Вы находитесь на странице: 1из 9

REFERAT HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

PENDAHULUAN Kasus hipertensi sebagai komplikasi kehamilan sering dijumpai dan merupakan salah satu dari tiga penyebab terpenting mortalitas dan morbiditas dalam kehamilan disamping penyakit infeksi dan perdarahan. Berdasarkan hasil statistik dari National Center of Health Statistic (1998), hipertensi dalam kehamilan merupakan faktor resiko medis yang paling sering terjadi (Ventura dkk, 2000). Kasus ini ditemukan pada 146.320 ibu hamil atau 3,7% dari seluruh kehamilan yang berakhir dengan kelahiran hidup. Dari kelompok ini, 12.345 kasus didiagnosa sebagai preeklampsia. Berg dkk (1996) melaporkan bahwa hampir 18% dari 1450 kematian ibu hamil di Amerika Serikat dari tahun 1987 sampai 1990 disebabkan oleh komplikasi hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. Di RS Hasan Sadikin Bandung, pada periode 1991 1994 terdapat 5,8% kasus preeklampsia dan 0,6% kasus eklampsia. Hipertensi dalam kehamilan juga menjadi penyebab yang penting dari kelahiran mati dan kematian perinatal. Kematian bayi ini terutama disebabkan oleh partus prematurus yang merupakan akibat dari penyakit hipertensi tersebut. Terdapat lima tipe hipertensi yang menjadi komplikasi dari kehamilan, yaitu (Report on the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy, 2000): Hipertensi gestasional : Tekanan darah 140/90 mmHg untuk pertama kalinya pada kehamilan, tidak disertai proteinuria dan tekanan darah kembali normal < 12 minggu pasca persalinan. Preeklampsia : Kriteria minimum tekanan darah 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau dipstick 1+

Eklampsia : Kejang-kejang pada preeklampsia disertai koma. Preeklampsia yang superimposed terhadap hipertensi kronis : Timbulnya proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita hamil yang sudah mengalami hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah kehamilan 20 minggu. Hipertensi kronis : Timbulnya tekanan darah 140/90 mmHg, sebelum kehamilan atau sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan. Pentingnya klasifikasi ini adalah untuk membedakan preeklampsia dengan gangguan hipertensi dalam kehamilan lainnya karena dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk. Oleh karena itu pembahasan akan lebih dititikberatkan pada preeklampsia. DEFINISI Preeklampsia termasuk eklampsia adalah penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan dengan gejala utama adalah hipertensi akut pada ibu hamil dan dalam masa nifas. Disamping hipertensi akut, proteinuria juga merupakan gejala penting dan diagnosa preeklampsia akan sulit ditegakkan jika gejala ini tidak ditemukan (Chesley, 1985). Hipertensi Hipertensi didiagnosa bila terdapat tekanan darah 140/90 mmHg diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita istirahat. Pada masa lalu, kriteria diagnosa hipertensi pada kehamilan juga bisa berupa peningkatan tekanan sistolik setinggi 30 mmHg atau diastolik setinggi 15 mmHg dari tekanan darah biasanya meskipun tekanan absolutnya dibawah 140/90 mmHg. Namun kriteria ini sekarang sudah tidak direkomendasikan lagi karena terbukti bahwa banyak ibu hamil dalam kriteria ini ternyata tidak mengalami gangguan pada kehamilan (Levine, 2000; North dkk, 1999). Namun, ibu hamil dengan kriteria seperti ini tetap memerlukan observasi yang lebih ketat. Terjadinya edema tungkai juga sudah tidak digunakan lagi sebagai kriteria hipertensi karena terlalu banyak ditemukan pada kehamilan normal, kecuali edema anasarka. Proteinuria 1

Proteinuria dideskripsikan sebagai : - jumlah protein urin per 24 jam 300 mg atau jumlah protein urin 30 mg/L dari urin tengah, acak yang tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi saluran kencing (1+ dipstick). Perlu diperhatikan bahwa derajat proteinuria dalam 24 jam bisa saja mengalami fluktuasi walaupun dalam kasus yang berat sekalipun. Oleh karena itu, pengambilan sampel urin acak yang dilakukan hanya sekali mungkin saja gagal untuk menggambarkan keadaan proteinuria yang terjadi. INSIDENSI DAN FAKTOR RESIKO Insidensi preeklampsia secara umum dinyatakan sekitar 5% meskipun terdapat beberapa laporan yang bervariasi. Tingkat insidensi ini sangat dipengaruhi oleh paritas dan berhubungan dengan ras, etnis, predisposisi genetik serta faktor lingkungan. Sekitar 7,6% dari ibu nullipara ditemukan menderita preeklampsia dan 3,3% dari kelompok tersebut berkembang menjadi preeklampsia berat (Hauth dkk, 2000). Insidensi ini lebih besar daripada ibu multipara. Faktor yang bisa meningkatkan resiko terjadinya preeklampsia adalah: 1. Resiko yang berhubungan dengan partner lelaki : a. Primigravida b. Primipaternity c. Umur yang ekstrim (terlalu tua atau terlalu muda untuk kehamilan) d. Partner lelaki yang pernah menikahi wanita yang kemudian hamil dan mengalami preeklampsi. e. Pemaparan terbatas terhadap sperma. f. Inseminasi donor dann donor oocyte. 2. Resiko yang berhubungan dengan riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit keluarga : a. Riwayat pernah preeklampsia b. Hipertensi kronik c. Penyakit ginjal

d. Obesitas e. Diabetes gestasional, diabetes mellitus tipe 1 f. Antiphospholipid antibodies dan hiperhomocysteinemia. 3. Resiko yang berhubungan dengan kehamilan a. mola hidatidosa b. kehamilan multiple c. infeksi saluran kencing pada kehamilan d. hydrops fetalis PATOLOGI Preeklampsia merupakan sindroma penurunan perfusi darah organ akibat dari vasospasme dan aktivasi endotelial yang spesifik ditemukan pada masa kehamilan. Walaupun etiologinya belum jelas, banyak para ahli sepakat bahwa vasopasme merupakan proses awal dari terjadinya penyakit ini. Gambaran patologis pada fungsi beberapa organ dan sistem, yang kemungkinan disebabkan oleh vasospasme dan iskemia, telah ditemukan pada kasus-kasus preeklampsia dan eklampsia berat. Vasospasme bisa merupakan akibat dari kegagalan invasi trofoblas ke dalam lapisan otot polos pembuluh darah, reaksi imunologi, maupun radikal bebas. Semua ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan/jejas endotel yang kemudian akan mengakibatkan gangguan keseimbangan antara kadar vasokonstriktor (endotelin, tromboksan, angiotensin, dan lain-lain) dengan vasodilatator (nitritoksida, prostasiklin, dan lain-lain). Selain itu, jejas endotel juga menyebabkan gangguan pada sistem pembekuan darah akibat kebocoran endotelial berupa konstituen darah termasuk platelet dan fibrinogen. Vasokontriksi yang meluas akan menyebabkan terjadinya gangguan pada fungsi normal berbagai macam organ dan sistem. Gangguan ini dibedakan atas efek terhadap ibu dan janin, namun pada dasarnya keduanya berlangsung secara simultan. Gangguan ibu secara garis besar didasarkan pada analisis terhadap perubahan pada sistem kardiovaskular, hematologi, endokrin dan metabolisme, serta aliran 2

darah regional. Sedangkan gangguan pada janin terjadi karena penurunan perfusi uteroplasenta. Kardiovaskular Gangguan berat pada fungsi kardiovaskular sering ditemukan pada kasus-kasus preeklampsia atau eklampsia. Gangguan tersebut pada dasarnya berhubungan dengan peningkatan afterload yang diakibatkan oleh hipertensi dan aktivasi endotelial berupa ekstravasasi cairan ke ruang ekstraselular terutama di paru-paru. Hemodinamik Dibandingkan dengan ibu hamil normal, penderita preeklampsia atau eklampsia memiliki peningkatan curah jantung yang signifikan pada fase preklinik, namun tidak ada perbedaan pada tahanan perifer total. Sedangkan pada stadium klinik, pada kasus preeklampsia atau eklampsia terjadi penurunan tingkat curah jantung dan peningkatan tahanan perifer total yang signifikan dibandingkan dengan kasus normal. Volume darah Hemokonsentrasi adalah pertanda penting bagi terjadinya preeklampsia dan eklampsia yang berat. Pitchard dkk (1984) melaporkan bahwa pada ibu hamil dengan eklampsia tidak terjadi hipervolemia seperti yang diharapkan. Pada seorang wanita dengan usia rata-rata, biasanya terjadi peningkatan volume darah dari 3500 mL saat tidak hamil menjadi 5000 mL beberapa minggu terakhir kehamilan. Dalam kasus eklampsia, peningkatan volume 1500 mL ini tidak ditemukan. Keadaan ini kemungkinan berhubungan dengan vasokonstriksi luas yang diperburuk oleh peningkatan permeabilitas vaskular. Hematologi Abnormalitas hematologi ditemukan pada beberapa kasus hipertensi dalam kehamilan. Diantara abnormalitas tersebut bisa timbul trombositopenia, yang pada suatu waktu bisa menjadi sangat berat sehingga dapat menyebabkan kematian. Penyebab terjadinya trombositopenia kemungkinan adalah peningkatan produksi trombosit yang diiringi oleh peningkatan aktivasi dan pemggunaan platelet. Kadar

trombopoeitin, suatu sitokin yang merangsang proliferasi platelet, ditemukan meningkat pada kasus preeklampsia dengan trombositopenia (Frolich dkk, 1998). Namun, aggregasi platelet pada kasus preeklampsia lebih rendah dibandingkan dengan kehamilan normal (Baker dan Cunningham, 1999). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kelelahan platelet akibat aktivasi in vivo. Selain itu, juga ditemukan penurunan dari faktor-faktor pembekuan plasma dan kerusakan eritrosit sehingga berbentuk bizzare dan mudah mengalami hemolisis akibat vasospasme berat. Gambaran klinis preeklampsia dengan trombositopenia ini akan semakin buruk bila juga ditemukan gejala peningkatan enzim hepar. Gangguan ini dikenal dengan HELLP syndrome, yang terdiri dari hemolysis (H), elevated liver enzymes (EL), Maternal Vascluar Faulty dan low platelet (LP). Excessive Disease Placentation Trophoblast Endokrin Dan Metabolisme Kadar renin, angiotensin, dan aldosteron plasma meningkat pada kehamilan normal. Namun pada Genetic, kasus Immunologic, hipertensi dalam kehamilan Inflammatory Factors terjadi penurunan dari kadar ini dibandingkan dengan kehamilan normal (Weir dkk, 1983). Reduced Uteroplacental Renal Perfusion Pada kasus preeklampsia, terjadi penurunan aliran darah ginjal Vasoactive Noxius Agent sehingga terjadi penurunan laju filtrasi glomerolus dibandingkan Agents Cytokins, Lip PerOx ENDOTHELIAL dengan kehamilan normal. Pada ginjal juga terjadi perubahan anatomis ACTIVATION berupa pembesaran glomerolus sebesar 20% (Sheehan, 1950). Otak Secara patologi anatomi, pada kasus preeklampsia maupun Vasospasme Cappilary Activation of Leaks Coagulation eklampsia, manifestasi sistem saraf pusat yang terjadi disebabkan oleh lesi pada otak berupa edema, hiperemia, dan perdarahan. Sheehan (1950) meneliti 48Hemoconorang ibu hamil yang meninggal Hyper- otak postmortem Edema Proteinuri Thrombocytopenia tension centration dengan eklampsia dan ditemukan perdarahan mulai dari perdarahan ptekie sampai masif pada 56% kasus. Keadaan yang selalu ditemukan Seizure pada kasus preeklampsia maupun eklampsia dengan manifestasi neurologis adalah perubahan fibrinoid pada dinding pembuluh darah Oliguria otak. Perfusi Uteroplasenta
Abruption Liver Ischemia

Gangguan perfusi uteroplasenta akibat vasospasme hampir dapat dipastikan merupakan penyebab tingginya angka mortalitas dan morbiditas pada kasus preeklampsia. Brosens dkk (1972) melaporkan bahwa diameter rata-rata arteriol spiral miometrium dari 50 ibu dengan kehamilan normal adalah 500 m. Dengan pemeriksaan yang sama pada 36 ibu dengan preeklampsia ditemukan diameter rata-ratanya adalah 200 m. Patofisologi Hipertensi dalam Kehamilan (Friedman dan Liendheimer, 1999)
Maternal Vascular Disease Faulty Placentation Genetic, Immunologic, Inflammatory Factors Excessive Trophoblast

Reduced Uteroplacental Perfusion Vasoactive Agents Noxius Agent Cytokins, Lip PerOx

ENDOTHELIAL ACTIVATION

Vasospasme

Cappilary Leaks

Activation of Coagulation

Hypertension Seizure Oliguria Abruption Liver Ischemia

Edema

Hemoconcentration

Proteinuri

Thrombocytopenia

DIAGNOSA Klasifikasi Preeklampsia: Kriteria minimum: Tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu Proteinuria 300 mg/24 jam atau +1 dipstick 1. Preeklamspsia Ringan Definisi : Sindroma spesifik kehamilan dengan penurunan perfusi pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel. Kriteria diagnostik : a. Tekanan darah 140/90 mmHg sampai 160/110 mmHg Kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan kenaikan tekanan diastolik 15 mmHg tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik preeklampsia tetapi perlu observasi yang cermat. b. Proteinuria 300 mg/24 jam jumlah urine atau dipstick 1+ c. Edema lokal pada tungkai tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik kecuali edema anasarka. 2. Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda di bawah ini : o Tekanan darah : pasien dalam keadaan istahat tekanan sistolik > 160 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg o Proteinuria 5 gr selama 24 jam atau dipstick 4+ o Oliguria: produksi urine < 400-500 cc/ 24 jam o Kreatinin serum > 1,2 mg% disertai oliguri (< 400 ml/24 jam) o Trombosit < 100.000/mm3. o Edema paru dan cyanosis o Nyeri epigastrium dan nyeri kuadaran atas kanan abdomen: disebabkan teregangnya kapsula glisone. Nyeri dapat sebagai gejala awal rupture hepar 4

Gangguan otak dan visus: perubahan kesadaran, nyeri kepala, scotomata, dan pandangan kabur. o Gangguan fungsi hepar: peningkatan alanine atau aspartate amino transferase o Hemolisis mikroangiopatik o Sindroma HELLP Bila pada kasus preeklampsia sudah ditemukan kejang dan atau koma, maka penyakit ini disebut dengan eklampsia yang pada dasarnya sama dengan preeklampsia hanya saja memiliki tingkatan keparahan yang lebih berat. Hipertensi Gestasional Diagnosa hipertensi gestasional ditegakkan pada ibu hamil yang memiliki tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk pertama kalinya pada masa kehamilan namun tidak ditemukan proteinuria. Hipertensi gestasional disebut hipertensi transient bila tidak berkembang menjadi preeklampsia dan tekanan darah kembali normal setelah 12 minggu post-partum. Klasifikasi Hipertensi Gestasional: Tekanan darah 140/90 mmHg yang ditemukan untuk pertama kalinya pada saat kehamilan Tidak ditemukan proteinuria Tekanan darah kembali normal < 12 minggu post-partum Diagnosa akhir hanya bisa ditegakkan pada masa post-partum Kemungkinan ditemukan gejala-gejala yang menyerupai preeklampsia, seperti; nyeri epigastrium atau trombositopenia Hipertensi Kronis Semua gangguan hipertensi kronis apapun penyebabnya merupakan predisposisi terhadap timbulnya preeklampsia maupun eklampsia. Diagnosa dari hipertensi kronik didapatkan dari; Hipertensi antesendens pada kehamilan Hipertensi yang terdeteksi sebelum kehamilan 20 minggu o

Hipertensi yang persisten dalam waktu yang lama setelah melahirkan

TERAPI Tujuan dasar dari penatalaksanaan dari komplikasi kehamilan dari preeklampsia adalah: Mencegah terjadinya eklampsia Kelahiran anak dengan kemungkinan hidup yang besar Persalinan dengan trauma yang seminimal mungkin dengan upaya menghindari kesulitan untuk persalinan berikutnya Mencegah hipertensi yang menetap Prenatal Care Pada tingkat permulaan, preeklampsia tidak menunjukkan gejalagejala sehingga dibutuhkan deteksi dini melalui prenatal care yang baik. Penentuan pemeriksaan prenatal hendaknya dilakukan setiap 4 minggu sampai minggu ke-28, kemudian dilanjutkan setiap 2 minggu sampai minggu ke-36, dan selanjutnya setiap minggu pada bulan-bulan akhir kehamilan. Pada pemeriksaan kehamilan hendaknya ditentukan tekanan darah, penambahan berat badan, adanya edema, dan proteinuria. Perhatian harus ditujukan pada ibu hamil yang memiliki faktor predisposisi terhadap preeklampsia, diantaranya; Nuliparitas Riwayat keluarga preeklampsia dan eklampsia Kehamilan ganda Diabetes mellitus Hipertensi kronis Mola hidatidosa Hidrops fetalis Ibu hamil juga harus mengetahui tanda-tanda bahaya, yaitu sakit kepala, gangguan penglihatan, dan bengkak pada kaki dan tangan. Jika tanda-tanda ini muncul hendaknya segera datang untuk memeriksakan diri tanpa harus menunggu jadwal rutin. Beberapa cara pencegahan dapat dilakukan dengan perbaikan nutrisi dan intervensi farmakologis 5

seperti obat anti hipertensi, asam salisilat, heparin, diuretikum, dan lainlain. Preeklampsia Ringan Rawat jalan Tidak mutlak harus tirah baring, dianjurkan ambulasi sesuai keinginannya Diet reguler: tidak perlu diet khusus Roboransia Tidak perlu restriksi konsumsi garam Tidak perlu pemberian diuretik, anti hipertensi dan sedativum Kunjungan ulang setiap 1 minggu Rawat inap Indikasi preeklampsia ringan dirawat inap: 1. Hipertensi menetap selama > 2 minggu 2. Proteinuria menetap selama > 2 minggu 3. Hasil tes laboratorium abnormal 4. Adanya gejala atau tanda satu atau lebih preeklamsia berat Pemeriksaan dan monitoring pada ibu: 1. Pengukuran tekanan darah tiap 4 jam kecuali ibu tidur 2. Pengamatan yang cermat adanya edema pada muka dan abdomen 3. Penimbangan berat badan pada waktu ibu masuk RS dan penimbangan dilakukan setiap hari 4. Pengamatan dengan cermat gejala preeklampsia dengan impending eklampsia: nyeri kepala frontal atau oksipital, gangguan visus, nyeri kuadran kanan atas perut dan nyeri epigastrium. Pemeriksaan laboratorium: 1. Proteinuria 2. Hematokrit dan trombosit 3. Tes fungsi hepar 4. Tes fungsi ginjal

5. Pengukuran produksi urin tiap 3 jam Pemeriksaan kesejahteraan janin: 1. Pengamatan gerakan janin setiap hari 2. NST 2 kali seminggu 3. Profil Biofisik janin bila NST non reaktif 4. Evaluasi pertumbuhan janin dengan USG setiap 3-4 minggu 5. Ultrasound Doppler arteri umbilicalis dan arteri uterina Preeklampsia Berat Dasar pengobatan adalah istirahat, diet, sedatif, obat anti hipertensi, dan induksi persalinan. Penderita dapat ditangani secara konservatif maupun aktif. Pada perawatan konservatif, kehamilan dipertahankan bersamaan dengan pemberian pengobatan medisinal. Sedangkan pada pengobatan aktif, kehamilan segera diinduksi dengan pemberian pengobatan medisinal. Pengelolaan Preeklampsia Berat: Rawat bersama dengan bagian yang terkait ( Penyakit dalam, Penyakit saraf, Mata, Anestesi , dll ). 1. Perawatan Aktif a. Indikasi Bila didapatkan satu/ lebih keadaan dibawah ini : I. Ibu : 1. kehamilan > 37 minggu 2. adanya gejala impending eklamsi II. Janin : 1. adanya tanda tanda gawat janin 2. adanya tanda tanda PJT yang disertai hipoksia III. Laboratorik : Adanya HELLP syndrome: kenaikan SGOT, SGPT, LDH, Trombositopenia 150.000/ml. b. Pengobatan medisinal 1. Infus larutan Ringer Laktat 2. Pemberian MgSO4 6

Cara pemberian MgSO4 : 1. pemberian melalui intravena secara kontinyu ( dengan menggunakan infusion pump) Dosis awal : 4 gram ( 20 cc MgSO4 20 % ) dilarutkan kedalam 100 cc ringer laktat, diberikan selama 15 20 menit Dosis pemeliharaan : 10 gram ( 50cc MgSO4 20% ) dalam 500 cc cairan RL, diberikan dengan kecepatan 1 2 gram/jam ( 20 30 tetes per menit ) 2. Pemberian melalui intramuskuler secara berkala : a. Dosis awal : 4 gram MgSO4 ( 20 cc MgSO4 20% ) diberikan secara i.v. dengan kecepatan 1 gram/ menit b. Dosis pemeliharaan Selanjutnya diberikan MgSO4 4 gram ( 10 cc MgSO 4 40% ) i.m. setiap 4 jam tambahkan 1 cc lidokain 2% pada setiap pemberian i.m. untuk mengurangi perasaan nyeri dan panas. Syarat syarat pemberian MgSO4 1. harus tersedia antidotum MgSO4, yaitu kalsium glukonas 10 % ( 1 gram dalam 10 cc ) diberikan i.v. dalam waktu 3 5 menit 2. Refleks patella ( + ) kuat 3. Frekuensi pernafasan 16 kali per menit 4. Produksi urin 30 cc dalam 1 jam sebelumnya ( 0,5 cc/Kg bb/jam ) Sulfas magnesikus dihentikan bila : Ada tanda tanda intoksikasi Setelah 24 jam pasca salin Dalam 6 jam pasca salin sudah terjadi perbaikan tekanan darah ( normotensif ) 3. Diuretikum tidak diberkan kecuali bila ada : a. Edem paru b. payah jantung kongestif c. edem anasarka

4. Anti Hipertensi diberikan bila : 1. Tekanan darah : Bila tensi 180/110 atau MAP 126. 2. Obat obat antihipertensi Obat-obat anti hipertensi yang diperlukan: Obat pilihan adalah hidralazin, yang diberikan 5mg i.v pelan-pelan selama 5 menit. Dosis dapat diulang dalam waktu 15-20 menit sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan. Apabila hidralazin tidak tersedia, dapat diberikan: Nifedipin: 10mg, dan dapat diulangi setiap 30 menit (max 120mg/24 jam) sampai terjadi penurunan tekanan darah. Labetalol 10mg i.v. Apabila belum terjadi penurunan tekanan darah, maka dapat diulangi pemberian 20mg setelah 10 menit, 40mg pada 10 menit berikutnya, diulangi 40mg setelah 10 menit kemudian dan sampai 80mg pada 10 menit berikutnya. Bila tidak tersedia, maka dapat diberikan Klonidin 1 ampul dilarutkan dalam 10cc larutan garam faal atau air untuk suntikan. Disuntikkan mula-mula 5cc i.v perlahanlahan selama 5 menit. 5 menit kemudian tekanan darah diukur, bila belum ada penurunan maka diberikan lagi sisanya 5 cc i.v selama 5 menit. Kemudian diikuti dengan pemberian secara tetes sebanyak 7 ampul dalam 500 cc dextrose 5% atau martos 10%. Jumlah tetesan dititrasi untuk mencapai tekanan darah yang diinginkan, yaitu penurunan MAP sebanyak 20% dari awal. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap 10 menit sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan, kemudian setiap jam sampai tekanan darah stabil. 5. Kardiotonika Indikasi : tanda-tanda payah jantung. Jenis kardiotonik yang diberikan cedilanid-D. Perawatan dilakukan dengan subbagian penyakit jantung. 6. Lain-lain 7

Obat-obat antipiretik: Diberikan bila suhu rektal > 38,5 c. Dapat dibantu dengan pemberian kompres dingin atau alkohol. Antibiotika Diberikan atas indikasi. Anti nyeri Bila pasien nyeri karena kontraksi rahim dapat diberikan 50-75 mg 1x saja. c. Pengelolaan Obstetrik Cara terminasi kehamilan : - Belum Inpartu : 1. Induksi persalinan: amniotomi+tetes oksitosin dengan syarat skor bishop 6. 2. Sectio Caesaria Bila: i. tetes oksitosin tidak dipenuhi atau adanya kontra indikasi tetes oksitosin. ii. 8 jam sejak dimulainya tetes oksitosin belum masuk fase aktif. - Sudah Inpartu Kala I Fase Laten : Amniotomi + tetes oksitosin dengan syarat skor bishop 6 Fase Aktif : Amnoiotomi Bila his tidak adekuat, diberikan tetes oksitosin Bila 6 jam setelah amniotomi belum terjadi pembukaan lengkap, pertimbangkan S.C. Catatan : amniotomi dan tetes oksitosin dilakukan sekurang-kurangnya 15 menit setelah pemberian pengobatan medisinal Kala II Pada persalinan pervaginam diselesaikan dengan partus buatan.

2. Pengelolaan Konservatif a. Indikasi : Kehamilan preterm (< 37 minggu) tanpa disertai tanda-tanda impending eklampsi dengan keadaan janin baik. b. Pengobatan medisinal : Sama dengan perawatan medisinal pengelolaan secara aktif. Hanya dosis awal Mg SO4 tidak diberikan i.v cukup i.m saja (MgSO4 40% 8 gram i.m). Pemberian MgSO4 dihentikan bila sudah mencapai tanda-tanda preelamsi ringan, selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam. c. Pengelolaan Obstetrik 1. Selama perawatan konservatif, tindakan observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif, termasuk pemeriksaan tes tanpa kontraksi dan USG untuk mamantau kesejahteraan janin. 2. Bila setelah 2 x 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini dianggap sebagai kegagalan pengobatan medisinal dan harus diterminasi. Cara terminasi sesuai dengan pwengelolaan aktif.

DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F.G et al: Williams Obstetrics 21st Editions. McGraw-Hill Medical Publishing Divisions. Fakultas Kedokteran Univeresitas Padjadjaran. 2005: Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Editor: Prof.Sulaiman S, dr.,SpOG (K); Prof.DR.Djamhoer M, dr.,MSPH,SpOG(K); Prof.DR.Firman F W, dr.,SpOG(K). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Kelompok Kerja Penyusunan Pedoman Pengelolaan Hipertensi Dalam Kehamilan di Indonesia. Pedoman Pengelolaan Hipertensi 8

Dalam Kehamilan di Indonesia. Edisi kedua. Himpunan Kedokteran Feto Maternal POGI, 2005. Krisnadi.S.R., dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin. Edisi pertama. Bagian Obstetri Ginekologi FK UNPAD/RS. Dr. Hasan Sadikin. Bandung, 2005.

Вам также может понравиться

  • Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    Документ16 страниц
    Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    Willda Braxton Hicks
    100% (2)
  • PDF Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    PDF Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    Документ7 страниц
    PDF Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    gupro tahi
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Hipertensi Pada Kehamilan
    Komplikasi Hipertensi Pada Kehamilan
    Документ6 страниц
    Komplikasi Hipertensi Pada Kehamilan
    Anggie Nurmalasari
    0% (1)
  • PEB
    PEB
    Документ13 страниц
    PEB
    Handii Febrian
    Оценок пока нет
  • Makalah Preeklamsia
    Makalah Preeklamsia
    Документ31 страница
    Makalah Preeklamsia
    Welsy Apriliani
    Оценок пока нет
  • Refleksi Kasus Unik Eklamsi
    Refleksi Kasus Unik Eklamsi
    Документ41 страница
    Refleksi Kasus Unik Eklamsi
    fatihatus siyada
    Оценок пока нет
  • BST Hipertensi Gestasional
    BST Hipertensi Gestasional
    Документ21 страница
    BST Hipertensi Gestasional
    Intan Nurjannah
    Оценок пока нет
  • Hipertensi Dalam Kehamilan
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    Документ14 страниц
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    dewishinta12
    Оценок пока нет
  • HDK
    HDK
    Документ22 страницы
    HDK
    nengninis
    Оценок пока нет
  • Referat Hipertensi Pada Kehamilan
    Referat Hipertensi Pada Kehamilan
    Документ20 страниц
    Referat Hipertensi Pada Kehamilan
    Muhammad Andila
    Оценок пока нет
  • Makalah Kelompok 4
    Makalah Kelompok 4
    Документ15 страниц
    Makalah Kelompok 4
    Mhd Sholeh
    Оценок пока нет
  • Impending Eklamsia
    Impending Eklamsia
    Документ31 страница
    Impending Eklamsia
    Rizki Maulana
    Оценок пока нет
  • Refreshing Preeklamsia
    Refreshing Preeklamsia
    Документ13 страниц
    Refreshing Preeklamsia
    Yessi Oktavianti
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Документ41 страница
    Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    jmamora
    100% (3)
  • Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Документ41 страница
    Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Muhammad Amin Kutbi
    Оценок пока нет
  • Lapkas Impending Eklamsia
    Lapkas Impending Eklamsia
    Документ30 страниц
    Lapkas Impending Eklamsia
    Putry Delima Sitorus
    Оценок пока нет
  • Referat IUGR Pada PEB - DR - Pardjito, SP - Og
    Referat IUGR Pada PEB - DR - Pardjito, SP - Og
    Документ29 страниц
    Referat IUGR Pada PEB - DR - Pardjito, SP - Og
    Tommy Liu
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Preeklampsia
    Laporan Pendahuluan Preeklampsia
    Документ18 страниц
    Laporan Pendahuluan Preeklampsia
    Ayudia
    Оценок пока нет
  • Preeklampsia Berat
    Preeklampsia Berat
    Документ28 страниц
    Preeklampsia Berat
    YanZenSandhi
    100% (2)
  • HIPERTENSI Dalam KEHAMILAN
    HIPERTENSI Dalam KEHAMILAN
    Документ34 страницы
    HIPERTENSI Dalam KEHAMILAN
    Ghini Meriza
    Оценок пока нет
  • Makalah Peb
    Makalah Peb
    Документ16 страниц
    Makalah Peb
    Ardhini Nugrahaeni
    Оценок пока нет
  • Bagian Utama Preeklampsia
    Bagian Utama Preeklampsia
    Документ35 страниц
    Bagian Utama Preeklampsia
    Arfan Hakim
    Оценок пока нет
  • Referat Anestesi Pada Preeklampsia
    Referat Anestesi Pada Preeklampsia
    Документ14 страниц
    Referat Anestesi Pada Preeklampsia
    edi_ikhsan417
    Оценок пока нет
  • Preeklamsia Refarat
    Preeklamsia Refarat
    Документ31 страница
    Preeklamsia Refarat
    ruli utami
    100% (1)
  • Anestesi - Preeklampsia
    Anestesi - Preeklampsia
    Документ40 страниц
    Anestesi - Preeklampsia
    Alip Wildan
    Оценок пока нет
  • Peb 1
    Peb 1
    Документ28 страниц
    Peb 1
    rayhany
    Оценок пока нет
  • Refka Peb
    Refka Peb
    Документ30 страниц
    Refka Peb
    Siti Sinar Dewi Amelia
    Оценок пока нет
  • Referat Preeklamsia
    Referat Preeklamsia
    Документ12 страниц
    Referat Preeklamsia
    dantevermillion
    100% (1)
  • Referat Sindrom Hellp
    Referat Sindrom Hellp
    Документ15 страниц
    Referat Sindrom Hellp
    Lisa Puspadewi Susanto
    Оценок пока нет
  • Isi Laporan Kasus PEB Late Onset
    Isi Laporan Kasus PEB Late Onset
    Документ31 страница
    Isi Laporan Kasus PEB Late Onset
    NunasDfi
    Оценок пока нет
  • Eklampsia
    Eklampsia
    Документ17 страниц
    Eklampsia
    Sri Krissattryo R I
    100% (2)
  • Fix Tugas Kelompok
    Fix Tugas Kelompok
    Документ25 страниц
    Fix Tugas Kelompok
    Latifah Nur Azalia
    Оценок пока нет
  • LP Preeklamsia
    LP Preeklamsia
    Документ30 страниц
    LP Preeklamsia
    firdayanti Nur
    Оценок пока нет
  • No 2 DANIK MIFTAKHUL JANNAH - BAB 2 - 2018141022 - Danik Miftakhul Jannah
    No 2 DANIK MIFTAKHUL JANNAH - BAB 2 - 2018141022 - Danik Miftakhul Jannah
    Документ34 страницы
    No 2 DANIK MIFTAKHUL JANNAH - BAB 2 - 2018141022 - Danik Miftakhul Jannah
    Luthfi Nurwafi
    Оценок пока нет
  • M. Mahdika Akbar 2201012130060 LapKTI Bab 2
    M. Mahdika Akbar 2201012130060 LapKTI Bab 2
    Документ36 страниц
    M. Mahdika Akbar 2201012130060 LapKTI Bab 2
    Muhamad Faizal
    Оценок пока нет
  • Pre Eklamsia (LP)
    Pre Eklamsia (LP)
    Документ14 страниц
    Pre Eklamsia (LP)
    Linda Sambuari
    Оценок пока нет
  • Hellp Sindrom Fix
    Hellp Sindrom Fix
    Документ53 страницы
    Hellp Sindrom Fix
    anto pebr
    Оценок пока нет
  • Referat Peb
    Referat Peb
    Документ19 страниц
    Referat Peb
    valencia suwardi
    Оценок пока нет
  • Obgin Word 1
    Obgin Word 1
    Документ27 страниц
    Obgin Word 1
    Yuni Aurra
    Оценок пока нет
  • Preeklamsia Berat
    Preeklamsia Berat
    Документ14 страниц
    Preeklamsia Berat
    Suci Rahmayani
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Документ42 страницы
    Asuhan Keperawatan Preeklampsia Lengkap Pada Ny M 2
    Muti Jusuf
    Оценок пока нет
  • Lapkas Obsos s4
    Lapkas Obsos s4
    Документ30 страниц
    Lapkas Obsos s4
    Ivan Limy
    Оценок пока нет
  • Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    Документ21 страница
    Referat Hipertensi Dalam Kehamilan
    tony_chris
    Оценок пока нет
  • Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    От Everand
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (3)
  • Buku Harian Isip
    Buku Harian Isip
    Документ1 страница
    Buku Harian Isip
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • BAB I Scabies
    BAB I Scabies
    Документ4 страницы
    BAB I Scabies
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Skabies
    Skabies
    Документ17 страниц
    Skabies
    Akhmad Afrianto
    Оценок пока нет
  • Crypt Orchid Is M
    Crypt Orchid Is M
    Документ11 страниц
    Crypt Orchid Is M
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Buku Harian Internsip
    Buku Harian Internsip
    Документ1 страница
    Buku Harian Internsip
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • BAB I Scabies
    BAB I Scabies
    Документ4 страницы
    BAB I Scabies
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Update
    Daftar Isi Update
    Документ3 страницы
    Daftar Isi Update
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Laporan ANC 1
    Laporan ANC 1
    Документ3 страницы
    Laporan ANC 1
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Laporan Antenatal Care 3
    Laporan Antenatal Care 3
    Документ3 страницы
    Laporan Antenatal Care 3
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Ebola
    Ebola
    Документ13 страниц
    Ebola
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok Biostat
    Tugas Kelompok Biostat
    Документ27 страниц
    Tugas Kelompok Biostat
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • BAB I Scabies
    BAB I Scabies
    Документ4 страницы
    BAB I Scabies
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Laporan Antenatal Care 2
    Laporan Antenatal Care 2
    Документ3 страницы
    Laporan Antenatal Care 2
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Identitas
    Identitas
    Документ2 страницы
    Identitas
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • BAB I Scabies
    BAB I Scabies
    Документ4 страницы
    BAB I Scabies
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Kesimpulan
    Kesimpulan
    Документ2 страницы
    Kesimpulan
    Fazmial Ujir
    Оценок пока нет
  • Kesimpulan
    Kesimpulan
    Документ2 страницы
    Kesimpulan
    Fazmial Ujir
    Оценок пока нет
  • Data Pemeriksaan Skabies
    Data Pemeriksaan Skabies
    Документ3 страницы
    Data Pemeriksaan Skabies
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ2 страницы
    Bab V
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Buku Harian Isip
    Buku Harian Isip
    Документ1 страница
    Buku Harian Isip
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Identitas
    Identitas
    Документ2 страницы
    Identitas
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Data Pemeriksaan Skabies
    Data Pemeriksaan Skabies
    Документ3 страницы
    Data Pemeriksaan Skabies
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ8 страниц
    Bab Iii
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Booklet Phbs Rumah Tangga Belibis A17 Yayan A
    Booklet Phbs Rumah Tangga Belibis A17 Yayan A
    Документ48 страниц
    Booklet Phbs Rumah Tangga Belibis A17 Yayan A
    Repiyanto Tarigan
    Оценок пока нет
  • 7 Ancaman Ahok Kepada Pejabat Dinas Pendidikan
    7 Ancaman Ahok Kepada Pejabat Dinas Pendidikan
    Документ1 страница
    7 Ancaman Ahok Kepada Pejabat Dinas Pendidikan
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ15 страниц
    1
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Bilirubin
    Bilirubin
    Документ4 страницы
    Bilirubin
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Case Report Anak - Amel Mela
    Case Report Anak - Amel Mela
    Документ15 страниц
    Case Report Anak - Amel Mela
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет
  • Ensefalitis Virus Akut Referat
    Ensefalitis Virus Akut Referat
    Документ22 страницы
    Ensefalitis Virus Akut Referat
    Anisha Puspa Melati
    Оценок пока нет