Вы находитесь на странице: 1из 10

METODE PENCATATAN

METODE AKUNTANSI
Menurut PSAK no.22 terdiri dari 2 metode : 1. Metode pembelian (purchase method) Apabila penggabungan badan usaha berakibat para pemilik perusahaan yang bergabung tidak ikut berbartisipasi secara substansial di dalam perusahaan tunggal yang dibentuk Harta yang diperoleh dalam transaksi penggabungan dicatat atas dasar harga perolehan

2. Metode penyatuan kepentingan (pooling of interest method) Badan usaha baru dianggap sebagai kelanjutan dari semua badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk badan usaha tunggal maupun induk-anak perusahaan Aktiva dan kewajiban dicatat sebesar nilai yang tercatat pada buku perusahaan yang bergabung. Laba ditahan (RE) juga digabungkan dalam perusahaan gabungan. Perhitungan laba rugi untuk periode terjadinya penggabungan usaha harus melaporkan hasil operasi gabungan untuk seluruh periode dimana penggabungan terlaksana, seolah-olah penggabungan dilakukan pada awal periode Saldo ekuitas pemegang saham dari perusahaan yang bergabung dicatat sebesar nilai bukunya dan semua biaya penerbitan saham untuk melaksanakan penggabungan tersebut dianggap sebagai beban perusahaan gabungan pada saat terjadinya

MENURUT PERPAJAKAN
Nilai perolehan atau pengalihan harta dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan

Contoh : PT A dan PT B melakukan peleburan dan membentuk badan baru yang dinamai PT C. Nilai buku dan harga pasar harta masingmasing sebelum peleburan :
PT A Nilai sisa buku Harga pasar Rp 200.000.000 Rp 300.000.000 PT B Rp 300.000.000 Rp 450.000.000

Sesuai dengan kelaziman dalam pembelian aktiva tetap, yang seharusnya dipakai adalah harga pasar, maka : 1. Keuntungan PT A = Rp 100.000.000 (Rp 300.000.000 Rp 200.000.000) 2. Keuntungan PT B = Rp 150.000.000 (Rp 450.000.000 Rp 300.000.000) 3. Harga perolehan harta PT C = Rp 750.000.000 (Rp 300.000.000 + Rp 450.000.000)
Namun dalam rangka menyelaraskan dengan kebijakan di bidang ekonomi, investasi, dan lainnya MenKeu menetapkan bahwa dalam rangka peleburan, merger, penilaian aktiva tetap dapat menggunakan nilai buku (pooling interest). Dengan demikian PT C membukukan nilai aktiva berdasarkan nilai sisa buku Rp 500.000.000 (Rp 200.000.000 + Rp 300.000.000

PMK No.43/PMK.03/2008
mengatur ketentuan dalam pengalihan harta dalam rangka penggabungan atau peleburan usaha dengan menggunakan nilai buku
WP yang melakukan pemekaran usaha dapat menggunakan nilai buku juga, yaitu : 1. WP yang melakukan merger (penggabungan atau peleburan usaha) dapat menggunakan nilai buku 2. WP yang melakukan pemekaran usaha yang dapat menggunakan nilai buku adalah : a. WP yang belum go public yang akan melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering) b. WP yang telah go public sepanjang seluruh badan usaha hasil pemekaran melakukan penawaran umum perdana 3. WP yang menggunakan nilai buku wajib memenuhi persyaratan : a. Mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak dengan melampirkan alasan dan tujuan melakukan merger dan pemekaran usaha

Permohonan tersebut diajukan oleh : i. WP yang menerima harta, dalam hal melakukan merger ii. WP yang mengalihkan harta, dalam hal dilakukan pemekaran usaha b. Melunasi seluruh utang pajak dari tiap badan usaha yang terkait c. Memenuhi persyaratan tujuan bisnis (business purpose test) 4. Yang dimaksud dengan nilai buku adalah nilai buku fiskal. Nilai buku fiskal tidak harus a. Pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha harus dinilai berdasarkan harga pasar kecuali pengalihan harta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Dirjen Pajak untuk menggunakan nilai buku b. Dalam hal penilaian harta berdasarkan harga pasar aset maka akan timbul selisih lebih antara harga pasar dengan nilai sisa buku harta yang dialihkan merupakan penghasilan yang dikenakan pajak bagi pihak yang mengalihkan 5. WP yang melakukan merger dengan menggunakan nilai buku tidak boleh mengkompensasikan kerugian/sisa kerugian dari WP yang menggabungkan diri/WP dilebur

6.

7.

8.

9.

WP yang menerima pengalihan harta mencatat nilai perolehan harta tersebut sesuai dengan nilai sisa buku sebagaimana tercantum dalam pembukuan pihak yang mengalihkan Penyusutan atas harta yang diterima dilakukan berdasarkan masa manfaat yang tersisa sebagaimana tercantum dalam pembukuan pihak yang mengalihkan Apabila dalam jangka waktu 5 tahun Dirjen Pajak melalui penelitian atau pemeriksaan menemukan bukti bahwa merger atau pemekaran usaha tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan maka nilai pengalihan harta dalam rangka merger atau pemekaran usaha berdasarkan nilai buku akan diitung kembali berdasarkan nilai pasar Apabila merger atau pemekaran usaha dilakukan dalam tahun pajak berjalan, maka jumlah angsuran PPh pasal 25 dari pihak yang menerima pengalihan tidak boleh lebihkecil dari jumlah angsuran yang wajib dibayar oleh pihak yang mengalihkan

10. Pembayaran, pemungutan, dan pemotongan pajak penghasilan yang telah dilakukan oleh pihak yang mengalihkan sebelum dilakukannya merger atau pemekaran usaha dapat dipindahbukukan menjadi pembayaran, pemungutan, atau pemotongan pajak penghasilan dari WP yang menerima pengalihan 11. WP yang akan melakukan pemekaran usaha dan akan menjual sahamnya di bursa efek selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 tahun setelah memperoleh persetujuan dari DJP untuk melakukan pemekaran usaha dengan menggunakan nilai buku, harus telah mengajukan pernyataan pendaftaran kepada BPPM-LK dalam rangka penawaran umum perdana dan pernyataan pendaftaran tersebut telah menjadi efektif

Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang karena keadaan di luar kekuasaan WP dengan persetujuan DJP. Apabila WP tidak dapat memenuhi ketentuan di atas, maka nilai pengalihan harta atas pemekaran usaha yang dilakukan berdasarkan nilai buku dihitung kembali berdasarkan nilai pasar

Вам также может понравиться