Вы находитесь на странице: 1из 4

definisi nyeri Orofacial + nyeri kepala : Penggolongan nyeri kepala1.

TensionDitandai dengan nyeri yang hilang timbul, dapat menyerang bagian depan maupun belakang kepala. Tanda yang khasadalah terjadinya kekakuan selain adanya rasa nyeri. Penyebab nyeri jenis ini antara lain yang paling sering terjadi adalahposisi duduk saat menggunakan komputer. Posisi penempatan komputer yang tidak pas dengan posisi kepala akanmemicu nyeri kepala jenis tension ini.2. MigrainNyeri kepala yang terjadi akibat ketidaknormalan vaskuler ini biasanya menyerang dimulai dari dalam dan sekitar mataatau pelipis, menyebar ke satu atau dapat juga dua sisi kepala, namun yang paling sering terjadi hanya di salah satu sisikepala. Nyeri diikuti rasa berdenyut, hilangnya nafsu makan, bahkan disertai mual dan muntah. Ketegangan psikologisdan faktor genetik diduga menjadi penyebab migrain.3. ClusterNyeri jenis ini terutama dialami oleh pria, biasanya menyerang satu sisi kepala, terjadi secara periodik diselingi adanyamasa ketika ada keadaan terbebas nyeri. Gejala khas dari nyeri ini yaitu pembengkakan mata, hidung meler, dan mataber-air di sisi nyeri.4. Kelainan sinusMerupakan nyeri yang bersifat akut dan sub-akut, terjadi di kepala bagian depan, bersifat tumpul dan berat. Pada pagihari, dalam keadaan yang dingin dan lembab, nyeri ini muncul kembali, nyeri ini sebagaian besar terjadi di tulang dahidan tulang pipi.Nyeri kepala jenis lain masih ada, namun jarang terjadi. Contohnya nyeri tumor otak, nyeri karena adanya produksi cairandi otak akibat infeksi toksoplasma, infeksi pada selaput otak/meninges, dan nyeri karena hipertensi. macam + ciri2 nyeri Orofacial Klasifikasi Nyeri Nyeri dapat merupakan nyeri akut ataupun nyeri kronik. Nyeri akut, biasany a berkaitan dengan kerusakan jaringan akut yang berlangsung dalam hitungan beberapa detik sampaibeberapa hari. Nyeri kronik, di definisikan sebagai nyeri yang menetap, timbul setelah proses akut membaik, yang menetap dalam waktu beberapa bulan atau lebih. Tipe Nyeri A. Nyeri Nosiseptif , yaitu nyeri yang timbul akibat terjadinya aktivasi reseptor nyeri yang berasal dari jaringanpermukaan maupun jaringan dalam tubuh. Dibedakan menjadi 2 type, yaitu nyeri somatik dan nyeri viscera- Nyeri somatic, disebabkan oleh kerusakan di kulit, otot, tulang, sendi, dan jaringan ikat. Biasanya melibatkanproses inflamasi dari jaringan yang rusak. Meskipun inflamasi adalah respon normal tubuh terhadap kerusakan jaringan, dan penting untuk proses penyembuhan, inflamasi yang berlangsung lama dan menetap dapatmengakibatkan terjadinya nyeri kronik. Contoh nyeri nosiseptif somatic adalah rheumatoid arthritis- Nyeri viscera, adalah nyeri yang berasal dari kerusakan yang terjadi pada organ dalam atau jaringanpenunjangnya.B. Nyeri Neuropatik merupakan nyeri yang timbul sebagai akibat perubahan yang terjadi pada system syaraf, nyeriseringkali menetap meskipun kerusakan jaringan sudah sembuh. Pada banyak kasus, kerusakan yang menyebabkan nyeriini bisa melibatkan system syaraf tepi ataupun system syaraf pusat itu sendiri. Hal ini bisa berhubungan dengan traumaataupun penyakit tertentu, misalnya diabetes. Contoh nyeri neuropatik ini, al : diabetes neuropati, trigeminal neuralgia,neuralgia postherpetica, dll.

C, Nyeri Psikogenik adalah semua jenis nyeri yang berhubungan dengan problem psikis. Sebagian penderita nyeri kronik biasanya juga mengalami gangguan psikis, misalnya gangguan depresi atau cemas akibat nyeri kronik yang dideritanya.Ini berarti bahwa kondisi psikis pasien dengan nyeri kronik juga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalamterapi nyeri.D. Nyeri Campuran atau Non Spesifik biasanya dipandang sebagai nyeri dengan mekanisme yang tidak diketahui ataudicurigai mempunyai mekanisme yang bermacam-macam. Contoh nyeri kepala rekuren. Penyebab terjadinya nyeri Orofacial : -Rasa nyeri itu timbul dkrenakan adanya lesi, adanya g3 sbuah jar., adanya g3an otot, g3an saraf Karna kondisi oklusi(pncetus tjadi TMJ), trauma (MAKROTRAUMA: KECELAKAAN , MIKRO:TERJADI PD GIGISENDI RAHANG OTOT), stress emosional, deep pain input(Aktivitas parafungsional)- Berdasarkan factor penyebab rasa nyeri ada yang sering dipakai dalam istilah nyeri osteoneuromuskuler, yaitu :1. Nociceptor mechanism.2. Nerve or root compression.3. Trauma ( deafferentation pain ).4. Inappropiate function in the control of muscle contraction.5. Psychosomatic mechanism. Mekanisme pada macam2 nyeri Orofacial : Nyeri Nosiseptik -Transduksi : Stimulus noksius yang kemudian ditransformasikan menjadi impuls berupa suatu aktifitas elektrik padaujung bebas saraf sensorik.-Transmisi : Propagasi atau perambatan dari impuls tersebut pada sistem saraf sensorik -Modulasi : Proses interaksi antara sistem analgesik endogen dengan input nyeri yang masuk di kornu posterior medulaspinalis-Persepsi: Adanya interaksi antara transduksi, transmisi, dan modulasi yang kemudian membentuk suatu pengalamanemosional yang subjektif.Adanya rangsangan yang diterima tubuh, menyebabkan sel akan mengalami luka. Dinding sel terdiri datas komponenfosfolipid (fosfat dan lemak), adanya luka sel akan menyebabkan lepasnya enzim fosfolipase A2. Enzim ini menyebabkandiproduksinya asam arakidonat (ARA) oleh sel yang akan dilepaskan dalam darah. ARA tidak diam saja, namun akanberubah bentuk menjadi senyawa mediator nyeri seperti prostaglandin (PG), prosasiklin (PGI) dan tromboksan A2 (TX).Pembentukan senyawa-senyawa ini terjadi karena dalam tubuh terdapat enzim siklooksigenase (COX). Selain melauienzim COX, dapat juga ARA diubah bentuknya oleh enzim lain dalam jalur nyeri ini yakni lipooksigenase membentuk leukotrien (LT1).Mediator-mediator nyeri / autakoid tersebut akan menyebabkan meningkatnya potensial saraf, khususnya yang diserabutsaraf Ad dan C di sumsum tulang belakang (spinothalamic cord).Nyeri neuropatik muncul karena: sensitisasi perifer, ectopic discharge, sprouting, sensitisasi sentral, dan disinhibisi. Perubahan ekspresi dandistribusi saluran ion natrium dan kalium terjadi setelah cedera saraf, dan meningkatkan eksitabilitas membran, sehinggamuncul aktivitas ektopik yang bertanggung jawab terhadap munculnya nyeri neuropatik spontan (Woolf, 2004).Richeimer,S.Understanding nociceptive and neuropathic pain. NOSISEPTIK . definisi :nyeri yang terjadi karena adanya kerusakan jaringan yang kemudian secara langsung atau melalui substansi yangditimbulkannya akan merangsang reseptor nyeri dari serat aferen2. letak nyeri :nyeri yg bersifat somatik, d kulit, otot, tendo, sendi, dura, viscera3. penyebab nyeri :ditimbulkan oleh suatu cedera atau rangsangan yang cukup kuat untuk berpotensi mencederai (berbahaya) sehingga dapatdikatakan bahwa nyeri merupakan

suatu mekanisme perlindungan (Guyton dan Hall, 2007).Berdasarkan factor penyebab rasa nyeri ada yang sering dipakai dalam istilah nyeri osteoneuromuskuler, yaitu :1. Nociceptor mechanism.2. Nerve or root compression.3. Trauma ( deafferentation pain ).4. Inappropiate function in the control of muscle contraction.5. Psychosomatic mechanism.4. mekanisme nyeri nosiseptik(patofisiologi)Proses fisiologik terjadinya nyeri melewati empat proses tersendiri, yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsinyeri. Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptornyeri. Transmisi nyeri merupakan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati saraf perifer sampai keterminal di medulla spinalis dan jaringanjaringan neuron pemancar yang naik dari medula spinalis ke otak. Modulasinyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak yang dapat memengaruhi transmisi nyerisetinggi medula spinalis dan aktivitas faktor kimiawi yang menimbulkan atau meningkatkan aktivitas di reseptor nyeriaferen primer. Proses terakhir, persepsi nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang dihasilkan oleh aktivitas transmisinyeri oleh saraf (Hartwig dan Wilson, 2005).- Adanya rangsangan yang diterima tubuh, menyebabkan sel akan mengalami luka. Dinding sel terdiri datas komponenfosfolipid (fosfat dan lemak), adanya luka sel akan menyebabkan lepasnya enzim fosfolipase A2. Enzim ini menyebabkandiproduksinya asam arakidonat (ARA) oleh sel yang akan dilepaskan dalam darah. ARA tidak diam saja, namun akanberubah bentuk menjadi senyawa mediator nyeri seperti prostaglandin (PG), prosasiklin (PGI) dan tromboksan A2 (TX).Pembentukan senyawa-senyawa ini terjadi karena dalam tubuh terdapat enzim siklooksigenase (COX). Selain melauienzim COX, dapat juga ARA diubah bentuknya oleh enzim lain dalam jalur nyeri ini yakni lipooksigenase membentuk leukotrien (LT1).Mediator-mediator nyeri / autakoid tersebut akan menyebabkan meningkatnya potensial saraf, khususnya yang diserabutsaraf Ad dan C di sumsum tulang belakang (spinothalamic cord) azzahra_hamidah http://www.scribd.com/doc/70864630/definisi-nyeri-Orofacial Strategic management of orofacial pain Manajemen orofacial pain harus dilihat pada kasus tertentu. Untuk mencapai hasilpengobatan yang optimal, praktisi harus mengatasi patofisiologi tertentu. Model tradisionaldari manajemen monodisipliner telah terbukti efektif dalam kasus-kasus di mana hubunganpenyebab definitif dan efek dapat ditentukan. Namun sifat yang multifaktorial dari kondisiini, dikombinasikan dengan ciri-ciri yang relevan dari nyeri kronis. Menggunakan modelmultidisipliner untuk diagnosis dan manajemen mendorong integrasi rencana manajemendengan masukan dari semua anggota tim. Pendekatan ini dapat meningkatkan hasil denganmembahas perilaku fisik, somatik, psikologis, dan lingkungan (Gramillion, 2001).Tujuan dari manajemen, termasuk mengurangi atau menghilangkan sakit,menghentikan proses penyakit bila memungkinkan, menormalkan fungsi, meningkatkankualitas hidup, dan mengurangi kebutuhan untuk perawatan jangka panjang. Penerapanmodel multidisipliner pertama yang membutuhkan tim untuk sampai pada diagnosis yanglengkap yang mencakup semua faktor fisik dan psikologis. Tujuan harus ditetapkan mengenaipengobatan, pendekatan manajemen nyeri, keterlibatan pasien, dan

rencana untuk pasienuntuk kembali ke aktivitas hidup sehari-hari. Keberhasilan tergantung pada komunikasi yangteratur antara para anggota tim (Gramillion, 2001). Anggota tim inti pelayanan klinis untuk diagnosis dan manajemen m u l t i d i s i p l i n orofacial pain adalah dokter gigi, physical therapist, psikolog klinis dan kesehatan, jaringankonsultan dalam berbagai disiplin ilmu medis. Jaringan konsultan tersebut meliputipharmacy, neurology, otolaryngology, rheumatology, internal medicine, neurosurgery, dananesthesia (Gramillion, 2001).Peran anggota tim inti pada diagnosis dan manajemen orofacial pain: a. Dentist Clinical & Health Psychologist Evaluasi /diagnosisEdukasi pasienManajemen pharmacologicPerawatan dentalOcclusal orthosis therapyKoordinasi konsultasi yang tepatInteraksi tim b. Physical Therapist Evaluasi /diagnosis Edukasi pasienTeknisRehabilitasi Interaksi tim c. Clinical & Health Psychologist Evaluasi/ tes psikologiIdentifikasi penyebab masalah psikologisTerapi kognitif dan tingkah lakuManajemen nyeri dan stressInteraksi tim http://www.scribd.com/doc/51283859/MAKALAH-OROFACIAL-PAIN-KLP-5-fix Belind C Hapsari

Вам также может понравиться