Вы находитесь на странице: 1из 5

KLAMER ( CENGKERAM ) Klamer merupakan bagian dari prothesa sebagian yang dibuat dari logam tahan karat dan

memeluk gigi pada bagian bukal, mesial,dan lingual atau seluruh gigi yang berfungsi sebagai retensi terhadap gigi yang masih ada. Bagian bagian sebuah klamer terdiri atas 4 bagian ( Khusus untuk klamer 3 jari ), yakni : 1. Jari bukal = buccal arm. 2. Jari Lingual = lingual arm. 3. Jari oklusal = occlusal arm = occlusal retainer. 4. Jari / bagian yang masuk ke dalam acrylic yang disebut Retensi .

Bahan untk klamer terbuat dari stainless steel ( vitalin ) dan tersedia di dalam macam macam diameter dari 0,2 1,0 mm. Yang banyak digunakan adalah ukuran 0,6 0,8 mm. Untuk menentukan besar klamer yang dipakai tergantung dari indikasi klinis. Misal : Untuk gigi C, P, dan M yang kecil, biasanya 0,7 mm ( wanita ) sedangkan untuk gigi C, P, dan M yang besar biasanya 0,8 mm ( pria ). PERSYARATAN KLAMER 1. Harus cukup elastis dan kuat. 2. Diameter Klamer harus sesuai indikasi klinis 0,7, 0,8, 0,9. 3. Klamer tidak boleh menyentuh oklusi. 4. Klamer tidak boleh penyangga. 5. Letak klamer harus dibentuk lengkung terhadap gigi + 2 mm di atas garis. 6. Harus ada kontak yang baik dengan sebuah klamer.

7. Ujung klamer tidak boleh ada gigitan tang. 8. Permukaan klamer tidak boleh ada bekas gigitan tang. 9. Klamer tidak boleh dari bahan berkarat, tidak berasa, dan tidak bereaksi secara kimia didalam mulut. 10.Ujung klamer tidak boleh menyentuh gigi tetangga atau tidak boleh terletak interdental. 11. Bagian retensi haruslah sedemikian rupa sehingga klamer dan basis merupakan satu kesatuan ( unit ). Garis Klamer Yaitu garis yang menghubungkan 2 buah klamer yang letaknya berhadapan dan membagi dua prothesa sama besar sehingga terdapat kesta bilan pada keseluruhannya. Fungsi Klamer 1. Memberi retensi pada GTS setiap saat. 2. Memberi stabilisasi pada GTS terhadap gaya gaya teral yang kemudian akan diteruskan ke gigi penyanga ( abutment tooth ). 3. Turut memberikan support ( pada cengkeram dengan occlusal rest ). Macam macam bentuk Klamer A. Berdasarkan jumlah jarinya, dapat dibagi : 1. Klamer 1 jari. 2. Klamer 2 jari. 3. Klamer 3 jari ( Klamer E ).

Klamer 2 jari

1 jari

Klamer

B. Berdasarkan bentuk/kontruksinya, dapat di bagi : 1. Jackson Klamer ( Klamer O ) 2. Half Jackson Klamer ( Klamer C ) 3. Klamer S. 4. Klamer Continuous, sering dipakai untuk prothesa Free End. 5. Klamer T. 6. Klamer J.

Klamer O Klamer S

Klamer C

Klamer Continuous Klamer J

Klamer

Bentuk Fisis Klamer Setiap Klamer harus dibuat sedemikian rupa sehingga timbunan sisa makanan menjadi sesedikit mungkin. MACAM MACAM TANG YANG DIPAKAI MEMBENTUK KLAMER 1. Spring forming plier :

Tang Klamer dimana kedua paruhnya agak menyempit dan meruncing kearah ujungnya. Penampung paruh yang satu bulat dan satunya empat persegi. Digunakan untuk : membengkokkan kawat. 2. Universal plier . Tang Klamer dimana ujung kedua paruhnya lebih pendek dari spring forming plier dan penampang kedua paruhnya empat persegi . Digunakan untuk : membengkokkan kawat/per. 3. Aderer plier Tang yang mempunyai saluran ( groove ) yang melintang pada kedua ujung paruhnya . Biasanya digunakan untuk menjepit kawat bila sedang dibengkokkan. 4. Cutting plier = Tang pemotong .

Jalannya Klamer pada umumnya : Mengelilingi lingkaran terbesar dari gigi dan melalui daerah Cara memegang Tang Klamer Tang Klamer harus berada di dalam posisi yang stabil sehingga mudah dikuasai. Ini diperoleh bila kedua tangkai tang klamer di tekan kearah sentral, seperti halnya bila kita berjabat tangan. Bersamaan itu ujung klamer akan tertekan keras diantara kedua ujung tang klamer tersebut. Bila cara memegang tang tidak stabil maka klamer akan tergelincir dan sukar dikuasai yang mengakibatkan klamer akan rusak atau patah atau sukar dibentuk . I, II, dan III.

CARA MEMBENTUK KLAMER.

1. Buatlah klamer design pada model gips. 2. Tangan kanan memegang tang dan tangan kiri memegang klamer. Kemudian ujung klamer diletakkan pada bagian ujung corona model gips dan diberi tanda dengan pensil, dimana klamer ini tidak menyentuh permukaan corona. 3. Pada tempat tersebut klamer dibengkokkan sedikit demi sedikit sampai membentuk bulatan dan klamer sudah sesuai dengan gambaran klamer pada model gips. 4. Buat retensi yang berbentuk kaitan yang masuk ke dalam basis acrylic. 5. Ujung klamer harus dibulatkan supaya tidak memberikan iritasi dan merusak permukaan corona gigi. 6. Klamer klamer tersebut satu demi satu dilekatkan dengan malam merah di regio retensi pada model kerja.

Вам также может понравиться