Вы находитесь на странице: 1из 5

laboratorium vulaknologi 2013

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Pendahuluan Analisa Morfologi gunungapi merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan didalam pekerjaan geovulkanlogi , dimana kegiatan yang dilakukan berupa penafsiran bentuk, pola penyebaran dan ukuran berbagai aspek struktur dan obyek morfologi gunungapi. Dan terdapat tinjauan lapangan sebagai bahan pembanding Kerja Studio yang telah dilakukan Pola Jalur gunung api yang cenderung mengikuti pola struktur regional , yang menampakkan pola kelurusan gunungapi baik skala besar maupun kecil. Hubungan antara struktur regional dan jalur gunungapi ditinjau secara morfologi. Dengan memperhatikan ciri ciri ketakselarasan morfologi, yang nantinya berguna untuk menentukan perbedaan umur secara nisbi satuan-satuan gunungapi terletak berdekatan. Maka dari itu sangat diperlukan pemahaman dan dan pengenalan struktur serta morfologi gunungapi secara umum, khususnya gunungapi berlapis. Prinsip utama dari analisa ini didasari pengertian bahwa suatu aliran lava akan mencerminkan morfologi yang khas yang dapat dibedakan dengan morfologi sebagai hasil bahan lepas gunungapi

I.2 Maksud dan Tujuan Adapun tujuan analisa morfologi Gunungapi dilakukan untuk : 1. Mengenal macam-macam bentuk Gunungapi 2. Mengetahui hubungan antara satuan morfologi Gunungapi baik secara individu maupun kelompok. 3. Mengetahui stadia dan jenjang keaktifan Gunungapi 4. Menginterpretasikan evolusi atau perkembangan suatu Gunungapi maupun kelompok Gunungapi.

Nama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : 111.110.093 Plug : 4

laboratorium vulaknologi 2013

BAB II ISI
Kelurusan Gunungapi
Kelurusan Gunung api terbentuk karena kemunculan rekahan rekahan yang terbentuk di dalam kerak bumi. Hal ini sangat berkaitan dengan Struktur Geologi lokal maupun regional . Pola Kelurusan rekahan yang merupakan zona lemah yang mudah diterobos oleh magma akan berkembang dan membentuk deretan gunung api di permukaan bumi. Dan kalau diteliti lebih lanjut, pola kelurusan tersebut dibentuk oleh unsur - unsur gunungapi seperti lubang kawah, kerucut atau kubah lava, kerucut sinder, daerah-daerah hembusan fumarol atau solfatara dan lain sebagainya. Analisa kelurusan gunung api memanfaatkan Diagram roset (Gambar 1 ) untuk menafsirkan rekahan rekahan yang terbentuk tersebut , dimana digunakan untuk menentukan pola penyebaran dari gunung api, bahkan dari analisa tersebut kita dapat mengetahui Evolusi dari gunung yang ada. Kuenen (1945) ( Gambar 2 ) yang telah mengelompokkan rekahan sayap pada tubuh gunungapi kedalam empat jenis menjelaskan lebih lanjut bahwa : 1. Kelurusan suatu pola gunung api berhubungan erat dengan rekahan rekahan tektonik yang terbentuk 2. Dalam tubuh suatu gunungapi, tekanan magmatis yang naik melalui lubang kepundan akan berkembang memencar 3. Gunungapi dapat menempati perpotongan dua bahkan lebih rekahan yang ada . Sehinnga Gunung api yang terbentuk tersebut relatif lebih aktif dibanding dengan lainnya yang berada dalam satu kelurusan. 4. Terbentuknya jarak yang sistematik pada pusat-pusat letusan kelompok gunungapi di dunia .

Kuenen (1945) juga mengelompokkan rekahan atau celah yang menyebabkan terjadinya aktifitas gunungapi menjadi 2, yaitu : 1. Rekahan sayap yang terbentuk pada tubuh gunungapi itu sendiri. 2. Rekahan pada basement tempat gunungapi tersebut berada.
Nama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : 111.110.093 Plug : 4

laboratorium vulaknologi 2013

Rekahan sayap dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Rekahan radial (radial fissures) merupakan hasil injeksi magma berbentuk siil yang menerobos tubuh gunungapi atau lapisan batuan di sekitarnya dan diikuti oleh pencungkilan kerak bumi dan berakhir dengan pembentukan rekahan. 2. Rekahan tangensial (tangensial fissure), merupakan perkembangan suatu sesar atau rekahan tension yang melalui suatu daerah pra-gunungapi. 3. Rekahan konsentris (concentric fissure), merupakan pencerminan suatu aktivitas dalam bentuk dyke dari suatu pelepasan tekanan waduk magma.

Apabila rekahan - rekahan yang sempat dilalui oleh magma, dan kemudian terjadi pembekuan, maka akan terbentuk korok dari berbagai bentuk tergantung pada jenis rekahannya. Berdasarkan atas hubungannya dengan struktur sesar setempat (regional), pola kelurusan dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Skala kecil, adalah kelurusan yang terbentuk setempat, yaitu pada tubuh gunungapi itu sendiri dimana rekahan yang ada disebabkan gunungapi tersebut. 2. Skala menengah, adalah kelurusan menengah yang diperlihatkan oleh dua atau lebih pusat-pusat erupsi yang berlainan, tetapi masih dalam jajaran yang sama. 3. Skala dalam, adalah kelurusan besar yang menghubungkan pusat-pusat erupsi dari beberapa jajaran gunungapi yang berlainan, jajaran gunungapi yng menempati daerah pinggiran benua dikelompokkan sebagai kelurusan skala besar. Transisi antara kelompok diatas dinyatakan sebagai intermediate, yaitu kecil sampai menengah dan menengah sampai besar. Di dalam analisa penentuan arah dan gaya utama pembentukannya digunakan diagram Mohr, yaitu antara menentukan shear joint, extension joint dan realese joint. oleh tekanan magmatis dari

Kear (1964) menggolongkan kelurusan gunungapi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Garis memencar dari lubang kepundan, yang lebih kurang mencerminkan adanya tegangan dari dalam bumi.

Nama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : 111.110.093 Plug : 4

laboratorium vulaknologi 2013

2. Garis yang melalui pusat gunungapi, ditafsir berhubungan dengan pensesaran di bagian dalam bumi yang kemudian berkembang menjadi suatu celah. 3. Garis yang melalui pusat gunungapi secara regional, mencerminkan adanya rekahan besar di dalam bumi, yang berfungsi sebagai saluran magma,yang kemudian berkembang menjadi sistem pensesaran di dekat permukaan.

Bila pada suatu benda dikenakan gaya, maka pada benda tersebut akan mengalami rekahan-rekahan yang membentuk pola-pola tertentu, yaitu gaya tegasan utama (1), gaya tegasan menengah (2), gaya tegasan terkecil (3), shear joint orde I (S1), extension joint (Ex), release joint (R), dan shear joint orde II (S2).

Nama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : 111.110.093 Plug : 4

laboratorium vulaknologi 2013

Daftar Gambar Gambar 1

Diagram Roset Pola kelurusan di busur Kepulauan Indonesia (menurut Tjia, 1968) Sumber : Modul Praktikum Vulkanologi 2013

Gambar 2

Tipe tipe rekahan sayap pada kerucut gunungapi (Menurut Kuenen, 1945) . Sumber : Modul Praktikum Vulkanologi 2013

Nama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : 111.110.093 Plug : 4

Вам также может понравиться