Вы находитесь на странице: 1из 6

Halaman 213 Dibandingkan dengan skema zona nanofosil menunjukkan dua bentuk yang memiliki perbedaan waktu nyata

dan tidak menjadi variabel yang tinggi di dalam pengertian waktu dari satu area ke area lainnya seperti diungkapkan Blow (1969). Demikian kita menyebutnya, seperti yang Stainforth et al. (1975) dan juga melanjutkan untuk mematenkan penggunaan dua penamaan zona setelah mereka. G. fohsi peripheroronda, subspesies yang paling awal, memilki distribusi penyebaran latitudinal yang nyata daripada subspesies berikutnya. Hal ini menunjukkan tidak hanya di sabuk tropis-subtropis saat ini, namun juga memanjang di belahan bumi utara sejauh sampai area Mediterania, di mana bentuk yang ada selanjutnya tidak bertahan lama. Dari hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk yang ada kemudian dan disusun oleh keel, terbatas hanya di perairan tropissubtropis dan temperatur air dari, sebagai contoh, Laut Mediterania Miosen Tengah, menjadi terlalu rendah untuk kelanjutan hidup mereka. Sementara peripheroronda yang tidak ber-keel mampu bertahan lebih lama di bawah kondisi air yang dingin selama pada akhirnya saat air menghangat bagian yabg halus dan berkeel mulai berkembang menjadi tetap terbuktikan. Sebuah studi ulang mengenai zona jenis material lokal dari Trinidad, dibuat oleh kami membuktikan bahwa kemunculan pertama dari garis keturunan G. fohsi tampak tidak lebih awal daripada Zona Globigerinatella insueta dan tidak, seperti yang telah diperkirakan sebelumnya lebih awal daripada Zona Globorotalia kugleri (Bolli, 1957) atau daripada Zona N4 Globigerinoides primordius (Blow, 1969). Tampaknya spesimen transisional yang kemungkinan bisa bercabang dari G. mayeri muncul di bawah Zona Catapsydrax stainforthi. Kecenderungan gulungan Pola gulungan tingkat dunia dari subspesies G. fohsi adalah tidak jelas tapi berubah sejak kehadiran peripheroacuta menjadi preferensi yang kuat untuk gulungan sinistral, sebuah arah yang berlangsung sampai kepunahan dari subspesies terakhir, robusta (Bolli, 1950, 1971).

Karakteristik untuk subspesies ini adalah bentuk samping yang membundar tumpul. Pembangunann awal peripheroronda, spesimen jenis ini sangat luas terekam dengan nama barisanensis, berdasarkan deskripsi dan bentuk holotype LeRoy. Dalam pengecekan ulang holotype, Blow & Banner (1966) mengatakan bagian sampingnya , yang dideskripsikan oleh LeRoy sub-membundar dan lobulat, padahal kenyataannya penuh karinasi. Hal ini mendorong Blow & Banner mengembangkan taksonomi baru peripheroronda untuk spesimen dengan bentuk samping membundar tumpul. Spesies dari subspesies perpheroronda dapat dengan mudah disalahartikan karena arah keturunan dari peripheroacuta, dan juga G. mayeri dan G. kugleri. Dari peripheroacuta, dapat berkembang menjadi membundar, bukan berbentuk halus di bagian samping, di kamarkamar akhir di whorl paling akhir. G. mayeri, yang sering ditemui berukuran besar, memiliki rasio perkembangan kamar terakhir di whorl terakhirnyayang pelan dan kemudian memiliki bentuk ekuatorial yang lebih melingkar, interkamera sutur di bagian spiral dari G. mayeri biasanya hampir berbentuk radial, tidak berlekuk ke belakang seperti peripheroronda. Di tampak samping sisi spiral dan umbilikalnya tipis seperti G. mayeri, di mana peripheroronda sisi spiral tampak sedikit lebih tipis daripada sisi umbilikal. G. fohsi peripheroronda berkembang dari G. kugleri memiliki 56 kamar di whorl terakhir dibandingkan 7-8 milik kugleri, dan pada bentuk ekuatorial cenderung sedikit lebih menjulur, kurang melingkar,. Secara ukuran, peripheroronda sedikit lebih besar daripada kugleri. GLOBOROTALIA FOHSI PERIPHEROACUTA Blow & Banner Gambar 29.5, 12: 6, 9, 12 Jenis referensi: Globorotalia (Tuborotalia) peripheroacuta Blow & Banner, 1966, hal. 294, par. 1, gambar 2a-c. Fitur morfologi subspesies ini berkembang dari peripheroronda dengan rata-rata ukuran test-nya menjadi sedikit lebih besar dan pada kamar-kamar akhir di whorl terakhir memiliki perifer yang halus. Selama seluruh tingkatan menengah dalam perubahan dari membundar menjadi halus yang muncul selama evolusi, penetapan spesimen transisional dari satu atau lainnya dari dua subspesies ini seringkali bersifat subjektif. GLOBOROTALIA FOHSI FOHSI Cushman & Ellisor Gambar 29.4, 12: 6, 9, 12 Jenis referensi: Globorotalia fohsi Cushman & Ellisor, 1939, hal. 12, par. 2, gambar 6a-c Subspesies ini berkembang dari peripheroacuta dengan rerata ukuran test yang sedikit lebih besar dengan kemunculan periferal keel yang lembut yang seringkali tidak terlihat di kamar-kamar pertamanya, sehingga sangat sedikit spesimen yang terawetkan. GLOBOROTALIA FOHSI PRAEFOHSI Blow & Banner Gambar 29.3, 11: 6, 9, 12 Jenis referensi: Globorotalia (Globorotalia) praefohsi Blow & Banner., 1966, hal. 295, par. 1, gambar 4a-c.

Catatan taksonomik GLOBOROTALIA FOHSI PERIPHERORONDA Blow & Banner Gambar 29.6, 14: 6, 9, 12 Jenis referensi: Globorotalia (Turborotalia) peripheroronda Blow & Banner, 1966, hal. 294, par. 1, gambar 1a-c. Ini adalah garis ketutunan subspesies fohsi yang paling awal dan paling primitif. Memiliki 5-6 kamar di whorl terakhir, sedikit mengulur dari tampak ekuatorialnya, yang menjadi ciri semua subspesies fohsi kecuali robusta, yang cenderung lebih melingkar di bagian luar.

Studi lanjutan mengenai G. menardii dan hubungan pembentukannya di Karibia/ Teluk Meksiko atau tropikal Atlantis telah menunjukkan bahwa kelanjutan Miosen Tengah membentuk Holosen tidak berbanding lurus dan beberapa aspek berkembang dari alam Indo/Pasifik . Setelah periode selama 10 juta tahun selama sedikit perubahan dalam kemunculan morfologi di dalam kelompok G. menardii, sebuah spektakuler hasil perkembangbiakan dalam jumlah spesies yang berbeda mulai dalam tingkatan rendah Miosen Akhir dan berlanjut ke Pliosen Tengah, di mana hampir seluruh spesies berhidup pendek ini punah kembali. Dari beberapa taksa termasuk di sini adalah kelompok spesies menardiform, hubungan melalui kenampakan pertama tidak tampak nyata. Tetapi, studi lebih detail melalui sejumlah daerah Karibia memnunjukkan bukti kuat sebuah garis keturunan yang berkembang dari keturunan menardii: G. pseudomiocenica- G. miocenica, G. multicamerata-G. pertenuis-G. exillis dan G. merotumida-G. plesiotumidaG. tumida tumida-G. tumida flexuosa. Kelompok G. merotumida-plesiotumida-tumida tumida-tumida flexuosa memiliki distribusi hampir di seluruh dunia, tetapi yang lainnya, seperti G, multicamerata, G. pertenuis, G. exillis, dan G. miocenicaditemukan sangat banyak di daerah sekitar Atlantis. Beberapa dari spesies ini secara morfologi sangat jelas, memiliki rentang yang pendek antara Pliosen dan kelanjutannya, di mana menunjukkan indeks spesies yang memesona. Stainforth et al. (1975), termasuk di dalamnya spesies menardiform Neogen Akhir Globorotalia mereka yang disebut sebagai pemilik hubungan dekat atau memiliki kesamaan fitur morfologi dengan pusat spesies Globorotalia menardii. Mereka menaruh 30 taksa dalam kelompok di mana 15 air hangat mereka deskripsi secara individual, dan 15 lainnya bukan tipikal spesies air hangat dan kemudian tak dibutuhkan. Tujuh belas taksa menardiform yang ada berikut ini dipertimbangkan signifikan dan dimasukkan ke dalam diskusi. Globorotalia archeomenardii praemenardii menardii A menardii B menardii cultrata fimbriata pseudomiocenica miocenica multicamerata pertenuis exilis merotumida plesiotumida tumida tumida flexuosa ungulata Hubungan antara kelompok taksa di atas dengan hasil evolusioner garis keturunan diindikasikan oleh perubahan morfologi secara gradual di antara spesies pertama. Stainforth et al (1975) memasukkan spesies tambahan ke dalam kelompok menardiform Globorotalia seperti G. scitula, G. lenguaensis, G. margaritae, dan G. hirsuta. Kami belum mampu mengobservasi bentuk

intermediet yang menyebutkan bahwa spesies-spesies ini bercabang dari sebuah keturunan menardiform dan kami pikir hal ini lebih mungkin bahwa mereka memiliki asal mula yang berbeda. Untuk pemahaman yang lebih baik antara hubungan dan tren evolusioner di dalam banyak spesies menardiform riset lebih banyak diperlukan untuk mengarahkan menuju kompleks dalam Miosen Tengah dan Akhir yang dibagi menjadi G. menardii A dan B (Bolli, 1970). Kemudian, percabangan dari bentuk garis keturunan G. pseudomiocenica-G. miocenica-G. multicamerata-G. pertenuis-G. exilis dan Miosen Akhir ke Holosen G. merotumida-G. plesiotumida-G. tumida tumida-G. tumida flexuosa ini membutuhkan investigasi lebih lanjut. Dan juga, sebuah perbandingan morfologi/biometri dekat dari Miosen Tengah ke Akhir G. menardii A dengan Pleistosen ke Holosen G. menardii menardii dan G. menardii cultrata dibutuhkan untuk pemahaman yang komplet dari evolusi bentuk Miosen ke sekarang ini. Stainforth et al (1975) memandang Globorotalia scitula sebagai akar keturunan dari beberapa garis menardiform paling awal (G. archaeomenardii-G. praemenardii) telah berkembang, dan garis kedua pada Miosen Akhir (G. juanai-G. margaritae-G. praehirsuta-G. hirsuta) tersusun. Berdasarkan hal itu spesies menardii awal bercabang dari G. scitula dari pengembangan sedikit halus dan karinasi pada perifernya. Dari bukti belahan Karibia, G. scitula scitula (tanpa periferal keel dan hanya memiliki 4 kamar pada whorl terakhir) tampak hanya pada subzona Globorotalia fohsi peripheroronda, sementra G. archeomenardii, dengan periferal keel dan 5 kamar pada whorl terakhir , diketahui sebagai awal Zona Praeorbulina glomerosa. Dari bukti lainnya percabangan dalam Miosen Tengah kompleks menardii dari G. scitula tidak sama. Blow (1969) dan Stainforth et al (1975) memperkenalkan G. praescitula, sebuah kelanjutan G. scitula, mulai kemunculan pertamanya di Zona Catapsydrax stainforthi. Kami juga tidak dapat mempertimbangkan bahwa ada beberapa bukti dari kehadiran bentuk transisional atau intermediet dalam Miosen Akhir bahwa G.loborotalia scitula telah dikembangkan ke dalam bioseri G. juanai-G. G. praehirsuta-G. hirsuta sebagai postulat Stainforth et al (1975). G. scitula, kenyataannya, hampir tidak mengalami perubahan morfologi dalam jangka panjang dari Miosen Tengah sampai sekarang. Kesamaannya, interpretasi dari Banner & Blow (1965a) dan Blow (1969) tentang kelanjutan evolusioner Globorotalia lenguaensis-G. paralenguaensis-G. merotumida- G. plesiotumida-G. tumida tidak diangkat di sini. Dari investigasi kami, G. tumida tersusun melalui G. merotumida-G. plesiotumida secara langsung dari keturunan G. menardii. Hal ini dikonfirmasi oleh studi bioseri pada G. menardii dan G. tumida oleh Schmid

(1934), yang menunjukkan sebuah transisi berkelanjutan di antara kedua spesies. Signifikan stratigrafi taksa menardiform Karena karakteristik morfolofi mereka dan jangka yang terbatas, beberapa spesies menardiform berguna sebagai indeks dan beberapa dari mereka digunakan sebagai penanda zonasi. Aplikasi mereka dalam biostratigrafi bernilai dalam Pliosen. Evolusi yang lambat dan gradual dan pembuluh darah yang umumnya jarang-jarang dari G. archeomenardii ke G. praemenardii dan G. menardii s.1 (menardii A dan B) telah mencegah mereka sebagai penanda Miosen Tengah dan Akhir. Meskipun ada Zona Globorotalia menardii pada Miosen Tengah, hal itu hanya diartikan sebagai zona interval dan bukan sebagai zona penanda. Spesies menardiform menjadi berguna hanya jika ada pengembangan secara cepat selama Pliosen dengan beberapa berhidup pendek seperti G. multicamerata, G. miocenica, G. exilis dan G. pertenuis. Pembuluh darah menjadi berkembang, tetapi hanya di daerah Atlantis, di mana G. miocenica dan G. exilis digunakan sebagai penanda zona. Sekali lagi, di daerah Atlantis mereka mencul di daerah cekungan terbuka. Dalam daerah Karibia/Teluk Meksiko, sebagai contoh, mereka berkembang baik di situs DSDP dan di Jamaika. Dalam area yang marjinal yang termasuk ke dalam pulau Cubagua dan Tanjung Araya di Venezuela dan Republik Domimika, bentuk-bentuk ini tidak berkembang atau absen bersamaan. Hal sama terjadi di daerah IndoPasifik, di mana taksa ini tidak berkembang dan kemudian sulit berkembang untuk digunakan dalam stratigrafi. Garis G. merotumida-plesiotumida-tumida, terbentuk di Miosen Akhir, telah digunakan oleh Banner & Blow (1965b) dan Blow (1969) untuk mencirikan zona N16 dan N18. Perubahan morfologi sulit dicirikan dan dikenali, khususnya di bagian awal garis keturunan, di mana taksa digunakan dalam skema zonasi. Penempatan batas zona kemudian menjadi subjektif. Kemudian, garis keturunan berkembang secara terusmenerus hanya di daerah Indo/Pasifik, di mana juga banyak penyebaran di daerah Atlantis, dari Subzona Pliosen Awal Globorotalia margaritae sampai dekat ke Pliosen atas. Signifikan stratigrafi lainnya adalah G. tumida flexuosa, yang secara nyata berkembang di bawah kondisi baik dari keturunan G. tumida. Beberapa bentuk sudah ada dan berkembang di Pliosen Awal Indo/Pasifik, tempat di mana jenis aslinya dideskripsi. Di daerah berlintang rendah, tipe flexuosa diketahui dari Pleistosen Akhir, di mana mereka hilang lagi 80.000 tahun sebelumya. Dalam tempat sempit, atau dalam area luas, G. tumida flexuosa digunakan sebagai indeks yang berguna. Dua karakteristik spesies dari kelompok menardiform adalah G. fimbriata dan G. ungulata. Keduanya diketahui hanya berasal dari Holosen, dan Pleistosen Akhir. Kecenderungan gulungan Jejak gulungan spesies menardiform, khususnya Globorotalia menardii s.I., sudah didokumentasikan dalam beberapa golongan, utamanya di region Karibia (antara lain Bolli, 1950, 1970; Bermudez & Bolli, 1969;

Robinson, 1969; Lamb & Beard, 1972; Bolli & Premoli Silva, 1973), tetapi juga di Indo-Pasifik (Bandy, 1963; Bolli, 1964, 1966b). Dari data-data garis keturunan G. archeomenardii-praemenardii-menardii s.I. ini, ditarik kesimpulan berasal dari Zona Catapsydrax stainforthi sampai Zona Globorotalia fohsi robusta, di mana perubahan gulungan sinsitral mengambil tempat di daerah Karibia dekat bagian atas Zona Globorotalia menardii dan di Indo-Pasifik, berdasarkan bagian Bodjonegoro-I, ke Zona Globorotalia humerosa, di mana perubahan mendadak ke gulungan dekstral mengambil tempat yang berlanjut sampai Pliosen Akhir. Di Karibia, berdasarkan potongan Cubagua-I (Bermudez & Bolli, 1969), arah kecenderungan dari gulungan G. menardii s.I. berfluktuasi beberapa kali di antara dekstral dan sinistral melalui Zona Globorotalia acostaensis dan Globorotalia humerosa. Dan pada Bodjonegoro-I menjadi dektral yang selama hampir Pliosen Awal dan Tengah berubah menjadi sinistral di bagian atas dari Pliosen Akhir. Jejak yang sering berubah-ubah ini juga disebut oleh Robinson (1969) dari Jamaika dan sekarang telah ditemukan di Republik Dominika. Hal ini rupanya tipe areaKaribia dari region Atlantis. G. menardii s.I. sekarang tergulung sinistral di seluruh dunia. G. multicamerata-pertenuis-exilispseudomiocenica dan miocenica, semuanya terbatas di Pliosen Awal dan Tengah atau sebagian darinya, tergulung dekstral selama region Atlantis. Taksa ini bukan tipikal yang berkembang di Indo-Pasifik. Sebaliknya, garis keturunan G. tumida cenderung bergulung sinistral di seluruh dunia, sejak kemunculan pertamanya di Miosen Akhir sampai sekarang. Jarangnya pengecualian dari kecenderungan yang konstan ini, tetapi, terjadi. Disebutkan satu untuk G. exilisdi Jamaika, di mana sebelumnya spesies dengan gulung sinistral ini telah punah (Robinson, 1969). Pengecualian kecenderungan gulungan sinistral G. tumida ini ditemukan di sumur Jawa Bodjonegoro-I, di mana spesies dengan ringkas berubah menjadi dekstral di area batas zona Globorotalia humerosa dan Globorotalia margaritae. Secara keseluruhan, taksa ini ditempatkan di spesies menardiform Globorotalia, dengan pengecualian untuk kelompok G. tumida, yang mengikuti kecenderungan gulungan secara umum: acak dari Miosen Awal Catapsydrax stainforthi ke Zona Globorotalia fohsi robusta, berubah ke gulungan sinistral dari zona yang dekat dengan Zona Globorotalia menardii di alam Atlantik ke Halaman 223 Zona Globorotalia humerosa di Indo-Pasifik. Pengulangan flukuasi di antara sinistral dan dekstral di Atlantik (Karibia) selama Zona Miosen Akhir Globorotalia acostaensis dan humerosa. Kecenderungan gulungan dekstral di seluruh dunia selama Subzona Pliosen Awal Globorotalia margaritae margaritae ke dekat bagian atas Zona Pliosen Akhir Globorotalia tosaensis tosaensis. Di sana, perubahan mendadak menjadi gulungan sinistral berlanjut hingga sekarang. Pengecualian untuk kelompok G. tumida, dengan sedikit dan pengecualian yang singkat (lihat atas), gulungan sinistral selama jangka waktunya. Globorotalia menardii dan subspesiesnya

Telah disetujui secara umum bahwa spesimen Globortalia menardii yang aslinya dideskripsi dari pantai Rimini (pesisir Adriatik) bukan bentuk yang sekarang tetapi dari sebuah pengolahan ulang dekat singkapan pesisir Miosen. Stainforth, Lamb, & Jeffors (1978) meminta Komisi Nomenklatur Zoologi untuk menekan lektotipe Globorotalia menardii (Parker, Jones, & Brady, 1865) dipilih oleh Banner & Blow (1960a) dari material Brady sekarang dari lepas pantai Isle of Man. Mereka mengusulkan penempatan ulang lektotipe yang ada sekarang ini dari Atlantik dengan neotipe dari Miosen Akhir potongan Senigallia, selatan Rimini. Keduanya untuk alasan stratigrafik dan geografik, permintaan diberikan.Tetapi, Komisi Zoologi belum mengambil keputusan, kami di sini melanjutkan untuk membagi kompleks menardii ke dalam Miosen sampai Pliosen Awal Globorotalia menardii A dan B dan Pliosen sampai Holosen G. menardii menardii dan G. menardii cultrata; kelompok ini didiskusikan di catatan taksonomi selanjutnya. Seabaiknya permintaan dari Stainforth et al, disetujui secepatnya oleh Komisi Nomenklatur Zoologi, akan segera dibutuhkan untuk menentukan Miosen G menardii A menjadi sinonim dari usulan baru neotipe G. menardii. Kemudian, bila bentuk menardii yang lebih muda telah dipertimbangkan cukup berbeda, nama baru bisa ditemukan untuk mereka; lektotipe Banner & Blow sekarang ini bisa mestinya ada di sini.

limbate intercameral sutures di sisi spiral., di mana G. praemenardiitidak ber-limbate., dan memiliki perbandingan 6 berbanding 5 kamar pada whorl terakhirnya. Kemudian, individu kamar G. praemenardii A sedikit menebal di sisi spiral dan test di tampak ekuatorial sedikit tidak lobate, dibandingkan G. praemenardii. Miosen Tengah G. menardii menunjukkan kecenderungan variasi seperti yang dituknjukkan, sebagai contoh, oleh Bolli (1957). GLOBOROTALIA MENARDII B Gambar 34.2-4; 6, 10, 11 Jenis referensi: Globorotalia menardii BBolli, 1970, hal. 582, par. 5, gambar 5-7 Globorotalia menardii B dikenalkan oleh Bolli (1970) sebagai bentuk intermediet antara G. menardii A dan G. multicamerata. Kemunculan pertama G. menardii B di Zona Globorotalia margaritae. Berkembang dari G. menardii A dengan pengingkatan jumlah kamar di whorl terakhir, 7-7 , berbanding 5-6. Sebagai hasilnya, spesimen umumnya sedikit lebih besar dalam diameternya serta periferal keel yang lebih tebal dan intercameral sutures.

Catatan taksonomi GLOBOROTALIA Bolli

ARCHEOMENARDII

Gambar 32.6; 9, 12 Jenis referensi: Globorotalia archeomenardii Bolli, 1957c, hal. 119, par. 28, gambar 11a-c. Spesies kecil dengan diameter hanya sekitar 0,3 mm ini memiliki dinding kamar tipis dengan keel halus. Lebih lanjut, dibandingkan G. praemenardii yang lebih besar, sisi spiralnya lebih konveks dan perifer ekuatorial tidak lobate GLOBOROTALIA PRAEMENARDII Cushman & Stainforth Gambar 32.7; 6, 9, 12 Jenis referensi: Globorotalia praemenardii Cushman & Stainforth, 1945, hal. 70, par. 13, gambar 14a-c. Spesimen representatif spesies ini berukuran sekitar 0,5 mm lebih besar daripada G. archeomenardii dan memilik bentuk perifer ekuatorial yang lebih lobate. Di Trinidad, tempat di mana G. praemenardii dideskripsi, taksonnya biasanya jarang ditemukan, dan di zona Globorotalia foshi biasanya diikuti kehadiran asalnya, G. praemenardii, sering absen. Dasar hubungan antara bentuk transisi dua taksa sulit dibuktikan. GLOBOROTALIA MENARDII A Gambar 34.1; 6, 10, 12 Jenis referensi: Globorotalia menardii A Bollie, 1970, hal. 582, par. 5, gambar 1-4. Miosen Tengah Globorotalia menardii (di sini disebut Globorotalia menardii A, dikenalkan Bolli (1970)) berkembang dari G. praemenardiidengan perkembangan periferal keel yang jelas, dan memiliki

Вам также может понравиться