Вы находитесь на странице: 1из 21

Bab 1 TINJAUAN PUSTAKA 1.

Anatomi Kelenjar Tiroid Secara anatomi, tiroid merupakan kelenjar endokrin (tidak mempunyai duktus) dan bilobular (kanan dan kiri), dihubungkan oleh isthmus (jembatan) yang terletak di depan trachea tepat di bawah cartilago cricoidea. Kadang juga terdapat lobus tambahan yang membentang ke atas (ventral tubuh), yaitu lobus piramida.

Kelenjar tiroid dialiri oleh beberapa arteri: 1. !. rteri thyroidea superior (arteri utama). rteri thyroidea in"erior (arteri utama). langsung dari aorta atau arteri anonyma. Kelenjar tiroid mempunyai # pasang vena utama: 1. %. thyroidea superior (bermuara di %. jugularis interna). !. %. thyroidea medialis (bermuara di %. jugularis interna). #. %. thyroidea in"erior (bermuara di %. anonyma kiri). liran lim"e terdiri dari ! jalinan: 1. &alinan kelenjar getah bening intraglandularis
1

#. $erkadang masih pula terdapat arteri thyroideaima, cabang

!. &alinan kelenjar getah bening e'traglandularis Kedua jalinan ini akan mengeluarkan isinya ke l imfonoduli pretracheal lalu menuju ke kelenjar lim"e yang dalam sekitar %. jugularis. (ari sekitar %. jugularis ini diteruskan ke limfonoduli mediastinum superior. )ersara"an kelenjar tiroid: 1. Ganglion simpatis (dari truncus sympaticus) cervicalis media dan in"erior !. Parasimpatis, yaitu *. laryngea superior dan *. laryngea recurrens (cabang *.vagus) N. laryngea superior dan inferior sering cedera waktu operasi, akibatnya pita suara terganggu (stridor+serak). Secara histologi, parenkim kelenjar ini terdiri atas: 1. ,olikel-"olikel mengelilingi dengan suatu epithetlium koloid. simplex Sel kuboideum tersebut yang akan massa epitel

berkembang menjadi bentuk kolumner katika "olikel lebih akti" (seperti perkembangan otot yang terus dilatih). !. Cellula perifolliculares (sel .) yang terletak di antara beberapa "olikel yang berjauhan. 2. Karsinoma Tiroid 2.1 Definisi Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kanker tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduller. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan. Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme. 2.2 Klasifikasi karsinoma tiroid.
!

a.

Karsinoma papiler, karsinoma ini berasal dari sel-sel tiroid dan merupakan jenis

paling umum dari karsinoma tiroid. ebih sering terdapat pada anak dan de!asa muda dan lebih banyak pada !anita. "erkena radiasi semasa kanak ikut menjadi sebab keganasan ini. #ertama kali muncul berupa benjolan teraba pada kelenjar tiroid atau sebagai pembesaran kelenjar limfe didaerah leher. $etastasis dapat terjadi melalui limfe ke daerah lain pada tiroid atau, pada beberapa kasus, ke paru. b. Karsinoma folikuler, karsinoma ini berasal dari sel-sel folikel dan merupakan %&-%' ( dari karsinoma tiroid. Karsinoma folikuler terutama menyerang pada usia di atas 4& tahun. Karsinoma folikuler juga menyerang !anita % sampai ) kali lebih sering daripada pria. #emaparan terhadap sinar * semasa kanak-kanak meningkatkan resiko jenis keganasan ini. +enis ini lebih infasif daripada jenis papiler. c. Karsinoma anaplastik, karsinoma ini sangat ganas dan merupakan ,&( dari kanker

tiroid. Sedikit lebih sering pada !anita daripada pria. $etastasis terjadi secara cepat, mula-mula disekitarnya dan kemudian keseluruh bagian tubuh. #ada mulanya orang yang hanya mengeluh tentang adanya tumor didaerah tiroid. -engan menyusupnya kanker ini disekitar, timbul suara serak, stridor, dan sukar menelan. .arapan hidup setelah ditegakkan diagnosis, biasanya hanya beberapa bulan. d. Karsinoma parafolikular, karsinoma parafolikular atau meduller adalah unik

diantara kanker tiroid. Karsinoma ini umumnya lebih banyak pada !anita daripada pria dan paling sering di atas '& tahun. Karsinoma ini dengan cepat bermetastasis, sering ketempat jauh seperti paru, tulang, dan hati. /iri khasnya adalah kemampuannya mensekresi kalsitonin karena asalnya. Karsinoma ini sering dikatakan herediter. 2.3. Etiologi dan Faktor Resiko 0tiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi !ell differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik. 1elum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan meduler. -iperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar.
#

2adiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. 1anyak kasus kanker pada anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. 1iasanya efek radiasi timbul setelah '-%' tahun, tetapi rata-rata 3-,& tahun. Stimulasi "S. yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. 4aktor resiko lainnya adalah adanya ri!ayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun. 2.4. e!ala Klinis

Kebanyakan orang dengan nodul tiroid tidak mempunyai gejala. 5amun, pasien dapat mengalami gejala seperti berikut : ,. 1enjolan pada leher, kadang tumbuh cepat %. #embengkakan pada leher ). 5yeri di depan leher, kadang menjalar ke telinga tetapi jarang 4. Suara serak atau perubahan suara yang tidak hilang '. -isfagia 6. Sulit bernafas 7. 1atuk yang terus-menerus yang tidak disebabkan oleh kedinginan 8. #embesaran kelenjar getah bening pada leher

5odul besar akan menekan struktur di sekitar leher yang menyebabkan struma, suara serak, nyeri pada leher, sulit bernafas dan sulit menelan. 5odul yang memproduksi hormone tiroid akan menyebabkan keringat berlebihan, takikardi, peningkatan nafsu makan, gelisah, kulit memerah dan penurunan berat badan. Kadang-kadang nodul tiroid dapat terjadi pada pasien penyakit .ashimoto yang dapat menimbulkan gejala kulit kering, pembengkakan muka, lelah, keguguran rambut, dan peningkatan berat badan.

2.".

Diagnosis

#namnesis
/

9da beberapa patokan dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik yang mendukung kemungkinan kearah keganasan pada nodul tiroid, yaitu antara lain : 1enjolan pada leher yang pertumbuhan cepat Suara serak :ejala sumbatan jalan nafas ;sia kurang dari %& tahun atau lebih dari '& tahun 9danya ri!ayat radiasi leher 9danya ri!ayat karsinoma tiroid sebelumnya 5odul yang padat, keras dan sulit digerakkan "etap membesar dengan terapi tiroksin 9danya limfadenopati ser<ikal

1eberapa patokan yang mengarahkan diagnosis nodul tiroid jinak, antara lain : 9danya ri!ayat keluarga menderita penyakit autoimun 9danya ri!ayat keluarga menderita nodul tiroid jinak 9danya disfungsi hormone tiroid 5odul yang disertai nyeri 5odul yang lunak dan mudah digerakkan Struma multinodosa tanpa adanya nodul yang dominan

$emeriksaan Fisik

#emeriksaan harus dilakukan secara lengkap pada kepala dan leher. -ilakukan inspeksi dan palpasi pada leher serta mempalpasi kelenjar getah bening regional. #ada pasien dengan kanker tiroid tampak nodul yang padat dan keras serta immobile, pembesaran kelenjar getah bening regional, metastasis tulang atau paru, terfiksasi dengan jaringan sekitarnya serta paralisis pita suara.

$emeriksaan %aboratorium #emeriksaan fungsi kelenjar tiroid yaitu serum thyroid stimulating hormone ("S.) dapat diperiksa untuk mendeteksi hipertiroidisme atau hipotiroidisme. #emeriksaan "S. tidak khas untuk menegakkan diagnosis kanker tiroid namun menentukan nodul fugsional yang beningna. #ada kasus jenis meduler menunjukkan peningkatan kalsitonin serum. Kadar serum "),"4, dan "S. umumnya normal pada kanker tiroid. #engukuran serum tiroglobulin tidak membantu secara diagnostik karena selalu meningkat pada kasus jinak.

$emeriksaan &ltrasonografi #emeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi nodul yang berukurang %-)mm, ukuran, jumlah dan letak nodul tiroid, membedakan nodul kistik atau padat, pembesarang kelenjar getah bening, pengarah biopsy dan menilai respon terhadap terapi supresi. 5amun, ;S: sendiri tidak dapat membedakan nodul jinak dan ganas tetapi dengan menggabungkan resolusi tinggi sonografi -oppler dengan dan analisis spektral karakteristik <askular dari nodul tiroid menjanjikan sebagai alat yang berguna dalam skrining nodul tiroid untuk keganasan. -icurigai keganasan apabilaterdapat tanda neo<askularisasi didalam nodul tiroid.. #enelitian telah menunjukkan bah!a risiko keganasan lebih rendah pada nodul dengan pola dominan perinodular dibandingkan nodul dengan pola <askular eksklusif sentral. Selain itu, jika karakteristik <askular nodul tiroid digabungkan dengan parameter ultrasonografi, termasuk halo perifer inkomplete, mikrokalsifikasi sentral, cross-sectional diameter, batas irregular, ser<ikal adenenopati dan echogenicity, nilai prediktif dari pendekatan pencitraan dapat meningkat. ;S: dapat menunjukkan nodul tiroid yang lebih besar dari ,-,,'cm yang memerlukan e<aluasi yang lebih dalam untuk kanker. Selain ukuran, karakteristik nodul lain yang dapat
1

die<aluasi melalui ;S: adalah jumlah nodul, lokasi nodul, perbatasan nodul, perbandingan isi nodul padat atau cairan, isi nodul yang lain yaitu deposit kalsium serta jumlah aliran darah ke tiroid serta nodul tiroid.

'can Tiroid ( )131* =ndikasi yang paling utama untuk pencitraan radionuklida tiroid adalah untuk menge<aluasi nodul yang dapat teraba dalam kelenjar tiroid. #encitraan ini dapat memberikan informasi mengenai status fungsional nodul tersebut dan dapat menunjukkan nodul tambahan. Secara kon<ensional, nodul dapat diklasifikasi sebagai hot nodule, warm nodule dan cold nodule. 1ila akti<itas nodul kurang dari sekitarnya disebut cold nodule, bila jauh lebih tinggi dibanding sekitarnya disebut hot nodule serta bila akti<itas sama dengan sekitarnya disebut warm nodule. 5odul ini dapat diklasifikasi menurut uptake dari radioacti<e isotop. Cold nodule dapat terjadi pada kista, adenoma atau keganasan manakala hot nodule biasanya satu nodule autonom.

Fine needle aspiration biopsy (FNAB) ;ltrasonografi tiroid dapat membantu dalam kasus-kasus tertentu bila digunakan untuk memandu Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). -ata menunjukkan bah!a 4591 dipandu ;S: mungkin lebih baik untuk palpasi-dipandu 4591. $eskipun sensiti<itas dan spesifisitas tidak jelas dan signifikan antara pendekatan ke 4591, banyak penulis menganggap gambar-dipandu 4591 memberikan keuntungan tertentu. $isalnya, gambardipandu 4591 mungkin sangat membantu dalam penilaian nodul yang tidak dapat dipalpasi atau kecil, nodul dengan komponen kistik, atau nodul yang sulit untuk diakses(misalnya, nodul posterior atau substernal). ;ltrasonografi-dipandu 4591, dikombinasikan dengan <erifikasi sitologi dari kecukupan spesimen oleh ahli patologi atau sitologi, kemungkinan dapat memberikan sensiti<itas dan spesifisitas tertinggi. 9pakah ini adalah pendekatan yang paling hemat biaya untuk semua nodul tiroid tetap menjadi masalah.

$emeriksaan potong beku dan imprint


2

#emeriksaan ini adalah cepat dan sederhana yang dilakukan dengan % cara yaitu pertama jaringan dipotongg tajam lalu permukaan jaringan dikerok dengan lembut, kemudian dipulas ke baca benda dan kedua dengan menekan lembut permukaan jaringan ke kaca benda, dengan asanya. Sediaan kemudian dipulas dengan !arna hematoksilin eosin. .asilnya dapat terlihat '-6 kelompok folikel dimana tiap kelompok ada ,& sel tau lebih. -engan cara ini diharapkan dapat membedakan jinak dan ganas !aktu operasi berlangsung serta menentukan tindakan operatif definiti<e.

$emeriksaan +istopatologi #emeriksaan ini merupakan pemeriksaaan baku emas dan standar.:ambaran histopatologi karakteristik untuk karsinoma tiroid jenis papiler ditemukan struktur papiler dari sel-sel ganas yang uniform baik ukuran dan inti. Karsinoma <arian folikuler pada sediaan paraffin ditentukan berdasarkan adanya perubaha di dalam inti sel yaitu inti sel menjadi bersih dan jernih menyerupai ground glass nuclear atau nuclear group.

2.,

'tadium

Klasifikasi sistem "5$ (tumor, nodes dan metastasis) menurut 9merican +oint /ommittee on /ancer (9+//) %&,&. $rimar- tumor (T* "* #rimary tumor cannot be assessed "& ", 5o e<idence of primary tumor is found "umor si>e ? % cm in greatest dimension and is limited to the thyroid

",a "umor ? , cm, limited to the thyroid ",b "umor @ , cm but ? % cm in greatest dimension, limited to the thyroid "% ") "umor si>e @ % cm but ? 4 cm, limited to the thyroid. "umor si>e @4 cm, limited to the thyroid or any tumor !ith minimal eAtrathyroidal eAtension (eg, eAtension to sternothyroid muscle or perithyroid soft tissues)

"4a $oderately ad<anced diseaseB tumor of any si>e eAtending beyond the thyroid capsule to
3

in<ade subcutaneous soft tissues, larynA, trachea, esophagus, or recurrent laryngeal ner<e "4b Cery ad<anced diseaseB tumor in<ades pre<ertebral fascia or encases carotid artery or mediastinal <essel All anaplastic carcinomas are considered stage IV "4a =ntrathyroidal anaplastic carcinoma "4b 9naplastic carcinoma !ith gross eAtrathyroid eAtension Regional l-mp. nodes (/* !egional lymph nodes are the central compartment, lateral cer"ical, and upper mediastinal lymph nodes 5* 2egional nodes cannot be assessed 5& 5, 5o regional lymph node metastasis 2egional lymph node metastasis

5,a $etastases to le<el C= (pretracheal, paratracheal, and prelaryngealD-elphian lymph nodes) 5,b $etastases to unilateral, bilateral, or contralateral cer<ical (le<els =, ==, ===, =C, or C) or retropharyngeal or superior mediastinal lymph nodes (le<el C==) Distant metastasis (0* $& 5o distant metastasis is found $, -istant metastasis is present

#engelompokan stadium klinis tumor tiroid berdasarkan 9merican +oint /ommittee /ancer %&,&. 'tage grouping Separate stage groupings are recommended for papillary or follicular (differentiated), medullary, and anaplastic (undifferentiated) carcinoma #apillary and $ollicular thyroid cancer (age % &'y) Stage = T 9ny " / 9ny 5 0 $&
4

==

9ny "

9ny 5

$,

#apillary and $ollicular( di$$erentiated (age ) &'y) Stage = == === =C9 T ", "% ") ",-) "4a =C1 =C/ "4b 9ny " / 5& 5& 5& 5,a 5,b 9ny 5 9ny 5 0 $& $& $& $& $& $& $,

Anaplastic carcinoma (all anaplastic carcinomas are considered stage IV) Stage =C9 =C1 =C/ T "4a "4b 9ny " / 9ny 5 9ny 5 9ny 5 0 $& $& $,

*edullary carcinoma (all age groups) Stage = == === =C9 T ", "%, ") ",-") "4a "4a ", "% / 5& 5& 5,a 5& 5,a 5,b 5,b 0 $& $& $& $& $& $& $&
15

") "4a "4a ",-"4a =C1 =C/ "4b 9ny "

5,b 5,b 5&, 5,b 5,b 9ny 5 9ny 5

$& $& $& $& $& $,

2.1 $enatalaksanaan #ertama-tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah nodul tiroid tersebut suspek maligna atau suspek benigna. 1ila nodul tersebut suspek maligna dibedakan atas apakah kasus tersebut operabel atau inoperabel. 1ila kasus yang dihadapi inoperabel maka dilakukan tindakan biopsi insisi dengan pemeriksaan histopatologi secara blok parafin. -ilanjutkan dengan tindakan debulking dan radiasi eksterna atau kemoradioterapi. 1ila nodul tiroid suspek maligna tersebut operabel dilakukan tindakan isthmolobektomi dan pemerikasaan potong beku (C/). 9da ' kemungkinan hasil yang didapat : ,. esi jinak a) $aka tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan obser<asi. %. Karsionoma papilare -ibedakan atas risiko tinggi dan resiko rendah berdasarkan klasifikasi 9$0S. a) 1ila risiko rendah tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan obser<asi. b) 1ila risiko tinggi dilakukan tindakan tiroidektomi total. ). Karsinoma folikulare a) -ilakukan tindakan tiroidektomi total. 4. Karsionoma medulera a) -ilakukan tindakan tiroidektomi total. '. Karsionoma anaplastik a) 1ila memungkinkan dilakukan tindakan tiroidektomi total. b)1ila tidak memungkinkan, cukup dilakukan debulking dilanjutkan dengan radiasi eksterna atau kemo-radioterapi. 1ila nodul tiroid secara klinis suspek benigna, dilakukan tindakan 4591 (biopsy aspirasi jarum halus). 9da % kelompok hasil yang mungkin didapat yaitu :
11

,. .asil 4591 suspek maligna, E4oliculare #atternF dan E.urtle /ellF. -ilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaaan potong beku seperti diatas. %. .asil 4591 benigna -ilakukan terapi supresi "S. dengan tablet "hyraA selama 6 bulan kemudian die<aluasi, bila nodul tersebut mengecil diikuti dengan tindakan obser<asi dan apabila nodul tersebut tidak ada perubahan atau bertambah besar sebaiknya dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku seperti diatas. 1ila di pusat pelayanan kesehatan tidak terdapat fasilitas pemeriksaan potong beku maupun maka dilakukan tindakan lobektomiDisthmolobektomi dengan pemeriksaan blok parafin dan urutan penanganan nodul tiroid dapat mengikuti bagan diba!ah ini. #enatalaksanaan kanker tiroid dengan metastasis regional, dipastikan terlebih dahulu apakah kasus yang dihadapi operabel atau inoperabel. 1ila inoperabel tindakan yang dipilih adalah dengan radioterapi eksternal atau dengan kemo-radioterapi dengan memakai adriamicin. -osis '&-6& mgDm% luas permukaan tubuh ( #"). 1ila kasus tersebut operabel dilakukan panilaian infiltratif kelenjar getah bening terhadap jaringan sekitar. 1ila tidak ada infiltrasi dilakukan tiroidektomi total ("") dan E4unctional 25-F. 1ila ada inflitrasi pada m9scesorius dilakukan "" G 25- standar. 1ila ada infitrasi pada <ena jugularis interna tanpa infiltrasi pada m9scesorius dilakukan "" G 25- modifikasi ,. 1ila ada infiltrasi hanya pada m Sternocleldomastoideus dilakukan "" G 25- modifikasi %. #enatalaksanaan kanker tiroid dengan metasasis jauh, dibedakan terlebih dahulu apakah kasus yang dihadapi berdiferensiasi baik atau buruk. 1ila berdiferensiasi buruk dilakukan kemoterapi dengan 9driamicin. 1ila berdiferensiasi baik dilakukan "" G radiasi interna dengan = kemudian dinilai dengan sidik seluruh tubuh bila respon (G) dilanjutkan dengan terapi supresi D subtitusi. Syarat untuk melakukan radiasi interna adalah : tidak boleh ada jaringan tiroid normal yang akan bersaing dalam afinitas terhadap jaringan radioaktif. 9blation jaringan tiroid itu bias dilakukan dengan pembedahan atau radio ablation dengan jaringan radioaktif. 1ila respon (-) diberikan khemoterapi adriamicin. #ada lesi metastasisnya, bila operabel dilakukan eksisi luas. 2.2 Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul a. #erdarahan 1!

=nsiden pendarahan setelah operasi adalah paling rendah (&.) ( - ,(),dapat terjadi segera (immediate) atau belakangan (delayed). =mmediate hemorrhage umumnya terjadi selama periode pasca anastetik saat endotracheal tube dicabut. Sumber bisa dari atreri atau <ena yang robek. #asien mungkin batuk atau muntah yang mengakibatkan peningkatan tekanan <ena yang mengakibatkan ligase <ena terlepas atau perdarahan minimal menjadi massif. -elayed bleeding terjadi % atau ) hari pasca operasi, umumnya disebabkan oleh oo+ing dari <ena H <ena kecil.

b. Ibstruksi jalan napas

Ibstuksi terjadi karena perdarahan ,edema larynA dan paralisis "ocal cord. 0dema larynA, "ocal cord dan u<ula mengakibatkan jalan napas inadekuat umumnya disebabkan oleh hipotiroidism berat yang tidak terapi , namun bisa juga intubasi anatesiologis yang tidak tepat

c. "rauma pada ner<us laringeus rekurenD superior "rauma pada ner<us laringeus rekuren dapat menimbulkan paralisis sebagian atau total pada laring. "rauma ner<us laringeus superior mempengaruhi ketegangan <ocal cord yang mengakibatkan $atigued "oice, perubahan timbre sehingga penderita kesulitan bernyanyi atau bicara lama. #aralisis ner<us laringues superior bilateral mengakibatkan suara lemah, berat dan low pitched "oice. d. .ipoparatiroid

.ipoparatiroid terjadi kerena terangkatnya atau de<askularisasi kelenjar paratiroid. %.3 #rognosis

1#

1erapa penelitian menyimpulkan bah!a umur, jenis kelamin, ukuran tumor, jenis histopatologis , in<asi lokal, keterlibatan K:1 regional, metastase jauh dan kadar thyroglobulin ("g) merupakan faktor prognostik yang sangat penting untuk penderita tiroid. #rognosis pasien dengan karsinoma tiroid berdiferensiasi baik tergantung pada umur (semakin buruk dengan bertambahnya umur), adanya ekstensi (menurunkan sur"i"al rate %& tahun dari 3, ( menjadi 46 ( )B adanya lesi metastasis (menurunkan sur"i"al rate %& tahun dari 3& ( menjadi 46 () B diameter tumor dan jenis histopatologi pada papilar sur"i"al rate %& tahun 3) ( dan folikular sur"i"al rate %& tahun 8) (). #rognosis juga tergantung pada luasnya in<asi pada !aktu pembedahan. #rognosis untuk tumor dengan in<asi minimal adalah sangat baik. -engan in<asi yang lebih luas secara progresif menjadi jelek. -engan in<asi yang lebih luas kelangsungan hidup ' tahun adalah 6',7(. Secara keseluruhan angka kematian pada ' tahun adalah 7&(. Kematian terjadi pada penyakit lokal atau komplikasi dari metastase jauh.

3#3 2 %#$4R#/ K#'&'


1/

)dentitas $asien 5ama #asien ;mur +enis Kelamin 9lamat Status #ekerjaan "anggal $asuk : $agdalena 1r #anjaitan : 67 tahun : #erempuan : +alan Sei Kera :g. 2ejeki 5o., : $enikah : #5S : 6 5o<ember %&,)

#namnesis Keluhan utama : 1enjolan pada leher kiri "elaah : .al ini sudah dialami os sejak J ) tahun ini. 9!alnya benjolan berukuran kecil seperti jagung, makin lama makin membesar. #ada a!al timbulnya benjolan pasien tidak merasa sakit. 5amun pasien sekarang berobat ke dokter karena terasa menganjal dan tiba-tiba terasa nyeri menusuk. Sesak (G), sulit menelan (-), nyeri menelan (-), mata menonjol (-), banyak berkeringat (-). 1erat badan pasien tetap normal. #asien tidak ada ri!ayat keluarga yang pernah mengalami penyakit yang sama. 2i!ayat radiasi (-). 191 (G) normal, 19K (G) normal. 2#" 2#I : tidak jelas : tidak jelas

'tatus presens Sensorium : compos mentis Keadaan ;mum : sedang


10

"ekanan darah 5adi #ernafasan Suhu

: ,%&D8& mm.g : 78 ADmenit : %& ADmenit : )6,%o /

Keadaan :i>i

: sedang

'tatus lokalisata Kepala : $ata : Konjungti<a palpebra inferior pucat (-), sklera ikterik (-), pupil isokor diameter ) mm, refleks cahaya (GDG) "elinga : "idak ada kelainan .idung : "idak ada kelainan $ulut eher "oraks : "idak ada kelainan

: Status okalis : =nspeksi #alpasi #erkusi : simetris fusiformis : stem fremitus kanan K kiri : sonor pada kedua lapangan paru

9uskultasi : suara pernafasan: <esikuler pada kedua lapangan paru Suara tambahan: 9bdomen : =nspeksi #alpasi #erkusi : simetris : soepel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-) : timpani

9uskultasi : peristaltik (G) normal


11

0kstremitas : #ols 8&ADmenit reg, "DC cukup, akral hangat, /2" L)MM, "-: ,%&D8& mm.g, "emp:)7 o/

'tatus %okalis 2egio /olli =nspeksi : "erdapat benjolan di leher di sisi kiri, benjolan terlihat ikut bergerak saat menelan. Narna benjolan sama dengan !arna kulit sekitarnya. Cenektasi (-) #alpasi : "eraba benjolan di leher sisi kiri, keras, immobile (terfiksir), tidak nyeri jika ditekan, ikut bergerak ketika menelan, batas tidak tegas dengan ukuran 8cm A 7cm, permukaan rata. #embesaran K:1 (-)

2egio 9Ailla =nspeksi #alpasi : "idak terdapat benjolan di ketiak kanan dan kiri : "idak teraba benjolan di ketiak kanan dan kiri

Diagnosis ker!a Suspek /a "iroid

Diagnosis 3anding 5 imfoma .odgkin imfoma 5on-.odgkin


12

/a 5asofaring

$engobatan 5 2encana total thyroidectomy bila hasil #9 ganas

$en!a!akan 5 #emeriksaan darah: -arah lengkap, hemostasis, 4", 24", elektrolit, K:- ad random, 4oto toraks #9 erect /"-Scan

+asil %aboratorium
Pemeriksaan 6b 9ritrosit Hasil 4.4 gr7 #.## ' 151+mm# Nilai Normal 1!.1 8 12./ /,!5 8 /.32

:eukosit 6ematokrit $rombosit *eutro"il :im"osit ;onosit 9osino"il <aso"il

13.#3 ' 15#+mm# #0.257 ##! ' 15#+mm# 41.557 !.357 1.157 5,55 5,155

/,0-11 /#-/4 105-/05 #2-35 !5-/5 !-3 1-1 5-1

Faal +emostasis
13

Pemeriksaan )$ Kontrol )asien =*> )$$ Kontrol )asien $$ Kontrol )asien

Hasil

1#,5 11.0 1,!0

#!,5 !3.1

11.5 11./

Kimia Klinik
)emeriksaan ?ula darah sewaktu ?injal Areum Kreatinin 9lektrolit *atrium Kalium Klorida 1#2 m9B+: #,3 m9B+: 151 m9B+: 1#0-100 #,1-0,0 41-151 !/.15 mg+d: 5.10 mg+d: @05 5,2-1,! 6asil 1#5.!5 mg+d: *ilai *ormal @ !55

14

-94"92 #;S"9K9
a) -iambil dari : http:DD!!!.eAomedindonesia.comDreferensi-kedokteranDartikel-ilmiah-

kedokteranDendokrinologi-metabolik-penyakit-dalamD%&,&D,,D&8Dneoplasme-tiroidD b) :reenspan 4rancis S, 1aAter +hon -, ,33', E,ndo-rinologiF, 0disi ke-4. +akarta : 0:/ c) Scteingar t, -.,#enyakit Kelenjar "iroid :#atologi Konsep Klinis #rosesH#roses #enyakit, 0ditor #rice, S. Nilson, 0disi 4, 1uku %, 0:/, +akarta, ,33':,&7-,&8, d) Nidjosono, :.,Sistem 0ndokrin : 1uku 9jar =lmu 1edah. 0ditor Syamsuhidayat, 2.+ong, N1, 0disi 2e<isi, 0/:, +akatra, ,337 : 3%'-3',

!5

e) -edi<itis, 2.9., "yroid, #aratyroid, 9nd 9drenal : Sch!art>Ms #rinciples If Surgery. 0ditor 1runicardi, /. ,0ight 0dition . "he $c:ra!-.ill /ompanies,%&&7

!1

Вам также может понравиться