Вы находитесь на странице: 1из 13

KARYA TULIS ILMIAH

Kedisiplinan Mahasiwa ITS Surabaya

DISUSUN OLEH : RUSO MAHESA RACHMA PUTRI R. KHOIRUDIN (2113030025) (2113030057) (2113030095)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmatdan karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Kedisiplinan Mahasiwa ITS Surabaya yang kami susun untuk guna meneliti akan kedisiplinan para mahasiswa ITS pada atahu 2013 dan mudahmudahan isi dari makalah dan penelitian kami ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini.Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan karya ilmiah ini.Kami sangat menyadari apa yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sanga mengharapkan adanya kritik yang bisamembangun kami dalam upaya memperbaiki karya-karya kami selanjutnya. Surabaya, 29 September 2013 Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................i. DAFTAR ISI ................................................................ii. BAB I PENDAHULUAN.............................................. 1 1.1 Latar belakang ............................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................... 1 1.3 Batasan Masalah ............................................ 2 1.4 Tujuan Penelitian ............................................2 1.5 Manfaat Penelitian ..........................................2 BAB II PEMBAHASAN .............................................. 3 2.1 Pengertian Disiplin ........................................ 3 2.2 Disiplin di Perkuliahan.................................... 3 2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Mahasiswa. 5 BAB III PEMBAHSAN HASIL PENELITIAN ...............7 3.1 Jenis Penelitian ............................................. 7 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................7 3.3 Populasi dan Sampel .......................................7 3.4 Sumber Data ................................................. 8 3.5 Metode Pengumpulan Data .............................8 3.6 Analisa Data ..................................................8 BAB IV PEMBAHASAN............................................................ 9 4.1 Hasil Penelitian ..............................................9 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...........................10 BAB V PENUTUP ...................................................... 11 5.1 Kesimpulan ....................................................11

5.2 Saran ............................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA...................................................12

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Seorang mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di institusinya, dan setiap maha siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan mahasiswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di institutnya itu biasa disebut kedisiplinan mahasiswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku mahasiswa disebut disiplin Institut. Disiplin institut adalah usaha institut untuk memelihara perilaku mahasiswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong mahasiswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di institut.Yang dimaksud dengan aturan institut tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku social dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin institut kadangkala diterapkan pulauntuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaranterhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A.Snock dalam bukunya Dangerous School (1999). 1.2 Rumusan masalah

Adanya tindakan kurang disiplin yang di lakukan mahasiswa di institute menimbulkan berbagai pertanyaan, diantaranya: 1. 2. 3. 4. Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin mahasiswa. Perilaku masiswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin. Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di perkuliahan. Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan institusi dalam meningkatkan penerapan disiplin di perkuliahan. 1.3 Batasan Masalah Pada makalah ini kami hanya mengambil kesimpulan dari penelitian yang diambil dari mahasiswa ITS Surabaya tahun 2013. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin mahasiswa terhadap perkembangan prestasi dan tingkah laku di institut. 2. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri mahasiswa. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa besar penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh mahasiswa di ITS Surabaya. Dan seberapa besar upaya Institut dalam usaha meningkatkannya.

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Disiplin Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata initimbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan.Dan sekarang katadisiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuanmengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si X adalahorang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin.Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yangselalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturandan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensiinformal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu(organisasional-formal). 2.2 Disiplin di Institut Membicarakan tentang disiplin sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan perilaku negatif mahasiswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan mahasiswa pada akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawarirkan, seperti: kehidupan sex bebas, keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan

berbagai tindakan yang menjuruske arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi jugamerugikan masyarakat umum. Di lingkungan internal institut pun pelanggaran terhadap berbagai aturan dan tata tertib institut masih sering ditemukan yang merentang dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi,seperti : kasus absen, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin.

Perilaku mahasiswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan lainnya.Tidak dapat dipungkiri bahwa perkuliahan merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku mahasiswanya.Di perkuliahan seorang mahasiswa berinteraksi dengan banyak orang. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan orangorang yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh mahasiswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam perilaku dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orangtuanya di rumah.

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut pengumpulan data dananalisis yang diperlukan,dengan menjawab persoalan yang dihadapi ini berartimetode penelitian merupakan suatu masalah yang berdasarkan faktor empiris danobjektif untuk diuji secara ilmiah oleh siapapun. Metode yang digunakan dalam suatu penelitian ditentukan oleh sifat persoalan dan jenis data yang diperlukan. Oleh karena itu,dalam memilih metode penelitian hendaknya harus dapat dan sesuai dengan kebutuhan karena berhasiltidaknya penelitian tergantung pada sesuai tidaknya memilih dan menerapkanmetode penelitiannya. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yag menghasilkan data data deskriptif kata-kata tertulis atau lisandari perilaku orang-orang yang diamati.Sedangkan penulisan karya ilmiah inibersifatdeskriptif,yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertaidengan bukti. 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini bertempat di ITS Surabaya,sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 20-29 September 2013.

3.3 Populasi dan Sampel A. Populasi Menurut kelompok saya yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sesuai dengan permasalahan untuk menemukan jawaban dari penelitian ini,maka penelitian ini mengambil populasi dari beberapa jurusan di ITS. B. Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti.Dalam penelitianini,peneliti mengambil sampel sebanyak 100 mahasiswa yang masing-masing terbagi dalam empat fakultas di ITS. 3.4 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperolehdari hasil angket/lembar pengisian soal. 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah iniadalah dengan metode angket.Angket merupakan lembaran yang berisi soalsoalserta bersagkutan dengan masalalah yang diteliti, untuk diisi oleh pihak-pihak yang dimaksud oleh peneliti.

3.6 Analisa Data Analisis data yang di pakai adalah jumlah persentase jawaban mahasiswa dari setiap pertanyaan yang ada pada angket yang dibagikan, dari data tersebut di ambil kesimpulan keadaan disiplin mahasiswa.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan metode angket/lembar pengisian soal dari sampel sebanyak 100 mahasiswa yang masing-masing terbagi dalam empat fakultas di ITS, peneliti berhasil mengumpulkan data dibawah ini: A. Pemahaman mahasiswa tentang disiplin. Hasil : dari penelitian 80 % siswa memahami arti dari disiplin sementara sisanya kurang memahaminya. B. Sudahkah mahasiswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Hasil : dari hasil penelitiam di dapat: Sudah menerapkannya 60 % Sedikit/ kadang-kadang 30 % Belum 10% C. Pernahkah mahasiswa terlambat masuk ke kuliah. Hasil : sebagian besar mahasiswa (70%) pernah terlambat masuk kuliah. D. Alasan mahasiswa terlambat. Hasil : hasil jawaban terbanyak adalah factor jarak yang jauh antara rumah dan perkuliahan, dan ketersediaan angkutan umum. E. Pernahkah mahasiswa bolos kuliah. Hasil : 20% dari responden menjawab ya, dan sisanya tidak.

F. Alasan jika bolos. Hasil : 30 % menjawab karena iseng, 20 % menghindari salah satu mata pelajaran Dan sisanya menjawab hanya mengikuti ajakan teman. .G. Pernahkah pihak Institut mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplin. Hasil : semua mahasiswa menjawab pernah. Berarti pihak institut selalu mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya kedisiplinan

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan setiap mahasiswa ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak institut dalam upaya meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap kedisiplinan.Bukan hanya dengan peraturan yang terkesan mengikat mahasiswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila mahasiswa sering diberikan penyuluhan dan pengarahan -pengarahan. Beberapa mahasiswa terbukti mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti factor utama dalam pelaksanaan disiplin adalah adanya kesadaran, bukan hanya sebuah aturan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Penegakan disiplin di perkuliahan tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada pembentukansebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam sekolah mesti diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga mahasiswa mampu memahami bahwa nilaidisiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lainyang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.Disiplin sekolah, menurut F.W. Foerster, merupakan keseluruhan ukuran bagitindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu. Adanya kedisiplinan dapatmenjadi semacam tindakan preventif dan menyingkirkan hal-hal yangmembahayakan hidup kalangan pelajar.

5.2 Saran Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan mahasiswa, ada beberapa upaya yangmungkin bisa dilakukan diantaranya:

1. Untuk menumbuhkan konsep diri mahasiswa sehingga mahasiswa dapat berperilaku disiplin, seluruh elemen institut disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka. 2. Masing-masing elemen Institut harus saling memberikan kesadaran akan pentingnya disiplin pada mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin

Вам также может понравиться