Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Klasifikasi lingred (1911) Endapan hipotermal terbentuk pada wilayah yang cukup dalam pada temperature yang relative panas, endapan epitermal merupakan endapan yang terbentuk di dekat permukaan, dengan kondisi temperature yang rendah. Sedangkan endapan Mesotermal terbentuk pada kedalaman dan temperature diantara endapan Mesitermal dan hipotermal. Dalam klasifikasi ini belum muncul istilah hidrotermal, tetapi hanya disebut dengan istilah karena naiknya air, berhubungan dengan aktivitas batuan beku. Tabel klasifikasi lingred
b. Klasifikasi Niggli (1929) Niggli mengelompokkan mineral dengan menggabungkan konsep stadia magmatisme dengan jenis-jenis komoditi logamnya. Kelompok pertama adalah endapan endapan yang terkait dengan batuan plutonik, yang kemudian dibagi menjadi Kelompok Orthomagmatik, Kelompok Pneumatolitik-Pegmatik, dan kelompok Hidrotermal. Table Klasifikasi Endapan Bijih Niggli
c. Klasifikasi Graton (1933) Graton (1933) mengusulkan istilah teletermal, untuk endapan mineral pada daerah dangkal, yang terbentuk jauh dari sumbernya (T dan P rendah). Sedangkan Buddington (1935), mengenalkan istilah xenotermal, untuk endapan pada daerah dangkal tetapi terbentuk pada temperatur tinggi (T) tinggi dan (P) rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya intrusi pluton didekat permukaan.
Table Klasifikasi Lindgren (1933) yang dimodifikasi oleh Graton (1933) dan Buddington (1935)
d. Klasifikasi stantan (1972) Klasifikasi endapan bijih stantan didasarkan pada asosiasi batuan sampingnya (host rock), baik pada batuan beku, sedimen hingga metamorf. Pengelompokkan tersebut meliputi:
1. Bijih pada batuan beku
Bijih berasosiasi dengan mafik dan ultramafik Bijih berasosiasi dengan felsik
e. Klasifikasi evans (1993) Pada klasifikasi ini endapan di bagi secara genenetik yang terdiri dari endapan yang disebabkan oleh proses magmatik, proses hidrotermal, proses metamorfisme, serta prosesproses dipermukaan. Endapan magmatik , dibagi menjadi endapan yang disebabkan proses gravitational settling, liquid immisvibility, maupun pegmatik.
1. Proses Magmatik
Mineral-mineral bijih seperti magnetit, ilmenit, kromit terbentuk pada fase awal diferensiasi magma, bersamaan dengan pembentukan mineral olivine, piroksen, Ca-Plagioklas. Semua mineral bijih yang terbentuk pada fase ini disebut sebagai endapan magmatik.
2. Proses hidrotermal
Sistem hidrotermal dapat didifinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50 sampai >500C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervarisasi, di bawah permukaan bumi (Pirajno, 1992). Sistem ini mengandung dua komponen utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Endapan hidrotermal dapat dibagai menjadi beberapa kelompak, yaitu: Berhubungan dengan batuan beku Porfiri : Cu, Au, Mo . Contoh di Grasberg, Batuhijau Skarn : Cu,Au,Fe. Contoh Ertzberg complex Greisen : Sn, W. Contoh di P.Bangka Epitermal (low and high sulphidation type, Carlyn type) : Au,Cu, Ag, Pb. Contoh di Pongkor, M.Muro Massive Sulphide Volcanogenic : Au, Pb, Zn. Contoh Wetar
Tidak berhubungan dengan batuan beku Lateral secretion (Missisippi valley type) : Au,Pb,Zn
3. Proses metamorfisme-hidrotermal
Metamorfosa dan metasomatosa kontak yang melibatkan batuan samping terutama batuan karbonat seringkali menghasilkan skarn dan endapan skarn. Dalam proses ini berbagai macam fluida seperti magmatik, metamorfik, serta meteorik ikut terlibat. Walaupun sebagian besar skarn ditemukan pada batuan karbonat, tetapi juga dapat terbentuk pada jenis batuan lainnya, seperti serpih, batupasir maupun batuan beku. Klasifikasi skarn pada umumnya banyak mempertimbangkan tipe batuan dan asosiasi mineral dari batuan yang di-replace. batugamping yang terkait. Endoskarn adalah proses skarnifikasi yang terjadi pada batuan beku, sedangkan exoskarn adalah skarnifikasi pada batugampiong sekitar batuan beku. Pada kenyataannya sebagian besar bijih skarn hadir sebagai exo-skarn.
4.
Pengertian endo-
Proses di permukaan Endapan permukaan merupakan endapan-endapan bijih yang terbentuk relatif dipermukaan, yang dipengaruhi oleh pelapukan dan pergerakan air tanah. Telah dikenal secara luas, bahwa endapan (sedimen} permukaan dibagi menjadi endapan alohton (allochthonous) dan endapan autohton (autochthonous). Endapan alohton yang terkait dengan bijih atau secara ekonomi sering disebut sebagai endapan placer. Sedangkan endapan autohton yang terkait dengan bijih biasa dikenal sebagai endapan residual dan endapan presipitasi kimia atau evaporasi.Sedangkan pengkayaan supergen (supergen enrichment) walaupun tidak terbentuk di dekat permukaan, tetapi pembentukannnya terkait dengan proses-proses di permukaan.