Вы находитесь на странице: 1из 14

Peralatan Mekanika Industri

Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia Rhidiyan Waroko 0806331935

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Peralatan Mekanika Industri

1.

Jelaskan mengenai fungsi, mekanisme kerja, bagian-bagian, material yang digunakan serta mode heat transfer pada boiler! Jelaskan pula cara perawatan untuk boiler! Jawab: Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air di didihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali, sehingga dapat menghasilkan suatu sumber energi. Biasanya alat ini digunakan untuk menghasilkan sumber air panas pada sebuah bangunan seperti perhotelan, perumahan dll. Selain itu, peralatan ini digunakan pada petrochemical plant, power plant dll.

Gambar 1. Skematik peralatan boiler.

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Mekanisme kerja boiler pada umumnya adalah melewatkan suatu fluida, baik air ataupun gas, melalui sebuah chamber yang telah dipanaskan oleh burner. Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan dalam sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Bagian-bagian pada boiler terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Ruang bakar atau lorong api ini digunakan untuk memanaskan air. Diameternya kurang dari 1 meter. Api yang dihasilkan adalah hasil pengabutan dari bahan bakar, udara dan bahan lain yaitu LPG serta dengan bantuan elektroda untuk penyalaan awal. Api yang dihasilkan tersebut dihembuskan ke seluruh lorong api oleh motor blower dan melewati pipa-pipa api sampai terjadi proses penguapan. Biasanya lorong pipa api di dalam boiler dibuat bergelembung memanjang dengan tujuan: Menghambat jalannya panas atau gas dari hasil reaksi pembakaran Memperluas bidang yang dipanaskan Pada saat pemuaian akibat pembakaran, lorong api dapat fleksibel

2. Steam Drum Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam). Tangki atau drum sering disebut juga badan ketel uap yaitu tempat beroperasinya ketel uap di dalamnya terdapat instrument3

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

instrumen yang menjalankan proses pemindah panas seperti lorong api dan pipa api, dalam badan ketel inilah sejumlah air ditampung untuk dipanaskan. 3. Superheater Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri. 4. Air Heater Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran. 5. Pipa Api Adalah pipa-pipa dengan diameter 55 mm yang jumlahnya mencapai 1062 buah yang fungsinya untuk menguapkan air. 6. Burner Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi menyemprot bahan bakar ke dalam ruang pembakaran sehingga pembakaran mudah terjadi. Material yang digunakan untuk boiler tergantung pada aplikasi pemakaiannya. Pada umumnya, material yang digunakan harus memiliki ketahanan temperatur tinggi, tahan korosi serta memiliki daya hantar panas yang baik. Material yang paling banyak digunakan adalah cast iron. Material ini memiliki kualitas tinggi dan baik digunakan untuk system pemanasan air. Selain itu, digunakan pula baja. Namun, material ini rentan terhadap korosi. Tembaga digunakan karena merupakan media penghantar panas yang sangat baik. Namun, memiliki life time yang rendah. Belakangan banyak digunakan material paduan nikeltembaga dan stainless steel yang akan digunakan untuk pengaplikasian pada boiler. Mode hantaran panas pada boiler ini adalah radiasi dan konduksi. Dimana burner menghasilkan panas dan di transfer secara radiasi ke tube dan material tube akan menghantarkan panas secara konduksi ke fluida.

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Perawatan pada boiler sangat dibutuhkan karena peralatan ini memiliki resiko bahaya yang cukup besar. Oleh sebab itu, tindakan-tindakan preventif perlu dilakukan seperti : a. Menjaga boiler agar tetap bersih, segala bentuk kotoran pada permukaan dalam boiler akan mempengaruhi kinerja boiler karena hal tersebut dapat menurunkan efisiensi yang dihasilkan boiler. b. Memurnikan fluida yang akan digunakan dengan menggunakan water chemical treatment plant. c. Melakukan inspeksi yang rutin dan berkala terhadap komponen-komponen boiler.

2.

Jelaskan tentang mekanisme kerja turbin, sifat material yang dibutuhkan serta proses pengujian dan pemeliharaan yang dibutuhkan! Jawab: Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu. Turbin

kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator. Mekanisme kerja turbin adalah dengan mengalirkan fluida bertekanan tinggi yang masuk dari nozel. Didalam nozel, energy panas dirubah menjadi energi kinetis dan fluida yang berupa uap mengalami pengembangan volume. Tekanan uap saat keluar dari nozel lebih rendah dibandingkan ketika masuk, tetapi memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi. Uap yang keluar dari nozel akan bertumbuk dengan baling-baling turbin. Desain arah nozel dan desain baling-baling dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki daya tumbuk yang besar dan dapat memutarkan turbin. Gaya ini dapat menghasilkan gaya dorong yang kuat.

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Gambar 2. Jet turbin. Material yang digunakan sebagai blade pada turbin harus memiliki beberapa kriteria seperti tahan terhadap korosi, memiliki kekuatan tarik yang tinggi untuk menahan gaya sentrifugal dan gaya bending, keuletan material yang baik untuk meningkatkan kekuatan maksimum, memiliki ketahanan impak yang baik sebagai antisipasi adanya gaya kejut akibat fluida padat atau cair, memiliki ketahanan damping yang tinggi untuk mengurangi vibrasi akibat kerja yang dilakukan material dan tahan terhadap creep karena turbin akan berkerja pada suhu yang sangat tinggi. Material yang digunakan pada turbin ini merupakan material super alloy. Selain itu, material tersebut harus single crystal supaya memiliki kekuatan yang tinggi. Paduan Ni-Cr banyak digunakan untuk turbin. Pengujian yang perlu dilakukan untuk material turbin adalah: a. Uji tarik b. Uji impak c. Uji creep d. Uji fatik e. Uji puntir f. Uji korosi pada temperatur tinggi g. Uji porositas

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Pemeliharaan yang perlu dilakukan untuk menjaga agar komponen-komponen turbin memiliki waktu penggunaan yang panjang seperti melakukan inspeksi yang rutin dan ketat terhadap material blade pada turbin. Karena retak sedikit saja akan menurunkan kekuatan turbin secara signifikan. 3. Jelaskan tentang Heat Exchanger dan tentukan sifat fisik dan mekanika (bila perlu gunakan standar-standar yang ada) yang diperlukan dari material untuk peralatan ini dan berikan contoh materialnya! Jawab: Heat exchanger adalah peralatan mekanika industri yang berguna sebagai alat penukar kalor melalui media fluida. Pada saat proses berjalan, heat exchanger melakukan dua proses sekaligus, yaitu pendinginan dan pemanasan. Alat penukar kalor (Heat Exchanger) merupakan peralatan yang banyak digunakan dalam industri proses, manufaktur, dan industri kimia yang berfungsi menukarkan atau mengalirkan panas dari suatu fluida satu ke fluida lainnya. Alat penukar kalor yang sering digunakan di industri adalah mesin pendingin dan mesin pemanas. Kenaikan perpindahan panas sangat penting untuk pertimbangan penghematan energi dan sumber daya material industri.Mesin pendingin digunakan sebagai penyimpanan bahan baku dan produk yang membutuhkan suhu rendah untuk penyimpanannya. Penyimpanan pada suhu rendah ini dapat memperpanjang umur simpan bahan baku dan produk dan menjaga mutunya. Mesin pemanas digunakan sebagai mesin untuk sterilisasi bahan. Peralatan ini banyak dipasang dalam sistem (plant) yang menghasilkan kalor atau panas yang tinggi sehingga membutuhkan proses pengaturan temperatur yang tinggi agar potensi bahaya yang muncul sepeti peledakan dan kebocoran dapat dicegah. Oleh karena sistem ini sangat berisiko tinggi maka perlu desain sistem, pengoperasian, dan perawatan yang baik dengan mengacu standar desain, operasi serta perawatan yang berlaku. Dengan mengetahui seberapa besar pemindahan panas dan risiko dalam pemakaian alat ini, praktikan perlu untuk dapat menjaga mutu produk dari kontaminan. Aliran fluida pada heat exchanger terbagi dua yaitu : 1. Counter current flow atau counter flow adalah aliran berlawanan arah, dimana fluida yang satu masuk pada satu ujung penukar kalor, sedangkan fluida yang satu lagi masuk

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

pada ujung penukar panas yang lain, masing-masing fluida mengalir menurut arah yang berlawanan ; 2. Parallel flow atau Co-current flow adalah aliran searah ,dimana kedua fluida masuk pada ujung penukar panas yang sama dan kedua fluida mengalir searah menuju ujung penukar panas yang lain.

Sistem penghantaran panas dapat dilakukan melalui media : 1. Fluid to fluid heat transfer : Penghantaran sejumlah kalor pada media fluida ke media fluida lain dimana masing-masing memiliki nilai kalor yang berbeda. Contoh: plat to plat heat exchanger dimana masing-masing fluida dipisahkan oleh plat tipis sekaligus sebagai transfer kalor diantara keduanya. 2. Air to air heat transfer : Pengahantaran sejumlah kalor pada media udara ke udara yang mempunyai perbedaan sejumlah kalor. Contoh : rotary heat exchanger, sejumlah udara panas berhembus pada sisi separo dari komponen roda besar yang berputar dimana separo sisi yang lain dialiri oleh udara yang lebih dingin. Komponen roda yang berputar merupakan media penukar kalor diantara keduanya. 3. Fluid to air heat transfer : Sistem penghantaran kalor yang dapat berlaku sebaliknya. Contoh: cooling tower, mengunakan media udara segar untuk mendinginkan sejumlah air lewat hembusan yang bersinggungan langsung dengan titik-titik air yang dikucurkan dengan maksud memperluas luasan kontak pendinginan.

Gambar 3. Skematik heat exchanger tipe shell and tube. Sifat material yang dibutuhkan untuk aplikasi heat exchanger harus memiliki sifat yang tahan terhadap suhu tinggi, tahan terhadap korosi, memiliki kekuatan yang tinggi pada suhu tinggi , memiliki konduktifitas thermal yang tinggi, densitas rendah dan mudah dibentuk
8

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Cast iron, Steel, Nickel dan Nickel alloy, Copper dan copper alloy, Aluminum dan aluminum alloy, Titanium dan titanium alloy. Mengenai standar dan detail sifat fisik dan mekanik berdasarkan ASME Section II 2004 Boiler and Pressure Vessel Code Part A (Ferrous Material Specifications) dan Part B (Nonferrous Material Specification), kisaran nilai-nilai sifat fisik dan mekaniknya adalah sebagai berikut: Properties Tensile strength, ksi [MPa] Yield strength, ksi [MPa] Elongation in 2 in. or 50 mm, % Value 70 [485] 36 [250] 35

4.

Jelaskan secara menyeluruh/comprehensive apa yang dimaksud dengan tungku/furnace (lihat gambar di bawah)? Dan apa itu bahan refraktori serta apa persyaratan2 bahan ini? Jawab: Tungku/furnace adalah alat yang digunakan untuk melelehkan atau meleburkan logam untuk proses pengecoran (casting) atau untuk memanaskan bahan serta mengubah bentuknya (misalnya rolling, tempa) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas). Tungku/furnace memiliki komponen-komponen seperti pada Gambar 4, seperti: - Furnace chamber: dibangun dari bahan isolasi untuk menahan panas pada suhu operasi yang tinggi. - Burner: komponen yang mencampur bahan bakar dan oksigen. Bahan bakar yang digunakan bias berbentuk cair atau gas yang berfungsi untuk menaikan dan menjaga suhu dalam ruangan. Batubara atau listrik dapat digunakan dalam pemanasan ulang/reheating tungku/furnace. - Heart: perapian untuk menyangga atau membawa baja, yang terdiri dari bahan refraktori yang didukung oleh sebuah bangunan baja, sebagian darinya didinginkan oleh air. - Chimney: berfungsi untuk membuang gas buang pembakaran dari ruangan. - Charge door dan discharge door: digunakan untuk melakukan pengisian dan pengeluaran muatan. Peralatan bongkar muat termasuk roller tables, conveyor, mesin pemuat dan pendorong tungku/furnace.
9

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Gambar 4. Skematik furnace. Salah satu jenis tanur yang banyak digunakan pada dunia industry adalah tanur induksi. Tanur induksi listrik adalah tanur yang melebur logam dengan medan elektromagnet yang dihasilkan oleh induksi listrik, baik yang berfrekuensi rendah maupun yang berfrekuensi tinggi. Tanur induksi biasanya berbentuk crucible yang dapat dimiringkan. Tanur ini dipakai untuk melebur baja paduan tinggi, baja perkakas, baja untuk cetakan, baja tahan karat,dan baja tahan panas yang tinggi. Penggunaan tanur induksi di industri pengecoran logam dewasa ini telah semakin berkembang. Hal ini terutama karena tanur induksi menjanjikan beberapa kelebihan antara lain:
1. Hasil peleburan bersih. 2. Mudah dalam mengatur/mengendalikan temperatur. 3. Komposisi cairan homogen. 4. Efisiensi penggunaan energi panas tinggi. 5. Dapat digunakan untuk melebur berbagai jenis material

Namun demikian terdapat pula hambatan/kendala yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Infestasi biaya beban tetap yang cukup besar menuntut loading yang tinggi. 2. Biaya operasi yang besar menuntut tingkat kegagalan yang rendah. 3. Dibutuhkan operator maupun teknisi berpengalaman dalam mengoperasikannya. 4. Tingkat bahaya besar, mengingat tanur ini menggunakan enerji listrik yang sangat besar.
10

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

5. Biaya perawatan besar.

Tanur induksi bekerja dengan prinsip transformator dengan kumparan primer dialiri arus AC dari sumber tenaga dan kumparan sekunder. Kumparan sekunder yang diletakkan didalam medan mahnit kumparan primer akan menghasilkan arus induksi. Berbeda dengan transformator, kumparan sekunder digantikan oleh bahan baku peleburan serta dirancang sedemikian rupa agar arus induksi tersebut berubah menjadi panas yang sanggup mencairkannya. Sesuai dengan frekuensi kerja yang digunakan, tanur induksi dikatagorikan sebagai tanur induksi frekuensi jala-jala (50 Hz 60 Hz) dengan kapasitas lebur diatas 1 ton/jam dan tanur induksi frekuensi menengah (150 Hz 10000 Hz) untuk tanur dengan kapasitas lebur rendah. Frekuensi jala-jala pada tanur induksi frekuensi menengah diubah terlebih dahulu dengan menggunakan thyristor menjadi freukensi yang lebih tinggi sebelum dialirkan kekumparan primer.

Bahan refraktori atau batu tahan api adalah suatu material inorganik baik natural (langsung dari alam), umumnya senyawa oksida (material keramik), maupun sintetis, yang mampu mempertahankan sifat mekanis dan kimianya terhadap beban temperatur diatas 15000C tanpa terjadi perubahan bentuk atau melebur. Karena digunakan pada temperatur tinggi serta berbagai lingkungan, beberapa sifat penting yang diperlukan oleh material refraktori antara lain : a. Titik leleh: Bahan-bahan murni meleleh dengan seketika pada suhu tertentu. Hampir kebanyakan bahan refraktori terdiri dari partikel yang terikat bersama dan memiliki suhu leleh tinggi. Pada suhu tinggi, partikel tersebut meleleh dan membentuk terak. Titik leleh refraktori adalah suhu dimana piramida uji (kerucut) gagal mendukung beratnya sendiri. b. Ukuran: Bentuk dan ukuran refraktori merupakan bagian dari rancangan tungku, karena hal ini mempengaruhi stabilitas struktur tungku. Ukuran yang tepat sangat penting untuk memasang bentuk refraktori dibagian dalam tungku dan untuk meminimalkan ruang antara sambungan konstruksinya. C.

11

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

c. Bulk density: Bulk density merupakan sifat refraktori yang penting, yakni jumlah bahan refraktori dalam suatu volum (kg/m3). Kenaikan dalam bulk density refraktori akan menaikan stabilitas volum, kapasitas panas dan tahanannya terhadap penetrasi terak. d. Porositas: Porositas merupakan volume pori-pori yang terbuka, dimana cairan dapat menembus, sebagai persentase volum total refraktori. Sifat ini penting ketika refraktori melakukan kontak dengan terak dan isian yang leleh. Porositas yang nampak rendah mencegah bahan leleh menembus refraktori. Sejumlah besar pori-pori kecil biasanya lebih disukai daripada sejumlah kecil pori-pori yang besar. e. Cold crushing strength: Cold crushing strength merupakan resistansi refraktori terhadap kehancuran yang sering terjadi selama pengiriman. Hal ini hanya keterkaitan tidak langsung terhadap kinerja refraktori, dan digunakan sebagai salah satu indikator resistansi terhadap abrasi. Indikator lainnya adalah bulk density dan porositas. f. Kerucut pyrometric dan kerucut pyrometric eqivalen/ Pyrometric Cones Equivalent (PCE): Kerefraktorian batu bata (refraktori) adalah suhu dimana refraktori melengkung yang disebabkan tidak dapat menahan beratnya lagi, Kerucut pyrometric digunakan di industri keramik untuk menguj i kerefraktorian batu bata (refraktori). Kerucut ini terdiri dari campuran oksida yang dikenal meleleh pada kisaran suhu yang sempit. Kerucut dengan komposisi berbagai oksida diletakkan berurutan sesuai dengan suhu lelehnya sepanjang bata refraktori dalam tungku. Tungku dibakar dan suhunya akan naik. Satu kerucut akan melengkung bersama bata refraktori. Nilai ini merupakan kisaran suhu dalam oC, dimana diatas suhu tersebut refraktori tidak dapat digunakan. Hal ini disebut suhu Kerucut Pyrometric Ekivalen g. Reep pada suhu tinggi: Creep merupakan sifat yang tergantung pada waktu, yang menentukan rusaknya bentuk pada waktu dan suhu yang diberikan pada bahan refraktori dengan penekanan. h. Stabilitas volum, pengembangan, dan penyusutan pada suhu tinggi: kontraksi atau ekspansi refraktori dapat berlangsung selama umur pakai. i. Ekspansi panas dapat balik: Bahan apapun akan mengembang jika dipanaskan, akan menyusut jika didinginkan. Pengembangan/ekspansi panas yang dapat balik merupakan cerminan perubahan fase yang terjadi selama pemanasan dan pendinginan.

12

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

j. Konduktivitas panas: Konduktivitas panas tergantung pada komposisi kimia dan mineral dan kandungan silika pada refraktori dan pada suhu penggunaan. Konduktivitas biasanya berubah dengan naiknya suhu. Konduktivitas panas refraktori yang tinggi dikehendaki bila diperlukan perpindahan panas yang melalui bata, sebagai contoh dalam recuperators, regenerators, muffles, dll. Konduktivitas panas yang rendah dikehendaki untuk penghematan panas seperti refraktori yang digunakan sebagai isolator. Isolasi tambahan dapat menghemat panas namun pada saat yang sama akan meningkatkan suhu panas permukaan, sesampai diperlukan refraktori yang berkualitas lebih baik. Oleh sebab itu, atap bagian luar dari tungku dengan perapian terbuka/ tungku open hearth biasanya tidak diisolasi, karena akan menyebabkan runtuhnya atap. Refraktori yang ringan dengan konduktivitas panas yang rendah digunakan secara luas pada tungku perlakuan panas suhu rendah, sebagai contoh dalam tungku jenis batch dimana

kapasitas panas struktur refraktori yang rendah meminimalkan panas tersimpan selama siklus pemanasan dan pendinginan. Refraktori untuk isolasi memiliki konduktivitas panas yang sangat rendah. Hal ini biasanya dicapai dengan penjebakan sebagian besar udara kedalam struktur.

13

Nama : Rhidiyan Waroko NPM : 0806331935

Referensi: 1. http://www.scribd.com/doc/28323850/Pengetahuan-Umum-Boiler 2. http://www.scribd.com/doc/91787189/SISTEM-KERJA-TURBIN 3. http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/11/29/pengoperasian-boiler-serta-caraperawatannya/ 4. http://www.scribd.com/doc/53194285/CARA-KERJA-BOILER 5. http://www.scribd.com/doc/68477699/Basic-Turbine 6. http://www.scribd.com/doc/46788803/Turbine-Basic 7. http://www.scribd.com/doc/117192850/Dapur-Kopula-Dan-Crucible 8. http://www.scribd.com/doc/62142312/Tanur-Induksi 9. http://www.scribd.com/doc/90586695/Laporan-Heat-Exchanger-2 10. http://www.scribd.com/doc/60002509/MAKALAH-REFRAKTORI 11. http://www.scribd.com/doc/68037937/tugas-refraktori 12. ASME Section II 2004 Boiler and Pressure Vessel Code Part A (Ferrous Material Specifications) & Part B (Nonferrous Material Specification) 13. Munir, Badrul. Bahan Kuliah Teknologi Keramik Refraktori. Departemen Metalurgi dan Material FTUI 2010.

14

Вам также может понравиться