Вы находитесь на странице: 1из 4

A.DEFINISI ORCHITIS Orchitis adalah inflamasi akut pada testis (Black, 1997).

Orchitis adalah reaksi inflamasi akut pada testis akibat sekunder dari infeksi(Emedicine, 2010). Orchitis adalah inflamasi pada satu atau kedua testis, biasanya diakibatkan olehvirus yang menyebabkan gondok (Mayo Clinic, 2009)B . B. PENYEBAB ORCHITIS Virus gondok (mumps) Virus-virus lain seperticoxsackievirus,infectious mononucleosis,varicella, dan echovirus. Bakteri yang menyebabkan epididimitis pada pria yang aktif berhubungan seksualdan pria dengan Beniga Prostat Hyperplasia (B PH), sepertiNeisseria gonorrhoeae,Chlamydia trachomatis,Escherichia coli,Klebsiella pneumoniae. Pseudomonasaeruginosa, andStaphylococcusand Streptococcus species Bakteri tersebut dapatmengakibatkan Penyakit Menular Seksual ( PMS), seperti gonore, klamidia, dan sifilis. Pasien yang mengalami penurunan imunitas akibat My cobacterium aviumcomplex, Crptococcus neoformans. Toxoplasma gondii . Haemophilus parainfluenzae, danCandida albicans . C. FAKTOR RISIKO ORCHITIS Pria dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pria yang secara frekuentif terpasang kateter urine Pria yang belum mendapat imunisasi vaksin mumps, measles, rubella (MMR) secaratepat Usia lebih dari 45 tahun Pernah menjalani tindakan operasi pada daerah genitalia atau saluran kemih Lahir dengan abnormalitas pada saluran urinaria Perilaku seksual yang berisiko tinggi menyebabkan PMS, yaitu : Berganti-ganti pasangan seks Melakukan hubungan seks dengan penderitaPMS Melakukan seks tanpa kondom Memiliki riwayatPMS D.GEJALA ORCHITIS Pengkajian fisik : testis tampak bengkak pada salah satu atau keduanya, tampakmembesar, induration testis, kulit skrotum meregang, kulit skrotum tampak eritema,kulit skrotum tampak edema, epididimis membesar (jika menderita epdidymo-orchitis), prostat terasa lunak dan lembek (prostatitis). Nyeri mulai dari ringan sampai parah feeling heav pada skrotum MualDemam Perubahan pada bentuk penis

Keluar darah saat ejakulasi Keluar darah saat kencing Lemah Malas Nyeri otot (myalgia) Meriang (panas dingin) Sakit kepala Muncul parotitis selama 4 sampai dengan 7 hari Memilih waktu yang tepat untuk coitus Pada epididymo-orchitis, gejala muncul secara bertahap : Rasa nyeri dan bengkak pada area lokal testis selama 1 sampai dengan beberapa hari Kemudian, infeksi meningkat pada seluruh testis Mungkin terasa nyeri atau rasa terbakar sebelum dan sesudah kencing, serta adanya penile discharge. E. KOMPLIKASI ORCHITIS Atrofi testis pada kurang lebih 60% kasus; orchitis dapat menyebabkan testismengecil Abses pada skrotum; jaringan yang terinfeksi dapat berisi pus Epididimitis berulang; orchitis dapat menyebabkan terjadinya epididimitis berulang Kemandulan pada 7-13% kasus; pada beberapa kasus, orchitis dapat mengurangitingkat kesuburan, tapi hal ini jarang terjadi pada orchitis unilateral . F.PEMERIKSAANPENUNJANG Orchitis gondok dapat dikaji berdasarkan riwayat penyakit dan pengkajian fisik, laludikonfirmasi dengan pemeriksaan serum antibodi imunofluoroscence Epididimo-orchitis ditegakkan melalui pemeriksaan urinalisis (abnormalitaskonsistensi, konsentrasi, dan warna) dan kultur uretra untuk mengetahui adanyagonore atau klamidia USG Doppler Warna dapat menunjukkan adanya edema akut Scan inti testis digunakan untuk mengetahui adanyatesticular torsion, ataukelebihan suplai darah pada area testis G. PENANGANAN ORCHITIS Bed rest Pemberian analgetik Elevasi skrotum Medikasi Tidak ada medikasi yang diindikasikan untuk penanganan orchitis virus Penanganannya bertujuan untuk mengatasi gejala yang munculmenggunakan analgetik, nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAID) sepertiibuprofen ( Advil, Motrin, dll), naproxen (Aleve, dll), atauAsam Mefenamat . Orchitis bakteri pada pasien yang berusia kurang dari 35 tahun dan masihmemiliki aktivitas seks aktif diobati dengan antibiotik seperti Ceftriaxone(Rocephin), Doxycycline ( Vibramycin, Doryx), Ciprofloxacin (Cipro), atauAzythromycin (Zithromax) .Sedangkan pasien yang berusia lebih dari 35tahun dengan orchitis bakteri diobati dengan Fluoroquinolone

ataukombinasi Trimethoprim and sulfamethoxazole (TMP-SMX) Terapi lainseperti antiemetik juga dapat diberikan Perawatan di rumah : Pengobatan analgetik sesuai dengan resep dokter. Elevasi skrotum menggunakansnug-fitting briefs atau athletic supporter akan meningkatkan rasa nyaman . PRIORITAS DIAGNOSA Nyeri berhubungan dengan adanya inflamsi pada skrotum2 Gangguan integritas jaringan dan kulit berhubungan dengan adanya inflamasipada skrotum3 Risiko tinggi perluasan infeksi berhubungan dengan adanya inflamasi padaskrotum4 Risiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan demam INTERVENSI KEPERAWATAN 1Nyeri berhubungan dengan adanya inflamsi pada skrotumKriteria evaluasi : Pasien melaporkan nyeri berkurang atau menghilang (terkontrol). Pasien menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi atau metodelain untuk meningkatkan kenyamanan Intervensi : Catat laporan lokasi, lamanya, intensitas (skala 1-10) dan karakteristiknyeri (dalam, tajam, konstan) Elevasikan skrotum Berikan kompres dingin/es pada skrotum Ajarkan penggunaan teknik relaksasi Berikan kondisi lingkungan yang menyenangkan Berikan obat sesuai indikasi (analgetik, antiemetik, antipiretik) . 2Gangguan integritas jaringan dan kulit berhubungan dengan adanya inflamasipada skrotumKriteria evaluasi : Meningkatkan penyembuhan luka tepat waktu dan luka tidakmengalami perluasan infeksi. Intervensi : Observasi adanya luka, lalu catat karakteristik luka Lakukan perawatan luka sesuai kebutuhan Gunakan teknik aseptik padasaat perawatan luka Irigasi luka sesuai indikasi menggunakan cairan garam faal (NaCl 0,9%),larutan hidrogen peroksida, atau larutan antibiotik 3Risiko tinggi perluasan infeksi berhubungan dengan adanya inflamasi padaskrotumKriteria evaluasi Meningkatnya proses penyembuhan pada waktunya, bebas purulenatau eritema, dan pasien tidak mengalami demam Pasien menyatakan penyebab faktor risiko atau masalahnya. Intervensi : Catat faktor risiko individu Kaji tanda-tanda vital dan catat adanya abnormalitas

Catat warna kulit, suhu, dan kelembaban Awasi pengeluaran urine Pertahankan teknik aseptik pada saat perawatan luka. Aplikasikan teknik steril jika pasien dipasang kateter dan berikanperawatan kateter /kebersihan perineal urine Observasi hasil pemeriksaan laboratorium seri darah, urine, dan kulturluka Berikan antimikrobal, misalnya Gentamycin (Garamycin) ,Amikasin(Amikin), Klindamicin (Cleocin) Siapkan untuk intervensi bedah, jika diindikasikan 4. Risiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan demamKriteria evaluasi : Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan olehpengeluaran urine adekuat dengan berat jenis normal, tanda-tandavital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisiankapiler meningkat, dan berat badan dalam rentang normal . Intervensi : Pantau tanda-tanda vital, catat adanya hipotensi (termasuk perubahanpostural), takikardia, takipnea, dan demam Pertahankan intake dan output yang adekuat serta hubungkan denganberat badan harian Ukur berat jenis urine Observasi kulit/membran mukosa untuk mengetahui tingkatkelembaban dan turgor Catat adanya edema perfer atau sakral Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya Hb, Ht, elektrolit, protein,albumin, BUN, ureum dan kreatininBerikan plasma/darah, cairan, elektrolit, diuretik sesuai indikasi

Вам также может понравиться