Вы находитесь на странице: 1из 3

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI MODERNISASI INDUSTRI.

Revolusi Industri (RI) yang dimulai di Inggeris pada pertengahan abd XVIII, hanya dalam kurun waktu 250 tahun telah meningkatlkan ekonomi dunia sebanyak sepuluh kali lipat. Apa yang terjadi pada RI, sehingga menyebabkan peningkatan kekayaan dunia yang begitu besar? Revolusi Industri telah mengadakan perombakan cara berindustri tradisional dengan tiga perubahan mendasar yaitu: Pertama. RI telah mengubah cara penggunaan energi dari yang sebelumnya menggunakan energi yang disediakan alam seperti tenaga angin, tenaga air, tenaga matahari, tenaga hewan dan tenaga manusia, menjadi penggunaan energi tenaga mesin buatan manusia. Akibat perubahan ini terjadi apa yang kita namakan mekanisasi. Sejak itu timbullah kapal uap menggantikan kapal layar, kereta api menggantikan kereta kuda, mesin uap menggantikan penggerak pada indsustri. Dengan pergantian pertama ini terjadi peningkatan produktivitas tahap pertama dari RI, menghasilkan mekanisasi Kedua. Pengalihan kompetensi membuat barang dari tangan manusia ke tangan mesin. Perubahan ini menyebabkan manusia sudah tidak memproduksi langsung tetapi cukup menjadi pengendali. Becak yang tadinya gerakannya dihasilkan oleh manusia digantikan oleh mobil dimana manusia hanya mengendalikan saja, Mesin fotocopy menyalin tulisan, manusaia tinggal menjadi operetornya. Ini terjadi pada seluruh proses industri moderen. Yang paling banyak adalah pembuatan komponen yang dilakukan oleh mesin otomatis Dengan perubahan kedua ini terjadi pertambahan produktivitas tahap kedua dari RI, berupa perpindahan kompetensi Ketiga. Ditemukannya cara berproduksi baru yaitu sistim industri fabrikasi. Jika dalam industri tradidional, proses industri mengolah bahan baku menjadi produk maka hasil produksi tidak jauh dari sifat bawaan dari bahan bakunya, sehingga mustahil tercipta barang baru diluar sifat bahan bakumya.

2 Cara baru yang ditemukan itu sangat perkasa karena mampu membuat barang apa saja, dengan bahan baku apa saja, dalam jumlah berapa saja, dalam kurun harga berapa saja, kapan saja dan dimana saja. Proses produksi industri fabrikasi ini sangat sederhana yaitu dimulai dengan menetapkan barang yang akan diproduksi, biasanya yang dibutuhkan pasar. Produk ini diuraikan dalam bentuk Komponen Pembangun Produk (KPP). KPP ini diprodukasi terlebih dahulu dibuat dengan menggunakan mesim agar presisi. KPP yang sudah jadi ini kemudian dirangkaikan dalam sebuah proses perakitan dan menghasilkan produk akhir. Dengan cara ini, industri fabrikasi ini dapat memproduksi barang apa saja. Kerumitannya hanya dibedakan dari jumlah KPP. Tusuk gigi, KPPnya satu, meja KPPmya sepuluh, mobil KPPnya satu juta dan kapal terbang KPPnya sekitar enam juta. Dngan ditemukannya cara berproduksi fabrikasibermunculan produk produk baru seperti mobil, kapal terbang, televisi, sampai ke mesin pembuat mesin. Disamping menghasilkan produk berupa hardware juga ditemukan produk software seperti kemampuan manajemen ilmiah, tumbuhnya entrepreneurship karana begitu luas bidang usaha yang tersedia yang jadi obyek usaha, tumbuhnya cara cara baru dalam berproduksi yang kita kenal dengan nama teknologi, Perubahan ketiga ini disebut pertambahan produktivitas tahap ketiga, yang menghasilkan industri moderen yaitu industri fabrikasi. Ketiga perubahan petambahan produktivitas yang luar biasa ini tidak akan kita dapati dan alami dalam sebuah proses industri tradisional. Itulah sebabnya kita yang hidup dalam kawasan industri tradisional ini tidak akan memiliki ketrampilan dalam manajemen ilmiah, entrepreneurship dan teknologi, yang merupakan kemampuan dasar dari industri moderen. Itu disebabkan karena kita tidak pernah memiliki pengalaman sebagai latihan untuk menjadi mahir. Apa yang kita miliki tentang ketiga kemahiran dasar itu itu adalah hanya berupa pengetahuan kognitif, bukan ketrampilannya. Sebuah mukjizat dari ketiga kemahiran dasar ini, adalah, tiga kemahiran dasar ini melahirkan kemahiran ikutan berupa kemampuan mengurai masaalah (problem solving), kreativitas dan inovasi, pengambilan keputusan dan motivasi.

3 Tujuan dari tulisan ini adalah hanya menerangkan bahwa kalau selama industri kita masih berupa industri tradisional, maka semua pembicaraan dan usaha kita tentang peningkatan produktivitas, manajemen ilmiah, entrepreneurship dan teknologi hanya akan berakhir pada wacana, karena kita hanya tahu dan belum pernah melakukannya secara benar dan intensif apa yang dinamakam industri fabrikasi, induk dari ketiga kemahiran dasar berupa manajemen ilmiah, entrepreneurship dan teknologi dan nenek dari ketrampilan moderen yang vital seperti problem solving, kreasi dan inovasi, decision making dan motivasi. Untuk dapat menguasai industri moderen kita harus melakukan Revolusi Industri, yaitu dengan mengadakan tiga perubahan dasar industri yaitu mekanisasi, memindahkan kompetensi dan industri fabrikasi. Itu barangkali yang dimaksudkan Bung Karno, bahwa revolusi kita belum selesai untuk menggapai TRI SAKTI.

Jakarta 22 November 2012

Eddy O.M. Boekoeoe 0812 8767 939

Вам также может понравиться