Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV
hasil yang akan dicapai. Dalam perancangan ini digunakan program Microwave
Office 2002 (MWO 2002) yang menggunakan teknik analisa numerik metode
medan elektromagnetik dengan tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi dalam
• Impedansi masukan
• VSWR
• Pola radiasi
mendapatkan lebar pita yang optimum sebagai dasar awal melakukan analisa
• Perubahan Thickness
• Perubahan Substrate
Hasil simulasi terhadap lebar pita antena mikrostrip seperti terlihat pada
Gambar 4
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
-5
1.196 GHz 87.556 GHz
-10 dB -10 dB
-10
-15
-20
disebelah kanan dan kiri disini tidak berpengaruh sedikitpun terhadap frekuensi
kerja dan lebar bandwidth.Seperti terlihat pada gambar 4.3(a) sampai (c). Adapun
perubahan yang sangat berpengaruh terlihat pada perubahan saluran pencatu induk,
yang mana disini terlihat perubahan yang sangat drastis dan juga tentunya diikuti
Pada bagian ini hasil simulasi return loss vs frequency telah dilakukan
Adapun diantaranya :
- Perubahan Subatrate
1.2
0.8
Bandwidth (GHz)
0.6
0.4
0.2
0
0.127 0.254 0.381 0.608 0.767 1.675 2.175
Perubahan Thickness (mm)
27
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 2
10
0
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
0.127mm hingga 2.175mm dengan step 1mm terjadi perubahan terhadap lebar pita
(bandwidth). Terlihat dalam Grafik 4.1 bahwa rancangan antena mikrostrip akan
menghasilkan variasi lebar pita (bandwidth) yang cukup bervariasi, dari yang
sedang kemudian naik hingga hampir mendekati 1 GHz lalu turun seperti keadaan
semula dan turun hingga berkisar 0.3 GHz. Dari rancangan awal data diatas dapat
sebesar 1.609 GHz. Lalu jika perubahan thickness / ketebalan menjadi 0.254mm
2.175mm sebesar 1.801GHz. Dari hasil simulasi diatas, yang maksimal jatuh pada
Thickness / ketebalan 0.381mm dengan lebar bandwidth 0.992 GHz. Terlihat pada
terhadap substrat. Dimana substrat ini diambil dari tabel-tabel jenis substrat. Pada
2
Bandwidth (GHz)
1.5
0.5
0
0.0012 0.0019 0.0012 0.0019 0.0023
Substrate
Bandwidth (GHz)
εr Loss Tangent
2.3 0.0012 2.2937
2.4 0.0019 0.701
2.9 0.0012 0.419
6.15 0.0019 0.266
10.2 0.0023 0.075
DB(|S[1,1]|) ~
pita21 Pita 21
40
-20
-40
-60
8 10 12 14
Frequency (GHz)
perubahan lebar pita (bandwidth). Dari rancangan awal, pada saat variasi
dan loss tangent nya rancangan antena mikrostrip akan memperoleh lebar pita yang
maksimal pada saat konstanta dielektriknya 2.3 dan loss tangent nya 0.0012 atau
bisa disebut dengan jenis substrat RT / Duroid 5870 dengan lebar bandwidth
sebesar 0.1847GHz. Lalu pada saat konstanta dielektriknya 2.4 dan loss tangent
sebesar 1.409GHz. Lalu pada saat konstanta dielektriknya 2.9 dan loss tangent nya
0.0012 (RT / Duroid 6002) lebar bandwidthnya sebesar 1.69GHz. Lalu pada saat
konstanta dielektriknya 6.15 dan loss tangent nya 0.0019 (RT / Duroid 6006) lebar
10.2 dan loss tangent nya 0.023 (RT / Duroid 6010LM) lebar bandwidthnya
sebesar 2.034GHz.
terhadap lebar radiator kiri (W1), dimana masing-masing lebar radiator diambil
2.5
Bandwidth (GHz)
1.5
0.5
0
40 40 40 40 40 40
40 38 36 34 32 30
Perubahan Radiator Kiri (mm)
Panjang Radiator
W2(mm Bandwidth (GHz)
W1(mm)
)
40 40 2.109
38 40 2.109
36 40 2.109
34 40 2.109
32 40 2.109
30 40 2.109
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Pada variasi perancangan antena mikrostrip lebar radiator kiri (W1) memperoleh
bandwidth yang stabil berkisar pada lebar frekuensi 2.109 GHz. Simulasi ini
terhadap lebar radiator kanan (W2), dimana masing-masing lebar radiator diambil
dengan step 2mm. Variasi / perubahan lebar radiator kanan (W2) sama dengan
lebar radiator kiri, hanya saja perbedaannya terletak pada sebelah kanan dan kiri.
34
2.5
Bandwidth (GHz)
2
1.5
1
0.5
0
40 38 36 34 32 30
40 40 40 40 40 40
Perubahan Radiator Kanan (mm)
Panjang Radiator
Bandwidth (GHz)
W1(mm) W2(mm)
40 40 2.109
40 38 2.109
40 36 2.109
40 34 2.109
40 32 2.109
40 30 2.109
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Pada variasi / perubahan lebar radiator kanan (W2) ini, efek dari lebar
radiator kanan tidak berpengaruh juga terhadap peningkatan lebar pita (bandwdth),
mikrostrip lebar radiator kanan (W2) ini juga memperoleh bandwidth yang stabil
berkisar pada lebar frekuensi 2.109 GHz. Simulasi ini terlihat pada gambar 4.3(ii).
Pada bagian ini juga dilakukan hal yang sama seperti sebelumnya, dimana
variasi / perubahan lebar radiator kiri (W1) & kanan (W2) pada radiator tidak
kemungkinan dari 40mm hingga 30mm dengan step 2mm. Hal ini terlihat pada
grafik 4.3(iii).
36
2
1.5
1
0.5
0
40 38 36 34 32 30
40 38 36 34 32 30
Perubahan Radiator Kiri & Kanan (mm)
Panjang Radiator
Bandwidth (GHz)
W1(mm) W2(mm)
40 40 2.109
38 38 2.109
36 36 2.109
34 34 2.109
32 32 2.109
30 30 2.109
37
Gambar 4.3(iii) Variasi (W1 = 30mm) & (W2 = 30mm) terhadap bandwidth
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Pada variasi / perubahan lebar radiator kiri (W1) & kanan (W2) ini, efek
dari lebar radiator kiri & kanan tidak berpengaruh juga terhadap peningkatan lebar
pita (bandwdth). Pada variasi perancangan antena mikrostrip lebar radiator ini juga
memperoleh bandwidth yang stabil berkisar pada lebar frekuensi 2.109 GHz.
38
Simulasi ini terlihat pada gambar 4.3(c). Dari hasil perancangan diatas disimpulkan
bahwa pada perubahan geometri tentunya pada perubahan lebar radiator diatas
lebar bandwidth pada rancangan awal sebesar 2.109GHz. Pada perubahan kesatu
sebesar 1.367GHz, pada saat perubahan kedua jika thickness / ketebalan 0.02mm
lebar bandwidth sebesar 1.875GHz. Terlihat pada grafik, dan gambar 4.4(i).
1.2
1
Bandwidth (GHz)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
Perubahan Thickness Udara (mm)
DB(|S[1,1]|) ~
24
20 pita24
10
-10
-20
10.333 GHz
-30 10.05 GHz -10 dB
-10 dB
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
ini lebar bandwidth diatas min 10 (-10), kalau bandwidthnya itu masih diatas min
10 maka akan terjadi feedback atau disebut juga sinyal balik, pada saat perubahan
bandwith sebesar 2.014GHz, pada saat perubahan kelima jika thickness / ketebalan
1.4
1.2
Bandwidth (GHz)
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.001 0.002 0.003 0.004 0.005
Perubahan Thickness Udara (mm)
0
10.8 GHz 11.947 GHz
-10 dB -10 dB
-5
-10
-15
-20
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
penurunan lebar bandwidth sebesar 1.949GHz, pada saat perubahan kedua jika
sebesar 1.98GHz, pada perubahan ketiga jika thickness / ketebalan 0.009mm maka
bandwidth, dikarenakan pada saat thickness 0.0010mm ini kembali seperti pada
(-10), kalau bandwidthnya itu masih diatas min 10 maka akan terjadi feedback atau
disebut juga sinyal balik, pada saat perubahan kelima jika thickness / ketebalan
2.5
2
Bandwidth (GHz)
1.5
0.5
0
0.006 0.008 0.009 0.001 0.0011
Perubahan Thickness Udara (mm)
DB(|S[1,1]|) ~
pita23 23
10
0 12.621 GHz
10.39 GHz -10 dB
-10 dB
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
terhadap lebar saluran pencatu yang sebelah kanan (ds2), dimana masing-masing
dari 5mm hingga 9mm dengan step 1mm. Hal ini terlihat pada grafik 4.5(a).
2.5
Bandwidth (GHz)
2
1.5
1
0.5
0
5 6 7 8 9
4 4 4 4 4
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Efek variasi lebar saluran pencatu kanan (ds2) tidak berpengaruh terhadap
peningkatan lebar pita (bandwdth), dari mulai perubahan ds2 = 5mm, hingga
Pada variasi perancangan antena mikrostrip lebar saluran pencatu kanan (ds2)
memperoleh bandwidth yang stabil berkisar pada lebar frekuensi 2.109 GHz.
mikrostrip terhadap lebar saluran pencatu yang sebelah kiri (ds1), dimana masing-
dari 5mm hingga 9mm dengan step 1mm. Variasi / perubahan lebar saluran pencatu
kiri sama dengan lebar saluran pencatu kanan, hanya saja perbedaannya terletak
pada sebelah kanan dan kiri. Hal ini terlihat pada grafik 4.5(ii).
2.5
2
Bandwidth (GHz)
1.5
1
0.5
0
4 4 4 4 4
5 6 7 8 9
Perubahan ds1 & ds2 (mm)
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Pada variasi / perubahan lebar saluran pencatu kiri (ds1) ini, efek dari
lebar saluran pencatu kiri tidak berpengaruh juga terhadap peningkatan lebar pita
perancangan antena mikrostrip lebar saluran pencatu kiri (ds1) ini juga
47
memperoleh bandwidth yang stabil berkisar pada lebar frekuensi 2.109 GHz.
Lalu pada bagian ini juga dilakukan hal yang sama seperti sebelumnya,
dimana variasi / perubahan lebar saluran pencatu kiri (ds1) & kanan (ds2), dimana
pergeseran sebanyak lima kemungkinan dari 5mm hingga 9mm dengan step 1mm.
2.5
Bandwidth (GHz)
2
1.5
1
0.5
0
5 6 7 8 9
5 6 7 8 9
Perubahan ds1 & ds2 (mm)
Gambar 4.5(iii) Variasi ds1 = 9mm & ds2 = 9mm terhadap bandwidth
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Pada variasi / perubahan lebar saluran pencatu kiri (ds1) & kanan (ds2)
ini, efek dari lebar saluran pencatu kiri & kanan tidak berpengaruh juga terhadap
lebar saluran pencatu ini juga memperoleh bandwidth yang stabil berkisar pada
lebar frekuensi 2.109 GHz. Simulasi ini terlihat pada grafik dan gambar 4.5(c).
49
Dari hasil perancangan diatas disimpulkan bahwa pada perubahan saluran pencatu
baik pada sebelah kiri maupun sebelah kanan, tidak mempengaruhi atau tidak
mikrostrip terhadap lebar saluran pencatu (ds2) dan lebar radiator (W2) sebelah
kanan, pada perubahan variasi disini adalah rangkuman dari perubahan variasi-
pergeseran sebanyak lima kemungkinan dari ds2 = 5mm hingga ds2 = 9mm
dengan step 1mm dan lebar radiator dari W2 = 38mm hingga mencapai
W2 = 30mm dengan step 2mm. Hal ini terlihat pada grafik 4.6(i).
Grafik Perubahan Saluran Pencatu & Radiator Kiri Terhadap Bandw idth
Bandwidth (GHz)
2.5
2
1.5
1
0.5
0
38 36 34 32 30
40 40 40 40 40
5 6 7 8 9
4 4 4 4 4
Perubahan ds1 & ds2 dan L1 & L2 (mm)
4 5 40 38 2.109
4 6 40 36 2.109
4 7 40 34 2.109
4 8 40 32 2.109
4 9 40 30 2.109
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Hasil variasi lebar saluran pencatu (ds2) dan lebar radiator (W2) tidak
saluran pencatu ds2 = 5mm, hingga mencapai perubahan ds2 = 9mm, sedangkan
51
mikrostrip lebar saluran pencatu kanan (ds2) memperoleh bandwidth yang stabil
berkisar pada lebar frekuensi 2.109 GHz. Simulasi ini terlihat pada grafik dan
gambar 4.6(a).
mikrostrip terhadap lebar saluran pencatu (ds1) dan lebar radiator (W1), dimana
kemungkinan dari ds1 = 5mm hingga mencapai ds1 = 9mm dengan step 1mm, dan
lebar radiator dari W1 = 38mm hingga mencapai W1 = 30mm dengan step 2mm.
Variasi / perubahan lebar saluran pencatu dan lebar radiator ini sama dengan lebar
saluran pencatu dan lebar radiator kanan, hanya saja perbedaannya terletak pada
sebelah kanan dan kirinya saja. Hal ini terlihat pada grafik 4.6(ii).
52
38 36 34 32 30
4 4 4 4 4
5 6 7 8 9
Perubahan ds1 & ds2 dan L1 & L2 (mm)
1
53
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Pada variasi / perubahan lebar saluran pencatu (ds1) dan lebar radiator
(W1) ini, efek dari lebar saluran pencatu dan lebar radiator sebelah kiri tidak
perubahan ds1 = 5mm, hingga mencapai perubahan ds1 = 9mm, dan W1 = 38mm,
sedikitpun. Pada variasi perancangan antena mikrostrip lebar saluran pencatu (ds1)
dan lebar radiator (W1) ini juga memperoleh bandwidth yang stabil berkisar pada
lebar frekuensi 2.109 GHz. Simulasi ini terlihat pada grafik dan gambar 4.5(ii).
54
Lalu pada bagian ini juga dilakukan hal yang sama seperti sebelumnya,
dimana variasi / perubahan lebar saluran pencatu dan lebar radiator dirubah
semuanya (baik yang sebelah kanan maupun yang sebelah kiri), dimana masing-
masing lebar saluran pencatu kiri maupun kanan diambil perubahan pergeseran
sebanyak lima kemungkinan dari 5mm hingga 9mm dengan step 1mm, sedangkan
pada lebar radiator kiri maupun kanan juga diambil lima kemungkinan perubahan
dari 38mm hingga mencapai 30mm. Hal ini terlihat pada grafik 4.6(iii).
2
1.5
1
0.5
0
38 36 34 32 30
38 36 34 32 30
5 6 7 8 9
5 6 7 8 9
Perubahan ds1 & ds2 dan L1 & L2 (mm)
9 9 30 30 2.109
Gambar 4.6(iii) Variasi ds1 = 9mm, ds2 = 9mm, W1 = 30mm & W2 = 30mm
terhadap bandwidth
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
10
11.049 GHz 13.158 GHz
-10 dB -10 dB
0
-10
-20
-30
-40
10 11 12 13 14
Frequency (GHz)
Pada variasi / perubahan lebar saluran pencatu dan lebar radiator ini, baik
yang sebelah kanan maupun sebelah kiri menghasilkan suatu bandwidth yang sama
56
pencatu dan lebar radiator ini juga memperoleh bandwidth yang stabil berkisar
pada lebar frekuensi 2.109 GHz. Simulasi ini terlihat pada grafik dan gambar
4.5(iii). Dari hasil perancangan diatas disimpulkan bahwa pada perubahan saluran
pencatu dan lebar radiator, baik pada sebelah kiri maupun sebelah kanan, tidak
Pada perubahan / variasi lebar saluran pencatu induk ini dihasilkan atau
didapat hasil yang maksimal, dimana dari sekian banyak proses, diambil smpel
pergeseran sebanyak enam kemungkinan dari 2mm hingga 7mm dengan step 1
60
50
40
30
20
10
0
2 3 4 5 6 7
Perubahn Lebar Saluran Pencatu (mm)
57
Gambar 4.7 Variasi lebar saluran pencatu induk (Wf = 3mm) terhadap bandwidth
DB(|S[1,1]|) ~
pita2 Graph 1
-5
1.196 GHz 87.556 GHz
-10 dB -10 dB
-10
-15
-20
Gambar 4.7 Grafik Variasi lebar saluran pencatu induk (Wf = 3mm) terhadap
bandwidth
Pada hasil variasi / perubahan lebar saluran pencatu induk ini sangat
mempengaruhi lebar frekuensi dan return loss. Maka didapat hasil yang optimum,
58
yang terletak pada lebar saluran pencatu induk sebesar 3mm dimana lebar
frekuensi yang dicapai adalah 86.3603 GHz dan titik jatuh dari return loss ada di
frekuensi 35.041 GHz. Adapun variasi lebar saluran pencatu induk ini merupakan
Microstrip Line adalah sebesar 50 Ω. Hal ini dikarenakan konektor dan peralatan
simulasi yang didapat dengan bantuan piranti lunak Microwave Office 2002,
impedansi masukan dari antena tidaklah tepat 50 Ω. Dari data yang didapat bahwa
4.11)
Impedansi Masukan
1.0
Swp Max
0.8
91GHz
6
0.
0
2.
4
0. 0
3.
0
4.
0
2 5.
0.
10.0
10.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
0
0
-10.
.2
-0 .0
-5
.0
-4
.0
.4 -3
-0
.0
.6
-2
-0
-0.8
-1.0
Swp Min
1GHz
Gambar 4.8 Plot Smith Chart hasil simulasi optimal antena mikrostrip
frekuensi 1 GHz hingga 90 GHz, untuk antena Dierect Microstrip Line memiliki
VSWR rata-rata sebesar 1.5585. Hal ini berarti bahwa VSWR antena Dierect
Dari grafik VSWR dan frekuensi resonansi (gambar 4.9) didapat bahwa
besarnya frekuensi resonansi dan VSWR untuk antenna elemen tersebut adalah
sebagai berikut :
VSWR
2.2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
1 21 41 61 81 91
Frequency (GHz)
perancangan cenderung lebih besar dari level simulasi. Dari grafik pola radiasi ini
pula diperoleh bahwa lebar berkas (beam width) untuk antenna rancangan lebih
mikrostrip yang cukup baik. Hal ini disebabkan karena penggunaan jenis substrat
Graph 1
Mag Max
0
10
-1 0
20
0 dB
-2 0
30
-3
0
40
-4
0
-5 50
0
60
-6
0
70
-7 0
80
-8 0
90
-90
10 0
-100
11 0
0
- 11
12
0
20
-1
13
0
30
-1
14
40
0
-1
15
50
0
-1
16 0
- 16
-170
10 dB Mag Min
17 0
DB(|PPC_EPhi[0,1]|) DB(|PPC_ETheta[0,1]|)
180
pita21 pita21
Per Div -50 dB
4.5 GAIN
dihasilkan antena Dierect Microstrip Line memiliki rata-rata sebesar 8.49 dB. Hal
ini dapat dikatakan cukup baik untuk standar penguatan antena mikrostrip sekitar 5
baik.
62
Grafik Gain
17
16 16.12027974
15
14
13 13.12304896
12.76250479
12 12.32826027
11.67827687
11
10.1958643 10.42871802
10
9 8.978726324
Gain
8.782576468 8.439807993
8 8.200294727 8.205357883
7.362831238
7 6.886361198
6 6.26047942
5.753828594
5
4
3
2
1
0
2 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
Frequency