Вы находитесь на странице: 1из 8

36

BAB IV PELAKSANAAN
Kerja praktek ini dilakukan di Laboratorium Petroleum PT. SUCOFINDO Cibitung dengan bahan yang dianalisis adalah solar. Analisis-analisis yang dilakukan untuk menguji bahan tersebut antara lain analisis Density 150C, analisis Kinematic Viscosity 400C, analisis Sulfur Content, analisis Pour Point, analisis Flash Point, analisis Carbon Residue, analisis Ash Content, analisis Sediment Content, analisis Water Content, dan analisis Total Acid Number (TAN). 4.1 Analisis Density 150C Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan instrumen Densitymeter DMA 4500 M Anton Paar. Analisis ini mengacu pada ASTM D4052. Prinsip Sejumlah volume (sekitar 0,5 ml) atau setengah dari ukuran syringe yang berisi cairan sampel dimasukan kedalam saluran tabung sampel berosilasi. Perubahan massa tabung yang digunakan akibat dari perubahan frekuensi osilasi berhubungan dengan data kalibrasi yang menentukan suatu densitas sampel dalam instrumen Densitymeter.
4.2

Analisis Kinematic Viscosity 40C

37

Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan instrumen Kinematic Viscosity. Analisis ini mengacu

pada ASTM D445. Prinsip Kinematic Viscosity ditentukan dengan cara mengukur waktu aliran sampel melalui pipa kapiler viskometer yang telah terkalibrasi pada suhu tertentu berdasarkan hukum aliran gravitasi.
4.3

Analisis Sulfur Content

Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan instrumen X-Ray Fluoresence Spectrophotometer .

Analisis ini mengacu pada ASTM D4294. Analisis ini digunakan untuk menentukan kadar sulfur dengan Sulfur XRF Spectophotometer pada senyawa hidrokarbon seperti nafta, destilat, fuel oil, residu, lubricating base oil, jet fuel, kerosene, hydraulic oil, crude oil, gas oil, dan biodiesel dengan konsentrasi dari 17mg/kg 4,6 % berat.

Prinsip Sampel yang ditempatkan ke dalam Beam Platina yang diemisikan dari sumber

cahaya X. lalu energi eksitasi diturunkan dari sumber radioaktif atau dari tube X-Ray, maka berkas sinar X ini dapat mengusir sebuah elektron dari kulit terdalam.

38

Dan untuk menggantikan elektron yang hilang ini maka elektron lain dapat melompat dari salah satu kulit terluar sehingga akan membebaskan energi dalam bentuk sinar X sekunder yang berupa sinar fluorescence (pendar) yang dihasilkan akan dipancarkan dengan panjang gelombang karakteristik kemudian akan dibaca intensitasnya oleh detektor yang setelah itu diproses menjadi hasil kadar sulfur dalam bentuk % berat.
4.4

Analisis Titik Tuang (Pour Point)

Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan instrumen Pour Point. Analisis ini mengacu pada

ASTM D97. Prinsip Sampel didinginkan dan dibekukan dengan instrumen Pour Point dengan pendingin lambat dan laju stabil untuk menentukan hasil suatu titik tuang sampel pada suhu tertentu dimana laju sampel saat penuangan tidak mengalir atau beku. Pour point adalah suhu terendah yang digunakan untuk mengetahui dimana suatu sampel berhenti mengalir disuatu titik.

39

4.5

Analisis Titik Sambar (Flash Point)

Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan metode Pensky Martin Closed Cup (PMCC).

Analisis ini mengacu pada ASTM D93. Prinsip Sampel dipanaskan dengan pemanas lambat dan laju konstan stabil sambil diaduk. Api kecil terus diarahkan tertentu dengan interupsi pengaduk yang stimultan. Flash point adalah suhu terendah yang dikoreksi terhadap tekanan barometer 101,3 Kpa (760 mmHg), pada saat aplikasi api penguji menyulut uap atau sambar diatas sampel.
4.6

Analisis Micro Carbon Residue

Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan metode Micro Condradson Carbon Residue (MCCR)

secara gravimetri. Analisis ini mengacu pada ASTM D4530. Prinsip

40

Sejumlah bobot sampel diletakkan ke dalam vial dan dimasukkan ke dalam instrumen Micro Condradson Carbon Residue dengan ditambahkan gas N2. Residu akan mengalami reaksi pengarangan atau perengkahan selama pemanasan hebat pada suhu 5000C dalam waktu yang ditentukan. Pada akhir periode pemanasan yang ditentukan, vial yang mengandung residu karbon didinginkan di dalam desikator dan ditimbang. Residu yang tersisa di cawan crusibel dihitung dalam persen dan dilaporkan sebagai hasil residu karbon dalam sampel. Residu yang tersisa dihitung dalam persen dan dilaporkan sebagai Micro Conradson Carbon Residue (MCCR).

4.7

Analisis Kadar Abu (Ash Content)

Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan metode gravimetri. Analisis ini mengacu pada

ASTM D482. Analisis untuk menentukan kadar abu dalam rentang 0,001-0,18% berat dari bahan bakar distilat dan residu , crude oil, pelumas, waxes, dll. Prinsip Sejumlah bobot sampel diletakkan ke dalam cawan porselen dan diberi perlakuan gravimetri destruktif pengabuan. Residu akan mengalami reaksi pembakaran secara besar dan langsung yang menyebabkan sampel mengalami pengkerahan dan pengarangan selama pembakaran hebat. Pada akhir pembakaran saat cawan porselen

41

tidak menyambarkan api lagi maka diberlakukan sistem pengabuan dengan cawan yang berisi residu langsung dimasukan ke dalam tanur dengan suhu 775C selama pemanasan. Residu abu yang tersisa dihitung dalam persen dan dilaporkan sebagai kadar abu.
4.8

Analisis Kadar Sedimen (Sediment Content)

Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan alat sedimen dan menggunakan metode gravimetri.

Analisis ini mengacu pada ASTM D473. Prinsip Sejumlah tiga gram sampel diletakkan didalam tabung yang terbuat dari timbal yang bertujuan untuk mencegah jatuhnya sedimen dari timbal yang berisi sampel. Dengan timbal dipanaskan oleh larutan toluen maka zat-zat material terkecuali sedimen akan jatuh dalam proses pemanasan sampai diperlakukan kering dengan oven. Lalu sedimen yang terkandung didalam timbal dihitung dalam satuan persen dan dilaporkan sebagai kadar sedimen pada crude oil.
4.9

Analisis Kadar Air Coulometric Karl Fischer

Metode yang digunakan

42

Analisis ini menggunakan alat Coulometric Karl Fischer. Analisis ini mengacu pada ASTMD 6304.

Prinsip Sampel ditambahkan ke dalam larutan elektrolit, yang unsur pokoknya ion

iodida, sulfur dioksida, basa dan pelarut (seperti alkohol). Oksidasi elektrolik menyebabkan terbentuknya iodine, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan reaksi (2), yang menghasilkan reaksi Karl Fischer. 2I + 2e I2 Berdasarkan hukum Faraday, iodin diproduksi dalam perbandingan terhadap jumlah listrik. Hal ini berarti bahwa jumlah air dapat ditentukan dari nilai coulomb yang dianjurkan untuk oksidasi elektrolitik. 1 mg air = 10,71 coulomb 4.10 Analisis Total Acid Number (TAN) Metode yang digunakan Analisis ini menggunakan alat Autotitrator 794 Basic Titrino. Analisis ini mengacu pada ASTM D664.

43

Prinsip Sampel dilarutkan dengan campuran toluen dan propan-2-ol yang mengandung

sedikit air dan dititrasi secara potensiometri dengan Kalium Hidroksida alkoholik. Bilangan asam total dinyatakan sebagai mg KOH per gram sampel yang dibutuhkan untuk titrasi suatu sampel hingga titik akhir tertentu. .

Вам также может понравиться