Вы находитесь на странице: 1из 6

Nama : Putu Shine Amanda Megayana NPM : 08700298

Taksiran Maturitas Neonatus Cara-cara untuk menilai maturitas neonatus yang sampai sekarang digunakan adalah: 1. Menghitung lamanya masa gestasi dengan menggunakan perhitungan hari pertama haid terakhir(HPHT). Keterangan yang tepat mengenai HPHT akan dapat digunakan untuk menentukan masa gestasi dengan tepat pula. Tetapi pengalaman menunjukan bahwa senatiasa dapat terjadi kekeliruan dalam penentuan HPHT. Tetapi pengalaman menunjukkan bahwa senantiasa dapat terjadi kekeliruan dalam penentuan HPHT. Menurut Finnstorm (1970), walaupun HPHT dapat diingat oleh ibu, biasanya masih terjadi kesalahan lebih kuarang 1 minggu daripada lama masa gestasi yang sebenarnya. Dalam menggunakan HPHT untuk menghitung masa gestasi, harus waspada terhadap tanggal HPHT yang dapat salah, selalu ada variasi waktu antara HPHT dan ovulasi, kemungkinan terjadi time lag antara kitus yang menyebabkan kehamilan dan ovulasi atau antara ovulasi dan koitus.2 2. Penilaian ukuran antropometrik2 a. Berat badan lahir (BBL). BBL merupakan indeks yang terburuk untuk menentukan masa gestasi neonatus. Hal ini disebabkan BBL sangatdipengaruhi oleh banyak faktor. BBL kurang atau sama dengan 2500 gram tidak dapat dipandang sebagai unit yang homogen. Bayi BBLR dapat merupakan bayi yang premature murni atau dismatur. Jadi lama masa gestasi untuk BBLR sangat bervariasi. b. Ukuran antropometrik yaitu crown heel length, lingkaran kepala. diameter oksipitofrontal, diameter biparietal dan panjang badan. Menurut Finnstorm (1971), dari semua ukuran tersebut diatas hanya ukuran lingkar kepala yang mempunyai korelasi yang baik dengan lamanya masa gestasi. Untuk ini dia menemukan confidence limit kira-kira 26,1 har. Selain itu ia mengajukan rumus sebagai berikut:

Y = 11,03 + 7,75x Y = masa gestasi X = lingkar kepala 3. Pemeriksaan radiologis2 Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui lamanya masa gestasi dengan meneliti pusat epifisis. 4. Motor conduction velocity2 Pemeriksaan ini ialah dengan mengukur motor conduction velocity dari nervus ulnaris. 5. Pemeriksaan ensefalogram (EEG)2 6. Penilaian karakteristik fisis.2 Penilaian karakteristik fisis luar dari beberapa alat tubuh ternyata mempunyai hubungan dengan maturitas bayi. Dari semua criteria eksternal yang dapat dinilai untuk menentukan masa gestasi neonatus , kriteria yang disebutkan dibawah ini ialah yang terbaik mempunyai hubungan dengan masa gestasi. Kriteria tersebut ialah bentuk putting susu, ukuran mama, plantar creases, rambut kepala, transparansi kulit, membrane pupil, alat kelamin, kuku dan tulang rawan telinga. Usher (1966) mencoba mengemukakan hubungan antara masa gestasi dan beberapa criteria pada table 1. Hasil penilaian kriteria eksternal ini bervariasi. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, beberapa sarjana mengadakan skor pada kriteria ekternal ini dan korelasi antara skor dengan masa gestasinya. Dikenal beberapa system skor, yaitu system skor Farr (1966), Finnstorm (1972) dan system skor Dubowitz yang merupakan kombinasi sistem skor eksternal dan kriteria nurologis (1970). 7. Penlaian kriteria neurologis2 Telah lama diketahui bahwa beberapa kriteria neurologis atau refleks tertentu baru timbul pada suatu masa gestasi. Berdasarkan hal itu para sarjana mencoba menaksir masa gestasi

neonatus dengan mencari korelasi antara kriteria neurologis dengan lamanya masa gestasi. Cara penilaian masa gestasi dengan kriteria eksternal dan neurologis merupakan cara penaksiran maturitas yang paling mendekati kebenaran. Dengan membuat kombinasi beberapa penelitian, ketelitian dalam penaksiran bertambah baik. Menurut Finnstorm (1972) cara yang paling mendekati kebenaran adalah kombinasi dua dari tiga cara dibawah ini yaitu karakteristik eksternal, kriteria neurologis dan lingkar kepala. 8. Penilaian menurut Duboitz2 Penilaian menurut Duboitz adalah dengan menggabungkan hasil penilaian fisik eksternal dan neurologis. Kriteria neurologis diberikan skor, demikian pula criteria fisik eksternal. Jumlah skor fisik dan neurologis dipadukan, kemudian dengan menggunakan grafik regresi linier diari masa gestasinya.

9. Penilaian masa gestasi berdasarkan 10 kriteria fisik dan neurologis pada bayi baru lahir telah diteliti di bagian Ilmu Kesehatan Anak RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (Monintja dkk, 1980). Kriteria yang dipakai ialah criteria morfologik dan neurologis dari penelitian terdahulu (Usher dkk, 1996; Robinson, 1966; Atmiel-Tison, 1968) yang dipilih berdasarkan kelayakan dan kemudahan pelaksanaannya. Cara penilaian masa gestasi ialah dengan memeriksa cirri morfologik dan neurologik pada bayi baru lahir, dan selanjutnya disesuaikan dengan masa gestasi dengan memakia cara yang dianjurkan Duboitz dkk (1970).2

10. Ballard score merupakan suatu versi sistem Dubowitz. Pada prosedur ini penggunaan kriteria neurologis tidak tergantung pada keadaan bayi yang tenang dan beristirahat, sehingga lebih dapat diandalkan selama beberapa jam pertama kehidupan. Penilaian menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik. Kriteria pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor, demikian pula kriteria pemeriksaan maturitas fisik. Jumlah skor pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan, kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa gestasinya.1

a.

Maturitas Fisik1

b.

Maturitas Neuromuskuler1

c.

Hasil Pemeriksaan1

Jumlah skor pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan, kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa gestasinya.

Referensi : 1. Ballard JL, Khoury JC, Wedig K, et al: New Ballard Score, expanded to include extremely premature infants. J Pediatrics 1991; 119:417-423. 2. Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak FKUI jilid 3. Hal 1058-1063.

Вам также может понравиться