Вы находитесь на странице: 1из 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN POROSITAS BATUAN DENGAN


METODE LIQUID SATURATION
Nama : I Gusti Agung Gede Angga S.
NIM : 12211083
Shift : Rabu
Dosen : Dr. Ir. Pudji Permadi, MSc.
Dr. Ir. Taufan Marhaendjana
Asisten : Achmad Rochi Habibi
Dara Ayuda Maharsi
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL 2
PENGUKURAN POROSITAS BATUAN DENGAN
METODE LIQUID SATURATION
I Gusti Agung Gede Angga S.
: 12211083
: Rabu-3
Dr. Ir. Pudji Permadi, MSc.
Dr. Ir. Taufan Marhaendjana
Achmad Rochi Habibi
Dara Ayuda Maharsi
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
12209030
12209062
I. Tujuan Percobaan
a. Memahami prinsip kerja metode liquid saturation
b. Menentukan porositas suatu batuan sampel dengan metode liquid saturation
c. Mengetahui metode-metode pengukuran porositas
II. Prinsip Percobaan
Pengukuran pore volume suatu batuan dengan menghitung volume fluida yang
mengisi pori-pori pada proses saturation dan pengukuran bulk volume dengan grafik
simpangan-volume dengan menggunakan alat Electric Hg Picnometer (metode kalibrasi)
atau dengan jangka sorong (metode volumetrik).
III. Tabulasi Data
Picnometer
Volume Picnometer (mL) Massa Kering (gram) Massa Basah (gram)
49.69 30.7 80.2
Sampel
Sampel Diameter (cm) Tinggi (cm) Massa Kering
(gram)
Massa Basah
(gram)
SNA 2.55 2.55 28.7 29.6
A 2.6 2.575 26.3 29.6
BolaKalibrasi
Bola Kalibrasi Jangka sorong Hg Picnometer
Diameter bola (cm) Initial reading Final reading
Bola 1 1.995 0.61 4.97
Bola 2 1.67 0.59 3.04
Bola 3 1.2 0.435 1.26
Bola 4 1.040 0.36 0.91
Tekanan Manometer:
P
atas
=70.9 cmHg
P
bawah
=5.1 cmHg
IV. Pengolahan Data
Penentuan Densitas Fluida
p =
mosso
:olumc
Volume Picnometer
(mL)
Massa Kering (gram) Massa Basah (gram) Densitas Fluida
(gram/mL)
49.69 30.7 80.2 0.996176
Penentuan Volume Pori
Ip =
wl
p
=
(w] wk)
p
Sampel Massa Kering
(gram)
Massa Basah
(gram)
Massa
Fluida(gram)
Volume Pori
(cm
3
)
SNA 28.7 29.6 0.9 0.90345
A 26.3 29.6 3.3 3.312667
Penentuan Volume Bulk (Volumetrik)
Ib = n
J
2
4
t
Sampel Diameter (cm) Tinggi (cm) Volume Bulk (cm
3
)
SNA 2.55 2.55 13.02298
A 2.6 2.575 13.67142583
Penentuan Volume Bulk (Hg Picnometer)
Ibolo = n
J
3
6
Bola
Kalibrasi
Jangka sorong Hg Picnometer
Diameter bola
(cm)
Volume Bola
(cm
3
)
Initial Reading Final reading Delta reading
Bola 1 1.995 4.15745 0.61 4.97 4.36
Bola 2 1.67 2.43864 0.59 3.04 2.45
Bola 3 1.2 0.904778 0.435 1.26 0.825
Bola 4 1.040 0.588977 0.36 0.91 0.55
Sehingga didapatkan grafik seperti dibawah ini:
Dengan persamaan regresinya y=0.1154+0.931977xdan r=0.9975.
Penentuan Volume Bulk (Hg Picnometer)
Dengan menggunakan persamaan : Volume bulk=0.1154+0.931977(delta reading)
Sampel
Hg Picnometer
Volume Bulk
Initial Reading Final Reading Delta Reading
SNA 0.84 14.42 13.58 12.77
A 2.36 16.56 14.2 13.349
Penentuan Porositas
P: = 76 (Potos Pbowo)
P: = 76 (7u.9 S.1) = . 8579
c = 1
P:
76
c :olumctric =
Ipori
Ibulk
c =
1
c
xc :olumctric
Sampel Volumetric Hg Picnometer
e e
SNA 6.93735 8.012739 7.07478 8.17147
A 24.23058 27.98667 24.8158 28.6626
y =0.932x +0.115
R =0.999
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
0 1 2 3 4 5
v
o
l
u
m
e

b
o
l
a
simpangan
kurva simpangan vs volume bola
kurva simpangan vs
volume bola
Linear (kurva
simpangan vs volume
bola)
V. Analisis dan Pembahasan
Pada percobaan modul 2 ini, kita akan menentukan porositas core sample dengan
menggunakan metode Liquid Saturation. Prinsip dari percobaan modul ini adalah pengukuran
volume pori dan volume bulk suatu batuan sehingga didapatkan harga porositas dari batuan
tersebut. Pengukuran volume pori dilakukan dengan metode liquid saturation. Sedangkan untuk
pengukuran volume bulk, kita membandingkan dua buah metode, yaitu dengan metode volumetrik
dan metode Electric Hg Picnometer.
Pengukuran Volume Pori dengan Metode Liquid Saturation
Prinsip percobaan metode Liquid Saturation dalam penentuan volume pori adalah kita
menghitung selisih massa sample core kering dan massa core sample yang telah dijenuhi fluida.
Selisih massa tersebut merupakan massa fluida yang masuk mengisi pori-pori batuan. Dengan
mengukur densitas fluida yang mensaturasi core sample tersebut, maka dengan I =
m
]luidc
p
]luidc
dapat
kita tentukan volume fluida yang mengisi pori-pori batuan tersebut. Volume fluida yang mengisi
pori-pori batuan sama jumlahnya dengan volume dari pori-pori yang saling berhubungan satu sama
lain (interconnected) pada sample core tersebut.
Untuk itu, agar volume fluida yang mensaturasi pori-pori batuan sama jumlahnya dengan
volume pori-pori effektif batuan, maka sample core tersebut harustersaturasi 100%air. Agar sample
core tersaturasi 100%air, maka kita harus melakukan pemvakuman sample core keringagar tidak
terdapat udara yang tersisa di dalam. Akan tetapi, proses pemvakuman tidak dapat berlangsung
sempurna, artinya setelah proses pemvakuman masih terdapat sisa udara di dalam core. Hal ini
terlihar dari pembacaan manometer Hg yaitu P = 6S.8 cmEg, dimana nilai ini masih jauh dari
proses pemvakuman ideal yaitu P = 76 cmEg. Untuk itu, data yang dihasilkan memerlukan
koreksi terhadap effisiensi pemvakuman tersebut.
Setelah mencapai tekanan tertentu yang cukup stabil (~1 ]om), air dimasukkan ke labu
Erlenmeyer dengan menggunakan funnel hingga tinggi air dalam labu Erlenmeyer lebih tinggi
daripada tinggi core sample. Proses penmvakumansendiri terus dilakukandengan tujuan:
1. mempermudah cairan penjenuh untuk masuk ke dalam pori-pori core.
2. Mengurangi adanya udara yang mengisi pori-pori batuam sehingga volume pori-pori
yang berhubungan dapat dianggap sama dengan volume cairan penjenuh.
Pada proses pengisian air ke labu Erlenmeyer, tekanan manometer Hg diusahakan untuk tetap stabil,
yaitu dengan cara mencegah masuknya udara melalui funnel. Untuk itu, pada pengisian air melalui
funnel, volume air dalam funnel harus terus dijaga agar supaya aliran air kontinu dan tidak ada udara
yang masuk. Setelah yakin proses penjenuhan telah selesai (tidak ada lagi gelembung udara yang
keluar dari pori-pori batuan), pemvakuman dihentikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjenuhan ini antara lain adalah:
Seluruh sambungan dilapisi dengan vaseline agar tidak ada udara luar yang keluar atau
masuk.
Digunakan kapur (CaCO
3
) yang bertujuan untuk menyerap air agar tidak masuk ke dalam
pompa pemvakuman yang bersifat 1 fasa. Reaksi yang belangsung adalah sbb:
CaCO
3(s)
+H
2
O
(g)
Ca(OH)
2(s)
+CO
2(g)
Kapur yang digunakan sebaiknya berbentuk serbuk yang kering agar luas permukaan
bidang sentuh menjadi lebih besar.
Tekanan pemvakuman dibuat stabil sebelum air dimasukkan ke labu penjenuhan dengan
tujuan agar laju penjenuhan berlangsung stabil dan jumlah udara yang mengisi core
sebelumnya sudah minimum.
Setelah proses pemvakuman dan penjenuhan di atas selesai, kita dapat menghitung volume
pori efektif batuan, yaitudengan mencari selisih berat kering dengan berat coretersaturasi sehingga
didapat berat air yang mengisi pori-pori batuan. Setelah itu volume pori sama dengan volume air,
yaitu massa air dibagadengan densitas air.
Pengukuran Volume Bulkdengan Metode Volumetrik
Metode pertama yang digunakan adalah metode volumetrik, yaitu pengukuran secara
langsung dengan menggunakan jangka sorong. Kelemahan dari metode ini adalah ketidakakuratan
hasil pengukuran karena bentuk dari sample core yang tidak berbentuksilinder sempurna. Dari hasil
percobaan didapatkan bahwa pengukuran volume bulk dengan metode volumetric menghasilkan
nilai yang berbedadengan metode electric Hg picnometer. Hal ini dipengaruhi oleh kesempurnaan
bentuk silinder core itu sendiri.
Pengukuran Volume Bulk dengan Metode Electric Hg Picnometer
Metode kedua adalah dengan menggunakan alat electric Hg picnometer. Prinsip kerjadari
alat ini adalah displacement Hg oleh volume sample core. Hubungan simpangan dan volume sample
core didapat dengan melakukan kalibrasi alat. Kalibrasi ini dilakukan dengan mencari korelasi antara
simpangan yang terjadi akibat ukuran bola-bola kalibrasi. Lalu dari data simpangan dan volume bola
kalibrasi ini dapat dibuat grafik dan persamaan garis yang menghubungkan simpangan dan volume
bulk, dimana untuk percobaan ini persamaan garisnya adalah : y=0.1154+0.931977x.
Alat ini menggunakanHg dalam peninjauan simpangan karena densitasnya yang besar dan
sifat Hg yang selalu merupakan Non-wetting phase (karena gaya kohesi pada molekul Hg lebih
dominan disbanding gaya adhesinya). Karena sifat Hg yang non-wetting phase inilah maka Hgtidak
akan membasahi permukaan pori-pori media berpori. Karena Hg merupakan non-wetting phase ini
juga, maka dibutuhkan suatu tekanan tertentu untuk mendesak Hg agar masuk kedalam pori-pori
batuan (threshold pressure). Artinyabila tidak ada tekanan pendesak Hg, maka Hg tidak akanmasuk
ke dalam pori-pori batuan sehingga nantinya akan didapatkan hasil pengukuran volume bulk yang
akurat.
Tetapi pada praktikum modul 2 ini, penggunaan Hg diganti dengan air. Akibat dari
penggantian Hg dengan air ini antara lain:
Wettability batuan memberikan pengaruh yang cukup berarti pada data simpangan.
Apabila batuan tersebut merupakan batuan water-wet, maka air disini bertindak sebagai
wetting phase, artinya ada kemungkinan air dapat masuk ke dalam pori-pori batuan
sehingga simpangan yang terjadi tidak terlalu besar. Namun bila batuannya bersifat oil-
wet, maka air disini bertindak sebagai non-wetting phase, artinya tidak akan ada air yang
masuk ke dalam core tanpa diberikan tekanan pendesakan sehingga simpangan yang
terjadi menjadi lebih besar dan lebiah akurat. Beda halnya jika kita menggunakan Hg,
kita tidak perlu mempedulikan batuan tersebut adalah water-wet maupun oil-wet
karena Hg selalu bertindak sebagai non-wetting phase.
Densitas air lebih kecil dari densitas core dan bola-bola besi, sehingga sample core dan
bola besi bisa mencapai dasar kolom. Efek yang ditimbulkan adalah tersumbatnya
penghubung antara kolom yang berisi core dengan kolom yang digunakan untuk
pengukuran simpangan.
Yang perlu menjadi atensi kita selanjutnya adalah persamaan garis simpangan vs. volume
bulk, yaitu y=0.1154+0.931977x. Pada persamaan garis tersebut, kita mendapatkan garis tersebut
memotong sumbu-y di titik 0.1154, artinya untuk simpangan yang terjadi nol maka volume bulk-nya
adalah 0,1154 cc. Akan tetapi hal ini tidak mungkin, idealnya persamaan garis yang terbentuk
memotong titik (0,0) karena tidak mungkin tidak terjadi simpangan bila kita memasukkan suatu
volume bulk tertertu. Hal ini mungkin dapat terjadi karena sifat air yangmungkin menjadi wetting
phase bagi batuan water wet sehingga mengurangi simpangan yang harusnya terbentuk. Selain itu
gaya adhesi yang dominan dibanding gaya kohesi mengakibatkan ada sejumlah molekul air yang
tertinggal di ujung paku pada electric Hg picnometer sehingga lampu akan menyala sebelum paku
tersebut menyentuh permukaan yang sebenarnya. Karena nilai b tersebut cukup kecil yaitu hanya
0.1154 cc, maka persamaan garis tersebut cukup baik untuk digunakan dalam penentuan volume
bulk core sample.
Bila dibandingkan, kedua metode dalampengukuran volume bulk ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, yaitu :
1. Metode Volumetrik
a. Kelebihan :
-Volume core dapat ditentukan dengan lebih mudah dan lebih cepat.
-Peralatan yang diperlukan pada metode volumetrik relatif lebih murah dan lebih
sederhana dibandingkan metode kalibrasi.
b. Kekurangan :
-Hasil yang diperoleh hanya akurat untuk core yang bentuknya benar-benar
sempurna. Padahal sampel core yang dipakai bentuknya tidak ada yang sempurna.
2. Metode Kalibrasi
a. Kelebihan :
-Hasil yang diperoleh lebih akurat dibandingkan dengan metode volumetrik.
-Bentuk sampel tidak mempengaruhi keakuratan hasil perhitungan volume.
b. Kekurangan
-Prosesnya lebih lama dari metode volumetrik.
-Alat yang dipergunakan relatif lebih mahal.
-Perhitungannya lebih rumit dibandingkan dengan metode volumetrik.
Setelah didapatkan volume pori dan volume bulk, maka porositas dapat dicari dengan
membandingkan harga keduanya dan harga porositas dinyatakan dalam persen. Dari pengolahan
data, maka didapat harga prositas untuk masing-masing sample adalah sebagai berikut :
Sampel Volumetric Hg Picnometer
e e
SNA 6.93735 8.012739 7.07478 8.17147
A 24.23058 27.98667 24.8158 28.6626
Jika kita mengklasifikasikan harga porositas core SNA dan A berdasarkan klasifikasi
kuantitatif, maka core SNA % 1 , 8 termasuk dalam golongan poor atau buruk. Sedangkan
core A % 28 termasuk dalam golongan excellent atau istimewa. Perlu diingat bahwa harga
porositas yang didapat dari percobaan ini adalah porositas efektif, karena dalam metode Liqui
Saturation hanya bisa mengisi pori-pori efektif/yang terhubungkan saja dan tidak bisa menembus
pori-pori yang terisolasi.
Pada percobaan kali ini, kita menggunakan beberapa asumsi peercobaan, antara lain :
Tidak terjadi kebocoran sehingga tidak ada udara yang masuk kedalam labu Erlenmeyer
selama proses pemvakuman dan penjenuhan. Antisipasi terjadinya kebocoran dengan
melapisi Vaseline pada katup dan sumbat labu Erlenmeyer serta menjaga aliran air dari
funnel selalu kontinu.
Sample core tersaturasi sempurna sehingga volume pori efektif batuan sama dengan
volume fluida yang menjenuhi core tersebut. Selain itu, dengan asumsi ini tidak akan ada
lagi air yang masuk ke dalam core saat pengukuran volume bulk dengan electric Hg
picnometer sehingga simpangannya benar.
Setelah proses pemvakuman, diasumsikan tidak ada lagi udara yang tersisa didalam pori-
pori batuan sehingga air bisa mensaturasi core 100%.
Koreksi terhadap kondisi tekanan udara di laboratorium untuk melihat efisiensi proses
pemvakuman.
Tidak ada air yang keluar dari alat electric Hg picnometer saat pengukuran volume bulk
dengan metode electric Hg picnometer. Volume benang yang digukanan untuk
memasukkan core juga diabaikan.
Tidak ada air yang tersisa pada ujung paku akibat gaya adhesi air.
Picno untuk pengukuran densitas fluida pensaturasi dalam keadaan bersih dan kering.
VI. Kesimpulan
Prinsip percobaan metode Liquid Saturationdalam penentuan volume pori adalah
kita menghitung selisih massa sample core kering dan massa core sample yang telah
dijenuhi fluida. Selisih massa tersebut merupakan massa fluida yang masuk mengisi
pori-pori batuan. Dengan mengukur densitas fluida yang mensaturasi core sample
tersebut, maka dengan I =
m
]luidc
p
]luidc
dapat kita tentukan volume fluida yang mengisi
pori-pori batuan tersebut. Volume fluida yang mengisi pori-pori batuan sama
jumlahnya dengan volume dari pori-pori yang saling berhubungan satu sama lain
(interconnected) pada sample core tersebut. Selanjutnya dengan data volume bulk
batuan, kita dapat menentukanporositas core sample, yaitu dengan =
v
pcri
v
bulk
x 1uu%.
Data porositas hasil percobaan :
Sampel Volumetric Hg Picnometer
e e
SNA 6.93735 8.012739 7.07478 8.17147
A 24.23058 27.98667 24.8158 28.6626
Metode-metode pengukuran porositas
Metode dalam menentukan porositas dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Metode Tak Langsung, artinya porositas diukur dengan mencari hubungan antara sifat-sifat
fisik batuan lainnya dengan porositas. Metode ini dilakukan dengan analisa well logging,
misalnya density logyang mengkorelasikan antara intensitas sinar gamma yang dipantulkan
oleh electron dengan porositas, neutron log yang mengkorelasikan antara intensitas sinar
gamma yang diserap oleh atom H, sonic log yang mengkorelasikan antara cepat rambat
gelombang dengan porositas batuan.
2. Metode Langsung, artinya porositas diukur secara langsung di laboratorium untuk
menentukan nilai porositasnya. Dalam metode langsung ini, ada 3 hal penting yang menjadi
dasar pengukuran porositas, yaitu : pengukuran volume bulk, pengukuran volume pori, dan
pengukuran volume grain.
Pengukuran Volume Bulkdilakukan dengan beberapa metode, antara lain :
Electric Hg Picnometer, disini kita melihat hubungan antara simpangan dengan
suatu ukuran volume bulk tertentu.
Russel Volumeter, disini kita mengukur volume fluida yang terdisplacement oleh
volume core sehingga diketahui volume bulk dari core sample.
Metode Volumetrik, disini kita mengukur secara langsung dimensi dari sample
core dengan jangka sorong.
Coating with Paraffine, disini kita menghitung berat kering, berat core yang
dilapisi oleh paraffine dan berat core yang dilapisi paraffine yang direndam
dalam air.
PengukuranVolumePori dilakukan dengan beberapa metode, antara lain :
Liquid Saturation, disini kitamenghitung selisih berat jenuh dengan berat kering
core sample. Volume didapat dengan membagi selisih berat dengan densitas
dari fluida penjenuh.
Stevens Porosimeter Method, disini kita menghitung saturasi udara yang
terkandung dalam sampe core kering. Alat ini memiliki sebuah core chamber
yang dapat diisolasi terhadap tekanan atmosfer dan disekat dengan bagian lain
dari alat ini sendiri.
Washburn-Bunting Porosimeter, disini kita mengukur volume udara yang
diambil dari ruang pori dengan membuat vakum sebagian dalam porosimeter.
Pengukuran Volume Graindilakukan dengan beberapa metode, antara lain :
Melcher-Nutting method, disini kita hitung dahulu bulk volume sampel.
Kemudian kita hancurkan sampel sampai ukuran butiran lalu hitung volumenya.
Teknik Russell method, disini kita melihat perubahan volume yang terjadi pada
alat Russell volumeter untuk menghitung bulk volume dan volume butir.
Gas porosimeter, disini kitamenghitung perbedaan tekanan dari core chamber
kosong (yang memiliki volume konstan) dengan core chamber yang diisi dengan
sample core. Sebelumnya alat ini dikalibrasi dengan disk calibration. Volume
grain didapatkan dengan penerapan Hukum Boyle, yaitu tekanan berbanding
terbalik dengan volume.
VII. Kesan & Pesan
Kesan :
Praktikumnya memberikan kita pemahaman mengenai berbagai metode-
metode dalam penentuan porositas batuan, terutama pengukuran volume pori
efektif dengan menggunakan metode liquid saturation.
Alatnya sudah sukup baik, baik itu pada proses pemvakuman maupun pada
proses pengukuran volume bulk dengan electric Hg picnometer.
Tes awal dan tes alat membuat kita paham mengenai porositas dan prinsip kerja
alat dalam percobaan.
Asistennya memahami modul percobaan dan dapat menyampaikan materi
percobaan dengan baik kepada praktikannya.
Pesan :
Tes awal dan TP-nya kalau bisa materi yang berkaitan dengan porositas saja, tapi
dengan jenis soal yang lebih variatif.

Вам также может понравиться

  • Nilai
    Nilai
    Документ9 страниц
    Nilai
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Laporanpraktikumanalisasemenpemboran 161216184324
    Laporanpraktikumanalisasemenpemboran 161216184324
    Документ98 страниц
    Laporanpraktikumanalisasemenpemboran 161216184324
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Performance Feed Gas Compressor
    Performance Feed Gas Compressor
    Документ56 страниц
    Performance Feed Gas Compressor
    ZULFAINI
    100% (7)
  • Kompresor KP
    Kompresor KP
    Документ7 страниц
    Kompresor KP
    Noverianto Sipahutar
    Оценок пока нет
  • Ringkasan SRU
    Ringkasan SRU
    Документ11 страниц
    Ringkasan SRU
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Kompresor KP
    Kompresor KP
    Документ7 страниц
    Kompresor KP
    Noverianto Sipahutar
    Оценок пока нет
  • Proposal Indo (Edit) 1
    Proposal Indo (Edit) 1
    Документ44 страницы
    Proposal Indo (Edit) 1
    Rival Muhammad
    Оценок пока нет
  • Statistika Deskriptif
    Statistika Deskriptif
    Документ3 страницы
    Statistika Deskriptif
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Sni 06-6721-2002
    Sni 06-6721-2002
    Документ11 страниц
    Sni 06-6721-2002
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Produksi Lapangan
    Produksi Lapangan
    Документ14 страниц
    Produksi Lapangan
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Kelompok Bahasa AKKAZ
    Kelompok Bahasa AKKAZ
    Документ12 страниц
    Kelompok Bahasa AKKAZ
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Efek Obat PSKM
    Efek Obat PSKM
    Документ8 страниц
    Efek Obat PSKM
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Teori Praktikum Fisika
    Teori Praktikum Fisika
    Документ6 страниц
    Teori Praktikum Fisika
    Grey Almas Cisa
    100% (1)
  • Askep HRJ
    Askep HRJ
    Документ12 страниц
    Askep HRJ
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Chapter II 2
    Chapter II 2
    Документ34 страницы
    Chapter II 2
    Muhammad Faizal
    Оценок пока нет
  • Tugas Komposit
    Tugas Komposit
    Документ6 страниц
    Tugas Komposit
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Panduanneobuxuntukpemula
    Panduanneobuxuntukpemula
    Документ5 страниц
    Panduanneobuxuntukpemula
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет
  • Sejarah An Pers Di
    Sejarah An Pers Di
    Документ7 страниц
    Sejarah An Pers Di
    Älfiyån Legowoh
    Оценок пока нет