Вы находитесь на странице: 1из 15

Ketuban Pecah Dini

Merie Octavia /10.2009.020 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna, Jakarta Barat www.ukrida.ac.id / octavia_merie@yahoo.com

I. Pendahuluan Ketuban pecah dini adalah bocornya amnion sebelum mulainya persalinan, terjadi pada kira kira 7 sampai 12 persen kehamilan. Paling sering, ketuban pecah pada atau mendekati saat persalinan ; persalinan terjadi secara spontan dalam beberapa jam. Bila ketuban pecah dini dihubungkan dengan kehamilan preterm, ada risiko peningkatan morbiditas dan mortalitas perinatal akibat imaturitas janin. Bila kelahiran tidak terjadi dalam 24 jam, juga terjadi risiko peningkatan infeksi intrauterine. Ketuban pecah dini sebelum usia cukup bulan bahasa inggris disebut PPROM (Preterm Prematur Rubture of Membrane).1,2

Gambar 1. Ketuban pecah7


1|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

II. Isi 1. Anamnesis a. Jumlah cairan yang hilang : pecah ketuban awalnya menyebabkan semburan cairan yang besar yang diikuti keluarnya cairan yang terus-menerus. Namun pada beberapa kondisi pecah ketuban, satu-satunya gejala yang diperhatikan wanita adalah keluarnya sedikit cairan yang terus menerus (jernih, keruh , kuning atau hijau) dan perasaan basah pada celana dalamnya.1,2 b. Ketidakmampuan mengendalikan kebocoran. c. Waktu terjadi pecah ketuban. d. Warna cairan : cairan amnion dapat jernih atau keruh, jika bercampur mekonium, cairan akan berwarna kuning atau hijau. e. Bau cairan : cairan amnion memiliki bau apek yang khas, yang membedakan dari urine. f. Hubungan seksual terakhir : semen yang keluar dari vagina dapat disalahartikan sebagai cairan amnion. g. Riwayat Haid : Umur kehamilan diperkirakan dari hari haid terakhir. h. Disertai nyeri kontraksi atau tidak ? ada perdarahan atau tidak ? ada demam atau tidak ?

2. Pemeriksaan A. Pemeriksaan Fisik Inspeksi

Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas.1 Pemeriksaan dengan spekulum.

Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar cairan dari orifisium uteri eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta
2|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

batuk, mengejan atau megadakan manuvover valsava, atau bagian terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada fornik anterior. Pemeriksaan dalam

Didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan tocher perlu dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam. Karena pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi patogen. Pemeriksaan dalam vagina hanya dilakukan kalau KPD yang sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan dan dibatasi sedikit mungkin.2,3 B. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboraturium

Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi, bau dan pH nya. Cairan yang keluar dari vagina ini kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sekret vagina. Sekret vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah warna, tetap kuning. - Tes Lakmus (tes Nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air ketuban (alkalis). pH air ketuban 7 7,5, darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif palsu. - Mikroskopik (tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran daun pakis.1 Pemeriksaan ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit. Namun sering terjadi kesalahan pada penderita oligohidromnion. Walaupun pendekatan diagnosis KPD cukup banyak macam dan caranya, namun pada umumnya KPD sudah bisa terdiagnosis dengan anamnesa dan pemeriksaan sederhana.

3|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

3. Diagnosis Semakin awal pemeriksaan dilakukan semakin mudah mengdiagnosis pecah ketuban. Apabila pecah ketuban telah berlalu lebih dari 6-12 jam, banyak observasi diagnostic yang menjadi tidak dapat dipercaya karena kurangnya cairan. Observasi cairan yang keluar dari orifisium serviks dapat menegakkan diagnosis pecah ketuban. Apabila tidak tampak secara langsung ada airan yang keluar dari orifisium, riwayat dugaan kuat bahwa telah terjadi pecah ketuban, pada uji pakis positif, dapat menegakkan pecah ketuban.1,3 Diagnosis Banding : Diagnosis banding harus mencakup kemungkinan inkontinensia urin. Karena urin biasanya asam, perbandingan pH urin dan pH vagina membantu dalam membedakan. Faktor Predisposisi : Mencakup korioamnionitis, inkopetensia serviks, kehamilan ganda, hidramnion dan kelainan presentasi janin.2

4. Etiologi Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut : Serviks inkompeten

Gambar 2. Inkompetensi leher Rahim7


4|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

Ketegangan rahim berlebihan : kehamilan ganda, hidramion. Kelainan letak janin dan rahim : letak sungsang, letak lintang. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk PAP (sepalo pelvic disproporsi). Infeksi yang menyebabkan terjadinya biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk preteolitik sel sehingga memudahkan ketuban pecah. (Amnionitis/ Korioamnionitis). Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik) Masa interval sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi disebut fase laten a. Makin panjang fase laten, makin tinggi kemungkinan infeksi b. Makin muda kehamilan, makin sulit upaya pemecahannya tanpa menimbulkan morbiditas janin.3

5. Patofisiologi Ketuban pecah dini berhubungan dengan kelemahan menyeluruh membrane fetal akibat kontraksi uteri dan peregangan berulang. Membran yang mengalami rupture premature ini tampak memiliki defek fokal dibanding kelemahan menyeluruh. Daerah dekat tempat pecahnya membrane ini disebut restricted zone of extreme altered morphology yang ditandai dengan adanya pembengkakan dan kerusakan jaringan kolagen fibrilar pada lapisan kompakta, fibroblast maupun spongiosa. Daerah ini akan muncul sebelum ketuban pecah dini dan merupakan daerah breakpoint awal. Patogenesis terjadinya ketuban pecah dini secara singkat ilalah akibat adanya penurunan kandungan kolagen dalam membrane sehingga memicu terjadinya ketuban pecah dini dan ketuban pecah dini preterm terutama pada pasien risiko tinggi.1,2,3 Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblast, jaringan retikuler korion dan trofoblas. Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh system aktifitas dan inhibisi interleukin -1 (iL-1) dan prostaglandin. Jika ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan aktifitas iL-1 dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga terjadi depolimerasi kolagen pada selaput korion/ amnion, menyebabkan ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan.

5|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

Anatomi dan struktur Membran Fetal Amnion manusia terdiri dari lima lapisan yang berbeda. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah maupun saraf, sehingga nutrisi disuplai melalui cairan amnion. Lapisan paling dalam dan terdekat pada fetus ialah epithelium amniotik. Epitel amniotik ini mensekresikan kolagen tipe III dan IV dan glikoprotein non kolagen ( laminin , nidogen dan fibronectin ) dari membrane basalis, lapisan amnion disebelahnya. Lapisan kompakta jaringan konektif yang melekat pada membrane basalis ini membentuk skeleton fibrosa dari amnion. Kolagen dari lapisan kompakta disekresikan oleh sel mesenkim dari lapisan fibroblast. Kolagen interstitial ( tipe I dan III ) mendominasi dan membentuk parallel bundles yang mempertahankan integritas mekanikan amnion. Kolagen tipe V dan VI membentuk koneksi filamentosa antara kolagen interstitial dan membrane basalis epithelial. Tidak ada interposisi dari materi yang menyusun fibril kolagen pada jaringan konektif amniotic sehingga amnion dapat mempertahankan tensile strength selama stadium akhir kehamilan normal.2,3 Lapisan fibroblast merupakan lapisan amniotic yang paling tebal terdiri dari sel mesenkimal dan makrofag diantara matriks seluler. Kolagen pada lapisan ini membentuk jaringan longgar dari glikoprotein non kolagenosa. Lapisan intermediate ( spongy layer atau zona spongiosa ) terletak diantara amnion dan korion. Lapisan ini banyak mengandung hydrated proteoglycan dan glikoprotein yang memberikan sifat spongy pada gambaran histology. Lapisan ini juga mengandung nonfibrillar meshwork yang terdiri sebagian besar dari kolagen tipe III. Lapisan intermediate ini mengabsorbsi stress fisik yang terjadi.4 Walaupun korion lebih tebal dari amnion, amnion memiliki tensile strength yang lebih besar. Korion terdiri dari membrane epithelial tipikal dengan polaritas langsung menunu desidua maternal. Pada proses kehamilan, vili trofoblastik diantara lapisan korionik dari membrane fetal ( bebas plasenta ) mengalami regresi. Dibawah lapisan sitotrofoblas ( dekat janin ) merupakan membrane basalis dan jaringan knektif korionik yang kaya akan serat kolagen. Membran fetal memperlihatkan variasi regional. Walaupun tidak ada bukti yang menunjukan adanya titik lemah dimana membrane akan pecah, observasi harus dilakukan untuk
6|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

menghindari terjadinya perubahan struktur dan komposisi membrane yang memicu terjadinya ketuban pecah dini.1,4 Vintziuleos dalam hipotesisnya memandang bahwa cairan amnion mengandung materi bakteriostatik tertentu sebagai pelindung terhadap proses infeksi potensial dan penurunan volume cairan amnion dapat menghambat kemampuan pasien dalam menghadapi infeksi. Penelitian oleh borna et al menunjukan bahwa pasien dengan oligohidramnion ( AFI<5) memiliki risiko tinggi menderita korioamnionitis dan sepsis pada neonatus. Sebagian besar bukti mengarah bahwa ketuban pecah dini berhubungan dengan proses biokimia meliputi rusaknya kolagen antarmatriks ekstraseluler amnion dan korion dan programmed death of cell pada membrane janin dan lapisan uteri maternal ( desidua ) sebagai respon terhadap berbagai rangsangan seperti peregangan membrane ( membrane stretching ) dan infeksi saluran reproduksi , yang menghasilkan mediator seperti prostaglandin, sitokin dan hormone protein yang mengatur aktivitas enzim degradasi matriks.2,4

Gambar 3. Jenis Pecah Ketuban8

7|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

6. Epidemiologi Beberapa peneliti melaporkan hasil penelitian mereka dan didapatkan hasil yang bervariasi. Insidensi KPD berkisar antara 8 - 10 % dari semua kehamilan. Hal yang menguntungan dari angka kejadian KPD yang dilaporkan, bahwa lebih banyak terjadi pada kehamilan yang cukup bulan dari pada yang kurang bulan, yaitu sekitar 95 %, sedangkan pada kehamilan tidak cukup bulan atau KPD pada kehamilan preterm terjadi sekitar 34 % semua kekahiran prematur.3,4 KPD merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang bulan, dan mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian perinatal pada bayi yang kurang bulan. Pengelolaan KPD pada kehamilan kurang dari 34 minggu sangat komplek, bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya prematuritas dan RDS. Berbagai faktor risiko berhubungan dengan timbulnya ketuban pecah dini. Ras kulit hitam cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih. Pasien dengan status sosioekonomi rendah , perokok, riwayat penyakit menular seksual, riwayat persalinan preterm sebelumnya, perdarahan pervaginam atau distensi uteri ( misal polihidramnion dan gemelli ) memiliki risiko tinggi. Tindakan prosedural seperti amniosentesis juga dapat memicu ketuban pecah dini.2,5 Beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya ketuban pecah dini ialah : Kehamilan multiple : kembar dua ( 50%) , kembar tiga ( 90 %). Riwayat persalinan preterm sebelumnya : risiko 2-4x Tindakan segama : tidak berpengaruh kepada risiko, kecuali jika hygiene buruk , predisposisi terhadap infeksi. Perdarahan pervaginam : trimester pertama ( risiko 2x ) , trimester kedua/ketiga ( 20x) Bakteriuria : risiko 2x ( prevalensi 7 % ) PH vagina di atas 4,5 : risiko 32% ( vs. 16%) Servix tipis / kurang dari 39 mm : risiko 25% ( vs 7%) Flora vagina abnormal : risiko 2-3x Fibronectin > 50 mg/ml : risiko 83% ( vs 19% ) Kadar CRH ( corticotropoin releasing hormone ) maternal tinggi misalnya pada stress psikologis , dsb. Dapat menjadi stimulasi persalinan preterm.
8|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

7. Gejala Klinis Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.5 Setelah ketuban pecah dini pada kondisi term, sekitar 70% pasien akan memulai persalinan dalam 24 jam, dan 95% dalam 72 jam. Setelah ketuban pecah dini preterm, periode latensi dari ketuban pecah hingga persalinan menurun terbalik dengan usia gestasional, misalnya pada kehamilan minggu ke 20 hingga ke 26, rata-rata periode latensi sekitar 12 hari. Pada kehamilan minggu ke 32 hingga ke 34, periode latensi berkisar hanya 4 hari. Ketuban pecah dini dapat memberikan stress oksidatif terhadap ibu dan bayi. Peningkatan lipid peroxidation dan aktivitas proteolitik dapat terlihat dalam eritrosit. Bayi premature memiliki pertahanan antioksidan yang lemah. Reaksi radikal bebas pada bayi premature menunjukan tingkat lipid preoxidation yang lebih tinggi selama minggu pertama kehidupan. Beberapa komplikasi pada neonatus diperkirakan terjadi akibat meningkatnya kerentanan neonatus terhadap trauma radikal oksigen.3,5

8. Penatalaksanaan Ketuban pecah dini termasuk dalam kehamilan beresiko tinggi. Kesalahann dalam mengelola KPD akan membawa akibat meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya.6 Penatalaksaan KPD masih dilema bagi sebagian besar ahli kebidanan, selama masih beberapa masalah yang masih belum terjawab. Kasus KPD yang cukup bulan, kalau segera mengakhiri kehamilan akan menaikkan insidensi bedah sesar, dan kalau menunggu persalinan spontan akan menaikkan insidensi chorioamnionitis. Kasus KPD yang kurang bulan kalau menempuh cara-cara aktif harus dipastikan bahwa tidak akan terjadi RDS, dan kalau menempuh cara
9|Merie Octavia 10.2009.020 Universitas Kristen Krida Wacana

konservatif dengan maksud untuk memberi waktu pematangan paru, harus bisa memantau keadaan janin dan infeksi yang akan memperjelek prognosis janin. Penatalaksanaan KPD tergantung pada umur kehamilan. Kalau umur kehamilan tidak diketahui secara pasti segera dilakukan pemeriksaann ultrasonografi (USG) untuk mengetahui umur kehamilan dan letak janin. Resiko yang lebih sering pada KPD dengan janin kurang bulan adalah RDS dibandingkan dengan sepsis. Oleh karena itu pada kehamilan kurang bulan perlu evaluasi hati-hati untuk menentukan waktu yang optimal untuk persalinan. Pada umur kehamilan 34 minggu atau lebih biasanya paru-paru sudah matang, chorioamnionitis yang diikuti dengan sepsis pada janin merupakan sebab utama meningginya morbiditas dan mortalitas janin. Pada kehamilan cukup bulan, infeksi janin langsung berhubungan dengan lama pecahnya selaput ketuban atau lamanya perode laten. Dua faktor yang disepakati yang harus dipertimbangkan dalam mengambil sikap atau tindakan terhadap penderita KPD yaitu umur kehamilan dan ada tidaknmya tanda-tanda infeksi pada ibu.3,5,6 Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (> 37 Minggu)

Beberapa penelitian menyebutkan lama periode laten dan durasi KPD keduanya mempunyai hubungan yang bermakna dengan peningkatan kejadian infeksi dan komplikasi lain dari KPD. Jarak antara pecahnya ketuban dan permulaan dari persalinan disebut periode latent = L.P = lag period. Makin muda umur kehamilan makin memanjang L.P-nya. Pada hakekatnya kulit ketuban yang pecah akan menginduksi persalinan dengan sendirinya. Sekitar 70-80 % kehamilan genap bulan akan melahirkan dalam waktu 24 jam setelah kulit ketuban pecah, bila dalam 24 jam setelah kulit ketuban pecah belum ada tanda-tanda persalinan maka dilakukan induksi persalinan, dan bila gagal dilakukan bedah caesar. Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu. Walaupun antibiotik tidak berfaeadah terhadap janin dalam uterus namun pencegahan terhadap chorioamninitis lebih penting dari pada pengobatanya sehingga pemberian antibiotik profilaksis perlu dilakukan. Waktu pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera setelah diagnosis KPD ditegakan dengan pertimbangan : tujuan profilaksis, lebih dari 6 jam kemungkinan infeksi telah terjadi, proses persalinan umumnya berlangsung lebih dari 6 jam.5 Beberapa penulis menyarankan bersikap aktif (induksi persalinan) segera diberikan atau ditunggu samapai 6-8 jam dengan alasan penderita akan menjadi inpartu dengan sendirinya.
10 | M e r i e O c t a v i a 1 0 . 2 0 0 9 . 0 2 0 Universitas Kristen Krida Wacana

Dengan mempersingkat periode laten durasi KPD dapat diperpendek sehingga resiko infeksi dan trauma obstetrik karena partus tindakan dapat dikurangi. Pelaksanaan induksi persalinan perlu pengawasan yang sangat ketat terhadap keadaan janin, ibu dan jalannya proses persalinan berhubungan dengan komplikasinya. Pengawasan yang kurang baik dapat menimbulkan komplikasi yang fatal bagi bayi dan ibunya (his terlalu kuat) atau proses persalinan menjadi semakin kepanjangan (his kurang kuat). Induksi dilakukan dengan mempehatikan bishop score jika > 5 induksi dapat dilakukan, sebaliknya < 5, dilakukan pematangan servik, jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesaria.5,7 Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (< 37 minggu)

Pada kasus-kasus KPD dengan umur kehamilan yang kurang bulan tidak dijumpai tandatanda infeksi pengelolaanya bersifat koservatif disertai pemberian antibiotik yang adekuat sebagai profilaksis. Penderita perlu dirawat di rumah sakit, ditidurkan dalam posisi trendelenberg, tidak perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk mencegah terjadinya infeksi dan kehamilan diusahakan bisa mencapai 37 minggu, obat-obatan uteronelaksen atau tocolitic agent diberikan juga tujuan menunda proses persalinan. Tujuan dari pengelolaan konservatif dengan pemberian kortikosteroid pada pnderita KPD kehamilan kurang bulan adalah agar tercapainya pematangan paru, jika selama menunggu atau melakukan pengelolaan konservatif tersebut muncul tanda-tanda infeksi, maka segera dilakukan induksi persalinan tanpa memandang umur kehamilan Induksi persalinan sebagai usaha agar persalinan mulai berlansung dengan jalan merangsang timbulnya his ternyata dapat menimbulakan komplikasi-komplikasi yang kadang-kadang tidak ringan. Komplikasi-kompliksai yang dapat terjadi gawat janin sampai mati, tetani uteri, ruptura uteri, emboli air ketuban, dan juga mungkin terjadi intoksikasi.4,6,7 Kegagalan dari induksi persalinan biasanya diselesaikan dengan tindakan bedan sesar. Seperti halnya pada pengelolaan KPD yang cukup bulan, tidakan bedah sesar hendaknya dikerjakan bukan semata-mata karena infeksi intrauterin tetapi seyogyanya ada indikasi obstetrik yang lain, misalnya kelainan letak, gawat janin, partus tak maju, dll.

11 | M e r i e O c t a v i a 1 0 . 2 0 0 9 . 0 2 0 Universitas Kristen Krida Wacana

Selain komplikasi-kompilkasi yang dapat terjadi akibat tindakan aktif. Ternyata pengelolaan konservatif juga dapat menyebabakan komplikasi yang berbahaya, maka perlu dilakukan pengawasan yang ketat. Sehingga dikatakan pengolahan konservatif adalah menunggu dengan penuh kewaspadaan terhadap kemungkinan infeksi intrauterin. Sikap konservatif meliputi pemeriksaan leokosit darah tepi setiap hari, pemeriksaan tandatanda vital terutama temperatur setiap 4 jam, pengawasan denyut jantung janin, pemberian antibiotik mulai saat diagnosis ditegakkan dan selanjutnya setiap 6 jam.1,6,7 Pemberian kortikosteroid antenatal pada preterm KPD telah dilaporkan secara pasti dapat menurunkan kejadian RDS. The National Institutes of Health (NIH) telah merekomendasikan penggunaan kortikosteroid pada preterm KPD pada kehamilan 30-32 minggu yang tidak ada infeksi intramanion. Sedian terdiri atas betametason 2 dosis masing-masing 12 mg i.m tiap 24 jam atau dexametason 4 dosis masing-masing 6 mg tiap 12 jam.

Tabel 1. Lajur Penatalaksanaan KPD8


12 | M e r i e O c t a v i a 1 0 . 2 0 0 9 . 0 2 0 Universitas Kristen Krida Wacana

9. Komplikasi Morbiditas ketuban pecah dini menjadi kurang serius bila terjadi pada kehamilan yang mendekati term dibandingkan kehamilan yang lebih awal. Pada kasus ketuban pecah dini biasanya 80-90% akan mengalami partus dalam kurun waktu 24 jam. Ada beberapa hal perlu dipertimbangkan pada ketuban pecah dini : Ketuban pecah dini merupakan penyebab pentingnya persalinan premature dan prematuritas janin.8,9 Resiko terjadinya ascending infection akan lebih tinggi jika persalinan

dilakukansetelah 24 jam onset Insiden prolaps tali pusat ( cord prolapse ) akan meningkat bila dijumpai adanya malpresentasi Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan lama akan menyebabkan dry labour atau persalinan kering.9 Hipoplasia pulmonal janin sangat mengancam janin, khususnya pada kasus oligohidramnion

10. Pencegahan Beberapa pencegahan dapat dilakukan namun belum ada yang terbukti cukup efektif. Mengurangi aktivitas atau istirahat pada akhir triwulan kedua atau awal triwulan ketiga dianjurkan. serta tidak melakukan kegiatan yang membahayakan kandungan selama kehamilan. Serta berhenti merokok dan menghindari lingkungan perokok agar tak menjadi perokok pasif.8,9

11. Prognosis Jika kehamilan term dan induksi persalinan berjalan lancar, prognosis baik. Jika penanganan buruk, maka akan mudah terjadi komplikasi KPD.

13 | M e r i e O c t a v i a 1 0 . 2 0 0 9 . 0 2 0 Universitas Kristen Krida Wacana

Maternal : infeksi intrapartal yang dapat menyebabkan infeksi masa nifas, partus lama, pendarahan post partum, meningkatnya persalinan SC, meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas ibu. Janin : prematur yang dapat menyebabkan RDS, hipotermia, neonatal feeding problem, brain disorder sampai sepsis.

III. Kesimpulan Ketuban pecah dini adalah bocornya amnion sebelum mulainya persalinan, terjadi pada kira kira 7 sampai 12 persen kehamilan. Semakin awal pemeriksaan dilakukan semakin mudah mengdiagnosis pecah ketuban. Anjuran mengenai penatalaksanaan optimum dari kehamilan dengan komplikasi ketuban pecah dini tergantung pada umur kehamilan janin, tanda infeksi intrauterine, dan populasi pasien. Penatalaksanaan untuk wanita dengan pecah ketuban dini pada kehamilan premature adalah menunggu awitan persalinan spontan sambil mengobservasi tanda dan gejala korioamnionitis.3,8

Daftar Pustaka 1. Mokhtar Ristam. Ketuban Pecah Dini dalam Sinopsis Obsteri, Obstetri Fisologi Obstetri Patologi. Edisi 1. Jakarta : EGC 2004 : 285 287. 2. Manuaba Ida Bagus Gde. Ketuban Pecah Dini dalam Kapita Selekta Penatalaksanaan Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC 2007 : 221 225. 3. Komite Medik RSUP DR.Sardjito. Ketuban Pecah Dini dalam Standar Pelayanan medis RSUP DR. Sardjito. Edisi 1. Yogyakarta : Medika Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada 2009 : 32 33. 4. Syaifuddin Abdul Bari. Ketuban Pecah Dini dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Buku Pustaka Suwarno Prawihardjo 2006: 218 220. 5. Parry Samuel, Strauss Jerome.F. Premature Rupture of the Fetal Membrane. Vol 338. The New England Jurnal of medicine 2008 :663-670.

14 | M e r i e O c t a v i a 1 0 . 2 0 0 9 . 0 2 0 Universitas Kristen Krida Wacana

6. Phupong Vora. Prelabour Rupture of Membranes in Journal of Pediatric, Obstetric and Gynaecology 2007 : 25 31. 7. Smith Joseph. Premature Rupture of Membranes. Diunduh dari

http://www.chclibrary.org/micromed/00061770.html, September 2010 8. Bruce Elizabeth. Premature Rupture of Membrane (PROM). Diunduh dari http://www.compleatmother.com/prom.htm, July 2005 9. Anthony J. Premature Rupture of the Membranes. Diunduh dari

http://www.netnurse.com/pregnency/edudocs/c_conn0200.cfm, Mei 2012

15 | M e r i e O c t a v i a 1 0 . 2 0 0 9 . 0 2 0 Universitas Kristen Krida Wacana

Вам также может понравиться

  • Ketuban Pecah Dini
    Ketuban Pecah Dini
    Документ14 страниц
    Ketuban Pecah Dini
    Zulfida Nurainiyah
    Оценок пока нет
  • PENGOBATAN
    PENGOBATAN
    Документ13 страниц
    PENGOBATAN
    Aidil Fitra
    Оценок пока нет
  • Progress 4
    Progress 4
    Документ83 страницы
    Progress 4
    kikiagrivita
    100% (1)
  • Soal Ujian Semester III Rik
    Soal Ujian Semester III Rik
    Документ5 страниц
    Soal Ujian Semester III Rik
    Andrea Meilia Sandy
    Оценок пока нет
  • Kelainan Organ Reproduksi Wanita
    Kelainan Organ Reproduksi Wanita
    Документ32 страницы
    Kelainan Organ Reproduksi Wanita
    Eka Handayani Oktharina Spog
    Оценок пока нет
  • Soal
    Soal
    Документ12 страниц
    Soal
    andi elsa mulya pratiwi
    100% (1)
  • Obsgyn Fistula
    Obsgyn Fistula
    Документ34 страницы
    Obsgyn Fistula
    Risky Wijaya
    Оценок пока нет
  • Osce Pap Smear
    Osce Pap Smear
    Документ1 страница
    Osce Pap Smear
    Yuga Parsadaan
    Оценок пока нет
  • Infeksi Organ Genitalia Wanita - Dr. Tigor
    Infeksi Organ Genitalia Wanita - Dr. Tigor
    Документ43 страницы
    Infeksi Organ Genitalia Wanita - Dr. Tigor
    Filologus Siwabessy
    Оценок пока нет
  • MONITORING_TERAPI
    MONITORING_TERAPI
    Документ10 страниц
    MONITORING_TERAPI
    Fifin Oktaviani Rz
    Оценок пока нет
  • Soal Obgyn
    Soal Obgyn
    Документ7 страниц
    Soal Obgyn
    nonik
    Оценок пока нет
  • SOAL UJIAN
    SOAL UJIAN
    Документ12 страниц
    SOAL UJIAN
    HelenaSunarja
    Оценок пока нет
  • Soal UKDI
    Soal UKDI
    Документ39 страниц
    Soal UKDI
    Julianda Eprianti
    Оценок пока нет
  • Contoh Sop Visite Apoteker
    Contoh Sop Visite Apoteker
    Документ2 страницы
    Contoh Sop Visite Apoteker
    serileni Leny
    Оценок пока нет
  • Ginekologi
    Ginekologi
    Документ20 страниц
    Ginekologi
    Wiki Lestari
    Оценок пока нет
  • Soal Repro Gastrin
    Soal Repro Gastrin
    Документ25 страниц
    Soal Repro Gastrin
    Ardhy Thene
    Оценок пока нет
  • Bimbingan Ukmppd Batch Iv 2018 Gynecology: Dr. Andi Friadi, SP - OG
    Bimbingan Ukmppd Batch Iv 2018 Gynecology: Dr. Andi Friadi, SP - OG
    Документ30 страниц
    Bimbingan Ukmppd Batch Iv 2018 Gynecology: Dr. Andi Friadi, SP - OG
    Eka
    Оценок пока нет
  • 10.1. RPS Bioteknologi-1
    10.1. RPS Bioteknologi-1
    Документ20 страниц
    10.1. RPS Bioteknologi-1
    Rahman Subandi
    Оценок пока нет
  • BERHARAP PADA SEL PUNCA
    BERHARAP PADA SEL PUNCA
    Документ16 страниц
    BERHARAP PADA SEL PUNCA
    Aznoer Ran
    100% (1)
  • Persalinan Preterm dan Komplikasinya
    Persalinan Preterm dan Komplikasinya
    Документ26 страниц
    Persalinan Preterm dan Komplikasinya
    Jeffery Ali Nurdin
    Оценок пока нет
  • Soal Aipki Batch 1 Tahun 2017 Regional 1
    Soal Aipki Batch 1 Tahun 2017 Regional 1
    Документ73 страницы
    Soal Aipki Batch 1 Tahun 2017 Regional 1
    Hilman Nihaya
    Оценок пока нет
  • Kolitis Ulseratif dan Morfologi Perubahannya
    Kolitis Ulseratif dan Morfologi Perubahannya
    Документ735 страниц
    Kolitis Ulseratif dan Morfologi Perubahannya
    Dian Fofana Diarra
    Оценок пока нет
  • PID skenario
    PID skenario
    Документ1 страница
    PID skenario
    Udin Koboy
    Оценок пока нет
  • Pembahasan UKDI KLINIK 1 Batch Ags 15 PDF
    Pembahasan UKDI KLINIK 1 Batch Ags 15 PDF
    Документ440 страниц
    Pembahasan UKDI KLINIK 1 Batch Ags 15 PDF
    akbar faerus
    Оценок пока нет
  • Referat Obgyn Ima Fixx
    Referat Obgyn Ima Fixx
    Документ16 страниц
    Referat Obgyn Ima Fixx
    ikhlima
    Оценок пока нет
  • Pembahasan To 1 Batch Februari 2015
    Pembahasan To 1 Batch Februari 2015
    Документ661 страница
    Pembahasan To 1 Batch Februari 2015
    shiloin
    Оценок пока нет
  • IMS dan HIV/AIDS
    IMS dan HIV/AIDS
    Документ65 страниц
    IMS dan HIV/AIDS
    Ismaryani Hazairin
    100% (1)
  • GEJALA PERIMENOPAUSE: HARUS DIOBATI ATAU DIJALANI
    GEJALA PERIMENOPAUSE: HARUS DIOBATI ATAU DIJALANI
    Документ21 страница
    GEJALA PERIMENOPAUSE: HARUS DIOBATI ATAU DIJALANI
    Salma Fadhilla
    Оценок пока нет
  • Revisi KOMPILASI SOAL CBT BLOK 17 FIX
    Revisi KOMPILASI SOAL CBT BLOK 17 FIX
    Документ26 страниц
    Revisi KOMPILASI SOAL CBT BLOK 17 FIX
    Ahmad Baihaqi
    Оценок пока нет
  • 130 Soal Obgyn Komprehensif
    130 Soal Obgyn Komprehensif
    Документ51 страница
    130 Soal Obgyn Komprehensif
    alfalovecool
    Оценок пока нет
  • Embriologi Sistem Alat-Alat Urogenital 2
    Embriologi Sistem Alat-Alat Urogenital 2
    Документ30 страниц
    Embriologi Sistem Alat-Alat Urogenital 2
    Aina Nurlaila
    Оценок пока нет
  • FETOMATERNAL PATOFISIOLOGI
    FETOMATERNAL PATOFISIOLOGI
    Документ16 страниц
    FETOMATERNAL PATOFISIOLOGI
    Lovia
    Оценок пока нет
  • Antibiotika Dalam Kehamilan
    Antibiotika Dalam Kehamilan
    Документ25 страниц
    Antibiotika Dalam Kehamilan
    Rina Handayani
    100% (2)
  • Soal
    Soal
    Документ27 страниц
    Soal
    poural
    Оценок пока нет
  • Nifas
    Nifas
    Документ26 страниц
    Nifas
    Gilang Kusmayadi
    Оценок пока нет
  • REFERAT OBGYN - Fisiologi Hormon PD Kehamilan
    REFERAT OBGYN - Fisiologi Hormon PD Kehamilan
    Документ60 страниц
    REFERAT OBGYN - Fisiologi Hormon PD Kehamilan
    AGATHA K.
    Оценок пока нет
  • Konsepsi, Perkembangan Janin, Pertumbuan Dan Genetika Janin
    Konsepsi, Perkembangan Janin, Pertumbuan Dan Genetika Janin
    Документ49 страниц
    Konsepsi, Perkembangan Janin, Pertumbuan Dan Genetika Janin
    Selyfeb
    Оценок пока нет
  • Soal Ukmppd 2017 Obsgin
    Soal Ukmppd 2017 Obsgin
    Документ2 страницы
    Soal Ukmppd 2017 Obsgin
    Apriska
    100% (1)
  • KELAINAN KONGENITAL
    KELAINAN KONGENITAL
    Документ38 страниц
    KELAINAN KONGENITAL
    annisa irawati
    Оценок пока нет
  • SOAL OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Kuliah Pakar
    SOAL OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Kuliah Pakar
    Документ6 страниц
    SOAL OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Kuliah Pakar
    Heinz Enchie
    Оценок пока нет
  • Soal Fluor Albus
    Soal Fluor Albus
    Документ5 страниц
    Soal Fluor Albus
    Subli Muhammad
    Оценок пока нет
  • Post Test Stase Obstetri
    Post Test Stase Obstetri
    Документ5 страниц
    Post Test Stase Obstetri
    MahfiraRamadhania
    Оценок пока нет
  • Infeksi Dalam Kehamilan
    Infeksi Dalam Kehamilan
    Документ60 страниц
    Infeksi Dalam Kehamilan
    Mr Brewok
    Оценок пока нет
  • Laporan Tutorial Skenario D Blok 22
    Laporan Tutorial Skenario D Blok 22
    Документ64 страницы
    Laporan Tutorial Skenario D Blok 22
    Zulfa
    Оценок пока нет
  • Bank Soal Reproduksi
    Bank Soal Reproduksi
    Документ22 страницы
    Bank Soal Reproduksi
    Ranee Destiyani Tafetin
    Оценок пока нет
  • Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi - PPI HIV
    Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi - PPI HIV
    Документ47 страниц
    Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi - PPI HIV
    Retno Listyawati
    Оценок пока нет
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Документ23 страницы
    Infeksi Saluran Kemih
    Ririn Tri
    0% (1)
  • Biometri Janin
    Biometri Janin
    Документ33 страницы
    Biometri Janin
    Andika Adi Saputra Achmad
    Оценок пока нет
  • JUDUL
    JUDUL
    Документ11 страниц
    JUDUL
    Marie Obrien
    Оценок пока нет
  • Jawaban Try Out Ukdi FK Unhas 1
    Jawaban Try Out Ukdi FK Unhas 1
    Документ77 страниц
    Jawaban Try Out Ukdi FK Unhas 1
    Fatahillah Nazar
    Оценок пока нет
  • Try Out Aipki Regional IV
    Try Out Aipki Regional IV
    Документ86 страниц
    Try Out Aipki Regional IV
    AgilNoviarAlvirosa
    Оценок пока нет
  • Makalah Ketuban Pecah Dini
    Makalah Ketuban Pecah Dini
    Документ7 страниц
    Makalah Ketuban Pecah Dini
    Des Juniarni
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Partus Perlu Tindakan Operatif
    Asuhan Keperawatan Pada Partus Perlu Tindakan Operatif
    Документ23 страницы
    Asuhan Keperawatan Pada Partus Perlu Tindakan Operatif
    lithasyamadly
    Оценок пока нет
  • Pembahasan KPD
    Pembahasan KPD
    Документ6 страниц
    Pembahasan KPD
    Devina agnesya
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Tinjauan Teori: 1. Inkompetensi Serviks (Leher Rahim)
    Bab Ii Tinjauan Teori: 1. Inkompetensi Serviks (Leher Rahim)
    Документ16 страниц
    Bab Ii Tinjauan Teori: 1. Inkompetensi Serviks (Leher Rahim)
    Khofifah Indrianii
    Оценок пока нет
  • KPD
    KPD
    Документ19 страниц
    KPD
    Purnadi
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENDAHULUAN KPD
    LAPORAN PENDAHULUAN KPD
    Документ12 страниц
    LAPORAN PENDAHULUAN KPD
    Bimo Chandra
    Оценок пока нет
  • KPP
    KPP
    Документ14 страниц
    KPP
    dwi meyrin
    Оценок пока нет
  • KPD
    KPD
    Документ29 страниц
    KPD
    Aleciadaguise
    Оценок пока нет
  • Makalah Ketuban Pecah Dini
    Makalah Ketuban Pecah Dini
    Документ13 страниц
    Makalah Ketuban Pecah Dini
    Arif D'fallen Ollympus
    100% (4)
  • Bab I
    Bab I
    Документ20 страниц
    Bab I
    Merie Octavia
    Оценок пока нет
  • 19
    19
    Документ82 страницы
    19
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Audiometry Anak
    Audiometry Anak
    Документ15 страниц
    Audiometry Anak
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Diskusi Nec Dan Demam Tifoid
    Diskusi Nec Dan Demam Tifoid
    Документ7 страниц
    Diskusi Nec Dan Demam Tifoid
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
    Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
    Документ126 страниц
    Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
    cyelz
    67% (12)
  • Siklus Hidup Plasmodium Dan Patogenesis Malaria Revisi
    Siklus Hidup Plasmodium Dan Patogenesis Malaria Revisi
    Документ5 страниц
    Siklus Hidup Plasmodium Dan Patogenesis Malaria Revisi
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • PBL 16
    PBL 16
    Документ3 страницы
    PBL 16
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Mer Jwban Tugas Anak
    Mer Jwban Tugas Anak
    Документ6 страниц
    Mer Jwban Tugas Anak
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • PBL PBL PBL
    PBL PBL PBL
    Документ25 страниц
    PBL PBL PBL
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • 19
    19
    Документ82 страницы
    19
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Dafpus Ohye
    Dafpus Ohye
    Документ1 страница
    Dafpus Ohye
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Blok 12
    Blok 12
    Документ30 страниц
    Blok 12
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Tabel Yg Benar
    Tabel Yg Benar
    Документ21 страница
    Tabel Yg Benar
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Tabel Yg Benar
    Tabel Yg Benar
    Документ21 страница
    Tabel Yg Benar
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ4 страницы
    Daftar Pustaka
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • PRINT Cover
    PRINT Cover
    Документ3 страницы
    PRINT Cover
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ4 страницы
    Daftar Pustaka
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Audiometry Anak
    Audiometry Anak
    Документ15 страниц
    Audiometry Anak
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • JDWL 1
    JDWL 1
    Документ1 страница
    JDWL 1
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • JDWL 5
    JDWL 5
    Документ1 страница
    JDWL 5
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis Referat
    Tonsilitis Referat
    Документ1 страница
    Tonsilitis Referat
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Cover Katarak
    Cover Katarak
    Документ1 страница
    Cover Katarak
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Uma Yeay
    Uma Yeay
    Документ1 страница
    Uma Yeay
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Daftar Isi
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Print Tonsil
    Daftar Isi Print Tonsil
    Документ1 страница
    Daftar Isi Print Tonsil
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Audiometry Anak
    Audiometry Anak
    Документ15 страниц
    Audiometry Anak
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Coba 2
    Coba 2
    Документ8 страниц
    Coba 2
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Cover Tonsil
    Cover Tonsil
    Документ1 страница
    Cover Tonsil
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Coba 1
    Coba 1
    Документ1 страница
    Coba 1
    merieoctavia
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ3 страницы
    Cover
    merieoctavia
    Оценок пока нет