Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar isi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud I.3 Tujuan 1.4. Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan 1.5. Methode Penyusunan Rencana Pengembangan Permukiman (RPP) 1.6. Ruang Lingkup Materi 1.7. Ruang Lingkup Waktu 1.8. Pendekatan Perencanaan 1.9. Acuan Normatif I.5 I.5 I.6 I.6 I.8 I.1 I.3 I.4 I.5
BAB II. GAMBARAN UMUM KELURAHAN KALUKUANG 2.1. Pemetaaan kondisi Existing dan issu Utama 2.1.1. Geografi 2.1.2. Demografi 2.1.3. Sosial Ekonomi 2.1.4. Sosial Budaya 2.1.5. Sarana dan Prasarana 2.1.6. Tata Guna Lahan 2.1.7. Bangunan II.10 II.10 II.12 II.17 II.21 II.23 II.27 II.27
BAB III. ANALISIS POTENSI DAN MASALAH 3.1. Analisis tata guna Lahan 3.2. Analisis kebutuhan Tata Ruang 3.2.1. Analisis Kebutuhan Ruang Peribadatan 3.2.2. Analisis Kebutuhan Ruang Pendidikan 3.2.3. Analisis Kebutuhan Ruang Kesehatan 3.2.4. Analisis Ruang Perdagangan 3.2.5. Analisi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau, Olaraga dan Taman 3.2.6. Analisi Ruang Parkir 3.3. Analisis Kondisis Lingkungan Permukiman 3.4. Analisis Prasarana Jaringan Utilitas III.41 III.42 III.42 III.43 III.39 III.39 III.40 III.40 III.40 III.41
BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KELURAHAN KALUKUANG 4.1. Rencana Zonazi (pembagian Kawasan) 4.2. Rencana Pengembangan Tata Hijau 4.3. Rencana Perbaikan Jalan Drainase 4.4. Rencana Air Bersih Dan Air Limbah 4.5. Rencana Penanggulangan Kebakaran 4.6. Rencana Pengembangan Ekonomi 4.7. Rencana Penanggulagan Sampah 4.8. Rencana Kawasan Prioritas IV.51 IV.52 IV.56 IV.56 IV.59 IV.59 IV.59 IV.61
Tabel Jumlah RW dan RT Kelurahan Kalukuang Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
pengembangan wilayah secara terpadu yang melibatkan pemerintah, meningkatkan masyarakat, pihak swasta, dan kelompok peduli. Salah satu pemerintah dalam kesejahteraan dan kwalitas hidup masyarakat yaitu dengan Program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) atau Neighbourhood Development (ND). PLP-BK merupakan program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) atau PNPM mandiri perkotaan. Pada tahap awal membangun masyarakat berdaya untuk membangun transformasi masyarakat mandiri menuju masyarakat madani. Proses perubahan social budaya masyarakat dilakukan melalui berbagai masyarakat di wilayah intervensi dalam mereka untuk meningkatkan kualitas kemampuan lingkungan fisik pengembangan masing-masing.
permukiman yang berkelanjutan (sustainability development) Pembangunan lingkungan dalam PLP-BK merupakan media belajar dalam membangun tata kerja bermasyarakat untuk meyepakati peraturan-peraturan yang di butuhkan dalam berbagai ruang
I-1
Kalukuang
merupakan
acuan
pembangunan I-2
pengembangan permukiman yang terkait dengan aspek penataan pelayanan ruang, sosial pengelolaan masyarakat pengadaan prasarana dan sarana lingkungan, aspek social kondisi kelembagaan, pelayanan public serta aspek ekonomi yang menggali potensi dan komoditi ekonomi yang sejalan dengan kebutuhan prasarana pendukung dan lembaga pengelolanya. I.2. Maksud dan Tujuan Program telah pengembangan Rencana sebagai Lingkungan Penataan acuan Permukiman Lingkungan pelaksanaan
pembangunan di kelurahan Kalukuang. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah sasaran program PNPM Mandiri Perkotaan. Adapun maksud dan tujuan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) adalah : 1.2.1 Maksud RPLP sebagai alat untuk mencapai kondisi masa depan yang diinginkan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin kondisi eksisting yang ada dan meminimalkan dampak negative terhadap lingkungan fisik dan sosial, yang dituangkan dalam serangkaian program pembangunan yang dilengkapi dengan estimasi besaran dan biaya yang diperlukan, sumberdana, serta koordinasi lembaga lembaga terkait baik dalam tahap perencanaan, I-3
dapat dibangun, dimana letak pembangunan, kapan perlu dibangun, besaran yang perlu dibangun, oleh semua pihak yang membangun suatu kelurahan atau desa agar tertata dengan baik, efisien dan bermanfaat bagi masyarakat. b. RPLP merupakan alat kontrol / pengawasan bagi pembangunan yang tidak sesuai dengan aturan dan kesepakatan masyarakat. Dan menjadi pegangan bagi masyarakat, infrastruktur, terintegrasi c. RPLP swasta, fasilitas dan LSM dan utilitas donor yang ingin agar sesuai berpartisipasi dalam pembangunan berbagai macam serta lingkungan baik terkoordinasi acuan untuk dengan
kebutuhan masyarakat. sebagai pentahapan program pembangunan kelurahan / desa setiap tahun, sehingga pada akhirnya seluruh program pembangunan dapat menciptakan tata ruang dan kehidupan masyarakat yang harmonis. d. Tersusunnya indikasi program pembangunan kelurahan sampai 5 (lima) tahun yang akan datang yang dan merupakan solusi dari permasalahan
I.5. Ruang Lingkup Materi Lingkup materi dalam Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) meliputi : 1. Identifikasi potensi dan permasalahan fisik, lingkungan, ekonomi dan social kemasyarakatan. 2. Analisis fisik lingkungan, perkembangan dan sebaran penduduk, analisis kebutuhan ruang sarana dan prasarana, analisis potensi ekonomi, analisis social dan kelembagaan, analisis mitigasi bencana. 3. Konsep penataan ruang.
I-5
Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun sebagai Pedoman Pembangunan Kelurahan sampai dengan 5 (lima) tahun yang akan dating yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. I.7. Pendekatan Perencanaan Pada dasarnya, perencanaan yang dilakukan tetap mengacu Rencana partisipatif, tahapan kepada Umum perencanaan Tata Ruang yang diatasnya, Tallo. yaitu Proses Kecamatan
perencanaan melibatkan masyarakat / perencanaan ruang baik dari tahapan input, analisis sampai dengan output. Tahapan proses perencanaan adalah
sebagai berikut: a. Tahapan Input ; Pengambilan dilakukan melalui data dan informasi perencanaan suatu kegiatan Pemetaan Swadaya. Tim Inti Perencanaan
Pelaksana dari kegiatan ini adalah warga masyarakat yang secara sukarela tergabung dalam Partisipatif (TIPP) dan Pokja. TIPP dan Pokja dibagi beberapa kelompok dengan melibatkan semua RW yang menjadi lingkup wilayah perencanaan. Masing-masing kelompok I-6
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metoda observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan nara sumber yaitu Ketua RT, Ketua RW, tokoh masyarakat, serta pelaku langsung kegiatan seperti pedagang, pengusaha kecil dan industry rumah tangga. Setelah pemetaan swadaya selesai, TIPP dan Pokja merangkum data dari kedalaman RT menjadi kedalaman RW sekaligus verifikasi dan klarifikasi data. b. Tahap Analisis Hasil dari kegiatan pemetaan swadaya adalah Profil Kelurahan Kalukuang. Hasil pemetaan swadaya ini kemudian diklarifikasi dan diverifikasi kembali oleh Ketua RT dan Ketua RW dalam kegiatan rembug warga. Dalam kegiatan rembug warga ini pula dilakukanan alisis terhadap potensi dan permasalahan di masing-masing RW. c. Out Put Hasil dari analisis terhadap potensi dan permasalahan adalah berupa solusi atau kegiatan tindak lanjut. Tahap ini dilakukan masih dalam kegiatan rembug warga. Selain rencana tindak lanjut, ditentukan pula lokasi kegiatan rencana dan tahapan waktu pelaksanaan. Proses perencanaan partisipatif oleh TIPP dan Pokja tersebut diatas
I-7
Tenaga
Ahli
Pendamping Perencanaan (TAPP), Asisten kota / Urban planner, dan Senior Fasilitator. Pemerintah juga memberikan bimbingan lingkungan. I.8. Acuan Normatif 1 Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. 2 Undang-undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 3 Undang-undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan. 4 Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. 5 Undang-undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 6 Undang undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. 7 Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1996 tentang teknik yang terkait dengan permasalahan
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang. 8 Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan. 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. 10 SNI 02-2406-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Umum I-8
I-9
2011
Kelurahan Kalukuang terletak di Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Wilayah ini termasuk kedalam wilayah bukan pantai. Luas wilayah kurang lebih 25,45 Ha atau 0,24 km2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kelurahan Suangga Kecamatan Tallo : Kelurahan Latang Kecamatan Tallo : Kelurahan Timongan Lompoa Kecamatan Bontoala : Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo Kelurahan Kalukuang terbagi atas 5 RW dengan pembagian jumlah RT masing-masing dapat dilihat pada tabel 2.1 dan gambaran wilayah Kelurahan Kalukuang dapat dilihat pada peta 2.1 Tabel 2.1 Tabel Jumlah RW dan RT Kelurahan Kalukuang RW 01 02 03 04 05 Jumlah Jumlah RT 6 4 3 8 5 26 II-10
2011
II-11
2011
Penduduk sebagai salah satu unsur utama dalam pembentukan suatu wilayah, merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pengembangan suatu wilayah. Penduduk pada hakekatnya adalah objek salah sekaligus satu subjek faktor suatu yang dalam pembangunan. mempengaruhi Sebagai
perkembangan
ruang
terutama
kaitannya dengan pemanfaatan lahan, maka jumlah dan pertumbuhan penduduk perlu mendapatkan kajian tersendiri.
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
Jumlah Jiwa Laki-Laki Perempuan 361 397 119 701 565 2223 427 380 211 737 568 2323 Jumlah 788 777 410 1438 1133 4546
Jumlah kepala keluarga Kelurahan Kalukuang pada Tahun 2009 sebanyak 883 kepala keluarga. Jumlah kepala keluarga terbanyak berada di RW 04 dan jumlah kepala keluarga paling sedikit adalah RW 03. Jumlah penduduk
II-12
2011
Kelurahan Kalukuang pada tahun 2009 adalah 4546 jiwa. dengan persentase 51% sedangkan penduduk laki-laki sebanyak 49% dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah penduduk terbanyak di RW 04 dan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di RW 03.
Gambar 2.2 Sumber: Data BKKBN Tahun 2009 Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
Sumber: Data BKKBN Tahun 2009
2323 51%
2223 49%
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.3 Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk per RW Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
1500
1000
Laki-laki Perempuan
500
0 RW 01 RW 02 RW 03 RW 04
RW 05
II-13
2011
II-14
2011
II-15
2011
Dari data jumlah penduduk dan luas wilayah tiap RW, maka diperoleh data kepadatan penduduk (Lihat peta 2.3). Wilayah terpadat berada di RW 04 dan terpadat kedua adalah RW 02.
Gambar 2.6 Grafik Jumlah penduduk menurut Kelompok Usia Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
> 60 tahun 22 - 59 tahun 16-21 tahun 7-15 tahun 0-6 tahun 0 200 400 600 800 RW 05 RW 04 RW 03 RW 02 RW 01
Sumber: Data BKKBN Tahun 2009 Dari grafik di atas, dapat terlihat kelompok usia dewasa terbanyak berada di RW 04 dan terbanyak kedua berada di RW 05. Jumlah penduduk dewasa di RW 02 dan RW 01 hampir sama dan jumlah penduduk dewasa yang paling sedikit berada di RW 03. Kelompok umur anak juga terbanyak di RW 04 dan paling sedikit di RW 03. Sedangkan jumlah penduduk untuk kelompok umur di atas 60 tahun hampir sama antara RW 01, RW 02, RW 03 dan RW 05.
II-16
2011
mata
pencaharian penduduk di Kelurahan Kalukuang bervariasi. Ada yang bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, dokter, dosen, adapula yang bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya. Sektor ekonomi primer yang berkembang di Kelurahan Kalukuang adalah Pasar Kalukuang yang terletak di RW 02. Lokasi itu berkembang dari sekumpulan orang yang berjualan di tempat tersebut, namun seiring waktu karena lokasinya yang strategis, lokasi itu pun berkembang Berbagai Kalukuang, dagangannya kegiatan di jenis menjadi pedagang Pasar yang Kalukuang yang ada seperti saat ini. merupakan penduduk asli Kelurahan menjajakan pasar tersebut. di
Peran pasar ini sangat besar dalam ekonomi masyarakat Kelurahan Kalukuang dan sekitarnya. Berbagai kegiatan ekonomi
Gambar 2.7 Pasar Kalukuang
juga berkembang di sepanjang jalan Sunu dan Jalan Pongtiku berupa ruko dengan berbagai macam usahanya . Pedagang kaki lima sebagai sektor ekonomi informal ikut mengambil ruang di Kelurahan Kalukuang. Beberapa titik menjadi II-17
2011
Beberapa
diantaranya mengambil ruang publik sebagai lokasi dagang, seperti pedistrian dan di atas drainase. Bahkan beberapa diantara mereka telah mendirikan rumah semi permanen di lokasi dagangan tersebut. Di satu sisi, kehadiran pedagang kaki lima di beberapa lokasi tersebut, memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh keperluan sehari-hari. Namun di sisi lain, kehadiran mereka menghalangi pedistrian bahkan pembangunan rumah semi permanen meninggalkan kesan kumuh. Penyebaran kaki lima dapat dilihat di Peta 2.9.
II-18
2011
II-19
2011
II-20
2011
Masyarakat Kelurahan Kalukuang termasuk kedalam tipikal masyarakat kota yang terkesan individual. Sangat sulit melibatkan partisipasi masyarakat untuk ikut dalam kegiatan bersama dengan alasan kesibukan masing-masing. Namun disisi lain, di beberapa titik, masih terlihat kelompok masyarakat yang memanfaatkan ruang sosial untuk berbagi ruang dan cerita.
Gambar 2.11 Tempat duduk di ujung lorong dijadikan sarana untuk bersosialisasi (RW 04)
II-21
2011
Gambar 2.12 Penduduk sedang duduk bersama di sore hari di salah satu lorong RW 05
Gambar 2.13 Pangkalan becak pun dijadikan tempat untuk saling bersosialiasi satu dan lainnya
II-22
2011
penduduk
Kelurahan Kalukuang adalah Islam. Sarana peribadatan yang terdapat di Kelurahan Kalukuang adalah dua buah mesjid, masing-masing terletak di RW 04 dan RW 05. Walaupun ada sebagian kecil warga Kelurahan Kalukuang beragama Nasrani, tetapi tidak terdapat gereja di wilayah ini.
II-23
2011
Kelurahan
Kalukuang adalah banyaknya sarana pendidikan yang tersebar di Kelurahan ini. Terdapat satu universitas yakni Universitas Hasanuddin. Selain itu terdapat dua SMK yakni SMK Pembangunan dan SMK Kebangsaan Indonesia. Terdapat satu SMP Negeri yakni SMP Negeri 4 dan dua SMP Swasta. Terdapat 4 SD yang disatukan dalam satu kompleks SD Kalukuang. Untuk lebih jelas silahkan lihat di tabel 2.3 dan peta 2.5
Tabel 2.3
Sarana Pendidikan di Kelurahan Kalukuang Sekolah TK SD SM SMP SMP Swasta MT SMK Jumlah 1 4 1 1 2 1 2 Kelas 2 35 6 18 8 3 3 Murid 35 1400 187 1063 169 81 90 Guru 3 62 15 59 19 9 15
Kalukuang berada di RW 04. Untuk membantu kinerja Luruh, setiap RW memiliki Ketua RW dan setiap Ketua RW dibantu oleh Ketua RT.
II-24
2011
Kelurahan
Kalukuang. Sarana sosial tersebut berupa Panti Asuhan yang di RW 02 dan RW 05.
II-25
2011
II-26
2011
Pola penggunaan lahan pada suatu wilayah merupakan manifestasi hubungan antara manusia dengan lingkungan. Polarisasi dan intensitas penggunaan lahan tersebut juga merupakan indikator yang mencerminkan aktivitas utama dalam tingkat penguasaan teknologi penduduk dalam mengeksploitasi sumberdaya lahan sekaligus mencerminkan karakteristik potensi wilayah yang bersangkutan. Pola penggunaan lahan pada umumnya di Kelurahan Kalukuang termasuk kategori lahan produktif yang dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan budidaya perkotaan (permukiman dan sarana prasarana perkotaan) dan lain-lain. Perbandingan antar penggunaan lahan secara umum menunjukan bahwa penggunaan lahan di dominasi oleh bangunan, kemudian jalan dan lahan terbuka hijau. 2.1.7 Bangunan Status kepemilikin bangunan di Kelurahan Kalukuang terbagi atas Hak Miliki, Kontrak dan Hak Guna Bangunan. Kondisi bangunan dari hasil pemetaan swadaya, dapat dimasukkan dalam kategori permanen, semi permanen dan panggung. Sedangkan material bangunan yang digunakan bervariasi. Lantai terdiri dari dari keramik, semen, dan tanah. Dinding terdiri dari batu merah, papan, tripleks dan seng. Sedangkan untuk atap terdiri dari genteng, seng dan metal roof.
II-27
2011
Jaringan jalan yang berada di wilayah Kelurahan Kalukuang berstatus jalan kota dan jalan lingkungan. Jalan kota yakni Jalan Sunu dan Jalan Pongtiku yang merupakan sirkulasi yang menghubungkan pusat kecamatan. Jalan lokal / lingkungan yang merupakan jalur sirkulasi penduduk di dalam permukiman lebarnya bervariasi dari 1 meter sampai 3,5 meter.
II-28
2011
II-29
2011
II-30
2011
Sebagian besar kawasan Kelurahan Kalukuang telah memiliki jaringan saluran drainase, tetapi masih banyak dijumpai kondisi jaringan yang sudah rusak, buntu dan digenangi banyak sampah. Kerusakan pada saluran drainase inilah yang menyebabkan air tergenang di beberapa ruas jalan.
utama di Kelurahan Kalukuang. Permasalahan tersebut ditemui di setiap RW. Beberapa saluran drainase tersumbat akibat sampah yang tergenang pada saluran.
II-31
2011
Lokasi tempat penampungan sampah (TPS) sementara pertama Kelurahan Kalukuang terletak di antara RW 01, RW 02 dan RW 04. Dan letak TPS di kedua berada di antara RW 02, RW 05 dan RW 03. Tempat pembuangan sampah tersebut, cepat penuh di sangat karena sekitar dekat merupakan Kelurahan pun dan pencemaran dengan tempat pembuangan sampah sementara dari kelurahan lain Kalukuang. permukiman menimbulkan Lokasinya
lingkungan berupa bau tak sedap. Lokasi tempat TPS di Kelurahan Kalukuang dapat dilihat pada peta.
Gambar 2.22 Sampah di saluran drainase
II-32
2011
II-33
2011
Sebagian besar warga masyarakat Kelurahan Kalukuang telah menggunakan fasiltas Air PDAM sebagai sumber air minum, beberapa diantaranya juga menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air mandi dan cuci. 2.1.12 Sanitasi dan pembuangan Limbah Sanitasi dan pembuangan Limbah rumah tangga pada umumnya langsung di buang ke riol kota tanpa dilakukan penyaringan terlebiha dahulu. 2.2 Rencana Strategis dan Pengembangan Kelurahan Kalukuang 2.2.1 Permasalahan dan Potensi Dari paparan kondisi eksisting di atas maka diperoleh permasalahan Kelurahan Kalukuang sebagai berikut: 1. Pemukiman padat terutama di RW 02, RW 04, dan RW 05 memberikan kesan kumuh. Selain itu, pemukiman padat ini juga berdampak pada rawannya bencana banjir dan kebakaran. 2. Pemukiman yang padat juga menyebabkan kurangnya ruang terbuka hijau. Beberapa tempat tidak 3. Masalah persampahan juga menjadi issu utama di Kelurahan ini. Kurang disiplinnya setiap warga membuang sampah pada tempatnya dan kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya menjadikan beberapa lokasi dipenuhi sampah bahkan menyebabkan penyumbatan pada saluran drainase.
II-34
2011
4. Banyak saluran drainase yang tersumbat akibat sedimentasi yang tidak pernah diangkat dan sampah yang berserakan. Selain itu, masalah ini makin diperparah oleh ulah warga masyarakat yang menutup saluran drainase sehingga saluran menjadi buntu/tidak mengalir. Adapun potensi yang bagus dikembangkan di Kelurahan Kalukuang adalah: 1. Terdapat pasar tradisional yang bisa dikembangkan menjadi pasar sehat 2. Tersebarnya 3. Terdapat kegiatan ekonomi di sepanjang dan jalan pongtiku dan jalan sunu banyak sarana pendidikan kompleks perumahan dosen 2.2.2 Rencana Kebutuhan Masyarakat Dari pemaparan mengenai permasahan dan potensi masyarakat, maka diperoleh rencana kebutuhan masyarakat sebagai berikut: 1. Perencanaan ruang terbuka hijau 2. Pengelolaan sampah 3. Perbaikan saluran drainase 4. Pembuatan biopori atau sumur resapan 5. Perencanaan penanggulangan bencana banjir dan kebakaran 6. Penataan pedagang kaki lima 7. Perencanaan sanitasi komunal 8. Perencanaan pasar sehat
II-35
2011
hasil
Pusrembang yaitu kebersihan lingkungan kalukuang, bebas dari sampah dll. Mengacu pada hal tersebut diatas, maka Rencana Penataan Permukiman kelurahan kalukuang lebih menngacu kepada kebersihan lingkungan dan menghijaukan kembali kawasan.
II-36
2011
II-37
2011
II-38
2011
II-39
Perencanaan
lingkungan permukiman perkotaan skala kelurahan. Karena jangka waktu rencana ini sampai 5 (lima) tahun yang akan datang, maka proyeksi kebutuhan ruang untuk tahun 2015. Fasilitas Peribadatan Untuk standar kelurahan dengan
penduduk pendukung berjumlah minimal 30.000 jiwa terdapat 1 unit masjid kelurahan.
III-39
III-40
3.2.4. Analisis Ruang Perdagangan Berdasarkan standar, di setiap lingkungan Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk penduduk minimal 250 jiwa, dibutuhkan 1 unit toko/warung. Di Kelurahan Kalukuang terdapat fasilitas warung sudah tercukupi sampai dengan tahun 2015. Untuk skala kelurahan, dibutuhkan 1 unit pasar atau pusat pertokoan. Sedangkan kondisi sekarang di Kelurahan Kalukuang terdapat 1 unit pasar tradisional dan 1 supermarket yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat. 3.2.5. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau, Olaraga dan Taman Menurut standar, idealnya dalam setiap RT dengan jumlah penduduk pendukung minimal 250 jiwa, terdapat 1 unit taman dengan luas 250 M2 yang akan memberikan kesegaran pada kota sekaligus sebagai tempat bermain anak-anak. Ruang terbuka berupa taman dan lapangan olahraga dengan luas 1.250 M2 dibutuhkan dalam skala pelayanan RW dengan penduduk pendukung 2.500 jiwa. Untuk skala kelurahan, taman dan lapangan olahraga memerlukan lahan seluas 9.000 M2. Di Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang tidak
terdapat ruang terbuka hijau, taman yang berfungsi sebagai paruparu kota, fasilitas lapangan olah raga belum tersedia. Di kelurahan ini masih terdapat ruang yang dapat dijadikan sebagia ruang terbuka, tempat bermain di Jalan Petta Punggawa walaupun III-41
terdapat
Kalukuang, tersebut
karena belum
memenuhi syarat karena sistem sanitasi yang kurang memadai dan beberapa rumah yang masih
Gambar 3.1. Drainase ditutup
III-42
perkerasan jalan, trotoar, drainase, lansekap, rambu lalu lintas, parkir dan lain-lain. Idealnya jalan lokal dengan lebar perkerasan 6-7 Meter mempunyai bahu jalan selebar 1,5 2 M, trotoar lebar 1 M
III-43
Gambar. 3.2. Drainase tersumbat Analisis Kondisi Umum Jalan yang berada di Kelurahan Kalukuang adalah berikut : 1. Jalan Lokal yang yang ada pada kawasan Pada umumnya dalam kondisi baik, disebelah kiri kanan belum terdapat trotoar kecuali di jalan sunu, sedangkan untuk jalan lingkungan menggunakan paving blok. Sebagian jalan trotoar beralih fungsi menjadi tempat PKL (pedagang kaki lima) 2. Drainase, sistem drainase di lingkungan Kalukuang pada umumnya tidak berfungsi baik. Hal ini disebabkan karena adanya sampah yang membuat sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, sistem drainase di jalan lingkungan sebagian besar terputus disebabkan disebabkan karena beberapa masyarakat membangun diatas drainase, dan di tutup karena dijadikan jalan.
III-44
menggunakan septictank individual dan peresapan sebagian besar masyarakat menyalurkannya ke saluran drainase. Dengan demikian di kawasan ini diperlukan sanitasi terpadu. Melihat kondisi tersebut kelurahan kalukuang di perlukan penanganan sampah misalnya dengan komposit,pengolahan limbah-limbah plastik yang dapat berguna kembali bagi masyarakat, misalnya sampah revil minyak,
III-45
masyarakat adalah pengolahan sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Sampah an organik, seperti plastic, dapat dibuat menjadi biji plastik dan kerajinan daur ulang. Di Kalukuang terdapat pasar darurat sehingga dapat
mewadahi hasil makanan buatan masyarakat setempat, seperti kue, buras, ketupat,manisan dan lain-lain. 3.4.4. Analisis Penataan Pasar Pasar merupakan kebutuhan masyarakat setiap hari,
dikalukuang terdapat satu pasar dimana pasar ini menggunakan koridor jalan, sehingga jalan ini sudah tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Koridor jalan ini yang beralih fungsi menjadi pasar darurat terkesan kurang tertata dan kurang bersih sehingga diperlukan suatu penataan dan usulan desain pasar yang sehat. 3.4.5. Analisis Persampahan Menurut Standar Nasional Indonesia, setiap orang dalam 1 hari menghasilkan sampah 2,5 lt. di Kelurahan Kalukuang sampah merupakan merupakan permasalahan utama, di perapatan Jalan
III-46
Rencana Pengembangan
Memanfaatkan ruang yang kosong di lokasi kantor kelurahaan atau rumah penduduk. 2. Belum ada Bangunan Memanfaatkan pustu disamping bangunan kelurahan yang kosong tidak disamping kantor dimanfaatkan kelurahaan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau, Olaraga dan Taman 1. Tidak terdapat - Menata Semua RT - Memanfaatkan ruang terbuka pekarangan pekarangan hijau rumah warga rumah untuk - Menghijaukan ditanami pohon lorong kecil atau kembang - Sudut-sudut jalan untuk yang kosong menghijaukan - Terdapat ruang di lingkungan Jalan Petta Kalukuang ini Punggawa buntu - Terdapat ruang di depan ktr kelurahan dilakukan penataan lansekap.
III-47
3. Beralih - Partisipasi Fungsinya Jalur Masyarakat Hijau Kondisis Lingkungan Permukiman 1. Masih terdapat rumah yang tidak layak atau sehat karena kurangnya sirkulasi udara dan cahaya masuk kedalam rumah 2. Lorong-lorong belum tertata dengan baik
3. Sempadan Bangunan
Kesadaran Masyarakat
- Dilakukan penataan lorong dengan menanam bunga, pohon mengecatan pagar dan rumah. Beberap - Masyarakat a rumah diwajibkan mematuhi peraturan tata bangunan
Drainase
III-48
2. Sebagian drainase di jalan lingkungan telah ditutup untuk untuk memperlebar jalan lingkungan. 3. Beberapa gorong-gorong yang tidak berfungsi
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan Sanitasi 1. Air bersih, masih Terdapat sumur Membuat sumur terdapat umum umum, beberapa penampungan rumah yang air bersih umum belum memiliki dari PDAM air bersih 2. Belum tersedia Terdapat sumur Semua RT Diperlukan sumur hidrand atau umum kebakaran atau alat pos kebakaran di penanggulang setiap Rt an kebakaran
III-49
Sampah 1. Sebagian masyarakat belum memiliki wadah tempat sampah di depan rumahnya, sampah belum dipisah (organik dan anorganik), atau sistem pengumpulan sampah. 2. Pengolahan sampah
Sampah-sampah dari masyarakat dapat di daur ulang menjadi komposit dan industri rumah tangga. Pasar kalukuan g Memberikan usulan desain pasar sehat
Pasar Pasar belum - Wadah aktifitas tertata dengan perdagangan, baik, sistem - Meningkatkan drainase di nilai ekonomi pasar ikan masyarakat kurang memenuhi standar
III-50
III-51
2011
IV-51
2011
IV-52
2011
Berdasarkan pertimbangan potensi dan masalah di lapangan, hasil analisis dan kajian, serta mengacu kepada tata ruang kota makassar maka maka konsep pendekatan perencanaan pola pemanfaatan ruang di Kelurahan Kalukuang yaitu kombinasi planning style: (1) Ameliorative Problem-Solving, atau pendekatan perencanaan tata ruang yang bersifat untuk memperbaiki dan atau menyelesaikan permasalahan dan (2) exploitive opportunity seeking, atau perencanaan dengan memperhatikan peluang perkembangan di masa yang akan datang. Konsep berdasarkan perencanaan permasalahan Ameliorative penataan ruang Problem-Solving di Kelurahan
Kalukuang yaitu : Permukiman padat penduduk Minimnya ruang terbuka hijau Banjir yang disebabkan saluran air yang ada tidak cukup menampung air hujan, dikarenakan saluran air yang sempit dan tersumbat oleh sampah. Persampahan, yaitu belum ada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu. Pasar Kalukuang yang kurang tertata Dalam rencana pengembangan ruang suatu kawasan, konsep tata hijau menjadi penting untuk mendapat perhatian khusus terkait Undang-Undang No. 20 tahun 2007 tentang penataan ruang bahwa suatu kawasan perkotaan harus tersedia minimal 20% RTH. Di kelurahan Kalukuang tata hijau belum tertata dengan baik, Rencana Tata Hijau di Kelurahan Kalukuang adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan kawasan hijau (menghijaukan jalur hijau)
IV-53
2011
2. Mempertahankan Ruang Terbuka Hijau yang masih ada 3. Potensi lahan yang tidak dimanfaatkan agar dibuat menjadi Ruang Terbuka Hijau 4. Dibuat tanaman-tanaman hias di setiap pekarangan rumah,
sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan asri 5. Menghijaukan lorong-lorong dengan tanaman pot
IV-54
2011
Gambar. 4.3 llustrasi Pemanfaatan Ruang kosong menjadi Tata Ruang Hijau
IV-55
2011
Gambar 4.4 Illustrasi Pemanfaatan Ruang kosong menjadi Tata Ruang Hijau
Ruang disudut jalan andi tadde dan petta punggawa dilakukan penataan menjadi taman kota atau ruang hijau. Untuk ruang kosong di depan kantor kelurahan yang pada saat ini ditempati oleh PKL dengan sistem permanen, maka dilakukan penataan menjadi ruang hijau. Sedangkan tembok tinggi yang ada disepanjang jalan Datuk Ditiro dan Petta Punggawa dijadikan tembok bicara. 4.3. Rencana Perbaikan Jalan Dan Drainase Di Kelurahan Kalukuang pada umumnya jalan sudah baik hanya sebagian kecil yang rusak. Jaringan jalan di kelurahan ini belum menfasilitasi golongan orang cacat dan lansia (belum manusiawi). Sehingga diperlukan perencanaan ramp dan railing, terutama di jalur trotoar.
IV-56
2011
Saluran drainase pada umumnya tidak berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan tersumbat oleh sampah, pendangkalan dan sebagian sudah rusak. Dengan adanya kondisi tersebut maka diperlukan gotong royong dan kerjasama dengan instansi terkait untuk memperbaiki saluran drainase sehingga saluran tersebut dapat berfungsi kembali secara optimal. Pembuatan bak kontrol sehingga memudahkan untuk dikontrol. 4.4. Rencana Air Bersih Dan Air Limbah Air bersih merupakan kebutuhan yang utama bagi
masyarakat, di Kelurahan Kalukuang pada umumnya sudah menggunakan air bersih untuk minum, yaitu dengan menggunakan PAM dan Air kemasan (galon). Di Kelurahan Kalukuang terdapat sumber air dari sumur timbah (Sumur gali) tapi kurang layak di komsumsi karena keruh, maka di perlukan sistem panyaringan air. Penanganan limbah cair rumah tangga diarahkan
penataannya dengan pembuatan resapan di masing-masing rumah tangga sehingga alirannya tidak langsung ke drainase melainkan melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Pada gambar di bawah ini meupakan salah satu contoh model penyaringan air.
IV-57
2011
IV-58
2011
4.5. Rencana Perbaikan Lorong Di Kelurahan Kalukuang terdapat beberapa lorong kecil, untuk menjadikan lorong tersebut menjadi asri maka perlu dilakukan penataan kembali dengan penanaman tanaman pot didepan rumah (sepanjang lorong) pengecatan pagar dan rumah sesuai dengan warna kesukaan atau sesuai kesepakatan bersama. 4.6. Rencana Penanggulangan Kebakaran Di Kelurahan Kalukuang terdapat yang merupakan
permukiman padat maka diperlukan, penanggulangan kebakaran maka diperlukan pos-pos kebakaran di setiap RT. 4.7. Rencana Pengembangan Ekonomi Sektor yang berkembang pada Kelurahan Kalukuang ini adalah sektor perdagangan, dengan melihat adanya pasar, supermaket dan PKL. Di kelurahan ini telah ada kelompok yang mengolah sampah menjadi kompos dan mendaur ulang sampah plastik menjadi industri rumah tangga. Khusus untuk kegiatan pengolahan sampah daur ulang ini, akan dibentuk kelompokkelompok usaha pengolahan sampah daur ulang di tingkat RW
IV-59
2011
Sampah yang merupakan permasalahan utama dikelurahan kalukuang, diperlukan sistem pengolahan sampah secara terpadu, dengan bekerjasama dengan instansi terkait. Mobil sampah yang datang mengambil sampah 2 kali dalam 1 minggu, sehingga sampah tidak menumpuk di tempat pembuangan sementara. Perapatan jalan yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sementara akan ditata menjadi taman kota sehingga lingkungan menjadi bersih dan asri, seperti yang terlihat pada gambar illustrasi di bawah ini.
Gambar 4.8. Ilustrasi sudut Jalan Andi Tadde dan Jl. Datuk Ditiro
IV-60
2011
4.8. Rencana Kawasan Prioritas Kawasan prioritas yang akan di buat RTBL di dasarkan atas hasil kesepakatan TIIP dan rembug warga dengan kriteria sebagai berikut : 1. 2. 3. Memiliki manfaat untuk semua masyarakat Meningkatkan nilai Ekonomi Meningkatkan taraf hidup masyarakat Berdasarkan kriteria diatas dan hasil pemetaan swadaya maka kawasan prioritas yaitu di RW 2 tepatnya di pasar Kalukuang. Kondisi pasar kalukuang saat ini sangat tidak teratur atau semrawut, sehingga perlu dilakukan penataan menjadi pasar yang sehat. Pasar Kalukuang menempati koridor jalan koridor jalan yang menghubungkan Jalan Andi Tadde dan Jl Sunu ditempati oleh pedagang sayur, campuran, dll, sedangkan koridor jalan yang menghubungkan jalan Datuk Patimang dan koridor jalan yang di
IV-61
2011
Penjual Sayur
Penjual Ikan
IV-62