Вы находитесь на странице: 1из 3

PROSTATITIS DEFINISI Prostatitis adala peradangan pada kelenjar prostat.

PENYEBAB Biasanya penyebab prostatitis tidak diketahui, tetapi kadang merupakan penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih. Prostatitis juga bisa terjadi akibat infeksi jamur, virus dan protozoa. GEJALA Infeksi prostat menyebabkan nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan anus serta punggung bagian bawah. Infeksi juga menyebabkan demam dan menggigil. Penderita menjadi sering berkemih dan mengalami desakan untuk berkemih, air kemihnya mengandung darah. Infeksi bakteri bisa menyebar ke skrotum (kantung zakar) menyebabkan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan jika disentuh terasa sangat nyeri. Karena nyeri, penderita juga mengalami impotensi. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksan colok dubur, prostat teraba membengkak dan nyeri jika disentuh. Kadang dilakukan pemeriksaan terhadap air kemih atau cairan prostat. PENGOBATAN Jika penyebabnya bukan infeksi, untuk meringankan gejalanya bisa dilakukan: Berendam di air hangat dalam posisi duduk Pemijatan prostat secara periodik Ejakulasi sesering mungkin. Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminofen atau aspirin). Mengkonsumsi pelunak tinja dan banyak minum juga bisa membantu mengurangi gejala. Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 30-90 hari (misalnya trimethoprimsulfamethoxazole). Jika antibiotik diberikan kurang dari waktu tersebut maka penyembuhan hanya bersifat sementara dan bisa menyebabkan infeksi menahun.

PEMBESARAN PROSTAT JINAK DEFINISI Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) adalah pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar. Pembesaran prostat sering terjadi pada pria di atas 50 tahun. PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin akibat adanya perubahan kadar hormon yang terjadi karena proses penuaan. Kelenjar prostat mengeliling uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara bertahap akan mempersempit uretra. Pada akhirnya aliran air kemih mengalami penyumbatan. Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk mendorong air kemih keluar. Jika seorang penderita BPH berkemih, kandung kemihnya tidak sepenuhnya kosong. Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita mudah mengalami infeksi dan membentuk batu. Penyumbatan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal. Pada penderita BPH, pemakaian obat yang mengganggu aliran air kemih (misalnya antihistamin yang dijual bebas) bisa menyebabkan penyumbatan. GEJALA Gejala awal timbul jika prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih. Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih. Penderita juga merasakan bahwa proses berkemihnya belum tuntas. Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat. Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes. Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia uri (beser). Pada saat penderita mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah. Penyumbatan total menyebabkan penderita tidak dapat berkemih sehingga penderita merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah. Jika terjadi infeksi kandung kemih, akan timbul rasa terbakar selama berkemih, juga demam. Air kemih yang tertahan di kandung kemih juga menyebabkan bertambahnya tekanan pada ginjal,

tetapi jarang menyebabkan kerusakan ginjal yang menetap. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk merasakan/meraba kelenjar prostat. Dengan pemeriksaan ini bisa diketahui adanya pembesaran prostat, benjolan keras (menunjukkan kanker) dan nyeri tekan (menunjukkan adanya infeksi). Biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal dan untuk penyaringan kanker prostat (mengukur kadar antigen spesifik prostat atau PSA). Pada penderita BPH, kadar PSA meningkat sekitar 30-50%. Jika terjadi peningkatan kadar PSA, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah penderita juga menderita kanker prostat. Untuk mengukur jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih setelah penderita berkemih, dilakukan pemasangan kateter atau penderita diminta untuk berkemih ke dalam sebuah uroflometer (alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran air kemih). Dengan menggunakan USG, bisa diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH. Kadang dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan aliran air kemih. Untuk mengetahui adanya penyumbatan aliran air kemih bisa dilakukan pemeriksaan rontgen IVP. Analisa air kemih dilakukan untuk melihat adanya darah atau infeksi. PENGOBATAN Obat-obatan Alfa 1-blocker Contohnya doxazosin, prazosin, tamsulosin dan terazosin. Obat-obat tersebut menyebabkan pengenduran (relaksasi) otot-otot pada kandung kemih sehingga penderita lebih mudah berkemih. Finasterid Finasterid menyebabkan berkurangnya kadar hormon prostat sehingga memperkecil ukuran prostat. Obat ini juga menyebabkan meningkatnya laju aliran air kemih dan mengurangi gejala. Tetapi diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan sampai terjadinya perbaikan yang berarti. Efek samping dari finasterid adalah berkurangnya gairah seksual dan impotensi. Obat lainnya Untuk mengobati prostatitis kronis, yang seringkali menyertai BPH, diberikan antibiotik. Pembedahan

Pembedahan biasanya dilakukan terhadap penderita yang mengalami: - inkontinensia uri - hematuria (darah dalam air kemih) - retensio uri (air kemih tertahan di dalam kandung kemih) - infeksi saluran kemih berulang. Pemilihan prosedur pembedahan biasanya tergantung kepada beratnya gejala serta ukuran dan bentuk kelenjar prostat. TURP (trans-urethral resection of the prostate) TURP merupakan pembedahan BPH yang paling sering dilakukan. Endoskopi dimasukkan melalui penis (uretra). Keuntungan dari TURP adalah tidak dilakukan sayatan sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi. 88% penderita yang menjalani TURP mengalami perbaikan yang berlangsung selama 10-15 tahun. Impotensi terjadi pada 13,6% penderita dan 1% penderita mengalami inkontinensia uri. TUIP (trans-urethral incision of the prostate) TUIP menyerupai TURP, tetapi biasanya dilakukan pada penderita yang memiliki prostat relatif kecil. Pada jaringan prostat dibuat sebuah sayatan kecil untuk melebarkan lubang uretra dan lubang pada kandung kemih, sehingga terjadi perbaikan laju aliran air kemih dan gejala berkurang. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah perdarahan, infeksi, penyempitan uretra dan impotensi. Prostatektomi terbuka. Sebuah sayatan bisa dibuat di perut (melalui struktur di belakang tulang kemaluan/retropubik dan diatas tulang kemaluan/suprapubik) atau di daerah perineum (dasar panggul yang meliputi daerah skrotum sampai anus). Pendekatan melalui perineum saat ini jarangn digunakan lagi karena angka kejadian impotensi setelah pembedahan mencapai 50%. Pembedahan ini memerlukan waktu dan biasanya penderita harus dirawat selama 5-10 hari. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensi (16-32%, tergantung kepada pendekatan pembedahan) dan inkontinensia uri (kurang dari 1%). Pengobatan lainnya yang efektivitasnya masih dalam penelitian adalah hipertermia, terapi laser dan prostatic stents. Jika derajat penyumbatannya masih minimal, bisa dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: Mandi air panas Segera berkemih pada saat keinginan untuk berkemih muncul Melakukan aktivitas seksual (ejakulasi) seperti biasanya Menghindari alkohol Menhindari asupan cairan yang berlebihan (terutama pada malam hari) Untuk mengurangi nokturia, sebaiknya kurangi asupan cairan beberapa jam sebelum tidur Penderita BPH sebaiknya menghindari pemakaian obat flu dan sinus yang dijual bebas, yang

mengandung dekongestan karena bisa meningkatkan gejala BPH.

menyebabakn gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan. Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya selama proses persalinan, sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Pada dewasa, bisa terjadi gejala yang sama, tetapi seringkali hanya 1 mata yang terkena. Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi kebutaan. KOMPLIKASI Infeksi kadang menyebar melalui aliran darah ke satu atau beberapa sendi, dimana sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas. Infeksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis). Bisa terjadi infeksi jantung (endokarditis). Infeksi pembungkus hati (perihepatitis) bisa menyebabkan nyeri yang menyerupai kelainan kandung empedu. Komplikasi yang terjadi bisa diatasi dan jarang berakibat fatal, tetapi masa penyembuhan untuk artritis atau endokarditis berlangsung lambat. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah, dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium. Jika diduga terjadi infeksi tenggorokan atau rektum, diambil contoh dari daerah ini dan dibuat biakan. PENGOBATAN Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infus).

GONORE DEFINISI Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi. PENYEBAB Bakteri Neisseria gonorrhoeae. GEJALA Pada pria, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan membengkak. Pada wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam. Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di sekitar lubang vagina. Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum penderita. Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore bias

Вам также может понравиться

  • Presentasi KB Ridha
    Presentasi KB Ridha
    Документ9 страниц
    Presentasi KB Ridha
    rieja
    Оценок пока нет
  • Sap Kontrasepsi
    Sap Kontrasepsi
    Документ14 страниц
    Sap Kontrasepsi
    norman mahendra
    Оценок пока нет
  • Mini Project Rizki
    Mini Project Rizki
    Документ33 страницы
    Mini Project Rizki
    rieja
    Оценок пока нет
  • Bakul Jamur Akbid
    Bakul Jamur Akbid
    Документ11 страниц
    Bakul Jamur Akbid
    rieja
    Оценок пока нет
  • GEJALA KLINIS
    GEJALA KLINIS
    Документ6 страниц
    GEJALA KLINIS
    Riahta Karina
    Оценок пока нет
  • Ileus Paralitik
    Ileus Paralitik
    Документ6 страниц
    Ileus Paralitik
    rieja
    Оценок пока нет
  • Laporan Penyuluhan Kontrasepsi
    Laporan Penyuluhan Kontrasepsi
    Документ10 страниц
    Laporan Penyuluhan Kontrasepsi
    rieja
    Оценок пока нет
  • Penyuluhan Anc
    Penyuluhan Anc
    Документ4 страницы
    Penyuluhan Anc
    rieja
    Оценок пока нет
  • Sirosis Hepatis
    Sirosis Hepatis
    Документ18 страниц
    Sirosis Hepatis
    rieja
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    rieja
    Оценок пока нет
  • Laporan Psikiatri Ridha
    Laporan Psikiatri Ridha
    Документ6 страниц
    Laporan Psikiatri Ridha
    rieja
    Оценок пока нет
  • DIFTERI
    DIFTERI
    Документ27 страниц
    DIFTERI
    Aviv Pasa
    Оценок пока нет
  • Lap Penyuluhan Inna
    Lap Penyuluhan Inna
    Документ25 страниц
    Lap Penyuluhan Inna
    rieja
    Оценок пока нет
  • Laporan Psikiatri Ridha
    Laporan Psikiatri Ridha
    Документ6 страниц
    Laporan Psikiatri Ridha
    rieja
    Оценок пока нет
  • Upaya Peningkatan Tumbuh Kembang Anak
    Upaya Peningkatan Tumbuh Kembang Anak
    Документ16 страниц
    Upaya Peningkatan Tumbuh Kembang Anak
    nunuybgt
    Оценок пока нет
  • Angka Kunjungan Posyandu
    Angka Kunjungan Posyandu
    Документ22 страницы
    Angka Kunjungan Posyandu
    rieja
    100% (2)
  • Sap KB
    Sap KB
    Документ2 страницы
    Sap KB
    rieja
    Оценок пока нет
  • Nefropati Diabetik
    Nefropati Diabetik
    Документ23 страницы
    Nefropati Diabetik
    wheiinhy
    Оценок пока нет
  • Imunisasi Dasar
    Imunisasi Dasar
    Документ5 страниц
    Imunisasi Dasar
    rieja
    Оценок пока нет
  • Gagal Ginjal Akut
    Gagal Ginjal Akut
    Документ12 страниц
    Gagal Ginjal Akut
    Liza Hussein
    100% (9)
  • Survey Dokter Internsip Program Dokter Indonesia
    Survey Dokter Internsip Program Dokter Indonesia
    Документ2 страницы
    Survey Dokter Internsip Program Dokter Indonesia
    rieja
    Оценок пока нет
  • Sap Kontrasepsi
    Sap Kontrasepsi
    Документ14 страниц
    Sap Kontrasepsi
    norman mahendra
    Оценок пока нет
  • Persyaratan Sidang
    Persyaratan Sidang
    Документ4 страницы
    Persyaratan Sidang
    rieja
    Оценок пока нет
  • Abstrak
    Abstrak
    Документ2 страницы
    Abstrak
    rieja
    Оценок пока нет
  • Chapter II
    Chapter II
    Документ14 страниц
    Chapter II
    rieja
    Оценок пока нет
  • Stroke Hemoragik
    Stroke Hemoragik
    Документ26 страниц
    Stroke Hemoragik
    SaharaMaharani
    Оценок пока нет
  • Refarat Hematoma Epidural
    Refarat Hematoma Epidural
    Документ13 страниц
    Refarat Hematoma Epidural
    rieja
    Оценок пока нет
  • Referat Endoftalmitis
    Referat Endoftalmitis
    Документ16 страниц
    Referat Endoftalmitis
    rieja
    Оценок пока нет
  • Sumbatan Jalan Nafas Dan Penanganannya
    Sumbatan Jalan Nafas Dan Penanganannya
    Документ8 страниц
    Sumbatan Jalan Nafas Dan Penanganannya
    rieja
    Оценок пока нет