Вы находитесь на странице: 1из 10

LAPORAN

Surveilans Gizi Pemantaun Garam Iodium di Masyarakat Tingkat Desa

Oleh Vida Maulid Hidayat Witari Alvinika Ginza Safitri Neny Agustin Jefri Andrianto Chandra Bonita (B4111 316) (B4111309) (B4111 (B4111 (B4111305) (B4111

Dosen Pembimbing : Agustina Endah W, S.Sos, M.Kes

PPROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2013

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga dapat menyelesaikan laporan Surveilans Gizi dengan judul Pemantaun Garam Iodium di Masyarakat Tingkat Desa. Laporan ni dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan praktikum Surveilans Gizi. Menyadari bahwa keberhasilan ini atas dukungan, bantuan, dan kerjasama dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu Agustina Endah W selaku dosen studi konsumen yang telah membimbing kami.

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Lata Belakang Defisiensi yodium merupakan salah satu masalah gizi kurang yang masih dihadapi oleh Pemerintah Indonesia. Defisiensi gizi ini dapat diderita orang pada setiap tahap kehidupan, mulai dari masa prenatal sampai lansia. Akibat defisiensi yodium saat ini diketahui tidak hanya pembesaran kelenjar tiroid, tetapi berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia mulai dari keguguran, lahir mati, cacat bawaan, kretinisme, hipotiroid hingga tumbuh kembang termasuk perkembangan otak sehingga terjadi penurunan potensi tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient=IQ). Karena luasnya akibat dari defisiensi ini, defisiensi yodium kemudian dikenal dengan istilah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). (Djokomoeljanto, 2009). Pengetahuan masyarakat akan pentingnya menggunakan garam beriodium masih kurang. Hal ini terbukti dari gangguan akibat kekurangan iodium ( GAKI ) yang memiliki angka prevalansi yang cukup tinggi di Indonesia. Kekurangan iodium atau yang disebut GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Selain berupa pembesaran kelenjar gondok dan hipotiroidi, GAKI juga merupakan masalah gizi yang menjadi faktor penghambat pembangunan sumber daya manusia karena dapat menyebabkan terganggunya perkembangan mental dan kecerdasan terutama pada anak-anak. Selain pengetahuan akan pentingnya penggunaan garam beriodium dalam kehidupan, masyarakat pun perlu dibekali pengetahuan bagimana cara mengetahui garam beriodium yang benar dan pengolahan garam beriodium yang baik. Hal ini perlu dilakukan karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui garam beriodium yang memang benar garam beriodium dan masyarakat ternyata masih awam akan penggunaan garam beriodium yang baik. Masyarakat kita cenderung menambahkan garam ketika sedang memasak makanan, padahal hal itu tidak benar karena dapat menurunkan kadar iodium di dalam garam. Karena masalah masalah yang penulis jabarkan diatas melatarbelakangi perlunya diadakan pemantauan garam yodium di masyarakat. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Untuk memperoleh data tentang penggunaan garan iodium di masyarakat tingkat desa 1.2.2 Tujuan Khusus Untuk Mengetahui kandungan iodium pada garam iodium di masyarakat tingkat desa

Untuk mengetahui kualitas desa terhadap pnggunaan garam iodium

BAB II. METODOLOGI PRAKTIKUM 2.1 Alat dan bahan 2.1.1 Alat Bulpoin Tabel pengamatan garam iodium 2.1.2 Bahan Garam Cairan yodina test Kantong plastik 2.2 Sasaran 26 Kepala Keluarga di desa Kebonsari 2.3 Tempat Tempat pengumpulan data dilakukan di desa Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Jember

BAB III. PEMBAHASAN 3.1 Data Propinsi Jawa Timur Kabupaten/Kota Jember Kecamatan Kebonsari Puskesamas Bentuk garam KrosokCurah/ Halus BriketBata/ No Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Nama merk dagang
Daun Kapal Kapal Daun Daun Daun Daun Kapal Kapal Kapal Daun Kapal Daun Refina Refina Kapal Kapal Kapal Kapal Daun Kapal Kapal Daun Daun Daun Kapal

Desa Tggl pelaksanaan

Kebonsari 11 Juni 2013 Hasi Uji Tidak ada Ada

Tempat membeli garam Warung Pasar Tuang sayur Lain- lain

3.2 Pembahasan Pada praktikum Surveilans Gizi dilakuan pemantauan garam iodium tingkat masyarakat di desa Kebonsari Kec. Kebonsari Kab. Jember. Pengambilan data dilakuakan dengan mengumpulkan garam yang digunakan rumah tangga sebagai pemberi rasa pada masakan. Biasanya garam yang digunakan pada rumah tangga disimpan dalam wadah yang di letakkan di dapur. Pengujian garam dilakukan dengan cara meminta sampel garam pada 26 rumah yang digunakan dalam kelurga tersebut kemudian diberi tetesan iodine test. Kemudian diamati perubahan warna yang terjadi pada garam. Garam yang mengandung iodium cukup yakni lebih dari 30 ppm akan berubah warna menjadi ungu tua. Sedangkan garam yang tidak mengandung cukup iodium hanya akan berubah menjadi warna ungu muda. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 26 sampel garam yang telah di uji dengan menggunakan iodine test, 25 sampel garam positif mengandung iodium ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi ungu tua setelah ditetesi iodine test, dan hanya 1 sampel garam tidak mengandung cukup iodium dengan perubahan menjadi warna ungu muda. Kriteria penilaian desa yang baik dalam penggunaan garam iodium yakni desa dikatakan baik apabila terdapat sedikitnya < 3 sampel garam yang tidak mengandung iodium. Dengan demikian, Desa Kebonsari dapat dikatakan desa yang baik karena hanya terdapat 1 sampel garam yang tidak mengandung iodium.

BAB IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari praktikum pemantauan garam beryodium di masyarakat yang telah dilakukan di desa kebonsari kecamatan kebonsari Jember diperoleh hasil dari 26 sample ditemukan 1 sample yang tidak terindikasi yodium. Dengan demikian desa kebonsari termasuk kriteria desa baik dalam penggunaan garam beryodium. 4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA http://buletin.melsa.net.id/news/yodium.html diakses pada hari senin tanggal 17 juni 2013 http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23682 diakses pada hari senin tanggal 17 juni 2013 http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/811116_1693-900X.pdf diakses pada hari senin tanggal 17 juni 2013

Вам также может понравиться