Вы находитесь на странице: 1из 15

Bahan Dielektrik

1. Apa ciri khusus yang membedakan antara polarisabilitas ionik dan elektronik? ( Ragil Pri T / 05302241023 ).
Jawab : Bentuk polarisabilitas elektronik terjadi pada semua jenis bahan, sedangkan bentuk polarisabilitas ionik hanya terjadi pada
bahan ionik
2. a.) Bagaimana cara membuktikan resultan momen dipole permanent suatu molekul polar tidak sama dengan nol?
Jawab : yaitu dengan mengetahui jumlah elektron valensi setiap unsur yang dimiliki setiap unsur, apabila elektron valensi yang ada
digunakan untuk bergabung, atau dengan kata lain elektron digunakan bersama, sehingga untuk memenuhi oktaf elektron digunakan
dari dua elektron dari dua unsur. Keadaan demikian yang menimbulkan momen dipole (gaya tarik menarik) unsur-unsur di
dalamnya tidak sama dengan nol. Contoh : molekul polar, yaitu H2O, atom O mempunyai elektron valensi = 6, sedangkan H
elektron valensi = 2.
b.) Bagaimana piezoelektrik itu terjadi? Sebutkan contoh piezoelektrik! ( Isnaini Nurul Hidayati / 05302241010 ).
Jawab : Gejala piezoelektrik hanya terjadi pada bahan non sentrosimetri karena distorsi yang terjadi menyebabkan perpindahan
muatan ionik dalam kristal yang semula berhimpit karena adanya tekanan. Piezoelektrisitas adalah kemampuan dari suatu benda
(pada umumnya kristal dan keramik) untuk menghasilkan potensial listrik sebagai response terhadap tekanan mekanik yang
diberikan. Efek piezoelektrik adalah suatu efek yang reversible, dimana terdapat efek piezoelektrik langsung (direct piezoelectric
effect) dan efek piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect). Efek piezoelektrik langsung adalah produksi potensial listrik
akibat adanya tekanan mekanik. Sedangkan efek piezoelektrik balikan adalah produksi tekanan akibat pemberian tegangan listrik,
contohnya adalah kristal lead zirconate titanate yang akan mengalami perubahan dimensi sampai maksimal 0.1 % jika diberi
tegangan listrik. Contoh penggunaan piezoelektrik adalah untuk memecah batu ginjal tanpa pembedahan.
3. Piezoelektrik termasuk polarisasi yang mana? (ken utami / 05302241034 )J
jawab : Struktur kristal bisa dibagi menjadi 32 kelompok, berdasarkan pada jumlah sumbu putar dan bidang pantulan pada kristal yang
membuat struktur kristal tidak berubah. Dari 32 kelompok kristal tersebut, 21 di antaranya adalah non-centrosymmetric (tidak memiliki
sebuah pusat simetri). Dari 21 kelompok tadi, 20 di antaranya menunjukkan sifat piezoelektrik yang langsung, sedang 1 kelompok tetap
berada di kelompok kubus 432. Sepuluh dari 20 kelompok piezoelektrik memiliki sifat polar (berkutub)—mereka memiliki polarisasi
yang spontan, memiliki sebuah dipol dalam sel satuan mereka, dan menunjukkan piroelektrisitas. Jika dipol ini bisa dibalikkan dengan
menerapkan medan listrik, maka berarti bahan itu bersifat feroelektrik. Setiap bahan dielektrik mengembangkan polarisasi dielektrik saat
sebuah medan listrik diterapkan, namun substansi yang memiliki pemisahan muatan secara alami biarpun tidak ada medan listrik disebut
sebagai bahan polar. Polar tidaknya sebuah bahan ditentukan oleh struktur kristalnya. Hanya 10 dari 32 kelompok struktur kristal yang
berkutub. Semua kristal polar merupakan piroelektrik, jadi 10 kelompok kristal polar terkadang dianggap sebagai kelompok-kelompok
piroelektrik.
4. Sebutkan karakteristik masing-masing bahan dielektrik! ( Erna Puspitasari / 05302241029 )
Jawab :
a. Dielektrik Non Linear
  
Daerah dengan P (0) = 0 adalah masih dengan memungkinkan hubungan antara P dan E tetapi sulit untuk sebagian
besar bahan, bagaimanapun juga membutuhkan keadaan/ kondisi, seperti medan yang sangat besar/ panjang, atau temperatur
rendah atau keduanya.
b. Dielektrik Linear
   
hubungan P tidak akan paralel dengan E dalam dielektrik. Sedangkan hubungan D akan paralel terhadap E .
c. Dielektrik Isotropik Linear

Diasumsikan bahwa pada suatu bahan yang diberikan memiliki kelistrikan dari dielektrik tidak tergantung arah E.
Kemudian keadaan tersebut diketahui sebagai isotropik.
5. Bagaimana efek piezoelektrik terjadi? Apa maksud dari pemberian tegangan mekanik? ( Reval D/ 05302241024 )
Jawab : Piezoelektrisitas adalah kemampuan dari suatu benda (pada umumnya kristal dan keramik) untuk menghasilkan potensial listrik
sebagai response terhadap tekanan mekanik yang diberikan. Efek piezoelektrik adalah suatu efek yang reversible, dimana terdapat efek
piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) dan efek piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect). Efek piezoelektrik
langsung adalah produksi potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik. Sedangkan efek piezoelektrik balikan adalah produksi
tekanan akibat pemberian tegangan listrik, contohnya adalah kristal lead zirconate titanate yang akan mengalami perubahan dimensi
sampai maksimal 0.1 % jika diberi tegangan listrik
Masing-masing sisi membentuk kutub listrik. Dan ketika suatu tekanan mekanik diterima oleh kristal piezoelektrik bentuk
simetris dari tiap-tiap muatan listrik tersebut berubah menjadi tidak simetris yang akan menghasilkan tegangan listrik. Sebagai contoh, 1
cm kubik kristal quartz dengan tekanan mekanik sebesar 2000 Newton akan menghasilkan tegangan listrik sebesar 12500 Volt.
Berdasarkan arah datangnya tekanan, terdapat tiga operasi yang dapat dilakukan yaitu transverse effect, longitudinal effect, dan shear
effect.
6. Dari Hukum Currie- Weiss, apa yang terjadi jika t < TC ? ( M Minan Chusni/ 05302241019 )
Jawab: pada kelompok bahan ferroelektrik konstanta dielektrik berubah terhadap suhu melalui hubungan hukum Currie- Weiss ∈r =

C
T − Tc bila t < TC , bahan menjadi terpolarisasi secara spontan ( fase ferroelektrik)
.

7. Pada grafik konstanta Currie, akan stabil pada suhu berapa dan akan turun pada suhu berapa? ( Arinal Muna/ 05302241039 )
Jawab : pada kelompok bahan ferroelektrik konstanta dielektrik berubah terhadap suhu melalui hubungan hukum Currie- Weiss ∈r =

C
T − Tc bila t < TC , bahan menjadi terpolarisasi secara spontan ( fase ferroelektrik). bila t > TC , polarisasi hanya dapat terjadi jika
.

pada bahan dikenakan medan eksternal dan polarisasinya lenyap bila medan dihilangkan ( fase paraelektrik )
8. Apa arti dari koefisien pemadaman? ( Ragil Pri T/ 05302241023 )
Jawab : istilah yang tepat sebenarnya adalah koefisien pelemahan yang menunjukkan adanya pelemahan dari berkas cahaya yang
dipengaruhi oleh frekuensi.
9. Nilai tetapan Currie itu berapa? Diperoleh dari mana? n + ik menunjukkan apa? ( Ika Sarti W/ 05302241018 )
Jawab : Tetapan Currie sesuai dengan suhu curie yaitu 180 K. Diperoleh dari percobaan. Adapun keterangan untuk n, I, dan k yaitu :
n = indeks bias riil
i = imajiner
k = koefisien pelemahan
10. Dari Hukum Currie- Weiss, apa yang terjadi jika t > TC ? ( Warsito/ 05302241019 )
Jawab: pada kelompok bahan ferroelektrik konstanta dielektrik berubah terhadap suhu melalui hubungan hukum Currie- Weiss ∈r =

C
T − Tc bila t > TC , polarisasi hanya dapat terjadi jika pada bahan dikenakan medan eksternal dan polarisasinya lenyap bila medan
.

dihilangkan ( fase paraelektrik )


11. Apa hubungan dielektrik dengan frekuensi plasma? ( Ken Utami/ 05302241034 )
Jawab : dielektrik tidak ada hubungan dengan frekuensi plasma karena frekuensi plasma berhubungan dengan permitivitas efektif.
frekuensi polar plasma adalah suatu parameter penting untuk penentuan pada determination of free carrier contribution ke serat optis.
Kalau kita lihat, ini juga merupakan frekuensi alami osilasi dari sistem free carrier.
Untuk semi konduktor intrinsik pada suhu ruangan adalah antara 10 15 carrier/m3 dan 1020 carrier/m3 bersesuaian dengan
frekuensi plasma sekitar 109rad/s. pada gelombang radio sekitar 1012 rad/s. pada gelombang mikro, frekuensi plasma lebih kecil pada
temperatur rendah frekuensi plasma.
SIFAT KEMAGNETAN
1. Argon padat pada suhu 4 K memiliki konsentrasi electron jarak akar rerata kuadrat electron terhadap inti
terdekat adalah . Tentukan:
a. Suseptibilitas argon padat tersebut
b. Dari nilai suseptibilitasnya, argon padat termasuk dalam bahan magnetic apa?
c. Magnetisaasi (besar dan arah), jika bahan diletakkan dalam medan magnet induksi
Diket: pada suhu 4 K, N= , r=
Ditanya:
a. X?

b. Termasuk bahan magnetic apa?

c. Jika B = , maka berapa ?

Jawab

a.

b. Karena X <0 , maka argon padat tersebut merupakan diamagnetic

c.

2. Solenoida panjang dengan 12 lilitan per centimeter memiliki inti besi yang dilunakkan. Apabila arus 0,5A, medan magnetic di dalam inti
besi 1,36 T. Carilah :

a. Medan magnet yang dikerahkan H b) Permeabilitas relatif Km (c) Pemagnetan M

Jawab

a.

Perhatikan bahwa medan magnetic total adalah 1,36 T, jadi medan magnetic yang dikerahkan sangat kecil dibanding dengan
medan totalnya.

b.

Perhatikan nilai ini jauh lebih kecil dari pada nilai Km maksimum yang kira-kira 5500 (pada table). Terhadap ketelitian tiga angka
diman kita telah menghitung Km, suseptibilitas χm sama dengan permeabilitas

χm = Km - 1 Km =1800

c.

1. Bagaimana cara menentukan kontribusi diamagnetik total seluruh elektron sama dengan nol?
Jawab : Kita tahu bahwa bahan diamagnetik itu adalah bahan yang tidak dapat menarik magnet. Dari sinilah kita dapat menentukan
kontribusi elektron, karena diamagnetik tidak dapat menarik magnet maka kontribusi total elektron sama dengan nol.

2. Apakah devinisi up dan down? Transfer elektron dari down ke up, kenapa? Bunyi hukum curie? Jawab :

Devinisi Up dan Down disini adalah spin Up dan Spin Down.

Spin Up

Spin Down

Spin Up dan Down memiliki jumalah elektron yang sama. Spin Up arah momennnya acak dan spin down arah momennya teratur.
Untuk menyearahkan momen Upnya maka dibutuhkan energi. Dengan hilangnya energi maka berkurang juga jumlah
elektronnya.sehingga jumlah elektron di spin Up berkuarang dan jumlah elektron di spin Down tetap. Maka transfer elektron dari
Down ke Up

• Bunyi hukum Curie

Dalam medan yang sangat kuat, pemagnetan itu menghampiri nilai jenuh Ms. ini dapat dicapai hanya pada
temperature yang sangat rendah. Dalam medan yang lemah, pemagnetan kurang lebih berbanding lurus dengan B app, suatu
hasil yang dikenal dengan hukum Curie.
Persamaan Hukum Curie dituliskan sebagai berikut :

3. Ferromagnetik dalam solenoida akan menimbulkan efek termal. Setelah melewati temperatur kritis yang disebut temperatur Curie
bahan ferromagnetik akan berubah menjadi bahan paramagnetik. Bagaimana cara mempertahankan temperature tersebut agar tetap
menjadi bahan ferromagnetik?

Jawab : Cara mempertahankannya adalah dengan mengerahkan medan magnetik luar karena dengan adanya medan magnetik luar
ini sebagian dipol disearahkan dengan arah medannya, dengan demikian akan memperkuat medannya.

4. Berdasarkan hukum Curie, pada temperatur berapa bahan ferromagnetik akan mencapai titik jenuhnya?

Jawab :

MsM

Bapp(A/m)
Gambar di atas memperlihatkan pemagnetan M terhadap medan yang dikerahkan B app. Dalam medan yang sangat kuat,
pemagnetan itu menghampiri nilai jenuh Ms. ini dapat dicapai hanya pada temperature yang sangat rendah. Dalam medan
yang lemah, pemagnetan kurang lebih berbanding lurus dengan Bapp, suatu hasil yang dikenal dengan hukum Curie.
Persamaan Hukum Curie dituliskan sebagai berikut :

Apabila m = mB ( mB = magneton Bohr = 9,27 x 10-24 J/ T ), pada temperatur berapa pemagnetan akan sama dengan pemagnetan jenuh
dalam medan magnetik yang dikerahkan sekuat 1 T ?
Dari hukum Curie, kita peroleh :

5. Berikan penjelasan tentang gambar B.3!

Gambar di atas menjelaskan penggambaran skematik daerah ferromagnetik. Dalam suatu


daerah, dipol magnetik disearahkan tetapi arah penyearahannya beragam dari satu daerah ke
daerah ke daerah lain sehingga momen mmagnetik total menjadi nol. Medan magnetik luar
yang lemah dapat memperluas daerah yang telah disearahkan sejajar dengan medan tersebut, atau dapat memutar penyearahan
dalam suatu daerah, akibatnya adalah momen magnetik total akan sejajar medannya.

6. Pada ferimagnetisme arah spin tidak sama panjang, kenapa?dan kemana hilangnya/

Jawab :Beberapa material magnetik mempunyai sifat di antara sifat antiferomagnetik dan sifat feromagnetik. Hal ini terjadi apabila
momen dalam satu arah tidak sama dengan arah momen dalam arah lain. Neel menyebutkan dalam keadaan ini sebagai
ferimagnetisme

PERMUKAAN FERMI
1. Bagaimana gambar skema kawasan permukaan Fermi?
Jawaban : Skema kawasan permukaan Fermi berbeda – beda tergantung pada karakteristik logam itu sendiri. Berikut adalah
contohnya :

2. Apakah syarat sebuah logam itu memiliki permukaan Fermi?


Jawaban : Setiap logam itu memiliki permukaan Fermi, hanya saja bentuknya berbeda – beda tergantung dengan konsentrasi
electron dan electron valensi yang dimiliki oleh logam tersebut.
3. Penjelasan mengenai skema kawasan meluas, tereduksi dan periodic.
Jawaban : Berikut adalah gambar skema ketiga kawasan tersebut:

Tiga skema kawasan tersebut adalah :


• Skema kawasan yang meluas dimana pita berbeda digambarkan pada kawasan yang berbeda di ruang vector gelombang.
• Skema kawasan tereduksi dimana semua pita digambarkan di kawasan Brillouin pertama.
• Skema kawasan periodic dimana setiap pita digambarkan di setiap kawasan. Pada skema kawasan periodic, hubungan antara
energy dan angka gelombangnya (k) berbentuk gelombang yang periodic sesuai dengan rumus :
yang menunjukkan keperiodikan dengan nilai cosines dari angka
gelombangnya (k).
4. Apakah yang dimaksud dengan pernyataan U o bukan solusi sebenarnya dari persamaan

 1 
 ( p + k ) 2 + Uk (r ) Uk (r ) = ε kUk (r ) ? Apa ada hubungannya dengan pseudopotensial?
 2m 
 1 
a. U o bukan solusi sebenarnya dari persamaan  ( p + k ) 2 + Uk (r )  Uk (r ) = ε k Uk (r ) karena U o bukan akan diperoleh
 2m 
jika k = 0, Ψo = U o
b. Hal tersebut tidak ada hubungannya dengan pseudopotensial
5. Maksud dari degenerasi keadaan itu apa, dan apa pengaruh yang bisa ditimbulkan olehnya? (Isna/Bondan)
a. Sesuai dengan larangan prinsip pauli, tidak ada dua electron yang dapat memiliki bilangan kuantum yang sama, sehingga setiap
orbit dapat terisi oleh maksimal satu electron. Hal ini berlaku pada atom, molekul, atau zat padat dengan lebih dari satu orbital
dapat memiliki energy yang sama. Jumlah orbital yang memiliki energy yang sama yang disebut dengan Degenerasi

b. Pengaruhnya pada saat Degenerasinya meningkat dengan B medan yang lebih besar, nilai λ lebih kecil.

KETIDAKSEMPURNAAN KRISTAL
1. Mengapa pada Alkali Halida Ep > (Ev + Et)? Diperoleh dari mana? Jawaban: dari eksperimen. Kemudian hasil eksperimen tersebut
setelah dianalisa ternyata memenuhi persamaan Ep > (Ev + Et).
2. Adakah manfaat cacat kristal dalam kehidupan sehari-hari? Jawaban: secara umum, cacat kristal akan sangat bermanfaat terhadap
pembentukan paduan. Dislokasi mempengaruhi elastisitas bahan.
3. Apakah yang dimaksud dengan suhu Anneal? Tentukan berapa besarnya? Jawaban: Suhu anneal adalah suhu tetap yang ditahan
setelah dipanaskan dan sebelum didinginkan. Pendinginannya dengan cara menurunkan suhu secara perlahan-lahan sampai tercapai
suhu kamar. Besar suhu anneal berbeda-beda tergantung pada jenis kristalnya.

TAn
Dipanaskan Didinginkan perlahan
tiba-tiba

4. Pewarnaan kristal maksudnya bagaimana? Jawaban: Warna kristal dipengaruhi oleh suhu pemanasan. Jadi warna tiap kristal
berbeda-beda sesuai dengan suhu pemanasannya.
5. Dari sifat dislokasi yang pertama, manfaat kristal itu apa? Jawab: Dislokasi memungkinkan kristal untuk berubah bentuk
(deformasi), sehingga regangan, tegangan geser yang dapat menentukan elastisitas bahan.

6. Mengapa gaya interaksi dislokasi sisi harus ditambah faktor 1-v? Kalau tidak, apakah perbedaannya? Jawab: Gaya interaksi pada
kristal bergantung pada tegangan dan regangannya. Sementara tegangan antara dislokasi dan dislokasi ulir dibedakan dengan factor
1-v. Karena gaya sebanding dengan tegangan maka analog dengan persamaan tegangan pada gaya pun perlu ditambah faktor 1-v.

7. Metode pertumbuhan kristal (dengan peleburan ) apakah yang paling baik untuk digunakan? Jawab: Metode yang paling baik
digunakan adalah metode czrochalski karena pada metode bridgeman dalam pertumbuhannya dapat memecahkah wadah atau
cetakan kristal.

8. Gejala tertata dan tidak tertata muncul karena apa? Jawab: Hal ini disebabkan karena adanya daya tarik antar atom yang sejenis dan
yang berbeda jenis. Gejala tertata terjadi karena adanya daya tarik antar atom sejenis lebih besar dari daya antar atom yang berbeda
jenis. Gejala tidak tertata daya ataraik ataom yang berbeda jenis lebih besar daya tarik antar atom sejenis.

9. Pertumbuhan kristal itu seperti apa? Manfaatnya apa? Jawab : Pertumbuhan kristal dapat melalui beberapa cara yaitu pemurnian,
pertumbuhan kristal dari peleburan, dan pertumbuhan kristal dari uap. Pertumbuhan melalui pemurnian menggunakan batang
logam, pertumbuhan kristal dari peleburan menggunakan benih yang ditumbuhkan melalui dua metode yaitu metode Stockbarger
dan Bridgeman dan metode Czrochalski sedangkan pertumbuhan kristal dari uap yang dikenal sebagai pertumbuhan epitaxial,
digunakan ketika titik lebur tinggi atau pada tekanan uap yang tinggi menghalangi pertumbuhan oleh peleburan ( misal pada CdS).
Manfaat pada pembentukan paduan.

PLASMON DAN POLARITON


1. Dari grafik, jelaskan apa yang dimaksud gelombang tersebut menyebar ? Jawab : Yang dimaksud dengan kata menyebar tersebut adalah
merambat, menembus, melewati. Artinya : gelombang cahaya (tentunya gelombang elektromagnetik) yang mengenai lapisan dielektrik
akan merambat dan menembus lapisan tersebut.

2. Fungsi dielektrik gas elektron, besarnya tergantung pada frekuensi dan gelombang vektor. Bagaimana pengaruh gelombang vektor k
terhadap fungsi dielektrik ? Jawab : Untuk diketahui kembali bahwasannya definisi fungsi dielektrik, konstanta dielektrik dari
elektrostatik didefinisikan sebagai panas dari medan elektrik E dan polarisasi P. kerapatan momen dipole dirumuskan :

dengan adalah permitivitas relative. Adapun vector gelombang k akan memberikan pengaruh pada
besarnya nilai medan listrik E.
3.Apa yang dimaksud dengan medan regangan elektron (polaron) ?
Jawab :Medan regangan elektron adalah daerah bergeraknya suatu
elektron seperti gambar

Pada gambar tersebut menjelaskan bahwa dengan bertambahnya


elektron pada kulit KCl menyebabkan bertambahnya hubungan
medan tegangannya yaitu K+ bergerak saling tarik-menarik
mendekati elektron dengan K+ lainnya, sedangkan Cl- saling menjauhi dari arah elektron. Daerah terjadinya hubungan itu didebut dengan
medan regangan
4. Berdasarkan grafik, grafik tersebut memotong sumbu x = 1, kenapa ?

Jawab
Penjelasan grafik :
ω : Frekuensi yang dimiliki oleh gelombang cahaya
ωy : Frekuensi plasma pada lapisan dielektrik
Dari grafik dapat dilihat bahwa :
Jika ω/ ωy lebih kecil dari 1 maka akan terjadi pelemahan, ini menunjukkan bahwa
frekuensi gelombang cahaya lebih kecil dari frekuensi plasma pada lapisan dielektrik
sehingga gelombang tidak dapat menembus lapisan dielektrik tersebut karena terjadi pelemahan
pada saat menembuas lapisan dielektrik tersebut. Sebalikya jika ω/ ωy lebih besar dari 1 maka
akan terjadi penguatan, ini menunjukkan bahwa frekuensi gelombang cahaya lebih besar dari
frekuensi plasma pada lapisan dielektrik sehingga gelombang dapat menembus lapisan dielektrik tersebut.
Grafik tersebut memotong sumbu x di x = 1, karena pada saat itu frekuensi gelombang cahaya sama besar dengan frekuensi plasma pada
lapisan dielektrik (ω/ ωy = 1), sehingga pada saat itu tidak terjadi pelemahan dan penguatan frekuensi gelombang cahaya.
5. Jelaskan makna fisis grafik transfer elektron ?Jawab : Dalam gambar a ditunjukkan sebuah slab atau film tipis dari besi. Sebuah bagian
menyilang ditunjukkan gambar b. dengan ion pusat positif diindikasikan tanda (+) dan lautan
elektron diindikasikan dengan background abu-abu. Slab tersebut netral secara elektrik. Pada
gambar c, pengisian negatif telah dipindahkan ke atas secara seragam dengan sebuah jarak yang
pendek u, ditunjukkan sebuah lempengan tipis atau film sebuah besi. Seperti gambar (a)
pemindahan ini menimbulkan sebuah permukaan densitas pengisian negatif neu pada permukaan
lempengan yang lebih atas dan positif neu pada permukaan uang lebih rendah, dimana n adalah

konsentrasi elektron. Sebuah medan elektrik diproduksi dalam lempengan. Medan


ini berfungsi untuk mengembangkan lautan elektron pada posisi equilibriumnya (b). Dalam unit SI

6. Definisi osilasi plasma longitudinal dan jelaskan persamaan hubungan dispersi ? Jawab : Plasma merupakan sebuah medium yang
konsentrasinya sama dari muatan positif dan negative, yang mana paling tidak satu muatannya berpindah-pindah. Sehingga osilasi
plasma longitudinal merupakan osilasi yang terjadi pada plasma secara longitudinal akibat adanya gelombang elektromagnetik yang
mengenai lapisan dielektrik. Gelombang elektromagnetik yang mengenai plasma akan menyebabkan elektron bebas berolsilasi sehingga
plasmapun berosilasi.

Hubungan disperse :

Dengan menggunakan persamaan :

Persamaan diatas dapat diubah menjadi :

Untuk kita memiliki K2 <0, jadi K imajiner. Solusi dari persamaan gelombang adalah dari exp (-|K|x) dalam daerah frekuensi

. gejala gelombang pada medium pada daerah frekuensi ini tidak disebarkan, tetapi akan terefleksi total.

Sebuah gas elektron transparan ketika , di sini fungsi dielektrik adalah real positif. Hubungan disperse daerah ini dapat ditulis
sebagai :

Ini menggambarkan transfer gelombang elektromagnetik dalam sebuah plasma

Nilai frekuensi dan nilai panjang gelombang pada ruang bebas .Sebuah gelombang akan terpropaganda jika daerah

bebeas panjang gelombang kurang dari atau gelombang terefleksi.


7. Tindakan khusus seperti apa yang dilakukan agar dapat diperoleh gelombang yang terlokalisasi ?Jawab : Permukaan gelombang plasma
dapat dijabarkan dengan konsep optik yang terjadi pada permukaan dasar dimana pada permukaan dasar, lapisan logam terhubung
langsung dengan lapisan dielektrik. Hal ini selanjutnya disebut sebagai permukaan plasmon. Perambatan gelombang ditunjukkan dengan
suatu vektor gelombang k(sp).Tindakan khusus diperlukan untuk menghasilkan gelombang seperti itu. Tindakan khusus yang perlu
dilakukan berupa pengaturan besarnya sudut cahaya yang datang pada prisma agar dihasilkan reflektansi/ pemantulan yang diinginkan.
Jika tidak diatur sedemikian rupa dapat menyebabkan semua cahaya terpantul dan tidak ada cahaya yang terbiaskan menuju ke lapisan
dielektrik sehingga tidak dapat menimbulkan gelombang plasma.
8. SPR bergantung terhadap ukuran, bentuk dan sifat alami logam nanopartikel, hubungan seperti apa ? Jawab : Penyerapan cahaya oleh
nanopartikel berlangsung dalam rentang panjang gelombang. Resonansi ini (SPR) tergantung pada ukuran, bentuk dan sifat alami logam
nanopartikel. Perhatikan gambar berikut :

λ d << λ
d Nanoparticle

Dari gambar di atas dapat kita simpulkan bahwa resonansi plasma terjadi akibat adanya cahaya yang mengenai lapisan dielektrik yang
selanjutnya mengenai logam nanopartikel. Cahaya yang mengenai logam nanopertikel dapat menyebabkan elektron bebas yang terdapat
pada logam nanopartikel tersebut berosilasi. Hal ini dapat terjadi jika diameter nanopartikel jauh lebih kecil dibandingkan dengan
panjang gelombang cahaya. Sehingga peristiwa ini menunjukkan bahwa resonansi ini (SPR) tergantung pada ukuran, bentuk dan sifat
alami logam nanopartikel.
9. Bedanya kopling medan listrik dengan medan listrik apa ?, mengapa dapat terjadi kopling medan listrik ? Jawab : Couple/ kopling secara
bahasa diartikan dengan sama dan berlawanan arah.

Gelombang
Dari gambar di atas kita lihat bahwa ketika cahaya (gelombang
elektromagnetik
elektromagnetik) dikenakan pada nanopartikel maka elekron
bebas pada nanopartikel akan bepindah posisi yang berlawanan
arah dengan posisi sebelumnya, sehingga disinilah muncul
istilah kopling pada pembahasan ini. Jadi, kopling di dalam
palsmon terjadi karena adanya cahaya yang mengenai
nanopartikel. Dari penjelasan tersebut jelas terdapat perbedaan
antara kopling medan listrik dengan medan listrik. Kopling
medan listrik menunjukkan arah medan listrik yang berlawanan
akan tetapi besarnya tetap sama, sedangkan medan listrik
merupakan ruangan di sekitar muatan listrik atau benda
Nanoparti bermuatan listrik yang masih terpengaruh gaya listrik.
kel

PROSES OPTIS DAN EKSITON

1. Apa yang dimaksud dengan penghubung Kramers-Kronig? Jawab : Penghubung kramers-kroning adalah persamaan yang dapat
menemukan bagian real dari respon sistem pasif linier jika kita sudah tahu bagian imajenernya pada fungsi dielektrik untuk semua
frekuensi dan vice versa.
Fungsi respon α ( ω ) = α ' ( ω ) + iα ' ' ( ω ) .Tiga keadaan pada fungsi respon yang diperlihatkan sebagai fungsi dari variabek
kompleks ω . Beberapa fungsi dengan keadaan yang menyertainya akan memenuhi hubungan Kramers-Kronig :
a. kutub dari α ( ω ) merupakan bilangan real
b. hasil dari integral α ( ω ) / ω tersebut adalah nol untuk α ( ω ) → 0 pada ω → ∞
c. fungsi dari α ' ( ω ) genap dan α ' ' ( ω ) ganjil dengan tetap pada ω merupakan bilangan real.
Anggaplah bahwa integral Cauchy dalam bentuk
1 α ( s)

α (ω ) = P ∫ ds
πi −∞ s − ω
dimana P merupakan bagian dari prinsip integral yang akan didiskusikan nanti pada matematika. Bagian kanan pada persamaan
di atas akan menjadi sempurna jika merupakan integral setengah lingkaran yang infinit pada setengahnya dan jika dijumlahkan maka
hasilnya akan nol. Maka persamaan dari bagian real adalah
1 α ' ' (ω )

1 ∞ α ' ' ( ω ) 0
α ' ' ( p) 
α ' (ω ) = P∫ ds = P ∫ ds + ∫ dp 
π −∞ s − ω π 0 s − ω −∞
p − ω 
dalam integral terakhir kita mensubstitusikan s menjadi –p dan menggunakan aturan α ' ' ( − s ) = −α ' ' ( s ) . Maka integralnya menjadi

α ' ' (ω ) 1 1 2s
∫ 0
s +ω
ds dan kita mendapatkan, dengan + = 2
s −ω s +ω s −ω2
Maka akan menghasilkan

sα ( s )

2
α ' (ω ) = P∫ 2 ds
π 0 s −ω2
untuk persamaan Kremers-Kronig pada bagian yang lain mengikuti persamaan di atas
1

α ' (ω ) 1  α ' (ω )
∞ 0
α ' ( p) 
α ' ' (ω ) = − P ∫ ds = − P  ∫ ds + ∫ ds 
π −∞ s − ω π 0 s − ω −∞
s −ω 
2ω α ' ( s) ∞

maka α ' ' (ω ) = − P∫ 2 ds


π 0 s −ω2

E ( reff )
2. Pada persamaan ≡ r( ω ) ≡ ρ ( ω ) e iθ ( ω ) , θ ( ω ) sudut fase diperoleh dari mana? Jawab : Berdasarkan penjelasan Kittel, sulit
E ( inc )
untuk mengukur θ ( ω ) dari gelombang pantul, tetapi nilainya dapat dihitung dari hasil pengukuran R( ω ) pada semua frekuensi.
E * ( reff ) E ( reff )
R= = r *r = ρ2
E * ( inc ) E ( inc )
Selanjutnya kesulitan itu bias di selesaikan dengan bantuan penghubung Kramers-Kronig.
Marilah kita aplikasikan penghubung Kramers-Kronig menjadi r( ω ) merupakan fungsi respon antara gelombang datang dan reflektansi
maka :
1
ln r ( ω ) = ln R 2 ( ω ) + iθ ( ω ) , fungsi ini kita selesaikan dengan penghubung Kramers-Kronig sehingga bentuk dari sudut fase pada
reflektansi menjadi:
ln R( s ) ∞
ω
θ (ω ) = − P∫ 2 ds
2π s −ω2 0

kemudian kita mengintegralkan pada setiap bagian maka bentuknya menjadi :


ω ∞ s + ω d ln R ( s )
θ (ω ) = −
2π ∫0 s − ω
P ln ds
ds

3. Penghubung Kramer-Kronig dapat menemukan bagian riil dan imaginer dari fungsi respon. Jelaskan ! Jawab : Penghubung kramers-
kroning adalah persamaan yang dapat menemukan bagian real dari respon sistem pasif linier jika kita sudah tahu bagian imajenernya
pada fungsi dielektrik untuk semua frekuensi dan vice versa.
Sebuah respon untuk suatu sistem linier pasif dapat direpresentasikan sebagai perpaduan dari kumpulan respon dari gerak osilator
harmonic teredam. Fungsi respon α ( ω ) = α ' ( ω ) + iα ' ' ( ω ) dalam kumpulan osilator didefinisikan sebagai :
xω = α ( ω ) Fω
dimana aplikasi gaya F bagian real dari Fω e − iωt dan total x adalah bagian real dari xω e −iωt dari persamaan gerak
 d2 d 2
∑M j
 dt 2 + ρj dt + ω j  x = F
j  
kita mendapatkan fungsi respon komplek dari sistem osilator:
ω j − ω 2 + ωρ j
2
fj
α (ω ) = ∑ = ∑ fj
j ω j − ω 2 − iωρ j
2
(ω j
2
−ω2 ) 2
+ ω2ρ 2
dimana f j adalah konstanta dan ρ j adalah frekuensi relaksasi dan semua positif pada semua sistem pasif. Dalam sebuah sistem
1
mekanika dengan massa M j , maka kita akan mendapatkan f j = .
Mj

4. Jelaskan maksud dari grafik Efek dari level eksiton pada penyerapan optik dalam sebuah
semikonduktor untuk foton dengan energi mendekati celah pita Eg pada arsenida galium pada 21 K
di bawah ini : Arinal Muna (05302241039)

Jawab :
Dalam transisi optik pita valensi yaitu selisih antara energi yang tersedia untuk membentuk
sebuah eksiton dan energi untuk membentuk sebuah elektron bebas dan hole bebas. Dari grafik
terlihat bahwa nilai energi gap-nya adalah 1,521 eV dan energi awal sebelum penyerapan eksiton sekitar 1,5176 eV sehingga dapat
diketahui nilai energi ikat eksiton merupakan selisih dari keduanya yaitu 1,521 eV – 1,5176 eV = 0,0034 eV. Hal ini sesuai dengan
grafik “Level energi eksiton yang terbentuk pada sebuah proses langsung” berikut :

5. Jelaskan maksud dari pernyataan “Dalam rekombinasi Luminense, dengan membandingkan energi dari rekombinansi garis elektron-
hole bebas dengan energi rekombinansi garis dari eksiton”! Jawab : Luminescence adalah pemancaran cahaya oleh suatu bahan selain
karena kenaikan temperaturnya. Pada umumnya atom-atom bahan memancarkan foton energi elektromagnetik pada saat atom-atom
tersebut kembali ke keadaan dasar setelah berada pada keadaan tereksitasi.

6. Jelaskan maksud dari pernyataan “elektron dan hole bebas terbentuk/muncul ketika selisih dari energi foton dan energi celah terserap ke
sebuah kristal”! Jawab : Pada penjelasan berikutnya diketahui bahwa nilai Ambang batas untuk energi dari proses ini adalah ω > E g
dalam proses langsung. Sedangkan dalam proses tak langsung energi dari proses ini lebih rendah dari energi fonon Ω . Dimana
besarnya nilai tersebut bergantung pada besarnya nilai ω dan Ω

7. Jelaskan mekanisme hamburan sinar X tak elastik pada kristal, Apakah juga terjadi hamburan sinar X elastik ? Jawab: Merupakan
hamburan tidak elastik karena jika terjadi tumbukan antara dua benda, setelah terjadi tumbukan, kecepatan kedua benda akan menjadi
sama. sesuai hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi memenuhi persamaan
ω = ω '±Ω k = k' ± K

Foton terhambur
Foton datang Foton datang foton terhambur

Fonon fonon

Setelah foton menumbuk kristal , maka akan menghasilkan hamburan foton dan fonon serta hamburan foton dan penyerapan fonon.
Foton pada frekuensi ω −Ω disebut garis Stokes, dan pada ω+Ω disebut garis anti stokes. ini pada frekuensi ω+Ω dan
ω −Ω dapat dihamburkan, serta diiringi oleh penyerapan atau pemancaran sebuah fonon pada frekuensi Ω
Sayap Brilliouin

ω −Ω ω ω+Ω
Stokes antiStokes
Pada hamburan sinar X, tidak terjadi hamburan elastik.

8. Populasi fonon berada pada panas equilibrium / kesetimbangan termal di suhu T, Apakah yang dimaksud panas equilibrium ? Berapa
nilainya ? JAWAB : Kesetimbangan termal (thermal equilibrium) adalah panas kesetimbangan setelah
tidak terjadi pertukaran panas netto yang berlangsung di dalam benda atau antara benda dengan
lingkungannya. Panas equilibrium diperoleh dari perbandingan intensitas garis anti Stokes dan Stokes.
Jika dilihat dari grafik perbandingannya
Setelah mencapai temperatur tertentu , perbandingan intensitas garis anti Stokes dan Stokes menjadi
konstan . Ini artinya panas equilibriumnyya terjadi pada temperatur diatas 800 K.

9. Pada gambar 20. Mengapa logaritma transmisi optic dibandingkan dengan energy photon cuprous oxside pada 77 K? apakah bisa pada
suhu yang lain?Jawab : Pada makalah telah dinyatakan oleh Groos dan teman yang lainnya sudah mempelajari lintasan absorpsi optic
pada tembaga oksida / cuprous oxide (Cu2O) pada temperature rendah dengan hasil baik untuk jarak tingkat eksiton dengan persamaan
Rydberg, utamanya tingkat dengan n>2. Hasilnya ditunjukkan pada gambar 20. Sehingga jika pada suhu yang lainnya ditakutkan akan
hasilnya jauh dari yang di inginkan, maka suhu yang minimumnya adalah pada suhu 77 K.
10. Kristal Alkali Halida ketika murni berbentuk transparan dalam cahaya tampak dari spektrum, tapi dalam cahaya ultraviolet yang hampa,
alkali halida memperlihatkan struktur yang luas dalam penyerapan spectral dari pembentukan eksiton. yang dimaksud dengan
transparan yang disini apa? Dan bagaimana dengan spectrum yang lainnya? Dan alkali halida memperlihatkan struktur luasan yang
bagaimana? Jawab : Yang dimaksud transparan disini adalah suatu cahaya yang bisa melewat maka E uV > EVis jika EuV < EVis maka
cahaya tidak bisa lewat. Dimana :
EuV = ultraviolet yang terobrorasi
EVis= cahaya yang tampak
Spectrum yang lainnya kita dapat melihatnya pada energy gap nya (Eg)

Energy Foton > energy gap nya maka terpantul

Energy Foton < energy gap nya maka terserap

Yang dimaksud dengan struktur luasannya adalah luas menyebar pada luasan yang terdapat pada strukturnya atau luasan yang menutupi
seluruh struktur alkali halida.

SUPERKONDUKTIVITAS

1. Mengapa arus dapat mengalir pada material superkonduksi sedangkan medan magnetik dalam material tersebut tidak ada ( B = 0 ) ?

Penyelesaian : Kerapatan arus pada bagian dalam material superkonduktor seharusnya tidak ada (J = 0) karena B = 0 , hal ini sesuai
 
dengan Hukum ampere, bahwa ∇ × B = µ 0 J . Hal ini pada kenyataanya bahwa arus mengalir pada permukaan material
superkonduktor. Sehingga pada sisi permukaan superkonduktor, kerapatan arus tidak nol yang menghasilkan medan magnetik.

2. Hitunglah kuat medan magnetik Bc yang dibutuhkan untuk melenyapkan sifat superkonduktivitas dati logan timah pada temperatur
4,2 K !

Penyelesaian : Timah memiliki Tc = 7,2 K dan Bc(0) = 0,080 T.


Sehingga,
  T 2 
Bc (T ) = Bc (0) 1 −   
  Tc  
  4,2 K  2 
= 0,080Tesla 1 −   
  7,2 K  
= 0,053Tesla

3. Kawat tin mempunyai Tc = 3,7 K dan Bc = 31 mT pada temperatur 0 K. Berapa jari-jari minimum kawat tin jika dialiri arus 200 A
pada T = 2,0 K ?

Penyelesaian : Hukum Ampere menyatakan bahwa kuat medan magnet B pada suatu kawat yang beradius R dan mengalirkan arus I
µ0 I
adalah B=
2πR
Medan kritis yang diperlukan pada temperatur 2,0 K adalah
  T 2 
Bc (T ) = Bc (0) 1 −   
  Tc  

−3
  2,0 K  2 
= 31.10 Tesla 1 −   
  3,7 K  
= 21,9.10 −3 Tesla
Sehingga, jari-jari R minimumnya adalah
µ0 I
R≥
2πBc
4π .10 −7 NA − 2 × 200 A
=
2π × 21,9.10 −3 Tesla
= 1,8.10 −3 m
≅ 1,8mm

4. Kerapatan elektron bebas pada timah adalah 1,5.1029 m-3. Hitunglah kedalaman penetrasi berdasarkan persamaan London dengan
mengasumsikan bahwa elektron bebas dalam keadaan superkonduksi !
Penyelesaian :
Persamaan london tentang kedalaman penetrasi
1
 m 2
λ =  

 µ 0 ns e
2

1
 9,11.10 −31 2
= 
 (
 4π .10 −7 × 1,5.10 29 × 1,6.10 −19 ) 2 

= 14.10 −9 m
= 14nm

 1 
5. Dapatkan persamaan ∇ J s = 2 J s dengan mengasumsikan bahwa arus yang mengalir dalam keadaan tetap (steady –state) !
2

 n e2   
Penyelesaian : Dengan menggunakan persamaan ∇ × J s = − s B , dan hukum ampere ∇ × B = µ 0 J s sehingga diperoleh,
m

( 
) (

)
2
ne
∇× ∇× Js = − s ∇× B
m
µ n e2 
= − 0 s Js
m
1 
= − 2 Js
λ
( ) ( )
  1 
∇ × ∇ × J s = grad ∇ • J s − ∇ 2 J s = − 2 J s
λ
∂ρ
pada keadaan tetap (steady-state), = 0 , sehingga
∂t
∂ρ
( )
 
+ ∇ • Js = 0 ∇ • Js = 0
∂t
 1 
Maka, ∇2 Js = 2 Js
λ

1. Pada efek flux pinning , material superkonduktor ikut tertarik oleh magnet tapi tidak menempel seperti ada ikatan. Kapan ikatan itu
dapat lepas? Jawaban : FLUX TRAPPING atau FLUX PINNING merupakan fenomena dimana garis-garis gaya magnet yang
disebut dengan fluks magnet terjerat di dalam material superkonduktor. Efek penjeratan ini membentuk ikatan antara
superkonduktor dengan magnet pada jarak tertentu. Efek ini akan terjadi apabila material berada pada keadaan superkonduksi.
Keadaan superkonduksi diberikan oleh TIGA FAKTOR penting, yaitu: Temperatur kritis, medan kritis dan arus kritis. Apabila nilai-
nilai kritis dilampaui maka sifat superkonduktivitas akan hilang. Artinya segala efek yang menjadi properti dari superkonduktivitas
akan hilang.

2. Bagaimana keadaan atom pada fase superkonduksi ?Aplikasi superkonduktor salah satunya adalah untuk peningkatan kecapatan
komputer. Jelaskan bagaimana proses tersebut terjadi ! Jawaban :

a. Elektron yang menjadi muatan pengangkut & berserakan bereaksi dengan ion di dalam bahan dan pada suhu tertentu
elektron-elektron ini akan mengalami keadaan yang lebih tertib dan saling berpasangan. Pasangan-pasangan elektron ini
bergerak dengan momentum yang sama tanpa mengalami sembarang proses yang dapat menyebabkan kehilangan energi.
Pergerakan elektron di dalam bahan superkonduktor adalah ibarat sepasukan tentara yang berbaris rapi dan berjalan dengan
kecepatan yang sama dan tidak terjadi pelanggaran diantara mereka. Hal ini yang menyebabkan elektron dapat bergerak
tanpa resistan. Menurut teori Bardeen-Cooper-Schrieffer (BCS), kehilangan resistan dalam superkonduktor disebabkan
pada temperatur yang rendah muatan pembawa yang terdiri dari pasangan elektron yang disebut pasangan Cooper dapat
bergerak tanpa mengalami proses yang menghasilkan resistan. Pasangan Cooper terbentuk adalah hasil interaksi elektron
dengan getaran kisi kristal (fonon). Kita bandingkan dengan elektron konduksi dalam konduktor biasa. Di sini elektron
bergerak sendiri-sendiri dan akan kehilangan sebagian energinya jika ia terhambur oleh kotoran (impuritas) atau oleh
phonon, phonon adalah kuantum energi getaran kerangka (kisi) kristal bahan. Elektron tersebut akan menimbulkan
distorsi terhadap kerangka kristal sehingga menimbulkan daerah tarikan. Tarikan ini dalam superkonduktor pada suhu
rendah bisa mengalahkan tolakan Coulomb antar elektron, sehingga dengan ukar menukar phonon dua elektron justru akan
membentuk ikatan menjadi pasangan Cooper. Oleh karena keadaan kuantum mereka semuanya sama, suatu elektron tidak
dapat terhambur tanpa mengganggu pasangannya, padahal pada suhu T < Tc getaran kerangka tidak memiliki cukup energi
untuk mematahkan ikatan pasangan tersebut. Akibatnya mereka tahan terhadap hamburan, jadilah bahan tersebut
superkonduktor.
b. Aplikasi superkonduktivitas pada bidang komputasi, salah satunya adalah teknologi superkomputer yang memiliki
kecepatan proses yang super tinggi. Kemampuanya mencapai satuan petaflops. Flops (Floating point operations per
seconds) adalah satuan pengukuran kecepatan kinerja mikroprosesor. Untuk mencapai kemampuan seperti itu, maka
diperlukan suatu perangkat superkonduktor seperti sambungan josphson (josephson junction). Lembaga riset TRW
mempperkirakan bahwa 100 billiun sambungan josphson pada 4000 mikroprosesor diperlukan untuk mencapai kecepatan
32 petabits per detik. Sambungan josephson disatukan (diintegrasikan) dengan transistor efek medan pada rangkaian
mikroprosesor superkomputer. Komputer jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi ilmiah seperti mensimulasikan data
pergerakan bumi secara akuran, perkiraan cuaca dan iklim global, dan juga dipakai dalam bidangan militer.

3. Panjang koherensi merupakan penyelesaian yang baik untuk persamaan Ginzburg-Landau. Bagaimana hubungannya?

Jawaban:
Kita bandingkan fungsi gelombang ϕ (x) = e ikx denga fungsi gelombang terencana seragam dalam ruang,
ϕ * ϕ = ½ (e − i ( k + q ) x + e ikx ) (e i ( k + q ) x + e ikx )
= ½(2+ e iqx + e −iqx ) = 1+ cos qx
2
Energi kinetik gelombang ϕ (x) adalah ζ = k2
2m
Rapat distribusi energi kinetik modulasi lebih tinggi untuk
 d2  1 2 
[ ]
2 2 2

∫  2m dx 2  2  2m 
dxϕ  − ϕ =   ( k + q ) 2
+ k 2
= k 2
+ kq
2m 2m
dimana q2 kita abaikan untuk q ~ k
Kenaikan energi diperlukan untuk memodulasi adalah
2
k F q0 = E R
2m
Hubungan panjang koheren instrinsik ξ 0 dengan modulasi kritis adalah
1
ζ = , kita memiliki
q0
2
kF VF
ζ0 = Eg = Eg
2m 2m π
Dimana VF adalah kecepatan electron pada permukaan Fermi. Pada torsi BCS hasil yang sama ditemakan sebagai
2
kF
ζ0 = Eg
2m 2m
Panjang koheren instrinsik merupakan karakteristik dari superkonduktor murni.

4. Superkonduktor tipe 2 mengizinkan medan magnet untuk menembus bagiannya dalam satuan fluks kuanta, menghasilkan “lubang”
wilayah metalik normal dalam kumpulan superkonduksi. Sifat ini menyebabkan superkonduktor suhu tinggi mampu bertahan di
medan magnet yang jauh lebih tinggi. Mengapa ? Jawaban : Hal ini terjadi karena pada superkonduktor tipe 2, energi permukaannya
akan menjadi negatif jika medan magnetik dinaikkan. Berbeda dengan superkonduktor tipe 2 yang energi permukaannya selalu
positif bila medan magnetik dinaikkan. Energi babas pada superkonduktor tipe 2 kan naik ketika medan magnet dikeluarkan. Suatu
medan sejajar dapat masuk pada lapisan tipis secara seragam dan hanya sebagian fluks yang dikeluarkan dan energi lapisan tipis
superkonduktor akan naik secara perlahan-lahan saat medan magnetik luar dinaikkan. ketika medan magnetik luar dinaikkan maka
akan menambah intensitas medan yang cukup tinggi. Hal ini dapat dijelaskan pada daerah vortex state, dimana terjadi penembusan
medan magnetik ke dalam bagian dalam superkonduktor. Suatu superkonduktor tipe 2 dicirikan oleh suatu vortex state yang lebih
stabil dalam jangkauan medan magnetik yang lebih panjang.

5. Apa yang dimaksud dengan suhu kriogenik ?Bagaimana cara merubah superkonduktor tipe 2? Beri contohnya.

Jawaban :
a. Kriogenik berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “krios” yang berarti dingin. Sehingga suhu kriogenik dapat
diartikan sebagai temperatur yang amat dingin (mendekati 0 mutlak).

b. Mekanisme superkonduktor suhu tinggi masih menjadi tanda tanya dan merupakan tugas para peneliti dan pakar sains
untuk mencari jawabannya guna memecahkan masalah ini. Apa yang pasti saat ini adalah arus elektrik di dalam
superkonduktor suhu tinggi terdiri dari pasangan muatan seperti yang terdapat pada superkonduktor konvensional.
Persoalannya ialah, apakah interaksi yang menyebabkan muatan-muatan ini berpasangan? Mekanisme superkonduktor
konvensional tidak dapat digunakan untuk superkonduktor suhu tinggi secara langsung karena teori konvensional ini
membataskan suhu kritis tidak lebih daripada 30 K. Saat ini banyak penelitian yang dilakukan dan hasilnya dibandingkan
dengan model yang dicadangkan untuk membongkar rahasia superkonduktor suhu tinggi sebenarnya.

Bentuk kristalnya termasuk golongan perovskite, suatu bentuk kristal kubus yang cukup populer. Rumus umum molekul
perovskite adalah ABX3 , dimana A dan B adalah kaiton logam dan X adalah anion non logam. Banyak bahan elektronis
yang memiliki bentuk perovskite ini, misalnya PbTiO3 dan PbZrO3 yang bersifat piezoelektrik kuat sehingga baik
digunakan untuk pressure-gauge.
Superkonduktor suhu tinggi ini ternyata berupa perovskite yang cacat. Misalnya YBCO yang ditemukan oleh Chu
Chingwu cs. dari Universitas Houston berbentuk 3 kubus perovskite dengan rumus molekul YBa2Cu3O6,5 , yang
menunjukkan defisiensi atom oksigen sebagai anionnya (mestinya ada 9 atom). Nama lain untuk YBCO ini adalah 1-2-3,
menunjukkan perbandingan cacah atom Y, Ba dan Cu di dalam kristalnya. Atom-atom tembaganya terletak pada suatu
lapisan inilah arus listrik lewat dalam bahan YBCO. Struktur yang demikian memiliki andil yang besar bagi sifat
superkonduktivitas suhu tinggi, terbukti senyawa barium-kalium-bismuth-oksida buatan AT & T Bell Laboratoies (1988)
cuma memiliki Tc = 30 K, senyawa ini tentu saja tidak memiliki atom tembaga sebagai lapisan penghantar elektron.
6. Apa yang dimaksud dengan jalan bebas rata-rata? Jawaban : Berdasarkan kamus fisika, jalan bebas rata-rata (mean free path)
disefinisikan sebagai jarak rerata yang di tempuh molekul atau partikel antara dua kejadian sejenis, seperti tumbukan lenting
(elastis) molekul-molekul dalam gas, elektron atau fonon dalam kristal, atau neuton dalam moderator. Dalam konsep gaya, jalan
bebas rata-rata diartikan sebagai jarak rerata antara dua tumbukan dalam gas. Jarak ini bergantung pada penampang dan kerapatan
molekul gas.

MATERIAL AMORF

1. Material amorf dapat digunakan untuk apa? Apabila terdapat cacat pada material amorf, apakah berpengaruh terhadap pemrosesan
material amorf? Jawaban :
a. Material amorf dapat digunakan dalam computational systems, science fiction, ceramic, gelas kuarsa dalam serat optik,
membrane selenium untuk mesin fotokopi, silicon amorf dalam sel surya dan beberapa polimer (misalnya polistirene)
b. Pemrosesan material amorf secara umum terdiri dari tiga langkah yaitu pelarutan, penambahan konsentrat yang diinginkan
dan pemisahan dengan filtrasi. Apabila terdapa cacat pada material akan dibutuhkan waktu yang agak lama karena
dibutuhkan langkah tambahan untuk membuat material amorf itu menjadi tidak cacat lagi.
2. Apakah yang dimaksud dengan quenching? Bila material amorf tidak mengalami rapat keadaan terlokalisasi apa yang akan terjadi?
Jawaban :
a. Quenching atau pemuduran adalah pemanasan atau pendinginan material secara mendadak yaitu dengan memasukkan
kedalam cairan, uap ataupun gas.
b. Bila material amorf tidak mengalami rapat keadaan terlokalisasi maka tidak akan mengahsilkan perbedaan listrik dan optik.

3. Mengapa tegangan yang diperlukan untuk memutuskan kaca lebih kecil dari pada tegangan yang digunakan untuk memutuskan
ikatan atom? Jelaskan tiga model patahan beserta penjelasan gambarnya! Jawaban :
a. Karena setelah dilakukan penelitian oleh Griffith diperoleh kesimpulan bahwa tegangan (stress) patahan meningkat bila
diameter serat menurun dengan kata lain tegangan (stress) berbanding terbalik dengan diameter.
b. Mode Retak I – Opening mode (Modus Pembuka) : Patahan ini terjadi
karena adanya gaya tegang yang diberikan pada permukaan secara normal
atau vertical.
Mode Retak II – Sliding mode (Modus Geser) : Patahan ini terjadi karena
adanya pemberian tegangan yang berlawanan arah namun satu garis/
horizontal atau arahnya maju mundur.
Mode Retak III – Tearing mode (Modus Menggunting) : Patahan ini terjadi
karena adanya pemberian gaya tegang atau tegangan secara berlawanan arah
tetapi menyilang sehingga berbentuk memotong seperti menggunting.
4. Jelaskan mengenai model quenching (a), (b), (c) dan (d) ! Jawaban : Metode pembentukan amorf

(a) Pendinginan lambat

Untuk material dengan


kecenderungan bentuk gelas
yang tinggi, larutan (melt)
dapat didinginkan perlahan
secara sederhana dengan
memutar dapur api (furnance)
atau dengan menurunkan
materi secara terencana. Jenis
kecepatan pendinginan berada dalam selang sampai K/detik. Material gelas dalam kategori ini diantaranya
terdapat dalam table 1 diatas (Si2O2, As2S3 dan polistyrin). Walaupun bentuk kristal As2S3 melimpah dialam ( dengan
memerlukan waktu yang lama untuk memproduksinya) seperti bahan tambang, kristal sintetik tidak dapat disiapkan dari larutan
berdasarkan eksperimen yang mungkin. Larutan selalu mengeras seperti amorf padat.

(b) Pendinginan sedang (moderate quencing)

Kecepatan yang lebih cepat diperlukan untuk quenching gelas seperti pada amorf selenium, bagian gelas disusun dari rantai
molekul primer yang panjang. Menggunakan sebuah bak air es untuk quenching volum dari larutan (melt). Kecepatan hasilnya
dalam selang waktu K/detik. Se gelas dapat disiapkan dengan metode ini, dapat juga pada logam gelas Pd-Ni-P
seperti dalam table. Logam ini mempunyai sebuah kecenderungan bentuk gelas cukup tinggi.

(c) splat quenching dengan cepat

Metode ini merupakan contoh yang paling spektakuler yang dikembangkan secara khusus untuk logam gelas. Metode ini secara
umum disebut metode splat quenching (splat-quenching techniques), dengan meningkatkan nilai suhu (T) dengan selang
K/detik. Metode palu dan landasan keras (Hammer and anvil drop-smasher methode) pada gambar (c)
mendinginkan titik jatuh cairan dari dua sisi satu persatu, dan ini digunakan untuk menghasilkan specimen logam gelas
dilaboratorium dalam ukuran milligram.

(d) kondensasi dari fase gas

Gambar (d) menunjukkan teknik yang representative bahwa dengan mendorong fase cairan dengan lengkap dan membentuk
amorf padat dalam bentuk atom dengan atom dari fase gas. Teknik ini mempunyai keefektifan kecepatan quenching yang
tinggi (T dimungkinkan terlalu tinggi sehingga menjadi sedikit lebih lama untuk menyiapkan gelas dimana dengan metode
melt-quenching.

5. Berdasarkan apa semikonduktor dapat dibedakan 4? Apa yang dimaksud dengan chemical bonding? Arum manis merupakan
contoh dari bentuk material amorf. Apakah arum manis masih aman dikonsumsi? Jawaban :
a. Semikonduktor dibagi menjadi 4:
• Semikonduktor amorf dasar
• Semikonduktor amorf sepasang
• Semikonduktor amorf komponen banyak
• Semikonduktor amorf ionic
Pada penggolongan amorf ini tiga kelas pertama digolongkan berdasarkan kesatuan dengan ikatan kovalen sedangkan
dikelas terakhir berdasarkan kuatnya pada ikatan ionik.
b. Chemical bonding adalah proses fisika yang berupa interaksi attractive antara atom dan molekul. Secara umum chemical
bonding merupakan transfer electron antara atom participate.

c. Meskipun material amorf merupakan bentuk dari material amorf, asalkan proses pembuatan dari arum manis itu sendiri
tanpa penambahan zat-zat yang berbahaya.
6. Bagaimanakah gambaran lapisan p-i-n ?
Jawaban :
Lapisan p-i-n merupakan pengaplikasian emikonukor amorf yan digunakn pada divais el srya.Lapisan –i terbuat dari silikon amorf
terhidrogenesi telah ditumbuhkan diatas gelas coming 7059 dengan metode Plasma Enhance Chemichal Vapor Deposition
(PECVD). Sedangkan untuk lapisan p dan n ya baik yang mempunyai konduktivitas yang tinggi dan mempunyai celah pita ptik
yang lebar.

7. Mengapa energi fase kristal pada gelas lebih dingin dari pada energi fase cairan superdingin?
Jawaban :
Energi fasa Kristal dari bahan gelas lebih kecil daripada energy fas cairan superdingin karena adanya sisipan garam doping AgBr,
menyebabkan kenaikan volume bebas (free volume) pada jaringan fosfat sehingga ion Ag+ mudah bergerak dan menaikkan harga
konduktifitansya Hal ini juga menyebabkan berkurangnya limit jangkauan kemampuan pembentukan gelas (glass forming ability)
disebabkan menurunnya ionic cross linking pada jaringan fosfat. Menurutnya kemampuan pembentukan gelas, atau sifat gelas akan
menurunkan suhu gelas transisi, karena energy termal yang dibutuhkan untuk

8. Aplikasi soal dari material amorf!


Jawaban :
Berapakah nilai konstanta C dalam energi permukaan yang ditemukan oleh Griffith pada hasil percobaan untuk kaca?
Jawaban :
Diketahui : E(gpa) = 62
γ =1J/m2
Ditanyakan : nilai konstanta C …….?
Jawab :

2 x62 x1
C= = 39.49 = 6.28
3.14

Jadi nilai konstanta C adalah 6.28


9. Helmey Setyo Budi (05300241003)
Pertanyaan :
Dalam sifat panas material amorf terdapat konduktivitas thermal, apakah material amorf bias menjadi konduktor yang baik?

Jawaban :
Material amorf dapat menjadi konduktor yang baik , antara lain dapat dimanfaatkan sebagai konduktor superionik, beberapa sifat
dari bahan gelas konduktor superionik yaitu memiliki konduktivitas tinggi pada suhu ruang serta berbagai aplikasi teknologinya
seperti baterai, sensor dan piranti elektrokimia..

Ringkasan ini saya kutip tadi makalah teman-teman mahasiswa pendidikan fisika 2005 FMIPA UNY.

By : Revaldzrixhon Lc

Вам также может понравиться