Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dede Djuhana
E-mail:dede@fisika.ui.ac.id
Departemen Fisika FMIPA-UI
0-0
Bunyi (“Sonic”)
✍ Bunyi adalah gelombang elastik longitudinal dan dalam perambatannya membutuhkan medium,
mediumnya dapat berupa zat padat, cair dan gas.
✍ Konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari dihubungkan dengan indera pendengaran (telinga).
✍ Frekuensi yang didengar manusia adalah f = 20 − 20000 Hz (audible frequency). Ultrasonic
f > 20000 Hz dan infrasonic f < 20 Hz.
Pengaruh temperatur terhadap kecepatan bunyi
Cepat rambat dalam gas didefinsikan :
r
RT
v= γ γ = konstanta Laplace R=8,314J/mol.K (1)
M
1
v = vo (1 + t/273) = vo (1 + 0.00183t) t(o C) (2)
2
v = (332 + 0, 608t) m/s(diudara)
udara 0 331.5
udara 20 334
Hidrogen 0 1270
Karbondioksida 0 258
Helium 20 927
Air 0 1402
Air 20 1428
Prata
I = (3)
A
Prata
=
4π r2
Energi bunyi
Energi gelombang bunyi di udara adalah osilasi molekul udara yang bervibrasi membentuk gelombang
harmonik sepanjang arah penjalaran dengan amplitudo ξo . Kerapatan energi η menjadi:
∆E 1
η = = ρω 2 ξo2 v (4)
∆V 2
1 Po2
I = ηv = (5)
2 ρo v 2
log S = 0, 03P − 1, 2
v ± v p ± vm
fp = fs (9)
v ± v s ± vm
dengan vs =kecepatan sumber, vp =kecepatan pendengar,vm =kecepatan medium fp = frekuensi
pendengar, fs =frekuensi sumber, dan v =kecepatan bunyi di udara (340 m/s)
✍ Syarat terjadi Efek Doppler yaitu kecepatan bunyi lebih kecil daripada kecepatan rambat bunyi di
udara (vs < v )
vt v
sin θ = = (10)
ut u
vt
P1 ut P2