Вы находитесь на странице: 1из 7

ARTIKEL

Evaluasi Program Penapisan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Periode Januari sampai dengan Desember 2012
Tuty Alwiyah, Ernawaty Tamba ABSTRAK: Berdasarkan penelitian WHO tahun 2006, Incidence rate Kanker leher rahim adalah 16 per 100.000
perempuan, kasus baru yang ditemukan 9,7% dengan angka kematian 9,3% per tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia. Sedangkan menurut penelitian Globocan tahun 2006, untuk urutan pertama yaitu kanker payudara dengan incidence rate 38 per 100.000 perempuan, dengan 1.38 juta kasus baru dan 458 000 kematian tiap tahun. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Indonesia 2007 diketahui bahwa kanker payudara menempati urutan pertama pasien rawat inap sebesar 16,68% dan pasien rawat jalan 21,69%. Sedangkan kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah kanker payudara pada pasien rawat inap sebesar 11,78% dan pasien rawat jalan 17%. Evaluasi program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012 adalah dengan membandingkan cakupan program terhadap target yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dari hasil program didapatkan cakupan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara sebesar 44,8%. Penyebab dari masalah ini adalah kurangnya tenaga terlatih bagi melakukan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara, konseling yang hanya dilakukan pada hari Kamis, tidak didapatkan pelaporan tertulis mengenai penyuluhan kelompok dan pelaksanaan hari penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara masih kurang. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut antara lain dengan menambah pelatihan bagi para bidan untuk lebih trampil melakukan pemeriksaan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara, memberikan penyuluhan bagi kelompok wanita dan kelompok pria (suami), penyuluhan dilakukan dengan rutin bekerjasama dengan berbagai pihak, monitoring kegiatan penyuluhan kelompok melalui laporan tertulis baik perencanaan, pelaksanaan, dan hasil kegiatan. Kata Kunci: Evaluasi Program, Penapisan Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita diseluruh dunia. Berdasarkan penelitian WHO tahun 2006, Incidence rate Kanker leher rahim adalah 16 per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan 9,7% dengan angka kematian 9,3% per tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia.1 Di seluruh dunia, kanker serviks adalah yang ketiga yang paling mematikan bagi perempuan, dengan 530 000 kasus baru dan lebih dari 85% kasus ditemukan di negara berkambang (Globocan, 2008).2 Sedangkan untuk urutan pertama yaitu kanker payudara dengan incidence rate 38 per 100.000 perempuan, dengan 1.38 juta kasus baru dan 458 000 kematian tiap tahun ( Globocan, 2008).2 Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan merupakan penyebab kematian utama pada perempuan dalam tiga dasa warsa terakhir. Menurut International Agency for
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Research on Cancer (IARC) 2008, incidence rate untuk kanker leher rahim adalah 12.6 per 100,000 wanita dengan mortality rate 7 per 100,000 wanita. Menurut Sedangkan incidence rate bagi kanker payudara adalah 36.2 per 100,000 wanita dan mortality rate 18.6 per 100,000 wanita di Indonesia. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Indonesia 2007 diketahui bahwa kanker payudara menempati urutan pertama pasien rawat inap sebesar 16,68% dan pasien rawat jalan 21,69%.3 Sedangkan kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah kanker payudara pada pasien rawat inap sebesar 11,78% dan pasien rawat jalan 17%.3 Kedua kanker ini menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan perempuan di dunia, terutama pada negara berkembang yang mempunyai sumber daya terbatas seperti Indonesia. Alasan utama meningkatnya kedua

kanker tersebut adalah kurangnya program penapisan yang efektif dengan tujuan untuk mendeteksi keadaan sebelum kanker maupun kanker pada stadium dini termasuk pengobatan sebelum proses invasif yang lebih lanjut.Oleh karena itu, Indonesia mengembangkan upaya pengendalian kanker leher rahim dan payudara melalui deteksi dini sejak tahun 2007.5 Deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode Single Visit Approach yaitu dengan inspeksi visual dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA positif, sedangkan deteksi dini kanker payudara menggunakan metode Clinical Breast Examination (CBE).3,4Menurut Depkes RI 2007, deteksi dini kanker leher rahim difokuskan pada wanita yang berisiko tinggi dan berusia 30-50 tahun. World Health Organization (WHO,2007) mengatakan bahwa semua wanita yang pernah berhubungan seksual kemungkinan besar memiliki risiko terkena kanker leher rahim. Wanita yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi adalah mereka pertama kali berhubungan seksual dan memiliki anak pada usia muda, memiliki lebih dari 5 anak, memiliki banyak pasangan seksual, merokok dan terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).2,5 Pada Kabupaten Karawang, kasus kanker leher rahim yang ditemukan pada tahun 2011 sebanyak 0,3% dari seluruh wanita usia subur dan kasus kanker payudara sebanyak 0,6% dari seluruh wanita usia subur. Program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di Kabupaten Karawang yang telah berlangsung dari tahun 2007 telah mampu menapiskan sebesar 21,6% dari seluruh wanita usia subur dan dengan target sebesar 80%.6 Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara, kendala yang didapatkan serta saran untuk membantu meningkatkan keberhasilan program di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. B. PERMASALAHAN 1. Tingginya angka kesakitan dan kematian kanker leher rahim di dunia, yaitu kasus baru yang ditemukan Incidence rate kanker leher rahim adalah 16 per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan 9,7% dengan angka kematian 9,3% per
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

2.

3.

4.

5.

tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia menurut WHO 2006. Tingginya angka kesakitan kanker leher rahim di Indonesia yaitu sekitar 12.6 per 100.000 perempuan dengan angka kematian 7 per 100,000 sedangkan angka kesakitan dan kematian kanker payudara di Indonesia, yaitu incidence rate 36.2 per 100.000 perempuan dengan mortality rate 18.6 per 100,000 perempuan menurut IARC tahun 2008. Kurangnya program penapisan yang efektif dengan tujuan untuk mendeteksi keadaan sebelum kanker maupun kanker pada stadium dini termasuk pengobatan sebelum proses invasif yang lebih lanjut sebagai salah satu komponen untuk menekan jumlah pasien kanker leher rahim dan kanker payudara. Program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di Kabupaten Karawang yang telah berlangsung dari tahun 2007 telah mampu menapiskan sebesar 21,6% dari seluruh wanita usia subur dan dengan target sebesar 80%. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012.

TUJUAN A. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. B. Tujuan Khusus 1. Diketahuinya cakupan konseling perempuan berusia 30-50 tahun di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. 2. Diketahuinya cakupan penyuluhan kelompok pada perempuan berusia 30-50 tahun di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. 3. Diketahuinya cakupan penapisan kanker leher rahim pada perempuan berusia 30-50 tahun di Puskesmas Klari, Kecamatan

4.

5.

6.

7.

8.

Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. Diketahuinya cakupan perempuan dengan hasil positif dari tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) pada penapisan kanker leher rahim di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. Diketahuinya cakupan perempuan yang dilakukan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim dengan IVA positif di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. Diketahuinya cakupan penapisan kanker payudara pada perempuan berusia 30-50 tahun di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012. Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012.

METODE Evaluasi dilakukan dengan pengumpulan data, analisis data dan pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan program yang terjadi, baik pada awal, ditengah maupun akhir program dengan cara membandingkan cakupan program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan pendekatan sistem. SUMBER DATA Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari Data Kependudukan Kecamatan Klari dan laporan bulanan program penapisan kanker leher rahim dan payudara Puskesmas Klari periode Januari sampai dengan Desember 2012. DATA UMUM Puskesmas Klari adalah salah satu dari tiga Puskesmas yang berada di lingkungan wilayah Kecamatan Klari. Puskesmas Klari terletak dijalur ring road atau jalan propinsi yaitu Jalan Raya Kosambi. Komplek Puskesmas Klari terletak di Desa Duren dan bertepatan berada di depan Kantor Kepala Desa Duren, di samping kiri Kecamatan Klari, di belakang kompleks terdapat TK Mawar dan disamping kanan rumah penduduk. Luas wilayah kerja Puskesmas Klari adalah 693.878 Ha, yang terdiri dari 8 desa yang mencakup 66 RW dan 126 RT. Jumlah penduduk secara keseluruhan di wilayah kerja Puskesmas Klari periode Januari 2012 sampai Desember 2012 adalah 85.994 jiwa, dengan distribusi penduduk laki-laki: 42.718 jiwa dan jumlah penduduk perempuan: 43.276 jiwa. Klasifikasi tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Klari adalah dari data penduduk umur 10 tahun keatas berdasarkan ijazah tertinggi dengan pendidikan rendah ( tidak tamat/tamat SD, tidak tamat/tamat SMP) yaitu 83,060 jiwa (84,37%) dan paling sedikit tamat Sarjana 1 yaitu 865 jiwa (1,01%).

MATERI Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012 yang berisi kegiatan : 1. Konseling 2. Penyuluhan kelompok 3. Penapisan kanker leher rahim 4. Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher rahim 5. Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim dengan IVA positif 6. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim 7. Penapisan kanker payudara 8. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

HASIL DAN PEMBAHASAN MASALAH Masalah Menurut Variabel Keluaran: No. 1. 2. 3. 4. Variabel Persentase penapisan kanker leher rahim Persentase penapisan dengan hasil IVA positif Persentase penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim Persentase penapisan kanker payudara Tolok Ukur 100 % 5% 100 % 100% Pencapaian 44,80% 1,15% 81,80% 44,80% Masalah (+) 55,2% (+)77,0% (+) 18,2% (+) 55,2%

Tabel 1: Masalah Menurut Keluaran Masalah Menurut Variabel Proses: No. Variabel Tolok Ukur 1. Konseling Dilakukan Selasa- Kamis oleh bidan di Puskesmas dengan memberikan sesi konseling perorangan wawancara atau anamnesa 2. Penyuluhan Satu bulan diadakan satu kali kelompok disetiap desa

Pencapaian Dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh bidan di Puskesmas

Masalah (+)

Tidak terdapat data tertulis mengenai pelaksanaan kegiatan ini

(+)

3.

Penapisan kanker leher rahim

4.

Penanganan dengan krioterapi

5.

Penapisan kanker payudara

Dilakukan Selasa-Kamis oleh Dilakukan pada hari Selasa bidan di Puskesmas atau tempat dan Khamis oleh bidan di lain secara berkelompok oleh Puskesmas bidan desa serta satu bulan diadakan satu kali di setiap desa. Dilakukan pada Selasa-Kamis Dilakukan pada hari oleh dokter atau bidan terlatih di Khamis oleh Dokter terlatih Puskesmas dengan Single Visit di Puskesmas Approach atau di tempat lain secara berkelompok serta satu bulan diadakan satu kali di setiap desa Dilakukan pada hari SelasaDilakukan pada hari Selasa Kamis oleh bidan di Puskesmas dan Kamis oleh bidan atau tempat lain secara Puskesmas berkelompok oleh bidan desa serta satu bulan diadakan satu kali disetiap desa. Tabel 2: Masalah Menurut Variabel Proses

(+)

(+)

(+)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Dari hasil diatas ditemukan masalah menurut keluaran: 1. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang 44,8% dari target sebesar 100%. Besarnya masalah adalah 55,2%. 2. Cakupan penapisan dengan hasil IVA positif masih kurang 23 % dari target sebesar 100%. Besarnya masalah adalah 77% 3. Cakupan penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim masih kurang 81,8% dari target sebesar 100%. Besarnya masalah adalah 18,2%. 4. Cakupan penapisan kanker payudara masih kurang 44,8% dari target sebesar 100%. Besarnya masalah adalah 55,2%. Masalah lain: 1. Konseling hanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh bidan di puskesmas 2. Tidak terdapat data bertulis mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan kelompok 3. Penapisan kanker leher rahim hanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh dokter atau bidan terlatih di puskesmas 4. Penanganan krioterapi hanya dilakukan pada hari Khamis oleh Dokter terlatih di puskesmas. 5. Penapisan kanker payudara hanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh bidan terlatih di puskesmas. Dan ditetapkan prioritas masalah sebagai berikut: 1. Cakupan penapisan kanker 2. Cakupan penapisan kanker leher rahim PENYELESAIAN MASALAH 1. Cakupan penapisan kanker payudara masih kurang 44,8% dari target sebesar 100%. Besarnya masalah adalah 55,2%. Penyebab: Kurangnya tenaga yang terlatih untuk melakukan penapisan kanker payudara Konseling hanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh bidan puskesmas

Tidak terdapat data bertulis mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan kelompok Penapisan kanker payudara hanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh bidan terlatih di puskesmas

Penyelesaian: Dokter terlatih harus melakukan pelatihan ke bidan-bidan di puskesmas agar bidan lebih terampil dan mampu untuk melakukan penapisan kanker payudara. Menambah hari pelayanan konseling dan penapisan kanker payudara agar wanitawanita boleh diedukasi tentang kebaikan dan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara (CBE) agar deteksi dini kanker payudara dapat dicapai, dan ini dapat mambantu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian wanita akibat kanker payudara. Melengkapi kegiatan penyuluhan dengan menyediakan sebuah buku untuk data tertulis baik perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dari setiap kegiatan. 2. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang 44,8% dari target sebesar 100%. Besarnya masalah adalah 55,2%. Penyebab: Tenaga yang terlatih melakukan penapisan kanker leher rahim masih kurang Konseling hanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh bidan puskesmas Tidak terdapat data bertulis mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan kelompok. Penapisan kanker leher rahim hanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis oleh bidan di puskesmas Penyelesaian: Puskesmas melakukan pelatihan kepada bidan tentang cara melakukan pemeriksaan IVA sehingga dapat dilaksanakan lebih banyak dan lebih sering. Dengan menambah hari pelayanan konseling, wanita terutama yang berisiko bisa diedukasi tentang kebaikan dan pentingnya melakukan pemeriksaan IVA agar deteksi dini kanker leher rahim dapat dicapai, dan ini dapat menurunkan angka

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

kesakitan dan kematian wanita akibat kanker leher rahim. Melengkapi kegiatan penyuluhan dengan menyediakan sebuah buku untuk data tertulis baik perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dari setiap kegiatan.

KESIMPULAN Dari hasil evaluasi program penapisan kanker leher rahim dan payudara yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 didapatkan: a. b. c. d. Tidak terdapat data pelaksanaan penyuluhan kelompok Cakupan penapisan kanker leher rahim sebesar 44,8% Cakupan penapisan kanker leher rahim dengan IVA positif yaitu 1,15%. Cakupan penanganan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim sebesar 81,8% Cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim 0% Cakupan penapisan kanker payudara sebesar 44,8% Cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara 100%.

e. f. g.

SARAN Apabila saran ini dapat dijalankan dengan benar, maka diharapkan kedua masalah ini tidak akan kembali muncul di Puskesmas Klari sebagai pokok masalah, yaitu dengan : Dokter terlatih memberi pelatihan ke bidan Diharapkan agar dokter terlatih melatih para bidan dan memberi kesempatan kepada bidan untuk melakukan tindakan pemeriksaan payudara (CBE), pemeriksaan IVA serta penanganan krioterapi ke pasien dengan hasil IVA positif. Hal ini kerana tenaga terlatih yang diperlukan masih kurang. Bidan membuat data bertulis mengenai penyuluhan kelompok

Diharapkan agar bidan membuat data tertulis didalam sebuah buku mengenai penyuluhan kelompok mengenai desa mana dilakukan penyuluhan, waktu pelaksanaan, materi yang diberikan, hasil pelaksanaan sehingga kegiatan penyuluhan dapat dinilai manfaatnya. Hal ini harus dipantau supaya tidak berulang kali terjadi masalah yang sama. Menambah kelompok sasaran penyuluhan Mengadakan penyuluhan tidak hanya untuk kelompok perempuan, namun juga dilakukan untuk kelompok pria untuk meningkatkan tingkat pengetahuan akan . leher rahim pentingnya penapisan kanker dan payudara sehingga diharapkan adanya dukungan dari pihak pria terhadap kegiatan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara. Penyuluhan dilakukan dengan rutin bekerja sama dengan pihak-pihak luar yang sering mengadakan acara bakti sosial sehingga dengan dukungan peran aktif masyarakat dapat mempermudah dan memfasilitasi kegiatan penyuluhan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara. Melakukan Program pemeriksaan penapisan kanker di desa Diharapkan puskesmas menambah kegiatan penapisan dengan melakukan active case finding ke desa-desa di wilayah kerjanya. Dengan melakukan IVA dan CBE keliling, akan lebih banyak perempuan yang dilakukan pemeriksaan penapisan dan ini dapat meningkatkan cakupan pemeriksaan penapisan. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain Mengadakan kerjasama dengan pelbagai pihak yang terkait seperti lintas program, lintas sektor serta kelompok potential setempat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, kader, organisasi perempuan keagamaan karena petugas tidak mungkin bekerja sendiri bagi menjayakan program yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA: 1. World Health Organization. Comprehensive Cervical Cancer

Control. A Guide to Essential Practice. Geneva : WHO, 2006

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

2. Ferlay J, Shin HR, Bray F, Forman D, Mathers C and Parkin DM. GLOBOCAN 2008, Cancer incidence and mortality worldwide: IARC CancerBase No 10. (Internet). Lyon, France: International Agency for Research on Cancer:2010. Diunduh dari http://globocan.iarc.fr on Desember 2012 3. Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.

Kepmenkes RI No. 798/Menkes/ SK/ VII/ 2010 4. Buku acuan pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara. Direktoral pengendalian penyakit tidak menular . Departemen Kesehatan RI. 2007. 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Skrining Kanker Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat. Jakarta:Departemen Kesehatan Indonesia,2008

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Вам также может понравиться