Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
\
|
k
=
k
k 1
1
2
p
p
|
|
.
|
\
|
W =
k - 1
k
p
1
V
1
(
(
(
|
|
.
|
\
|
1
p
p
k
1 k
1
2
(ft.lb)
dengan :
V
1
= V
1
m = volume udara bebas dipindahkan (ft
3
)
p
1
= tekanan absolut dipindahkan
p
2
= tekanan absolut dipindahkan
k = C
p
/C
v
= 1,4 untuk udara diatomic gas
T = temperatur absolut (
0
R)
Untuk setiap berat atau massa dari udara yang sembarang maka :
W =
k - 1
k
m RT
1
(
(
(
|
|
.
|
\
|
1
P
P
k
1 k
1
2
(ft.lb)
Bila proses yang terjadi beraliran tetap (steady flow) maka :
Untuk fluida yang mengalir tiap massa lb :
J
V p
1 1
+ U
1
+
2gJ
V
2
1
+ Q =
J
V p
2 2
+ U
2
+
2gJ
V
2
2
+
J
W
J
W
= |
.
|
\
|
+
1
1 1
U
J
V p
- |
.
|
\
|
+
2
2 2
U
J
V p
, atau
J
W
= h
1
h
2
= C
p
(T
1
T
2
) Btu/lb
28
Untuk exponen polytropis n maka kerja :
W =
n - 1
n
p
1
V
1
(
(
(
|
|
.
|
\
|
1
P
P
n
1 n
1
2 (ft.lb)
Untuk proses kompresor dengan n = 1 (isothermis)
W =
}
2
1
p dv + (0 p
2
V
2
) + (0) + (p
1
V
1
0)
pV = p
1
V
1
= constant
P =
V
V p
1 1
=
v
c
W = p
1
V
1
}
2
1
V
dV
- (p
2
V
2
p
1
V
1
) = p
1
V
1
ln
1
2
V
V
= p
1
V
1
ln
2
1
p
p
Contoh soal: Tentukan kerja isentropis/menit dan daya isentropis yang dibutuhkan
untuk menekan 10 lb udara/menit dari tekanan 14,7 psia dan 60
0
F ke 100 psia dalam
suatu kompresor tingkat tunggal.
Penyelesaian :
a. W
permenit
=
k - 1
k
mRT
1
(
(
(
|
|
.
|
\
|
1
P
P
k
1 k
1
2
=
1,4 - 1
1,4
10 x 53,3 x 520
(
(
(
|
.
|
\
|
1
14,7
100
1,4
1 1,4
= - 707.000 lb.ft.
b. Daya kuda =
33.000
W
permenit
= -
33.000
707.000
= - 21,4 dk
Catatan: tanda minus ( - ) menunjukkan kerja diberikan pada udara.
29
II.2 Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal adalah suatu kompresor dengan menggunakan
sistem sentrifugal dengan putaran yang tinggi (300 4000 rpm). Biasanya
digerakkan oleh turbin uap/gas yang mempunyai karakteristik yang hampir
bersamaan. Biasanya digunakan juga untuk supercharge pada motor bakar
berdaya besar terutama dari jenis diesel. Suatu kompresor sentrifugal terdiri atas
impeller yang berputar, suatu rumah keong yang berfungsi mengarahkan aliran
fluida gas dan poros kompresor yang biasanya dikopel langsung dengan pesawat
penggerak.
Adapun torsi yang bekerja secara teoritis dapat dinyatakan sebagai berikut :
T =
g
) r )( (V
2 u.2
, lb.ft
Bila kecepatan sudut radial/detik adalah w, kerja teoritis per lb udara :
W =
g
) w )( r )( (V
2 u.2
, lb.ft/s, atau W =
g
) U )( (V
u.2
, lb.ft/s
dengan :
V
u.2
= kecepatan radial udara meninggalkan rotor (ft/s)
r
2
= jari-jari tip impeller (ft)
U = kecepatan keliling tepi (tip) impeller (ft/s)
Bila s merupakan slip factor dengan : s =
U
V
u.2
; atau V
u.2
= s.U
maka kerja tiap lb udara yang mengalir adalah: W =
g
s.U
2
lb.ft/s, atau:
30
W =
g
f.s.U
2
lb.ft/s
dengan : f = faktor imput (power input factor) 1,04
s = faktor slip 0,9
U = kecepatan tip empeller ft/s
W = kerja lb.ft/s tiap lb/s udara.
Contoh Soal :
1. Pada suatu kompresor sentrifugal dirancang untuk memberikan udara 5 lb/s.
Bila kecepatan tip 1500 ft/s dan slip faktor 0,9 sedang power input faktor
1,04, tentukan daya yang dibutuhkan.
Penyelesaian:
W =
g
f.s.U
2
= 5 x 1,04 x 0,9 x
32.2
(1500)
2
= 327.000 lb.ft/s
Daya =
550
327.000
= 595 dk.
Karena prosesnya tunak (steady flow) dan adiabatic, maka energy input :
J
W
= (U
1
+
J
V p
1 1
+
2gJ
V
2
1
) - (U
2
+
J
V p
2 2
+
2gJ
V
2
2
)
= h
r1
- h
r2
Btu/lb/s
dengan :
h
r
= U +
J
pv
+
2gJ
v
= h +
2gJ
v
, enthalpy stagnasi Btu/lb.
31
Untuk : h
1
h
2
= C
p
(T
1
T
2
), maka :
J
W
= h
r1
- h
r2
= C
p
(T
T1
T
T2
) Btu/lb/s.
T
T
= suhu stagnasi (F absolut)
2. Suhu stagnasi suatu kompresor pada inlet: 520
0
F abs dan pada outletnya
856,5
0
F abs. Anggap nilai C
p
= 0,25 Btn/lb
0
F. Tentukan daya kuda untuk
penggerak kompressor yang dapat menghasilkan 5 lb/s.
Penyelesaian :
J
W
= C
p
(T
T1
T
T2
) = 0,25 (520 856,5) = - 84,2 Btn/lb/s
Daya kuda yang dibutuhkan :
N =
550
m.W/J
=
550
778,2 x 5 x 84,2 -
= - 595 dk.
Efisiensi isentropis :
i
=
T1 T2
T2
'
T2
T T
T T
,
'
T2
T = suhu stagnasi sesudah kompresi
isentropis.
Gambar 9.5. Diagram P-V dan T-S
32
Bila kompresi isentropis semua kerja diubah menjadi daya pada poros sehingga :
i
= 100%
dan (T
T2
T
T1
) =
g.J.Cp
f.s.U
2
Untuk proses isentropis :
Ti
T2
P
P
=
1 k
k
T1
T2
T
T'
|
|
.
|
\
|
=
1 k
k
T1
T1 T2
i
T
T T
1
|
|
.
|
\
|
+
dengan :
P
T
= total stagnation pressure lb/ft
2
abs,
T
T
= temperatur stagnasi
0
F abs
k = 1,4
i
= efisiensi isentropis
s = faktor slip 0,9
f = faktor daya input 1,04
C
p
= panas jenis rata-rata pada tekanan tetap Btn/lb
0
F
U = kecepatan tip impeller ft/s.
Gambar. Bentuk roda jalan dari ventilator dan kompresor
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
1. Salah satu penyebab terjadinya fenomena surging pada kompresor
turbocharger adalah naiknya temperatur air pendingin pada aircooler
sehingga temperatur udara meningkat dan aliran massa udara menjadi lebih
kecil.
2. Temperatur air pendingin yang semakin rendah walaupun mengakibatkan
massa udara bertambah besar, tetapi efisiensi kompresor turbocharger
semakin berkurang. Untuk mempertahankan temperatur air pendingin berada
pada suhu yang diinginkan supaya effisiensi kompresor maksimal, salah satu
cara dengan mengatur volume aliran air pendingin pada aircooler.
IV.2 Saran
Dari hasil penyusunan makalah diatas maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1. Penulis sebaiknya menjelaskan secara rinci tentang komponen-komponen
utama dari Kompresor, agar pembaca dapat secara jelas mengerti tentang
komponen-komponen tersebut.
2. Sebaiknya penyusun makalah melakukan metode wawancara langsung
dengan pengguna kompresor agar dapat mendapatkan penyusunan makalah
yang sempurna.
3. Mebangun kerja sama antar teman yang solid agar penyusunan makalah
berjalan dengan lancar.
34
DAFTAR PUSTAKA
1. ABB Turbo Systems Administrative Training [1996], Switzerland.
2. Holman, J.P., (1991), Perpindahan Kalor Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.
3. Manual Instruction Turbocharger Tipe VTR PT.ABB Sakti.
4. Orianto , Diktat Perkuliahan Teori Turbocharger, Jurusan Teknik Sistem
Perkapalan-FTK-ITS, Surabaya.
5. http//www///geoogle.com
6. Prof. Dr. Ir. H. Abdul Makhsud, Dea, Mesin Konversi Energi, Universitas
Muslim Indonesia, Makasssar, 2012
35
LAMPIRAN