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). 7. Membuat serta menyerahkan risalah setiap pertemuan kepada Tim Teknis untuk dicocokkan dengan risalah yang disusun oleh Sekretaris Tim Teknis.

10

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

8. Membuat serta menyerahkan setiap bentuk dokumentasi sebagaimana uraian butir III.A kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) secara tepat waktu dengan suatu bukti Tanda Terima. L. Arahan Pelaksana Pekerjaan Arahan awal yang dapat diberikan kepada rekanan jasa Konsultan terpilih untuk melaksanakan kegiatan ini, antara lain : 1. Selalu mengupayakan keterlibatan peran serta masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Menyiapkan peta kerja awal berupa peta dasar yang dapat dijamin tingkat akurasinya bersumber antara lain dari : Bakosurtanal, Citra Landsat, Ground Check-2002 (dengan skala 1 : 25.000 dan 1 : 10.000) dan studistudi terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan dengan project area. 3. Untuk melaksanakan survey dan kordinasi lapangan, personil konsultan harus selalu didampingi aparat yang ditunjuk oleh Pemimpin Pelaksana Kegiatan disertai surat pengantar dari Dinas Pekerjaan Umum sebagai legalitas pelaksana. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan akan memerlukan waktu 90 hari kalender (atau 3 bulan). N. Keperluan Tenaga Ahli / Tenaga Pendukung Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini antara lain minimal meliputi : 1. Tenaga ahli kepala sekaligus sebagai Ketua Tim (Team Leader), Ahli Arsitektur dengan latar belakang pendidikan S1 Arsitektur dengan pengalaman pekerjaan DED minimal 8 tahun. 2. Tenaga ahli (S1) dengan latar belakang pendidikan S1 teknik sipil dengan pengalaman pekerjaan DED minimal 7 tahun atau S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun. 3. Tenaga ahli (S1) dengan latar belakang pendidikan S1 Geodesi dengan pengalaman pekerjaan geodesi minimal 7 tahun atau S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun. 4. Tenaga ahli (S1) dengan latar belakang pendidikan S1 Lingkungan dengan pengalaman pekerjaan lingkungan minimal 7 tahun atau S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun. 5. Tenaga Ahli (S1), Estimator pembangunan dengan latar belakang pendidikan S1 Estimator dengan pengalaman pekerjaan minimal 7 tahun. 6. Tenaga Ahli (S1), Ahli Ekonomi Pembangunan pembangunan dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman pekerjaan minimal 7 tahun. 7. Tenaga Ahli (S1), Ahli Kelautan dengan latar belakang pendidikan S1 kelautan dengan pengalaman pekerjaan minimal 7 tahun. 8. Tenaga penunjang yang terdiri dari asisten tenaga ahli, drafter, surveyor, operator kompuetr dan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan jumlah keseluruhan orangbulan (man-month) yang diperlukan. III. KETENTUAN LAIN-LAIN A. Pengertian Penggunaan Jasa Konsultan Ketentuan lain yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan kegiatan ini melalui penggunaan Jasa Konsultan, adalah bahwa:

11

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

1. Setelah melalui bentuk ikatan hukum perjanjian (kontrak), maka segala


pengadaan peralatan, barang dan material beserta segala bentuk keluarannya sebagai hasil rekanan jasa konsultan terpilih yang sepenuhnya atas beban biaya anggaran kegiatan ini, pada prinsipnya adalah merupakan milik Pemberi Tugas yang harus diserahkan nantinya pada masa akhir pekerjaan,

2. Berkenaan dengan ketentuan diatas, maka rekanan Konsultan terpilih


tersebut tidak dapat memberikan dan atau meminjamkan segala peralatan, barang, dan material berserta segala bentuk keluarannya kepada pihak ketiga tanpa seizin pihak Pemberi Tugas (yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum melalui Pejabat Pembuat Komitmen/ PPK).

3. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sepanjang berkaitan dengan


kegiatan ini, maka keberadaan rekanan jasa konsultan terpilih akan bertindak sebagai salah satu unsur pembantu Pemberi Tugas yang menyandang tugas dan tanggung jawab yang sama, sehingga pada setiap bentuk tindakannya harus selalu dibawah koordinasi Pemberi Tugas, termasuk dalam hal mengadakan bentuk-bentuk kerjasama dengan konsultan lain (bila diperlukan).

4. Ketentuan lain yang belum termasuk dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
ini (seperti a.l.: besaran porsi pembayaran setiap tahap pekerjaan, dll.) akan diuraikan secara lebih rinci dalam naskah Perjanjian/Kontrak. 5. Sehubungan dengan pelaksanaan pemilihan rekanan jasa konsultannya melalui proses pelelangan, maka yang menjadi acuan adalah Keputusan Presiden No.80/2003, tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi beserta Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis lainnya yang masih relevan dengan Keppres tersebut. B. Fasilitas yang disediakan Pemberi Tugas Pemberi Tugas pada prinsipnya akan memfasilitasi segala keperluan rekanan Konsultan yang bersifat akan memperlancar kegiatan, seperti a.l perolehan data dasar, peta awal, hasil studi-studi terdahulu, rekomendasi atau surat pengantar dalam rangka koordinasi di lapangan dan atau dengan SKPD terkait dll. Dengan, Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Terms of Reference (TOR) ini dibuat dalam rangka memberi kejelasan (paling tidak secara garis besarnya) kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap kegiatan ini, baik maksud, tujuan maupun sasaran yang akan dituju, dengan catatan bahwa segala bentuk materi dan makna yang telah disusun ini masih belum dapat dikatakan sempurna. Oleh karenanya segala masukan dan tanggapan dari berbagai pihak terkait sangat diharapkan sekali guna manfaat kesempurnaannya. Sukabumi, Juli 2011

12

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

Mengetahui / Menyetujui: Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi,

Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyusunan DED Kawasan Penunjang Minapolitan Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng

......................................... NIP. ............................ NIP.

13

Вам также может понравиться