Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Karakteristik Listrik Saluran Transmisi (Kapasitansi, Konduktor Berkas dan Saluran Ganda) 1. Kapasitansi dan Reaktansi Kapasitip Rangkaian Fasa Tunggal Bila ada dua kawat paralel dipisahkan oleh media isolasi akan terbentuk kapasitor, jadi mempunyai sifat untuk menyimpan muatan listrik. Bila suatu perbedaan tegangan dipertahankan antara kedua kawat maka muatan-muatan listrik pada kawat-kawat tersebut mempunyai tanda-tanda yang berlawanan. Sebaliknya bila muatan listrik pada kedua kawat dipertahankan dengan tanda yang berlawanan, perbedaan tegangan akan timbul antara kedua kawat tersebut. Kapasitansi antara dua penghantar diekspresikan sebagai berikut :
Gambar kapasitansi saluran fasa tunggal Titik dengan potensial nol disebut titik netral kapasitansi (capacitance neutral point). Bila sistem itu simetris, titik netral berada tepat di tengah-tengah kedua kawat itu. Sehingga:
Di dalam satuan praktis, lebih berguna untuk menghitung, kapasitansi per km, atau h=1.000 meter dan ln diganti menjadi log serta untuk kawat udara v 8 ,855x10 Farad/meter. Dengan mengsubstitusi harga-harga tersebut ke dalam persamaan (3.5) diperoleh:
Gambar Rangkaian Fasa Tiga Kapasitansi saluran dapat ditulis sebagai berikut :
3. Konduktor Berkas (Bunled Conductors) Pada saluran tegangan ekstra tinggi (EHV), yaitu pada tegangan-tegangan yang lebih tinggi dari 230 kV, rugi-rugi korona, terutama interfensi dengan saluran komunikasi sudah sangat besar bila saluran transmisi itu hanya mempunyai satu konduktor per fasa. Untuk mengurangi gradien tegangan, dengan demikian mengurangi rugi-rugi korona dan interfensi dengan saluran komunikasi, jumlah konduktor per fasa dibuat 2, 3, 4, atau lebih. Saluran yang demikian disebut saluran transmisi dengan konduktor berkas (bundled conductor transmission line).
Dengan menggunakan dua atau lebih konduktor per fasa, maka reaktansi saluran juga akan lebih kecil dan kapasitas hantar bertambah besar. Reaktansi Induktif
Gambar Fasa Tiga dengan Konduktor Berkas Reaktansi induktif sistem fasa tiga dengan konduktor berkas dimana setiap berkas terdapat n buah penghatar seperti dapat dilihat pada gambar diekspresikan sebagai berikut:
4. GMR GMR konduktor berkas dimana subkonduktor mempunyai jarak-jarak yang sama dan terletak pada suatu lingkaran dengan radius R, dapat diturnkan sebagai berikut: a. Bila pada saluran terdapat 2 buah subkonduktor, atau n = 2 (gambar 3.5), maka:
Gambar Tiga Buah Subkonduktor c. Bila 4 buah subkonduktor, atau n = 4 (gambar 3.7), maka:
Gambar empat buah subkonduktor d. Bila n buah subkonduktor, maka diperoleh bentuk umum:
5. Saluran Ganda Fasa Tiga Reaktansi Induktif Saluran Ganda Fasa-Tiga Suatu saluran ganda fasa-tiga mempunyai dua konduktor paralel per fasa dan arus terbagi rata antara kedua konduktor, baik karena susunan konduktor yang simetris maupun karena transposisi. Pada gambar dibawah ini diberikan potongan dari saluran ganda fasa-tiga. Konduktorkonduktor a dan d dihubungkan paralel, demikian juga konduktor-konduktor b dengan e dan konduktorkonduktor c dengan f.
Gambar susunan penghantar suatu saluran ganda fasa tiga Pada umumnya semua konduktor adalah identik dengan radius r 1, jadi: Ia = Id, Ib = Ie, dan Ic = If. Bila saluran 1 jauh dari saluran 2 maka induktansi bersama antara konduktorkonduktor dapat diabaikan. Tetapi pada umumnya kedua saluran itu ditopang pada satu menara, jadi jarak-jarak antara konduktor tidak besar, sehinggta induktansi bersama tidak dapat diabaikan.
Untuk menghitung reaktansi induktif dari saluran ganda tersebut dapat juga digunakan metode GMR dan GMD yang telah dibicarakan sebelumnya. Jadi:
Relasi Arus dan Tegangan (Saluran Pendek dan Menengah) 1. Representasi Saluran Transmisi Seperti telah disinggung dalam pertemuan sebelumnya, pada umumnya saluran-saluran transmisi itu adalah fasa tiga yaitu fasa tiga dengan kawat netral n. Dalam keadaan tegangan dan arus yang simetris tidak ada arus yang mengalir pada kawat netral n-n Oleh karena ketiga fasanya simetris, artinya ketiga fasanya tergeser -1200 dan -1200 terhadap fasa referensi, maka analisanya cukup dilakukan dengan berdasarkan satu fasa, dan biasanya dipilih fasa a sebagai fasa referensi, dengan jalan balik arus yang fiktif tanpa impedansi. Besaran-besaran untuk fasa a dan fasa b diperoleh dengan memutar besaran fasa a dengan sudut -1200 dan 1200
Gambar Representasi Saluran Transmisi 2. Klasifikasi Saluran Transmisi Klasifikasi Untuk Keperluan Diagram Pengganti Untuk keperluan analisa dan perhitungan maka diagram pengganti biasanya dibagi dalam tiga kelas, yaitu: a. Kawat pendek (<80 km) b. Kawat menengah (80-250 km) c. Kawat panjang (>250 km) Klasifikasi saluran transmsi harus didasarkan pada besar kecilnya kapasitansi ke tanah. Jadi bila kapasitansi kecil, dengan demikian arus bocor ke tanah kecil terhadap arus beban, maka dalam hal ini kapasitansi ke tanah dapat diabaikan, dan dinamakan kawat pendek. Tetapi bila kapasitansi
sudah mulai besar sehinga tidak dapat diabaikan, tetapi belum begitu besar sekali sehingga masih dapat dianggap seperti kapasitansi terpusat (lumped capacitance), dan ini dinamakan kawat menengah. Bila kapasitansi itu besar sekali sehingga tidak mungkin lagi dianggap sebagai kapasitansi terpusat, dan harus dianggap terbagi rata sepanjang saluran, maka dalam hal ini dinamakan kawat panjang. Klasifikasi Saluran Transmisi Menurut Tegangan Kerja Di Indonesia standard tegangan transmisi adalah: 66, 380, dan 500 kV, dan klasifikasi menurut tegangan ini masih belum nyata. Tetapi di Negara-negara yang telah maju, terutama dalam bidang transmisi, seperti: USA, Rusia, Canada,dimana tegangan transmisi telah mencapai 1000 kV, maka disana klasifikasi berdasarkan pada tegangan adalah: a. Tegangan tinggi, sampai 138 kV b. Tegangan ekstra tinggi (Extra High Voltage, EHV), antara 220 sampai 765 kV c. Tegangan ultra tinggi (Ultra High Voltage, UHV), di atas tegangan 765 kV. Klasifikasi Berdasarkan Pada Fungsinya Dalam Operasi Berdasarkan fungsinya dalam operasi, saluran transmisi sering diberi nama: a. Transmisi, yang menyalurkan daya besar dari pusat-pusat pembangkit ke daerah-daerah beban, atau antara dua atau lebih sistem. Yang terakhir ini disebut juga sebagai saluran interkoneksi atau tie line. b. Subtransmisi, biasanya merupakan transmisi percabangan dari saluran yang tinggi ke saluran yang lebih rendah. c. Distribusi, di Indonesia telah ditetapkan bahwa tegangan distribusi adalah 20 kV. 3. Diagram Pengganti Saluran Transmisi Saluran Pendek Gambar diagram pengganti dari saluran pendek. Disini kapasitansi saluran diabaikan
Notasi-notasi pada gambar dijelaskan sebagai berikut : VS = tegangan pada ujung kirim atau ujung generator; IS = arus pada ujung kirim atau ujung generator; VR = tegangan pada ujung terima atau ujung beban; IR = arus pada ujung terima atau ujung beban; dan Z = R + j X = impedansi saluran. Maka relasi tegngan dan arus dapat ditulis :
VS = VR + ZIR;
IS = IR
Atau dalam bentuk matriks dapat ditulis : Dimana untuk saluran pendek dapat dilihat bahwa konstanta saluran A, B, C, dan D adalah : A = 1; B = Z; C = 0; dan D = 1 Pengaturan Tegangan atau Voltage Regulation (VR) didefinisikan sebagai:
dimana: |VR (NL)| = tegangan skalar ujung beban pada beban nol (no load), |VR (FL)| = tegangan skalar ujung beban pada beban penuh (full load). Untuk kawat pendek |VR(NL) | = |VS| dan |VR(FL)| = |VR), maka: Daya pada ujung kirim, PS dieksperesikan sebagai berikut: dimana: cos S = factor daya di ujung kirim, S = perbedaan sudut fasa antara tegangan dan arus. Efisiensi saluran didefinisikan sebagai berikut:
dimana: PR = daya pada ujung beban, PS = daya pada ujung kirim Saluran Menengah Pada saluran menengah kapasitansi itu dapat dipusatkan pada satu titik (nominal T), atau pada dua titik (nominal PI). Nominal T
4. Nominal Pi
2. DIAGRAM LINGKARAN DAYA Daya kompleks didefinisikan sebagai : Dengan Pengertian : + Q = daya reaktif induktif; - Q = daya reaktif kapasitif Persamaan tegangan : Daya pada ujung beban :
atau
Bila VS dan VR tegangan jala-jala dalam kV, maka daya fasa tiga adalah:
Jadi supaya diperoleh daya maksimum, maka beban harus dengan factor daya negative (leading power factor). Titik untuk PR (max)
Untuk saluran udara tegangan tinggi, harga tahanan R biasanya kecil terhadap reaktansi X, jadi :
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa aliran daya aktif PR ssebanding dengan selisih
KOMPENSASI PADA SALURAN TRANSMISI saluran transmisi jarak jauh dengan tegangan ekstra tinggi atau tegangan ultra tinggi membutuhkan peralatan kompensasi. Hal ini terutama dimaksudkan untuk: a. mengotrol tegangan kerja di setiap titik sepanjang saluran, b. memperkecil panjang elektrik c. menaikkan kapasitas penyaluran. Alat-alat kompensasi pada saluran-saluran transmisi adalah reaktor shunt, kapasitor seri atau kombinasi dari keduanya. Kompensasi dengan reaktor shunt biasanya digunakan pada saluran transmisi jarak menengah dan kompensasi dengan kapasitor seri atau kombinasi reaktor shunt dan kapasitor seri digunakan pada saluran yang lebih panjang. Pada kompensasi dengan kapasitor seri cukup direpresentasikan dengan sirkuit nominal PI tanpa menimbulkan kesalahan yang berarti. Dalam hal ini penempatan fisik dari kapasitor seri sepanjang saluran tidak termasuk dalam perhitungan. Tetapi bila kondisi kerja sepanjang saluran perlu diperhatikan, letak fisik kapasitor harus diperhatikan. Hal ini dapat diperoleh dengan menentukan konstanta umum ABCD dari bagian saluran di masing-masing sisi dari kapasitor dan merepresentasikan kapasitor itu dengan konstanta ABCD-nya. Menurut persamaan kutub empat, dua atau lebih kutub empat terhubung seri, konstanta umum dari gabungan seri itu adalah:
Derajat kompensasi pada kompensasi dengan reactor shunt adalah BL/BC, dimana BL adalah suseptansi induktif dari reactor shunt, dan BC adalah suseptansi kapasitif total dari saluran. Derajat kompensasi pada kompensasi dengan kapasitor seri adalah XC/XL, di mana XC adalah reaktansi kapasitif dari kapasitor seri dan XL adalah reaktansi induktif total dari saluran perfasa.
Gambar saluran transmisi yang dikompensasi a. Kompensasi reaktor shunt pada ujung beban. b. Kompensasi reaktor shunt pada kedua ujung. c. Kompensasi kapasitor seri pada ujung beban. d. Kombinasi kompensasi reaktor shunt dan kapasitor seri.
1. Komponen Reaktor Shunt Kompensasi reaktor shunt dilakukan dengan memasang reaktor shunt pada salah satu ujung atau pada kedua ujung saluran. Bila saluran itu panjang sekali, maka saluran dibagi dalam beberapa bagian dan setiap bagian dikompensasi. Pengaruh Kapasitor Seri Terhadap Tegangan Dengan pemasangan kapasitor seri, reaktansi ekivalen berkurang, dengan demikian jatuh tegangan berkurang, jadi pengaturan tegangan lebih baik.
Gambar Kompensasi dengan kapasitor seri a. Diagram satu garis b. diagram vector tegangan
Pengaruh Kapasitor Seri Terhadap Penyaluran Daya Dengan kompensasi seri, reaktansi seri berkurang, jadi limit daya statis bertambah besar. Besar daya yang disalurkan diberikan oleh persamaan berikut:
Untuk saluran menengah dengan representasi nominal PI dan tahanan diabaikan harga |B| diberikan oleh X yaitu reaktansi seri saluran. Jadi bila pada saluran dipasang kapasitor seri maka reaktansi berubah menjadi X- XC, dimana XC adalah reaktansi kapasitif dari kapasitor seri. Daya yang disalurkan menjadi:
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa daya maksimum bertambah dengan pemasangan kapasitor seri.