Вы находитесь на странице: 1из 60

GEOLOGI DASAR

BENTANG ALAM STRUKTURAL

Pengertian
Bentang alam struktural : bentang alam yang

pembentukannya dikontrol oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan.

Struktur geologi yang paling berpengaruh terhadap

pembentukan morfologi adalah struktur geologi sekunder.

Tipe Bentang Alam Struktural


Bentang alam dengan struktur Horisontal Struktur Dataran : Mesa dan Butte
Perbedaan Ketinggian Luas Dataran Puncak Gambar Tinggi Sempit Butte Rendah Luas (Lebar) Mesa

Tipe Bentang Alam Struktural


Bentang alam dengan struktur Horisontal Struktur Miring : Cuesta dan Hogback
Perbedaan Sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya Sudut kelerengan Gambar Cuesta Tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan kurang dari 20 derajat Hogback relatif sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan sekitar 20 derajat

Tipe Bentang Alam Struktural


Bentang Alam dengan Stuktur Lipatan
Antiklin : punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin Sinklin : lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

Tipe Bentang Alam Struktural


Bentang Alam dengan Stuktur Lipatan Kubah (Dome) : bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar menyerupai kubah atau berupa gundukan. Cekungan (Basin) : Bentuk lipatan kulit berbentuk cekungan (sinklinal) melingkar.

Tipe Bentang Alam Struktural


Bentang Alam dengan Struktur Patahan 1. Thrust fault : sesar dimana hanging wall pada sesar bergerak relatif naik terhadap footwall. 2. Normal fault : sesar dimana hanging wall pada sesar relatif turun terhadap foot wall. 3. Strike slip fault : sesar dengan arah gerakan relatif mendatar satu sama lainnya. 4. Oblique fault : kombinasi antara sesar mendatar dengan sesar naik atau turun.

10

BENTANG ALAM DENUDASIONAL

11

Definisi
Bentuk lahan denudasional : bentuk lahan yang terjadi

akibat proses-proses pelapukan, erosi, gerak massa batuan (mass wating) dan proses pengendapan yang terjadi karena agradasi atau degradasi.
Proses degradasi cenderung menyebabkan penurunan

permukaan bumi, Agradasi menyebabkan kenaikan permukaan bumi

12

Pegunungan Denudasional
bertopografi bergunung dengan lereng sangat curam,

perbedaan tinggi antara tempat terendah dan tertinggi (relief) sekitar 500 m.

Mempunyai lembah

yang dalam, berdinding terjal berbentuk V karena proses yang dominan adalah proses pendalaman lembah (valley deepening).

13

Perbukitan Denudasional
Mempunyai topografi berbukit dan bergelombang, perbedaan

tinggi antara 50 - 500m. Terkikis sedang hingga kecil tergantung pada kondisi litologi, iklim, vegetasi penutup
Perbukitan yang berada di pulau pulau Berhala adalah perbukitan denudasional terkikis sedang yang disebabkan oleh gelombang air laut serta erosi sehingga terbentuk lereng-lereng yang sangat curam.

14

Dataran Nyaris (Peneplain)


Proses denudasional yang bekerja pada pegunungan secara

terus menerus, maka ketinggian permukaan pada daerah tersebut menurun dan membentuk permukaan yang hampir datar (peneplain).

15

Perbukitan Sisa Terpisah (inselberg)


Bila dinding pegunungan/perbukitan mundur akibat proses

denudasi dan kaki lereng bertambah lebar secara terus menerus akan meninggalkan bentuk sisa dengan lereng dinding yang curam.

Bukit sisah terpisah

tersebut berbatu tanpa penutup lahan dan banyak singkapan batuan (outcrop).

16

Kerucut Talus (Talus cones) atau kipas koluvial (coluvial van)


Topografi berbentuk kerucut/kipas dengan lereng curam.

Secara individu fragmen batuan bervariasi dari ukuran pasir hingga blok, tergantung pada besarnya cliff dan batuan yang hancur. terendapkan pada bagian atas kerucut (apex) sedangkan fragmen yang kasar meluncur ke bawah dan terendapkan di bagian bawah kerucut talus.

Fragmen berukuran kecil

17

Lereng Kaki (Foot slope)


Daerah yang memanjang dan relatif sempit terletak di suatu

pegunungan/perbukitan dengan topografi landai hingga sedikit terkikis. dasar cekungan (basin).

Lereng kaki terjadi pada kaki pegunungan dan lembah atau Permukaan lereng kaki langsung berada pada batuan induk

(bed rok).

Dipermukaan lereng kaki terdapat fragmen batuan hasil

pelapukan daerah di atasnya yang diangkut oleh tenaga air atau angin ke daerah yang lebih rendah.

18

Lahan Rusak (Bad land)


Daerah yang mempunyai topografi dengan lereng curam

hingga sangat curam dan terkikis sangat kuat sehingga mempunyai bentuk lembah-lembah yang dalam dan berdinding curam serta berigir tajam (knife-like) dan membulat. Proses erosi parit (gully erosion) sangat aktif sehingga banyak singkapan batuan muncul ke permukaan (rock outcrops).

19

BENTANG ALAM FLUVIATIL

20

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil


Sungai Bersirat (Braided Stream )

terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar datar, alurnya luas dan dangkal. terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk endapan gosong tengah. Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak, maka alirannya memberikan kesan bersirat (teranya21m).

21

Sungai Bersirat (Braided Stream )

22

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil


Bar deposit
Endapan sungai yang terdapat pada tepi atau tengah dari

alur sungai.

Endapan pada tengah alur sungai disebut gosong tengah

(channel bar) dan endapan pada tepi disebut gosong tepi (point bar).

Bar deposit ini bisa berupa kerakal, berangkal, pasir, dll.

23

Bar deposit

24

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil


Dataran banjir ( Floodplain) dan Tanggul alam (Natural levee )
Sungai stadia dewasa mengendapkan sebagian material yang

terangkut saat banjir pada sisi kanan maupun kiri sungai, seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk tanggul alam.

25

26

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil


Kipas Aluvial (alluvial fan ) Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang melimpah. Hal ini dikarenakan umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan lempung sehingga merupakan lapisan pembawa air yang baik.

27

Kipas Aluvial

28

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil


Meander
bentukan pada dataran banjir sungai yang berbentuk kelokan

karena pengikisan tebing sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt.

Meander ini terbentuk apabila pada suatu sungai yang

berstadia dewasa/tua mempunyai dataran banjir yang cukup luas, aliran sungai melintasinya dengan tidak teratur sebab adanya pembelokan aliran sehingga alirannya membelok dan terus melakukan penggerusan ke batuan yang lebih lemah.

Pembelokan ini terjadi karena ada batuan yang menghalangi

29

Meander

30

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil


Danau tapal kuda
terbentuk jika lengkung meander terpotong oleh pelurusan

air.

Delta
adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian

hilir setelah masuk pada daerah base level. Selanjutnya akan dibahas dalam bentang Alam Pantai dan Delta.

31

Kenampakan danau tapal kuda

32

BENTANG ALAM EOLIAN

33

Macam-Macam Bentang Alam Eolian


Dilihat dari proses pembentukannya, bentang alam eolian

dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

bentang alam akibat proses erosi oleh angin (deflasi) bentang alam akibat proses pengendapan oleh angin (abrasi)

Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 (tiga),

yaitu :

1. Cekungan deflasi (deflation basin) 2. Lag gravel 3. Desert varnish

Bentang alam hasil proses pengendapan ini dibedakan

menjadi 2, yaitu :

1. Dune 2. Loess

34

Cekungan deflasi (deflation basin)


Cekungan deflasi

merupakan suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain.

Cekungan terbentuk akibat

35

Lag gravel
Deflasi terhadap debu dan

pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar (granule, pebble, dan fragmen-fragmen yang besar), disebut lagstone.

Akumulasi seperti itu dalam

waktu yang lama bisa menjadi banyak dan menjadi lag-gravel atau bahkan sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu sama lain saling berdekatan.

Lag surfaces (desert pavement)


36

desert pavement
37

Desert varnish
Beberapa lagstone yang tipis, mengkilat, berwarna hitam

atau coklat dan permukaannya tertutup oleh oksida besi, dikenal sebagai desert varnish.

38

Dune
Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat berpindah,

bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan.

Tipe-tipe dune, yaitu : Longitudinal dune Barchan Seif Transversal dune Star Dune

39

Longitudinal dune
Longitudinal dune merupakan punggungan pasir yang terbentuk

memanjang sejajar dengan arah angin yang dominan.

40

Barchan & Seif


Barchan ini berbentuk koma, dengan lereng yang landai

pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap.

Seif adalah berbentuk barchan dengan salah satu lengannya

jauh lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan yang panjang.

41

Tranversal dune
Tranversal dune merupakan punggungan pasir yang

berbentuk memanjang tegak lurus dengan arah angin yang dominan.

Bentuk ini tidak dipengarahi oleh faktor tumbuh-tumbuhan.

Arah angin

Arah angin

42

Gumuk Pasir Bintang (star dune)


Star Dune : gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja

angin dengan berbagai arah yang bertumbukan.

43

Loess
Daerah yang luas yang tertutup material-material halus dan

lepas disebut Loess.

44

BENTANG ALAM KARST

45

Bentang Alam Hasil Proses Karstifikasi


Bentuk morfologi yang menyusun suatu bentang alam karst dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
bentuk-bentuk konstruksional dan bentuk-bentuk sisa pelarutan

46

Bentuk-bentuk Konstruksional
Bentuk-bentuk konstruksional adalah topografi yang dibentuk oleh proses pelarutan batugamping atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa oleh air.

47

Lapies
Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada batugamping

akibat adanya proses pelarutan dan penggerusan

48

Karst split
Karst split, adalah celah pelarutan yang terbentuk di

permukaan

49

Parit karst
Parit karst, yaitu

alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit, yang juga sering dianggap karst split yang memanjang sehingga membentuk parit.

50

Palung karst
Palung karst : alur pada

permukaan batuan yang besar dan lebar, terbentuk karena proses pelarutan, kedalaman lebih dari 50 cm.

51

Speleotherms
Speleotherms, : hiasan pada gua yang merupakan endapan

CaCO3 yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit)

Stalaktit

52

Surupan (doline)
Surupan (doline), :

depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong.

Uvala, adalah gabungan dari beberapa doline

53

Polje
Polje : depresisi

tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan, pembentukannya dikontrol oleh litologi dan struktur, dan mengalami pelebaran saat terisi oleh air.
54

Jendela karst
Jendela karst,

adalah lubang pada atap gua yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh.

55

Gua, Terowongan dan jembatan alam

Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dilalui oleh manusia. Terowongan dan jembatan alam, adalah lorong di bawah permukaan yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.

56

57

Bentuk-bentuk Sisa Pelarutan


Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst. Macam-macam morfologi sisa antara lain :
1. 2.

Kerucut karst, adalah bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi. Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial.

58

Kerucut karst

59

Menara Kars

Cakke, Sulsel

60

Вам также может понравиться