Вы находитесь на странице: 1из 6

OTITIS MEDIA AKUT

1.1

Definisi : Otitis Media Akut adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan karena

masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah (Smeltzer, 2001). Otitis Media Akut adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah (Mansjoer,Arif,2001).

1.2

Epidemiologi 60-80% bayi memiliki paling sedikit satu episode OMA, dan 90% terjadi pada usia 2-

3 tahun. Di Amerika Serikat angka kejadian tertinggi dari OMA terjadi pada usia 6-24 bulan, frekwensi OMA terjadi pada masa anak-anak, remaja dan dewasa, biasanya anak laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan anak perempuan. Secara langsung atau tidak langsung kerugian akibat OMA untuk biaya pengobatan dan waktu yang hilang untuk sekolah dan bekerja mendekati angka tiga milyar pada tahun 1995

1.3

Etiologi Disfungsi atau sumbatan tuba eustachius merupakan penyebab utama dari otitis media yang menyebabkan pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu, sehingga pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga akan terganggu. ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), inflamasi jaringan di sekitarnya (misal : sinusitis, hipertrofi adenoid), atau reaksi alergi (misalkan rhinitis alergika). Pada anak-anak, makin sering terserang ISPA, makin besar kemungkinan terjadinya otitis media akut (OMA). Pada bayi, OMA dipermudah karena tuba eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal.

Bakteri yang umum ditemukan sebagai mikroorganisme penyebab adalah Streptococcus peumoniae, Haemophylus influenza, Moraxella catarrhalis, dan bakteri piogenik lain, seperti Streptococcus hemolyticus, Staphylococcus aureus, E. coli, Pneumococcus vulgaris.

Sembuh

Infeksi (-)

Gangguan Tuba

Tekanan Negatif telinga tengah

Efusi

OME

Infeksi (+)

OMA

1.4

Patofisiologi Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas (ISPA) yang diebabkan

oleh bakteri, kemudian menyebar ke telinga tengah melewati tuba eustachius. Ketika bakteri memasuki tuba eustachius maka dapat menyebabkan infeksi dan terjadi pembengkakan, peradangan pada saluran tersebut. Proses peradangan yang terjadi pada tuba eustachius menyebabkan stimulasi kelenjar minyak untuk menghasilkan sekret yang terkumpul di belakang membran timpani. Jika sekret bertambah banyak maka akan menyumbat saluran eustachius, sehingga pendengaran dapat terganggu karena membran timpani dan tulang osikel (maleus, incus, stapes) yang menghubungkan telinga bagian dalam tidak dapat bergerak bebas. Selain mengalami gangguan pendengaran, klien juga akan mengalami nyeri pada telinga. Otitis media akut (OMA) yang berlangsung selama lebih dari dua bulan dapat berkembang menjadi otitis media supuratif kronis apabila faktor higiene kurang diperhatikan,
2

terapi yang terlambat, pengobatan tidak adekuat, dan adanya daya tahan tubuh yang kurang baik.

1.5

Stadium OMA

Stadium Otitis Media Akut dibagi menjadi : 1. Stadium Oklusi Tuba Eustachius

Terdapat gambaran retraksi/penonjolan membran tympani akibat tekanan negatif di dalam telinga tengah kadang berwarna normal atau keruh pucat. Efusi tidak dapat dideteksi. Sukar dibedakan dengan otitis media serosa akibat virus atau alergi. 2. Stadium Hiperemis (Presupurasi)

Tampak pembuluh darah yang melebat di membran tympani atau seluruh membran tympani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat serosa sehingga sukar terlihat. 3. Stadium Supurasi

Edem yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel ephitel superfisial. Serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan membran tympani menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar. 4. Stadium Perforasi

Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka akan terjadi ruptur membran tympani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. 5. Stadium Resolusi

Bila membran tympani tetap utuh, maka keadaan membran tympani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
3

1.6

Penatalaksanaan

Terapi tergantung pada stadium penyakitnya. Pengobatan pada stadium awal ditujukan untuk mengobati infeksi-infeksi saluran nafas atas, dengan pemberian antibiotik dekongestan lokal atau sistemik, dan antipiretik. Stadium Oklusi

Tujuan : membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan berkurang di telinga tengah hilang. Diberikan obat tetes hidung, HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak <12 tahun) atau HCl efedrin 1% (di atas 12 tahun dan pada orang dewasa). Stadium Presupurasi

Obat tetes hidung dan analgetika, antibiotika (biasanya dari golongan penisilin/ampisilin). Stadium Supurasi

Disamping antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringotomi bila membran tympani masih utuh. Stadium Perforasi

Obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat. Stadium Resolusi

Membran tympani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi dan perforasi membran tympani menutup.

1.7 1. 2. 3. 4.

Komplikasi Otitis Media Supuratif Kronis Meningitis Abses Otak Mastoiditis

1.8

Pencegahan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya OMA pada anak antara lain: Pencegahan terjadinya ISPA pada bayi dan anak-anak Pemberian ASI minimal selama enam bulan Hindari pemberian susu botol ketika anak dalam keadaan berbaring Hindari pajanan terhadap asap rokok

DAFTAR PUSTAKA

1.

Mansjoer Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculapius

Fakultas Kedokteran Indonesia.Jakarta. 2. Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. 2007. Buku Ajar Ilmu penyakit THT.

FKUI : Jakarta. 3. 4. 5. 6. Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta. http://www.scribd.com/doc/36493975/OTITIS-MEDIA http://www.scribd.com/doc/4825625/Otitis-Media-Akut, 2 Oktober 2011 http://pediatrics.uchicago.edu/chiefs/ClinicCurriculum/documents/AcuteOtitisMedia-

Hersman.pdf, 3 Oktober 2011.

Вам также может понравиться