Вы находитесь на странице: 1из 5

HO 2.1.

2
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN PPKn SMP A. Pengantar Prinsip pembelajaran menunjuk pada kaidah bagaimana merancang sekaligus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam rangka menumbuh-kembangkan potensinya, (kognitif, afektif, dan psikomotor) seoptimal mungkin. Kegiatan pembelajaran yang baik adalah kegiatan pembelajaran yang kondusif, sehingga memungkinkan bagi peserta didik untuk memperoleh kemudahan dalam mempelajari materi ajar yang disajikan oleh guru guna mencapai tujuan. Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang kondusif tersebut, antara lain dapat digunakan berbagai pendekatan, strategi dan metode pembelajaran secara selektif, dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan materi ajar sebagai substansi tujuan. Penggunaan berbagai pendekatan, strategi dan metode pembelajaran secara selektif dan bergantian diharapkan dapat memenuhi tuntutan prinsip pembelajaran yang mendidik, sebagaimana ditegaskan dalam Permen Diknas Nomor 41, Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Karakteristik pendekatan pembelajaran, terdiri dari : 1) Peserta didik melakukan kegiatan belajar yang beragam. 2) Peserta didik berpartisipasi aktif, baik secara individu maupun kelompok. 3) Memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam menumbuh-kembangkan potensinya secara optimal. 4) Interaksi yang terbangun selama berlangsungnya kegiatan belajar menunjukkan terjadinya komunikasi multi-arah dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar, strategi, metode, dan media pembelajaran. 5) Selama proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pemimpin. Sebagai fasilitator, guru memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam belajar dengan menyediakan berbagai sarana yang diperlukan. Sebagai pembinbing, guru selalu mengajak dan mendorong peserta didik untuk belajar serta menawarkan bantuan pada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Sedangkan sebagai pemimpin, guru menunjukkan arah kepada peserta didiknya yang melakukan hal-hal kurang baik. Pedoman penilaian kinerja guru memberikan pengarahan menyangkut teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidikdengan indikator, sebagai berikut: a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.

b. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut. c. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran. d. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik. e. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik. f. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan Pendekatan Ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran, Pendekatan Scientific sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah. Sesuai dengan sifat keilmuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam menerapkan Pendekatan Scientific melalui langkah-langkah :
1) 2) 3) 4) 5) 6) Mengamati Menanya Mencoba Mengolah Menyajikan, dan Menyimpulkan.

B. Pendekatan ilmiah dalam PPKn. Pendekatan Scientific dalam mata pelajaranPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dapat menerapkan langkah-langkah :
1) 2) 3) 4) 5) 6) Mengamati Menanya Mencoba Mengolah Menyajikan, dan Menyimpulkan.

Pembelajaran PPKn Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan kompetensi dasar : Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara kelas 7 semester 1, dapat ditempuh prosedur sebagai berikut :

NO.

PROSEDUR PENDEKATAN SCIENTIFIC Mengamati (Observing)

URAIAN Melihat, Membaca, Mendengar, Meraba, Mencium, Mencicip Menanya Memberi umpan balik Mengungkapkan

CONTOH KEGIATAN DALAM PEMBELAJARAN Penayangan gambar/video tentang sikap sopan santun dalam bertutur kata terhadap orang tua, sikap jujur dalam melakukan jual beli, dan sikap pengguna jalan di perempatan jalan yang ada rambu lampu lalu lintas. Peserta didik diminta untuk mengamati tayangan gambar/video. Dialog mendalam secara klasikal untuk mengungkap bagaimana peserta didik menunjukkan sikap: rasa hormat dan kata hatinya berdasarkan hasil pengamatan terhadap penayangan gambar/video. Melakukan tanya jawab tentang pelaksanaan gambar/video yang berkaitan dengan: 1) mengapa perilaku dibuat seperti itu? 2) apa inti dari setiap perilaku? 3) bagaimana perilaku itu dilakukan ?

A.

B.

Menanya (Questioning)

C.

Menalar (Associating)

Berpikir kritis Menarik kesimpulan Mendialogkan Mengkomunik asikan

Peserta didik berdiskusi tentang lembar informasi materi ajar 1 s.d. 3 sesuai dengan jumlah kelompok. - Kelompok 1 tentang pentingnya tata tertib di sekolah. - Kelompok 2 tentang pentingnya bertegur sapa di lingkungan tetangga - Kelompok 3 tentang pentingnya kerjasama dan keterbukaan di lingkungan keluarga. Peserta didik pada masing-masing kelompok menjawab soal-soal dalam lembar pertanyaan yang telah dibagikan pada kertas yang telah disediakan

D.

Mencoba (Experimenting)

Simulasi Eksperimen

Setiap kelompok melaksanakan simulasi secara bergiliran: 1) Kelompok 1 mensimulasikan bagaimana membudayakan bertutur kata yang sopan 2) Kelompok 2 mensimulasikan bagaimana menunjukkan cara melapor kepada Ketua RT karena ada tamu yang menginap di rumahnya

E.

Menyajikan

Memperagakan

Setiap kelompok menyajikan hasil simulasi di depan kelas dengan suasana seolah-olah sebenarnya terjadi.

Penghayatan
F.

Menyimpulkan

Memaknai Perilaku

Melakukan klarifikasi bersama siswapeserta didik dan guru tentang materi, suasana, dan kelanjutan pembelajaran

C. Penutup Langkah-langkah dalam pendekatan Scientific seperti dijelaskan di atas tentu saja harus dijiwai oleh perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Daftar Pustaka: Abdul Gafur, 2001. Perencanaan Pembelajaran PPKn Berbasis Kompetensi: Bahan Pelatihan Terintegrasi Guru PPKn SLTP. Jakarta: Direktorat SLTP. Sudarwan, Prof., (2013), Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran, Makalah pada Workshop Kurikulum, Jakarta Zamroni, 2001. Pendidikan Untuk Demokrasi: Tantangan Menuju Civil Society.Yogyakarta: BIGRAF Publishing.

Вам также может понравиться