Вы находитесь на странице: 1из 20

CASE REPORT Hernia Inguinalis Lateralis

Penyusun
Radityo Akhmedika Fauzie 130112110640

Prathama Gilang Wagiono Putera 130112110673 Reza Arif Fadillah 130112110605

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2012

BAB I KASUS PENYAKIT

1.1 Keterangan Umum Nama Usia : Abdul Hakim : 9 Tahun

Alamat : Sekeloa Timur Jenis Kelamin : Laki-Laki Tinggi Badan : 132 cm Berat Badan : 22 kg 1.2 Anamnesis Keluhan Utama: Benjolan di lipat paha kanan Orang tua pasien mengeluhkan adanya benjolan di lipat paha kanan anaknya sejak usia empat tahun. Benjolan timbul ketika os bermain dan bersepeda , dan menghilang ketika os beristirahat atau berbaring. Benjolan berbentuk seperti sosis dan berukuran sebesar ibu jari. Tidak ada rasa neyri pada benjolan Os tidak mengeluhkan kembung, tidak mengeluhkan muntah, tidak ada demam, tidak ada gangguan buang air besar. Orang tua mengakui adanya riwayat keluarga dan pasien tidak pernah dioperasi sebelumnya.

1.3 Pemeriksaan fisik 1.3.1 Keadaan Umum Kesadaran Kesan : Compos Mentis : Tidak tampak sakit

1.3.2 Tanda Vital Tensi Nadi Respirasi Suhu : 120/80 mmHg : 88 kali/menit : 24 kali/Menit : 36.8 C

1.3.2 Status Generalis

Kepala

: Konjungtiva tidak anemis Sklera tidak ikterik

Mulut : Tonsil Pharing

: T1 T1 Tenang : Hiperemis (-)

Leher : JVP tidak meningkat KGB tidak teraba Dada : Bentuk dan gerak simetris

Pulmo : VBS ki=ka Ronkhi -/- Wheezing -/ Jantung : BJ murni reguler, murmur -/-

Abdomen : Datar dan lembut, Hepar dan lien tidak teraba Bising usus (+) normal Ekstremitas: Edema Sianosis Akral Hangat : -/: -/-

1.3.3 Status Lokalis a/r Ingiunalis Dextra Tidak teraba massa Tidak ada Nyeri Tekan Finger Test : Terdapat impuls dorongan di ujung jari Thumb Test: Tidak Keluar Benjolan 1.4 Resume Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun, dengan keluhan utama benjolan a/r inguinalis dextra sejak lima tahun lalu dan hilang timbul. Nyeri tekan (-) Demam (-) , perut kembung (-) , muntah (-) , gangguan buang air besar (-) , Riwayat serupa pada keluarga (+). Daripemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas normal. Dari status lokalis didapatkan a/r inguinal dextra : massa (-) , nyeri tekan (-) , Finger Test : Terdapat impuls dorongan di ujung jari, Thumb Test: Tidak Keluar Benjolan 1.5 Diagnosis Kerja Hernia inguinal lateralis dextra reponible 1.6 Pemeriksaan Penunjang 1.6.1 Laboratorium ( 15 -04-2012 ) Hb 13.5 Ht 42 Leukosit : 15100 Urinalisis Dalam Batas Normal

1.6.2 X-Ray Thorax Tidak ada kardiomegali Tidak tampak TB paru aktif 1.6.3 USG

- Scan scrotum bilateral Testis kanan: ukuran 10.8 x 13.0 x 7.0 mm dengan parenkim yang homogeni Testis kiri: ukuran 10.9 x 16.3 x 80mm dengan parenkim yang homogeni Tidak tampak koleksi cairan sekitar testis - Scan canalis inguinalis bilateral Inguinal kanan: tampak ada gambaran canalis inguinalis kanan yang melebar dengan adanya gambaran isoechoic dengan peristaltic didalam lumen canalis Inguinal kiri tampak bayangan canalis inguinalis, tidak melebar dengan diameter 1.1 -2.5 pada saat valsava tampak ada pelebaran - Kesan : Menyokong hernia inguinalis kanan USG testis bilateral, canalis inguinal kiri dalam batas normal 1.7 Terapi Mengurangi aktivitas berat Herniorraphy dekstra 1.8 Prognosis Quo ad vitam Quo ad functionam : ad bonam : ad bonam

BAB II LANDASAN TEORI

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian yang lemah dari lapisan muskulo aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia. Menurut sifatnya hernia dibagi menjadi 4, yaitu : 1 hernia reponibel

yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. 2 hernia irreponibel / hernia akreta

yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga. Biasanya disebabkan oleh perlengketan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus. 3 hernia inkarserata

yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase usus. Hernia ini merupakan penyebab obstruksi nomor satu di Indonesia. 4 hernia strangulata

yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong terperangkap dan terjadi gangguan pasase usus serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat terjadi nekrosis.

Jika yang mengalami strangulasi hanya sebagian dinding usus disebut hernia Richter. Biasanya pasase usus masih ada, mungkin terganggu karena usus terlipat sehingga disertai obstruksi usus. Apabila sebagian dinding kantong hernia terbentuk dari organ yang merupakan isi hernia seperti caecum, kolon sigmoid atau kandung kemih, disebut hernia geser. Hernia geser dapat terjadi karena isis kantong berasal dari organ yang letaknya retroperitoneal. Alat bersangkutan tidak masuk ke kantung hernia, melainkan tergeser dari retroperitoneal. Hernia diberi nama menurut letaknya , misalnya diafragma, inguinal, umbilical, femoral. Yang sering terjadi adalah hernia inguinalis. 2.1 Definisi Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan 2.2 Epidemiologi Tujuh puluh lima persen dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal (lipat paha). Yang lainnya dapat terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah perut lainnya. Hernia indirect lebih banyak daripada hernia direct yaitu 2:1Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu hernia inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut hernia skrotalis. Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari hernia inguinalis medialis dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering 7 kali lipat terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya usia kita, kemungkinan terjadinya hernia semakin besar. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot-otot perut yang sudah mulai melemah.

2.3 Etiologi dan Faktor Risiko

Kongenital Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritoneum kedaerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini sudah mengalami obliterasi sehingga isi perut tidak dapat melalui kanal tersebut. Namun dalam beberapa hal, sering kali kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun lebuh dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka terus ( karena tidak mengalami obliterasi ), akan timbul hernia inguinalis lateralis kongenital.

Di dapat

1. anulus inguinalis internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. 2. peninggian tekanan intraabdomen kronik yang dapat mendorong isi hernia melewati melewati annulus internus yang cukup lebar, seperti batuk kronik, pekerjaan mengangkat benda berat, hipertrofi prostad, konstipasi, dan asites. Peninggian tekanan intra abdomen juga dapat membuka kembali kanalis inguinalis. 3. kelemahan otot dinding perut karena usia. Sehingga insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur, mungkin karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya. Pada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat menegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi, dan adanya facia transfersa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia.

Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi annulus internus turut kendur. Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertical. Sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan annulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus kedalam kanalis unguinalis. Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan n.iliofemoralis dan n. ilioinguinalis setelah apendektomi. 2.4 Patofisiologi Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke 8 dari kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis itu akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum disebut dengan prosesus vaginalis peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanal terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia inguinalis lateralis kongenital. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi kerana usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun karena daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang berat, mengejan. Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatujaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya menekan dinding rongga yang telah melemas akibat trauma, hipertropi prostat, asites, kehamilan,obesitas, dan kelainan kongenital dan dapat terjadi pada semua. Pria lebih banyak dari wanita, karena adanya perbedaan proses perkembangan alat reproduksi pria dan wanita semasa janin. Potensial komplikasi terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia,akibat semakin banyaknya usus yang masuk, cincin

hernia menjadi sempit danmenimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Timbulnya edema bila terjadi obtruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian terjadi nekrosis. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah,konstipasi. Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan timbul edemasehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Juga dapat terjadi bukan karena terjepit melainkan ususnya terputar. Bila isi perut terjepit dapat terjadi shock, demam, asidosis metabolik, abses. Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi (lubangnya) usus yang akhirnya dapatmenimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis.

2.5 Klasifikasi 2.5.1.Hernia Inguinalis Medialis Hernia ini merupakan jenis henia yang didapat (akuisita) disebabkan oleh faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach. Jalannya langsung (direct) ke ventral melalui annulus inguinalis subcutaneous. Hernia ini sama sekali tidak berhubungan dengan pembungkus tali mani, umumnya terjadi bilateral, khususnya pada laki-laki tua. Hernia jenis ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan strangulasi.

*Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas: Inferior: Ligamentum Inguinale. Lateral: Vasa epigastrikainferior. Medial:Tepi m.rectus abdominis. Dasarnya dibentuk oleh fascia transversalis yang diperkuat serat aponeurosis m.transversus abdominis.

2.5.2. Hernia Inguinalis Lateralis Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralisakan tampak tonjolan berbentuk lonjong. Dapat terjadi secara kongenital atau akuisita: 5 Hernia inguinalis lateralis congenital.

Terjadi bila processus vaginalis peritonei pada waktu bayi dilahirkan sama sekalitidak menutup. Sehingga kavum peritonei tetap berhubungan dengan rongga tunikavaginalis propria testis. Dengan demikian isi perut dengan mudah masuk ke dalamkantong peritoneum tersebut. 6 Hernia inguinalis lateralis akuisita.

Terjadi bila penutupan processus vaginalis peritonei hanya pada suatu bagian saja.Sehingga masih ada kantong peritoneum yang berasal dari processus vaginalis yangtidak menutup pada waktu bayi dilahirkan. Sewaktu-waktu kentung peritonei ini dapat terisi dalaman perut, tetapi isi hernia tidak berhubungan dengan tunika vaginalis propria testis. 2.5.3. Hernia Pantalon Merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu sisi. Kedua kantung hernia dipisah oleh vasa epigastrika inferior sehingga berbentuk seperticelana. Keadaan ini ditemukan kira-kira 15% dari kasus hernia inguinalis. Diagnosis umumnya sukar untuk ditegakkan dengan pemeriksaan klinis, dan biasanya baru ditemukan sewaktu operasi.

2.6 Manifestasi Klinis jenis Reponibel/bebas Ireponibel/akreta Inkarserata Strangulata Reponibel + nyeri + ++ obstruksi + + sakit + ++ Toksik ++

Hernia inguinal sering terlihat sebagai tonjolan intermitten yang secara berangsur,-angsur meningkat dalam ukuran dan menjadi ketidaknyamanan yang progresif dan persisten yang progresif. Kadang hanya sedikit nyeri , sakit atau rasa terbakar didaerah lipat paha yang mungkin didapatkan sebelum perkembangan dari penonjolan yang nyata. Ketidaknyamanan ini memperjelas onset dari symtomp hernia yang sering dideskripsikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar. Gejala itu mungkin tidak hanya didapatkan didaerah inguinal tapi juga menyebar kedaerah pinggul, belakang, kaki, atau kedaerah genital. Disebut "Reffered pain" gejala ketidaknyamanan ini dapat mempercepat keadaan yang berat dan menyusahkan.

Gejala ketidaknyamanan pada hernia biasanya meningkat dengan durasi atau intensitas dari kerja, tapi kemudian dapat mereda atau menghilang dengan istirahat, meskipun tidak selalu. Rasa tidak enak yang ditimbulkan oleh hernia selalu memburuk disenja hari dan membaik pada malam hari, saat pasien berbaring bersandar dan hernia berkurang. Nyeri lipat paha tanpa hernia yang dpat terlihat, biasanya tidak mengindikasikan atau menunjukkan mula timbulnya hernia. Kebanyakan hernia berkembang secara diam-diam, tetapi beberapa yang lain dicetuskan oleh peristiwa muscular tunggal yang sepenuh tenaga. Secara khas, kantong hernia dan isinya membesar dan mengirimkan impuls yang dapat teraba jika pasien mengedan atau batuk. Biasanya pasien harus berdiri saat pemeriksaan , kerena tidak mungkin meraba suatu hernia lipat paha yang bereduksi pada saat pasien berbaring. Hidrokel bertransiluminasi, tetapi hernia tidak. Hernia yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan fisik, dapat dilihat dengan ultra sonografi atau tomografi komputer. Strangulasi menimbulkan nyeri hebat dalam hernia yang diikuti dengan cepat oleh nyeri tekan, obstruksi interna, dan tanda atau gejala sepsis. Reduksi dari

hernia strangulasi adalah kontraindikasi jika ada sepsis atau isi dari sakus yang diperkirakan mengalami gangrenosa. 2.7 Pemeriksaan Fisik Daerah inguinalis pertama-tama diperiksa dengan inspeksi , sering benjolan muncul dalam lipat paha dan terlihat cukup jelas. Kemudian jari telunjuk diletakkan disisi lateral kulit skrotum dan dimasukkan sepanjang funikulus spermatikus sampai ujung jari tengah mencapai annulus inguinalis profundus. Suatu kantong yang diperjelas dengan batuk biasanya dapat diraba pada titik ini. Jika jari tangan tak dapat melewati annulus inguinalis profundus karena adanya massa, maka umumnya diindikasikan adanya hernia.Hernia juga diindikasikan, bila seseorang meraba jaringan yang bergerak turun kedalam kanalis inguinalis sepanjang jari tangan pemeriksa selama batuk. Walaupun tanda-tanda yang menunjukkan apakah hernia itu indirek atau direk, namun umumnya hanya sedikit kegunaannya, karena keduanya biasanya memerlukan penatalaksanaan bedah, dan diagnosis anatomi yang tepat hanya dapat dibuat pada waktu operasi. Gambaran yang menyokong adanya hernia indirek mencakup turunnya kedalam skrotum, yang sering ditemukan dalam hernia indirek, tetapi tak lazim dalam hernia direk. Hernia direk lebih cenderung timbul sebagai massa yang terletak pada annulus inguinalis superfisialis dan massa ini biasanya dapat direposisi kedalam kavitas peritonealis, terutama jika pasien dalam posisi terbaring. Pada umumnya pada jari tangan pemeriksa didalam kanalis inguinalis, maka hernia inguinalis indirek maju menuruni kanalis pada samping jari tangan, sedangkan penonjolan yang langsung keujung jari tangan adalah khas dari hernia direk.

* Tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Thumb test. Cara pemeriksaannya sebagai berikut: Pemeriksaan Finger Test : 1.Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5. 2.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal. 3. Penderita disuruh batuk: - Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis. - Bila impuls disamping jari Hernia Inguinalis Medialis.

Pemeriksaan Ziemen Test : 1.Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita). 2.Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan. 3.Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :

jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis. jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis. jari ke 4 : Hernia Femoralis.

Pemeriksaan Thumb Test : Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan -Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis. -Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis.

2.8 Pemeriksaan Penunjang Hasil laboratorium Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut: Leukocytosis dengan shift to the left yang menandakan strangulasi. Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi dehidrasi. Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat paha

Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan radiologis tidak diperlukan pada pemeriksaan rutin hernia. Ultrasonografi dapat digunakan untuk membedakan adanya massa pada lipat paha atau dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan testis. Pemeriksaan Ultrasound pada daerah inguinal dengan pasien dalam posisi supine dan posisi berdiri dengan manuver valsafa dilaporkan memiliki sensitifitas dan spesifisitas diagnosis mendekati 90%. Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna untuk membedakan hernia incarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab lain dari suatu massa yang teraba di inguinal. Pada pasien yang sangat jarang dengan nyeri inguinal tetapi tak ada bukti fisik atau sonografi yang menunjukkan hernia inguinalis. CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi pelvis untuk mencari adanya hernia obturator.

2.9 Diagnosis Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia.

Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri

jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk kedalam kantong hernia.

Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau ganggren. Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Inspeksi : saat pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai

penonjolan diregio ingunalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Palpasi : kantong hernia yang kosong dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai

gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum ( seperti karet ), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak kecil, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Apabila hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam annulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat biasanya terdiri dari ovarium. 2.10 Diagnosis Banding a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis. b. Yangmembedakan: - pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka akan membesar, sedang bila hidrocele benjolan tetap tidak berubah. Bila benjolan terdapat pada skrotum , maka dilakukan pada satu sisi , sedangkan disisi yang berlawanan diperiksa melalui diapanascopy. Bila tampak bening berarti hidrocele (diapanascopy +).

-Pada -Perkusi

hernia: pada hernia

canalis akan terdengar

inguinalis timpani

teraba karena berisi

usus usus

-Fluktuasi positif pada hernia.

b. Kriptochismus Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi kemungkinanya hanya sampai kanalis inguinalis c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal. Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi. d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering disangka hernia inguinalis medialis). 2.11 Penatalaksanaan 1. Konservatif

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. a. Reposisi Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien anak-anak. reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak inkarserasi lebih sering terjadi pada umur dibawah dua tahun. Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis dibandingkan dengan orang dewasa.

Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi segera.

b. Bantalan penyangga Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harusdipakai seumur hidup. Namun cara yang berumur lebih dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai sekarang. Sebaiknya cara ini tidak dianjurkan karena mempunyai komplikasi, antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofitestis karena tekanan pada tangki sperma yang mengandung pembuluh darah testis.

2. Operatif

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomo dan hernioplastik Herniotomi - Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong Hernioplasty, dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis ingunalis. Hernioplasty lebih penting artinya dalam menvegah terjdinya residif dibandingkan dengan herniatomy. Dikenal berbagai metode hernioplasty seperti memperkecil annulus inguinalis internus dengan jahitan tertutup, menutup dan memperkuat fascia transversal, dan menjahitkan pertemuan M. transversus internus abdominis dan M. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon keligamentum inguinale Poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fascia tranversa, M.

tranversus abdominis, M. oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper pada metode Mc Vay. 2.12Prognosis Perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar 1% -3% dalam jarak waktu 10 tahun kemudian. Kekambuhan disebabkan oleh tegangan yang berlebihan pada saat perbaikan, jaringan yang kurang, hernioplasti yang tidak adekuat, dan hernia yang terabaikan. Kekambuhan yang sudah diperkirakan, lebih umum dalam pasien dengan hernia direk, khususnya hernia direk bilateral. Kekambuhan tidak langsung biasanya akibat eksisi yang tidak adekuat dari ujung proksimal kantung. Kebanyakan kekambuhan adalah langsung dan biasanya dalam regio tuberkulum pubikum, dimana tegangan garis jahitan adalah yang terbesar.insisi relaksasi selalu membantu. Perbaikan hernia inguinalis bilateral secara bersamaan tidak meningkatkan tegangan jahitan dan bukan merupakan penyebab kekambuhan seperti yang dipercaya sebelumnya. Hernia rekurren membutuhkan prostesis untuk perbaikan yang berhasil, kekambuhan setelah hernioplasti prostesisanterior paling baik dilakukan dengan pendekatan preperitoneal atau secara anterior dengan sumbat prostesis.

2.13Komplikasi Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel; ini dapat terjadi kalau herniaterlalu besar atau terdiri dari omentum, organ ektraperitoneal (hernia geser) atau hernia akreta. Disini tidak timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulate yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih kaku seperti pada hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograde yaitu dua segmen usus terperangkap didalam kantong hernia dan satu segmen lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti hurup W. Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan transudasi kedalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin

bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringa terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses local, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut. 2.14Pencegahan Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami kegemukan, menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH yang menyebabkan dia harus mengedan ketika berkemih. Pengobatan terhadap berbagai keadaan diatas bisa mengurangi resiko terjadinya hernia

Вам также может понравиться

  • Pemberitahuan Registrasi Ulang Kartu Akses Agustus 2019
    Pemberitahuan Registrasi Ulang Kartu Akses Agustus 2019
    Документ1 страница
    Pemberitahuan Registrasi Ulang Kartu Akses Agustus 2019
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Noted
    Noted
    Документ10 страниц
    Noted
    Jesika
    Оценок пока нет
  • Factsheet 40634
    Factsheet 40634
    Документ1 страница
    Factsheet 40634
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Resume Kasus Penyakit Jantung Bawaan
    Resume Kasus Penyakit Jantung Bawaan
    Документ13 страниц
    Resume Kasus Penyakit Jantung Bawaan
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Guillain Barre Syndrome
    Guillain Barre Syndrome
    Документ16 страниц
    Guillain Barre Syndrome
    Ivonne J Sitaniapessy
    100% (2)
  • Jadwal Pekerjaan Gondola
    Jadwal Pekerjaan Gondola
    Документ1 страница
    Jadwal Pekerjaan Gondola
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Resume Kasus Penyakit Jantung Bawaan
    Resume Kasus Penyakit Jantung Bawaan
    Документ13 страниц
    Resume Kasus Penyakit Jantung Bawaan
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Kira Kira Ginza
    Kira Kira Ginza
    Документ2 страницы
    Kira Kira Ginza
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Tugas PHPE
    Tugas PHPE
    Документ3 страницы
    Tugas PHPE
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Tugas Perbankan - Prathama Gilang Wagiono Putera
    Tugas Perbankan - Prathama Gilang Wagiono Putera
    Документ5 страниц
    Tugas Perbankan - Prathama Gilang Wagiono Putera
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Kuhp PDF
    Kuhp PDF
    Документ22 страницы
    Kuhp PDF
    Dilla Purnamanegara
    Оценок пока нет
  • Filhum Realis
    Filhum Realis
    Документ2 страницы
    Filhum Realis
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Corporate Gurantee
    Corporate Gurantee
    Документ4 страницы
    Corporate Gurantee
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • ANALISIS PROSES PENERIMAAN SISTEM INFORMASI Icons PDF
    ANALISIS PROSES PENERIMAAN SISTEM INFORMASI Icons PDF
    Документ130 страниц
    ANALISIS PROSES PENERIMAAN SISTEM INFORMASI Icons PDF
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Ekman 8
    Ekman 8
    Документ17 страниц
    Ekman 8
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Kosenda
    Kosenda
    Документ15 страниц
    Kosenda
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • 3 Wise Monkeys
    3 Wise Monkeys
    Документ1 страница
    3 Wise Monkeys
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • 2010-1-00525-Si Bab 3
    2010-1-00525-Si Bab 3
    Документ75 страниц
    2010-1-00525-Si Bab 3
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Daftar Tabel Kalori
    Daftar Tabel Kalori
    Документ7 страниц
    Daftar Tabel Kalori
    Rekha Nova Iyos
    Оценок пока нет
  • Star Stolen Asset Recovery
    Star Stolen Asset Recovery
    Документ17 страниц
    Star Stolen Asset Recovery
    Prathama Gilang Gilang
    100% (1)
  • Kriteria Tikus
    Kriteria Tikus
    Документ1 страница
    Kriteria Tikus
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • BST Tiroid
    BST Tiroid
    Документ12 страниц
    BST Tiroid
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ2 страницы
    1
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Referat Malaria
    Referat Malaria
    Документ18 страниц
    Referat Malaria
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Rektum
    Pemeriksaan Rektum
    Документ18 страниц
    Pemeriksaan Rektum
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Anamnesis Obsetri Ginecology
    Anamnesis Obsetri Ginecology
    Документ156 страниц
    Anamnesis Obsetri Ginecology
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • CSS - Hepatitis Viral Gastro Ipd
    CSS - Hepatitis Viral Gastro Ipd
    Документ23 страницы
    CSS - Hepatitis Viral Gastro Ipd
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Malaria
    Malaria
    Документ27 страниц
    Malaria
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • Tugas Anamnesa
    Tugas Anamnesa
    Документ10 страниц
    Tugas Anamnesa
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет
  • CRS Terapi Kecil X
    CRS Terapi Kecil X
    Документ17 страниц
    CRS Terapi Kecil X
    Prathama Gilang Gilang
    Оценок пока нет