Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Reaksi Eliminasi
Sitti Rahmawati (30513003) Occa Roanisca (20513077) Syawal Abdurrahman (20513078) Subakir Salnus (20513052) Vritta Amroini W (20513012) Arief Rachmawan (20513041) Jefri (10510004)
ORDE SATU
Contoh Reaksi
Kesimpulan E1 dan E2
MEKANISME E1cB
Kapan mekanisme reaksi E1cB terjadi ? 1. Pada konsentrasi basa kuat (HO-, RO-, H2N-) 2. Pembentukan karbanion 3. Dengan substrat tersier dan berkonjugasi 4. Dengan leaving group yang jelek dan
keasaman
Carbanion intermediate
slow
E2
E1cB
Mekanisme E2C
Keadaan transisi dari E2 dimana basa mampu berinteraksi dalam keadaan transisi dengan atom karbon alfa serta atom hidrogen beta.
Karakteristik umum :
Disukai pada leaving group yg baik Disukai pada pelarut apriotik polar Urutan reaktivitas tersier > sekunder > primer Eliminasi selalu anti Mengikuti aturan Zaitsev
Regiochemistry of Elimination
E1 Mechanism tergantung pada kestabilan karbokation-nya E1cb Mechanism tergantung pada keasaman -hidrogen E2/ E2c Mechanism tergantung pada gugus pergi-nya (leaving group)
Pembentukan ikatan rangkap pada bagian terminal (ujung), menghasilkan produk yang kurang tersubtitusi
Pembentukan ikatan rangkap pada bagian central (tengah), menghasilkan produk yang lebih tersubtitusi
HOFFMAN RULES
(menghasilkan produk yang kurang tersubtitusi, di terminal)
Terjadi pada mekanisme E1 karena kestabilan karbokation (intermediet) karbokation 3 > 2 > 1 Terjadi pada mekanisme E2 bila subtituennya memiliki gugus pergi yang baik. Gugus pergi yang baik = gugus pergi yang berukuran kecil = halida, sulfonat
Terjadi pada mekanisme E1cb (karena H yang di ujung adalah H yang paling asam) Karbanion -CH3 > 1 > 2 > 3 Terjadi pada E2 bila subtituennya memiliki gugus pergi yang bulky. Contoh gugus pergi yang kurang baik = quartenary ammonium salt
Contoh reaksi yang melalui mekanisme E1 dimana orientasi produknya berhubungan dengan kestabilan karbokationnya.
Atom hidrogen di ujung cenderung lebih asam karena basa konjugasi nya (suatu karbanion yang kurang tersubtitusi) lebih stabil.
Contoh reaksi dengan mekanisme E2 dimana substratnya memiliki gugus pergi yang besar (menghasilkan produk Hoffman)
Contoh reaksi dengan mekanisme E2 dengan gugus pergi yang berukuran kecil (menghasilkan produk Saytzeff)
Bila basa berukuran besar, produk yang dihasilkan adalah produk yang kurang tersubtitusi, meskipun gugus perginya kecil seperti halida.
Anti Periplanar
Syn Periplanar
Anti vs Syn
Mana yg disukai? Konformasi stagger (energi rendah) Basa (Nu:) dan Y (leaving group) berjarak paling jauh Pasang e ikatan C-H menyerang C dari belakang
Contoh Anti
Contoh Syn
Rigid molecules tidak dapat membentuk konformasi anti
98 %
Anti Eliminasi perlu sudut 180, jika tidak maka peluang berkurang Senyawa simpel tidak terjadi syn Anti bereaksi lebih cepat drpd syn Cincin dg 6 atom mudah membentuk anti
Kesimpulan Stereokimia E2
Anti molekul/sistem yang sederhana atom2 dpt berotasi bebas (180) molekul siklo 6 atom reaksi relatif cepat Syn molekul dg halangan sterik atom2 tidak berotasi bebas molekul siklo selain 6 atom (313atom) reaksi relatif lambat
Reaktivitas Reaksi Eliminasi Reaktivitas secara umum (overall reactivity) Reaktivitas terhadap mekanisme E1, E2, dan E1cb (E1 vs E2 vs E1cb) Reaktivitas terhadap reaksi eliminasi dan substitusi nukleofilik (E vs SN)
Sumber: Marchs Advanced Organic Chemistry, Sixth Edition, 2007, Wiley, p. 1490
Overall Reactivity
Faktor Pengaruh Reaktivitas
Struktur Substrat Stabilisasi ikatan rangkap yang terbentuk Stabilisasi muatan negatif intermediet (E1cb) Stabilisasi muatan positif intermediet (E1) Halangan ruang (sterik) Meningkat
Penambahan konjugasi
EWG terikat pada C beta Leaving Group (LG) LG yang baik untuk E1 : OH2+ E2 : Cl, Br, I, NR3+ Meningkat
E1 vs E2 vs E1cb
Faktor Struktur substrat Pengaruh R/ Ar pada posisi alfa R pada posisi beta Ar pada posisi beta E1 vs E2 vs E1cb E1 E1cb E2C E1 E2 E1cb E2C E1 dan E2C E1cb E1 dan E1cb E2C
Basa lemah cth: Cl-, Br-, F-, -OAc (jika pelarut aprotik)
Leaving Group (LG) Pelarut LG baik LG jelek dan bermuatan + Polar dan kekuatan ion besar Polar aprotik
E vs SN
Faktor Pengaruh E vs SN
Struktur substrat
E dan SN1
E E
Basa
Basa kuat
E2
SN1 E E (sedikit) SN E SN2 E E
LOGO