Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik Tempat Sasaran Waktu : Nutrisi pada klien Diabetes Melitus : Poli Penyakit Dalam RSSA Malang : Klien dan keluarga : 1x45 menit
I. Tujuan Instruksional Umum Pada akhir proses penyuluhan, peserta dapat mengetahui bagaimana cara pemenuhan nutrisi pada pasien dengan Diabetes Melitus. II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat : 1. Mengetahui dan memahami tentang gizi seimbang dan diabetes. 2. Mengetahui dan memahami bahwa makan teratur penting bagi penyandang diabetes. 3. Mengetahui tentang kebutuhan kalorinya. 4. Mengetahui daftar bahan makanan penukar. 5. Mengetahui standar diet pada DM (Diabetes Melitus).
III. Materi Terlampir IV. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab V. Media - Leaflet - Power point
VI. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi struktur Peserta hadir di tempat penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di poli penyakit dalam Pengorganisasian sebelumnya 2. Evaluasi proses Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan secara benar 3. Evaluasi hasil Peserta mengerti tentang gizi seimbang & diabetes, makan teratur penting bagi penyandang diabetes, kebutuhan kalori, daftar bahan makanan penukar, dan standar diet pada DM VII. Kegiatan Penyuluhan No 1. Waktu 5 menit Kegiatan Penyuluh Pembukaan: Membuka salam Memperkenalkan diri Menjelaskan dari penyuluhan Menyebutkan materi yang akan diberikan 2. 25 menit Pelaksanaan : Menjelaskan gizi diabetes tentang Mendengarkan dan seimbang dan memperhatikan tujuan - Memperhatikan kegiatan - Menjawab salam - Mendengarkan dengan mengucapkan Kegiatan Peserta penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
bahwa
diet pada DM Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan dan tentang materi yang sudah bertanya kepada peserta penyuluhan yang dapat menjawab pertanyaan jika ada yang diberikan, dan reinforcement belum dimengerti
4.
5 menit
Terminasi : - mengucapkan terima kasih - Mendengarkan atas partisipasi peserta Mengucapkan salam - Menjawab salam penutup
Materi
peningkatan
kemungkinan
Pada keadaan yang demikian gejala DM dapat di atasi dengan pengaturan kembali keseimbangan metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui makanan. Sebaliknya, bahan makanan menimbulkan gizi buruk pada pada proses masa racun pertumbuhan seperti atau intake dapat yang mengandung Cyanida,
gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan
jaringan kelenjar pankreas. Tingginya angka prevalensi gizi kurang pada anak-anak serta adanya kemungkinan konsumsi bahan makanan beracun dinegara berkembang memperbesar perkiraan bahwa tropical diabete s akan dijumpai lebih banyak dalam masyarakat negara berkembang. Program perbaikan gizi di Indonesia, diarahkan pada peningkatan kuantitas dan kualitas makanan. Belum adanya pedoman yang nyata akan taraf gizi yang dianggap optimal membuka peluang terjadinya gizi lebih dan yang diketahui cenderung lebih mudah jatuh dalam diabetes mellitus. bahan makanan yang Disamping itu, usaha diversifikasi menu makanan rakyat, perlu diimbangi dengan kegiatan-kegiatan lain untuk membebaskan potensial untuk dimakan jaringan dalam tubuh manusia. dari racun yang dapat merugikan pertumbuhan
A. Gizi seimbang dan diabetes Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan zat gizi
yang
cukup
dan
lemak terutama
lemak
jenuh. Pengetahuan porsi makanan sedemikian rupa sehingga supan zat gizi tersebar sepanjang hari. Penurunan berat badan ringan atau sedang (5 10 kg), sudah terbukti dapat meningkatkan kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 Kkal lebih rendah dari asupan rata-rata sehari Kebutuhan zat gizi dapat diuraikan dibawah in 1. Protein Hanya sedikit data ilmiah untuk membuat rekomendasi yang kuat tentang asupan protein orang menganjurkan total. Menurut mengkonsumsi konsensus dengan diabetes. ADA pada dari di saat ini 10% sampai pengelolaan 20% energi diabetes protein
Indonesia
kebutuhan protein untuk orang dengan diabetes adalah 10 15% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologi tinggi. 2. Total Lemak Asupan lemak dianjurkan < 10% energi dari lemak jenuh dan tidak lebih 10% energi dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan selebihnya yaitu 60 70% total energi dari lemak tidak jenuh tunggak dan karbohidrat. Distribusi energi dari lemak dan karbohidrat dapat berbedabeda setiap individu berdasarkan pengkajia gizi dan tujuan pengobatan. Anjuran persentase energi dari lemak tergantung dari hasil pemeriksaan glukosa, lipid, dan berat badan yang diinginkan. Untuk individu yang mempunyai kadar lipid normal dan dapat mempertahankan berat badan yang memadai (dan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak dan remaja) dapat dianjurkan tidak lebih dari 30% asupan energi dari lemak total dan < 10% energi dari lemak jenuh. Dalam hal ini anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20
25% energi. 3. Lemak Jenuh dan Kolesterol. Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolestrol adalah untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu < 10% asupan energi sehari seharusnya dari lemak jenuh dan asupan makanan kolesterol makanan hendaknya dibatasi tidak lebih dari 300 mg perhari. Namun demikian rekomendasi ini harus disesuaikan dengan latar belakang budaya dan etnik. 4. Karbohidrat dan Pemanis. Rekomendasi tahun 1994 lebih menfokuskan pada jumlah total karbohidrat dari pada jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa lebih liberal, menilai kembali fruktosa dan lebih konservatif untuk serat. Buah dan susu sudah terbukti mempunyai respon glikemik menyerupai roti, nasi dan kentang. glikemik karbohidrat Walaupun yang yang berbagai tepung-tepungan dari mempunyai respon berbeda, prioritas hendaknya lebih pada jumlah total dikonsumsi pada sumber karbohidrat. Anjuran
konsumsi karbohidrat untuk orang dengan diabetes di Indonesia adalah 60 70% energi 5. Sukrosa. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan bagian dari perencanaan makan tidak memperburuk dengan sukrosa harus lain dan darah pada individu pengganti karbohidrat sukrosa sebagai kontrol glukosa dan sebagai dengan
makanan
menambahkannya pada perencanaan makan. Dalam melakukan substitusi ini kandungan zat dipertimbangkan, gizi dari makanan-makanan manis yang pekat dan yang mengandung sukrosa harus demikian juga adanya zat gizi-zat gizi lain pada kandungan zat gizi makanan
makanan tersebut seperti lemak yang sering dimakan bersama sukrosa. Mengkonsumsi makanan yang bervariasi memberikan lebih banyak zat gizi dari pada makanan dengan sukrosa sebagai satu-satunya zat gizi.
6. Pemanis. Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih kecil dari pada sukrosa dan kebanyakannya karbohidrat fruktosa dapat jenis tepung-tepungan. Dalam hal ini memberikan keuntungan sebagai bahan pemanis pada
diet diabetes. Namun demikian, karena pengaruh penggunaan dalam jumlah besar (20% energi) yang potensial merugikan pada kolesterol dan LDL, fruktosa tidak seluruhnya menguntungkan pemanis untuk orangdengan diabetes. Penderita dalam ataupun dislipidemia hendaknya menghindari besar, namun tidak sedang ada mengkonsumsi fruktosa jumlah alasan untuk yang menghindari mengandung sebagai bahan
makanan seperti buah dan sayuran yang mengnadung fruktosa alami konsumsi sejumlah makanan pemanis fruktosa. Sorbitol, mannitol dan xylitol adalah gula alkohol biasa (polyols) yang menghasilkan respon glikemik lebih rendah dari pada sukrosa dan karbohidrat lain. Penggunaan pemanis tersebut secra berlebihan dapat mempunyai pengaruh laxatif. Sakarin, aspartam, acesulfame adalah pemanis tak bergizi yang dapat diterima sebagai pemanis pada semua penderita DM. 7. Serat Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang yang tidak diabetes. Dianjurkan mengkonsumsi 20 35 g serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut. 8. Natrium. Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mg, sedangkan bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mg Na/hari. B. Makan teratur penting bagi penyandang diabetes
Salah satu tujuan khusus untuk penyandang diabetes adalah menghindari kadar glukosa dan lemak darah tinggi. Dengan kata lain mengendalikan diabetesnya. Apa, kapan dan berapa banyak yang Anda makan perlu diperhatikan. Makan dengan porsi kecil dalam waktu tertentu membantu memperbaiki kadar glukosa darah. Makan teratur (makan pagi, makan siang, makan malam, dan snack antara makan) akan memungkinkan glukosa darah turun sebelum makan berikutnya. Porsi yang besar akan mengakibatkan lebih banyak glukosa dalam tubuh, sehingga tubuh mungkin tidak dapat memberikan cukup insulin yang efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Apa dan berapa banyak yang dimakan tidak hanya mempengaruhi berat badan, tetapi juga kadar glukosa darah dari hari ke hari dari waktu makan ke waktu makan. Oleh karena itu penyandang diabetes selain harus makan seimbang juga perlu makan teratur dalam hal jumlah dan jenis makanan serta waktu makan. Untuk itu perlu mengetahui kebutuhan kalori, kebutuhan bahan makanan sehari berdasarkan Standar Diet DM serta Daftar Bahan Makanan Penukar. Makanan dalam porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol jangka kadar gula darah. ini Makanan porsi besar menyebabkan dalam peningkatan kadar gula darah mendadak dan bila panjang, keadaan berulang-ulang
mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2-3 kali porsi kecil untuk makanan selingan masing-masing (10-15 %). C. Kebutuhan kalori Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mepertahankan berat badan ideal komposisi energi adalah 60 70% dari karbohidrat, 10 - 15% dari protein dan 20 25% dari lemak. Ada dibutuhkan beberapa orang cara untuk menentukan jumlah kalori yang dengan diabetes. Diantaranya adalah dengan
30
kalori/kg
BB
ideal,
ditambah
dan
dikurangi
bergantung
pada
beberapa
adanya komplikasi dan berat badan. Cara lain adalah seperti tabel 1. Sedangkan cara yang lebih gampang lagi adalah dengan pegangan kasar, yaitu untuk pasien kurus 2300 2500 kalori, normal 1700 2100 kalori dan gemuk 1300 - 1500 kalori. Tabel 1. Kebutuhan Kalori Orang Dengan Diabetes. Kalori/kg BB sedan 30 35 40
Kerja santai 25 30 35
bera 35 40 40-
Perhitungan Berat Badan Idaman Dengan rumus Brocca yang dimodifikasi adalah sebagai berikut : Berat badan idaman = 90% x (TB dalam cm 100) x 1 kg. Bagi pria dengan tinggi badan dibawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm, atau bagi mereka yang berumur lebih dari 40 tahun, rumus dimodifikasi menjadi. Berat badan ideal = (TB dalam cm 100) x 1 kg.
Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan (kg) TB2 sebagai berikut : Berat ideal : BMI 21 untuk wanita BMI 22,5 untuk pria. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur. a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang dan lain-lain. b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju dan lain-lain.
c. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat pengatur antara lain: sayuran dan buahan. D. Daftar bahan makanan penukar Daftar bahan bahan makanan penukar adalah suatu dan daftar nama makanan dengan ukuran tertentu dikelompokkan buah-
berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang. Setiap kelompok bahan makanan dianggap mempunyai nilai gizi yang kurang lebih sama . Dikelompokkan menjadi 7 kelompok bahan makanan yaitu : a) Golongan 1 : bahan makanan sumber karbohidrat. b) Golongan 2 : bahan makanan sumber protein hewani. c) Golongan 3 : bahan makanan sumber protein nabati. d) Golongan 4 : sayuran. e) Golongan 5 : buah-buahan. f) Golongan 6 : Susu. g ) G olongan 7 : Minyak h) Golongan 8 : makanan tanpa kalori Golongan 1 : Bahan Makanan Sumber Karbohidrat 1 Satuan Penukar = 175 kalori 4 gr protein 40 gr karbohidrat Tabel 2. Makanan Penukar dari Sumber Karbohidrat Bahan Makanan Nasi Nasi tim Bubur beras Nasi jagung Talas Ubi Roti putih gls 1 gls 2 gls gls 1 bj bsr 1 bj sdg 4 iris URT 100 200 400 100 200 150 80 Berat (gr)
95 kalori
Tabel 3. Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani Bahan Makanan Daging sapi Daging ayam Telur ayam Ikan segar Udang basah 1 ptg sdg 1 ptg sdg 2 btr 1 ptg sdg 0 gls URT 50 50 60 50 50 Berat (gr)
Golongan 3 : Bahan Makanan Sumber Protein Nabati 1 Satuan Penukar =80 kalori 6 gr protein 3 gr lemak 8 gr karbohidrat Tabel 4. Makanan Penukar dari Sumber Protein Nabati Bahan Makanan Kacang hijau Kacang kedele Kacang merah Oncom Tahu Tempe 20 sdm 20 sdm 20 sdm 2 ptg sdg 1 bj bsr 2 ptg sdg URT 25 25 25 50 100 50 Berat (gr)
Golongan 4 : Sayuran (1) Sayuran A Bebas dimakan, kandungan kalori dapat diabaikan, sumbernya dari gambas (oyong), jamur kuping sedang, ketimun, jamur segar, lobak, selada dan tomat.
(2)
Sayuran B
25 kalori
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam, labu siam, bit, buncis, brokoli, genjer, jagung muda, kol, wortel, sawi, toge kacang hijau, terong, kangkung, kacang panjang, pare, rebung, papaya muda. (3) Sayuran C 50 kalori
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam merah, daun katuk, daun melinjo, daun papaya, daun singkong, toge kacang kedele, daun talas, melinjo, nangka muda. Golongan 5 : Buah-buahan 1 Satuan Penukar =40 kalori 10 gr karbohidrat Tabel 5. Makanan Penukar dari Sumber Buah-buahan Bahan Makanan Alpukat Apel Belimbing Duku Jambu air Jambu biji Jeruk manis Mangga Nanas Papaya Pir Pisang ambon Pisang raja Semangka URT 1 bh bsr 1 bh bsr 1 bh bsr 15 bh 2 bh sdg 1 bh sdg 1 bh bsr 1 bh sdg 1/6 bh sdg 1 ptg sdg 1 bh 1 bh sdg 2 bh kcl 1 ptg sdg 50 75 125 75 100 100 100 50 75 100 100 75 50 150 Berat (gr)
Golongan 6 : Susu 1 Satuan Penukar =110 kalori 7 gr protein 9 gr karbohidrat 7 gr lemak Tabel 6. Makanan Penukar dari Sumber Susu Bahan Makanan Susu sapi Susu kambing Susu kental manis Tepung susu skim Yoghurt 1 gls 1 gls 1 gls 4 sdm 1 gls URT 200 150 100 20 200 Berat (gr)
Golongan 7 : Minyak 1 Satuan Penukar =45 kalori 5 gr lemak Tabel 7. Makanan Penukar dari Sumber Minyak Bahan Makanan Minyak goring Minyak ikan Margarin Kelapa Kelapa parut Lemak sapi Keterangan : Bh = buah Bj = biji Btg = batang Btr = butir sedang Bsr = besar Sdm = sendok makan Gr = gram Kcl = kecil Ptg Potong Sdg = 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 ptg kcl 5 sdm 1 ptg kcl URT 5 5 5 30 30 5 Berat (gr)
E. Standar diet pada DM (Diabetes Melitus) Standar jenis diet pada penderita diabetes mellitus ada dua jenis yaitu: - Jenis diet diabetes mellitus IV (1700 kalori) Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus IV adalah 1700 kalori dan jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 275 gram, protein 55,5 gram dan lemak 36,5 gram. - Jenis diet diabetes mellitus V (1900 kalori) Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus V adalah 1900 kalori dan jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 299 gram, protein 60 gram dan lemak 48 gram. Tabel 8. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet DM 1900Kalori Jenis Makanan MakanPagi Nasi/penuk ar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran A Buah Minyak Gula Jam 10.00 Buah 100 1 ptg 100 50 25 100 0 10 0 Berat (gr) 1 gls 1 ptg ptg 1 gls 0 ptg 1 sdm 0 sdm URT
MakanSiang Nasi/penukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran B Buah Minyak Gula Jam 16.00 Buah Makan Malam Nasi/penukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran B Buah Minyak 150 50 25 100 100 10 1 gls 1 ptg gls 1 gls 1 ptg 1 sdm 0 sdm 100 1 ptg 200 50 50 100 100 10 0 1 gls 1 ptg 1 ptg 1 gls 1 ptg 1 sdm 0 sdm
Gula : Depkes RI, 20090 Sumber Keterangan: - Gls - Ptg : gelas : potong - Sdm : sendok makan - Sdg : sedang Nilai Gizi : - Energi - Protein - Lemak - Kolestrol - Serat : 1912 kkal : 60 g (12,5 % energi total) : 48 g (22,5 % energi total : 303 mg : 37 g