Вы находитесь на странице: 1из 21

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Website Wordpress WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog,WordPress juga mulai digunakan sebagai

sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg. WordPress mulai dirilis sekitar tahun 2003 dengan hanya menggunakan bit kode tunggal untuk meningkatkan tipografi penulisan setiap hari yang mana beberapa orang yang suka menulis masih dapat dihitung dengan jari. Walau demikian, sejak saat itu, wordpress telah tumbuh menjadi alat blog hosting pribadi (self-hosted blogging) terbesar. Telah digunakan ratusan ribu pemakai dan dilihat oleh 10 juta orang per harinya. WordPress adalah proyek terbuka (open source), ada ratusan orang dari seluruh dunia yang bekerja didalamnya. Itu semua berarti program bebas (tidak di pungut biaya) bagi siapapun yang menggunakannya. Wordpress mempunyai keunggulan di pada ContentManagement System (CMS) atau tampilannya sehingga kita dengan mudah mengubahnya dan sesuai dengan keinginan kita . Masih menurut WordPress, blog memiliki beberapa ciri khas (tapi tidak mutlak) yang membedakannya dari situs yang bukan blog. Berikut perbedaan yang dimaksud:

1. Area utama situs biasanya berupa artikel-artikel yang disusun secara kronologis berdasarkan waktu atau tanggal terbitnya. Artikel terbaru akan diletakkan di posisi teratas. 2 . Adanya archive untuk menyimpan artikel-artikel yang sudah lama diterbitkan. 3. Adanya fasilitas untuk mengomentari artikel-artikel yang telah diterbitkan bagi pengunjung situs (leave a comment). 4. Daftar taut (links) yang mengacu pada situs-situs terkait, biasanya disebu blogroll. 5. Satu atau lebih feed seperti RSS (Really Simple Syndication atau Rich Site Summary), Atom, atau berkas-berkas RDF (Resource Description Framework).

Berikut faktor-faktor yang dimaksud: 1. Non-Techy. Pengguna atau calon pengguna blog tidak harus mengetahui teori HTML (Hypertext Markup Language) atau FTP (File Transfer

Protocol) terlebih dahulu untuk menggunakannya. 2. Mudah digunakan. Pengguna bisa menerbitkan tulisannya kapan pun dan di mana pun asalkan terhubung ke internet. 3. Murah. Umumnya penyedia jasa blog memberikan layanannya secara gratis. 4. Kemudahan komunikasi. Komunikasi berjalan dengan instant alias sangat cepat dan langsung siap untuk digunakan. 5. Fleksibel. Blog umumnya menyediakan fasilitas untuk archive, hyperlinks, komentar dari pengunjung, akses untuk beberapa penulis sekaligus, dan kemampuan untuk mengelola berkas multimedia (audio dan video).

3.2 Fitur-fitur Pada Wordpress

1) Post Fitur ini adalah fitur yang paling penting dari sebuah blogging software. Melalui fitur ini, seorang siswa bisa menulis, berdiskusi, meletakkan link gambar,

10

musik, video, dan sebagainya. Hampir segala sesuatu yang ada di blog bermula dari fitur ini. Bahkan situs resmi WordPress sendiri menyatakan bahwa post adalah alasan utama (raison d'tre) ada-tidaknya sebuah blog; tanpa post, blog tidak akan ada (exist)! (http://codex.wordpress.org/WordPress_Semantics).

2) Pages Fitur ini memungkinkan blogger untuk mengelola setiap materi statis yang bukan blog dengan mudah. Sebagai contoh, pengguna bisa memuat curriculum vitae atau profil pribadinya yang ditampilkan sebagai halaman awal (front page) dari situsnya. Pemuatan CV ini bisa menjadi salah satu bukti autentik dari keberadaan si pengguna itu sendiri selaku pemilik blog. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk menghindari anonymous blog (blog yang ditulis oleh orangorang yang tidak mencantumkan identitas aslinya).

3) Feeds Feed adalah berkas XML yang memungkinkan RSS Reader atau Aggregator untuk mengakses suatu situs secara otomatis. Dengan adanya fitur ini, seorang pengguna bisa mengetahui perkembangan terbaru dari blog milik temannya tanpa harus mengunjungi blog temannya tersebut.

4) Themes

(gambar 1 Halaman themes)

11

Fitur ini merupakan kulit luar (skin) dari sebuah blog. Dengan adanya Themes, pengguna bisa mengatur sekaligus mengelola tampilan materi yang ada di dalam situsnya sesuai dengan selera tanpa harus mengubah materi itu sendiri. Salah satu manfaat utama fitur ini adalah untuk menampilkan link yang mengacu ke feed untuk setiap kategori yang telah dibuat oleh pengguna dalam situsnya.

5) Trackback Trackback adalah sebuah kerangka kerja (framework) yang dapat digunakan untuk komunikasi peer-to-peer dan pemberitahuan antar situs atau blog (Six Apart, 2004). Fitur ini membantu pengguna A untuk memberitahu rekannya ketika ia menulis sesuatu yang berkaitan dengan materi yang sudah ada di blog rekannya itu tanpa harus secara eksplisit membuat link ke blog yang dituju. Berikut ini : adalah contoh pemanfaatan Trackback dalam sebuah post di dalam beberapa blog: 1. Pengguna A menulis artikel X dalam blog miliknya. 2. Pengguna B ingin 12ocial komentar artikel X milik A tapi ia juga ingin agar pengunjung dan n pembaca blognya melihat apa yang telah ia komentari.

(3) Pengguna B menulis artikel Y di blognya lalu mengirim Trackback ke blogging software milik pengguna A. (4) Blogging software milik pengguna A akan menerima Trackback tersebut lalu menampilkannya sebagai komentar yang bisa dilihat di artikel X miliknya. Komentar dari pengguna B ini menyertakan link untuk menuju ke artikel Y yang ditulis oleh pengguna B sendiri.

6) Pingback Pingback adalah sebuah metode untuk para pemilik situs web atau blog untuk meminta pemberitahuan ketika seseorang merujuk (links) ke dokumen miliknya (Langridge dan Hickson, 2002). Fitur ini memungkinkan seorang siswa memberitahu rekannya yang tulisannya di link oleh siswa ini secara eksplisit dalam tulisannya. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan Pingback dalam sebuah

12

post di beberapa blog: (1) pengguna A menulis artikel Y (post) dalam blog miliknya. Artikel yang ditulisnya ini menyertakan sebuah link yang merujuk (refer to) ke artikel X dalam blog milik pengguna B. (2) Blogging software milik pengguna A kemudian akan menghubungi blogging software milik Siswa B. (3) Hasilnya, blogging software milik pengguna B kemudian akan menyertakan link yang mengacu ke artikel Y pengguna A tersebut di artikel X yang telah diacu oleh pengguna A sendiri. (4) Pembaca artikel X di blog pengguna B kemudian bisa mengikuti link yang mengacu ke artikel Y di blog pengguna A.

7) Comment Fitur ini memungkinkan para pengunjung blog untuk memberikan komentar atas apa yang ditulis oleh si pengguna dalam blognya. Fitur ini telah dibuat dengan sangat fleksibel oleh para developer WordPress sehingga seorang pengguna bisa menonaktifkannya untuk setiap post yang ia tidak menginginkan komentar di dalamnya.

8) Full User Registration Dengan fitur ini, pengguna dapat mengatur tingkah laku para pengunjung blognya sesuai dengan status pengunjung tersebut. Salah satu implementasi sederhana dari fitur ini ialah ketika seorang pengunjung harus melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum memberikan komentar untuk materi yang ada di blog tersebut. Registrasi ini sangat diperlukan jika pengguna hanya menginginkan komentar dari rekan atau pengunjung yang sudah ia ketahui saja, bukan dari pengunjungpengunjung lain. Di samping itu, fitur ini juga bisa digunakan oleh mahasiswa untuk membangun komunitas belajar di dunia maya.

9) Password Protected Post Fitur ini memungkinkan pengguna menulis suatu post yang terproteksi dengan password. Dengan fitur ini, pengguna bisa menentukan pengunjung-

13

pengunjung tertentu yang bisa mengakses tulisannya. Selain itu, WordPress juga memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk menentukan sendiri mana post yang bersandi dan mana yang tidak.

10) Multiple Authors Dengan fitur ini, pengguna bisa membuat sebuah blog yang isinya bisa diisi oleh dirinya sendiri bersama rekan-rekannya yang telah ia beri hak akses sebelumnya. Fitur ini sangat cocok ketika siswa diberi tugas-tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok oleh pengajarnya.

11) Categories Seperti namanya, dengan fitur ini pengguna bisa mengelompokkan post yang sudah diterbitkannya ke dalam satu atau beberapa sekaligus. Selain itu, pengguna juga bisa membuat subkategori untuk memudahkan navigasi dan pengelompokkan segala sesuatu yang sudah diterbitkannya melalui blog.

12) Blogroll Fitur ini memungkinkan pengguna untuk meletakkan alamat situs lain ke dalam situsnya. Dengan Blogroll, siswa bisa mengelompokkan links ke situs teman-temannya ke dalam kategori; misalnya friend. Sementara link yang menuju situs dosen disusun di dalam kategori dosen. Fitur ini akan memudahkan pengguna untuk memantau situs-situs yang sering dikunjunginya sekaligus 14ocial petunjuk kepada para pengunjung tentang hal-hal yang disukainya.

13) Ping Away Fitur ini memungkinkan blog milik pengguna diindeks dengan lebih baik oleh mesin pencari seperti Google dan Technorati. Ping Away sangat berkaitan dengan aspek 14ocial presence seorang pengguna di dunia maya.

Dilihat dari fungsi yang ada, website ini memilki fungsi komunikasi, fungsi informasi, fungsi entertainment dan memenuhi semua prinsip desain interface yang baik untuk sebuah aplikasi.

14

Di bawah ini adalah gambar halaman utama dari website Wordpress.com. Halaman ditampilkan secara keseluruhan dengan menghilangkan scroll yang ada.

3.3 Halaman Pembuka

(gambar 2 Halaman pembuka)

Sebelum masuk kedalam menu utama pada website wordpress akan ditampilkan sebuah halaman pembuka .dalam halaman pembuka tersebut terdapat pilihan atau navigasi untuk masuk ke dalam situs untuk mendaftar atau login sebagai pengguna

15

3.4 Logo

(gambar 3 .logo) Logo merupakan salah satu unsur penting dalam website karena memberi tahukan kepada pengunjung tentang web yang sedang dikunjungi. Pada website ini logo telah diberikan dengan jelas. Permasalahan yang dijumpai pada logo di website ini : a. Logo sudah berada pada bagian kiri atas , logo tersebut berbentuk teks dan gambar . b. Logo menjadi link ke home.

3.5 Bahasa dan pemilihan warna font Bahasa yang digunakan dalam suatu situs web sebaiknya menggunakan bahasa baku ataupun bahasa yang sudah biasa digunakan pengguna komputer atau bahasa yang sudah familiar di dunia website. Prinsip utama dalam menentukan font dan warna dalam satu halaman web adalah berupaya untuk membatasi fontstyle dan warna yang digunakan. Font-style sebaiknya digunakan secara menyatu dan efektif serta mampu menggambarkan hirarki yang ada pada halaman web. Pembedaan font dan attribut font biasanya dapat membantu pengguna untuk membedakan tingkat kepentingan sebuah heading dan informasi. Jumlah typefaces maksimal dalam satu halaman web yang dianjurkan adalah tiga typeface. Sementara untuk ukutan font maksinal adalah tiga jenis. Sejalan dengan penggunaan font, penggunaan warna juga sebaiknya tidak terlalu beraneka ragam dalam satu halaman web. Jumlah jenis warna maksimal dalam satu halaman web yang dianjurkan adalah empat warna. Penggunaan font dan warna pada web Wordpress telah dapat menggambarkan hirarki yang terdapat pada halaman web. Pengembang menggunakan ukuran font dan warna yang berbeda untuk menandakan sebuah text merupakan heading atau informasi. Pada setiap halaman web, heading selalu dibuat dengan ukuran yang lebih besar dan warna yang berbeda. Dengan adanya

16

pembedaan ini, maka pengguna dapat dengan mudah membedakan tingkat kepentingan informasi yang disampaikan.

3.6 Sistem menu dan navigasi Sistem menu dan navigasi merupakan hal terpenting dalam suatu situs website, karena merupakan arah untuk pengunjung mengeksplorasi segala isi yang terdapat dalam website tersebut. Kemudahan bernavigasi dalam situs web merupakan sebuah tantangan tersendiri dalam merancang user interface agar membuat pengunjung senyaman mugkin dalam memakainya. Navigasi membantu pengunjung untuk menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web, memberitahu mereka dimana berada dan kemana mereka dapat pergi.

3.7 Gambar Gambar dalam website berperan penting dalam keindahan website tersebut, jika suatu website hanya memiliki teks tanpa gambar dan ikon, tentunya akan sangat membosankan untuk dilihat dan juga kemungkinan untuk dijauhi pengunjung. Selain itu, gambar dapat digunakan sebagai presentasi suatu produk sehingga pengunjung akan lebih cepat dalam pencarian apa yang mereka inginkan.gambar yang akan kita temui di website ini hanya akan muncul pada menu themes, karena menu themes terdapat banyak layout blog atau website yang akan kita oilih untuk digunakan .

3.8 Searching

(gambar 4 .Searching) Searching merupakan salah satu fitur yang harus ada pada sebuah website. Fitur searching akan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi tertentu yang ada di web dengan mudah dan cepat. Pengguna hanya memasukkan beberapa kata sebagai kata kunci dan sistem web akan menampilkan halaman

17

hasil yang sesuai dengan kata kunci. Penggunaan fitur ini tentu lebih menghemat waktu pengguna daripada harus browsing ke semua halaman web untuk mendapatkan informasi tertentu. Fitur searching akan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi tertentu yang terdapat dalam website tersebut dengan mudah dan cepat. Pengguna hanya memasukkan kata kunci ke dalam search box yang tersedia di website tersebut, sehingga menghemat waktu pengguna untuk browsing di dalam website. Fitur search terdapat di bagian body website, sebaiknya fitur search terletak di pojok kanan, sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan fitur ini saat mengunjungi website. Search box terlalu pendek, panjangnya hanya sekitar 16 karakter. Hal ini akan menyulitkan pengguna jika memasukkan kata kunci yang panjang. Disarankan panjang search box adalah 27 karakter karena memenuhi 90 % dari kata kunci pengguna. Search control dibuat sebaik mungkin agar tidak membingungkan pengunjung dengan tetap

mempertahankan : a. Kesederhanaan (simple). b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti (bahasa yang umum digunakan). c. Fokus pencarian pada isi website.

3.9 Text image

(gambar 5.Text image)

Text image biasanya digunakan oleh pengembang web untuk membuat tombol. Text image biasanya juga digunakan untuk membuat font-font yang tidak standar di web browser sehingga hal-hal yang berkenaan dengan browser compatibility dapat diatasi. Walaupun penggunaan text image dapat mengatasi masalah browser compatibility, penggunaan text image menimbulkan beberapa masalah, antara lain : File gambar dapat menyebabkan pembengkakan ukuran file. Sebagian besar pengguna web di dunia masih menggunakan koneksi

18

dial-up dan tidak sabar jika loading dari web yang dibuka sangat lambat. Hal ini menyebabkan pengguna akan meninggalkan web sebelum loadingnya selesai. Teks berbasis gambar tidak dapat diakses dengan menggunakan fitur searching. Teks berbasis gambar tidak dapat dipilih sehingga pengguna tidak mungkin melakukan copy and paste. Teks berbasis gambar tidak dapat diubah ukurannya, padahal sebagian pengguna melakukan perubahan ukuran pada browsernya agar lebih mudah membaca informasi yang ada di web. Screen reader tidak dapat membaca teks yang berbasis teks. Informasi yang ditampilkan dengan menggunakan teks berbasis gambar tidak akan muncul jika pengguna mematikan pilihan load image pada browsernya. Sebagian pengguna mematikan pilihan load image karena alasan koneksi. Jika image tidak diload maka halaman web akan ditampilkan lebih cepat dan bandwidth yang digunakan akan jauh lebih hemat; terutama untuk pengguna yang mengakses web dengan koneksi yang mengharuskannya membayar per- kb terhadap bandwidth yang digunakannya. Pengembang web Wordpress dapat dikatakan kurang baik dalam menerapkan text image dalam web nya. Hal ini terlihat dari content web yang hampir sebagian besar memuat gambar. Bahkan untuk menu-menu berita yang ada dibuat dengan menggunakan image. Hal ini membuat pengguna yang menggunakan text browser atau yang mematikan fungsi load image pada browsernya akan kesulitan untuk mengidentifikasi menu-menu tersebut. Sehingga pengguna tidak dapat mengakses berita yang dibutuhkannya. Ditambah lagi, menu-menu tersebut tidak menyediakan alternate text untuk menggantikan image yang mungkin tidak muncul.

19

3.10 Registrasi Pengguna

(gambar 6.Registrasi pengguna)

Sebelumnya registrasi adalah suatu penghalang yang cukup besar dalam sebuah web. Karena pengguna tidak tahu apakah mereka dapat

mempercayakan informasi pribadi mereka kepada web tersebut. Sekarang pengguna melakukan registrasi apabila mereka percaya terhadap sebuah web dan mereka memerlukan produk atau jasa yang ditawarkan. Meski demikian, pengguna tetap saja tidak suka untuk melakukan registrasi. Sebuah web akan kehilangan banyak jika mereka memaksakan pengguna untuk segera registrasi atau jika mereka menanyakan terlalu banyak pertanyaan. Melakukan registrasi di tempat yang salah adalah kesalahan yang umun dilakukan pengguna. Banyak layar registrasi yang mempunyai area yang disediakan untuk pelanggan baru. Pengguna biasanya akan lebih tertarik pada text boxes karena itu terlihat dapat melakukan suatu aksi tertentu. Pengguna akan memilih untuk melakukan sesuatu daripada membaca sesuatu. Itulah mengapa mereka lebih tertarik pada open boxes dan mengabaikan hal lain di halaman registrasi. Pada web Wordpress.com, pengguna akan diminta untuk melakukan registrasi apabila mereka hendak membat website atau blog baru menggunakan wordpress . Kekurangannya adalah pengguna tidak mengetahui apa saja fasilitas yang bisa dinikmati setelah mendaftar untuk membuat blog atau website . form registrasi hanya berisi nama untuk blog yang akan kita buat username dan Password nya saja.

20

(gambar 7.Form registrasi)

3.11 Menu login, form login

(gambar 8.Menu login) Terdapat sebuah fungsi login yang terletak pada bagian atas (Gambar 1). Dengan melakukan registrasi kita dapat memulai membuat website atau blog kita sendiri dan sesuai dengan keinginan kita . Form login yang disediakan pada web ini terbilang sederhana, sama seperti web lainnya. Form login ini juga telah menyediakan pilihan daftar untuk pengguna yang butuh bantuan ketika akan login serta untuk menyimpan data login yang kita gunakan.

21

3.12 Penempatan menu utama

(gambar 9.penempatan menu utama)

Urutan fokus mata pengguna dalam mengamati sesuatu dimulai dari bagian atas, kiri, kanan, dan terakhir adalah bagian bawah. Merujuk pada fakta ini, maka penempatan informasi paling penting yaitu menu, sebaiknya diletakkan pada bagian atas karena menu merupakan ide pokok yang mengetengahkan informasi utama yang dimiliki oleh sebuah web. Peletakan menu utama pada web Wordpress dapat dikatakan cukup baik karena diletakkan pada bagian kiri. Dengan demikian, ketika pengguna menggunakan web maka pengguna bisa langsung mengetahui konten apa saja yang ditawarkan oleh web.

3.13 Sub Menu

(gambar 10.Sub menu)

web ini mempunyai beberapa sub menu. Pada sub menu di bagian bawah telah dilakukan grouping untuk mengelompokkan jenis-jenis menu yang ada. Akan tetapi tidak semua sub menu yang ada merupakan suatu grouping. Untuk membedakannya , setiap judul menu di beri warna huruf hitam dan menggunakan huruf balok , sedangkan untuk menunya di beri warna biru yang menandakan itu sebagai submenu.

22

3.14 Scrolling Pengguna jarang melakukan scrolling karena mereka terlalu sibuk dan banyak informasi pada web yang tidak berharga untuk dilihat dalam halaman web, kecuali jika informasi itu dapat dilihat dengan jelas dan halaman web itu mempunyai informasi yang memang dibutuhkan. Sayangnya, kebanyakan halaman hanya mempunyai sedikit informasi, sehingga pengguna memutuskan untuk menghindari penggunaan scroll yang terlalu banyak. Jadi, seorang pengembang harus mengetahui fakta-fakta ini agar dapat menampilkan cukup informasi di atas sehingga membuat pengguna ingin melihat informasi di bawahnya Pengguna dengan web experience yang lebih tinggi melakukan scroll yang lebih banyak. User dengan web experience yang lebih rendah hanya melakukan scroll untuk 38% dari halaman web, sedangkan web experience yang lebih tinggi melakukan scroll 46% dari halaman web. Ada dua penjelasan yang mungkin untuk ini: Pertama, para pemakai berpengalaman menjadi lebih sadar bahwa perancangan web yang kurang baik kadang membuat informasi penting berada dibawah, dan kedua, mereka lebih cepat saat memilih informasi yang relevan dengan membaca sekilas halaman web, sehingga mereka menjadi lebih memerlukan banyak waktu untuk melakukannya. Pengguna web kebanyakan malas untuk melakukan scrolling dan kalaupun mereka melakukan scrolling, maka mereka hanya melakukannya sedikit saja (satu atau dua kali scrolling). Pada website ini hanya terdapat halaman yang tidak perlu melakukan banyak scrolling (Gambar 12), dan ada halaman yang ter dapat double scrolling. Sebaiknya hal hal sepeti ini perlu diperhatikan dan agar membuat pengunjung merasa nyaman selama mengunjungi website .

3.15 Link

(gambar 11.Link) Umumnya, web browser kurang baik dalam mendukung navigasi pengguna, tetapi mereka menyediakan satu fitur penting dalam navigasi. Mereka
23

mengijinkan pengembang untuk mengubah warna di tiap halaman saat pengguna telah mengunjunginya. Saat ini 74% web menggunakan pendekatan desain yang seperti ini, sehingga hal ini menjadi konvensi umum yang diharapkan pengguna. Link (atau di sebut juga hyperlink) adalah sebuah acuan dalam dokumen hiperteks (24ypertext) ke dokumen yang lain atau sumber lain.Link yang terdapat pada website ini cukup bagus yaitu karena : a. Menggunakan standar perwarnaan link yang sudah umum digunakan. b. Memberikan pengunjung. c. Jika kursor diarah ke salah satu link maka akan setiap sisi link tersebut berubah menjadi biru pada link yang kita arahkan tersebut 3.16 Kompatibelitas Situs web pada saat dibukan dengan browser Mozilla Firefox dan Google Chrome memilki tampilan yang sama di keduanya dan dapat dilihat secara keseluruhan oleh pengguna yang hanya meng-install operating system pada komputernya, Meskipun gambar Background nya berbeda dikarenakan untuk setiap pengaksesan akan berbeda background nya. Ini berarti website wordpress dibangun dengan standar yang paling banyak digunakan. Berikut terlampir gambarannya : Tampilan pada browser Google Chrome bentuk yang berbeda agar tidak membingungkan

24

(gambar 12.Tampilan pada browser Google Chrome) Tampilan pada browser Mozilla Firefox

(gambar 13.Tampilan pada browser Mozilla Firefox)

Untuk pengaksesan situs wordpress menggunakan browser google chrome tidak perlu menggunakan scrolling untuk menampilkan seluruh halaman website , tapi jika kita menggunakan browser Mozilla Firefox kita harus melakukan scrolling satu kali untuk menampilkan seluruh isi website ini dikarenakan website ini tidak kompatibel untuksemua browser yang digunakan oleh sitem operasi Windows .

3.17 Tampilan Text Untuk menampilkan text dalam satu halaman web terdapat beberapa aturan umun yang harus dipenuhi. Diantaranya adalah jumlah karakter dalam setiap baris hendaknya tidak lebih dari 40-60 karakter. Penulisan text tidak boleh rata kanan, karena akan menyulitkan pengguna untuk membacanya. Pengguna web seringkali malas jika dihadapkan pada persoalan scrolling. Apalagi scrolling horizontal (menyamping) yang lebih sulit dilakukan. Pengguna yang menemui kasus ini pada umumnya akan segera meninggalkan web tersebut. Untuk mengatasi penggunaan scrolling horizontal, biasanya pengembang web membatasi jumlah informasi yang disajikan kesamping. Umumnya dalam

25

satu baris informasi yang ditampilkan hanya sebanyak 8-10 kata. Pada web Wordpress, tidak ditemukan halaman yang memerlukan scrolling horizontal. Karena dalam penyajiannya sudah digunakan batasan untuk jumlah kata per baris. Hal ini akan lebih memudahkan pengguna, karena pengguna tidak akan dipaksa untuk melakukan hal yang kurang disukai.

3.18 Screen resolution Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pengembang web adalah mengenai lebar (width) halaman web. Statistik menunjukkan bahwa kebanyakan komputer pengguna saat ini memiliki resolusi 800 x 600 atau 1024 x 768 piksel. Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa resolusi 1024 x 768 piksel akan menjadi resolusi yang paling kecil di masa mendatang. Jika lebar dari halaman web melebihi resolusi komputer pengguna, maka ketika pengguna mengakses halaman web, pengguna harus melakukan scrolling ke samping untuk melihat seluruh konten. Hal ini tentu saja kurang bagus karena pengguna membutuhkan usaha yang lebih untuk mendapatkan informasi dari web. Bisabisa, bukannya tetap mencoba scrolling ke samping, tetapi pengguna malah memilih untuk meninggalkan web. Kalau sudah begini, perusahaan juga yang menanggung kerugiannya. Sebagian pengembang menyiasati masalah ini dengan membuat lebar halaman web sesuai dengan ukuran terkecil resolusi monitor saat ini yaitu 800 piksel atau lebih kecil dari itu. Harapannya adalah agar semua komputer pengguna dapat menampilkan halaman web tanpa harus scrolling ke samping. Akan tetapi, dengan lebar halaman yang hanya 800 piksel tentu tidak banyak informasi yang dapat disampaikan. Selain itu, akan mubazir jika komputer pengguna yang mengakses web memiliki resolusi tinggi (lebih besar dari 800 x 600 piksel) karena halaman web yang ditampilkan tetap dengan lebar 800 piksel. Cara lainnya yang digunakan pengembang adalah dengan menggunakan ukuran yang dinamis. Lebar halaman web didefenisikan dengan menggunakan ukuran persentase. Misalnya, jika lebar halaman didefenikan 90% maka ketika dibuka pada komputer dengan resolusi berapapun, maka lebar halamannya akan memenuhi 90% dari lebar layar. Cara ini tentu lebih baik karena tidak bergantung kepada resolusi komputer pengguna. Selain itu, penyampaian informasi pada halaman web juga menjadi
26

lebih efektif karena jika resolusi komputer pengguna tinggi, maka informasi yang akan ditampilkan juga lebih banyak. Jika komputer pengguna memiliki resolusi rendah, maka informasi pada halaman web tetap tersaji dengan baik karena tidak ada scrolling ke samping. Pengembangan web Wordpress menggunakan cara yang pertama yaitu dengan menggunakan ukuran resolusi terkecil yakni 800 x 600 piksel. Harapannya adalah agar semua komputer pengguna dapat menampilkan halaman web tanpa harus scrolling ke samping. Pengembangan web Wordpress telah cukup baik dalam memperhatikan faktor screen resolution yang telah dibahas di atas.

3.19 Page title Sebuah page title haruslah menunjukkan kata-kata berarti, dimana kata pertamanya merupakan penjelasan yang paling penting. Page title harus berbeda antara halaman satu dengan halaman yang lainnya dan penulisannya menggunakan mixed case. Page titles harus didesain untuk menampilkan informasi yang berguna. Jika memungkinkan, biasanya page title berisi banyak kata. Ketika sebuah page title berisi 60 karakter, harus bisa dipastikan bahwa 40 karakter pertama cukup untuk menjelaskan topik pada halaman tersebut. Page title seringkali dipotong dari menu navigasi dan digunakan dalan fasilitas search. jika sebuah page title bersumber pada dua topik yang sama, maka dia harus diawali dengan kata yang sama, tetapi akhir dari page title harus bisa menjelaskan perbedaan antara keduanya. Penggunaan page title di web Wordpress dapat dikatakan cukup baik. Pada saat pengguna mengunjungi sub menu yang ada mereka akan dengan segera mengetahui di mana mereka berada. Permasalahan yang muncul adalah saat pengguna mengunjungi menu-menu utama, page title yang digunakan tidaklah berbeda. Hal ini dapat membingungkan pengguna. Sebaiknya penggunaan page title harus diatur agar tidak terjadi kesamaan page title untuk halaman yang berbeda.

3.20 Error Messages Penyediaan error messages sangat membantu untuk data yang salah atau tidak lengkap dimasukkan. Error message juga digunakan apabila dokumen yang
27

diminta tidak ada atau tidak bisa ditemukan. Error message biasanya ditampilkan dalam sebuah message box yang menutupi halaman yang membuat error. Message box ini akan menunjukkan dimana letak kesalahan sehingga menimbulkan error message ini. Error message ini akan ditampilkan hingga pengguna menyadari dimana letak kesalahannya. Dalam sebuah halaman web, menunjukkan error message pada halaman yang terpisah akan menyelesaikan resiko yang disebabkan oleh error pada halaman tersebut. Memori manusia menjadi sebuah solusi yang mungkin untuk masalah yang ada dari sebuah program yang detailnya tidak jelas. Resolusi masalah dengan menunjukkan halaman web yang terkait merupakan suatu hal yang tidak efisien. Solusi lain untuk menampilkan error message adalah langsung pada halaman dimana error tersebut terjadi. Ini adalah pilihan yang direkomendasikan. Sehingga keadaan akan terjaga dan kedua elemen dapat ditampilkan dengan jelas kedekatannya. Sebuah pesan yang ditampilkan dengan style yang biasa tidak akan terlihat sebagai suatu peringatan. Sehingga error message harus ditampilkan dalam sebuah tampilan khusus yang sedekat mungkin dengan masalahnya. Tampilan khusus ini dapat diperlihatkan melalui tampilan pesan yang lebih besar, menggunakan border, ataupun huruf-huruf khusus. Dengan begitu, perhatian pengguna akan mengarah pada bagian dimana tindakan dapat dilakukan., jadi pesan harus dibuat sejelas mungkin. Bagaimanapun, lebih baik untuk mencegah kesalahan dibandingkan mengatasinya.

(gambar 14.Error Messages)

28

29

Вам также может понравиться