Вы находитесь на странице: 1из 20

1

REFLEKSI KASUS

VITILIGO

Disusun untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Madya SMF Kulit dan Kelamin RSUD dr. Soebandi Jember

Oleh : Dyah Febriyanti NIM 072011101038

SMF KULIT DAN KELAMIN RSUD DR. SOEBANDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 Definisi ..................................................................................................4 Epidemiologi .........................................................................................4 Anatomi dan Fisiologi ...........................................................................4 Klasifikasi .............................................................................................7 Etiologi ..................................................................................................8 Patogenesis ............................................................................................8 Manisfestasi klinis ...............................................................................10 Diagnosis Banding ..............................................................................13 Terapi ..................................................................................................14 Prognosis .............................................................................................16

BAB III. LAPORAN KASUS..............................................................................17 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

BAB 1. PENDAHULUAN

Kata vitiligo berasa dan bahasa latin vitellus yang berarti anak sapi, karena kulit penderita berwarna putih seperti kulit anak sapi yang berbercak putih. Vitilgo umunya ditandai dengan munculnya lesi depigmentasi dengan berbagai ukuran. Penyebabnya sampai sekarang masih belum diketahui, tetapi ada beberapa hipotesis mengenai penyakit ini. Vitiligo umumnya jelas diagnosanya ketika pemeriksaan fisis dan dapat dibedakan dengan penyakit lain dengan melakukan pemeriksaan lampu Wood, KOH atau biopsi kulit. Prinsip pengobatan vitiligo adalah repimentasi,maka banyak cara dapat dilakukan, umumnya pengobatan vitiligo melibatkan penggunaan kortikisteroid topikal, psoralens plus PUVA, atau untuk vitiligo yang berat, dimana dipigmentasi kulit agak menyebar luas penatalaksanaan dapat dilakukan dengan hydroquinone.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat yang berbentuk macula putih susu tidak mengandung melanosit, berbatas tegas dan sering bersifat herediter. Vitiligo dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit, termasuk rambut dan mata.

2.2 Epidemiologi Vitiligo dapat mengenai semua ras dan gender dan semua umur. Vitiligo lebih sering terjadi (50%) pada usia 10-30 tahun. Terdapat faktor genetic yang mempengaruhi munculnya vitiligo ini yakni penderita vitiligo akan memiliki kemungkinan 5% memiliki anak dengan kelainan serupa. Riwayat keluarga vitiligo berkisar 30%. Penyakit ini lebih sering diderita oleh orang kulit berwarna dan biasanya dengan derajat yang lebih berat.

2.3 Anatomi dan Fisiologi Warna kulit tergantung pada 3 (tiga) komponen menurut derajat yang bervariasi. Jaringan memiliki warna inheren kekuningan akibat kandungan karoten. Adanya Hb beroksigen dalam dasar kapiler dari dermis memberinya

warna kemerahan. Dan warna kecoklatan sampai kehitaman adalah akibat jumlah pigmen melanin dari melanosit yang dihasilkan di kulit. Melanin adalah produk dari melanosit. Melanosit merupakan sel khusus yang terdapat pada epidermis, dijumpai di bawah atau di antara sel-sel stratum basalis dan pada folikel rambut. Melanosit memiliki bentuk badan sel bulat tempat bermulanya cabang-cabang panjang yang ireguler dalam epidermis. Cabang-cabang ini berada di antara sel-sel stratum basalis dan stratum spinosum.

Pembentukan Pigmen Melanin Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting dalam proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah menjadi 3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang kemudian dikonversi, setelah melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin. Enzim tirosinase dibentuk dalam ribosom, ditransfer dalam lumer retikulum endoplasma kasar, melanosit diakumulasi dalam vesikel yang dibentuk oleh kompleks golgi. 4 tahapan yang dapat dibedakan pada pembentukan granul melanin yang matang. Tahap 1 : Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal proses dari aktivitas enzim tirosinase dan pembentukan substansi granul halus; pada bagian perifernya. Untaian-untaian padat elektron memiliki suatu susunan molekul tirosinase yang rapi pada sebuah matrik protein. Tahap 2 : Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian dalam filamen-filamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak sama. Melanin disimpan dalam matriks protein. Tahap 3 : Peningkatan pembentukan melanin membuat struktur halus agak sulit terlihat. Tahap 4 :

Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan melanin secara sempurna mengisi vesikel. Utrastruktur tidak ada yang terlihat. Granul yang matang berbentuk elips, dengan panjang 1 m dan diameter 0,4 m. Ketika dibentuk granul melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma melanosit dan ditransfer ke sel-sel dalam stratum germinativum dan spinosum dari epidermis. Proses transfer ini telah diobservasi secara langsung pada kultur jaringan kulit. Granul melanin pada dasarnya diinjeksikan ke dalam keratinosit. Ketika di dalam keratinosit, granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma

Gambar 1. Pembentukan Melanin

2.4 Klasifikasi Berdasarkan distribusi dan bentuk lesinya, vitiligo diklasifikasikan menjadi 2. Klasifikasi ini penting dalam memahami prognosis penyakit. Ada 2 bentuk vitiligo: 1. Lokalisata dapat dibagi dibagi lagi: a. Fokal Satu atau lebih macula pada satu area saja tetapi tidak segmental. b. Segmental Satu atau lebih macula pada satu area, dengan distribusi menurut dermatom. Misalnya pada satu tungkai. c. Mukosal Hanya terdapat pada membran mukosa. Vitiligo lokalisata jarang berubah menjadi vitiligo generalisata. 2. Generalisata Hampir 90% penderita mengalami vitiligo generalisata yang biasanya simetris. Vitiligo generalisata ini terbagi atas: a. Akrofasial Depigmentasi hanya terjadi di bagian distal ekstremitas dan muka, merupakan stadum permulaan vitiligo generalisata. b. Vulgaris Macula tanpa pola tertentu di banyak tempat. c. Universalisata Depigmentasi terjadi menyeluruh atau hampir menyeluruh merupakan vitiligo total. Vitiligo tipe universalisata merupakan depigmentasi kulit secara total atau hampir seluruh tubuh.

Vitiligo yang diklasifikasi berdasarkan bentuk lesinya, antara lain : 1. Trichrome vitiligo : vitiligo yang terdiri atas lesi berwarna coklat, coklat muda dan putih 2. Vitiligo inflamatoar: lesi dengan tepi yang meninggi eritematosa dan gatal.

3.

Lesi linear

2.5 Etiologi Penyebab vitiligo hingga kini belum diketahui. Beberapa faktor pencetus antara lain Beberapa faktor predisposisi terjadinya vitiligo antara lain: 1) Faktor mekanis Pada 30% penderita vitiligo timbul lesi setelah trauma fisik, misalnya setelah tindakan bedah atau pada tempat bekas trauma fisik dan kimiawi. 2) Faktor sinar matahari atau penyinaran ultra violet A. Ada 715% penderita vitiligo timbul lesi setelah terpajan yang berat. 3) Faktor trauma psikis Contoh: kematian anggota keluarga, kehilangan pekerjaan. 4) Faktor hormonal Diduga vitiligo memburuk penggunaan kontrasepsi oral.

2.6 Patogenesis Proses pathogenesis vitiligo meliputi: 1. Hipotesis autoimun Penderita vitiligo cenderung menderita kelainan autoimun seperti tiroiditis Hashimoto, penyakit Grave, penyakit Addison, uveitis, alopecia areata, kandidiatis mukokutan.

2. Hipotesis neurogenik Hipotesis ini mengatakan bahwa mediator neurokimiawi seperti

asetilkolin, epinefrin dan norepinefrin yang dilepaskan oleh ujung-ujung saraf perifer merupakan bahan neurotoksik yang dapat merusak melanosit ataupun menghambat produksi melanin. Tirosin adalah substrat untuk pembentukan melanin dan katekol. Kemungkinan adanya produk intermediate yang terbentuk selama sintesis katekol yang mempunyai efek merusak melanosit. Pada beberapa lesi ada gangguan keringat dan pembuluh darah terhadap respons transmitter saraf, misalnya asetilkolin. Secara klinis dapat terlihat pada vitiligo segmental satu atau dua dermatom, dan seringkali timbul pada daerah dengan gangguan saraf seperti pada daerah paraplegia, penderita polineuritis berat.

10

3. Autotoksik Sel melanosit membentuk melanin melalui oksidasi tirosin ke DOPA dan DOPA ke dopakinon yang kemudian dioksidasi menjadi berbagai indol dan radikal bebas. Melanosit pada lesi vitiligo dirusak oleh penumpukan precursor melanin. Secara invitro dibuktikan tirosin, DOPA, dan dopakrom merupakan sitotoksik terhadap melanosit. 4. Pajanan terhadap bahan kimiawi Depigmentasi kulit dapat terjadi terhadap pajanan monobenzil eter dalam sarung tangan Dipigmentasi kulit dapat terjadi akibat paparan monobenzil eter hidroquinon yang terdapat pada sarung tangan atau detergen yang mengandung fenol. Terdapat sejumlah bahan kimia yang mampu menyebabkan terjadinya depigmentasi yaitu thiol, derivat katekol, merkaptoamin, dan beberapa quinon. Menghirup dan menelan senyawa kimia ini akan berperan dalam terjadinya dipigmentasi.

2.7 Manisfestasi klinis Anamnesa Diagnosis vitiligo didasarkan pada anamnesis dan gambaran klinis. Hal yang ditanyakan kepada penderita meliputi: o Awitan penyakit o Riwayat keluarga tentang timbulnya lesi dan uban yang timbul sendiri o Riwayat penyakit kelainan tiroid, alopesia areata, diabetes mellitus, dan anemia pernisiosa o Kemungkinan faktor pencetus, misalnya stress emosi, terbakar sinar matahari, dan pajanan bahan kimia o Riwayat inflamasi, iritasi, atau ruam kulit yang muncul sebelum bercak putih

11

Pemeriksaan fisik Macula berwarna putih pucat atau putih susu atau putih seperti kapur tulis

dengan diameter 5mm 5cm atau lebih, bulat atau lonjong dengan batas tegas.

12

Kadang-kadang terlihat macula hipomelanotik selain macula apigementasi seperti pada salah satu varian yakni trichrome vitiligo dengan macula berwarna putih, coklat muda, dan coklat tua. Pemeriksaan fisik dapat pula dilakukan dengan lampu Wood, terutama pada area yang tertutup pakaian/tidak terpajan sinar matahari dan pada orang berkulit terang. Di dalam macula vitiligo dapat ditemukan macula dengan pigmentasi normal atau hiperpigmentasi disebut repigmentasi perifolikuler. Kadang-kadang ditemukan ditemukan tepi lesi yang meninggi, eritema dan gatal, disebut inflamatoar. Lokasi predileksi antara lain bagian ekstensor terutama di atas jari, periorbita, mulut dan hidung, tibialis anterior, dan pergelangan tangan bagian fleksor. Lesi bilateral dapat simetris atau asimetris. Pada area yang terkena trauma dapat timbul vitiligo. Mukosa jarang terkena, kadang-kadang mengenai genital eksterna, puting susu, dan ginggiva.

Gambar 2 Tempat Predileksi Vitiligo

13

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan histopatologi Dengan pewarnaan hematoksilin eosin tampak normal kecuali tidak ditemukan melanosit, kadang ditemukan limfosit di tepi macula. Reaksi dopa untuk melanosit negative pada daerah apigmentasi, tapi meningkat pada tepi yang hiperpigmentasi. Pemeriksaan biokimia Pemeriksaan histokimia pada kulit yang diinkubasi dengan dopa menunjukkan tidak ada tirosinase. Kadar tirosin plasma dan kulit normal.

2.8

Diagnosis Banding

Penyakit lain yang menjadi diagnosa banding vitiligo antara lain: 1) Pityriasis alba Terdapat skuama, warna off-white. 2) Pityriasis versicolor Bersisik halus, tampak kuning kehijauan di bawah lampu Wood, KOH positif, off-white. 3) Chemical leukoderma Riwayat pajanan germisida fenolik, macula kecil-kecil tersebar. Ini adalah diagnosis banding yang sulit karena seperti halnya vitiligo, pada leukoderma kimiawi ini juga terjadi hilangnya melanosit pada kulit yang terkena. 4) Leprosy Terjadi pada area endemis, terdapat hipoestesi. 5) Nevus depigmentosus Tidak membesar, kongenital, unilateral, warna off-white. 6) Hypomelanosis of Ito Bilateral, Blaschko's lines, mengikuti pola marble cake, 60-75% melibatkan sistem saraf pusat.

14

7) Piebaldism Kongenital, rambut poni berwarna putih, macula putih tidak bertambah luas, terdapat macula hiperpigmentasi di tengah area hipomelanotik. 8) Postinflammatory leukoderma Macula berwarna off-white, terdapat riwayat psoriasis atau eczema pada area yang sama, batas tidak terlalu jelas. 9) Waardenburg's syndrome Penyebab tersering tuli kongenital, terdapat macula putih dan sebagian rambut poni berwarna putih, iris heterochromia.

2.9

Terapi

Penatalaksanaan dilakukan dengan: 1. 2. Penerangan tentang penyakit kepada penderita. Kosmetika: tabir surya untuk proteksi dan cover mask concealer untuk kamuflase. 3. Repigmentasi dengan fototerapi a. Fototerapi topical Fototerapi psoralen topikal dilakukan apabila lesi terbatas (kurang dari 20% permukaan tubuh) atau pada anak lebih dari 5 tahun dengan vitiligo fokal. Larutan yang digunakan adalah larutan metoksalen 1% dan 8-metoksipsoralen (8-MOP) topikal dengan cara dioleskan secara hati-hati. Olesan tidak sampai ke batas tepi, karena diharapkan akan terjadi difusi intradermal. b. Fototerapi sistemik Pengobatan sistemik menggunakan 5-Metoksipsoralen (5-MOP) dengan sinar matahari atau 8-MOP dan 5-MOP dengan sinar matahari artifisial. Bahan ini bersifat photosensitizer. Sebagai sumber sinar, digunakan sinar matahari atau sinar buatan yang mengandung ultraviolet gelombang panjang (ultraviolet A). Dosis psoralen adalah 20-30 mg atau 0,6 mg/kg berat badan yang

15

diminum 2 jam sebelum penyinaran. Penyinaran dilakukan dua kali seminggu. Lama penyinaran dimulai sebentar kemudian setiap hari dinaikkan perlahan-lahan (antara sampai 4 menit). Terapi dilakukan selama 6 bulan sampai setahun. Pengobatan dengan psoralen secara topical yang dioleskan lima menit sebelum penyinaran sering menimbulkan dermatitis kontak iritan. Selain itu, dapat pula digunakan narrow-band UVB tanpa psoralen. Perlu diwaspadai akan terjadinya efek samping, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Efek samping jangka pendek berupa nausea (dapat diatasi dengan minum susu), kulit kering dan gatal (dapat diberikan antihistamin), eritema, nyeri dan PUVA-pain.

4. Kortikosteroid Pada beberapa penderita kortikosteroid misalnya triamcinolone acetonide 0,1%, desonide 0,05%, betametason valerat 0.1% atau klobetasol propionate 0.05% efektif menimbulkan pigmen. Biasanya diperlukan terapi yang lama dan adanya efek samping akibat pemakaian steroid yang lama menyebabkan pemakaiannya terbatas.

5. Depigmentasi MEH (monobenzylether of hydroquinon) 20% krim dapat dipakai untuk pengobatan vitiligo yang luas lebih dari 50% permukaan kulit dan tidak berhasil dengan pengobatan psoralen. Bila tidak ada dermatitis kontak pengobatan dilanjutkan sampai 4 minggu untuk daerah yang normal. Depigmentasi dapat terjadi setelah 2-3 bulan dan sempurna setelah 1 tahun. Kemungkinan timbul kembali pigmentasi yang normal pada daerah yang terpajan sinar matahari dan pada penderita berkulit gelap sehingga harus dicegah dengan tabir surya. 6. Terapi pembedahan Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah autologus skin graft atau tandur kulit, baik pada seluruh epidermis dan dermis, maupun hanya kultur

16

sel melanosit. Cara ini dilakukan dengan memindahkan kulit normal (2-4 mm) ke ruam vitiligo. Efek samping yang mungkin timbul antara lain parut, repigmentasi yang tak teratur dan infeksi. Daerah ujung jari, bibir, siku, dan lutut umumnya memberi hasil pengobatan yang buruk. Dicoba dilakukan repigmentasi dengan cara tato dengan bahan ferum oksida dalam gliserol atau alcohol.

2.10 Prognosis Vitiligo bukan penyakit yang membahayakan kehidupan. Keberhasilan terapi bergantung pula pada kesabaran dan kepatuhan penderita terhadap pengobatan yang diberikan. Efek psikososial vitiligo dapat berupa hambatan sosial atau psikis.

17

BAB III. LAPORAN KASUS

I.

Identitas Penderita Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Suku : Nn.M : 19 th : Perempuan : Jl. Duku Gg Buntu No I : Pelajar : Madura

II.

Anamnesis o Keluhan Utama : Bercak putih di kedua siku tangan o Riwayat Penyakit Sekarang : Timbul bercak berwarna putih susu di siku tangan pasien 1 tahun yang lalu. Bercak awalnya berukuran kecil namun semakin lebar dan jumlahnya bertambah. Bercak tidak terasa sakit dan tidak gatal. Pasien tidak demam dan tidak mengeluhkan gejala sistemik lain. Pasien pernah mengalami luka lecet di siku dan bagian tubuh lain saat mengalami kecelakaan 1,5 tahun yang lalu. o Riwayat Penyakit Dahulu: pasien tidak pernah menderita penyakit dengan gejala yang sama.

18

Riwayat Pengobatan : pasien belum pernah menggunakan obat untuk penyakit ini. Riwayat Alergi : disangkal oleh pasien. Riwayat Penyakit Keluarga : ayah pasien mengalami keluhan serupa sejak 8 tahun yang lalu.

III. Pemeriksaan Fisik Status generalis o Kesadaran o Keadaan umum o Kepala/Leher o Thoraks o Abdomen o Ekstremitas o Genitalia Status lokalis : kompos mentis : baik : dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : makula berwarna putih di kedua siku : dalam batas normal :

Regio cubiti posterior dextra et sinistra Efloresensi: makula berwarna putih dengan diameter sekitar 3 cm, multipel, batas jelas. IV. Pemeriksaan Penunjang Hb, T4 dan TSH V. Resume Pasien perempuan berusia 19 tahun. Muncul bercak putih sejak 1 tahun yang lalu di kedua siku tangan. Riwayat luka lecet 1,5 tahun yang lalu di lokasi yang sama. Ayah pasien mengalami bercak putih sejak 8 tahun yang lalu. VI. Diagnosis Vitiligo VII. Diagnosis Banding Chemical leukoderma Postinflammatory leukoderma

19

Pityriasis alba Pityriasis versicolor Piebaldism

VIII. Penatalaksanaan Penerangan kepada penderita tentang penyakitnya Triamcinolone acetonide 0,1% Psoralen topikal Tabir surya Cover mark

IX. Prognosis Baik.

20

DAFTAR PUSTAKA Fauci, dkk. 2010. Harrisons Principles of Internal Medicine 17thEdition. McGraw-Hill. Fitzpatrick, Johnson, Wolff. Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. McGraw Hill Professional. Junquiera L.C, Carneiro J, Kelley R.O. Basic Histology. 10th edition, Washington, Lange. Nordlund dan Hann. 2000. Vitiligo: a Monograph on The Basic and Clinical Science. London: Wiley-Blackwell. Siregar. 2005. Atlas Berwarna: Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC. Torello Lotti, Jana Hercogov. 2004. Vitiligo: Problems and Solutions. Marcel Dekker.

Вам также может понравиться

  • Lapsus Melasma
    Lapsus Melasma
    Документ27 страниц
    Lapsus Melasma
    Ika Niswatul Chamidah
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Vitiligo
    Presentasi Kasus Vitiligo
    Документ20 страниц
    Presentasi Kasus Vitiligo
    Setyabella Ika Putri
    Оценок пока нет
  • Referat Moluskum Kontagiosum
    Referat Moluskum Kontagiosum
    Документ14 страниц
    Referat Moluskum Kontagiosum
    vaniar
    100% (1)
  • 1 - Referat-DM-Tipe-2
    1 - Referat-DM-Tipe-2
    Документ37 страниц
    1 - Referat-DM-Tipe-2
    suci
    Оценок пока нет
  • SIKLOTIMIA
    SIKLOTIMIA
    Документ18 страниц
    SIKLOTIMIA
    Dhuhita Ghassanizada
    100% (1)
  • Referat Morbus Hansen
    Referat Morbus Hansen
    Документ32 страницы
    Referat Morbus Hansen
    Ririn Primarini
    Оценок пока нет
  • Lapsus DKI
    Lapsus DKI
    Документ15 страниц
    Lapsus DKI
    satriagugus
    Оценок пока нет
  • Neurodermatitis
    Neurodermatitis
    Документ24 страницы
    Neurodermatitis
    M Helrino Fajar
    100% (1)
  • Morbus Hansen
    Morbus Hansen
    Документ30 страниц
    Morbus Hansen
    SyahidahAR
    0% (1)
  • DETEKSI DERMATITIS EKSFOLIATIF
    DETEKSI DERMATITIS EKSFOLIATIF
    Документ14 страниц
    DETEKSI DERMATITIS EKSFOLIATIF
    Priyangga Rakatama
    Оценок пока нет
  • Harlequin Ichtyosis
    Harlequin Ichtyosis
    Документ16 страниц
    Harlequin Ichtyosis
    Aditya Pratama
    Оценок пока нет
  • Pityriasis Versicolor
    Pityriasis Versicolor
    Документ17 страниц
    Pityriasis Versicolor
    Titin Hidayatin
    Оценок пока нет
  • Terminologi Lesi Kulit
    Terminologi Lesi Kulit
    Документ10 страниц
    Terminologi Lesi Kulit
    Luhur Anggoro Sulistio
    Оценок пока нет
  • HFMD
    HFMD
    Документ22 страницы
    HFMD
    Astrini Retno Permatasari
    Оценок пока нет
  • Referat Kegawatan Kulit R
    Referat Kegawatan Kulit R
    Документ35 страниц
    Referat Kegawatan Kulit R
    yusuf
    Оценок пока нет
  • REFERAT Kulit Tyan
    REFERAT Kulit Tyan
    Документ16 страниц
    REFERAT Kulit Tyan
    Anggri Septyan
    100% (3)
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Документ15 страниц
    Journal Reading
    nindi
    Оценок пока нет
  • Morbus Hansen: Epidemiologi dan Klasifikasi
    Morbus Hansen: Epidemiologi dan Klasifikasi
    Документ39 страниц
    Morbus Hansen: Epidemiologi dan Klasifikasi
    Priesca Pricillia Nathasya
    Оценок пока нет
  • Lapsus MH
    Lapsus MH
    Документ12 страниц
    Lapsus MH
    Riri Kumala
    Оценок пока нет
  • Skin Tag
    Skin Tag
    Документ12 страниц
    Skin Tag
    Capt Bilzzz
    Оценок пока нет
  • Pioderma: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
    Pioderma: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
    Документ41 страница
    Pioderma: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
    Laela Nurrochmah
    Оценок пока нет
  • Efloresinsi Kulit Jenis dan Sifatnya
    Efloresinsi Kulit Jenis dan Sifatnya
    Документ51 страница
    Efloresinsi Kulit Jenis dan Sifatnya
    Melisa Hardiyani Rameli
    Оценок пока нет
  • Teknik Eksisi Lipoma Secara Aman dan Efektif
    Teknik Eksisi Lipoma Secara Aman dan Efektif
    Документ3 страницы
    Teknik Eksisi Lipoma Secara Aman dan Efektif
    adina
    Оценок пока нет
  • Presus Dermatitis Venenata
    Presus Dermatitis Venenata
    Документ20 страниц
    Presus Dermatitis Venenata
    Arfiian Iffan Buddiarso
    Оценок пока нет
  • Wrap Up Skenario 3 Ujud Kelainan Kulit (Fix)
    Wrap Up Skenario 3 Ujud Kelainan Kulit (Fix)
    Документ40 страниц
    Wrap Up Skenario 3 Ujud Kelainan Kulit (Fix)
    annishyaparmana6557
    Оценок пока нет
  • VITILIGO-LAPORANKASUS
    VITILIGO-LAPORANKASUS
    Документ9 страниц
    VITILIGO-LAPORANKASUS
    Hardyanti Dahlan
    Оценок пока нет
  • DA Atopik
    DA Atopik
    Документ39 страниц
    DA Atopik
    elgin dinda
    Оценок пока нет
  • Morbus HAnsen
    Morbus HAnsen
    Документ35 страниц
    Morbus HAnsen
    yantimanoy
    Оценок пока нет
  • TIPS KULIT
    TIPS KULIT
    Документ23 страницы
    TIPS KULIT
    Rahmah Latifah
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Kedokteran Keluarga Rev
    Laporan Kasus Kedokteran Keluarga Rev
    Документ56 страниц
    Laporan Kasus Kedokteran Keluarga Rev
    Eva Ardelia
    Оценок пока нет
  • Dermatosis Eritroskuamosa
    Dermatosis Eritroskuamosa
    Документ26 страниц
    Dermatosis Eritroskuamosa
    Haris Haris
    Оценок пока нет
  • Pruritus Senilis
    Pruritus Senilis
    Документ10 страниц
    Pruritus Senilis
    Angel Yoong
    Оценок пока нет
  • LSK_Punggung_Kaki
    LSK_Punggung_Kaki
    Документ20 страниц
    LSK_Punggung_Kaki
    amar
    Оценок пока нет
  • EKTIMA (Impetigo Ulserative)
    EKTIMA (Impetigo Ulserative)
    Документ14 страниц
    EKTIMA (Impetigo Ulserative)
    Airin Nurul Syahdiva Ramli
    Оценок пока нет
  • Patogenesis Morbus Hansen
    Patogenesis Morbus Hansen
    Документ12 страниц
    Patogenesis Morbus Hansen
    Syukran Ab
    Оценок пока нет
  • Moluskum Kontagiosum: Pertumbuhan dan Involusi Mirip Folikel Rambut
    Moluskum Kontagiosum: Pertumbuhan dan Involusi Mirip Folikel Rambut
    Документ25 страниц
    Moluskum Kontagiosum: Pertumbuhan dan Involusi Mirip Folikel Rambut
    Fhie Fha Rara
    100% (1)
  • Journal Reading Pityriasis Versicolor
    Journal Reading Pityriasis Versicolor
    Документ8 страниц
    Journal Reading Pityriasis Versicolor
    Vicky
    Оценок пока нет
  • Mini Project Hubungan Hipertensi Dengan Fungsi Kognitif Pasien
    Mini Project Hubungan Hipertensi Dengan Fungsi Kognitif Pasien
    Документ14 страниц
    Mini Project Hubungan Hipertensi Dengan Fungsi Kognitif Pasien
    Nisa'u Luthfi Nur Azizah
    Оценок пока нет
  • KUSTA
    KUSTA
    Документ39 страниц
    KUSTA
    Nonny Zalukhu
    100% (1)
  • Laporan Kasus Morbus Hansen
    Laporan Kasus Morbus Hansen
    Документ26 страниц
    Laporan Kasus Morbus Hansen
    Richard William
    Оценок пока нет
  • Lapkas Tinea Kapitis
    Lapkas Tinea Kapitis
    Документ27 страниц
    Lapkas Tinea Kapitis
    Dita Tifaniadi
    Оценок пока нет
  • Iktiosis Vulgaris PDF
    Iktiosis Vulgaris PDF
    Документ27 страниц
    Iktiosis Vulgaris PDF
    Tim Bantuan Medis Chrestotes
    Оценок пока нет
  • Faktor Skabies di Pondok Pesantren
    Faktor Skabies di Pondok Pesantren
    Документ55 страниц
    Faktor Skabies di Pondok Pesantren
    Putra Mahautama
    Оценок пока нет
  • Css Keloid
    Css Keloid
    Документ26 страниц
    Css Keloid
    Selvi Putri Oktari
    100% (1)
  • Lapkas Kondiloma
    Lapkas Kondiloma
    Документ15 страниц
    Lapkas Kondiloma
    Yenda Cahya E. P
    Оценок пока нет
  • Referat Sindrom Vena Cava Superior - DR Yudhis
    Referat Sindrom Vena Cava Superior - DR Yudhis
    Документ26 страниц
    Referat Sindrom Vena Cava Superior - DR Yudhis
    yudhis200
    Оценок пока нет
  • Mini Pro Puskesmas Koba DMT2
    Mini Pro Puskesmas Koba DMT2
    Документ37 страниц
    Mini Pro Puskesmas Koba DMT2
    Bryan Horiando
    Оценок пока нет
  • MOLUSKUM
    MOLUSKUM
    Документ21 страница
    MOLUSKUM
    hana rahmi
    Оценок пока нет
  • Thanatology
    Thanatology
    Документ53 страницы
    Thanatology
    MasBooy
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Morbus Hansen
    Laporan Kasus Morbus Hansen
    Документ5 страниц
    Laporan Kasus Morbus Hansen
    Apriska
    Оценок пока нет
  • Bundelan Dinas Kesehatan Kota Medan Puskesmas Desa Lalang
    Bundelan Dinas Kesehatan Kota Medan Puskesmas Desa Lalang
    Документ147 страниц
    Bundelan Dinas Kesehatan Kota Medan Puskesmas Desa Lalang
    Sam Siahaan
    Оценок пока нет
  • Case Report Sifilis
    Case Report Sifilis
    Документ26 страниц
    Case Report Sifilis
    Aisyah Cah
    100% (1)
  • Case Report Varicella
    Case Report Varicella
    Документ22 страницы
    Case Report Varicella
    Bagoes Loekman
    Оценок пока нет
  • Referat TB HIV
    Referat TB HIV
    Документ31 страница
    Referat TB HIV
    stefano
    Оценок пока нет
  • Bab 3 Minipro Melan
    Bab 3 Minipro Melan
    Документ6 страниц
    Bab 3 Minipro Melan
    melany
    Оценок пока нет
  • Diagnosis Klinis Cepat Penyakit Kulit dan Kelamin
    Diagnosis Klinis Cepat Penyakit Kulit dan Kelamin
    Документ16 страниц
    Diagnosis Klinis Cepat Penyakit Kulit dan Kelamin
    Usra Sazali M
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Документ16 страниц
    Bab I
    Dini Marini
    Оценок пока нет
  • KOSMETOLOGI
    KOSMETOLOGI
    Документ18 страниц
    KOSMETOLOGI
    Nani Rusyad Rahman
    Оценок пока нет
  • Vitiligo
    Vitiligo
    Документ32 страницы
    Vitiligo
    Heni Ayu Purnama
    Оценок пока нет
  • Content Pemphigus Vulgaris
    Content Pemphigus Vulgaris
    Документ8 страниц
    Content Pemphigus Vulgaris
    Ni Putu Lia Juliantini
    Оценок пока нет
  • Glaukoma Akut
    Glaukoma Akut
    Документ22 страницы
    Glaukoma Akut
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Impetigo Kontagiosa
    Impetigo Kontagiosa
    Документ23 страницы
    Impetigo Kontagiosa
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Pemilihan Obat Mata
    Pemilihan Obat Mata
    Документ1 страница
    Pemilihan Obat Mata
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • PR Glaukoma Akut
    PR Glaukoma Akut
    Документ2 страницы
    PR Glaukoma Akut
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Skenario 4
    Skenario 4
    Документ20 страниц
    Skenario 4
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Pembelaan Ego
    Mekanisme Pembelaan Ego
    Документ10 страниц
    Mekanisme Pembelaan Ego
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Patologi Telinga
    Patologi Telinga
    Документ84 страницы
    Patologi Telinga
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Asi Eksklusif Penyuluhan
    Asi Eksklusif Penyuluhan
    Документ22 страницы
    Asi Eksklusif Penyuluhan
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Lapsus Gbs
    Lapsus Gbs
    Документ9 страниц
    Lapsus Gbs
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Trauma Kimia Pada Mata
    Trauma Kimia Pada Mata
    Документ3 страницы
    Trauma Kimia Pada Mata
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Skenario 3 Blok 7
    Skenario 3 Blok 7
    Документ2 страницы
    Skenario 3 Blok 7
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Kadar ZI
    Kadar ZI
    Документ7 страниц
    Kadar ZI
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Rasa Nyeri
    Rasa Nyeri
    Документ2 страницы
    Rasa Nyeri
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Eating Disorder
    Eating Disorder
    Документ12 страниц
    Eating Disorder
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Resume Blok 18-Kel.d
    Resume Blok 18-Kel.d
    Документ69 страниц
    Resume Blok 18-Kel.d
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Perdarahan Uterus Disfungsional
    Perdarahan Uterus Disfungsional
    Документ4 страницы
    Perdarahan Uterus Disfungsional
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • SOAL MOMEN
    SOAL MOMEN
    Документ11 страниц
    SOAL MOMEN
    Dyah Febriyanti
    100% (3)
  • KESENIAN
    KESENIAN
    Документ11 страниц
    KESENIAN
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Tugas PKN
    Tugas PKN
    Документ4 страницы
    Tugas PKN
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Radioisotop Unsur Kimia
    Radioisotop Unsur Kimia
    Документ10 страниц
    Radioisotop Unsur Kimia
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Gugus Fungsional
    Gugus Fungsional
    Документ7 страниц
    Gugus Fungsional
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Radioisotop Unsur Kimia
    Radioisotop Unsur Kimia
    Документ10 страниц
    Radioisotop Unsur Kimia
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Radioisotop Sebagai Perunut
    Radioisotop Sebagai Perunut
    Документ3 страницы
    Radioisotop Sebagai Perunut
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • OMSA AS stadium supurasi
    OMSA AS stadium supurasi
    Документ22 страницы
    OMSA AS stadium supurasi
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Fungsi
    Fungsi
    Документ16 страниц
    Fungsi
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Kondiloma
    Kondiloma
    Документ2 страницы
    Kondiloma
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • 20
    20
    Документ4 страницы
    20
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • FR Pelvis
    FR Pelvis
    Документ2 страницы
    FR Pelvis
    Dyah Febriyanti
    Оценок пока нет
  • Demam Lebih Dari 7 Hari
    Demam Lebih Dari 7 Hari
    Документ19 страниц
    Demam Lebih Dari 7 Hari
    Dyah Febriyanti
    50% (2)