Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Listrik
Ir
Rangkaian ekuivalen dapat berupa ekuivaien seksi '7'atau ?T. Untuk rangkaian ekuivalen 'T', di mana Es dan Ep ditentukan seperti sebelumnya,
dan
I4
3.ll).
Is
: Ir i
Ic : ynEn *
("- +U\)U
+)l+
no
[r * Yn z * "Lr(r -1? )]
3.9
HARMONISA-HARMONISA
secara
analitis. Didapatkan bahwa semakin banyak tahap-tahap pada peralatan, semakin sedikit jumlah harmonisanya dan juga semakin kecil. Untuk penyearah dengan pengaturan
Keluaran D.C.
Fase tegangan
R.YdanB
hri
F.ase arus
h. tr,
tr,
hh
dalam R
Ti ngkat
harmonisa
ip
E il
Li
Setiap bentuk gelombang periodik yang tidak berbentuk sinusoidal dapat dinyatalian dalam jumlah dari seri harmonisa frekuensi dasar dengan menggunakan analisis
Fourier.
L h
T
!(t) :t
* *
otcos
Dr sin
n/ f 6t +
a, cos 2
bz sin
at
{
-1-
43 cos 3
at +
... ...
2 ort
br sin 3 r,l/
di mana,
o,
(r) cos n
l.r.t,
dt
u":+\/(r)
0
n at, dt
juga dilakukan pada rangkaian itu sendiri dengan Analisis dari harmonisa dapat gelombang diambil sampelnya dan analisator bantuan analisator t.,,,"niru.'g.rriu[
mengikutiseluruhdaerahf,ekuensinyamakakeluarlahbermacam.macamfrekuensi.
3.9.2
Pengaruh Harmonisa pada Rangkaian daya dapat menyebabkan akibat"akibat Harmonisa dalam rangkaian distribusi berikut:
sebagai
(a)
Terjadin ya beban
(b)Resonan,iunta,a,..ttansikapasitansidantransfornratoryangmengakibatkan
tegangan dan arus yang
(c)
r^- -^-^n^^ karena arus-arus telpon dan pemancar Interferen'i A"ogun rangkaian-rangkaian harmonisa deret nol'
yang mempengaruhi
berlebih'
yang dihubungkan secara delta (g) Kelebiha, U'i'o' A^'i lilitan transformator terlalu banyaknya arus
**.;;^;.n;,rrunii iut,o,
daya.
'13(a)'
di mana,
Qo:
1f
7-
cos n rot, dt
u:llr
0
r,> sin
n iot, dt
juga dilakukan pada rangkaian itu sendiri dengan Analisis dari harmonisa dapat gtniul gelombang diambil sampelnya dan analisator bantuan anaiisator ttuttoni"' frekuensi'
maka keluarlah bermacam-macam mengikuti seluruh daerJ frekuensinya
3.9.2
Harmonisadalamrangkaiandistribusidayadapatmenyebabkanakibat"akibatsebagai berikut:
(a)Terjadinyabebanlebihdarikoreksifaktordayakapasitorpadasaattuning
untuk frekuensi tertentu' (b)Resonansiuntu'ureaktansikapasitansidantransformatoryangmengakibatkan
tegangan dan arus Yang berlebih'
(c) Iiterierercsi
pemancar karena arus-arus Otngan rangkaian-rangkaian telpon dan harmonisa deret nol'
(d.)Tidakbekerjanyaperalatanpengatursebagaiakibatdistorsibentukgeiombang thyristor' yang mempengaruhi titik kerja rangkaian berputar pengukur energi' piingan pada meter-meter (e)
Kesalahan-kesilahan
(f)Terlalupo,o,,yon'.sin-m.sinberputaikarenabertambahnyakehilangandaya kehilangan torque' yang disebabkun u'u'-u'u'eddy seperti halnya yang dihubungkan secara delta transformator (g) Kelebiha, b;;;; Jari lilitan
karenaterlalubanyaknyaharmonisaketigaataukarenaterlalubanyaknyaarus
dalam liiitan' yang disebabkan adanya arus DC inengalir
65
33kV
ilkv
Zy
4t5 v
21 vl
Y2
v3
cc
I
(a)
(zr)'n
(ziln
Z1
(b)
ff*i*
3'13
Harmonisa-harmonisa dalam sistem. (a) Aliran arus harmonis; (b) Rangkaian ekui-
Kecuali dinyatakan rain, biasanya dianggap bahwa reaktansi induktifpada frekuensi farrnonisa r kali frekuensi dasar oan ,eattllsi kapasitif lln kaliharga fiekuensi dasar,
sedang tahanan tetap.
ekuivalen dengan rangkaian di atas terlihat pada Gambar 3.r3b. Frekuensi gerombang duru. -rrrgur,dung g yaitu perbandingan antara arus frekuensi dasar 1, dengan uruJt"rrtur.riu'saluran AC
dan konstanta harmonisa k dinyatakan sebagai berikut:
11
t-*,
dengan
I 21,' k:N!=z
la
g2+k2-l
3.9.4 Batas-batas Besarnya l{amonisa
Sekarang akan dibahas mengenai batas maksimum pembangkitan harmonisa oleh bermacam-macam beban. Ini adalah akibat dari makin banyatnvi p.ngg;an alat pengatur tegangan
thyristor.
Bermacam-macam badan internasional dan juga telah mengeluarkan _nesional standar atau telah memperhitungkannya. CENELEC, badan"stndarli Eropu, adarah yang pertama-tama mengeluarkan standar mengenai harmonisa untuk alat-alat rumah
'Ertgineering Recommendation G 512', oleh Kepala Konperensi Sarjana pada tahun i967. Mereka mengatur batas-batas dari segi arus nyata untuk setiap harmonisa pada titik hubung bersama, yaitu titik di mana mula-mula terjadi hubungan antara beban konsumen yang satu dengan beban konsumen lain pada ,irt.-. Sebagai contoh, untuk busbar 11 kv, arus harmonis dibatasi sampai 9,7 A untuk harmonisa ke-5 6,3 A untuk ke-7, dan i0 A untuk ke-l1' Dari pengalaman pertama, perubahan rekomendasi G 5/3 dikeiuarkan' Ini agak
tangga. Kemudian standar dikeluarkan oleh Belanda, Swedia, Jerman dan Inggris.
Di Inggris clikeluarkan
kurang konservatif dibancling dengan G 5/2. Satu kesukaran adalah penjumlahan bebanbeban yang membangkitkan harmonisa-harmonisa. Mula-mula dipakai penjumlahan hitungan. Sekarang telah disepakati untuk menggunakan tehnik kemungkinan dan jumlahnya tidak lebih dari harga rms jumlah harmonisa-harmonisa' Standar Jerman DIN 57160 Bagian 2 memberikan batas-batas khusus pada bermacam-macam beban. Untuk penyearah jembatan tiga fasa, misalnya batas daya dari konverter l% d41 tingkat kesalahan sistem; tiap harmonisa tidak boleh lebih dari 5% dari dasar sampai dengan harmonisa ke-I3 dan kemudian menurun secara logaritmis; jumlah seluruh tegangan harmonisa tidak boleh melebihi kedalaman 1A% dan lama waktu 'saat pergantian' ditentukan; tegangan sistem boleh turun sampai dengan 85% untuk periode sarnpai dengan 0,5 detik.
3.10 PERUBAHAN-PERUBAHAN
3 .10.1 Naik-Turunnya Tegangan.
BEtsAN
Bila beban yang dicatu oleh sebuah rangkaian berubah, tegangan jatuh pada salurah juga berubah. Karenanya dilihat oleh konsumen yang lain tegangan sepanjang saiuran tersebut naik-turun. Bila hal ini terjadi sangat sering, perubahan-perubahan yang terusmenerus akan mengganggu konsumen. Pada pihak lain, naik-turunnya tegangan akan berpengaruh pada kerja alat-alat yang dipakai. Misalnya, instalasi komputer dan catu dayanya peka terhadap naik-turunnya tegangan biasa maupun tajam. Selanjutnya pabrik-pabrik dapat terganggu bekerjanya untuk berproduksi bila ada kelengahan kerja
karena adanya relai tegangan rendah.
Yang paling peka terhadap naik-turunnya tegangan adalah lampu pijar. Sinar yang dikeluarkan oleh kawat wolfram dari lampu sangat peka terhadap perubahan tegangan batas dari lampu, dan setiap perubahan pada tegangan akan keiihatan, Toleransi kon-
Bermacam-macam kurva yang berlainan telah dibuat untuk mendapatkan hubungan ini.
Satu set kurva-kurva yang biasa dipakai yang menyatakan tingkat penerimaan dan toleransi kedipan lampu ditunjukkan pada Gambar 3.14. Bagi lampu-lampu neon, cahaya yang dikeluarkannya iidak peka terhadap perubahan tegangan. Meluasnya penggunaan lampu jenis ini mengurangi kesadaran masyarakat terhadap persoalan kedipan. Tipe beban yang menyebabkan persoalan kedipan adalah pengelasa.n, penggilingan, mesin-mesin pertambangan, motor-motor, kompresor, kompor-kompor. Metode untuk menganalisis persoalan menghidupkan motor dan untuk perubahan beban yang terusmenerus dijelaskan di bawah.
.4
ar 60 watt)
Kurva 1 Ele'ctrical world November 1958 (L. Brieger) Kurva 2 dan 3 Electrical engineering July '1956 (A. Kroneberg) Kurva 4 E.R.A. Report VIT 146-1962 (R. Thomas & P. Kendall)
il*i,
n"oiJ.-!.1
c o o c
o
,G
- ,,3
e"
: v
o
e.o
l,!
Garis batas
tidak
80% pengamat
roo os4 3 2
troao
,o 'orott,o trt
30
3.1O.2 Menghidupkan Motor Tegangan jatuh karena arus stari motor induksi akan tergantung dari besarnya motor faktor daya pada saat start, impedansi sistem dan metode start. Untuk motor tiga fasa
tegangan jatuh diekstrapolasi sesudah ekuivalen satu fasa dianaiisis. Dari Bagian 3 .8.1 didapat persamaan tegangan jatuh sebagai
di mana, ,Es
: : = R: X: cos OR :
ER 1
arus start motor tahanan sistem reaktansi sistem faktor daya dari beban pada saat start Tegangan latuh(%\
: * Dl
di mana. E adalah tegangan catu saluran ke saluran dan @4 adalah negatif untuk fai<tor daya beban ketinggalan dan positif untuk faktor daya beban mendahului. Dapat diambil bahwa faktor daya motor akan sekitar 0,3 pada saat start, dan arus start untuk motor 'langsung pada saluran' akan pada daerah sekitar 4 sampai 7 kali batas arus beban penuh (biasanya diambil 6 bila tidak diketahui).
Arus start motor-motor dapat dikurangi dengan menggunakan peralatan start, misalnya alat start Auto-Transformator dan alat start bintang-Delta. Arus start sistem daya ditentukan dengan
Start dengan Autc-Transformator
, :W)'
Iaot
V^ : V, = laot :
tegangan sekunder auto-transformator tegangan catu arus start langsung saluran (direct on line)
Idot
3
69
/, unit dengan nornor 1,2, . . . , i, . , lt dan llnit i bekerja{ kali dan bekerja untuk satu periode ay dan titik :ekerja selama periode (.7 - a1)
Diasumsikan ada instalasi dengan
bekerja adalah,
n,:Al
Kemungkinan bahwa unit-unit
p (k)
pr Fz ps ... p*
pr) T
(t - pr\ ... {I -
pr)
t(k):
f^lp' + f"lp,
Frekuensi unit-unit
-f
... +
J*tpo**h+ .+ f,tL--p,
_P
F (k)
- 7(E
(k)
Naik-turunnya sangat cepat. Pada Gambar 3.15 tipe naik-turunnya tegaflgan terlihat untuk substasion busbar yang mencatu instalasi 'induction furnace' dengan 12 MW lewat satu set kabel. Untuk mengukur bermacam-macam kenaik-turunan tegangan, sebuah meter dengan respon yang cukup dibutuhkan unttrk memberikan penilaian yang realistik tingkat frekuensinya. Electrical Research Association (ERA) Technology Ltd., England telah mengembangkan meter pencatat untuk fluktuasi tegangan semacam ini [l ]. Metode yang berhubungan dengan perubahan tegangan yang berkecepatan tinggi banyak dibicarakan: Konsep fluktuasi tegangan V7 dipakai modulasi bungkus dari bentuk gelombang frekuensi dasar sebagai ukuran dari kerasnya kedipan pada mata.
70
6 o o F
c o o
Waktu (jarn)
Gambar 3.15 Fluktuasi beban/tegangan.
Pengujian-penguiian
kritis fluktuasi
vang luas oleh ERA telah memungkinkan penentuan _ tegangan sebagar pr;r;;;;;,;;ulgun n'ai_nilai .utu seperti terrihat pada Taber 3.5.
Tabel 3.S
Tegangan
Dapat diterima tidaknya 'arc furnace, berdasarkan pada bentuk fungsi-fungsi k.il;,^;".
har_ini o"p.airu*, kurva yang r.rtrr"r /f'a'u,iorur. sebuah titik flukr nlui nutiu;{';;;r."
me-
i#;#:fi,1'ff#,::t"t
ffi
J:ff #,Hl',iiii**':iltffi
_0.45 x p, x n x D
P,
'T.T:*Jr.[:liJLx'"J'i::,*':#::
100
dimana, p,
Ps
l:y:h
jurn_ace yang mempunyai batas tertinggi hubung pendek dulun Mt,i;"?, o"r'il"..r" dapur api yang bersama_sama meleleh taktor penyimpangan dapur api pada saat ,urnu-r"*u meleleh
li"+:t
7\
3.
(c)
Penurunan nilai absolut dari perubahan arus dengan memasang reaktansi seri di rangkaian beban yang berubah-ubah. Pemasangan kapasitor paralel dari pengatur thyristor. Penekanan arus lebih dengan memasukkan reaktansi seri.
Seorang konsumen penggilingan gandum yang berkembang, mempunyai motor 50 daya kuda, 400 V, mengajukan permintaan untuk penyambungan daya. Sebelum memberikan sambungan, bagaimana cara mengetahui toleransi dip tegangan untuk konsumen lain
PENYELESAIAN: Dimisalkan faktor daya dari motor 0,85 pada efisiensi maksimum 90%. Panjang kabel tegangan rendah untuk konsumen ini 100 meter, mempunyai tahan 0,0326 ohm dan reaktansi 0,0084 ohm, maka didapat
Arus beban penuh
: :
(DOL)
x 70.3 42t.8 A
bintang-delta
: 1+ : 140.6 A
(l)
Start langsung:
:65%
bintang-delta:
Persentasediptegangan
-2.83%
I I
72
Dengan mengamati kurva 2 (ekstrapolasi) pada Gambar 3.15, untuk menghindari ter-
jadinya kedipan, maka untuk'start langsung hanya diperbolehkan 3 kali start motor untuk setiap 2 jam. Untuk start bintang-delta 12 kali start motor tiap jam,yang dalam
praktek tidak terjadi. Maka untuk menghindari rangsangan terjadinya kedipan tegangan, kita dapat menyambung daya pada motor induksi 50 HP dengan cara start bintang-delta.
Contoh:
Urrtuk catu daya kepada konsumen dapur api busur, yang mempunyai dua dapur api masing-masing 10 ton (5 MVA) kapasitasnya termasuk beban tambahannya. Penggunaan daya sudah 16/20 MVA, transformator 66111 kV pada substasion di mana tingkat kesalahan pada bus 66 kV adalah 1060 MVA dan pada bus terpisah 1 I kV untuk transformator yang diusuikan 266 MVA. Cari persentase dip tegangan pada saat bekerja melelehkan bila dapur api tersebut bekerja terus-menerus dan bersama-sama. Bagaimana
saran anda mengenai susunan catu daya untuk beban tambahan dan ke konsumen iain dari transformator yang diusulkan?
: 0.45xP,xnxDx100
P"
: l,
D:0,8.
(l)
I kV,
(a)
-----___166:
(b)
0.946
0/o
0.45x5xlxlx100
Perubahan-perubahan pada kedua kasus ini lebih dari batas yang diperbolehkan 0,3%.Diluar batas ini kedipan cahaya tidak dapat ditoleransi lagi dan perubahan tegangan sangat berbahaya untuk alat-alat elektronika yang peka. Oleh karena itu beban tambahan dan konsumen lainnya jangan dicatu dari transformator I
T - r.3st%
0.45
x 5x2x
0.8
100
I kV ini.
(2)
Memeriksa kemungkinan catu ke alat-aiat bantu dan konsumen yang lain dari substasion 66 kV.
73
(a)
Persentase dip pada bus stasion 66 kV untuk satu dapur api adalah
0.45x5xlxlxl00
i090
:0.206%
(b) Untuk
dua dapur aPi adalah
0.45x5x2x0.8x100 :
03300/0
Kita lihat untuk satu dapur api, perubahan tegangan bus 66 kVjauh di bawah batas yang diijinkan dan untuk dua dapur api, perubahan-perubahan persis diijinkan. Maka kita simpulkan bahwa beban tambahan dan konsumen lain perlu diberikan catu dari transformator 66lll kV yanglain dari pada substasion 66 kV ini'
pakai transformator, bila besarnya arus lebih, lama dan frekuensi terjadinya diketahui. Alat-alat ukur seperti alat pemonitol arus lebih [1] dapat diadakan untuk mengumpulkan data kekerasan beban: alat monitor memberikan informasi mengenai besarnya kesalahan, lama waktu dan frekuensi. Threshold yang membatasi besar dan lama waktu dapat berubah-ubah. Unit-unit dapat diletakkan paralel dengan threshold pembatas yang dapat berubah untuk mendapatkan tingkat kuantitatif spesifik dari besarnya arus lebih
dan lamanya. Data kekerasan pembebanan dihubungkan dengan lama pakai normal yang diharapkan telah terkurnpul sebagai hasil pengalaman dalam penggunaan di bidang industri seperti dapur api busur dan penggunaan penyearah sebagai mana halnya pengujian
hubung pendek skala penuh. Membatasi data pada transformator-transformator tipe piringan, bentuk konstruksi inti, harga rms maksimum dari sebuah pulsa arus masuk untuk tiap unit batas arus mungkin dinyatakan sebagai jumlah pulsa arus leblh tiap jam seperti yang diberikan di bawah ini untuk batas kenaikan 55oC (rata-rata kenaikan
temperatur lilitan oleh tahanan), transformator dengan pendinginan senCiri [3]
:
n:
di mana, v2
(4,7611pJ4
: 1ou :
jumlah pulsa arus tiap jam untuk masa pakai normal harga rms maksimum dari pulsa arus dalam pu berdasarkan pada batas kenaikan arus liiitan 55'C (dari IS: 2026-197'7 diperbarui untuk transformator daYa).
3.11 RESONANSI-FERRO
yang menganSebuah rangkaian resonansi-ferro ditandai dengan sebuah rangkaian seri dan rangkaian kapasitansi sebuah dung inti besi dan induktansi nonlinear diseri dengan
74
dicatu oleh tegangan ac. Sebagai akibat dari sifat nonlinear induktansi, rangkaian dapat menunjukkan beberapa bentuk kelakuan yang terpisah, semua ini dinyatakan sebagai
resonansi-ferro:
(a) Subresonansi stabil dari frekuensi dasar. (b) Resonansi-ferro stabil dari frekuensi dasar. (c) Frekuensi osilasi subharmonisa yang stabil. (d) Osilasi tidak stabil tapi berlanjut yang bangkit sendiri. (e) Osilasi transien yang dapat berubah menjadi subresonansi.
Keadaan resonansi-ferro stabil dari frekuensi dasar adalah salah satu yang paling berbahaya dalam jaringan distribusi listrik. Rangkaian dapat dibentuk dengan switching satu fasa yang tak berbeban atau berbeban ringan dihubungkan secara delta ke transformator distribusi dalam hubungan dengan panjang kabel. Dalam sebuah sistem distri-
'4t-r
Transformator
hubungan delta
Kabel
(a)
( b)
(c)
Gambar 3.16 Resonansi-ferro: (a) Diagram satu garis susunan rangkaian resonansi-ferro; (b) Rangkaian ekuivalen tiga fasa; (c) Pendekatan rangkaian satu fasa.
75
mungkin:
- Ada beberapa kemungkinan susunan switching yang mempunyai rangkaian ekuivalen sama yang akan mengakibatkan kondisi .*"r.mi-irtro. Switching ini
(a)
sembarang tipe switch dipakai pada jaringan udara (switch air-break dan bagainya). dengan ,hot stick,.
se_
persoalan tegangan lebih dari pada resonansi-ferro pada penghantar ud.ara. Sebuah diagram satu garis dari susunan demikiar daii sebuah sistem tiga fasa ditunjukkan pada Gambar 3.16. Dengan kondisi seperti itu tegangan lebih besar dari tegangan yang dipakai akan kelihatan pada kapasitansi serl dalam rangkaian (3 atau 4 kali)' Sepanjang kabel, lilitan transformator, beban kabel dan fasa-fasa terbuka dari switch bergantung pada tegangan lebih ini.
trans_ formator. sebuah kaber bawah tanah pada tegangan distribusi mempunyai kapasitansi terhadap tanah per satuan panjang sekiiar 50 kahlaluran uo*u lungk a rata-ratasekitar 0'31 pf/km)' Faktor ini berarti bahwa pada kabel bawah tanah'leiitr mungkin terjadi
(b) Fusa lepasan atau fusa ,horn gap, diganti (c) Pemutus rangkaian.
pemutus rangkaian.
tinggi atau saat yang tidak serempak menutupnya daun-daun kontak uta' pol-p"ote
Kondisi switching satu fasa terjadi karena putusnyb satu atau dua fuse tegangan
Perlu dicatat bahwa rangkaian resonansi-ferro terjadi bila kedua transfbrmator dan kabel dengan panjang tertentu switched pada saat yang sama. Maka, kondisi resonansiferro dapat dihindari dengan mula-mula mengaliri kabel dan kemudian transformator dan sebaliknya memutus aliran mula-mula transformator kemudian baru kabel.
3.11.1 Nomogram
Nomogram [5] untuk perhitungan langsung berhubungan dengan parameter-parameter transformator dan panjang kabel bawah tanah, diberikan puOu
ff.:^:*.egah nuDungan
yang lebih keras dan persentase beban yang akan dibebankan ke sebuah transformator terjadinya resonansi-ferro. Nomogram tersebut berdasarkan
Cu*lur 3.l7 bersama. sama dengan harga-harga tegangan lebih yang memungkinkan ditentukan resonansi-ferro
pada
xm
KVA
1"*
: : Zt- :
perbandingan dari reaktansi deret positif dengan reaktansi kemagnitan transformator (pada tegangan batas) batas-batas transformator persentase arus transformator yang ditimbuikan panjang kabel dalam km.
Perbandingan xalx^ dapat rangsung dihitung dari data transformator dan panjang kabel bawah tanah.
Er-+---
76
menggunakan nomogram, batas-batas kvA transformator, tegangan.kv, (atau ekuivalensi persentase ur,r* yung dibangkitkan dan panjang kabel bawah tanah Ixperbandingan menentukan untuk 3.17a Gambat pada srlurun udaranya) dapat dipakai normal' tegangan nilai kali XalX^ dan kemudian berapa
untuk
tex"/.
5
Lkm
.02
,05
vx
NoRMAL P.U
4
3 2
--
-tar
?f
ti
2
-'
?0
3
3.0 2,7
1.5
1.O
(a)
I
.4
,2
'8 .1
--.-
tex1
20
5
iF--
(b)
(a) Tegangan lebih resonansi-ferro: (b) Persentase Gambar 3.17 Nomograf untuk tegangan lebih: resonansi-ferro' lebih beban minimum untuk mencegah tegangan
Contoh:
kVA -
I"*
Xorl
kV L
10,000
Xm:4'7 -2.8
hal ini perDengan menggunakan Gambar 3.17b untuk perbandingan RIX^, dalam kemagnitan transbandingan tahanan (beban pada transformator) terhadap reaktansi pu (dalam batas-batas tegangannya). Itu dapat dibaca terhadap perbandingan
formatir
1
i
77
3r.
:.:..:::'r:.:r',, j,.i.,
j . a!..i.;
'',
tr::s,i: ':.
::;,
:l;;]rxi,
=; 4ir?;, Jd,%..r;=
3.12 KER.UGIAN-KER.UGIAN
3
SISTEM
Kerugian-kerugiandayasistemterdiridarikerugian.kerugianpadatransformatorstep
up,salurantransmisi,t,un,fo,mutorstepdown,.u'lu,unsubtransmisi,catu-catudistribusi saluran-saluran tegangan rendah dan primer, transformato,'i'u"'f"'-uto' iist'ibu'i' kerugian pada bermacam-macam bagian meter-meter. to. u*rrrri a"ri-f.rtunai"gan di bawah dari suatu penelitian dapat dibuat dari nilainilai yang dibeiikan
daya' t.rugiun-t .tugian sistem pada penggunaan
.,
sistem daya
.;.,;
,,..1..;,:::.
./6:JiibriSi
.N|
..:,
.:.,:.
'."....;:i ',:,.
.-r:'::..
100:
,r :,r
r,..- : .
,,
r'l
11;58, , ,,12185.,
','t.
:,:.,. : 20;66:
r.'' ..:
.:
:.. : . --..r..1....r.,',
tJ,
;/|.
- -l: i:..i1,.,,'f,
tt:..t.J:1tg2.l
:.,-:*.,:*:,:94
3.12.2 Reduksi
sistem. Dapat
dapat menolong mengurangi kerugian-kerugian Studi dengan menggunakan komputer berbeda' Pengurangan kerugiandaya" energi yang berarti peningkatan kapasitas kerugian sistem berarti penghematan ini' bawah kerugian sistem diberikan di Bermacam-m acam caraol ui ln.ngurangi
dipelaj",i;;i; u*;;
1.
Mengoptimalkan kapasitas
saluran'
(b)
2.
penghantar standar yang dipakai panjang salnran catu primer' primer, dengan demikian membatasi dan penggunaannya' Mengoptimalkan kapasitas transformator'.tempat yang sesuai dengan catu untuk distribusi trunsformator
pilih
tupurttuJUW/ilu;l}k
pada distribusi
78
(b) Penempatan transformator distribusi yang tepat sesuai dengan catu untuk konsumen untuk menjaga tegangan jatuh minimal. (c) Optimalkan penggunaan transformator distribusi berdasarkan faktor beban
yang ada padanya.
3. 4.
(a) (b)
Pasang kapasitor paralel pada tiap beban induktif atau pada titik-titik yang sesuai pada distributor tegangan rendah berdasarkan kemungkinan kehidupan ekonomis. Pasang kapasitor paralel untuk batas optimum pada tempat yang optimum di
5. Pilih sistem SWER untuk daerah pedesaan yang berpenduduk jarang di mana perkembangan masa datang kecil.
I kV, dilengkapi dengan jepitan pendek gemuk dengan ujung yang mati dibuat dari besi tuang yang dapat ditempat. Kecenderungan kebutuhan
Pada saluran-saluran I
6.
ini perlu dipersiapkan. Kehilangan daya yang disebabkan arus eddy dan histerisis cukup tinggi bila penghantar pembawa arus dijepit dengan jepitan besi. Sebuah panitia yang dibentuk oleh Menteri Tenaga dan Irigasi pada tahun 1974 l7l telah mendapatkan perbedaan kerugian daya dengan jepitan besi dan bukan besi. Ini diberikan pada tabel
3.6. Mungkin angka-angkanya di luar dugaan. Tabel 3.6
Disipasi Daya dalam Watt pada Jepitan Besi dan Bukan Besi
.:IeBilst]::bcsi.,{89pi;t14*.A9.,a,
Kelihatan bahwa biaya mahal jepitan aluminium dikompensir oleh penghematan daya dalam dua tahun sedang keuntungannya diperoleh sesudah itu, dapat dilihat dari contoh berikut ini..
Contoh:
Misalkan saluran 1000 km untuk
1l kV mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
Penghantar: Rabbit
Kapasitas membawa arus: 200 A (lebih kurang) Jarak antara: 75 meter
I
. Metodologi Perencanaan, Disain, dan
Operasi 79
Fasa:
Jumlahjepitan dengan tegangan: Tiga dari 15% seluruh dukungan x 2 atau 1000
---'T-
x 1000 x
(a)
Pengurangan kerugian daya Anrbil sampel kerugian daya dengan angka-angkanya: Kerugian daya tiap jepitan dengan besi tuang yang dapat ditempa Kerugian daya tiap jepitan dari campuran aluminium Penghematan dari 12000 jepitan aluminium
: :
6,12 W
0,60 W
=Z:::;u000w Dalam 10 tahun: 66240 x 10 x 365 x 24W :5802624 satuan (kW). Misalkan biaya tiap 11 kV catu = 10 paise tiap sdtuan, jumlah penghematan 1000 km saluran 10 tahun:
5802624 x l0 : *---6ilRs. 5.80.2 62, atav dibulatkan Rs. 600.000 Jadi per tahun menghemat Rs. 60.000
(b)
Rs.25,00/set
Rs. 14,00/set Rs. 1 1,00/set Rs. 32.000
(c)
Keuntungan lain dengan daya yang sangat kecil pada jepitan yang terbuat dari campuran aluminium adalah bahwa penghantar akan bersuhu lebih rendah di daerah jepitan. Kita dapatkan bahwa kelebihan modal untuk membeli jepitan aluminium akan ter. bayar dalam waktu dua tahun.
. Batasi ketidak-seimbangan pada catu tegangan rendah. Sebagai akibat dari beban yang tidak sama pada tiap fasa, komponen-komponen derel negatif dan nol menyebabkan terlalu panasnya transformator, kabel-kabel, penghantar dan motor-motor, menambah kerugian dan kerusakan motor karena keadaan tegangar yang tidak seimbang. Untuk menghemat modal usahakan sistem tetap pada deret tegang an negatif dalam harga-harga yang dibahas seperti halnya pada kerugian daya. IS. 325-i9?8 (pasal 3.2), BS 4999: 31 dan IEC 34-l membatasi deret fasa negati (NPS) 2% dari tegangan. Suatu pemeriksaan keadaan tidak seimbang di sembarang titiJ
didapat dengan mengukur ketiga fasd tegangan.
Persentase keadaan tidak seimbang dihitung dari pernyataan umum: Persentase NPS
= 1fr;(
ur,"r,
- 1 un.",,un, * -
|V,"na"n
80
menggunakan tape-recorder Persentase NPS tegangan dapat pula dicatat, dengan misalnya untuk satu minggu.
Contoh:
Tigangan {asa laluran':(Y }
N il& i
p
e
rldek a tan, N
PS.',70
8. Bermacam-macamPengukwan' komputer penghematan energi ini ,;,rn.ak,rp berbagai bidang misalnya penggunaan energi meter penggunaan jaringan; monitor untuk managemen dan untuk mengatur dengan umum lampu-lampu yang iama;pemasangan statis sebagai ganti dari tipe induksi transformator distribusi dengan i"*p, ruil_, jox, sot{ (iirrat nagian 2.2);pemasangan dan menyusun secara weber/m2) 1 magnit -daerah kerugian rendah (didisain untuk kerapatan pompa irigasi penggunaan dan pedesaan; bertingkat beban-beban pertanian di
yangtepatdunp.ngg,,naankonverter.konvertersemikonduktorsebagaigantidari konverter dengan motor listrik atau 'mercuri atc''
yang tetap yaitu kerugian bukan karena Dalam sebuah sistem ada dua macam kerugian:
bebandanyangberubahyaitukerugiankarenabeban.Biayakerugian-kerugianini perkarena tiap-tiap alat mempunyai berbeda untuk tiap ,urunun atau kelompok
kerugian ini diuraikan sebagai berikut'
sendiri-sendiri. Prinsip umum perhitungan bandingan biaya tetap dan biaya tidak tetap
menuhihampirsetiapsaat.Karenanyakebutuhantiapunit/biayanergiuntukinirendah.
;;i;il
(k) yang merupakan perbanding' tergantung pidu fikto, puncak tanggungiawab seluruh sistem dengan beban puncak' an dari beban sistem distribusi paca saat pun.uk dan 0'8 sampai0p5 Ini biasanya berkisar antara 0,) dan 0,8 untuk sistern distribusi maka kerugian mebeban' sistem transmisi. Karena k merupakan perbandingan
untuk
i y;gdipakai
81
sistem distribusi mempunyai kerugian P kW pada saat beban puncak, Pk2 akan merupakan kerugian pada saat puncak seluruh sistem, yang biayanya ditentukan dari kebutuhan. Karenanya kerugian kebutuhan Pkz kW harus dipenuhi dengan peralatan pem-
bangkit.
Untuk kerugian karena energi, faktor kerugian sangat penting. Ini merupakan perbandingan dari kerugian energi pada sistem pada periode waktu tertentu dengan kerugian energi yang akan terjadi bila puncak kerugian sistem terjadi pada periode waktu tersebut. Pendekatan empiris [9] :
Faktor kerugian : (faktor beban)t'732 Cara lain yang mudah: Faktor kerugian : c (faktor beban) + (1 - c)(faktor beban)2 di mana c :0,3 untuk sistem transmisi dan 0,15 untuk sistem distribusi.
Kedua hubungan ini dianggap tepat bila kebutuhan minimum pada periode tersebut tidak kurang dari 0,2 pu dari kebutuhan puncak. Bila faktor beban sistem di bawah 0,8, hubungan di bawah ini lebih tepat.
K)2
K:
Bila faktor kerugian diperoleh, kita dapat menentukan biaya modal energi dari kerugian-kerugian beban. Biaya ini sama dengan 8.760 kali perkalian faktor kerugian, kerugian-kerugian puncak sistem distribusi dan biaya energi. Angka 8.760 merupakan jumlah jam dalam satu tahun. Kerugian pada beban puncak adalah 12 x R, di mana I arus puncak dan R adalah tahanan rangkaian sistem yang terdiri dari saluran-saluran, transformator-transformator dan sebagainya. Maka penambahan modal karena seluruh kerugian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah biaya karena kerugian tiap tahun : (8.760 x Kerugian bukan beban x Harga energi tiap unit * Kerugian bukan beban x Biaya kebutuhan tiap unit) * Biaya kebutuhan tiap unit Pk2 + 8 .7 60 x Faktor kerugian x 12 x R x Biaya energi tiap unit)
Algoritma berdasarkan pada perumusan di atas dapat disiapkan dan dengan bantuan program yang cocok dan perhitungan kerugian sistem dan dihitung penambahan modalnya sangat mudah. Pada soal di atas, 1 berdasarkan pada pengukuran rangkaian nyata. Mungkin ada suatu keadaan tanpa ada data terukur dari beban puncak atau arus puncak dan hargaharga yang terukur terlarang untuk konsumen energi listrik tegangan rendah. Pada keadaan seperti itu, angka yang diperoleh dapat diubah secara kasar menjadi angka beban puncak dengan bantuan rumus berikut ini yang dibuat oleh Dewan Negara Swedia
t4l'
di
P:ktl+k2wttz
W
mana, P =
82
tergantung dari sifat beban dan perlu diambil sebagai para' meter pada saat menghitung. Akhir-akhir ini model sistem distribusi beban, saluran, transformator, kapasitor dan sebagainya diketahui merupakan alat yang teliti untuk menghitung kerugian. Konstanta Contoh:
Dalam sistem daya dari Dewan Negara Punjab pada tahun 1977-1978. Jumlah energi disalurkan
k, dan k,
Ir,
: Ei36ffi-*
(0.695
0.695
0.006)'
l.
,.Recording supply ffuctuations", News Number,4, Blcctrical Roscarcb Acrocie' tion, 1978, pp. 5. 2. pabla, A.s., ,.Powcr supply to arc f,urna663", ftdian tournal ol Pgwcr od Rtvcr Valley Developnpfi, Calaulta, Iunc' 1975. 3. "Yannucci, D.A., "Fautts influcnce traosformer life", Electrica!lforld, M&tar,' Hill, New York, July 15, 1978. 4. Liodholm, K., ,.A computerized informatioo systcm for thc medium and low voltagc networks',, Proceedings, Symposium on computer applicatioos in largc scalo
power systems, Vol. II, International Fedcration of Automatic Control, New Dclhi, 1979, pp. 300 ..The prediction and control of .ferrorosonant ovcrvoltaScs in Coskciic, L.W., elcctricity distribUtion systems", Electrical Enginccring Transcations, Tbc lostitu-
s.
6.
1975
7,
8.
circuit calculations. Electticc,l Mdnuf\ctuting compdny Transmission Dtge.tr, No. 586, Calcutta, Juno
9.
Sullivan, R,L., Power System Planning, McClraw-Hill, New York, l9?7' Wagncr, C.L, and D.L. Nickel, "Chooge correct transformer loss values"" Electrical World, McGraw-Hill, New York, May 15 1978,pp' 64'66'