Вы находитесь на странице: 1из 9

NEUROLOGI

1. Sefalgia Penyakit Migrain Karakteristik/clue Terapi nyeri kepala episodik yg berlangsung 4 sp 72 Abortif jam, dengan gejala yang khas (berdenyut, Ergotamin 2mg, DHE, NSAIDS, unilateral, hambat aktivitas, diperburuk triptan aktivitas) Profilaksis disertai gejala neurologik, gastrointestinal, dan Propanolol, TCA (amitriptilin), gejala otonom (nausea/vomitus, fotofobia) CCB (verapamil), antikonvulsan (fenitoin, as. Valproat) Ada factor pencetus Mediator vascular stimulasi N 5+7 Untuk profilaksis bisa 2 jenis sederhana/umum (tanpa aura), klasik disesuaikan dengan penyakit (+aura) komorbid pasien (ex. Migraine + angina propanolol) TTH Diffuse, bilateral, nyeri tumpul NSAIDS Otot kepala dan leher tegang Diazepam Tidak ada mual muntah Cluster Unilateral, periorbital, tajam, BERAT, gangguan Abortif:Oksigenasi NRM 8 L/M, otonom (lakrimasi) ergotamine, sumatriptan, NSAID The patient experiences attacks of severe or very severe, strictly unilateral pain (orbital, Preventif: CCB, lithium supraorbital, or temporal pain) that last 15-180 Cegah factor pencetus minutes and occur from once every other day to 8 times a day The attacks are associated with 1 or more of the following (all ipsilateral): conjunctival injection, lacrimation, nasal congestion, rhinorrhea, forehead and facial sweating, miosis, ptosis, or eyelid edema st Trigeminal It is characterized by unilateral pain following 1 line: Carbamazepin nd neuralgia (tic the sensory distribution of cranial nerve V 2 line: Lamotrigine and baclofen rd douloureux) (typically radiating to the maxillary or 3 line: gabapentin mandibular area in 35% of affected patients) and is often accompanied by a brief facial spasm or tic. Nyeri wajah disekitar pipi seperti disayat piasu, terjadi saat mengunyah, bicara, menguap dan saat sikat giggi (Th: carbamazepin) Ramsay hunt Ramsay Hunt syndrome is defined as VZV infection Prednison of the head and neck that involves the facial nerve, Acyclovir 4 x 800 mg often the seventh cranial nerve (CN VII). Other Carbamazepin cranial nerves (CN) might be also involved, including CN VIII, IX, V, and VI (in order of frequency) 2. Stroke a. Gangguan peredaran darah otak akut, >24 jam dg gejala fokal maupun global yg bukan disebabkan oleh infeksi, trauma maupun tumor

b. Tujuan terapi Menyelamatkan penumbra, menghindari secondary insult, mengendalikan faktor risiko c. Penumbra adalah zona iskemia reversible disekitar core infark irreversible penyelamatan harus dilakukan dalam beberapa jam setelah onset stroke iskemik d. Therapeutic window Waktu antara saat serangan stroke hingga penderita mendapatkan pertolongan sesuai dengan jenis patologis strokenya AHA <3 jam; EUSI <90 menit; PERDOSSI <24 jam e. Etiologi

f.

Klasifikasi

g. Terminologi i. TIA Gangguan akut fungsi fokal serebral yang gejalanya berlangsung tidak lebih dari 24 jam ii. RIND Berlangsung lebih dari 24 jam dan berakhir/ sembuh sempurna < 21 hari iii. Completed stroke Gejala klinis yang terjadi menetap. Tidak membaik/ memberat. iv. Progressing stroke Stroke yang makin memberat dari waktu ke waktu. h. Skoring i. SSS (siriraj stroke score) ii. Skor gajah mada i. Manajemen i. ABC, 5B (Breathing, blood, brain, bladder, bowel ii. TD turunkan bila >180/100 (SH) atau 220/120 (SNH) nicardipine, labetalol, nitroprusid, diltiazem target turun 15% dalam 24 jam / sampai 160/90. MAP harus >100 iii. Turunkan TIK elevasi kepala, manitol

j.

iv. Normalkan GDS jika <50 / >200; Sliding scale 150 200 2IU; 201 250 4IU; 251 300 6IU; 301 350 8IU; 351 10IU v. SNH <3 jam rT-PA (syarat TD <185/110 vi. SNH Aspirin, cilostazol, CPG vii. SH factor koagulasi (FFP), vit k, kalnex; ICH >30 ml Bedah viii. Dapat diberikan profilaksis stress ulcer (rantin, ppi) Rehabilitasi stroke i. Tujuan mencegah komplikasi dan memaksimalkan fungsional ii. Melibatkan pasien, dan anggota keluarga atau pengasuh iii.

3. Epilepsi Definisi: Kumpulan gejala dan tanda klinis oleh bangkitan berulang akibat gangguan fungsi otak secara intermiten. Terjadi karena lepasnya muatan listrik otak abnormal Bangkitan epilepsi: Manifestasi klinis serupa, berulang paroksismal, bukan oleh suatu penyakit akut. Penunjang dengan EEG Status epileptikus: dua atau lebih rangkaian kejang tanpa adanya pemulihan kesadaran diantara kejang, atau serangan yang berlangsung terus menerus selama 30 menit atau lebih Serangan parsial sederhana (kesadaran baik). - Motorik - Sensorik - Otonom - Psikis Serangan parsial kompleks (kesadaran terganggu) - Serangan parsial sederhana diikuti dengan gangguan kesadaran. - Gangguan kesadaran saat awal serangan. Serangan umum sekunder - Parsial sederhana menjadi tonik klonik. - Parsial kompleks menjadi tonik klonik - Parsial sederhana menjadi parsial kompleks menjadi tonik klonik. Serangan umum. - Absans (lena) / petit mal sedang mengerjakan sesuat tiba2 terhenti, bengong, bola mata memutar ke atas, tak ada reaksi bila diajak bicara - Mioklonik kontraksi mendadak, berulang-ulang - Klonik - Tonik - Atonik. Tak tergolongkan.

4. Kejang pada anak Kejang demam Clue Kejang pada kenaikan s >38 pada usia >1 bulan sampai 5 tahun, tidak ada penyebab lain, tidak ada penurunan kesadaran KDS: 1x/24 jam, general, <15 menit KDK: >1x/24 jam, parsial, >15 menit

Ensefalitis Sebelumnya batuk/pilek/menc ret R. patologis (+) Penurunan kesadaran Peningkatan TIK

Meningitis Sebelumnya batuk/pilek/menc ret Meningeal sign, kernig, brudzinky

Penunjang Cari penyebab kejang DL, elektrolit, gds Lumbal pungsi <12 bulan sangat dianjurkan 12 18 bulan dianjurkan >18 bulan tidak rutin Urin, feses (cari penyebab) CT-scan: jika ada manifestasi neurologi fokal/ ada tanda peningkatan TIK. Terapi Turunkan panas: Antibiotik, antipiretik, Antibiotik, antipiretik, cegah kejang, cegah kejang, PCT/ibuprofen kortikosteroid, kortikosteroid Obati penyebab demam Selama demam cegah pakai manitol diazepam 0,3 mg/kg/ 8 jam Rumatan jika: KDK, >4x/tahun, ada kelainan neurologis Potong kejang

POTONG KEJANG ANAK

5. LBP LBP HNP Spondilosis Spondilolistesis Spondilitis Clue Insidensi puncak 40-50 tahun Pekerja berat Penyakit degenerative Foto vertebrae Ada osteofit Pergeseran corpus vertebrae Karena inflamasi Cari manifestasi sistemik/ gejala lain (ex. TB) Foto vertebrae destruksi corpus Foto vertebrae Destruksi pedikel Vertebra fusion Bambbo spine appearance Terapi Foto vertebrae Paling baik ct-scan vertebrae TLSO TLSO (thoracolumbosacral orthose) untuk STABILISASI Kausatif

Metastasis Ca Ankylosing spondilitis

6. Cedera Kepala a. Klasifikasi GCS CKR: 14 15; CKS: 9 13; CKB: 3 8 b. Klasifikasi perdarahan EDH SDH ICH Lucid interval Ruptur bridging vein, Gejala neurologis fokal cortical artery Ruptur arteri meningea CT scan lesi hiperdens di media, arteri etmoidalis Ct scan: lesi hiperdens parenkim otak anterior seperti bulan sabit (akut), kronik hipodens Ct scan: lesi hiperdens bikonveks c. GCS Nilai 1 2 3 4 5 6 7. Lain2 Penyaki t Bells palsy Clue Kelumpuhan N.VII LMN Terapi Prednison Acyclovir Mekobalami n (B12) IVIG (intravenou s immunoglo

Mata (E) Reaksi (-) Rangsang nyeri Perintah (suara) Spontan

Gerak (M) Gerakan (-) Ekstensi abnormal Fleksi abnormal Hindari nyeri Lokalisir nyeri Ikuti perintah

Verbal (V) Suara (-) Mengerang Meracau Disorientasi tempat, waktu Orientasi baik

GBS

Kesemutan pada kedua lengan dan tungkai/ glove and stocking phenomenon kelemahan keempat anggota gerak asenden Lesi di radik posterior dan anterior

MG (Myasth enia gravis)

autoimun Kelehaman LMN, dimulai dari otot kecil Membaik dengan istirahat E.c antibody ach pada NMJ

bulin) Prednison
Anticholineste rase (AchE) inhibitors (Piridostigmin , neostigmin Prednison Intravenous immune globulin (IVIg) (untuk MG berat)

CTS

Parkins on

Kesemutan saat menggerakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah (N.medianus) atrofi otot thenar, tannel test, phalen test, tinnel test pekerjaan tukang rujak, pengendara motor Progresif, ireversibel, dapat diperlambat 2 major neuropathologic findings in Parkinson disease are loss of pigmented dopaminergic neurons of the substantia nigra pars compacta and the presence of Lewy bodies and Lewy neuritis Resting tremor, Rigiditas, Bradykinesia (2 dari 3)

Fisioterapi NSAIDS

Levodopa/ca rbidopa: The gold standard Monoamine oxidase (MAO)B inhibitors: Can be considered Other dopamine agonists (eg, ropinirole, pramipexole) : Monotherap y in early disease and adjunctive therapy Anticholiner gic agents (eg, trihexypheni dyl, benztropine) : Second-line drugs for tremor only

Alzheim er Deliriu m Demens ia

Demensia (+) Kadar asetilkolin rendah Akut, cepat (hari-minggu), ada penyakit lain, fluktuatif, reversibel Nama lain: Acute confusional state Defisit kognitif multipleks. Memori + (afasia, apraksia, agnosia, gangguan fx Pengendalaian factor risiko eksekutif)

Demens ia vaskular Afasia

Rehabilitasi Mengganggu fungsi social okupasional Defisit tidak terjadi selama delirium Paling banyak vascular, Alzheimer, Parkinson dementia Kronik progresif (bulan-tahun) ireversibel Tanda dan gejala neurologi fokal atau bukti px penunjang ex. Infark (criteria Antiplatelet Pentoxifylline vascular dementia) (Trental) Usia tua

Sensorik: Area wernicke 41-42 Motorik: Broca 44-45 Lermitt test

Cervical syndro me Pontin hemorr hage Enhacin g ring lesions

Pinpoint pupil

De quervai n syndro me

Abses cerebri Ex. Infeksi toksoplasma pada hiv DD M = Metastatic tumors R = Radiation necrosis T = Tuberculoma H = Hematoma A = Aneurysm M = Multiple Sclerosis P = Primary Brain Tumor A = Abscess. Primary brain tumor (glioblastoma), Metastasis (especially post chemotherapy), Abscess ring is smooth and regular and usually thinner on the medial side; in HIV most common are toxoplasma, crytococcus, and TB (Toxoplasmosis is most common), Multiple sclerosis, Resolving hematoma (10-21 days), Tuberculoma, Radiation necrosis, Postoperative change, Aneurysm Tendosynovitis Finkelstein test

Kortikosteroid/a nestesi injeksi local.

De Quervain tenosynovitis is an entrapment tendinitis of the tendons contained within the first dorsal compartment at the wrist; it causes pain during thumb motion.

The tendons of the abductor pollicis longus and the extensor pollicis brevis pass through the first dorsal compartment. The abductor pollicis longus tendon is usually multistranded. The extensor pollicis brevis tendon is typically much smaller than even a single slip of the abductor pollicis longus tendon, and it may be congenitally absent. A septum separating the first dorsal compartment into distinct subcompartments for the abductor pollicis longus tendons and the extensor pollicis brevis tendon is often noted at surgery

Drop foot Claw hand Termino logi

Lesi N. peroneal Lesi N. ulnaris Apraxia tidak mamu mengeksekusi purposeful movement Agnosia ketidakmampuan mengidentifikasi Agraphia tidak bisa menulis Dyslexia Dyslexia is characterized by difficulty with learning to read fluently and with accurate comprehension Alexia tidak bisa baca

Grade tetanus

Вам также может понравиться