Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
5151
Efektifitas Ruang Publik di Rumah Susun : Susun: Kajian Perilaku Penghuni Rusun Case Study : Rusun Industri Dalam
MATERI PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang Fenomena Perilaku Penyesuaian Penghuni Rusun Terhadap Lingkungan Penekanan Aspek Perilaku Penghuni Rusun Pada R.Publik
Latar Belakang
Pembangunan rumah susun merupakan respon terhadap kebutuhan rumah bagi masyarakat. Rumah susun menjadi alternatif pilihan untuk penyediaan hunian karena merupakan pilihan yang ideal bagi negaranegara berkembang. Daerah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang tinggi memiliki permasalahan pada kurangnya ketersediaan hunian, ketidak layakan hunian dan keterbatasan lahan. Hal ini membutuhkan suatu konsep perencanaan dan pembangunan yang tepat agar permasalahan hunian dapat terselesaikan.
Pendahuluan
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Latar Belakang
Program Pembangunan Rumah Susun dewasa ini,khususnya bagi masyarakat golongan menengah kebawah di kota-kota besar,dinilai ada yang berhasil maupun ada yang kurang berhasil.
Pendahuluan
antara Pembangunan Rumah Susun (Fisik/Lingkungan) dengan Penyediaan Fasilitas tempat usaha(Sosial/Ekonomi), maka dari itu di perlukan suatu Kajian Penelitian untuk mendapatkan suatu Penemuan Konsep baru yang dapat di aplikasikan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.
Penelitian yang lebih mendalam mengenai Hubungan yang saling
Pelaksanaannya melalui program terpadu Tribina (Bina Manusia,Bina Lingkungan dan Bina Usaha) dengan maksud untuk memadukan
mempengaruhi antara Fisik Rumah Susun dengan Penghuninya yang tercermin dari pelakunya,karena di dalam Merancang sebuah Rumah Susun harus peka terhadap Kondisi Sosial Budaya Penghuninya ,dalam rangka adaptasi dari perilaku kehidupan pola perumahan horizontal menuju pola perumahan vertikal juga mempengaruhi kondisi sosial psikologis dan perilaku penghuninya.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Pendahuluan
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Pendahuluan
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kerangka Pemikiran
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama Jadi rumah susun merupakan suatu pengertian yuridis arti bangunan gedung bertingkat yang senantiasa mengandung sistem kepemilikan perseorangan dan hak bersama, yang penggunaannya bersifat hunian atau bukan hunian. Secara mandiri ataupun terpadu sebagai satu kesatuan sistem pembangunan
4. Tanah bersama adalah sebidang tanah yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah Yang diatasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan ijin bangunan.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
UU No. 16 tahun 1985 Tentang Rumah Susun, Tujuan Pembangunan Rumah Susun adalah:
Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan menengan kebawah, yang menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya. Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah didaerah perkotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang.
Masyarakat yang terkena langsung proyek peremajaan dan pembangunan Masyarakat sekitar yang berada dalam lingkup kumuh yang segera akan dibebaskan Target jual ditujukan pada masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, dengan penghasilan antara Rp. 600.000 sampai Rp. 1.500.000
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
2. Struktur, komponen dan bahan bangunan; memperhatikan prinsip koordinasi modular dan syarat konstruksi 3. Kelengkapan rumah susun; dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, penangkal petir, jaringan air bersih, , saluran pembuangan air hujan, saluran pembuangan air limbah, tempat sampah tempat jemuran, kelengkapan pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik, gas. 4. Kepadatan dan tata letak bangunan; memperhitungkan (KDB), (KLB), ketinggian dan kedalaman bangunan serta penggunaan tanah untuk mencapai optimasi daya guna dan hasil guna tanah..
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
9. Fasilitas lingkungan Lingkungan rumah susun harus dilengkapi fasilitas perniagaan dan perbelanjaan, lapangan terbuka, pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasilitas pemerintah dan pelayanan umum serta pemakaman dan pertamanan. Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
Environment Determinism, yaitu pandangan yang beranggapan lingkungan fisik menentukan perilaku. Pada pandangan ini manusia dituntut mempunyai kemampuan adaptasi yang besar. Possibilism, yaitu pandangan bahwa lingkungan fisik memungkinkan dan membatasi manusia melakukan kegiatan yang terutama didasarkan pada kriteria Cognition(Pengenalan):merupakan sesuatu yang diperoleh dari kegiatan kegiatan persepsi , imajinasi, berpikir, nalar (reasoning),pengambilan keputusan yang di pengaruhi oleh lingkungan fisik, lingkungan social, kebudayaan,stratifikasi, pengalaman dan pendidikan individu. Perception merupakan hasil pengalaman (stimulus) lingkungan yang langsung dikaitkan dengan suatu arti/makna. Motivation(alasan),yaitu sesuatu yang erat kaitannya dengan kondisi fisik psikologis individu yang bersifat energetic, keterangsangan, keterarahan. Attitude, yaitu sikap atau pendirian hasil kognisi individu yang mempengaruhi motivasi dan tindakan perilakunya terhadap lingkungan. Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
Spatial Behaviour
Skemata
Motivation needs
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
which an organisn characteristically lays claim to an area and defend it against member of its species. , teritorialitas adalah perilaku pengakuan suatu daerah oleh individu yang akan dilindungi dari gangguan dari individu lain Gary T. Moore, Environment Behaviour Studies dalam buku Introduction to Architecture(1979) menyatakan 5 yang berkenaan dengan objek-objek, tempattempat, wilayah geografis yang ukuran luasnya tidak tertentu dan karateristik teritori sebagai berikut: 1. Teritori mempunyai bentuk misalnya benda, mainan, kursi, kamar, rumah sampai Negara. 2. Teritori menyangkut masalah kepemilikan/ kendali terhadap penggunaan suatu tempat/ objek. 3. Pemilik teritori akan memberikan identitas dirinya dengan menggunakan simbol-simbol ataupun benda-benda sebagai tanda. 4. Teritori dapat dikuasai, dimiliki atau dikendalikan oleh seorang individu ataupun kelompok-kelompok. 5. Teritori berhubungan dengan kepuasan terhadap kebutuhan/ dorongan atas status. Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoriotis
PEMANFAATAN HUNIAN Rumah Susun sebagai rumah, dapat diartikan suatu bangunan dimana manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat dimana berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan pada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.
Tingkatan kebutuhan manusia akan rumah dari tingkat terbawah ke atas, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, kebutuhan sosial, harga diri atau kehormatan, dan aktualisasi diri merupakan jenis kebutuhan yang perlu disediakan oleh suatu rumah.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Newman, (1990)
Kajian Teoritis
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kajian Teoritis
Jadi pada dasarnya perilaku pemanfaatan ruang bersama di rumah susun harus dapat membentuk penghuninya menjadi satu komunitas yang dinamis.Seperti di katakan Newman(1990) untuk membentuk satu komunitas perlu rancangan ruang publik yang memberi keleluasaan penghuni unuk saling berkomunikasi.
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
CASE STUDY:
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Konstilasi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
REKAYASA DESIGN
Rekayasa Teknologi
Rekayasa Teknologi dalam Design diusulkan : Berupa Tatanan Modular dari Perancangan Desain Terkait sebagai kebutuhan penghuni Desain disesuaikan dengan pola perilakupenghuni Merancang Rusun hrs peka terhadap kondisi sosial budaya Desain sesuai dengan gambaran karakteristik penghuni
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rekayasa Teknologi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rekayasa Teknologi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rekayasa Teknologi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rrekayasa Teknologi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rrekayasa Teknologi
Penataan secara modular dengan pembagian daerah teritorialitas yang jelas dpt meminimasi intervensi lahan
Teknologi yang diwujudkan dlm bahan bangunan menyebabkan kesan bahwa rusun tak selamanya kumuh
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rekayasa Teknologi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rekayasa Teknologi
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Terima kasih
Http://www.ar.itb.ac.id/wdp