Вы находитесь на странице: 1из 5

MODUL 1 INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET

Raymond Angga Putra, Annisa Khair, Fredy Tantri, Sabrina Padmodihardjo, Siti Hajar Adzhani P. 10211085, 10211005, 10211021, 10211061,10211059 Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia E-mail: raymond_putra@hotmail.co.id Asisten: Alfajri Asbahri/ 10210013 Tanggal Praktikum: 23 September 2013
Abstrak Praktikum kali ini menggunakan interferometer Michelson Morley dan interferometer Mach Zehender untuk menentukan pola interferensi cahaya. Interferometer Michelson Morley menggunakan satu buah beam divider dan dua buah cermin datar, sementara interferometer Mach Zehnder menggunakan dua buah beam divider dan dua buah cermin datar. Selain menentukan pola interferensi, dilakukan juga penentuan pola difraksi dengan menggunakan sehelai rambut berdasarkan prinsip Babinet. Pola difraksi ini akan dipergunakan untuk menentukan ketebalan rambut tersebut. Sumber cahaya yang digunakan berasal dari laser He-Ne dan menggunakan sebuah layar untuk mengamati pola interferensi atau pola difraksi. Kata Kunci: Beam Divider, Interferensi, Interferometer, Laser, Prinsip Babinet

I. Pendahuluan Tujuan Tujuan praktikum kali ini adalah untuk Menentukan pola interferensi cahaya dengan menggunakan interferometer Michelson Morley, Menentukan pola interferensi cahaya dengan menggunakan interferometer Mach Zehnder, dan Menentukan ketebalan rambut dengan menggunakan prinsip Babinet. Teori dasar Salah satu dari sifat gelombang cahaya adalah dapat ber-interferensi. Interferensi gelombang adalah interaksi dua gelombang atau lebih yang dapat bersifat konstuktif atau destruktif. Interferensi konstruktif terjadi saat gelombang memiliki fasa yang sama. Sementara interferensi destruktif terjadi saat gelombang memiliki fasa yang berbeda. Interferensi gelombang cahaya dapat menghasilkan pola yang teratur apabila gelombang cahaya yang berinterferensi koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta beda fasa yang tetap.

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan dua berkas cahaya dari satu sumber, yaitu metode pembagian muka gelombang dan pembagian amplitudo. Pembagian muka gelombang menggunakan celah untuk membagi gelombang menjadi dua berkas gelombang cahaya, seperti percobaan young. Sementara pada pembagian amplitudo menggunakan beam divider untuk memperoleh dua berkas gelombang cahaya. Untuk mengamati gejala interferensi gelombang cahaya diperlukan suatu perangkat. Salah satu perangkat tersebut adalah interferometer. Secara umum rangkaian interferometer terdiri dari beam divider, cermin datar, lensa sferis, dan laser / sumber cahaya. Interferometer yang biasa digunakan ada dua jenis, yaitu interferometer Michelson Morley dan interferometer Mach Zehnder. Pada interferometer Michelson Morley, sinar laser dipecah menjadi dua berkas sinar koheren oleh beam divider, satu berkas menuju cermin pertama, satu

berkas lagi menuju cermin kedua. Lalu cahaya-cahaya tersebut disatukan kembali pada beam divider, kemudian difokuskan oleh lensa sferis dan menghasilkan pola interferensi yang dapat diamati pada sebuah layar. Perhatikan gambar rangkaian interferometer Michelson Morley berikut ini.

Pola interferensi dihasilkan oleh dua atau lebih gelombang. Sementara untuk sumber gelombang yang melalui celah sempit menghasilkan pola difraksi. Menurut prinsip Babinet, pola difraksi yang sama akan diperoleh apabila seberkas cahaya melewati celah sempit diganti dengan komplemennya. Prinsip Babinet hanya berlaku pada objek dengan lebar yang sangat kecil, misalnya ketebalan rambut. Celah sempit(lebar d) dapat digantikan oleh ketebalan rambut (tebal d) untuk memperoleh pola difraksi yang identik. Persamaan difraksi yang berlaku pada celah sempit juga berlaku pada komplemennya. Pola gelap pada difraksi celah sempit atau komplemennya dapat dituliskan dengan persamaan:

Gambar 1. Rangkaian Interferometer Michelson Morley[1]

n = d sin

(1)

Sedangkan pada interferometer Mach Zehnder menggunakan dua buah beam divider dan dua cermin. Gelombang cahaya yang kemudian disatukan kembali pada beam divider kedua lalu diteruskan ke lensa sferis dan menghasilkan pola interferensi yang dapat diamati pada sebuah layar. Perhatikan gambar rangkaian interferometer Mach Zehnder berikut ini.

dengan d adalah lebar celah atau tebal objek dan menyatakan sudut difraksi. Jika jarak celah atau objek ke layar adalah L dan sudut difraksi kecil, maka jarak antar terang pusat dapat dituliskan oleh persamaan berikut:

L=

(2)

Gambar 2. Rangkaian Interferometer Mach Zehnder[2]

II. Metode Percobaan Pada praktikum kali ini digunakan dua jenis interferometer untuk mengamati pola interferensi, yaitu interferometer Michelson Morley dan Mach Zehnder. Pengamatan dilakukan dengan cara merangkaikan cermin datar, beam divider, lensa sferis, layar, dan sumber cahaya seperti gambar 1 untuk interferometer Michelson Morley dan seperti gambar 2 untuk interferometer Mach Zehnder. Untuk pengukuran ketebalan rambut digunakan prinsip babinet dengan mengamati pola difraksi nya. Pengamatan dilakukan beberapa kali dengan variasi jarak antara layar terhadap rambut. Jarak

difraksi pada layar kemudian diukur dan dicatat. III. Data dan Pengolahan Interferometer Michelson Morley Pada hasil percobaan interferometer Michelson Morley, pola interferensi yang terbentuk berupa garis-garis. Sementara hasil refrensi berupa lingkaran. Hasil Percobaan refrensi

Gambar 3. Pola Difraksi Prinsip Babinet

Panjang gelombang laser yang digunakan pada percobaan ini sebesar 633 nm. Berikut adalah data hasil percobaan prinsip Babinet. Jarak Layar (L) 32 cm 59 cm 76,3 cm 102,4 cm 278,1 cm Jarak Gelap Pertama dari Terang Pusat ( 0,8 cm 1,6 cm 1,7 cm 2,2 cm 6,2 cm

Tabel 3. Jarak Layar Terhadap Jarak Gelap Pertama dari Terang Pusat Tabel 1. Perbandingan Pola Interferensi Interferometer Michelson - Morley[3]

Interferometer Mach Zehnder Pada hasil percobaan interferometer Mach - Zehnder, pola interferensi yang terbentuk berupa garis-garis. Sementara hasil refrensi juga berupa garis-garis. Hasil Percobaan refrensi

Grafik 1. Plot Jarak Layar Terhadap Jarak Gelap Pertama dari Terang Pusat

Tabel 2. Perbandingan Pola Interferensi Interferometer Mach - Zehender[4]

Prinsip Babinet Pada hasil percobaan prinsip Babinet, pola difraksi yang dihasilkan menyerupai pola difraksi celah sempit.

Berdasarkan data di atas dapat ditentukan ketebalan rambut dengan menggunakan persamaan (2). Grafik yang berupa plot L terhadap x memiliki kemiringan sebesar d/. Dengan d adalah ketebalan rambut dan adalah panjang gelombang dari sinar laser. Dari kemiringan ini akan didapatkan nilai dari ketebalan rambut yang di ukur. Persamaan garis regresi grafik plot L terhadap x adalah

(3)

Gradien persamaan garis tersebut adalah 18. Sehingga nilai d adalah d = 18 = 18x633 nm = 11394 nm (4) Maka didapatkan ketebalan rambut terukur adalah 11394 nm atau 11,394 m. Hasil ini cukup sesuai dengan refrensi ketebalan rambut manusia, yaitu 17 90 m[5]. IV. Pembahasan Pola terang gelap yang dihasilkan pada interferometer Michelson Morley dan Mach Zehnder merupakan hasil dari interferensi gelombang cahaya. Bagian terang merupakan tempat terjadinya interferensi maksimum yaitu tempat dimana gelombang memiliki fasa yang sama. Sementara bagian gelap merupakan tempat terjadinya interferensi minimum yaitu tempat dimana gelombang memiliki fasa yang berlawanan. Gelombang cahaya yang dihasilkan oleh kedua interferometer merupakan gelombang cahaya yang koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki beda fasa yang tetap. Karena gelombang yang dihasilkan bersifat koheren maka terbentuklah pola interferensi yang teratur pada layar. Pola interferensi interferometer Michelson Morley berbentuk melingkar. Sementara pola interferensi interferometer Mach Zehnder berbentuk seperti garisgaris. Pola interferensi interferometer Mach Zehnder lebih rapat dan lebih teratur dari pola interferensi Michelson Morley. Hal ini disebabkan pada interferometer Michelson Morley digunakan satu beam divider yang merupakan tempat pemisahan sekaligus penyatuan kembali gelombang cahaya, sehingga interferensi yang terjadi

terganggu oleh proses tersebut. Sementara pada interferometer Mach Zhender digunakan dua beam divider, satu untuk pemisahan gelombang cahaya dan satu lagi untuk penyatuan gelombang cahaya sehingga pola interferensi yang dihasilkan lebih teratur. Pada percobaan diperoleh pola interferensi interferometer Michelson Morley yang berupa garis lurus dan tidak berupa lingkaran. Hal ini dikarenakan pola yang teramati pada percobaan hanya bagian kecil yang terfokuskan oleh lensa sferis, bukan keseluruhan pola interferensi. Beda fasa gelombang akan memengaruhi hasil pola interferensi. Beda fasa dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah perbedaan waktu gelombang dihasilkan dan perbedaan jarak rambat gelombang. Pada layar untuk pantulan laser cermin terlihat tidak hanya satu titik. Hal ini disebabkan setelah laser mengenai beam divider cahaya akan dipecah menjadi dua bagian, salah satu pantulan laser langsung menuju layar sedangkan yang satu lagi mengenai cermin datar terlebih dahulu sehingga dihasilkan lebih dari satu titik cahaya pada layar. Pola interferensi yang terlihat seolah-olah bergerak disebabkan oleh adanya interaksi antara tititk-titik terang pada pola interferensi sehingga menghasilkan interferensi tambahan. Pada percobaan prinsip Babinet, terdapat garis-garis tipis pada pola difraksi rambut. Hal ini dikarenakan ada nya interaksi antara titik-titik terang pada pola difraksi sehingga menghasilkan pola interferensi pada bagian terang pola difraksi. V. Simpulan Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa pola interferensi yang dihasilkan interferometer Mach Zehnder lebih jelas dibanding pola interferensi yang

dihasilkan interferometer Michelson Morley. Pola difraksi rambut yang dihasilkan serupa dengan pola difraksi yang dihasilkan oleh celah sempit. Ketebalan rambut yang terukur dengan menggunakan prinsip Babinet adalah sebesar 11,394 m. VI. Pustaka [1] Hariharan, P. (2007). Basics of Interferometry. Elsevier inc .London. hal 16-18 [2] http://www.photonics.com/EDU/Term. aspx?TermID=5274 (diakses tanggal 25 Sepetember 2013 pukul 20.30) [3] http://en.wikipedia.org/wiki/File:Miche lson_Interferometer_Laser_Interferenc e_Fringes-Red.jpg (diakses tanggal 25 Sepetember 2013 pukul 20.35) [4] http://www.sciencedirect.com/science/ article/pii/S0370157308002846 (diakses tanggal 25 Sepetember 2013 pukul 20.50) [5] http://swgmat.org/macroscopic.htm (diakses tanggal 25 Sepetember 2013 pukul 21.10)

Вам также может понравиться