Вы находитесь на странице: 1из 35

1

Mesin Mesin Fluida




KOMPRESOR
ABDUL MUHAIMIN
032290019






FAKULTAS T

JURUSAN MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmatNya dan
hidayahNya yang tak henti-hentinya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Turbin Uap ini, meskipun makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
kami sebagai manusia biasa.
Saya tak lupa ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen , yang telah
membimbing kami sampai makalah ini selesai kami susun walaupun banyak
hambatan dan cobaan yang kami hadapi, tetapi kami tetap sabar dalam menyelesaikan
penyusunan tugas makalah ini.
Kami sadar baha makalah ini perlu dilengkapi, oleh karena itu kami harapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap ini ada manfaatnya terutama bagi penyusun makalah
ini.
Billahi Taufik Walhidayah, Assalamualaikum Wr. Wb

Makassar ,juni2012

Penyusun



3

DAFTAR ISI
Judul halaman ........................................................................................................ i
Kata pengantar ... ii
Daftar isi .iii
Bab 1 Pendahuluan ....................................................................................1
1.1 Latar belakang ................................................... 2
1.2 Tujuan ... 2
1.3 Mampaat 2
Bab 2 Kajian Pustaka ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian kompresor .... 3
2.2 Pembagian kompresor. 7
2.3 Prinsip kerja kompresor . 8
2.4 Efisiensi kompresor .. 11
2.5 Jenis penggerak dan spesifikasi kompresor ....13
2.6 Kontruksi kompresor 14
Bab 3 Perhitungan Kinerja ............................................................... 14
3.1 Kompresor udara ..14
3.2 Kompresor sentrifugal 14
Bab 4 Kesimpula dan saran 33
4.1 Kesimpulan .33
4.2 Saran 33
LAMPIRAN
Daftar Pustaka

4



BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Lat ar Bel akang
Dalam perkembangan ilmu dan pengetahuan saat sekarang ini kompresor
banyak sekal i di gunakan dal am suat u al at yang di pakai unt uk
kehi dupan sehari -hari . Misalnya saja kompresor yang biasa terlihat di
sepanjang jalan raya. Prinsipnya bisa dikatakan mudah akan tetapi secara
detail perlu diketahui melalui praktikuma ga r na nt i n ya di l a pa nga n
s e ba ga i s e or a n g i ns i n yur t i da k l a gi r a gu da l a mmenganalisa
kompresor.
I . 2 T u j u a n
Adapun tujuan dari praktikum kompresor torak ini, adalah :
1. Menget ahui cara- cara penguj i an kompresor t orak.
2 . Da p a t me n e n t u k a n k a r a k t e r i s t i k k o mp r e s o r t o r a k
p a d a b e b e r a p a putaran
I.3 Manfaat
Bagi mahasiswa
(a) Melatih kemampuan analisa permasalahan dari informasi dan data
mengenai pemeliharaan rutin kompresor utama agar dapat menemukan
solusi dan tindakan pencegahannya.
(b) Mengetahui secara langsung penerapan ilmu yang diperoleh saat kuliah
pada kondisi nyata di dunia industri.
(c) Menambah wawasan mengenai situasi dunia kerja yang sebenarnya.
Bagi perusahaan
5

(a) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan adanya permasalahan yang
terjadi yang kemudian dapat dikurangi jika dilakukan implementasi dari
saran serta perbaikan yang diajukan.
(b) Membina hubungan yang baik dengan pihak institusi perguruan tinggi dan
mahasiswa.
Bagi institusi pendidikan
(a) Mendapatkan masukan mengenai sistem pengajaran yang sesuai dengan
lingkungan kerja yang sebenarnya.
(b) Meningkatkan kualitas dan pengalaman lulusan yang dihasilkan.















6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Kompresor
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara
dengan caramemampat kan gas at au udar a yang ker j anya di dapat
dar i por os . Kompr es or biasanya bekerja dengan menghisap udara
atmosfir. Jika kompresor bekerja padatekanan yang lebih tinggi dari
tekanan atmosfir maka kompresor disebut sebagai penguat (booster ),
dan jika kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir makadisebut
pompa vakum.Gas mempunyai kemampuan bes ar unt uk
menyi mpan ener gi per s at uan v o l u m e d e n g a n m e n a i k k a n
t e k a n a n n y a , n a m u n a d a h a l - h a l y a n g h a r u s diperhatikan
yaitu:Kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan
pada pemuaian, dan kebocoran yang mudah terjadi
.
II.2 Pembagian Kompresor
Prinsip kerja kompresor dan pompa adalah sama, kedua mesin tersebut
menggunakan energi luar kemudian diubah menjadi energi fluida. Pada pompa, di
nosel ke luarnya energi kecepatan diubah menjadi energi tekanan, begitu juga
kompresor pada katup ke luar udara mampat mempunyai energi tekanan yang
besar. Hukum-hukum yang berlaku pada pompa dapat diaplikasikan pada
kompresor.
Berbeda dengan pompa yang klasifikasinya berdasarkan pola aliran,
klasifikasi kompresor biasanya berdasarkan tekanannya atau cara
pemampatannya. klasifikasi dari kompresor. Secara umum penjelasannya sebagai
berikut. Kompresor berdasarkan cara pemampatannya dibedakan menjadi dua,
yaitu jenis turbo dan jenis perpindahan. Jenis turbo menggunakan gaya sentrifugal
yang diakibatkan oleh putaran impeler sehingga udara mengalami kenaikan energi
7

yang akan diubah menjadi energi tekanan. Sedangkan jenis perpindahan, dengan
memperkecil volume udara yang dihisap ke dalam silinder atau stator dengan
torak atau sudu. Kompresor yang diklasifikasikan berdasarkan tekanannya adalah
kompresor untuk pemampat (tekanan tinggi), blower untuk peniup (tekanan
sedang) dan fan untuk kipas (tekanan rendah) Pada gambar di bawah terlihat,
kompresor jenis turbo (dynamic) berdasarkan pola alirannya dibagi menjadi tiga,
yaitu ejector, radial, dan aksial. Kompresor jenis ini hampir semuanya dapat
beroperasi pada tekanan dari yang rendah sampai tinggi. Kompresor turbo dapat
dibuat banyak tingkat untuk menaikkan tekanan dengan kapasitas besar

Kompresor dibagi atas 2 tipe dasar yaitu Kompresor Perpindahan
Positive danDinamik. Kompresor Perpindahan Positive dibagi atas
Kompresor Torak danKompresor Rotary. Kompresor Dinamik juga dibagi atas
Kompresor Sentrifugaland Axial






Gambar 1. Diagram Pembagian Klasifikasi Kompresor
1. Kompresor Dinamik
Kompresor Dinamik merupakan mesin alir udara yang berputar
secara kontinu,dengan menggunakan suatu elemen yang berputar
dengan cepat, dimana udaratersebut akan termampatkan sehingga
tekanannya akan naik. Kompresor Dinamik t e r b a g i a t a s 2 t i p e
y a i t u : Ko mp r e s o r S e n t r i f u g a l d a n Ko mp r e s o r Ax i a l .
8

a . Kompr es or Sent r i f ugal
Kompresor Sentrifugal mengahasilkan tekanan yang tinggi melalui
perputaranimpeller dengan kecepatan tinggi, ekspansi udara yang
masuk menyebabkan per t ambahan mas s a yang nant i nya
meni mbul akan gaya s ent r i f ugal ya ng mementalkan udara
tersebut ke luar, ditambah dengan adanya pembesaran penampang
pada diffuser yang menyebabkan tekanan menjadi tinggi.Kompresor
sentrifugal sering juga disebut orang dengan Kompresor
Radial,ar t i nya ar ah mas ukan udar a t egak l ur us t er hadap
has i l udar a kel uar annya. Ag a r l e b i h e f i s i e n Ko mp r e s o r
S e n t r i f u g a l b e r p u t a r s a n g a t c e p a t b i l a dibandingkan
dengan tipe kompresor lainnya. Kompresor ini, juga
dirancangu n t u k k a p a s i t a s y a n g l e b i h b e s a r k a r e n a
a l i r a n u d a r a y a n g m e l e w a t i kompresor kontinu.

Gambar 3. Skema Kerja dari Kompresor Sentifugal
Pada skema kerja diatas dapat kita lihat bahwa :
Udar a l uar mas uk di put ar ol eh i mpel l er dengan
kecepat an t i nggi .
Udar a mas uk di eks pans i kan s ehi ngga yer j adi nya
per t ambahanmassa dari udara tersebut.
Udara masuk dipentalkan oleh impler ke dinding
silinder kompresor.
Difuser pada kompresor akan menambah tekanan dari udara
yangdipentalkan, sehingga didapatkan udara yang bertekanan tinggi.
b . Ko mp r e s o r Ax i a l
Pada kompresor axial, aliran udara parallel terhadap sumbu putar.
Kompresor ini tersusun atas beberapa tingkat impeller. Beberapa
9

tingkat tersebut disebut rotor yang dihubungkan dengan poros sentral
yang berputar dengan kecepatantinggi. Dengan kata lain, arah aliran
udara yang masuk searah dengan udaray a n g d i ma mp a t k a n
o l e h k o mp r e s o r . Ko mp r e s o r i n i b i a s a n y a
b a n y a k digunakan pada industri pesawat terbang.
2. Kompresor Perpindahan Positif (Possitive displacement)
Kompresor torak dan Rotary merupakan 2 jenis dari Kompresor
perpindahanPos i t i f . Pada Kompr es or per pi ndahan pos i t i f i ni
menai kan t ekanan udar adengan car a mengkompr es udar a
t er s ebut pada r uang t er t ut up s ehi ngga menyebabkan penaikkan
tekanan.
a. Kompresor Torak (Reciprocating Compresor).
b. Kompresor Putar (Rotary).
Udara masuk dimampatkan melalui Blade (Mata Pisau) yang
berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara yang
masuk.
II.3 Prinsip Kerja Kompresor Secara Umum
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah
terorganisir dengan baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan
yang saling mendukung,sehingga kompresor dapat bekerja dengan
maksimal. Prinsip kerja dari sebuahkompresor biasanya terbagi menjadi
empat prinsip utama, yaitu:
Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi
tinggi danmeni ngkat sesuai dengan t ekanan yang t erda pat dal am
kompresor t ersebut . Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic
compression. Jumlah tekananyang terdapat pada kompresor juga meningkat
seiring dengan peningkatan darisuhu kompresor itu sendiri.Kompresor
mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan udara
10

danmeni ngkat kan efi si ensi t ekanan udar a. Tekanan udar a yang
di hasi l kan ol ehkompresor mampu mengendal i kan suhu dari
kompresor unt uk mel anj ut kan proses berikutnya.
Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan.
Intercooler
Merupakan salahsat u l angkah pent i ng dal am proses kompresi
udara. Mempunyaif un gs i unt uk me ndi n gi nka n t e k a na n u da r a
ya n g t e r d a pa t da l a m t a bung kompresor, sehi ngga mampu
di gunakan unt uk keperl uan l ai nya. Suhu yang
1. Prinsip Kerja Kompresor
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata
lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan,
udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
udara lingkungan (1atm). Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara
mampat baik secara langsung atau tidak langsung. Sebagai contoh, udara
manpat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda montor, udara
mampat untuk membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-
bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai sehari-hari. Pada industri,
penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara mampat
atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk
mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas,
mesin pendingin dan lainnya.
Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban
sepeda atau mobil, prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jika torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder akan turun sampai
di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk melalui celah katup
hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat mengencang dan
mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian
11

torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil.
Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga
udara mampat dapat masuk ban melalui katup (pentil). Karena diisi udara
mampat terus-menerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari
contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada
udara yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
Kompresor biasa kita jumpai dibengkel-bengkel kecil sebagai
penghasil udara mampat untuk keperluan pembersih kotoran dan pengisi ban
sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan pompa ban, yaitu
memampatkan udara di dalam silinder dengan torak. Perbedaanya terletak pada
katupnya, kedua katup dipasang dikepala silinder, dan tenaga penggeraknya
adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan ban yaitu sebagai
penyimpan energi udara mampat.
Pada proses kerja dari kompresor kerja tunggal dan ganda. Adapun
urutan proses lengkap adalah sebagai berikut. Langkah pertama adalah langkah
hisap, torak bergerak ke bawah oleh tarikan engkol. Di dalam ruang silinder
tekanan menjadi negatif di bawah 1 atm, katup hisap terbuka karena perbedaan
tekanan dan udara terhisap. Kemudian torak bergerak keatas, katup hisap
tertutup dan udara dimampatkan. Karena tekanan udara mampat, katup ke luar
menjadi terbuka.
Gambar 9.3 Proses kerja dari kompresor torak kerja tunggal
Pengeluaran Karena tekanan udara mampat, katup ke luar terbuka dan udara
mampat ke luar silinder kompresi udara di dalam kompresor dikompresi,
tekanan dan temperatur udara naik hisap udara masuk kompresor karena
tekanan di dalam silinder lebih rendah dari 1 atm
Gambar 9.4 Proses kerja dari kompresor torak kerja ganda
Proses kerjanya tidak berbeda dengan kerja tunggal. Pada kerja ganda, setiap
gerakan terjadi sekaligus langkah penghisapan dan pengkompresian. Dengan
kerja ganda, kerja kompresor menjadi lebih efisien.
12

2. Penggunaan Udara Mampat
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui penggunaan kompresor,
misalnaya:
1. Pengisi udara pada ban sepeda atau mobil
2. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian mesin
3. Rem pada bis dan kereta api
4. Pintu pneumatik pada bis dan kereta api
5. Pemberi udara pada aquarium
6. Kipas untuk penyejuk udara
7. Blower untuk peniup tungku
8. Fan ventilator
9. Udara tekan pada pengecatan
10. Pengangkat mobil pneumatic
11. Transportasi gas solid dengan pneumatik pada industri kimia
12. Kendali otomatik pada pembakar dalam ketel uap.
Dari contoh pemakaian kompresor seperti di atas, terlihat bahwa
kompresor digunakan secara luas mulai dari rumah tangga sampai industri
besar. Penggunaan udara bertekanan mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan listrik atau hidrolik dalam hal-hal berikut ini:
1. Konstruksi dan operasi mesin sangat sederhana .
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
3. Energi dapat disimpan
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relatif murah
6. Kebocoran udara yang sering terjadi tidak membahayakan.
3. Dasar Termodinamika Kompresi
Fluida dibedakan menjadi dua yaitu fluida tak mampu mampat dan
fluida mampu mampat. Contoh fluida yang tak mampu mampat adalah zat cair,
sedangkan yang mampu mampat adalah gas. Udara adalah gas sebagai fluida
13

kerja pada kompresor yang akan dikompresi, sehingga diperoleh udara mampat
yang mempunyai energi potensial. Dengan kata lain udara adalah fluida yang
dapat dimampatkan atau fluida mampu mampat. Perubahan tekanan dan
temperatur pada udara mengakibatkan perubahan massa jenis udara. Proses
pemampatan akan menaikkan tekanan dan temperatur, berbarengan dengan itu,
terjadi perubahan volume sehingga kerapatan pun berubah.
Hubungan anatara massa jenis dengan volume pada proses pemampatan dapat
dilihat pada persamaan berikut:
Apabila V D semakin kecil, maka massa jenis akan pertambah besar. Jadi
udara mampat mempunyai massa j enis yang lebih besar dibanding udara
bebas. Untuk memudahkan analisis biasanya udara dianggap gas ideal pada
proses-proses termodinamika, sehingga memenuhi persamaa gas ideal berikut
ini:
pV = mRT mRT
dimana:
R = konstanta gas (J/KgK)
V = volume (m3)
P = tekanan (atm)
m = massa (kg)
T = temperatur (K)
A. Proses Kompresi
Proses kompresi gas pada kompresor secara termodinamika dapat melalui
tiga cara, yaitu proses kompresi isotermal, adiabatis, dan politropik.
Ketiga proses keadaan termodinamika tersebut secara teoritis menjadi
dasar perancangan dari proses kompresi sebenarnya dari kompresor.
Adapun uraian dari ketiga proses k eadaan tersebut adalah sebagai berikut:
Proses kompresi isothermal
Setiap gas yang mengalami proses kompresi temperaturnya naik. Hal
ini disebabkan karena adanya sebagian energi mekanik torak atau sudu
14

yang dikenakan pada gas diubah menjadi energi panas. Temperatur
gas akan naik sebanding dengan kenaikan tekanan. Pada proses
kompresi isotermal, gas mampat dengan temperatur tinggi didinginkan
sehingga tidak ada kenaikan tempertur atau temperatur pada proses ini
dipertahankan konstan. Apabila udara dianggap gas ideal, hubungan
antara p dan v dirumuskan sebagai berikut:
Jadi dari rumus di atas terlihat bahwa perubahan volume hanya akan
mengubah nilai tekanannya saja. Proses kompresi isotermal pada
proses sebenarnya sangat sulit diaplikasikan, walaupun silinder atau
udara mampat didinginkan tetap saja tidak mungkin menjaga
temperatur
yang konstan. Hal ini disebabkan karena cepatnya proses kompresi
yang terjadi di dalam silinder.
Proses kompresi adiabatic
Pada proses ini panas yang dihasilkan dari kompresi gas dijaga
tidak ke luar dari silinder, artinya silinder diisolasi sempurna. Jadi
panas tidak ada yang ke luar atau masuk silinder. Proses tersebut
dinamakan kompresi adiabatik. Pada kenyataannya kita tidak dapat
menemukan cara mengisolasi dengan sempurna. Jadi proses tersebut
hanya secara teoritis. Hubungan antara tekanan dan volume proses
adiabatik dapat dinyatakan dengan persamaan:
Dari rumus terlihat, tekanan yang dihasilkan sebanding dengan
perbandingan kompresi dipangkatkan k. Kalau dibandingkan dengan
kompresi isotermal dengan perubahan volume yang sama akan
menghasilkan tekanan yang lebih besar. Karena hal tersebut, kerja
yang dibutuhkan pada kompresi adiabatik lebih besar daripada
kompresi isotermal.


15

Proses kompresi politropik
Proses kompresi sebenarnya secara isotermal dan adiabatis tidak dapat
diaplikasikan, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Proses kompresi
yang bekerja menggunakan prinsip di antara proses isotermal dan
adiabatis yaitu kompresi politropik. Proses politropik dapat mewakili
proses sesungguhnya dari kompresor. Hubungan antara p dan V pada
proses ini adalah sebagai berikut ;
npv = tetap 1 2 dengan 1 < n < 1,4 ( n 1,25 ~ 1,35)
Dimana :
n = indeks politropik
n = 1 (isotermal)
n = 1,4 ( adiabatis)
B. Temperatur Kompresi, Perbandingan Tekanan dan Kerja
Temperatur gas akan naik setelah kompresi, baik secara adiabatis
atau politropis, karena panas disolasi, sehingga semua panas diubah
menjadi temperatur. Kecuali pada kompresi isotermal tidak ada perubahan
temperatur, karena temperatur dipertahankan normal.. Hubungan antara
tekanan dan temperatur dapat dirumuskan dengan persamaan:
dimana Td = temperatur mutlak gas mampat ke luar (K)
Ts = temperatur hisap gas masuk (K)
m = jumlah tingkat kompresi ; m =1,2,3,..
isap gas tekanan keluar mampat
gas tekanan = perbandingan tekanan
Adapun besarnya kerja yang dibutuhkan untuk proses kompresi adalah
sebagai berikut :
Kerja untuk proses kompresi isotermal ( dengan pendinginan)
Untuk pk adalah tekanan terakhir dari satu tingkat kompresi atau dari
banyak tingkat. Pada kompresor torak satu tingkat digunakan satu silinder,
untuk yang bertingkat banyak digunakan lebih dari satu silinder. Untuk
16

kompresor jenis turbo, jumlah tingkat sama dengan jumlah impeler.
Sebagai contoh kompresor torak tiga tingkat, udara mampat dari tingkat
pertama akan dike luarkan silinder pertama dan akan masuk ke silinder ke
dua melalui katup hisap, kemudian dikompresi lagi, setelah itu gas
mampat dike luarkan dan masuk ke silinder tiga untuk proses kompresi
terakhir. Dari proses kompresi pada silinder ke tiga diperoleh tekanan
terakhir p k. Metode ini dipakai juga untuk kompresor jenis lain yang
bertingkat banyak. Kompresor bertingkat digunakan untuk memperoleh
perbandingan tekanan yang tinggi. Untuk memperoleh perbandingan
tekanan yang besar, kalau hanya menggunakan kompresi satu tingkat
kurang efektif karena efisiensi volumetriknya rendah, namun sebaliknya
kalau jumlah tingkatnya terlalu banyak, kerugian geseknya menjadi terlalu
besar. Karena alasan tersebut, harus dipilih jumlah tingkat yang pas,
sehingga efisiensi proses kompresi tinggi.

II.4 Efisiensi Kompresor
Daya yang diperlukan kompresor tidak hanya untuk proses kompresi gas,
tetapi juga untuk mengatasi kendala-kendala mekanis, gesekan-gesekan, kendala
tahanan aerodinamik aliran udara pada katup dan saluran saluran pipa,
kebocoran-kebocoran gas, proses pendinginan, dan lain-lain. Kendala-kendala
tersebut akan mengurangi daya poros kompresor.

II.5 Jenis Penggerak dan Spesifikasi Kompresor
Kompresor merupakan mesin y ang membutuhkan penggerak dari luar.
Penggerak yang dapat dipakai adalah motor listrik atau motor bakar. Motor
listrik mempunyai keunggulan yaitu tidak berisik, tidak menimbulkan polusi,
murah, dan operasi dan pemeliharaannya mudah. Motor listrik yang biasa
dipakai yaitu jenis motor induksi dan motor sinkron. Faktor daya dan efisiensi
motor induksi lebih rendah dibanding dengan motor sinkron, akan tetapi
17

harganya lebih murah dan pemeliharaannya mudah. Motor sinkron hanya dipakai
pada kompresor yang membutuhkan daya yang besar.
Motor bakar dipakai apabila kompresor beroperasi pada daerah yang tidak
ada listrik, atau jenis kompresornya portable. Untuk daya-daya kecil dapat
menggunakan mesin bensin dan untuk daya-daya yang besar digunakan mesin
diesel.
Pemilihan transmisi untuk mentransmisikan daya dari motor penggerak ke
poros kompresor, dapat berdasarkan jenis motor penggeraknya. Untuk motor
penggerak motor listrik biasa dipakai sabuk V, kopling tetap, atau rotor terpadu.
Sedangkan untuk motor penggerak motor bakar dapat diapakai transmisi sabuk
V, kopling tetap, atau kopling gesek.
Laju volume gas dan tekanan kerja adalah dua hal yang penting dalam
pemilihan kompresor. Kalau dua hal tersebut sudah ditentukan, maka daya
kompresor dapat diketahui dengan mengaplikasikan persaman di atas. Laju
volume gas atau kapasitas pada kompresor torak yang biasa tertulis dalam
katalog, menyatakan kapasitas perpindahan toraknya sedangkan pada kompresor
turbo biasanya kapasitas sebenarnya. Kompresor akan bekerja dengan efisiensi
adiabatik maksimum pada kondisi kapasitas normal, apabila bekerja pada
kapasitas rendah atau terlalu tinggi akan turun efisiensinya. Dengan alasan
tersebut, pemilihan kapasitas harus benar, sehingga kompresor akan bekerja
dengan efisiensi maksimum.
Tekanan kerja kompresor harus sama dengan tekanan kerja peralatan yang
akan dilayaninya. Tekanan kerja tidak boleh terlalu rendah jauh di bawah
tekanan normalnya, karena kompresor akan bekerja tidak pada efisiensi
maksimumnya. Perhitungan tekanan kerja normal dari kompresor adalah jumlah
dari tekanan yang dibutuhkan peralatan ditambah dengan kerugian tekanan
disepanjang saluran.
Berikut ini persyaratan dalam pembelian kompresor yang perlu diberikan
ke pabrik pembuatnya.
18

1. Maksud penggunaan kompresor.
2. Tekanan hisap.
3. Tekanan ke luar.
4. Jenis dan sifat sifat gas yang ditangani.
5. Temperatur dan kelembaban gas.
6. Kapasitas aliran volume gas yang diperlukan.
7. Peralatan yang mengatur kapastas (jenis otomatik atau manual,
bertingkat banyak).
8. Cara pendinginan (dengan udara atau dengan air).
9. Sumber tenaga
10. Kondisi dan lingkungan tempat instalasi
11. Jenis penggerak mula, putaran penggerak mula
12. Jenis kompresor, jumlah kompresor.

II.6 Konstruksi Kompresor Perpindahan positif
Konstruksi kompresor perpindahan positif adalah mirip dengan
konstruksi pada pompa perpindahan positif, untuk jenis yang sama. Misalnya
untuk pompa torak dengan kompresor torak adalah sama, komponen utamanya
adalah silinder, torak dan katu katup.Penggeraknya pun dapat menggunakan
motor listrik atau motor bakar. Untuk jenis yang, mialnya untuk jenis sudu
luncur, konstruksinya juga tidak banyak berbeda.
Kedua mesin bertugas untuk memampatkan atau memberi tekanan pada
fluida kerja, karena tugas atau fungsi tersebut kedua mesin harus mengambil
tenaga atau energi dari luar. Dengan alasan tersebut efisiensi adalah menjadi
penting sehingga boros energi. Fluida kerja pompa dan kompresor adalah jelas
berbeda, yang satu menggunakan udara dan yang lainnya menggunakan fluida
kerja zat cair. Karena proses pemampatan fluida kerja akan mengalami kenaikan
tekanan dan temperatur, maka harus dirancang suatu konstruksi yang dapat
mendinginkan temperatur udara mampat. Alasan yang mendasari perlunya
19

pendinginan adalah secara termodinamika kerja kompresor akan naik apabila
temparatur udara mampat yang dihasilkan tinggi. Pada pompa kenaikan
temperatur air yang ke luar tidak terlalu tinggi, karena langsung didinginkan oleh
zat cair, jadi tidak ada masalah pada pompa.
1. Konstruksi kompresor torak
Karena proses kompresi yang menaikkan suhu udara mampat, pada
silinder kompresor torak dipasang sistem pendinginan, yaitu sirip-sliding vane
poros celah penyempitan celah vane poros celah fluida cair fluida gas 203
sirip untuk pendinginan dengan udara Untuk pendinginan yang menggunakan
air, prisipnya sama dengan media yang berbeda. Pada gambar tidak terdapat
sirip-sirip pada silinder tetapi menggunakan selubung air di dalam bloknya.
Pada kepala silinder juga terdapat dua katup yaitu katup hisap dan katup
pengeluaran. Untuk yang bekerja ganda terdapat tutup atas dan tutup bawah.
Karena proses pemamampatan tekanan di dalam silinder naik, sehingga
silinder harus dibuat cukup kuat untuk menahan tekanan yang tinggi.
Biasanya dipakai besi cor dengan kombinasi pendinginan, dengan 204
maksud si linder tidak menerima dua pembebanan sekaligus yaitu
tekanan tinggi dan temperatur tinggi. Di dalam silinder terdapat torak dan
cincin-cincinnya. Fungsi torak sudah jelas yaitu sebagai alat pemampat
sehingga dengan pergerakan torak volume silinder dapat berubah-ubah.
Mengingat pentingnya fungsi tersebut, torak harus mempunyai persyaratan
khusus yaitu harus kuat, tahan panas dan ringan. Pada torak terdapat cincin-
cincin torak yang bertugas sebagai perapat antara torak dan dinding silinder
bagian dalam.
Pengaturan udara masuk dan ke luar, dari dan ke dalam silinder diatur
dengan mekanisme katup. Katup p ada kompresor bekerja karena perbedaan
tekan. Untuk katup hisap terbuka karena tekanan dalam 205 silinder vakum
sehingga dengan desakan tekanan udara luar katup terbuka. Sedangkan katup
ke luar terbuka karena tekanan silinder sudah cukup kuat untuk membuka
20

katup ke luar. Permasalahan katup tidak berbeda dengan silinder karena katup
juga harus bekerja pada tekanan dan panas yang tinggi, khususnya bagian
katup ke luar yang menerima beban tekanan dan panas tinggi. Pada saluran
katup hisap dipasang penyaring udara, sehingga udara yang dihisap lebih
bersih terbebas dari kotoran-kotoran yang dapat meyebabkan sumbatan pada
katup atau saluran lainnya.
Komponen penting lain pada kompresor torak adalah poros engkol dan
batang pengerak. Kedua komponen ini bertugas mengubah gerakan putar
poros menjadi gerak bolak-balik torak.
Gerakan putar d iperoleh poros engkol dari motor penggerak yaitu motor
bakar atau motor listrik. Poros motor penggerak dan poros engkol dapat
dikopel langsung, atau dengan transmisi (roda gigi, sabuk, atau puli.
Untuk memyeimbangkan gerakan dan juga memperhalus getaran pada poros
engkol dipasang pemberat imbangan. Poros engkol dan peralatan tambahan
lainnya ditopang dengan kotak enkol. Kotak engkol harus kuat dan mampu
menahan getaran dari pergerakan torak pada silinder. Poros
engkol ditopang dengan bantalan pada bak engkol. Pemilihan bantalan
bergantung dari ukuran kompresornya. Bantalan luncur dengan terbelah dua
atau empat banyak dipakai, untuk bantalan gelinding dipakai terutama yang
berjenis bola. Kompresor adalah alat untuk melayani udara mampat dari
tekanan rendah sampai tekanan tinggi. Untuk peralatan pemampat udara
dengan tandon penyimpan udara bertekanan (tangki udara), apabila suplai
udara bertekanan melebihi dari kapasitas dari yang dibutuhkan, tekanan akan
naik tidak terkontrol pada tangki udara, hal ini sangat membahayakan karena
tangki dapat pecah. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu katup
pembebas beban (unloader). Dengan alat ini, dapat mengatur laju udara yang
dihisap sesui dengan laju aliran ke luar yang dibutuhkan. Pembebas beban
dapat digolongkan menurut azas kerjanya yaitu:
1. Pembebas beban katup hisap
21

2. Pembebas celah katup
3. Pembebas beban trotel hisap.
4. Pembebas dengan pemutus otomatik
Untuk kompresor torak dengan tangki udara banyak menggunakan
pembebas katup hisap dan pembebas dengan pemutus otomatik. Sedangkan
untuk mengurangi beban pada waktu starter digunakan pembebas beban awal.
Metode pembebas katup hisap banyak dipakai pada kompresor kecil atau
sedang. Cara ini menggunakan katup hisap dimana plat katupnya dapat dibuka
terus pada langkah hisap atau kompresi sehingga udara dapat bergerak bebas
ke luar masuk silinder tanpa terajadi kompresi. Pada Gambar 9.30
menunjukkan proses kerja dari kompresor torak dengan katup pilot pembebas
beban. Fungsi katup itu adalah sebagai pembuang udara mampat dari tangki
apabila tekanan di dalam tangki melebihi batas yang dijinkan. Kompresor
akan bekerja pertama kali untuk pengisian tangki udara, setiap langkahnya
masih normal. Katup hisap akan terbuka karena tekanan vakum dalam silinder
dan langkah kompresi dimulai. Udara mampat kemudian ke luar lewat katup
buang dan masuk 208 saluran masuk tangki udara. Apabila tekanan di dalam
tangki sudah melewati batas kekuatan pegas katup pilot, maka katup pitot
akan terbuka dan mengalirkan udara bertekanan menuju torak pembebas
beban pada katup hisap. Karena terdorong udara bertekanan dari katup pitot,
torak pembebas beban akan terbuka, dan mendorong katup hisap. Karena
katup hisap terdorong maka menjadi terbuka, baik pada langkah hisap atau
kompresi.Selama katup hisap terbuka udara mampat dari tangki bebas ke luar
sehingga tekanan terus menurun sampai tekanan di dalam tangki udara tidak
dapat lagi menekan pegas pilot sehingga katup pilot pembebas tekan tertutup.
Hal ini juga menyebabkan torak pembebas beban pada katup hisap tertutup.
Katup hisap kemudian akan bekerja normal. Komponen-komponen kompresor
torak yang bekerja dengan pembebanan tinggi berakibat cepat panas karena
gesekan atau menerima panas dari proses pemampatan. Untuk mengurangi
22

gesekan dan mendinginkan komponen-kompenen seperti torak, dinding
silinder, poros engkol, batang torak dan komponen komponen terutama yang
bergerak, diperlukan pelumasan. Dengan pelumasan komponen-komponen
akan bekerja lebih halus, karena antar permukaan terlindungi minyak
pelumas. Panas yang berlebihan pada komponen-komponen juga dapat
dihindari, keausan kompenen berkurang, dan kebocoran udara dari ruang
silinder ke luar lewat cincin torak dapat dihindari
Dengan metode ini minyak pelumas didistribusikan ke semua bagian
komponen yang akan dilumasi dengan pompa minyak. Tekanan pompa
minyak diatur oleh sebuah alat pengatur tekanan. Minyak sebelum disalurkan
terlebih dahulu ke penyaring minyak pelumas. Metode pelumasan lain adalah
dengan pelumasan minyak dalam dimana metode ini banyak dipakai untuk
kompresor kapasi tas sedang dan besar. Jenis pompa minyak yang dipakai
adalah pompa plunyer bertekanan tinggi.
Untuk pelumasan luar digunakan pompa roda gigi. Peralatan tambahan
yang dipasang pada kompresor torak adalah sebagai berikut:
a. Saringan udara, digunakan untuk menyaring udara yang dihisap kompresor
sehingga lebih bersih dan bebas dari kandungan debu dan pengotor lainnya,
terutama yang bersifat korosi.
b. Katup pengaman, katup ini harus ada pada instalasi kompresor. Katup
pengaman dipasang pada pipa ke luar dan bekerja apabila tekanan
mencapai 1,2 kali tekanan normal maksimum dari
kompresor.
c. Tangki udara, fungsi tangki udara adalah sebagai penampung sekaligus
pengatur kapasitas udara mampat.
2. Konstruksi kompresor sekrup
Kompresor sekrup adalah termasuk jenis kompresor perpindahan
positif. Berbeda dengan kompresor torak yang mempunyai banyak komponen
pemampatan, kompresor sekrup hanya terdiri dari dua buah sekrup atau ulir.
23

Dua buah sekrup ini adalah komponen pamampatan seperti torak pada
kompresor torak. Sekrup satu berbentuk cembung (male skrup) dan yang
kedua berbentuk cekungan (female screw). Geraknya adalah putaran, bukan
bolak-balik, sehingga lebih halus, sedikit menimbulkan getaran, dan ini sangat
menguntungkan apabila beroperasi pada putaran tinggi.
Cara kerja dari kompresor skrup adalah sama dengan torak, yaitu
penghisapan, kompresi dan pengeluaran. Akan tetapi, berbeda dengan
kompresor torak yang kapasitasnya tidak stabil atau terputus-putus,
kompresor ini menghasilkan kapasitas udara mampat yang stabil atau terus-
menerus.
Kompresor sekrup dibedakan menjadi dua yaitu kompresor sekrup
jenis injeksi minyak, dan kompresor sekrup jenis bebas minyak. Sesuai
dengan namanya, kompresor sekrup jenis injeksi minyak menggunkan minyak
pelumas yang berfungsi ganda yaitu sebagai pendingin dan
pelumas. Sebagai pendingin, minyak akan mendinginkan udara selama proses
kompresi, sehingga energi kompresi menjadi lebih kecil, hal ini sesuai dengan
teori kompresi isotermal, yaitu selama kompresi dan 212 sampai akhir
kompresi tidak a da perubahan suhu dengan kerja yang kompresi yang
minimal.
Sebagai pelumas, minyak akan melumasi kedua permukaan sekrup yang
saling bersinggungan sekaligus sebagai perapat untuk mencegah kebocoran
selama kompresi.
Kompresor digerakkan oleh motor listrik yang berhubungan langsung dengan
poros sekrup yang cembung. Poros kompresor ditumpu dengan bantalan rol
atau bantalan bola. udara dihisap masuk ke dalam kompresor melalui saringan
udara, setelah dimampatkan bareng dengan pelumasan pada kompresor skrup,
kemudian dialirkan ke pemisah minyak yang sekaligus sebagai penampung
minyak. Minyak di sini didinginka dengan pendingin minyak dan udara
24

mampat dialirkanke luar melalui katup cegah. akhir hisapan akhir kompersi
awal kompresi pengeluaran aliran u dara sekrup cekung sekrup cembaung 213
Peralatan pembantu untuk kompresor sekrup tidak berbeda dengan kompresor
torak, hanya satu yang lain yaitu pada kompresor sekrup tidak mempunyai
tangki udara. Peralatan pembantu dan kompresor sekrup ukuran kecil dapat
dijadikan satu tempat untuk mengisolasi suara yang timbul. kompresor sekrup
katup cegah pemisah minyak 215
3. Konstruksi kompresor sudu luncur
Jenis kompresor rotari lainnya yang masih termasuk kompresor
perpindahan positif adalah kompresor sudu luncur. Dinamakan demikian
karena kompresor ini mempunyai sudu-sudu yang meluncur bebas pada
rumah yang berbentuk silinder. Sudu-sudu tersebut terpasang pada parit- parit
rotor. Karena letak rotor yang eksentrik tidak berada pada titik tengah silinder,
ruang di antara sudu-sudu menjadi tidak sama. Hal ini dimaksudkan untuk
proses pemampatan pada waktu rotor diputar.
Dengan memutar poros y ang sekaligus memutar rotor, pertama-tama
pada daerah hisap, volume membesar sehingga tekanan menjadi vakum dan
udara akan terhisap. Udara yang terjebak di antara sudu-sudu luncur akan
didesak ke ruang yang lebih sempit lagi yaitu di daerah pengeluaran.
Kompresor atau blower jenis Roots mempunyai dua buah rotor yang
masing-masing mempunyai dua buah gigi (Lobe) dan bentuknya mirip dengan
kepongpong. Kedua rotor berputar serentak dengan arah yang berlawanan di
dalam sebuah rumah. Sumbu gigi kedu rotor selalu tegak lurus antara satu
dengan lainnya.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Apabila kedua rotor diputar, ke dua lobe
gigi akan berputar, pada saat mulai berputar tekanan di daerah hisap vakum,
sehingga udara masuk ruang diantara lobe gigi dengan dinding blower kanan
atau kiri, saling bergantian. Karena udara semakin didesak ke ruang yang
lebih sempit, tekanananya mejadi naik, dan pada daerah pengeluaran udara
25

tersebut dike luarkan. Kompresor mempunyai unjuk kerja di antara kompresor
sentrifugal dan kompresor torak. Kelebihan kompresor ini dibanding dengan
kompresor jenis lain yaitu:
1. Kompresor tidak menimbulkan surging.
2. Putarannya mudah divariasi.
3. Kapasitas mudah diatur dengan jalan pintas.
4. Bebas minyak poros bantalan puli penggerak 219

II.7 Konstruksi Kompresor Rotari Aksial dan Radial
Konstruksi kompresor rotari adalah sama dengan konstruksi pompa
sentrifugal. Konstruksi utama dari kompresor jenis ini adalah impeler atau sudu
kompresor, rumah rumah sudu, poros kompresor. kompresor tekanan rendah atau
blower. Kompresor aksial dan radial banyak dirancang untuk melayani kapasitas
udara yang besar yaitu pada industri-industri besar. Kelebihan dari kompresor
jenis ini adalah dapat dibuat bertingkat tanpa banyak mengalami permasalahan.
Tekanan yang dihasilkan pun sangat bervariasi, untuk tekanan yang rendah
sampai sedang biasanya dipakai untuk keperluan pekerjaan yang ringan, seperti
untuk ventilator atau untuk sirkulasi udara. Kompresor dengan tekanan tinggi
dan kapasitas yang besar akan melayani pekerjaan yang berat pula. Sebagai
contoh yang paling mudah dipahami adalah pemakain kompresor pada sistem
turbin gas, yaitu sebagai penyuplai udara mampat untuk proses pembakaran.








26

BAB III
PERHITUNGAN
II.1 Kompresor udara
Beberapa istilah yang sering digunakan untuk kompresor udara, antara lain:
Capacity = jumlah udara yang dipindahkan oleh kompresor
Piston displacement = volume dipindahkan sebagai produk dari luar silinder
x langkah.
Displacement/minute merupakan produk perpindahan torak dan perputaran
engkol/menit.
Kerja kompresor torak :
W
per cycle
=
1
W
2
+
2
W
3
+
3
W
4
+
4
W
1

W
per cycle
=
k - 1
V p V p
1 1 2 2

+ (0 - p
2
V
2
) + (0) + (p
1
V
1
- 0)
=
k - 1
V p V p
1 1 2 2

- (p
2
V
2
- p
1
V
1
)
Untuk gas ideal: pv = RT, atau pV = mRT , atau p = RT
W =
k - 1
) V p V (p k
1 1 2 2

=
k - 1
R m k
(T
2
T
1
)
dengan :
m = massa udara yang ditekan (lb)
R = gas konstanta ft/lbf/lbm
0
F.

27

Untuk proses isentropis :
1
2
T
T
=
1
2
1
V
V

|
|
.
|

\
|
k
=
k
k 1
1
2
p
p

|
|
.
|

\
|

W =
k - 1
k
p
1
V
1

(
(
(

|
|
.
|

\
|

1
p
p
k
1 k
1
2
(ft.lb)
dengan :
V
1
= V
1
m = volume udara bebas dipindahkan (ft
3
)
p
1
= tekanan absolut dipindahkan
p
2
= tekanan absolut dipindahkan
k = C
p
/C
v
= 1,4 untuk udara diatomic gas
T = temperatur absolut (
0
R)
Untuk setiap berat atau massa dari udara yang sembarang maka :
W =
k - 1
k
m RT
1

(
(
(

|
|
.
|

\
|

1
P
P
k
1 k
1
2
(ft.lb)
Bila proses yang terjadi beraliran tetap (steady flow) maka :
Untuk fluida yang mengalir tiap massa lb :
J
V p
1 1
+ U
1
+
2gJ
V
2
1
+ Q =
J
V p
2 2
+ U
2
+
2gJ
V
2
2
+
J
W

J
W
= |
.
|

\
|
+
1
1 1
U
J
V p
- |
.
|

\
|
+
2
2 2
U
J
V p
, atau
J
W
= h
1
h
2
= C
p
(T
1
T
2
) Btu/lb
28

Untuk exponen polytropis n maka kerja :
W =
n - 1
n
p
1
V
1

(
(
(

|
|
.
|

\
|

1
P
P
n
1 n
1
2 (ft.lb)
Untuk proses kompresor dengan n = 1 (isothermis)
W =
}
2
1
p dv + (0 p
2
V
2
) + (0) + (p
1
V
1
0)
pV = p
1
V
1
= constant
P =
V
V p
1 1
=
v
c

W = p
1
V
1

}
2
1
V
dV
- (p
2
V
2
p
1
V
1
) = p
1
V
1
ln
1
2
V
V
= p
1
V
1
ln
2
1
p
p

Contoh soal: Tentukan kerja isentropis/menit dan daya isentropis yang dibutuhkan
untuk menekan 10 lb udara/menit dari tekanan 14,7 psia dan 60
0
F ke 100 psia dalam
suatu kompresor tingkat tunggal.
Penyelesaian :
a. W
permenit
=
k - 1
k
mRT
1

(
(
(

|
|
.
|

\
|

1
P
P
k
1 k
1
2
=
1,4 - 1
1,4
10 x 53,3 x 520
(
(
(

|
.
|

\
|

1
14,7
100
1,4
1 1,4
= - 707.000 lb.ft.
b. Daya kuda =
33.000
W
permenit
= -
33.000
707.000
= - 21,4 dk
Catatan: tanda minus ( - ) menunjukkan kerja diberikan pada udara.
29

II.2 Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal adalah suatu kompresor dengan menggunakan
sistem sentrifugal dengan putaran yang tinggi (300 4000 rpm). Biasanya
digerakkan oleh turbin uap/gas yang mempunyai karakteristik yang hampir
bersamaan. Biasanya digunakan juga untuk supercharge pada motor bakar
berdaya besar terutama dari jenis diesel. Suatu kompresor sentrifugal terdiri atas
impeller yang berputar, suatu rumah keong yang berfungsi mengarahkan aliran
fluida gas dan poros kompresor yang biasanya dikopel langsung dengan pesawat
penggerak.
Adapun torsi yang bekerja secara teoritis dapat dinyatakan sebagai berikut :
T =
g
) r )( (V
2 u.2
, lb.ft
Bila kecepatan sudut radial/detik adalah w, kerja teoritis per lb udara :
W =
g
) w )( r )( (V
2 u.2
, lb.ft/s, atau W =
g
) U )( (V
u.2
, lb.ft/s
dengan :
V
u.2
= kecepatan radial udara meninggalkan rotor (ft/s)
r
2
= jari-jari tip impeller (ft)
U = kecepatan keliling tepi (tip) impeller (ft/s)
Bila s merupakan slip factor dengan : s =
U
V
u.2
; atau V
u.2
= s.U
maka kerja tiap lb udara yang mengalir adalah: W =
g
s.U
2
lb.ft/s, atau:
30

W =
g
f.s.U
2
lb.ft/s
dengan : f = faktor imput (power input factor) 1,04
s = faktor slip 0,9
U = kecepatan tip empeller ft/s
W = kerja lb.ft/s tiap lb/s udara.
Contoh Soal :
1. Pada suatu kompresor sentrifugal dirancang untuk memberikan udara 5 lb/s.
Bila kecepatan tip 1500 ft/s dan slip faktor 0,9 sedang power input faktor
1,04, tentukan daya yang dibutuhkan.
Penyelesaian:
W =
g
f.s.U
2
= 5 x 1,04 x 0,9 x
32.2
(1500)
2
= 327.000 lb.ft/s
Daya =
550
327.000
= 595 dk.
Karena prosesnya tunak (steady flow) dan adiabatic, maka energy input :

J
W
= (U
1
+
J
V p
1 1
+
2gJ
V
2
1
) - (U
2
+
J
V p
2 2
+
2gJ
V
2
2
)
= h
r1
- h
r2
Btu/lb/s
dengan :
h
r
= U +
J
pv
+
2gJ
v
= h +
2gJ
v
, enthalpy stagnasi Btu/lb.
31

Untuk : h
1
h
2
= C
p
(T
1
T
2
), maka :
J
W
= h
r1
- h
r2
= C
p
(T
T1
T
T2
) Btu/lb/s.
T
T
= suhu stagnasi (F absolut)

2. Suhu stagnasi suatu kompresor pada inlet: 520
0
F abs dan pada outletnya
856,5
0
F abs. Anggap nilai C
p
= 0,25 Btn/lb
0
F. Tentukan daya kuda untuk
penggerak kompressor yang dapat menghasilkan 5 lb/s.

Penyelesaian :

J
W
= C
p
(T
T1
T
T2
) = 0,25 (520 856,5) = - 84,2 Btn/lb/s
Daya kuda yang dibutuhkan :
N =
550
m.W/J
=
550
778,2 x 5 x 84,2 -
= - 595 dk.
Efisiensi isentropis :
i
=
T1 T2
T2
'
T2
T T
T T

,
'
T2
T = suhu stagnasi sesudah kompresi
isentropis.








Gambar 9.5. Diagram P-V dan T-S
32

Bila kompresi isentropis semua kerja diubah menjadi daya pada poros sehingga :

i
= 100%
dan (T
T2
T
T1
) =
g.J.Cp
f.s.U
2

Untuk proses isentropis :

Ti
T2
P
P
=
1 k
k
T1
T2
T
T'

|
|
.
|

\
|
=
1 k
k
T1
T1 T2
i
T
T T
1

|
|
.
|

\
|
+
dengan :
P
T
= total stagnation pressure lb/ft
2
abs,
T
T
= temperatur stagnasi
0
F abs
k = 1,4

i
= efisiensi isentropis
s = faktor slip 0,9
f = faktor daya input 1,04
C
p
= panas jenis rata-rata pada tekanan tetap Btn/lb
0
F
U = kecepatan tip impeller ft/s.

Gambar. Bentuk roda jalan dari ventilator dan kompresor
33

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
1. Salah satu penyebab terjadinya fenomena surging pada kompresor
turbocharger adalah naiknya temperatur air pendingin pada aircooler
sehingga temperatur udara meningkat dan aliran massa udara menjadi lebih
kecil.
2. Temperatur air pendingin yang semakin rendah walaupun mengakibatkan
massa udara bertambah besar, tetapi efisiensi kompresor turbocharger
semakin berkurang. Untuk mempertahankan temperatur air pendingin berada
pada suhu yang diinginkan supaya effisiensi kompresor maksimal, salah satu
cara dengan mengatur volume aliran air pendingin pada aircooler.
IV.2 Saran
Dari hasil penyusunan makalah diatas maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1. Penulis sebaiknya menjelaskan secara rinci tentang komponen-komponen
utama dari Kompresor, agar pembaca dapat secara jelas mengerti tentang
komponen-komponen tersebut.
2. Sebaiknya penyusun makalah melakukan metode wawancara langsung
dengan pengguna kompresor agar dapat mendapatkan penyusunan makalah
yang sempurna.
3. Mebangun kerja sama antar teman yang solid agar penyusunan makalah
berjalan dengan lancar.





34

DAFTAR PUSTAKA

1. ABB Turbo Systems Administrative Training [1996], Switzerland.
2. Holman, J.P., (1991), Perpindahan Kalor Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.
3. Manual Instruction Turbocharger Tipe VTR PT.ABB Sakti.
4. Orianto , Diktat Perkuliahan Teori Turbocharger, Jurusan Teknik Sistem
Perkapalan-FTK-ITS, Surabaya.
5. http//www///geoogle.com
6. Prof. Dr. Ir. H. Abdul Makhsud, Dea, Mesin Konversi Energi, Universitas
Muslim Indonesia, Makasssar, 2012












35

LAMPIRAN

Вам также может понравиться