Вы находитесь на странице: 1из 5

ANODISASI ALUMINIUM

Dosen Pembimbing : Drs. Agustinus Ngatin, MT

Disusun Oleh : Jejen Zaenudin Arif Kevin William M Iqbal Suherman (101411017) (101411018) (101411019)

Kelas : 3A Prodi : D3 Teknik Kimia

Tanggal Praktikum Tanggal Penyerahan Laporan

: 12 Desember 2012 : 19 Desember 2012

JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

I. DATA PENGAMATAN No 1 Gambar Persiapan Penjelasan Larutan NaOH untuk degreasing, HNO3 etching, H3PO4 sebagai

larutan elektrolit dan akuades untuk membilas. 2 Proses Anodisasi Proses Anodisasi berlangsung

dengan variasi waktu selama 10 menit, 13 menit, 15 menit. Pada proses ini timbul gelembung gelembung gas dari elektroda. Pada proses ini dilakukan pengadukan. Lalu dicelupakan ke aquades setelah proses selesai. 3 Dying Proses pewarnaan berlangsung

selama 3-10 menit tergantung selera.

Sealing

Sealing

dilakukan

dengan

mencelupkan benda kerja ke dalam air panas dengan tujuan menutup pori pori benda kerja setelah proses anodisasi.

Hasil

Alumunium yang telah dianodisasi. Dapat dilihat warna biru pada logam alumunium yang menandakan

anodisasi berhasil.

II. PEMBAHASAN Anodisasi adalah proses pembentukan lapisan tipis (film) oksida pada permukaan benda kerja dengan metode elektrolisis. Lapisan ini memberikan perlindungan terhadap logam alumunium dari reaksi korosi. Proses ini menggunakan benda kerja berupa logam alumunium pada anoda dan logam lain (alumunium, Pb atau elektroda inert) pada katoda. Dengan mengalirkan arus pada elektroda dan benda kerja maka benda kerja akan terlapisi ion alumunium dari elektroda Secara umum rangkaian praktikum ini dimulai dari proses persiapan benda kerja, dimulai dengan proses degreasing dengan larutan NaOH, diteruskan dengan pengetsaan dengan larutan HNO3, kemudian brightening dengan larutan H3PO4. Setelah itu dimulai proses anodisasi benda kerja dengan elektroda alumunium selama 15 menit. Setelah 15 menit, benda kerja dibilas dan dilanjutkan proses pewarnaan dengan pewarna organik. Terakhir dilakukan finishing dengan memasukkan benda kerja ke dalam air panas. Pada praktikum ini digunakan elektrolit asam sulfat 16% yang berfungsi larutan oksida logam sehingga membentuk lapisan tipis yang hampir tidak berpori. Benda kerja setelah diamplas dimasukkan ke dalam larutan NaOH untuk membersihkan lemak yang menempel selama kurang lebih 30 detik, kemudian dibilas dengan air mengalir. Setelah itu benda kerja dimasukkan ke dalam larutan HNO3 yang bertujuan untuk menetralkan NaOH yang mungkin masih tersisa pada benda kerja selama kurang lebih 5 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir. Terakhir benda kerja dimasukkan ke dalam larutan H3PO4 yang berfungsi untuk mengilapkan hasil anodisasi (brightener) selama kurang lebih 5 menit.

Ketika benda kerja dimasukkan ke dalam larutan elektrolit yang telah ada elektroda alumuniumnya, terbentuk gelembung gas pada elektroda. Gelembung gas ini adalah gas H2 yang terbentuk apabila suatu logam dimasukkan ke dalam larutan asam. Hal ini menandakan adanya proses oksidasi pada elektroda dimana alumunium berubah menjadi ion. Pada benda kerja sebenarnya terbentuk gas oksigen sesuai reaksi reduksi suatu logam dalam larutan asam, namun tidak terlihat. Setelah mencapai waktu yang ditentukan, benda kerja diangkat dan diputus arusnya kemudian dibilas dengan air. Secara visual terlihat bagian benda kerja yang teranodisasi lebih mengkilap dibanding bagian yang tidak dianodisasi. Langkah terakhir adalah pewarnaan logam hasil anodisasi. Benda kerja dimasukkan ke dalam pewarna organik berupa tinta yang ditetapkan suhunya pada 50C. Pewarna akan masuk ke dalam pori-pori yang terbentuk pada permukaan benda kerja, kemudian karena suhu tinggi pori-pori tersebut akan menutup dan memerangkap pewarna dalam pori-pori. Benda kerja dengan proses anodiasasi 10 menit tidak dapat mengikat pewarna. Ternyata hal tersebut disebabkan arus yang mengaliri benda kerja tidak cukup. Setelah arus disesuaikan dan dijaga tetap, barulah benda kerja dapat mengikat pewarna. Agar pewarna terikat lebih kuat dan lapisan oksida yang terbentuk lebih keras dilakukan sealing dengan memasukkan benda kerja ke dalam air panas. Pengamatan terhadap hasil percobaan hanya dilakukan secara visual mengingat berat awal dan berat akhir benda kerja tidak ditimbang. Dari hasil percobaan tersebut dapat terlihat adanya perbedaan warna pelapis antara logam 1 (lama pelapisan 15 menit), dengan 2 logam lainnya yang dilakukan proses pelapisan selama 10 menit dan 13 menit. Pada logam 1, warna pelapis terlihat sangat pucat (berwarna biru muda) sementara 2 logam lainnya cenderung lebih pekat warnanya (biru tua). Warna yang lebih pucat kemungkinan besar disebabkan karena arus yang tidak stabil dan cenderung terlalu besar. Selain itu, masalah tersebut juga dapat disebabkan karena persiapan benda kerja yang kurang baik, dalam hal ini proses pembersihan yang sempurna.

III. KESIMPULAN 1. Proses anodisasi adalah proses proteksi katodik dengan bahan anorganik berupa pembentukan oksida logam di permukaan logam yang akan dilindungi. 2. Proses anodisasi dimulai dari perlakuan awal berupa pengamplasan, degreasing, etching dan brightening. Kemudian dilanjutkan proses anodisasi, terakhir dilakukan dying dan sealing. 3. Proses anodisasi berlangsung ketika pada elektroda terbentuk gelembung gas. Gas ini adalah gas hidrogen.

Вам также может понравиться