Вы находитесь на странице: 1из 5

Laboratorium Vulkanologi 2013

BAB I PENDAHULUAN

I. 1.

Latar Belakang

Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena geologi yang berhubungan. Seorang ahli vulkanologi adalah orang yang melakukan studi pada bidang ini. Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, dewa api Romawi. Para ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung berapi, terutama yang masih aktif, untuk mengamati letusan gunung berapi, mengumpulkan produk letusan termasuk contoh tephra (seperti abu, ash atau batu apung, pumice), batuan, dan lava. Tujuan utama dari penyelidikan adalah perkiraan letusan; pada saat ini belum ada cara yang akurat untuk melakukan hal ini, tetapi memperkirakan letusan, seperti halnya memperkirakan gempa bumi, dapat menyelamatkan banyak jiwa. Seorang ahli vulkanologi mempelajari pembentukan gunung berapi dan letusannya saat ini serta sejarah letusannya.

I. 2.

Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan mempelajari morfologi gunung api adalah untuk

mengetahui dan menganalisa Vulkaostratigrafi yang ada pada daerah gunung api api.

I. 3.

Dasar Teori

Vulkanostratigrafi adalah ilmu yang mempelajari urutan dari rekaman kegiatan volkanik, terutama kegiatan yang tidak disaksikan oleh ahli gunungapi. Penelitian yang terdiri dari : Pemetaan, penentuan kejadian dan penyebaran Genesa produk gunungapi Umur produk gunungapi Pemetaan volkanostratigrafi menentukan : Isopah endapan tephra Isopleth pecahan batuapung Analisa besar butir Warna, terutama yang disebabkan oleh pembakaran Pengelasan Bentuk pecahan Sifat perlapisan, misal massif, berlapis baik, dll. Struktur pembukaan, antidunes, bomb sags, scouring, baking, dll. Struktur dalam cross laminasi, struktur aliran. Satuan volkanostratigrafi adalah satuan-satuan lapisan yang terpetakan yang terdiri dari batuan volkanik yang terbentuk di darat (subaerially) atau di dalam air (subaqueously) oleh proses-proses volkanik. Beberapa
Nama : M Lukman Baihaqi Nim : 111.110 096 Plug : 4

Laboratorium Vulkanologi 2013

macam satuan volkanostratigrafi yang dikenal : Aliran lava, lava banjir, aliran lava pahoehoe, aliran lava aa, aliran lava bongkah. Endapan subaqueous dan interglasial (basalt) Lahar, terbentuk dari breksi tuff, batu breksi lapili, dan tuff lapili dengan berbagai komposisi Endapan debris avalanche, endapan bongkah dan abu dengan komposisi mirip dengan lahar Aliran piroklastik, mirip dengan endapan aliran Lumpur dan avalanche, tetapi prosentase fragmen yang lebih kasar berkomposisi silica lebih sedikit. Endapan jatuhan abu, terdiri dari batuapung, abu, kadang-kadang cinder basalt, membentuk endapan tephra.

Penggolongan stratigrafi merupakan pengelompokan batuan menurut berbagai cara untuk mempermudah pemerian dan hubungan lapisan satu terhadap lapisan lainya. (Soejono Mardjojo, 1978). Oleh karenanya dapat dilakukan penggolongan stratigrafi berdasarkan kenampakan morfologinya. Satuan morfostratigrafi pertama kali diusulkan oleh Astadireja (1980), sebagai usaha mengelompokkan batuan secara tersistem bersendikan bentang alam. Selanjutnya morfostratigrafi dinyatakan sebagai suatu cara atau system

pengelompokan urutan endapan gunungapi kwarter berdasarkan petunjuk bentang alamnya. Bentang alam yang berasal dari endapan gunungapi sebagai hasil dari satuan erupsi atau fase erupsi akan mempunyai ciri tertentu dan dapat dikenali dengan mudah. Dengan demikian bentang alam endapan gunungapi dari suatu fase erupsi akan menunjukkan ciri yang berbeda dari bentang alam endapan gunungapi dari erupsi sebelum atau sesudahnya. Bentang alam dari endapan gunungapi dari berbagai fase erupsi secara berturut-turut akan saling tindih-menindih, sehingga mempunyai nilai stratigrafi. Tingkatan dalam satuan morfostratigrafi ditujukan untuk mempermudah aturan, pemerian dan hubungan antara masing-masing endapan gunungapi. Pengamatan stratigrafi dapat dikenali dengan analisis bentang alam gunungapi, sehingga selanjutnya dapat dibuat satu satuan stratigrafi berdasarkan pengamatan bentang alam. Dasar dalam pemberlakuan satuan stratigrafi tersebut adalah : 1. Endapan gunungapi merupakan hasil satu fase erupsi. 2. Setiap fase erupsi yang kemudian selalu berada diatas fase terdahulu. 3. Tiap fase erupsi mempunyai ciri-ciri tertentu.

Nama : M Lukman Baihaqi Nim : 111.110 096 Plug : 4

Laboratorium Vulkanologi 2013

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Peta Vulkanostratigrafi Gunung Merapi

Pada peta Gunung Merapi terdapat 18 morfonit ,yaitu : Berupa 12 morfonit piroklastik , piroklastik sendiri dibedakan menjadi beberapa tipe yatu hembusan jatuhan dan aliran , pada daerah merapi kali ini sangat didominasi oleh irokasltik yang bertipe aliran terlihat dari konturnya yang melidah tidak sempurna , dan juga piroklastikjatuhan dengan membentuk kontur seperti bukit. Pada daerah gunung merapi juga didapatkan 6 morfonit lava yaitu berupa morphological unit yang merupakan material lava hasil dari aktivitas vulkanik gunung merapi , yang dapat dilihat melalui peta dengan ciri-ciri kontur melidah sempurna , aliran lava pada daerah gunung api kurang begitu berkembang.

II.2 Peta Piroklastik dan aliran lava

Pada peta piroklastik dan aliran diplotkan jenis-kjenis morfonit yang berada pada gunung merapi dan disini terlihat didominasi oleh material piroklastik berupa aliran dan jatuhan , sedangkan pengaruh lava sangat sedikit.

II.3 Peta Pola Pengaliran

Pada Peta Pola Pengaliran didapatkan Gunung Merapi memiliki Pola Pengaliran berupa radial yaitu pola pengalirany yang memiliki cabang anak sungai yang banyak dan mengalir akhirnya hanya pada suatu tubuh sungai , pola pengaliran ini berkembang di daerah kawasan gunung berapi dan juga daerah dengan kemiringan yang besar.

Nama : M Lukman Baihaqi Nim : 111.110 096 Plug : 4

Laboratorium Vulkanologi 2013

Gambar II.1 Pola pengaliran Radial

II.4 Kolom Morfotem gunung merapi Dalam kolom morfotem kita dapat melihat urut ururtan dari morfonit yang ada di dalam gunung merapi sehingga dapat ditentukan umur dan juga proses pengendapannya.

Nama : M Lukman Baihaqi Nim : 111.110 096 Plug : 4

Laboratorium Vulkanologi 2013

BAB III KESIMPULAN

Pada daerah gunung merapi terdapat adanaya 18 morfonit yang mana terdiri dari 12 morfonit piroklastik yang berisi piroklastik aliran dan juga jatuhan kemudian terdiri juga atas 6 morfonit lava , kedua morfonit ini memiliki ciri yang khas sehingga dapat diinterpretasikan mellalui penginderaan jauh maupu interpretasi peta dengan sklaa yang kecil. Pada peta gunung merapi juga kita membuat kolom morfotem gunung merapi sehingga kita dapat mengetahui proses pengendapan dan juga umur dari masing-masing morfonit yang ada didalam gunung merapi. Pola Pengaliran didapatkan Gunung Merapi memiliki Pola Pengaliran berupa radial yaitu pola pengalirany yang memiliki cabang anak sungai yang banyak dan mengalir akhirnya hanya pada suatu tubuh sungai , pola pengaliran ini berkembang di daerah kawasan gunung berapi dan juga daerah dengan kemiringan yang besar.

Nama : M Lukman Baihaqi Nim : 111.110 096 Plug : 4

Вам также может понравиться