Вы находитесь на странице: 1из 4

Koagulopati Trauma Akut: Insiden, Stratifikasi Resiko, dan Terapi Pilihan

Pendahuluan: Perdarahan yang tidak terkontrol merupakan respon lebih dari 50% dari semua trauma yang berhubungan dengan kematian pada 48 jam pertama setelah pasien masuk. Observasi klinik secara bersamaan dengan hasil pencarian yang menghasilkan apresiasi peran utama dari koagulopati dalam perawatan trauma akut. Sinopsis adalah menyajikan perbedaan analisis retrospektif berdasarkan dataset dari pasien yang mengalami luka multipel yang parah yang berasal dari database TR-DGU (Trauma Registry of the Deutsche Gesellschaft fur Unfallchyrurgie (DGU) / German Society of Trauma Surgery) dengan hal yang berhubungan dengan frekuensi, stratifikasi resiko, dan terapi pilihan pada koagulopati trauma akut (ATC). Metode: synopsis dari analisis yang berbeda berdasarkan dataset dari pasien yang mengalami luka multipel yang parah yang berasal dari database TR-DGU dan perkembangan/ pengesahan dari sistem penilaian (TASH-Score = Trauma Associated Severe Hemorrhage) yang dapat diterima lebih awal dan perkiraan yang dapat dipercaya untuk probabilitas dari transfusi massif sebagai pengganti untuk perdarahan yang mengancam hidup setelah luka multipel yang parah. Frekuensi tinggi dari ATC dari kedatangan ke ruang emergensi merupakan hal yang terkait dengan morbiditas dan mortalitas signifikan pada pasien dengan luka multipel. Skor TASH diakui sebagai sistem penilaian yang mudah untuk menghitung dan valid untuk memprediksikan probabilitas seorang individu untuk transfusi massif dan terus menerus pada perdarahan yang mengancam hidup pada tahap awal setelah luka multipel yang parah. Kesimpulan: manajemen aggressive dari ATC termasuk administrasi yang seimbang dari produksi darah untuk memperbaiki hasil dari yang dianjurkan. Kata kunci: epidemiologi; Managemen; Stratifikasi resiko; Trauma

PENDAHULUAN Trauma adalah penyebab utama dari kematian seseorang yang berumur 544 tahun dan dilaporkan kira-kira 10% dari semua kematian pada umumnya. Walaupun perbaikan substansi pada perawatan trauma akut, perdarahan yang tidak terkontrol merupakan respon lebih dari 50% dari semua trauma yang berhubungan dengan kematian pada 48 jam pertama setelah pasien masuk. Pada observasi klinik yang dilakukan secara bersamaan dengan hasil pencarian yyang menghasilkan apresiasi peran utama dari koagulopati dalam perawatan trauma akut. Literatur terbaru menyarankan bahwa koagulopati trauma akut merupakan multifaktorial dengan mekanisme tertentu yang menjadi predominan dimana manifestasi yang lain hanya pada keadaan klinik yang spesifik (gambar 1). Sampai sekarang, enam kunci inisiator dari koagulopati pada trauma telah menggambarkan sebagai trauma jaringan, syok, hemodilusi, hipotermia, asidemia, dan inflamasi. Yang terbaru, Brohi dkk menekankan peran dari hipoperfusi pada awal ATC. Setiap kelainan itu sendiri dapat memperhebat yang lainnya, spiral dimulai dengn cepat dan mempercepat kematian. Bagaimanapun, hasil yang merugikan dari perdarahan non bedah yang tidak terkontrol dan gangguan hemostasis yang tidak terbatas hanya untuk mortalitas tetapi juga termasuk disfungsi organ dan kehilangan yang disebabkan oleh syok akibat perdarahan yang memanjang serta terminasi dini dari prosedur pembedahan untuk menyelamatkan hidup. Dengan demikian, pengenalan awal disertai dengan manajemen yang memadai dan agresif ATC akan secara substansial mengurangi angka kematian dan meningkatkan hasil pasien dengan luka berat. Kajian komprehensif dari mekanisme yang mendasari ATC telah diterbitkan. Penelitian sekarang mempunyai tiga tujuan. Pertama, dampak klinis dari masalah ditekankan dengan memberikan tingkat frekuensi sebenarnya ATC pada saat masuk ruang emergensi. Kedua, identifikasi awal dari pasien dengan resiko perdarahan berat yang membutuhkan transfuse massif sebaliknya susah pada pengaturan klinik akut tapi substasial mempengaruhi strategi terapi menuju stabilisasi yang lebih agresif dari sistem hemostasis yang terganggu, sistem penilaian simpel dapat diterima lebih awal dan perkiraan yang dapat dipercaya untuk probabilitas dari transfusi massif sebagai pengganti untuk perdarahan yang mengancam hidup setelah luka multipel yang parah yang telah disajikan. Ketiga, isu kunci dianggap selama perawatan akut dari pasien trauma yang perdarahan yang termasuk pendekatan baru terhadap terapi yang lebih seimbang.

METODE Data dikumpulkan dari analisis yang berbeda dari dataset yang berasal dari pasien dengan luka multipel yang parah yang berasal dari database Trauma Registry of the Deutsche Gesellschaft fur Unfallchyrurgie (TR-DGU) / Arbeitsgemeinschaft Scoring of the German Society of Trauma Surgery (DGU).

TR-DGU Database TR-DGU atau Skor Arbeitsgemeinschaft dari DGU ditemukan pada tahun 1993 dijalankan oleh kelompok pengarah kecil dari pusat-pusat trauma yang berbeda di Jerman. itu adalah prospektif, multisenter standar sebuah dokumentasi anonym pasien trauma cedera dikalikan empat berturut-turut pada tahap pasca trauma dari cedera untuk dikeluarkan dari rumah sakit: fase pra rumah sakit; ruang emergensi dan operasi awal (sampai masuk ke ICU); ICU; status hasil melepaskan dan mendeskripsikan prosedur cedera. Registri berisi informasi rinci tentang demografi, pola cedera, penyakit penyerta, pra dan dalam waktu manajemen rumah sakit, temuan laboratorium yang relevan termasuk data transfuse dan hasil dari setiap individual. Melalui data 2006 dari total 29.353 korban trauma telat masuk registrasi sekitar 3000 kasus baru yang bertambah setiap tahun. Sejak pengantar dari versi on-line dari registrasi pada tahun 2002 penggunaan unit fresh frozen plasma (FFP) secara rutin. Antara 2002 dan 2006, 17.931 pasien telah masuk registrasi. Sekarang, terdapat 140 gabungan rumah sakit dengan registrasi, kebanyakan dari German (n=90), dimana yang 100 benarbenar memberikan kontribusi data kedalam database. Rumah sakit yang berkontribusi kebanyakan merupakan pusat trauma level 1. Data tidak didominasi oleh pusat-pusat trauma tunggal tetapi ini tidak mengecualikan efek pusat potensial karena tingkat dan strategi perawatan yang berbeda. TR-DGU tidak registrasi wajib. Partisipasi yang bebas dan data berkontribusi atas dasar sukarela. Diperkirakan bahwa dari jumlah kasus trauma berat di Jerman, sekitar 30% ditanggung oleh registrasi. Registrasi trauma disetujui oleh dewan review dari DGU dan sesuai dengan persyaratan institusional.

HASIL Frekuensi ATC pada cedera multipel yang masuk ke ruang emergensi. Analisis retrospektif menggunakan database TR-DGU ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana koagulopati klinis relevan telah ditetapkan ketika

masuk ruang emergensi, dan apakah kehadirannya dikaitkan dengan jumlah cairan infuse intravena selama fase perawatan pra rumah sakit, dengan keparahan cedera, dan dengan hasil yang terganggu dan mortalitas. Sama sekali 8.724 pasien dengan dataset yang lengkap disaring. Koagulopati ditentukan oleh adanya parameter koagulasi abnormal ketika pasien datang ke ruang emergensi. i.e test protrombin

Вам также может понравиться