Вы находитесь на странице: 1из 42

Diterbitkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal PNFI Depdiknas
Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional maupun global, sehingga mampu membangun insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dalam penyelenggaraan pendidikan nasional bertumpu pada tiga tema, yaitu: 1) Pemerataan dan perluasan akses, 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan 3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, sebagai salah satu unit utama Departemen Pendidikan Nasional, dalam menindaklanjuti ketiga tema tersebut di bidang pembinaan kursus dan kelembagaan, mengembangkan program sebagai berikut: Tema Pertama: Pemerataan dan Perluasan Akses, dilaksanakan melalui penyelenggaraan berbagai program yang mengarah pada pembekalan kepada warga belajar tentang pengetahuan, keterampilan sikap, dan kepribadian profesional yang berbasis pada pendidikan kecakapan hidup, untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat baik pada spektrum pedesaan, perkotaan, nasional, dan internasional, yaitu: 1) Kursus Wirausaha Kota (KWK), 2) Kursus Wirausaha Desa (KWD), 3) Kursus Para Profesi (KPP), dan 4) Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) kerjasama SMK/Politeknik/BLK. Selain itu pada tahun 2009 ini, Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga mengembangkan program kewirausahaan pemuda, antara lain: 1) Program Kewirausahaan Pemuda Melalui Lembaga Kepemudaan, 2) Program Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP), dan 3) Program Kewirausahaan Pemuda melalui Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (SP3). Tema Kedua : Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing, dilaksanakan melalui pengembangan berbagai standar kursus dan kelembagaan, seperti: Standar Kompetensi Lulusan melalui Uji Kompetensi, Peningkatan Mutu Penguji, Pembentukan Lembaga Sertifikasi, Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK), memfasilitasi

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Lembaga Sertifikasi dan Tempat Uji Kompetensi, serta kelembagaan kursus dan lembaga PNFI lainnya. Tema Ketiga: Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik, dilaksanakan melalui program subsidi dukungan operasional kursus dan kelembagaan serta pelatihan, Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lembaga Kursus dan Pelatihan, Kursus Kreatif, pembinaan organisasi profesi/mitra kursus, Pemberian Anugerah Widya Bakti Kursus, Penyelenggaraan Lomba Lembaga Kursus Berprestasi Tingkat Nasional, Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Kursus dan Kelembagaan, serta program lain yang bertujuan meningkatkan akuntabilitas dan citra publik lembaga PNFI di masyarakat. Misi dan tujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal melalui program dan kegiatan tersebut di atas adalah memberikan bekal kecakapan hidup yang bermutu dan relevan dengan dunia usaha/dunia industri, yang dapat dijadikan bekal bagi peserta didik untuk bekerja mencari nafkah demi peningkatan kualitas kehidupannya. Akhirnya dengan terbitnya pedoman ini diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi para pengelola PLS/PNFI, utamanya yang membidangi pembinaan kursus dan kelembagaan PNFI, sehingga Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dalam pedoman ini dapat terlaksana dengan baik.

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Jakarta, 10 Februari 2009 Direktur Jenderal,

Hamid Muhammad, P.hD NIP. 19590512 198311 1 001

ii

KATA SAMBUTAN
Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Assalamualaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena kita masih diberi rahmat dan hidayah oleh-Nya dalam menjalankan tugas-tugas untuk kemaslahatan bangsa dan negara, khususnya untuk kemajuan pemuda Indonesia. Saya menaruh respek atas inisiatif Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), dalam hal ini Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, yang membuat kebijakan penyelenggaraan Program Kemitraan Pendidikan Kewirausahaan Pemuda, atau Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bagi pemuda, melalui kerjasama sinergis dengan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemennegpora). Kebijakan sinergis ini diharapkan mampu mengakselerasi upaya pemberdayaan, pengembangan, dan perlindungan bagi pemuda. Program PKH ini pada prinsipnya selaras dengan paradigma pemuda sebagai kategori sosial (social category), seperti yang diintrodusir oleh Menpora Dr. Adhyaksa Dault, M.Si sejak awal memimpin Kemennegpora. Dari perspektif kekinian, di tengah tantangan dan kendala yang dihadapi pemuda, pemerintah sebagai penyelenggara negara sudah sepatutnya melakukan pemberdayaan, pengembangan, dan perlindungan bagi pemuda, sebagai upaya mempercepat pencapaian kesejahteraan rakyat. Program ini diharapkan mampu memacu pemuda untuk menghadapi tantangan kekinian dalam rangka meniti masa depan yang lebih bermartabat. Program PKH bagi pemuda yang didanai oleh Anggaran Tahun 2009 Depdiknas ini, memang kontekstual dengan kebutuhan para pemuda di berbagai daerah khususnya yang tersebar di pedesaan. Sebagaimana diketahui, Program PKH bagi pemuda akan menyentuh tiga program pokok yakni Program SP-3, Program KUPP, dan Program Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Kepemudaan. Ketiga program di atas memiliki karakteristik masing-masing sehingga memerlukan pedoman/panduan/acuan demi pemahaman lebih lanjut. Untuk itulah, diterbitkan buku Pedoman Kemitraan Pendidikan

iii

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Kewirausahaan Pemuda. Semoga buku pedoman ini dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai substansi dan teknis penyelenggaraan program kemitraan ini, untuk akhirnya mampu membawa kemaslahatan bagi pemuda Indonesia. Bilahitaufik Wal Hidayah. Wassalamualaikum Wr.Wb. Jakarta, 11 Februari 2009 Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga,

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Drs. Wafid Muharram, MM

iv

KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas
Data strategis BPS bulan Agustus 2008 menunjukkan jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 111,4 juta orang. Dari jumlah tersebut tercatat 9,42 juta (8,48%) orang, merupakan penganggur terbuka yang berdomisili di pedesaan 4.186.703 orang (44,4%) dan di perkotaan 5.240.887 orang (55,6%), Selanjutnya penduduk miskin Indonesia saat ini mencapai 34,96 juta orang (15,42%) dengan komposisi 22.189.122 orang (63%) berada di desa dan 12.770.888 orang (37%) di kota. Berdasarkan fakta diatas sangat diperlukan upaya-upaya untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan. Upaya yang ditempuh Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal, Departemen Pendidikan Nasional yaitu dengan menyelenggarakan program Kursus dan Pelatihan yang berbasis pendidikan kecakapan hidup (Lifeskills). Program tersebut antara lain Kursus Wirausaha Desa (KWD), Kursus Wirausaha Kota (KWK), PKH kerjasama SMK/Poltek/BLK, Kursus Wirausaha Pemuda melalui Lembaga Kepemudaan, Kelompok Usaha Pemuda Produktif, Kursus Wirausaha melalui Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) yang mempunyai tujuan agar peserta didik dapat bekerja dan/atau usaha mandiri/berwirausaha, serta program Kursus Para-Profesi (KPP) yang diharapkan menghasilkan peserta didik yang dapat bekerja di dalam maupun di luar negeri. Berkaitan dengan hal tersebut, dipandang perlu menerbitkan pedoman untuk memberikan panduan kepada lembaga-lembaga yang berkeinginan untuk mengakses program-program di atas, serta stakeholder lainnya, Semoga upaya mulia kita ini, mendapat Ridho dari Allah SWT, amin.

Jakarta, 9 Januari 2009 Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan,

Dr. Wartanto, M.M. NIP. 131865020

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang B.Pengertian C.Tujuan Pedoman D.Tujuan Program : RUANG LINGKUP A.Penyelenggara Program B.Peserta Program C.Jenis Keterampilan/Vokasi E.Pemanfaatan Dana : PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL A.Penyusunan Proposal B.Mekanisme Pengajuan Proposal C.Waktu Pengajuan proposal i v vi 1 1 3 3 3 5 5 5 7 7 9 9 9 10

BAB II

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

BAB III

BAB IV : PENILAIAN PROPOSAL DAN PENETAPAN LEMBAGA A.Tim Penilai B.Mekanisme Penilaian Proposal C.Penetapan Penyelenggara Program D.Penyaluran Dana BAB V : INDIKATOR KEBERHASILAN, PENGENDALIAN MUTU DAN PELAPORAN A. Indikator Keberhasilan B. Pengendalian Mutu C.Pelaporan

11 11 13 13 14

15 15 15 16 17

BAB VI : PENUTUP

vi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data BPS Februari 2008, jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak 9,43 juta orang (8,46%) per Agustus 2008 berjumlah 9,39 juta orang ( 8,39 %) dari total angkatan kerja sekitar 111,4 juta orang. pengangguran terbuka didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) besar 17,26 %, Sekolah menengah Atas (SMA) sebesar 14,31 %, Perguruan Tinggi (PT) 12,59%, Diploma 11,21 %, lulusan SMP, 9,39 % dan lulusan Sekolah Dasar (SD) 4,57 %, dari jumlah penganggur. Jumlah penganggur tersebut diperkirakan akan bertambah dengan adanya krisis keuangan global sebesar 20 juta orang sehingga dari jumlah penganguran di tahun sebelumnya sebesar 190 juta orang, akan bertambah menjadi 210 juta orang di tahun 2009. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia, antara lain: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan antara supply and demand). Kedua, kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match), Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai (unskill labour), Keempat, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global, dan Kelima, terbatasnya sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian. Dari kelima faktor tersebut,

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

faktor pertama, kedua dan ketiga merupakan faktor dominan yang menyebabkan pengangguran di Indonesia. Dari gambaran tersebut di atas maka perlu dikembangkan program-program kewirausahaan pemuda dalam rangka mempercepat penurunan angka pengangguran. Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi pula. Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya pengangguran diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, trafficing, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional. Oleh karena itu, Departemen Pendidikan Nasional bersama Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga memandang perlu untuk mengadakan program Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Kepemudaan (LK), sebagai salah satu solusi mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, dan masalah sosial lainnya dalam pemberdayaan, pengembangan, dan perlindungan pemuda.

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka Pedoman Program Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Kepemudaan ini disusun, dalam rangka memberikan panduan kepada pengelola program, lembaga kepemudaan, dan stakeholders lainnya untuk melaksanakan program sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

B. Pengertian
Yang dimaksudkan dengan Program Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Kepemudaan adalah: Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang diselenggarakan secara khusus untuk memberikan kesempatan belajar bagi pemuda usia produktif agar memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan yang ditopang oleh sikap mental kreatif, inovatif, profesional, bertanggung jawab, serta berani menanggung resiko dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya sebagai bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya.

C. Tujuan Pedoman
Sebagai panduan bagi pengelola program, lembaga kepemudaan, serta stakeholders lainnya dalam proses perencanaan, pengusulan program, penyaluran dana, pengawasan, dan pelaporan penyelenggaraan program Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Kepemudaan.

D. Tujuan Program
Tujuan penyelenggaraan program Kewirausahaan Pemuda adalah: 1) Memberdayakan lembaga kepemudaan untuk berpartisipasi dalam pengentasan pengangguran dan kemiskinan; berpartisipasi dalam upaya mengurangi angka pengangguran.

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

2) Memberdayakan para pemuda usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental sesuai dengan kebutuhan/peluang pasar kerja pada dunia usaha/dunia industri (DUDI) dan/atau berusaha mandiri;

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

BAB II RUANG LINGKUP


A. Penyelenggara Program
1. Lembaga penyelenggara program adalah: 1. OKP, LSM Kepemudaan, Yayasan yang bergerak di bidang kepemudaan, Sentra Pemberdayaan Pemuda, Sentra Kewirausahaan Pemuda, dan lembaga kepemudaan lainnya. 2. Untuk pengembangan model pendidikan kewirausahaan pemuda, Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Propinsi atau nama lain yang sejenis dapat mengajukan proposal penyelenggaraan program kepada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) atau Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PNFI) setempat 2. Persyaratan penyelenggara program : a. Berbadan hukum/memiliki akte notaris dan atau memiliki AD/ART dan SK Kepengurusan, b. Memiliki rekening bank dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atas nama lembaga (bukan rekening dan NPWP pribadi). c. Memiliki jaringan mitra kerja yang relevan dengan jenis keterampilan yang dibelajarkan. d. Sanggup melaksanakan proses pembelajaran yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan.

B. Peserta Program
1. Kriteria Kriteria peserta program adalah:

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

a. Pemuda usia produktif (18-35 tahun), b. Menganggur c. Berasal dari keluarga tidak mampu; d. Minimal dapat baca, tulis, hitung; e. Memiliki kemauan untuk belajar dan bekerja, dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Peserta Program.
PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

2. Rekrutmen dan Seleksi a. Lembaga penyelenggara program melakukan rekrutmen dan seleksi peserta program. b. Rekrutmen dan seleksi dapat dilakukan baik sendiri maupun dengan pihak lain. c. Lembaga kepemudaan tingkat nasional dapat mengajukan peserta program sejumlah 50 sampai dengan 75 orang. d. Lembaga kepemudaan tingkat Propinsi dapat mengajukan peserta program sejumlah 25 sampai dengan 50 orang. e. Lembaga kepemudaan tingkat Kabupaten/Kota dapat mengajukan peserta program sejumlah 15 sampai dengan 25 orang. 3. Fasilitas dan Program Pembelajaran a. Fasilitas pembelajaran yang menjadi tanggungjawab lembaga penyelenggara, diantaranya: gedung, mebeler, alat-alat praktek, dan sebagainya. b. Lembaga penyelenggara wajib menyusun kurikulum dan bahan ajar sesuai dengan peluang dan kebutuhan dunia kerja dan/atau usaha mandiri.

c. Lembaga penyelenggara wajib menyediakan tenaga pendidik/instruktur yang kompeten di bidangnya. d. Lembaga penyelenggara wajib melakukan evaluasi di akhir kegiatan pembelajaran. e. Sebagai tindak lanjut program, lembaga penyelenggara dapat melakukan pendampingan untuk merintis usaha mandiri.

C. Jenis Keterampilan/Vokasi
Keterampilan yang diselenggarakan dalam program kewirausahaan pemuda adalah jenis keterampilan yang sesuai dengan peluang usaha dan kebutuhan dunia kerja, antara lain:

D. Pemanfaatan Dana
Komposisi penggunaan dana sebagai berikut: 1. Biaya manajemen (maksimal 10%), dipergunakan untuk keperluan manajemen penyelenggaraan program, misalnya: honorarium pengelola, penyusunan proposal, biaya rapat-rapat, dan biaya-biaya lain yang menunjang kelancaran penyelenggaraan program.

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

2. Biaya penyelenggaraan Pelatihan (maksimal 40%), dipergunakan untuk publikasi, rekrutmen Peserta Program, honorarium pendidik, bahan dan peralatan praktek, laporan dan dokumentasi, bahan habis pakai termasuk ATK, dan biaya operasional tidak langsung seperti biaya daya dan jasa, pemeliharaan peralatan serta biaya operasional lainnya yang menunjang proses pembelajaran. 3. Biaya Pemandirian Usaha/Modal (minimal 50%), dipergunakan untuk kepentingan pembelian bahan dan alat oprasional untuk pemandirian.

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

BAB III PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL


A. Penyusunan Proposal
1. Lembaga yang berminat sebagai penyelenggara program Kewirausahaan Pemuda menyusun proposal yang meliputi asepk-aspek: a) What ; apa jenis keterampilan yang akan diusulkan dan apa tujuannya, b) Why: mengapa program itu diusulkan, c) Who: siapa/ lembaga penyelenggaranya, siapa calon instruktur, dan siapa calon warga belajarnya, d) When: kapan program itu akan dilaksanakan, e) Where: di mana program akan dilaksanakan, dan f) How: bagaimana rencana penyelenggaraannya. 2. Proposal dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara program, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung, dan memperoleh rekomendasi dari kepala dinas yang menangani kepemudaan minimal di tingkat Kabupaten/ Kota setempat.

B. Mekanisme Pengajuan Proposal


1. Lembaga Kepemudaan Tingkat Nasional calon penyelenggara program mengirimkan proposal ke Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan di Jakarta atau ke P2PNFI/BPPNFI dengan tembusan kepada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda. 2. Lembaga Kepemudaan Tingkat Propinsi/Kabupaten/ Kota calon penyelenggara program mengirimkan proposal ke Dinas Pendidikan Propinsi dengan tembusan ke Dinas Propinsi yang menangani kepemudaan.

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

C. Waktu Pengajuan Proposal


Waktu pengajuan proposal dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2009.

10

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

BAB IV

PENILAIAN PROPOSAL DAN PENETAPAN LEMBAGA

A. Tim Penilai
PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Tim penilai proposal terdiri atas: 1. Tim Penilai Pusat a. Tim Penilai Pusat dibentuk oleh Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas, b. Tim Penilai Pusat bertanggungjawab kepada: 1. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas, 2. Deputi Bidang Kepemimpinan Pemuda, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. c. Tim Penilai Pusat minimal terdiri atas Tim dari Depdiknas dan Tim dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, d. Tim Penilai terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 5 orang anggota. 2. Tim Penilai Regional: a. Tim Penilai Regional dibentuk oleh Kepala P2PNFI atau Kepala BPPNFI untuk wilayah regional masing-masing sebagaimana terlampir, b. Tim Penilai Regional bertanggungjawab kepada Kepala P2PNFI/BPPNFI

11

c. Tim Penilai Regional terdiri dari unsur P2PNFI/ BPPNFI, dan Dinas yang menangani kepemudaan setempat, d. Tim Penilai Regional terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 3 orang anggota, e. Tim Penilai Regional didukung oleh sekretariat Tim Penilai yang terdiri dari unsur P2PNFI/BPPNFI, dan Dinas yang menangani kepemudaan setempat 3. Tim Penilai Provinsi: a. Tim Penilai Provinsi dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, b. Tim Penilai Provinsi bertanggungjawab kepada : 1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, 2. Kepala Dinas Provinsi yang menangani masalah kepemudaan c. Tim Penilai Provinsi terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 1 orang anggota atau lebih, sesuai anggaran yang tersedia. d. Tim Penilai Provinsi didukung oleh sekretariat Tim Penilai yang terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas yang menangani masalah kepemudaan. 4. Tim Penilai bertugas : a. Meneliti dan menilai kelengkapan dokumen proposal yang diusulkan, b. Menilai kelayakan program yang diajukan oleh lembaga kepemudaan, c. Melakukan verifikasi (visitasi) ke lapangan, d. Melaporkan hasil penilaian kepada penanggungjawab program.

12

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

B. Mekanisme Penilaian Proposal


1. Penilaian proposal dilaksanakan melalui dua tahap yaitu: a) Penilaian administrasi, dan b) Penilaian substansi/teknis, 2. Penilaian kelengkapan administrasi dilakukan dengan cara melakukan pengecekan terhadap kelengkapan yang disyaratkan, 3. Penilaian substansi/teknis dilakukan terhadap proposal yang telah lolos pada penilaian kelengkapan administrasi melalui penilaian proposal dan verifikasi (visitasi) ke lapangan, 4. Setiap tahapan penilaian, dibuatkan Berita Acara Penilaian, yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai, 5. Tim Penilai menyampaikan lembaga kepemudaan yang telah lolos penilaian kepada Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, atau Kepala P2PNFI/ BPPNFI, atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi untuk ditetapkan sebagai penyelenggara program.

C. Penetapan Penyelenggara Program


1. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, atau Kepala P2PNFI/BPPNFI, atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; berdasarkan hasil Tim Penilai, menetapkan lembaga kepemudaan sebagai penyelenggara program, 2. Surat Keputusan (SK) Hasil Penetapan lembaga kepemudaan sebagai penyelenggara program tingkat regional dan tingkat provinsi disampaikan kepada Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Depdiknas dan Asdep Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. 3. Penetapan lembaga kepemudaan penyelenggara program untuk tingkat pusat, dilakukan mulai bulan April

13

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

2009 s.d. September 2009. Penetapan akan diakhiri pada saat kuota telah terpenuhi tanpa menunggu akhir periode.

D. Penyaluran Dana
Mekanisme penyaluran dana dilakukan sebagai berikut: 1. Ketua lembaga kepemudaan yang ditetapkan sebagai penyelenggara program menandatangani akad kerjasama dengan: a. Tingkat Pusat dengan Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan atau Kepala P2PNFI/BPPNFI, b. Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. 2. Setelah penandatangan SK penetapan dan akad kerjasama, Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, atau Kepala P2PNFI/BPPNFI, atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi mengajukan usulan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), untuk membayarkan/ mengirimkan dana penyelenggaraan program ke rekening lembaga kepemudaan sebagai penyelenggara program. 3. Setelah menerima dana, lembaga kepemudaan sebagai penyelenggara Program menyampaikan surat pemberitahuan bahwa dana telah diterima dan akan segera melaksanakan program/kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan kepada: a. Tingkat Pusat kepada Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan atau kepada Kepala P2PNFI/ BPPNFI, dengan tembusan kepada Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda, Kemenpora; b. Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dengan tembusan kepada Kepala Dinas propinsi yang menangani kepemudaan setempat.

14

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN, PENGENDALIAN MUTU DAN PELAPORAN


A. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program dapat dilihat dari: 1. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan keahlian bagi pemuda binaan untuk membentuk usaha mandiri atau bekerja, 2. Terbentuknya kelompok usaha mandiri.

B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan


PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Pengendalian mutu dan pengawasan terhadap pelaksanaan Program perlu dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan pencitraan publik. Pengendalian mutu dilakukan melalui monitoring, evaluasi, dan pelaporan. Pengendalian dilakukan oleh unsur Internal dan Eksternal, antara lain: 1. Departemen Pendidikan Nasional, 2. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, 3. P2PNFI/BPPNFI, 4. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 5. Dinas Pemuda dan Olahraga/Instansi yang menangani program kepemudaan Provinsi, 6. Instansi/Lembaga yang memiliki wewenang melakukan fungsi pengawasan. Pengendalian mutu dan pengawasan meliputi aspekaspek administrasi, manajemen pelaksanaan, tingkat pencapaian, dan penggunaan anggaran Program Kewirausahaan Pemuda.

15

C. Pelaporan
Penyelenggara program wajib membuat dan menyampaikan laporan sesuai dengan format terlampir. Laporan disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu setelah program pembelajran berakhir. Penyampaian laporan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : Lembaga kepemudaan penyelenggara program diwajibkan membuat dan menyampaikan laporan secara tertulis sesuai dengan format terlampir. Laporan disampaikan paling lambat 2 minggu setelah akhir masa program pembelajaran kepada: a. Tingkat Pusat kepada Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, dengan tembusan kepada Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda, Kemenpora; b. Tingkat Regional kepada Kepala P2PNFI/BPPNFI, dengan tembusan kepada Kepala Dinas yang menangani kepemudaan setempat; c. Tingkat Provinsi kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dengan tembusan kepada Kepala Dinas yang mengelola Program SP-3 setempat.

16

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

BAB VI PENUTUP
Program kewirausahaan pemuda yang dirancang sebagai program sinergis antara Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora), memerlukan pemantapan dalam hal proses persiapan dan pelaksanaannya. Sehubungan dengan ini, dipandang perlu untuk menerbitkan pedoman ini agar dapat menjadi acuan, rujukan, dan petunjuk bagi semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan penyelenggaraan program tersebut. Program kewirausahaan pemuda yang dirancang oleh Depdiknas dan Kemenegpora ini, diharapkan dapat mengakselerasi penyelesaian masalah-masalah sosial khususnya untuk mengurangi angka pengangguran dan mengentaskan kemiskinan, dalam rangka mencapai masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan bermartabat.
Apabila ada hal yang belum jelas, dapat menghubungi Kelompok Kerja (Pokja) program kewirausahaan pemuda pada Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan dengan nomor Telepon 021-5725504, 021-5738325 Fax. 021-57904363/5725041, 021-5738325 dan dapat mengunjungi website www.infokursus.net

17

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

LAMPIRAN 1
SISTEMATIKA PROPOSAL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
A. JUDUL 1. Judul program KEWIRAUSAHAAN PEMUDA MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN, Berisi informasi tentang : a) Jenis keterampilan yang akan diselenggarakan b) Karakteristik umum warga belajar/peserta didik c) Nama, alamat, identitas, dan perijinan lembaga Contoh :
PROPOSAL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN Bidang: Menjahit Pemuda di Dk. Kedung Mojo, Ds. Kedung Sukodani Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

18

Diajukan oleh: KARANG TARUNA MOJOPAHIT Desa Kedung Sukodani, Kec. Balongbendo Kab. Sidoarjo, Prov. Jawa Timur Telp. 2009

B. KATA PENGANTAR C. HALAMAN REKOMENDASI Surat rekomendasi yang menjelaskan bahwa proposal yang diajukan layak dipertimbangkan untuk menjadi penyelenggara program kewirausahaan pemuda. Surat rekomendasi berasal dari: 1. Subdin PLS Kab/Kota atau UPTD SKB untuk proposal yang diajukan ke P2PNFI, BPPNFI, atau Dinas Pendidikan Provinsi. 2. Subdin PLS Provinsi/Subdin yang menangani program Kepemudaan atau P2PNFI/BPPNFI, untuk proposal yang diajukan ke Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Ditjen PNFI, Depdiknas. D. Bukti akad kerjasama bagi lembaga yang akan menempatkan lulusannya ke DUDI. E. DAFTAR ISI 1. BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian tentang: a. Latar Belakang Gambaran tentang masalah dan tantangan yang dihadapi para pemuda, dan upaya yang ditempuh untuk mengatasinya. Pentingnya program kewirausahaan pemuda melalui lembaga kepemudan dalam rangka pemberdayaan, pengembangan, dan perlindungan pemuda. b. Maksud Menjelaskan maksud penyelenggaraan bidang keterampilan yang akan dilatihkan. c. Tujuan Menjelaskan tujuan penyelenggaraan program kewirausahaan pemuda secara ringkas, padat,

19

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

terukur, dan relevan dengan pendidikan kecakapan hidup yang akan diselenggarakan. 2. BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM Berisi uraian tentang: a. Organisasi penyelenggara: lembaga penyelenggara dan struktur organisasi, penanggungjawab program dilengkapi dengan kualifikasi dan kompetensi. b. Sasaran: siapa sasarannya dengan kriteria: usia, pendidikan, dan latar belakang sosial ekonomi. c. Narasumber/Pendidik/Instruktur: Kualifikasi, kompetensi, dan pengalaman dilengkapi dengan sertifikat. d. Fasilitas yang dimiliki: jelaskan jenis dan jumlah serta kepemilikan gedung dan sarana prasarana pembelajaran teori dan praktek. e. Tempat pelaksanaan: jelaskan lokasi pembelajaran teori dan praktek. f. Kurikulum: jelaskan kurikulum yang dipakai dalam proses pembelajaran (harus berbasis kompetensi). g. Bahan ajar yang digunakan: jelaskan judul dan jenisnya. h. Evaluasi dan uji kompetensi: jelaskan bentuk evaluasi dan sertifikasi kompetensi yang akan dilakukan. i. Networking: rencana organisasi, lembaga yang akan diajak kerjasama. 3. BAB III LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN a. Tahap persiapan Jelaskan tahap-tahap mulai dari memperoleh peluang kerja/wirausaha, penyusunan proposal, Rekrutmen calon peserta didik, penyusunan

20

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

kurikulum dan bahan ajar. b. Proses Pembelajaran Jelaskan secara rinci tahap-tahap pembelajaran teori dan praktek termasuk waktu dan jadual. c. Proses sertifikasi Jelaskan dimana, kapan, dan lembaga sertifikasi. d. Proses penempatan Jelaskan proses dan jadual penempatan lulusan ke DUDI/wirausaha. 4. BAB IV RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN Jelaskan secara rinci penggunaan anggaran dengan mengacu pada pedoman. 5. BAB V TOLOK UKUR KEBERHASILAN a. Jelaskan berapa jumlah peserta didik yang berhasil menyelesaikan kegiatan pembelajaran sampai tuntas (bersertifikat). b. Jelaskan berapa jumlah peserta didik yang disalurkan bekerja/berwirausaha. c. Jelaskan kesanggupan untuk melaporkan pelaksanaan program (success story). d. Jelaskan kesanggupan mengadministrasikan kegiatan dengan tertib. 6. LAMPIRAN a. Legalitas lembaga: 1) Akta notaris/badan hukum lembaga. 2} Surat rekomendasi sesuai dengan persyaratan. 3) Rekening dan NPWP atas nama lembaga 4) Penghargaan/bukti sukses yang pernah dicapai lembaga b. Dokumen pendukung:
PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

21

1) Struktur organisasi 2) Daftar nama pendidik (identitas dilengkapi dengan ijazah, sertifikat dan penghargaan yang relevan) 3) Daftar fasilitas pembelajaran teori dan praktek yang dimiliki lembaga.
Catatan : daftar nama peserta didik dan jadual pembelajaran wajib dilampirkan pada saat penandatanganan AKAD kerjasama.

22

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

LAMPIRAN 2
KOP LEMBAGA YANG MEMBERIKAN REKOMENDASI
REKOMENDASI Nomor: ....................... Berdasarkan hasil verifikasi lembaga dan dokumen proposal yang diajukan, dengan ini kami memberikan rekomendasi kepada: Nama lembaga : ............................................................... Penanggung jawab : ............................................................... Alamat lembaga : ............................................................... Telp. .................... Fax. ......................... Untuk ikut berkompetisi sebagai calon penyelenggara program ...................., dengan jenis keterampilan ......................................... Apabila proposal disetujui, kami bersedia ikut membina dan memantau pelaksanaan program oleh lembaga tersebut di atas. Demikian, rekomendasi ini diberikan untuk digunakan sebagaimana mestinya. ........................., .................2009 Tanda tangan dan cap stempel lembaga pemberi rekomendasi
PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Nama lengkap NIP........................

23

LAMPIRAN 3
SISTEMATIKA LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang: Jelaskan cara memperoleh MoU peluang kerja atau wirausaha oleh lembaga pengusul dan pengalaman dalam melaksanakan program Kewirausahaan Pemuda atau sejenisnya. Pengertian: jelaskan pengertian bidang keterampilan yang akan dilatihkan. Tujuan: jelaskan tujuan penyelenggaraan program Kewirausahaan Pemuda dengan rumusan yang singkat, padat dan terukur serta relevan dengan Pendidikan Kecakapan Hidup yang akan diselenggarakan BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM Berisi uraian tentang : Organisasi penyelenggara: lembaga penyelenggara dan struktur organisasinya, penanggungjawab program dilengkapi dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki. Sasaran : jumlah sasaran/garapan yang dilatih sesuai akad kerjasama (criteria sasaran: usia, pendidikan, dan latar belakang social ekonomi) Narasumber/Pendidik/Instruktur: jelaskan narasumber selama proses pelaksanaan (kualifikasi, kompetensi dan pengalaman dilengkapi dengan sertifikat yang dimiliki) Fasilitas yang dimiliki: jelaskan fasilitas yang digunakan

24

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

BAB III LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN Tahap persiapan Jelaskan tahap-tahap mulai dari memperoleh MoU penempatan kerja/rencana wirausaha, penyusunan proposal, Rekrutmen calon peserta didik, penyusunan kurikulum dan bahan ajar. Proses Pembelajaran Jelaskan secara rinci tahap-tahap pembelajaran teori dan praktek termasuk waktu dan jadual yang telah dilaksanakan. Proses sertifikasi Jelaskan dimana, kapan, dan dengan lembaga sertifikasi kompetensi yang telah dilaksanakan. Proses penempatan/wirausaha. Jelaskan proses dan jadual penempatan lulusan ke DUDI/wirausaha.

25

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

selama proses pembelajaran (jenis dan jumlah serta kepemilikan gedung dan sarana prasarana pembelajaran teori dan praktek). Tempat pelaksanaan: jelaskan lokasi pembelajaran teori dan praktek selama proses pembelajaran. Kurikulum: jelaskan kurikulum yang dipakai dalam proses pembelajaran (harus berbasis kompetensi) yang telah dilaksanakan. Bahan ajar yang digunakan: jelaskan judul dan jenis bahan ajar yang telah digunakan dalam proses pembelajaran. Evaluasi dan uji kompetensi: jelaskan bentuk evaluasi dan sertifikasi kompetensi yang dilakukan. Jaringan kerja : jelaskan dinas/instansi/organisasi/dudi yang diajak bekerjasama dalam proses pelaksanaan kegiatan.

BAB IV PENGGUNAAN ANGGARAN Jelaskan secara rinci penggunaan anggaran selama pelaksanaan kegiatan. BAB V HASIL KEGIATAN Jumlah peserta didik yang memperoleh sertifikat. Jumlah peserta didik yang disalurkan bekerja. Jumlah peserta didik yang berusaha mandiri. BAB VI PENUTUP Masalah dan Kendala Solusi untuk memecahkan masalah dan kendala Usulan kebijakan
PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

LAMPIRAN Fotocopy sertifikat peserta didik Dokumen penempatan kerja/berwirausaha Matrik sukses story Kuitansi-kuitansi penggunaan anggaran Foto-foto atau VCD pelaksanaan kegiatan.

26

LAMPIRAN 4
MATRIK SUCCESS STORY
No. Foto Nama L/P Alamat Tempat Kerja/usaha Penghasilan Ket Jenis Ket/Vokasi Kontak Person

,2009

(..) Ketua/Pimpinan Lembaga.

27

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

LAMPIRAN 5
Contoh :

MATRIK PENGGUNAAN DANA PENYELENGGARAAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

,2009 Ketua/Pimpinan Lembaga.

(..)

28

Keterangan: (1) Diisi dengan nomor urut penerimaan dana blockgrant (2) Diisi dengan uraian penerimaan disertai tanggal penerimaan/penarikan dana blockgrant dari bank. Penarikan dana dari bank bisa sekaligus atau secara bertahap sesuai kebutuhan. Lebih dianjurkan agar penarikan dilakukan secara bertahap. (3) Diisi dengan jumlah dana yang diterima/ditarik dari bank

(4) Diisi dengan nomor urut pengeluaran/penggunaan dana, sekaligus sebagai nomor bukti pengeluaran yang harus dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. (5) Diisi dengan uraian pengeluaran/penggunaan dana disertai tanggal pengeluaran. (6) Diisi dengan banyak/jumlah pembelian/pembayaran, seperti: 2 rim, 3 orang, 5 buah, dst. (7) Diisi dengan jumlah dana yang dikeluarkan. (8) Saldo diisi dengan selisih antara jumlah kolom (3) dengan jumlah kolom (7).

29

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

LAMPIRAN 6
DAFTAR ALAMAT UNTUK PENGAJUAN PROPOSAL
1. Bagi Lembaga Kepemudaan yang mengajukan proposal ke Pusat, proposal diajukan ke: Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jenderal PNFI, Depdiknas Gedung E Lt. 6, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 2. Bagi Lembaga Kepemudaan yang mengajukan proposal ke UPT Pusat (P2PNFI/BPPNFI), proposal diajukan ke salah satu alamat berikut ini: a. P2-PNFI Regional I, Jl. Jayagiri 63 Lembang, Bandung, 40391 b. P2PNFI Regional II, Jl. Diponegoro 250, Ungaran, 50512 c. BPPNFI Regional I, Jl Kenanga Raya No. 64 Tanjungsari, Medan d. BPPNFI Regional IV, Jl Gebang Putih No. 10, Sukolilo, Surabaya e. BPPNFI Regional V, Jl. Adhyaksa No. 2 Makassar, Sulawesi Selatan 90231 f. BPPNFI Regional VI,Jl. Ahmad Yani Km. 30, Banjarbaru, Kalsel 70721 g. BPPNFI Regional VII, Jl. Arya Banjar Getas No. 17 Mataram, 83127. h. BPPNFI Regional VIII, Jl. Raya Bumi Perkemahan (Buper), Waena Kabupaten Jayapura, Papua

30

PROGRAM PKH MELALUI LEMBAGA KEPEMUDAAN

Вам также может понравиться