Вы находитесь на странице: 1из 8

HPHT, TP, Usia Kehamilan Ibu Telat Haid Umur 3 minggu konsepsi (atau 5 minggu terhitung dari hari

i pertama haid terakhir) adalah umur dimana periode embriologi dinyatakan dimulai. Pada saat ini ibu mengalami terlambat haid. Namun, telat haid merupakan salah satu tanda kehamilan yang tidak pasti (probable sign) seperti juga kenaikan suhu tubuh basal ibu selama tiga minggu berturut-turut. Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh bangun tidur pagi hari sebelum beraktivitas apa pun. Jika penasaran apakah hamil atau tidak di bulan berikutnya, tak ada salahnya mengukur dan mencatat suhu tubuh basal setiap hari sejak haid hari pertama. Dalam keadaan normal, grafik suhu rata-rata akan rendah sekitar 360 C di dua minggu pertama dan naik sekitar 36,80 hingga 36,90 di di dua minggu berikutnya. Selanjutnya suhu tubuh basal akan turun lagi sekitar 36,350 bila datang haid. Tetapi bila suhu tubuh basal tetap tinggi dan haid tak kunjung datang berarti kemungkinan kehamilan lebih dari 50%. Kenaikan suhu ini terkait dengan naiknya kadar hormon progesteron yang mengikuti peristiwa ovulasi yang disusul dengan terpeliharanya kehamilan dini oleh progesteron. Tapi sekali lagi tanda-tanda tadi belum merupakan konfirmasi 100% akan kehamilan. Lantaran itu karena-- gejala hamil muda samar (payudara memang relatif mengeras tapi gejala mual muntah belum muncul)--anjuran bagi ibu yang terlambat haid adalah segera lakukan tes urin. Bila hasilnya negatif, ulangi tes dua minggu kemudian. Bila hasilnya positif mulailah kontrol pertama ke dokter kebidanan. Bila tes ulang tetap negatif, biarkan haid terjadi secara spontan tanpa obat. Untuk diketahui, hasil positif atau negatif tes urin kehamilan didasarkan pada kadar hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang diproduksi plasenta sejak dua minggu setelah konsepsi (umur empat minggu setelah HPHT). Kadar hormon HCG ini mencapai puncaknya pada umur 2-2,5 bulan kehamilan. Selanjutnya menjadi semakin rendah pada akhir kehamilan. Fungsi utama hormon HCG ini adalah sebagai penjaga kehamilan yang baru tumbuh dengan cara memelihara corpus luteum (sisa sarang telur) di ovarium agar menghasilkan lebih banyak lagi hormon progesteron dan estrogen yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)

Untuk dapat menghitung usia kehamilan berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari). Untuk taksiran usia kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL). Penggunaan rumus ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnnya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.

Contoh: Jika HPHT anda adalah 16 nov 2008, maka: 16 -11 - 08 + 7 - + 3 1

23 - 8 - 09 (ini tanggal HPL)

Jadi taksiran waktu kelahiran adalah tanggal 23 agustus 2009, sedangkan untuk usia kehamilan tinggal menghitungnya setiap tanggal 23, jadi pada saat tgl 23 desember , berarti usia kehamilan anda menginjak satu bulan, 23 januari usia kehamilan 2 bulan ...dst. Untuk Hari Perkiraan Lahir sebaiknya ditambah tenggang waktu plus atau minus 7 hari.

Masih banyak pasangan yang belum tahu bagaimana menghitung usia kehamilan. Pada umumnya penghitungan dilakukan mulai saat haid selesai. Memang secara medis bisa dilakukan seperti itu dengan catatan waktu terjadinya pelepasan sel telur diketahui pasti dalam hal ini dapat dilihat dengan ultrasonografi (USG) dan penghitungan seperti ini menghasilkan usia kehamilan cukup bulan 38 minggu.

Karena tidak praktis maka cara yang dipakai adalah menghitung usia kehamilan dari hari pertama datangnya haid terakhir. Dengan cara ini didapatkan usia kehamilan cukup bulan 40 minggu (280 hari).

Secara tradisional menyatakan usia kehamilan sering dinyatakan dalam bulan. Bagaimana cara mengkonversinya? Mudah sekali satu bulan kita rata-ratakan 30 hari ( bukan 4 minggu, kurang tepat), selanjutnya usia kehamilan dalam minggu yang disebut oleh SpOG dikalikan 7 didapat usia hamil dalam hari, selanjutnya dibagi 30 hari. Contoh: Usia kehamilan 30 mg x 7 = 210 hari, 210 hari : 30 = 7 bulan. Sehingga usia hamil cukup bulan 40 minggu = 9 bulan 10 hari.

Secara sederhana ada patokan penetuan usia kehamilan berdasarkan tingginya puncak rahim ibu saat diraba pada dinding perut. Ada 3 patokan, pertama: setinggi pusat = usia hamil 6 bulan, kedua: antara pusat - ujung tulang dada = 8 bulan dan terakhir antara pusat - pinggir atas tulang kemaluan (dibagian atas bulu kemaluan) = usia hamil 4 bulan. Bagaiman jika tinggi puncak rahim tidak berada pada tiga patokan diatas? Ya betul sekali: maka usia hamil kira-kira berada antara patok-patok diatas yaitu 5 bulan dan antara 7 bulan.

Dalam praktek sehari-hari kadang-kadang ibu2 bidan lupa mengingatkan batas maksimal usia kehamilan, yang akibatnya sering terjadi kematian bayi dalam kandungan. Batas maksimal usia kehamilan secara internasional sudah disepakati 42 minggu=294 hari (WHO). Jika sampai usia tersebut belum lahir maka dilakukan pengakhiran kehamilan dengan rangsangan persalinan (induksi) atau dengan operasi cesar tergantung kondisi bayi.

1)

Menentukan Usia Kehamilan. Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil

dapat ditetuukan dengan :

Mempergunakan rumus Naegle.

Rumus naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama

288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan Tahun ditambah 1 (satu). a. Contohnya, haid hari pertama tanggal 11 april 2000, maka penghitungan perkiraan kelahiran adalah 11 + 7 = 18; 4 -3= 1, dan Tahun 2000+1 = 2001, sehingga dugaan persalinan adalah 18 Januari 2001.

b) Seorang ibu hamil memiliki HPHT 15-9-2005 dan diperiksa pada 27-11-2005. Maka umur kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL) adalah: 15-09-2005 = 2 minggu 1hari 31-10-2005 = 4 minggu 3 hari 27-11-2005 = 3 minggu 6 hari Jumlah 9 minggu 10 hari

Berarti usia kehamilan : 10 minggu 3 hari Jadi umur kehamilan saat diperiksa adalah 10 minggu 3 hari atau 10 minggu genap. Cara menghitungnya: 1 minggu terdiri atas 7 hari.

a. Tanggal 15-09-2005, berarti hari ke-15. Ini sama dengan 2 x 7 hari = 14 hari + 1 hari (2 minggu lebih 1 hari) b. Bulan Oktober (bulan 10) terdiri atas 31 hari. Ini berarti 4 x 7 hari = 28 hari + 3 hari atau sama dengan 4 minggu lebih 3 hari c. tanggal 27-11-2005 berarti hari ke-27 sama dengan 3 x 7 hari = 21 hari + 6 hari (3 minggu lebih 6 hari). Sementara HPL dihitung dengan rumus Naegel = Hari + 7, Bulan 3 = 15 + 7, 9 3 jadi HPL = 22-06-2005

Bila mempunyai kalender obstetrik maka usia kehamilan dan HPL dapat dilihat di tabel kalender tersebut.

Gerakan pertama fetus. Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan.

a)

Perkiraan tingginya fundus uteri. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil pertama. Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus, atau prosesus xipoideus. Cara tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.

Tinggi fundus uteri = Umur kehamilan 1/3 di atas simfisis = 12 minggu simfisis-pusat = 16 minggu 2/3 di atas simfisis = 20 minggu Setinggi pusat = 22 minggu 1/3 di atas pusat = 28 minggu pusat-prosesus xifoideus = 34 minggu Setinggi prosesus xifoideus = 36 minggu Dua jari (4cm) di bawah prosesus xifoideus = 40 minggu

Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan 8 Bulan hamil : Perut lebih kecil, Epigastrium tegang, Pusat datar, Kepala teraba kecil,Kepala belum masuk PAP

10 bulan hamil Perut besar, Epigastrium lembek karena kepala janin masuk PAP, Pusat menonjol, Kepala besar, Kepala telah masuk PAP

1.

Ketidak akuratan metode ini :

Wanita bervariasi pada jarak simfisis pubis ke prosesus xifoid, lokasi umbilikus diantara 2 titik (imajiner) ini. Lebar jari pemeriksa bervariasi antara yang gemuk dan yang kurus.

2.

Keuntungan :

Digunakan jika tidak ada Caliper atau pita pengukur. Jari cukup akurat untuk menentukan perbedaan yang jelas antara perkiraan umur kehamilan dengan tanggal dan dengan temuan hasil pemeriksaan dan untuk mengindikasi perlunya pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan ketidak sesuaian dan sebab kelainan tersebut.

b)

Metode ini menggunakan alat ukur Caliper. Caliper digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas simfisis pubis dan ujung yang lain pada puncak fundus. Kedua ujung diletakkan pada garis tengah abdominal. Ukuran kemudian dibaca pada skala cm (centimeter) yang terletak ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama dengan minggu kehamilan setelah sekitar 22-24 minggu .

1.

Keuntungan : Lebih akurat dibandingkan pita pengukur terutama dalam mengukur TFU setelah 22-24 minggu kehamilan (dibuktikan oleh studi yang dilakukan Engstrom, Mc.Farlin dan Sitller)

2.

Kerugian : Jarang digunakan karena lebih sulit, lebih mahal, kurang praktis dibawa, lebih susah dibaca, lebih susah digunakan dibandingkan pita pengukur

c)

Menggunakan pita pengukur yang mungkin merupakan metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.

1. Keuntungan : Lebih murah Mudah dibawa Mudah dibaca hasilnya Mudah digunakan Cukup akurat

2. Kerugian : Kurang akurat dibandingkan caliper

d)

Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya berbeda. Garis nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di dasar fundus, pita pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita pengukur mengikuti bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan kemudian secara relatif lurus ke titik yang ditahan oleh jari-jari pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus.

Caranya tidak diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara matematika sebagai berikut ; a. Sebelum fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan.

b.

Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan

1. Keuntungan : Cukup akurat

2. Kerugian : Rumit, tidak praktis

e)

Ultrasonografi

Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal kehamilan 51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7 minggu. Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan ukuran tubuh fetussehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan. Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara: 1) Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestational Sac) untuk kehamilan 6-12 minggu. 2) Dengan mengukur jarak kepala bokong (GRI= Grown rump Length) untuk umur kehamilan 714 minggu. 3) Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu.

Вам также может понравиться