Вы находитесь на странице: 1из 22

Sistem Distribusi Daya

Listrik

Ir

Rangkaian ekuivalen dapat berupa ekuivaien seksi '7'atau ?T. Untuk rangkaian ekuivalen 'T', di mana Es dan Ep ditentukan seperti sebelumnya,

dan

I4

adalah ujung arus pengiriman dan ujung arus penerimaan (Gambar

3.ll).

Admitansi beban Y4 = In/En

Is

: Ir i

Ic : ynEn *

("- +U\)U

:no[vo+v(r**?)] Es : E'* rs ?:"^(L * Yr +).


no[v*+v(r+vn

+)l+

no

[r * Yn z * "Lr(r -1? )]

Gambar 3.11 Saluran cukup panjang-rangkaian ekuivalen 'Zl

3.9

HARMONISA-HARMONISA

3.9.1 Distorsi Harmonisa


Dengan makin banyaknya alat-alat tidak linear yang tipakai, distorsi harmonisa dari bentuk gelombang tegangan merupakan persoalan yang cukup mendapat perhatian. Arus-arus harmonisa dibangkitkan karena penggunaan alat-alat, misalnya penyearah, inverter, penggerak kecepatan variabel yang menggunakan thyrister yang telah diatur, tungku, tungku busur dan reaktor-reaktor yang dapat dipenuhi. Arus-arus ini adalah akibat dari kenyataan bahwa peralatan mempunyai impedansi yang berubah tiap setengah gelombang dari e.m.f. yang bekerja atau dia membangkitkan e.m.f. balik dengan bentuk tidak sinusoidal. Distorsi dari bentuk gelombang yang disebabkan mengalirnya arus harmonisa di seluruh rangkaian dan pengaruh dari distorsi semacam ini perlu dipelajari. IS: 325-1978 membatasi ini sampai 5% unluk catu tegangan rendah. Besar dan derajat harmonisa yang ditimbulkan beban dipengaruhi oleh sifat-sifat peralatan. Misalnya, dengan penyearah (tabung hampa, lampu busur air raksa atau

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

komponen-komponen semi konduktor) arus harmonisanya dapat ditentukan hnya,


3.r 1).

secara

analitis. Didapatkan bahwa semakin banyak tahap-tahap pada peralatan, semakin sedikit jumlah harmonisanya dan juga semakin kecil. Untuk penyearah dengan pengaturan

(misalnya thyristor), harmonisa yang dibangkitkan merupakan fungsi sudut delai


gelombang penyearah.

Gambar 3.12 menunjukkan bentuk gelombang arus DC dalam beban, bersama


dengan bentuk gelombang tegangan dan arus fasa untuk rangkaian thyristor yang diatur penuh. Juga menunjukkan spektrum frekuensi arus-arus harmonisa yang mengalir dalam fasa arus dengan delai 0o.

Keluaran D.C.

Fase tegangan

R.YdanB

hri

F.ase arus

h. tr,
tr,
hh

dalam R

Ti ngkat

harmonisa

Gambar 3.12 Harmonisa dalam penyearah thyristor yang diatur'

ip

E il
Li

Setiap bentuk gelombang periodik yang tidak berbentuk sinusoidal dapat dinyatalian dalam jumlah dari seri harmonisa frekuensi dasar dengan menggunakan analisis
Fourier.

L h
T

!(t) :t

* *

otcos
Dr sin

n/ f 6t +

a, cos 2
bz sin

at

{
-1-

43 cos 3

at +

... ...

2 ort

br sin 3 r,l/

Sistem Distribusi DaYa Listrik

di mana,

o,

T7f,j r t,r dt, o^:|\ / 00


T sin

(r) cos n

l.r.t,

dt

u":+\/(r)
0

n at, dt

juga dilakukan pada rangkaian itu sendiri dengan Analisis dari harmonisa dapat gelombang diambil sampelnya dan analisator bantuan analisator t.,,,"niru.'g.rriu[
mengikutiseluruhdaerahf,ekuensinyamakakeluarlahbermacam.macamfrekuensi.

3.9.2

Pengaruh Harmonisa pada Rangkaian daya dapat menyebabkan akibat"akibat Harmonisa dalam rangkaian distribusi berikut:

sebagai

(a)

Terjadin ya beban

pada saat tunmg tebih dari koreksi faktor daya kapasitor

untuk frekuensi tertentu'

(b)Resonan,iunta,a,..ttansikapasitansidantransfornratoryangmengakibatkan
tegangan dan arus yang

(c)

r^- -^-^n^^ karena arus-arus telpon dan pemancar Interferen'i A"ogun rangkaian-rangkaian harmonisa deret nol'
yang mempengaruhi

berlebih'

(d)Tidakbekerjanyaperalatanpengatursebagaiakibatdistorsibentukgelombang titlk kerja rangkaian thyristor'


(e)Kesalahan-kesalahonpadameter-meterptringanberputarpengukurenergi' bertambahnya kehilangan daya (f) Terlalu pono,'y'o*esin-mt'in be'putai karenakehilangan torque' halnya yang disebabkan u'us-u'u' eddy seperti ketiga atau karena karena t.rtatu"iunyutnya harmonisa
dalam liiitan' yang disebabkan adunyu arus DC mengaiir

yang dihubungkan secara delta (g) Kelebiha, U'i'o' A^'i lilitan transformator terlalu banyaknya arus

3.9.3 Aliran Arus Harmonrsa


Generatormengeluarkantegangansinus.sempurna50Hzkerangkaian'Arustidak ditambah deret dapat dinyatakan dengan ".tl::::j sinusoidal ke alat'alat tio"tiin*' beban' Arus ke energi urrr, itu sendiri yang membawa harmonisa. Geiombang-duru, harmonisatidakikutmembawaenergidan*,,.ku"menunjukkanfenomenayangtidak Dalam kenyataannya beban bekerja
diinginkan karena

**.;;^;.n;,rrunii iut,o,

daya.

seolaholahsebagaig,,'.,uto'-u'u,hu,*onisa.Sesuaidenganitu,analisisdilakukan oleh sumber arus hu'monisu dimasukkan ke sistem


dengan menganggap o;;;";t; seperti terlihat pada Gambar di titik beban non-rinear pada sistem,
3

'13(a)'

Sistem Distribusi DaYa Listrik

di mana,

Qo:

(t) dr, a" :+\ / (r) 7J f

1f

7-

cos n rot, dt

u:llr
0

r,> sin

n iot, dt

juga dilakukan pada rangkaian itu sendiri dengan Analisis dari harmonisa dapat gtniul gelombang diambil sampelnya dan analisator bantuan anaiisator ttuttoni"' frekuensi'
maka keluarlah bermacam-macam mengikuti seluruh daerJ frekuensinya

3.9.2

Pengaruh Harmonisa pada Rangkaian

Harmonisadalamrangkaiandistribusidayadapatmenyebabkanakibat"akibatsebagai berikut:

(a)Terjadinyabebanlebihdarikoreksifaktordayakapasitorpadasaattuning
untuk frekuensi tertentu' (b)Resonansiuntu'ureaktansikapasitansidantransformatoryangmengakibatkan
tegangan dan arus Yang berlebih'

(c) Iiterierercsi

pemancar karena arus-arus Otngan rangkaian-rangkaian telpon dan harmonisa deret nol'

(d.)Tidakbekerjanyaperalatanpengatursebagaiakibatdistorsibentukgeiombang thyristor' yang mempengaruhi titik kerja rangkaian berputar pengukur energi' piingan pada meter-meter (e)
Kesalahan-kesilahan

(f)Terlalupo,o,,yon'.sin-m.sinberputaikarenabertambahnyakehilangandaya kehilangan torque' yang disebabkun u'u'-u'u'eddy seperti halnya yang dihubungkan secara delta transformator (g) Kelebiha, b;;;; Jari lilitan
karenaterlalubanyaknyaharmonisaketigaataukarenaterlalubanyaknyaarus
dalam liiitan' yang disebabkan adanya arus DC inengalir

3.9.3 Aliran Arus Harmonrsa


Generatormengeluarkantegangansinus.sempurna50Hzkerangkaian.Arustidak ditambah deret dapat dinyatakan dengarr Tt::::,' sinusoidal ke alat-alat tiAuftim*' ke beban' Arus energi itu sendiri yang membawa
harmonisa. Gelombang Juru,. uru5, yang tidak dan *t"ku Lenunjukkan fenomena harmonisa tidak ikut membawa energi bekerja beban fukto, daya. Dalam kenyataannya diinginkan karena *.rJu'*.nrurunii

seolaholahsebagaigeneratolarushartnonisa.sesuaidenganitu,analisisdilakukan ke sistem oleh sumber arus


harmonisa dimasukkan dengan menganggap u.rrr.-ir"p seperti terrihat pada Gambar 3'13(a)' di titik beban non-linear pada sistem,

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

65

33kV

ilkv
Zy

4t5 v

21 vl
Y2

v3

cc
I

(a)

(zr)'n

(ziln
Z1

(b)

ff*i*

3'13

Harmonisa-harmonisa dalam sistem. (a) Aliran arus harmonis; (b) Rangkaian ekui-

Kecuali dinyatakan rain, biasanya dianggap bahwa reaktansi induktifpada frekuensi farrnonisa r kali frekuensi dasar oan ,eattllsi kapasitif lln kaliharga fiekuensi dasar,
sedang tahanan tetap.

ekuivalen dengan rangkaian di atas terlihat pada Gambar 3.r3b. Frekuensi gerombang duru. -rrrgur,dung g yaitu perbandingan antara arus frekuensi dasar 1, dengan uruJt"rrtur.riu'saluran AC
dan konstanta harmonisa k dinyatakan sebagai berikut:
11

Bila ditinjau dari generator harmonisa maka rangkaian

t-*,
dengan

I 21,' k:N!=z

la

g2+k2-l
3.9.4 Batas-batas Besarnya l{amonisa
Sekarang akan dibahas mengenai batas maksimum pembangkitan harmonisa oleh bermacam-macam beban. Ini adalah akibat dari makin banyatnvi p.ngg;an alat pengatur tegangan

thyristor.

Bermacam-macam badan internasional dan juga telah mengeluarkan _nesional standar atau telah memperhitungkannya. CENELEC, badan"stndarli Eropu, adarah yang pertama-tama mengeluarkan standar mengenai harmonisa untuk alat-alat rumah

Sistem Distribusi Daya Listrik

'Ertgineering Recommendation G 512', oleh Kepala Konperensi Sarjana pada tahun i967. Mereka mengatur batas-batas dari segi arus nyata untuk setiap harmonisa pada titik hubung bersama, yaitu titik di mana mula-mula terjadi hubungan antara beban konsumen yang satu dengan beban konsumen lain pada ,irt.-. Sebagai contoh, untuk busbar 11 kv, arus harmonis dibatasi sampai 9,7 A untuk harmonisa ke-5 6,3 A untuk ke-7, dan i0 A untuk ke-l1' Dari pengalaman pertama, perubahan rekomendasi G 5/3 dikeiuarkan' Ini agak

tangga. Kemudian standar dikeluarkan oleh Belanda, Swedia, Jerman dan Inggris.

Di Inggris clikeluarkan

kurang konservatif dibancling dengan G 5/2. Satu kesukaran adalah penjumlahan bebanbeban yang membangkitkan harmonisa-harmonisa. Mula-mula dipakai penjumlahan hitungan. Sekarang telah disepakati untuk menggunakan tehnik kemungkinan dan jumlahnya tidak lebih dari harga rms jumlah harmonisa-harmonisa' Standar Jerman DIN 57160 Bagian 2 memberikan batas-batas khusus pada bermacam-macam beban. Untuk penyearah jembatan tiga fasa, misalnya batas daya dari konverter l% d41 tingkat kesalahan sistem; tiap harmonisa tidak boleh lebih dari 5% dari dasar sampai dengan harmonisa ke-I3 dan kemudian menurun secara logaritmis; jumlah seluruh tegangan harmonisa tidak boleh melebihi kedalaman 1A% dan lama waktu 'saat pergantian' ditentukan; tegangan sistem boleh turun sampai dengan 85% untuk periode sarnpai dengan 0,5 detik.

3.10 PERUBAHAN-PERUBAHAN
3 .10.1 Naik-Turunnya Tegangan.

BEtsAN

Bila beban yang dicatu oleh sebuah rangkaian berubah, tegangan jatuh pada salurah juga berubah. Karenanya dilihat oleh konsumen yang lain tegangan sepanjang saiuran tersebut naik-turun. Bila hal ini terjadi sangat sering, perubahan-perubahan yang terusmenerus akan mengganggu konsumen. Pada pihak lain, naik-turunnya tegangan akan berpengaruh pada kerja alat-alat yang dipakai. Misalnya, instalasi komputer dan catu dayanya peka terhadap naik-turunnya tegangan biasa maupun tajam. Selanjutnya pabrik-pabrik dapat terganggu bekerjanya untuk berproduksi bila ada kelengahan kerja
karena adanya relai tegangan rendah.

Yang paling peka terhadap naik-turunnya tegangan adalah lampu pijar. Sinar yang dikeluarkan oleh kawat wolfram dari lampu sangat peka terhadap perubahan tegangan batas dari lampu, dan setiap perubahan pada tegangan akan keiihatan, Toleransi kon-

sumen terhadap kediparr melupakan fungsi frekuensi naik-turunnya tegangan'

Bermacam-macam kurva yang berlainan telah dibuat untuk mendapatkan hubungan ini.

Satu set kurva-kurva yang biasa dipakai yang menyatakan tingkat penerimaan dan toleransi kedipan lampu ditunjukkan pada Gambar 3.14. Bagi lampu-lampu neon, cahaya yang dikeluarkannya iidak peka terhadap perubahan tegangan. Meluasnya penggunaan lampu jenis ini mengurangi kesadaran masyarakat terhadap persoalan kedipan. Tipe beban yang menyebabkan persoalan kedipan adalah pengelasa.n, penggilingan, mesin-mesin pertambangan, motor-motor, kompresor, kompor-kompor. Metode untuk menganalisis persoalan menghidupkan motor dan untuk perubahan beban yang terusmenerus dijelaskan di bawah.

.4

Metodologi Petencanaan, Disain, dan Operasi


Penerimaan dan toleransi kedipan lampu disebabkan karena fluktuasi

{kurva tersebut berlaku untuk

ar 60 watt)

Kurva 1 Ele'ctrical world November 1958 (L. Brieger) Kurva 2 dan 3 Electrical engineering July '1956 (A. Kroneberg) Kurva 4 E.R.A. Report VIT 146-1962 (R. Thomas & P. Kendall)

il*i,

n"oiJ.-!.1

c o o c
o
,G

- ,,3

e"

: v

o
e.o

l,!

Garis batas

Kedipan r-rtjL terlihat oleh

tidak

80% pengamat

roo os4 3 2

troao

Fluktuasi per detik

,o 'orott,o trt

30

Fluktuasi per menit

-- t5 l0 7 5 3 Fluktuasi per iam

Gambar 3.14 Kedipan lampu.

Sistem Distribusi Daya Listrlk

3.1O.2 Menghidupkan Motor Tegangan jatuh karena arus stari motor induksi akan tergantung dari besarnya motor faktor daya pada saat start, impedansi sistem dan metode start. Untuk motor tiga fasa
tegangan jatuh diekstrapolasi sesudah ekuivalen satu fasa dianaiisis. Dari Bagian 3 .8.1 didapat persamaan tegangan jatuh sebagai

di mana, ,Es

: : = R: X: cos OR :
ER 1

E, : En f .IR cos {n - IX sin fa


tegangan catu fasa ke netral tegangan fasa ke netral pada beban

arus start motor tahanan sistem reaktansi sistem faktor daya dari beban pada saat start Tegangan latuh(%\

: * Dl

,r^cos dR - 1X sin dn) x 100

di mana. E adalah tegangan catu saluran ke saluran dan @4 adalah negatif untuk fai<tor daya beban ketinggalan dan positif untuk faktor daya beban mendahului. Dapat diambil bahwa faktor daya motor akan sekitar 0,3 pada saat start, dan arus start untuk motor 'langsung pada saluran' akan pada daerah sekitar 4 sampai 7 kali batas arus beban penuh (biasanya diambil 6 bila tidak diketahui).

Arus start motor-motor dapat dikurangi dengan menggunakan peralatan start, misalnya alat start Auto-Transformator dan alat start bintang-Delta. Arus start sistem daya ditentukan dengan
Start dengan Autc-Transformator

, :W)'

Iaot

V^ : V, = laot :

tegangan sekunder auto-transformator tegangan catu arus start langsung saluran (direct on line)

Start dengan Bintang-Delta:

Idot
3

3.10.3 Bekerjanya Sirnultan


Di mana terdapat banyak peralatan yang sama yang mungkin bekerja sendiri-sendiri dan tiap peralatan bekerja untuk satu periode waktu tertentu, mungkin tidak ada persoalan kedipan. Tetapi bila alat-alat bekerja sekaligus, kedipan mungkin tidak dapat diterima.
Peralatan seperti misalnya terrnostat pengatur pemanas, alat las dan instalasi dengan motor banyak dapat mengaiami hal seperti ini. Frekuensi terjadinya bekerja secara sekaligus dapat dilritung dengan menggunakan teori kemungkinan.

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

69

/, unit dengan nornor 1,2, . . . , i, . , lt dan llnit i bekerja{ kali dan bekerja untuk satu periode ay dan titik :ekerja selama periode (.7 - a1)
Diasumsikan ada instalasi dengan

ialam periode waktu

Kemungkinan bahwa unit

bekerja adalah,

n,:Al
Kemungkinan bahwa unit-unit

1,2, . .. , k bekerja pada saat yang sama dan


{,.1

:ari unit-unit tidak bekerja dinyatakan dengan

p (k)

pr Fz ps ... p*

pr) T

(t - pr\ ... {I -

pr)

l-ama waktu rara-rata unit-unit k ini bekerja secar4 bersama-sama adaiah

t(k):
f^lp' + f"lp,
Frekuensi unit-unit

-f

... +

J*tpo**h+ .+ f,tL--p,
_P

pada saat bekerja secara bersama-sama adaiah

F (k)

- 7(E

(k)

3.10.4 Perubahan Beban yang Terus-menerus


Berbeda dengan beban motor yang mempunyai perubahan tegangan tertentu pad.a saat start, banyak beban yang mempunyai pola arus yang tidak teratur. Beban semacam ini menyulitkan penggunaan prosedur yang telah dijelaskan tadi. Khas beban yang dalam tahun-tahun ini menarik perhatian adalah "arc furnace,', "induction f,urnace" dan penggilingan. Pada 'arc furnace,' tegangan 'arc? mempunyai perubahan yang 'stochastic' karena proses meleleh. Gerakan dari 'arc' yang mengakibatkan naik-turunnya arus dalam daerah frekuensi 0,05 sampai dengan 30 FIz dapat mempengaruhi penerangan konsumen, TV, alat-alat elektronik lainnya. Frekuensi yang sangat peka adalah l0 Hz [10] di mana hanya dengan perubahan a,2%pada tegangan catu menyebabkan kedipan yang terlihat. Dalam 'induction furnace' beban berubah terus-menerus pada saat kopling beban dalam kompor dengan lilitan induksi berubah dalam proses pelelehan.

Naik-turunnya sangat cepat. Pada Gambar 3.15 tipe naik-turunnya tegaflgan terlihat untuk substasion busbar yang mencatu instalasi 'induction furnace' dengan 12 MW lewat satu set kabel. Untuk mengukur bermacam-macam kenaik-turunan tegangan, sebuah meter dengan respon yang cukup dibutuhkan unttrk memberikan penilaian yang realistik tingkat frekuensinya. Electrical Research Association (ERA) Technology Ltd., England telah mengembangkan meter pencatat untuk fluktuasi tegangan semacam ini [l ]. Metode yang berhubungan dengan perubahan tegangan yang berkecepatan tinggi banyak dibicarakan: Konsep fluktuasi tegangan V7 dipakai modulasi bungkus dari bentuk gelombang frekuensi dasar sebagai ukuran dari kerasnya kedipan pada mata.

70

Sistem Distribusi Daya Listrik

6 o o F

c o o

Waktu (jarn)
Gambar 3.15 Fluktuasi beban/tegangan.

Pengujian-penguiian

kritis fluktuasi

vang luas oleh ERA telah memungkinkan penentuan _ tegangan sebagar pr;r;;;;;,;;ulgun n'ai_nilai .utu seperti terrihat pada Taber 3.5.

Nilainilai Kritis dari Fluktuasi


Vf {7"}

Tabel 3.S

Tegangan

kemungkinan tegangan l<umulatif nunjukkan berapa rama harga

Dapat diterima tidaknya 'arc furnace, berdasarkan pada bentuk fungsi-fungsi k.il;,^;".
har_ini o"p.airu*, kurva yang r.rtrr"r /f'a'u,iorur. sebuah titik flukr nlui nutiu;{';;;r."
me-

i#;#:fi,1'ff#,::t"t

vang akan merampaur hanya serama

Juga persentase dari dip tegangan karena

ffi

Persentase dip tegangan

J:ff #,Hl',iiii**':iltffi
_0.45 x p, x n x D
P,

'T.T:*Jr.[:liJLx'"J'i::,*':#::

100

dimana, p,
Ps

l:y:h

jurn_ace yang mempunyai batas tertinggi hubung pendek dulun Mt,i;"?, o"r'il"..r" dapur api yang bersama_sama meleleh taktor penyimpangan dapur api pada saat ,urnu-r"*u meleleh

batas MVA transformator

li"+:t

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

7\

3.

10.5 Pengukuran-pengukuran untuk Mengurangi Kedipan (a) (b)


Menambah kapasitas transformator catu daya. Pemisahan catu tegangan kepada konsumen-konsumen peralatan beban yang berlainan. Ini berarti harus memisahkan jumlah konsumen dengan beban yang berubah dan yang tetap. Penambahan kapasitas ekuivalen, hubung pendek tiga fasa dari sistem dengan memasang kapasitor-kapasitor seri dan sebagainya.

Cara-cara melawan kedipan dari segi pencatu daya di antaranya:

(c)

Usaha-usaha dari segi beban adalah:

(a) (b) (c)


Contoh:

Penurunan nilai absolut dari perubahan arus dengan memasang reaktansi seri di rangkaian beban yang berubah-ubah. Pemasangan kapasitor paralel dari pengatur thyristor. Penekanan arus lebih dengan memasukkan reaktansi seri.

Seorang konsumen penggilingan gandum yang berkembang, mempunyai motor 50 daya kuda, 400 V, mengajukan permintaan untuk penyambungan daya. Sebelum memberikan sambungan, bagaimana cara mengetahui toleransi dip tegangan untuk konsumen lain

yang dicatu dari substasio distribusi yang sama?

PENYELESAIAN: Dimisalkan faktor daya dari motor 0,85 pada efisiensi maksimum 90%. Panjang kabel tegangan rendah untuk konsumen ini 100 meter, mempunyai tahan 0,0326 ohm dan reaktansi 0,0084 ohm, maka didapat
Arus beban penuh

: :

50x746 x 100 3x400x0.85x90 70.3 A

Arus pada start langsung

(DOL)

x 70.3 42t.8 A

Arus pada start

bintang-delta

: 1+ : 140.6 A

Persentase teganga4 jatuh:

(l)

Start langsung:

: 4io (421.8 x 0.0326 x 0.3-421.8 x 0.0084 x 0.954) x 100


?

:65%

(2) Start dengan

bintang-delta:

Persentasediptegangan

-2.83%

I I

72

Sistem Distribusi Daya Listrik

Dengan mengamati kurva 2 (ekstrapolasi) pada Gambar 3.15, untuk menghindari ter-

jadinya kedipan, maka untuk'start langsung hanya diperbolehkan 3 kali start motor untuk setiap 2 jam. Untuk start bintang-delta 12 kali start motor tiap jam,yang dalam
praktek tidak terjadi. Maka untuk menghindari rangsangan terjadinya kedipan tegangan, kita dapat menyambung daya pada motor induksi 50 HP dengan cara start bintang-delta.

Contoh:

Urrtuk catu daya kepada konsumen dapur api busur, yang mempunyai dua dapur api masing-masing 10 ton (5 MVA) kapasitasnya termasuk beban tambahannya. Penggunaan daya sudah 16/20 MVA, transformator 66111 kV pada substasion di mana tingkat kesalahan pada bus 66 kV adalah 1060 MVA dan pada bus terpisah 1 I kV untuk transformator yang diusuikan 266 MVA. Cari persentase dip tegangan pada saat bekerja melelehkan bila dapur api tersebut bekerja terus-menerus dan bersama-sama. Bagaimana
saran anda mengenai susunan catu daya untuk beban tambahan dan ke konsumen iain dari transformator yang diusulkan?

PENYELESAIAN: Fluktuasi tegangan dinyatakan dengan rumus:


Persentase dip tegangan

: 0.45xP,xnxDx100
P"

Bila satu dapur api bekerja, D

: l,
D:0,8.

Bila dua dapur api bekerja bersama-sama,

(l)

Sekarang untuk catu I

I kV,

(a)

Perubahan tegangan untuk satu dapur api adalah

-----___166:
(b)
0.946
0/o

0.45x5xlxlx100

Perubahan tegangan untuk bekerja secara bersama adalah

Perubahan-perubahan pada kedua kasus ini lebih dari batas yang diperbolehkan 0,3%.Diluar batas ini kedipan cahaya tidak dapat ditoleransi lagi dan perubahan tegangan sangat berbahaya untuk alat-alat elektronika yang peka. Oleh karena itu beban tambahan dan konsumen lainnya jangan dicatu dari transformator I

T - r.3st%

0.45

x 5x2x

0.8

100

I kV ini.

(2)

Memeriksa kemungkinan catu ke alat-aiat bantu dan konsumen yang lain dari substasion 66 kV.

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

73

(a)

Persentase dip pada bus stasion 66 kV untuk satu dapur api adalah

0.45x5xlxlxl00
i090

:0.206%
(b) Untuk
dua dapur aPi adalah

0.45x5x2x0.8x100 :
03300/0

Kita lihat untuk satu dapur api, perubahan tegangan bus 66 kVjauh di bawah batas yang diijinkan dan untuk dua dapur api, perubahan-perubahan persis diijinkan. Maka kita simpulkan bahwa beban tambahan dan konsumen lain perlu diberikan catu dari transformator 66lll kV yanglain dari pada substasion 66 kV ini'

3.10.6 Kekerasan Pembebarran Transformator


pengalaman menunjukkan bahwa perubahanperubahan atau pulsa-pulsa atau kekerasan pembebanan dapat dipakai untuk rnemperkirakan penggunaan yang maksimum masa

pakai transformator, bila besarnya arus lebih, lama dan frekuensi terjadinya diketahui. Alat-alat ukur seperti alat pemonitol arus lebih [1] dapat diadakan untuk mengumpulkan data kekerasan beban: alat monitor memberikan informasi mengenai besarnya kesalahan, lama waktu dan frekuensi. Threshold yang membatasi besar dan lama waktu dapat berubah-ubah. Unit-unit dapat diletakkan paralel dengan threshold pembatas yang dapat berubah untuk mendapatkan tingkat kuantitatif spesifik dari besarnya arus lebih
dan lamanya. Data kekerasan pembebanan dihubungkan dengan lama pakai normal yang diharapkan telah terkurnpul sebagai hasil pengalaman dalam penggunaan di bidang industri seperti dapur api busur dan penggunaan penyearah sebagai mana halnya pengujian

hubung pendek skala penuh. Membatasi data pada transformator-transformator tipe piringan, bentuk konstruksi inti, harga rms maksimum dari sebuah pulsa arus masuk untuk tiap unit batas arus mungkin dinyatakan sebagai jumlah pulsa arus leblh tiap jam seperti yang diberikan di bawah ini untuk batas kenaikan 55oC (rata-rata kenaikan
temperatur lilitan oleh tahanan), transformator dengan pendinginan senCiri [3]
:

n:
di mana, v2

(4,7611pJ4

: 1ou :

jumlah pulsa arus tiap jam untuk masa pakai normal harga rms maksimum dari pulsa arus dalam pu berdasarkan pada batas kenaikan arus liiitan 55'C (dari IS: 2026-197'7 diperbarui untuk transformator daYa).

3.11 RESONANSI-FERRO
yang menganSebuah rangkaian resonansi-ferro ditandai dengan sebuah rangkaian seri dan rangkaian kapasitansi sebuah dung inti besi dan induktansi nonlinear diseri dengan

74

Sistem Distdbusi Daya Listrik

dicatu oleh tegangan ac. Sebagai akibat dari sifat nonlinear induktansi, rangkaian dapat menunjukkan beberapa bentuk kelakuan yang terpisah, semua ini dinyatakan sebagai
resonansi-ferro:

(a) Subresonansi stabil dari frekuensi dasar. (b) Resonansi-ferro stabil dari frekuensi dasar. (c) Frekuensi osilasi subharmonisa yang stabil. (d) Osilasi tidak stabil tapi berlanjut yang bangkit sendiri. (e) Osilasi transien yang dapat berubah menjadi subresonansi.
Keadaan resonansi-ferro stabil dari frekuensi dasar adalah salah satu yang paling berbahaya dalam jaringan distribusi listrik. Rangkaian dapat dibentuk dengan switching satu fasa yang tak berbeban atau berbeban ringan dihubungkan secara delta ke transformator distribusi dalam hubungan dengan panjang kabel. Dalam sebuah sistem distri-

'4t-r

Transformator
hubungan delta

Kabel

(a)

Switch satu fasa

( b)

(c)
Gambar 3.16 Resonansi-ferro: (a) Diagram satu garis susunan rangkaian resonansi-ferro; (b) Rangkaian ekuivalen tiga fasa; (c) Pendekatan rangkaian satu fasa.

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

75

mungkin:

- Ada beberapa kemungkinan susunan switching yang mempunyai rangkaian ekuivalen sama yang akan mengakibatkan kondisi .*"r.mi-irtro. Switching ini
(a)
sembarang tipe switch dipakai pada jaringan udara (switch air-break dan bagainya). dengan ,hot stick,.
se_

persoalan tegangan lebih dari pada resonansi-ferro pada penghantar ud.ara. Sebuah diagram satu garis dari susunan demikiar daii sebuah sistem tiga fasa ditunjukkan pada Gambar 3.16. Dengan kondisi seperti itu tegangan lebih besar dari tegangan yang dipakai akan kelihatan pada kapasitansi serl dalam rangkaian (3 atau 4 kali)' Sepanjang kabel, lilitan transformator, beban kabel dan fasa-fasa terbuka dari switch bergantung pada tegangan lebih ini.

trans_ formator. sebuah kaber bawah tanah pada tegangan distribusi mempunyai kapasitansi terhadap tanah per satuan panjang sekiiar 50 kahlaluran uo*u lungk a rata-ratasekitar 0'31 pf/km)' Faktor ini berarti bahwa pada kabel bawah tanah'leiitr mungkin terjadi

busi, biasa dipakai hubungarr delta (tegangan tinggi)-bintang (tegangan rendah) ke

(b) Fusa lepasan atau fusa ,horn gap, diganti (c) Pemutus rangkaian.

pemutus rangkaian.

tinggi atau saat yang tidak serempak menutupnya daun-daun kontak uta' pol-p"ote

Kondisi switching satu fasa terjadi karena putusnyb satu atau dua fuse tegangan

Perlu dicatat bahwa rangkaian resonansi-ferro terjadi bila kedua transfbrmator dan kabel dengan panjang tertentu switched pada saat yang sama. Maka, kondisi resonansiferro dapat dihindari dengan mula-mula mengaliri kabel dan kemudian transformator dan sebaliknya memutus aliran mula-mula transformator kemudian baru kabel.

3.11.1 Nomogram
Nomogram [5] untuk perhitungan langsung berhubungan dengan parameter-parameter transformator dan panjang kabel bawah tanah, diberikan puOu

ff.:^:*.egah nuDungan

yang lebih keras dan persentase beban yang akan dibebankan ke sebuah transformator terjadinya resonansi-ferro. Nomogram tersebut berdasarkan

Cu*lur 3.l7 bersama. sama dengan harga-harga tegangan lebih yang memungkinkan ditentukan resonansi-ferro
pada

Xor 0.1022 kVA t; - -7k*-IV-:


di mana,
Xct

'r"* (dinyatakan dalam%)

xm
KVA
1"*

: : Zt- :

perbandingan dari reaktansi deret positif dengan reaktansi kemagnitan transformator (pada tegangan batas) batas-batas transformator persentase arus transformator yang ditimbuikan panjang kabel dalam km.

Perbandingan xalx^ dapat rangsung dihitung dari data transformator dan panjang kabel bawah tanah.

Er-+---

76

Sistem Distribusi DaYa Listrik

menggunakan nomogram, batas-batas kvA transformator, tegangan.kv, (atau ekuivalensi persentase ur,r* yung dibangkitkan dan panjang kabel bawah tanah Ixperbandingan menentukan untuk 3.17a Gambat pada srlurun udaranya) dapat dipakai normal' tegangan nilai kali XalX^ dan kemudian berapa

untuk

tex"/.
5

Lkm
.02
,05

vx

NoRMAL P.U

4
3 2

--

-tar
?f

ti
2

-'

?0

3
3.0 2,7
1.5
1.O

(a)

I
.4

,2

'8 .1

--.-

tex1

20
5

iF--

(b)
(a) Tegangan lebih resonansi-ferro: (b) Persentase Gambar 3.17 Nomograf untuk tegangan lebih: resonansi-ferro' lebih beban minimum untuk mencegah tegangan

Contoh:

kVA -

I"*
Xorl

kV L

:2% :66 :lkm

10,000

Xm:4'7 -2.8

hal ini perDengan menggunakan Gambar 3.17b untuk perbandingan RIX^, dalam kemagnitan transbandingan tahanan (beban pada transformator) terhadap reaktansi pu (dalam batas-batas tegangannya). Itu dapat dibaca terhadap perbandingan

formatir

1
i

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

77

dan dengan X"tlX^yang telah ditentukan lebih dahulu

menggunakan-arus yang timbul

padatransfolmatol,t"uutununbebankW(sebagaipersentasedaribatas-batastIans. resonansi-ferro' folmator) dapat clitentukan untuk mqncegah


Contoh:
:..i:.::.:':ir.::

3r.

:.:..:::'r:.:r',, j,.i.,

j . a!..i.;
'',

tr::s,i: ':.

::;,

:l;;]rxi,

=; 4ir?;, Jd,%..r;=

,',r',','.;31Y;:,.r,;, 3'; P.o i'=,11.r.,''

3.12 KER.UGIAN-KER.UGIAN
3

SISTEM

.12,1 Kerugian-kerugian pada Komponen'

Kerugian-kerugiandayasistemterdiridarikerugian.kerugianpadatransformatorstep
up,salurantransmisi,t,un,fo,mutorstepdown,.u'lu,unsubtransmisi,catu-catudistribusi saluran-saluran tegangan rendah dan primer, transformato,'i'u"'f"'-uto' iist'ibu'i' kerugian pada bermacam-macam bagian meter-meter. to. u*rrrri a"ri-f.rtunai"gan di bawah dari suatu penelitian dapat dibuat dari nilainilai yang dibeiikan
daya' t.rugiun-t .tugian sistem pada penggunaan
.,

sistem daya

.;.,;

,,..1..;,:::.

./6:JiibriSi
.N|

..:,

.:.,:.

'."....;:i ',:,.

.-r:'::..

100:

,r :,r
r,..- : .

,,
r'l

11;58, , ,,12185.,

','t.

]:-' :.: ::I

:,:.,. : 20;66:

r.'' ..:
.:

:.. : . --..r..1....r.,',

tJ,

;/|.

- -l: i:..i1,.,,'f,

tt:..t.J:1tg2.l

:.,-:*.,:*:,:94
3.12.2 Reduksi
sistem. Dapat

dapat menolong mengurangi kerugian-kerugian Studi dengan menggunakan komputer berbeda' Pengurangan kerugiandaya" energi yang berarti peningkatan kapasitas kerugian sistem berarti penghematan ini' bawah kerugian sistem diberikan di Bermacam-m acam caraol ui ln.ngurangi

dipelaj",i;;i; u*;;

data masukan yang

1.

Mengoptimalkan kapasitas

kvA/km yang sesuai berdasarkan pada (a) yangdibutuhkandanfaktordayayangnormaluntukpenghantaryangdipakai


Memilih kapasiias
paOa

saluran'

pen gaturan tegangan

(b)

2.

penghantar standar yang dipakai panjang salnran catu primer' primer, dengan demikian membatasi dan penggunaannya' Mengoptimalkan kapasitas transformator'.tempat yang sesuai dengan catu untuk distribusi trunsformator

pilih

tegangan rendah' ia,ingan distribusi

tupurttuJUW/ilu;l}k

pada distribusi

(a) Memilih r.upuiic

jatuh minimal' konsumen untuk menja ga agxt tegangan

78

Sistem Distribusi Daya Listrik

(b) Penempatan transformator distribusi yang tepat sesuai dengan catu untuk konsumen untuk menjaga tegangan jatuh minimal. (c) Optimalkan penggunaan transformator distribusi berdasarkan faktor beban
yang ada padanya.

3. 4.

Menjaga tingkat tegangan pada sistem distribusi.


Pemasangan kapasitor-kapasitor paralel.

(a) (b)

Pasang kapasitor paralel pada tiap beban induktif atau pada titik-titik yang sesuai pada distributor tegangan rendah berdasarkan kemungkinan kehidupan ekonomis. Pasang kapasitor paralel untuk batas optimum pada tempat yang optimum di

saluran catu untuk mengurangi kerugian saluran dan memperbaiki tegangan.

5. Pilih sistem SWER untuk daerah pedesaan yang berpenduduk jarang di mana perkembangan masa datang kecil.
I kV, dilengkapi dengan jepitan pendek gemuk dengan ujung yang mati dibuat dari besi tuang yang dapat ditempat. Kecenderungan kebutuhan
Pada saluran-saluran I

6.

ini perlu dipersiapkan. Kehilangan daya yang disebabkan arus eddy dan histerisis cukup tinggi bila penghantar pembawa arus dijepit dengan jepitan besi. Sebuah panitia yang dibentuk oleh Menteri Tenaga dan Irigasi pada tahun 1974 l7l telah mendapatkan perbedaan kerugian daya dengan jepitan besi dan bukan besi. Ini diberikan pada tabel
3.6. Mungkin angka-angkanya di luar dugaan. Tabel 3.6
Disipasi Daya dalam Watt pada Jepitan Besi dan Bukan Besi
.:IeBilst]::bcsi.,{89pi;t14*.A9.,a,

yang dapat ditempat)

Kelihatan bahwa biaya mahal jepitan aluminium dikompensir oleh penghematan daya dalam dua tahun sedang keuntungannya diperoleh sesudah itu, dapat dilihat dari contoh berikut ini..
Contoh:
Misalkan saluran 1000 km untuk

1l kV mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

Penghantar: Rabbit
Kapasitas membawa arus: 200 A (lebih kurang) Jarak antara: 75 meter

I
. Metodologi Perencanaan, Disain, dan

Operasi 79

Fasa:

Jumlahjepitan dengan tegangan: Tiga dari 15% seluruh dukungan x 2 atau 1000

---'T-

x 1000 x

15 ffi x 2x3 :12.000untuk3fasa

(a)

Pengurangan kerugian daya Anrbil sampel kerugian daya dengan angka-angkanya: Kerugian daya tiap jepitan dengan besi tuang yang dapat ditempa Kerugian daya tiap jepitan dari campuran aluminium Penghematan dari 12000 jepitan aluminium

: :

6,12 W

0,60 W

=Z:::;u000w Dalam 10 tahun: 66240 x 10 x 365 x 24W :5802624 satuan (kW). Misalkan biaya tiap 11 kV catu = 10 paise tiap sdtuan, jumlah penghematan 1000 km saluran 10 tahun:
5802624 x l0 : *---6ilRs. 5.80.2 62, atav dibulatkan Rs. 600.000 Jadi per tahun menghemat Rs. 60.000

(b)

Biaya tambahan modal


Perbandingan biaya pembelian pertama alat'alat pengikat saluran 11 kV

: : : : Jumlah biaya lebih untuk 12.000 set


Harga jepitan Harga jepitan dari besi Beda

aluminium tuang harga

Rs.25,00/set
Rs. 14,00/set Rs. 1 1,00/set Rs. 32.000

(c)

Keuntungan lain dengan daya yang sangat kecil pada jepitan yang terbuat dari campuran aluminium adalah bahwa penghantar akan bersuhu lebih rendah di daerah jepitan. Kita dapatkan bahwa kelebihan modal untuk membeli jepitan aluminium akan ter. bayar dalam waktu dua tahun.

. Batasi ketidak-seimbangan pada catu tegangan rendah. Sebagai akibat dari beban yang tidak sama pada tiap fasa, komponen-komponen derel negatif dan nol menyebabkan terlalu panasnya transformator, kabel-kabel, penghantar dan motor-motor, menambah kerugian dan kerusakan motor karena keadaan tegangar yang tidak seimbang. Untuk menghemat modal usahakan sistem tetap pada deret tegang an negatif dalam harga-harga yang dibahas seperti halnya pada kerugian daya. IS. 325-i9?8 (pasal 3.2), BS 4999: 31 dan IEC 34-l membatasi deret fasa negati (NPS) 2% dari tegangan. Suatu pemeriksaan keadaan tidak seimbang di sembarang titiJ
didapat dengan mengukur ketiga fasd tegangan.
Persentase keadaan tidak seimbang dihitung dari pernyataan umum: Persentase NPS

= 1fr;(

ur,"r,

- 1 un.",,un, * -

|V,"na"n

80

Sistem Distribusi DaYa Lisrrik

menggunakan tape-recorder Persentase NPS tegangan dapat pula dicatat, dengan misalnya untuk satu minggu.

Contoh:
Tigangan {asa laluran':(Y }
N il& i
p
e

rldek a tan, N

PS.',70

8. Bermacam-macamPengukwan' komputer penghematan energi ini ,;,rn.ak,rp berbagai bidang misalnya penggunaan energi meter penggunaan jaringan; monitor untuk managemen dan untuk mengatur dengan umum lampu-lampu yang iama;pemasangan statis sebagai ganti dari tipe induksi transformator distribusi dengan i"*p, ruil_, jox, sot{ (iirrat nagian 2.2);pemasangan dan menyusun secara weber/m2) 1 magnit -daerah kerugian rendah (didisain untuk kerapatan pompa irigasi penggunaan dan pedesaan; bertingkat beban-beban pertanian di
yangtepatdunp.ngg,,naankonverter.konvertersemikonduktorsebagaigantidari konverter dengan motor listrik atau 'mercuri atc''

3.12.3 Perhitungan BiaYa

yang tetap yaitu kerugian bukan karena Dalam sebuah sistem ada dua macam kerugian:

bebandanyangberubahyaitukerugiankarenabeban.Biayakerugian-kerugianini perkarena tiap-tiap alat mempunyai berbeda untuk tiap ,urunun atau kelompok
kerugian ini diuraikan sebagai berikut'

sendiri-sendiri. Prinsip umum perhitungan bandingan biaya tetap dan biaya tidak tetap

l.Kerugianbukankarenabeban:Karenainipadadasarnyatetap,peralatantambahan dapatdisiapkanuntukmemberikankebutuhantambahanpadajam.jampuncak.Unit. dapat mebeban efisien (hidrokapasitas, termal, atau nuklir)

unit yang berdasarkan

menuhihampirsetiapsaat.Karenanyakebutuhantiapunit/biayanergiuntukinirendah.

2.Kerugiankarenabeban:Kerugian-kerugianinidibagiduabagian:kebutuhandan energi'Macammacambebanmembuatperhitungankebutuhanberdasarkanbiaya kerugianbebanpuncakmenjadikompleks.?uncaktahunansistemberubahdaritahun ketahundanpembebananrata.rataberubah-ubahdaritiap-tiapdaerahdanbeban

praktisdaritiap-tiapp.'uru.*.sistem.distribusidenganpenrbebananpuncaktidak ini biaya kedrngun puncak seluruh sistem. Pada kerugian-kerugian


boleh bersamuun

;;i;il

(k) yang merupakan perbanding' tergantung pidu fikto, puncak tanggungiawab seluruh sistem dengan beban puncak' an dari beban sistem distribusi paca saat pun.uk dan 0'8 sampai0p5 Ini biasanya berkisar antara 0,) dan 0,8 untuk sistern distribusi maka kerugian mebeban' sistem transmisi. Karena k merupakan perbandingan

untuk

rupakan fungsi dari

i y;gdipakai

unt.rk menentukan biaya kebutuhan. Bila sebuatt

Metodologi Perencanaan, Disain, dan Operasi

81

sistem distribusi mempunyai kerugian P kW pada saat beban puncak, Pk2 akan merupakan kerugian pada saat puncak seluruh sistem, yang biayanya ditentukan dari kebutuhan. Karenanya kerugian kebutuhan Pkz kW harus dipenuhi dengan peralatan pem-

bangkit.

Untuk kerugian karena energi, faktor kerugian sangat penting. Ini merupakan perbandingan dari kerugian energi pada sistem pada periode waktu tertentu dengan kerugian energi yang akan terjadi bila puncak kerugian sistem terjadi pada periode waktu tersebut. Pendekatan empiris [9] :
Faktor kerugian : (faktor beban)t'732 Cara lain yang mudah: Faktor kerugian : c (faktor beban) + (1 - c)(faktor beban)2 di mana c :0,3 untuk sistem transmisi dan 0,15 untuk sistem distribusi.

Kedua hubungan ini dianggap tepat bila kebutuhan minimum pada periode tersebut tidak kurang dari 0,2 pu dari kebutuhan puncak. Bila faktor beban sistem di bawah 0,8, hubungan di bawah ini lebih tepat.

Lr: Lf + 0,213(Lf di mana,

K)2

K:

kebutuhan minimum kebutuhan puncak dalam pu

Bila faktor kerugian diperoleh, kita dapat menentukan biaya modal energi dari kerugian-kerugian beban. Biaya ini sama dengan 8.760 kali perkalian faktor kerugian, kerugian-kerugian puncak sistem distribusi dan biaya energi. Angka 8.760 merupakan jumlah jam dalam satu tahun. Kerugian pada beban puncak adalah 12 x R, di mana I arus puncak dan R adalah tahanan rangkaian sistem yang terdiri dari saluran-saluran, transformator-transformator dan sebagainya. Maka penambahan modal karena seluruh kerugian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah biaya karena kerugian tiap tahun : (8.760 x Kerugian bukan beban x Harga energi tiap unit * Kerugian bukan beban x Biaya kebutuhan tiap unit) * Biaya kebutuhan tiap unit Pk2 + 8 .7 60 x Faktor kerugian x 12 x R x Biaya energi tiap unit)

Algoritma berdasarkan pada perumusan di atas dapat disiapkan dan dengan bantuan program yang cocok dan perhitungan kerugian sistem dan dihitung penambahan modalnya sangat mudah. Pada soal di atas, 1 berdasarkan pada pengukuran rangkaian nyata. Mungkin ada suatu keadaan tanpa ada data terukur dari beban puncak atau arus puncak dan hargaharga yang terukur terlarang untuk konsumen energi listrik tegangan rendah. Pada keadaan seperti itu, angka yang diperoleh dapat diubah secara kasar menjadi angka beban puncak dengan bantuan rumus berikut ini yang dibuat oleh Dewan Negara Swedia

t4l'
di

P:ktl+k2wttz
W

mana, P =

beban puncak dalam kW energi dalam kWh/tahun

82

Sistem Distribusi DaYa Listrik

tergantung dari sifat beban dan perlu diambil sebagai para' meter pada saat menghitung. Akhir-akhir ini model sistem distribusi beban, saluran, transformator, kapasitor dan sebagainya diketahui merupakan alat yang teliti untuk menghitung kerugian. Konstanta Contoh:
Dalam sistem daya dari Dewan Negara Punjab pada tahun 1977-1978. Jumlah energi disalurkan

k, dan k,

Kebutuhan maksimum Kebutuhan minimum Dapatkan PENYELESAIAN: Faktor beban tahunan

: 4305 juta unit : 707 MW :4 MW

Ir,

: Ei36ffi-*
(0.695

0.695

K:41707:0.006 i. L, :0.6952 + 0.273 :0.612


Dinyatakan dalam bentuk lama

0.006)'

L":cLtlQ-c)Lf : 0.6 Lt + 0.4 Lrz


BIBLIOGRAFI

l.

,.Recording supply ffuctuations", News Number,4, Blcctrical Roscarcb Acrocie' tion, 1978, pp. 5. 2. pabla, A.s., ,.Powcr supply to arc f,urna663", ftdian tournal ol Pgwcr od Rtvcr Valley Developnpfi, Calaulta, Iunc' 1975. 3. "Yannucci, D.A., "Fautts influcnce traosformer life", Electrica!lforld, M&tar,' Hill, New York, July 15, 1978. 4. Liodholm, K., ,.A computerized informatioo systcm for thc medium and low voltagc networks',, Proceedings, Symposium on computer applicatioos in largc scalo
power systems, Vol. II, International Fedcration of Automatic Control, New Dclhi, 1979, pp. 300 ..The prediction and control of .ferrorosonant ovcrvoltaScs in Coskciic, L.W., elcctricity distribUtion systems", Electrical Enginccring Transcations, Tbc lostitu-

s.
6.

tion of Engineers, Australia,

1975

ISi : 5728-1970. Guide for short 1977.

7,
8.

circuit calculations. Electticc,l Mdnuf\ctuting compdny Transmission Dtge.tr, No. 586, Calcutta, Juno

9.

Sullivan, R,L., Power System Planning, McClraw-Hill, New York, l9?7' Wagncr, C.L, and D.L. Nickel, "Chooge correct transformer loss values"" Electrical World, McGraw-Hill, New York, May 15 1978,pp' 64'66'

Вам также может понравиться

  • Peraturan Laboratorium Fisika
    Peraturan Laboratorium Fisika
    Документ2 страницы
    Peraturan Laboratorium Fisika
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Cover Praktikum
    Cover Praktikum
    Документ2 страницы
    Cover Praktikum
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Isi PLC
    Isi PLC
    Документ6 страниц
    Isi PLC
    Joko Lelono
    Оценок пока нет
  • Absensi Komputerisasi
    Absensi Komputerisasi
    Документ4 страницы
    Absensi Komputerisasi
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Aturan
    Aturan
    Документ1 страница
    Aturan
    Deni Nurdiani
    Оценок пока нет
  • Isi PLC
    Isi PLC
    Документ6 страниц
    Isi PLC
    Joko Lelono
    Оценок пока нет
  • 11
    11
    Документ32 страницы
    11
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Perizinan&Aula
    Perizinan&Aula
    Документ3 страницы
    Perizinan&Aula
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Kartu Praktikum El 1,3,5
    Kartu Praktikum El 1,3,5
    Документ2 страницы
    Kartu Praktikum El 1,3,5
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Pemrograman PLC (Compatibility Mode)
    Pemrograman PLC (Compatibility Mode)
    Документ15 страниц
    Pemrograman PLC (Compatibility Mode)
    Jaka Rusmana
    Оценок пока нет
  • Dasar Sistem Kendali BAB VI
    Dasar Sistem Kendali BAB VI
    Документ19 страниц
    Dasar Sistem Kendali BAB VI
    Miouw Ngeong
    100% (1)
  • Materi Dasar Mikroprosesor
    Materi Dasar Mikroprosesor
    Документ68 страниц
    Materi Dasar Mikroprosesor
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Nota Kesepahaman
    Nota Kesepahaman
    Документ2 страницы
    Nota Kesepahaman
    Miouw Ngeong
    Оценок пока нет
  • Resume Sistem Elektromekanik
    Resume Sistem Elektromekanik
    Документ3 страницы
    Resume Sistem Elektromekanik
    Dwi Agus Setiawan
    Оценок пока нет
  • Mesin Bubut 1
    Mesin Bubut 1
    Документ3 страницы
    Mesin Bubut 1
    Hariy Yang Indah
    Оценок пока нет