Вы находитесь на странице: 1из 50

Tanda2 anestesia & Pemantauan anestesia

Dr. H. Chilafat Dalimunthe SpAn Departemen Anestesiologi FK Universitas Malahayati

QUIZ

TANDA-TANDA ANESTESIA

QUIZ 1

Yang pertama sekali memperkenalkan tanda-tanda anestesia adalah


A. B. C. D. E. Murray Boyle Guedel Snow Miller

QUIZ 2

Beliau memperkenalkan penggunaan


A. B. C. D. E. Halotan Enfluran Eter Desfluran Pentotal

QUIZ 3

Stadium yang berbahaya yang dapat mengakibatkan kematian adalah


A. B. C. D. E. 1 2 3 4 5

PEMANTAUAN ANESTESIA

QUIZ 1

Yang pertama mengusulkan stetoskop digunakan sebagai alat pemantauan rutin kardiopulmoner selama operasi
A. B. C. D. E. Cushing Morgan Laennec Doppler Stoelting

QUIZ 2

EKG merupakan metode yang paling umum digunakan di ruang operasi (Benar/Salah)

Quiz 3

Gangguan ekstrim pulsus defisit adalah pada disosiasi elektromekanik atau aktivitas elektrik tanpa nadi yang terlihat pada pasien tamponade jantung (Benar/Salah)

J A W A B AN

TANDA2 ANESTESI
1. GUEDEL 2. ETER 3. STADIUM 2

PEMANTAUAN
1. CUSHING 2. BENAR 3. BENAR

TANDA TANDA ANESTESIA

Guedel (1920) membagi anestesi umum dengan eter dalam 4 stadium yaitu : Stadium I (analgesi) dimulai dari saat pemberian zat anestetik sampai hilangnya kesadaran. Pada stadium ini pasien masih dapat mengikuti perintah dan terdapat analgesi (hilangnya rasa sakit). Tindakan pembedahan ringan, seperti pencabutan gigi dan biopsi kelenjar, dapat dilakukan pada stadium ini.

Stadium II (delirium/eksitasi, hiperrefleksi) dimulai dari hilangnya kesadaran dan refleks bulu mata sampai pernapasan kembali teratur. Pada stadium ini terlihat adanya eksitasi dan gerakan yang tidak menurut kehendak, pasien tertawa, berteriak, menangis, menyanyi, pernapasan tidak teratur, kadang-kadang apne dan hiperpnu, tonus otot rangka meningkat, inkontinensia urin dan alvi, muntah, midriasis, hipertensi serta takikardia. Stadium ini harus cepat dilewati karena dapat menyebabkan kematian.

Stadium III (pembedahan) dimulai dengan teraturnya pernapasan sampai pernapasan spontan hilang. StadiumIII dibagi menjadi 4 plana yaitu: Plana 1: Pernapasan teratur, spontan, dada dan perut seimbang, terjadi gerakan bola mata yang tidak menurut kehendak pupil miosis, refleks cahaya ada, lakrimasi meningkat, refleks faring dan muntah tidak ada dan belum tercapai relaksasi otot lurik yang sempurna (tonus otot mulai menurun).

Plana 2: Pernapasan teratur, spontan, perut-dada, volume tidak menurun, frekuensi meningkat, bola mata tidak bergerak, terfiksasi di tengah, pupil midriasis, refleks cahaya mulai menurun, relaksasi otot sedang, dan refleks laring hilang sehingga dapat dikerjakan intubasi.

Plana 3: Pernapasan teratur oleh perut karena otot interkostal mulai paralisis, lakrimasi tidak ada, pupil midriasis dan sentral, refleks laring dan peritoneum tidak ada, relaksasi otot lurik hampir sempurna (tonus otot semakin menurun).

Plana 4: Pernapasan tidak teratur oleh perut karena otot interkostal paralisis total, pupil sangat midriasis; refleks cahaya hilang, refleks sfingterani dan kelenjar air mata tidak ada, relaksasi otot lurik sempurna (tonus otot sangat menurun)

Dengan kemajuan ilmu kedokteran saat ini banyak dipergunakan obatobatan yang lebih baik dari eter, sehingga stadium ini menjadi kurang valid jika menggunakan inhalan seperti halotan, enfluran, sevofluran dsb.

Stadium IV (paralisis medula oblongata) dimulai dengan melemahnya pernapasan perut dibanding stadium III plana 4. Pada stadium ini tekanan darah tak dapat diukur, denyut jantung berhenti, dan akhimya terjadi kematian. Kelumpuhan pernapasan pada stadium ini tidak dapat diatasi dengan pernapasan buatan.

TRIAS ANESTESI

Hipnosis Analgesia Relaksasi

PEMANTAUAN SELAMA ANESTESI

Salah satu tanggung jawab utama dari ahli anestesi adalah bertindak sebagai pengawal pasien yang dibius selama operasi. "Kewaspadaan" adalah motto dari American Society of Anesthesiology (ASA). Karena pemantauan membantu memper tahankan kewaspadaan yang efektif, standar untuk monitoring intraoperatif telah diadopsi oleh ASA.

Standar I Personil anestesi yang berkualitas harus hadir di ruang sepanjang pelaksanaan semua tindakan baik anestesi umum, anestesi regional dan memantaunya. Standard II Selama anestesi, pemantauan pasien meliputi oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, dan suhu.

Ventilasi

(1) Setiap penderita yang mendapat pembiusan dengan anestesi umum, harus menerima ventilasi yang cukup dan dievaluasi terus menerus. Tanda-tanda klinis seperti pergerakan dinding dada, pengamatan reservoir bag, dan auskultasi paru adalah hal yang tidak boleh luput dari pengawasan. Pemantauan terus menerus kadar karbondioksida harus dilakukan kecuali jika tidak ada indikasi pasien, tindakan atau peralatan. Pemantauan kuantitatif volume gas ekspirasi sangat dianjurkan

(2) Jika pipa trakea atau sungkup laring dipergunakan, untuk menentukan posisinya yang tepat harus diukur kadar karbondioksida pada dan keadaan klinisnya. Analisa end-tidal CO2 terus menerus sebaiknya dilakukan, menggunakan kapnograf.

(3) Jika ventilasi dikontrol dengan ventilasi mekanik, jika terjadi diskoneksi sambungan mesin anestesi dan pasien sebaiknya diketahui melalui alarm yang tersedia. (4) Selama anestesia regional kecukupan ventilasi tetap harus terus di evaluasi.

TINGKAT KEDALAMAN ANESTESI

Definisi "kedalaman anestesi" telah berkembang sejak demonstrasi pertama anestesi pada 1840. Definisi perubahan tentang obat yang tersedia untuk memberikan anestesi dan pengetahuan tentang pengaruhnya terhadap manusia.

Anestesi bukanlah proses tunggal farmakologi, tapi merupakan interaksi kompleks dari berbagai rangsangan, respon berbeda dan kemungkinan tidak tanggapnya obat terhadap rangsangan

Anestesi dapat didefinisikan dengan hipnotis (kehilangan kesadaran) dan analgesik (penghilang nyeri). Komponen hipnotis dapat dibuat dengan anestesi intravena dan inhalasi, sedangkan komponen analgesik dapat dibuat dengan opioid dan anestesi lokal. Beberapa obat, seperti eter, nitrous oxide dan ketamine, menyediakan unsur-unsur hipnotik dan analgesik sampai batas tertentu.

Hipnotik bila diberikan tunggal, memungkinkan respon hemodinamik yang berlebihan terhadap rangsangan. Opioid, bila diberikan sendiri tidak menjamin ketidaksadaran atau tidak adanya respon gerakan terhadap rangsangan. Kombinasi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan kurangnya respon hemodinamik terhadap rangsangan berbahaya.

Interaksi antara komponen hipnotik dan analgesik dapat dicirikan oleh gambaran tiga dimensi dengan konsentrasi hipnosis pada sumbu y, analgesik pada sumbu x dan probabilitas non-respon pada sumbu z

Karakter rangsangan tiga dimensi ini membutuhkan jawaban spesifik dan akurat diterapkan untuk diukur pada konsentrasi hipnosis dan analgesiknya

Tanggapan terhadap rangsangan tertentu yang digunakan untuk menentukan kedalaman anestesi, mulai dari menekan respon terhadap rangsangan ringan, seperti tanggapan lisan terhadap perintah verbal, hingga terhadap tanggapan yang sulit, seperti respon hemodinamik terhadap intubasi.

Interaksi hipnotik dan analgesik umumnya sinergis

Pemberian anestesi haruslah hatihati dengan mengamati respons terhadap rangsangan dan kemudian menyesuaikan dosis hipnotik atau analgetik (atau keduanya) dengan menggunakan interaksi sinergis untuk mencapai tujuan pemantauan hemodinamik yang aman, kurangnya kesadaran, induksi cepat aman dan pulih sadar.

Efek hipnotik inhalasi atau intravena dan dapat diketahui dengan pemeriksaan electroencephalogram (EEG).

Indeks EEG berbasis efek obat hipnotik yang berkorelasi dengan sedasi disebabkan oleh hipnosis, amnesia, kehilangan kesadaran dan mengurangi laju metabolisme otak.

Sebagai konsekuensi dari kedalaman anestesi yang tidak memadai adalah pasien bangun saat operasi berlangsung. Insiden kesadaran pada pasien yang sehat adalah sekitar 0.1% dan bisa naik ke 1.0% sampai 1,5% pada populasi pasien yang berisiko tinggi.

Ada bukti bahwa pemantauan intraoperative komponen hipnotik dapat secara signifikan mengurangi risiko yang terkait dengan kesadaran anestesi. Namun, tidak sepenuhnya menghilangkan risiko.

Pemeliharaan konsentrasi tinggi anestesi volatil dapat mengurangi risiko pasien bangun selama dapat ditoleransi oleh pasien.

Definisi kedalaman anestesi

Pada tahun 1987, Prys-Roberts memeriksa komponen klinis yang benar benar berhubungan dengan kedalaman anestesia. Ia memulai dengan menemukan bahwa kedalaman anestesia sulit didefinisikan karena ahli anestesi menganggap ini akibat obat yang tersedia bukan berdasarkan kebutuhan pasien selama pembedahan.

Prys-Roberts yakin bahwa rangsang nyeri pembedahan menyebabkan berbagai tanggapan refleks yang modulasinya saling tidak tergantung. Sebuah pengamatan penting menyatakan bahwa nyeri merupakan persepsi sadar terhadap rangsang nyeri. Selanjutnya ia menyatakan bahwa kondisi anestesia adalah keadaan tidak sadar akibat obat di mana pasien tidak merasakan atau mengingat rangsang nyeri. Hilangnya kesadaran ini adalah fenomena all or none. Artinya tidak ada variabel kedalaman anestesia. Pasien sadar maupun tidak sadar.

Meskipun pemantauan kardiovaskular menjadi fokus utama, dasar memantau sirkulasi tetap di tangan, mata, dan telinga ahli anestesi. Dalam banyak hal, dokter menangkap informasi lebih banyak daripada monitor elektronik yang paling canggih sekalipun. Kombinasi pengetahuan, pengalaman dan penilaian klinis suara, indra dokter amat diperlukan dalam pemantauan pasien.

Stetoskop

Setelah Laennec memperkenalkan stetoskop dalam praktek medis umum pada tahun 1818, Harvey Cushing pada tahun 1908 mengusulkan stetoskop digunakan sebagai alat pemantauan rutin kardiopulmoner selama operasi. Selama bertahun-tahun berikutnya, pemantauan intraoperatif baik stetoskop prekordial atau esofageal menjadi metode sederhana yang paling umum untuk pemantauan ventilasi dan sirkulasi pada pasien yang dibius

Pemantauan laju jantung

Pemantauan jantung sederhana dan tidak invasif adalah pengukuran denyut jantung dengan stetoskop. Dalam praktik anestesi modern, digunakan perangkat elektronik untuk terus memantau tanda-tanda vital dan memberikan panduan yang penting terhadap pengaruh stimulasi anestesi dan bedah terhadap kondisi pasien.

Meskipun setiap pemantauan yang mengukur periode siklus jantung dapat digunakan untuk menentukan detak jantung, EKG merupakan metode yang paling umum digunakan di ruang operasi. Pengukuran denyut jantung dengan EKG dimulai dengan mendeteksi gelombang r dan pengukuran interval RR.

Pemantauan laju nadi

Perbedaan antara detak jantung dan pusat nadi pada apakah depolarisasi listrik yang diberikan dan kontraksi sistolik jantung dapat menghasilkan tekanan nadi yang dapat diraba di perifer.

Pulsus defisit

Pulsus defisit menggambarkan sejauh mana denyut nadi kurang dari detak jantungnya. Defisit biasanya terlihat pada pasien atrial fibrilasi, di mana RR interval pendek dan mengganggu pengisian jantung selama diastol sehingga stroke volume berkurang..Gangguan ekstrim pulsus defisit adalah pada disosiasi elektromekanik atau aktivitas elektrik tanpa nadi yang terlihat pada pasien tamponade jantung, hipovolemia ekstrim, dan kondisi-kondisi lain dimana kontraksi jantung tidak menghasilkan nadi yang dapat diraba.

Kebanyakan monitor detak jantung dan denyut nadi terpisah. Yang pertama diukur dari rekam EKG dan yang kedua ditentukan dari sumber denyut yang dipilih. Pasien dengan penyakit oklusi arteri berat atau vasokonstriksi perifer memberikan gambaran yang salah pada pengukuran denyut nadi

Pemantauan tekanan darah arteri

Seperti denyut jantung, tekanan darah merupakan tanda penting fundamental kardiovaskular. Standar untuk mengukur pemantauan tekanan darah arteri setidaknya setiap 5 menit pada semua pasien yang dibius. Teknik untuk mengukur tekanan darah ada dua kategori utama: langsung manset perangkat dan kanulasi arteri langsung dan transduksi tekanan.

Pengukuran tekanan intra kranial

Pada beberapa kasus, diperlukan pengukuran tekanan intra kranial Tekanan intrakranial bervariasi luas dari menit ke menit, terutama bila ia meninggi, hingga pemantauan tunggal melalui pungsi lumbar atau kanulasi ventrikuler menimbulkan kesalahan. Karenanya perlu mencatat TIK secara berkesinambungan. Semua cara untuk mencatat TIK saat ini berdasar pada konversi tekanan menjadi sinyal listrik yang berkesinambungan yang dapat ditampilkan pada chart recorder atau pada layar. Kebanyakan alat pengamat yang tersedia saat ini sistemnya berdasarkan atas penghubung antara rongga intrakranial dan transduser sensitif tekanan eksternal.

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться

  • Skdi 2013
    Skdi 2013
    Документ102 страницы
    Skdi 2013
    Faradila Hakim
    67% (3)
  • JUDUK ANAK
    JUDUK ANAK
    Документ17 страниц
    JUDUK ANAK
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Labiopalatoschisis
    Labiopalatoschisis
    Документ25 страниц
    Labiopalatoschisis
    Cahyo Wisnugroho
    100% (2)
  • Lupus Nefrotik, Ahmad PDF
    Lupus Nefrotik, Ahmad PDF
    Документ4 страницы
    Lupus Nefrotik, Ahmad PDF
    Arifin Saja
    Оценок пока нет
  • Patologi Klinik I
    Patologi Klinik I
    Документ9 страниц
    Patologi Klinik I
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Evaluasi Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
    Evaluasi Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
    Документ7 страниц
    Evaluasi Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
    Mila Astari
    Оценок пока нет
  • FARMAKOLOGI
    FARMAKOLOGI
    Документ19 страниц
    FARMAKOLOGI
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Tumor Tulang: Jenis, Gejala dan Penatalaksanaan
    Tumor Tulang: Jenis, Gejala dan Penatalaksanaan
    Документ48 страниц
    Tumor Tulang: Jenis, Gejala dan Penatalaksanaan
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Anestesi
    Anestesi
    Документ45 страниц
    Anestesi
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Introduction
    Introduction
    Документ19 страниц
    Introduction
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Evaluasi Preoperatif Anestesi
    Evaluasi Preoperatif Anestesi
    Документ9 страниц
    Evaluasi Preoperatif Anestesi
    Cahyo Wisnugroho
    100% (1)
  • Amitriptilin
    Amitriptilin
    Документ3 страницы
    Amitriptilin
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Intoksikasi Kanabis
    Intoksikasi Kanabis
    Документ16 страниц
    Intoksikasi Kanabis
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Soal Uji Coba Kompetensi
    Soal Uji Coba Kompetensi
    Документ30 страниц
    Soal Uji Coba Kompetensi
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Kanker Payudara PDF
    Kanker Payudara PDF
    Документ4 страницы
    Kanker Payudara PDF
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Sefalosporin
    Sefalosporin
    Документ4 страницы
    Sefalosporin
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Buta Warna
    Buta Warna
    Документ3 страницы
    Buta Warna
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Mekanisme MIksi
    Mekanisme MIksi
    Документ12 страниц
    Mekanisme MIksi
    Cahyo Wisnugroho
    100% (1)
  • SNNT (Struma Nodusa Non Toksik)
    SNNT (Struma Nodusa Non Toksik)
    Документ10 страниц
    SNNT (Struma Nodusa Non Toksik)
    Ahmad Riva'i
    Оценок пока нет
  • Cedera Kepala
    Cedera Kepala
    Документ25 страниц
    Cedera Kepala
    Cahyo Wisnugroho
    100% (1)
  • Infantisid
    Infantisid
    Документ6 страниц
    Infantisid
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Anatomi Dinding Abdomen
    Anatomi Dinding Abdomen
    Документ2 страницы
    Anatomi Dinding Abdomen
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • BBLR
    BBLR
    Документ17 страниц
    BBLR
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • VTP
    VTP
    Документ51 страница
    VTP
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Toxycology Umum
    Toxycology Umum
    Документ8 страниц
    Toxycology Umum
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Документ38 страниц
    Asma Bronkial
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Документ38 страниц
    Asma Bronkial
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Algoritme Cedera Kepala
    Algoritme Cedera Kepala
    Документ3 страницы
    Algoritme Cedera Kepala
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Ispa
    Ispa
    Документ7 страниц
    Ispa
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет
  • Isi - NS
    Isi - NS
    Документ25 страниц
    Isi - NS
    Cahyo Wisnugroho
    Оценок пока нет