Вы находитесь на странице: 1из 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) KAMPUNG KUMUH KOTA TANGERANG

1. LATAR BELAKANG Didalam undang-undang dasar Negara republiK indonesia tahun 1945, terutama Bab XA Hak Asasi Manusia pasal 28H, dijelaskan bahwa (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. **). Atas dasar hak dasar tersebut, warga Negara Indonesia yang berada di dalam wilayah kesatuan Indonesia memiliki hak untuk dapat bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.Berdasarkan undang-undang perumahan Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat yang dinaskahkan dalam undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan permukiman, dijelaskan bawah bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir danbatin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yangmerupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalampembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusiaIndonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif; bahwa negara bertanggung jawabmelindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasanpermukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak danterjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruhwilayah Indonesia; bahwa pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat

melaluipenyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan sertakeswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruangfisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidupsejalan dengan semangat demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dijelaskan juga bawah permukiman

kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidakmemenuhi syarat. Dan perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunankualitas fungsi sebagai tempat

hunian.Didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, salah satu tujuan yang ingin dicapaioleh bangsa Indonesia adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasaranadan sarana pendukung bagi seluruh masyarkat yang didukung oleh sistem pembiayaanperumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien dan akuntabel sehingga terwujud kotatanpa pemukiman kumuh. Tujuan pembangunan ini juga merupakan bagian dari kerja

bangsaIndonesia untuk turut serta dalam mensukseskan tujuan pembangunan Millenium DevelopmentGoals yang dicanangkan oleh PBB. Dimana PBB menargetkan perbaikan kehidupan 100 juta penghuni permukiman kumuh pada tahun 2020. Berdasarkan definisinya Kampung kumuh memiliki definisi (i) suatu daerah, di mana terdapatbeberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana; (ii) daerah tempat tinggal wargamenengah ke bawah di daerah kota; (iii) nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakansatuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/mukim/distrik/banua. Namun demikian didalam pekerjaan ini, definisi kampong kumuh adalah tempat dimanabeberapa rumah atau keluarga tinggal dengan criteria menurut undangundang tidak layak untukdihuni dan tidak memenuhi syarat. Berdasarkan hasil kajian dari kementerian pekerjaan umum pada tahun 2011, denganmenggunakan pedoman identifikasi kawasan kumuh, teridentifikasi bahwa terdapat 37 kampungkumuh di wilayah Kota Tangerang. 7 (tujuh) diantaranya adalah kampong yang teridentifikasisangat buruk yaitu kelurahan Gaga, Larangan Selatan, Poris Gaga Baru, Koang Jaya, Poris PlawadIndah, dan Cipondoh Indah. Untuk itu berdasarkan hasil permasalahan, isu pokok kerja pemerintah pusat nasional, isu pokokkerja pemerintah daerah Kota Tangerang, maka disusunlah kerangka acuan kerja Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang atau yang disebut denganPerencanaan Teknis Disain Kampung Kumuh Kota Tangerang untuk segera dilaksanakan dandiharapkan pada tahun 2013 hingga 2014 penataan kawasan kampong kumuh melalui

pembangunan program kegiatan tersusun menjadikan kampong lebih layak untuk ditinggali oleh warga kota.

2.DASAR HUKUM Adapun dasar hukum dari kegiatan ini terdiri atas;1. a) Undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun 19452. b) Undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan permukiman c) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan. Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang. d) Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah e) Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. f) Peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2005 tentang dana perimbangan g) Peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2008 tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan. h) Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah i) Peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang oraganisasi perangkat daerah j) Millenium Development Goal (MDGs), United Nation, 2020 k) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten, l) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten m) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tangerang14. n) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Tangerang15. o) Pedoman identifikasi kawasan permukiman kumuh daerah penyangga kota metropolitan,direktorat pengembangan permukiman, direktorat jenderal cipta karya, departemenpekerjaan umum, tahun 2006.

3. TUJUAN DAN MAKSUD Adapun tujuan dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang adalah tersedianya rancangan teknis penataan

kampong kumuh hingga menjadikawasan yang layak untuk ditinggali. Sedangkan maksud dari pekerjaan ini adalah tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat dan layak huni di tujuh (7) kelurahan Kota Tangerang tersebut.

4. SASARAN Adapun beberapa sarana yang harus dicapai adalah sebagai berikut ; a) Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik di tujuh (7) kampong kumuh tersebut. b) Ditetapkannya tipologi kampong kumuh yang ada c) Terumuskannya strategi penataan kampong kumuh berdasarkan hasil penetapan tipologi d) Dirumuskannya tahapan program dan kegiatan penataan kampong kumuh yang ada. e) Teridentifikasinya topografi kawasan kampong kumuh di tujuh (7) lokasi

5. RUANG LINGKUP Adapun ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang terdiri atas; 1. Ruang lingkup wilayah, terdiri atas tujuh (7) kelurahan di 5 kecamatan wilayah KotaTangerang yang menjadi prioritas penanganan berdasarkan hasil kajian dinas pekerjaanumum, diantaranya; a. Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan; b. Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan; c. Kelurahan Poris Gaga Baru, Kecamatan Baru Ceper; d. Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci; e. Kelurahan Poris Plawad Indah, Cipondoh; f. Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh. 2. Ruang lingkup kegiatan meliputi ; a. Persiapan adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang mencakup multi disiplin yang berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta menghayati betul tugas dantanggung jawabnya dalam melaksanakan perancangan teknis bangunan tempattinggal/rumah dan

infrastruktur

kawasan

kampong

kumuh.

Bagaimana

melaksanakan

perencanaan Infrastruktur jalan, drainase, utilitas, persampahan dan sistem penyediaan Air bersih itu dikembangkan, tahapan pembangunan serta bagaimanapengelolaannya dimasa mendatang dalam waktu pelaksanaan yang efektif.Pada tahap ini dilakukan mobilisasi tenaga ahli dan peralatan, perizinan survey,penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas terkait. b. Survey, output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey ini adalah keadaan eksisting topografi kawasan, kondisi eksisting bangunan/rumah dan infrastruktur kawasan kampong kumuh; i. Rumah/Bangunan tempat tinggal ii. Jalan Lingkungan Kampung iii. Drainase iv. Air Bersih. v. Sanitasi/Air Kotor vi. Persampahan Jaringan Listrik vii. Jaringan Telekomunikasi c. Perencanaan Teknis Awal, Perancangan teknis awal adalah hasil analisis berdasarkan hasil survey lapangan,termasuk konsep penataan yang diajukan, serta beberapa sasaran pekerjaan yangdihasilkan seperti tipologi kawasan kampong kumuh yang ada. Dalam perancanganawal ini dihasilkan rancangan/design infrastruktur yang paling baik untuk dapat dilaksanakan pembangunannya d. Perencanaan Teknis Akhir, Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan semua hasil perancangan awal yang terdiri atas gambar konsep penataan, gambar teknis perencanaan bangunan tempattinggal/rumah, infrastruktur kawasan kampong menjadi lebih baik yang terdiri atas (i)rumah tinggal; (ii) jalan; (iii) drainase; (iv) air bersih; (v) sanitasi/air kotor; (vi)Persampahan; (vii) Jaringan Listrik; (viii) Jaringan telekomunikasi. Peta lokasipenataan, peta masterplan penataan kampong, serta Rancangan Anggaran Biaya Pelaksanaan Pembangunannya.

6. KEBUTUHAN TENAGA AHLI Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini terdiri atas; 1) Ketua Tim, sebagai Ahli Lingkungan minimal S-2 Teknik Lingkungan dengan pengalaman di bidang yang relevan >5 th atau S1 bidang Teknik Lingkungan dengan pengalaman di bidang yang relevan >7 th. 2) Sarjana teknik (S-1) arsitektur (design), sebagai ahli perumahan dan permukiman, khususnya dibidang arsitektur bangunan perumahan yang sehat dan layak huni. Pengalamandibidangnya minimal 5 (lima) tahun. 3) Sarjana teknik sipil (S-1) (struktur), sebagai ahli perumahan dan permukiman khusus dibidangpelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman. Dengan pengalaman dibidangnyaminimal 5 (lima) tahun. 4) Sarjana teknik (S-1) sipil, khususnya focus kepada perhitungan kuantitas dan biayapelaksanaan pembangunan. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun. 5) Sarjana Teknik (S-1) Lingkungan, yang khusus menangani masalah sanitasi lingkungan,persampahan, air bersih khususnya berpengalaman dibidang perancangan dan sosialisasikesehatan masyarakat. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun. 6) Sarjana teknik (S-1) landskap, sebagai ahli landskap. Berpengalaman dalam bidang landskapperumahan dan permukiman terutama diwilayah perkotaan serta mampu menjawabtantangan kawasan kampong menjadi kawasan sehat melalui pendekatan flora. Pengalamandibidangnya minimal 5 (lima) tahun. 7) Sarjana teknik (S-1) Hidrologi, sebagai ahli prasarana perkotaan (drainase), khusus menanganibidang drainase perkotaan, dan mampu menjawab tantangan permasalahan drainase didalam kampong kumuh dan

merumuskan rancangan drainase yang lebih baik. Pengalamandibidangnya minimal 5 (lima) tahun. 8) Sarjana teknik (S-1) energy, sebagai ahli jaringan listrik/tenaga energy. Berpengalaman di bidang pengembangan energy khususnya diwilayahwilayah masyarakat berpenghasilanrendah perkotaan. Minimal 5 (lima) tahun pengalaman.

9) Sarjana teknik (S-1) telekomunikasi, sebagai ahli telekomunikasi dan media. Berpengalamandibidang penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi masyarakat. Khususnya padamasyarakat berpenghasilan rendah yang berada pada kampong/komunitas kecil namunpenting perkotaan. Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.

7. METODOLOGI Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan PenyusunanDetail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang di 7 (tujuh) kelurahan, 5 kecamatan kota tangerang meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu : 1.) Persiapan 2.) Pengumpulan Data Lapangan 3.) Analisa Data Lapangan 4.) Perencanaan Teknis 5.) Penggambaran 6.) Perhitungan Kuantitas 7.) Perkiraan Biaya

A.Persiapan Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan dankondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk study).Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya : Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survai Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan Sebelum pekerjaan Survai Pendahuluan dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akandilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu diketahuiuntuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

B.Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey) Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survai Pendahuluan,yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survai detail seperti topografi, inventarisasi lahan danjalan, material dan geoteknik serta hidrologi. 1) Survey Pendahuluan Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan peninjauan awalterhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan dalampelaksanaan detail survey dan

mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survei detaildan kebutuhan desain.Kegiatan yang dilakukan antara lain : Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan dengandilaksanakan survai. Mengumpulkan informasi mengenai 7 (tujuh) kampong kumuh dari instansi terkait di daerah. Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi dan permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah studi perencanaan. Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan. Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry) Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi perencanaan yang dibutuhkan dalamproses perencanaan desa. Pembuatan foto dokumentasi lapangan

2)Survey Topografi Pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di atas permukaan bumi yangselanjutnya data hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakanskala tertentu serta didokumentasikan dalam bentuk gambar dan file komputer.Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan jalan meliputi bagian pekerjaan : 1.Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari : a. Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal

b. c.

Pengukuran situasi Pengukuran penampang memanjang dan melintang

d. Pengukuran-pengukuran khusus 2.Pekerjaan perhitungan dan penggambaran 3.Pekerjaan digitasi dan computer

C. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun rencana teknisdari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survai pendahuluan. Kegiatan menganalisa serta merencanakan : a) Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur jalan. b) Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi, hidrolika,perhitungan debit banjir dan dimensi saluran serta

struktur/konstruksi saluran danbangunan pelengkapnya. c) Sistem jaringan air bersih, tingkat pelayanan, perhitungan jaringan dan dimensiperpipaan, ataupun penggunaan sistem lain untuk penyediaan air bersih. d) Sistem dan pengelolaan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan prasarana dansarana pembuangan sampah. e) Menganalisis dan merumuskan tata hijau (landscape) desa. f) Infrastruktur dan utilitas sistem mitigasi bencana. g) Jaringan kabel listrik dan penerangan jalan (lampu jalan, lampu pedestrian). h) Jaringan kabel telepon dan kebutuhan prasarana telpon lainnya.

D.Tahap Penggambaran Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah draft Perencanaan Teknismendapat persetujuan dari pengguna jasa dengan mencantumkan koreksikoreksi dan saran-saran yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase yang pernah diteliti.Gambar rencana detail perencanaan teknis yang perlu dibuat harus minimal mencakup :

a) Sampul luar (cover) dan sampul dalam. b) Daftar Isi c) Peta lokasi proyek d) Peta lokasi sumber bahan material (Quarry) e) Daftar simbol dan singkatan. f) Daftar rangkuman volume pekerjaan. g) Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala yang pantasdan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain : Gambar konstruksi yang ada Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang berbeda-beda. Rincian konstruksi perkerasan. Penampang bangunan pelengkap. Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median. Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada). h) Alignment layout i) Alinyemen horisontal (plan) di gambar di atas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1 : 500untuk jembatan dengan interval garis tinggi 1 meter (kontur) dan dilengkapi dengan datayang dibutuhkan. j) Alinyemen Vertikal (profile) digambar diatas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1 : 500 untukjembatan dan skala vertikal 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan. k) Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA (interval paling tidak 50meter), dengan skala horisontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50. Dalam gambar potongan melintang harus mencakup : Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan. Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW) rencana. Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan. Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).

l) Gambar detail struktur/jembatan (jika ada). m) Gambar drainase. n) Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar bangunan pelengkap, rambu jalan,lampu penerangan jalan (PJU) dan sebagainya. o) Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

E.Tahap Penghitungan Kuantitas Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan secara rinci dengan ketentuansebagai berikut : a) Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 25-50 meter. b) Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus sesuai dengan spesifikasi yangdipakai. c) Perhitungan Kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitunganharus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item). d) Kuantitas pekerjaan harus dihitung/sesuai dengan yang dalam gambar rencana

F.Tahap Penghitungan Biaya Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yangdirencanakan, sesuai dengan item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara terpadu.Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya, sedangkan harga satuanakan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau berpedoman padasurvey harga pasar.Metode perhitungan harga satuan harus dibuat, analisis harga satuan menggunakan metodadan acuan yang baku berdasarkan faktor-faktor/parameter : tenaga, material, peralatan,sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat.Perkiraan biaya yang diperoleh dari analisis ini dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya didaerah sekitar lokasi.

8. KELUARAN Keluaran dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh KotaTangerang adalah (i) konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai kriteria undang-undang; (ii) Gambar kerja penataan kawasan; (iii) Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan; (iv) gambar-gambar perspektif sesuai keperluan.

9. SISTEMATIKA PELAPORAN Adapun sistem pelaporan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang terdiri atas1. 1) Laporan Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, metoda, pendekatan, konsep penataan kawasan, lesson learn dari kota lain di dalam dan luar negeri, jadwal dan rencanakerja konsultan, serta hasil survey lapangan terhadap 7 (tujuh) lokasi kampong kumuh. 2) Laporan Draf Akhir, berisi mengenai hasil penetapan tipologi, perumusah strategi penataan kawasan, dan perancangan awal penataan kawasan (rumah/bangunan tempat tinggal, jalan,drainase, air bersih, sanitasi/air kotor, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi) dan rencanaprogram dan kegiatan penataan kawasan lebih baik. 3) Laporan Akhir, terdiri atas a) Gambar Perspektif Penataan Kawasan 7 (tujuh) kampung, b) Gambar peta lokasi 7 (tujuh) kampung, c) Gambar Rencana Rumah/Bangunan tempat tinggal, d) Gambar teknis infrastruktur, e) Bill of Quantity (BoQ)/ Rencana Anggaran Biaya

10. PENGGUNA JASA Pengguna jasa dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang

11.WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang adalah 4 (empat) bulan atau 120 hari kalender

12. ALOKASI BIAYA & SUMBER PENDANAAN KEGIATAN Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang sebesar Rp. 210.000.000,- (Dua Ratus Sepuluh Puluh Juta Rupiah). Sedangkan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Kota Tangerang.

Вам также может понравиться