Вы находитесь на странице: 1из 5

LKMM PRA DASAR SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MATERI A.K.

U ( AMBISI, KENYATAAN DAN USAHA )

Manusia adalah mahluk yang paling pandai diantara semua mahluk yang pernah ada di dunia ini. Dengan akalnya ia berusaha agar kehidupannya menjadi aman, tenang, mudah dan menyenangkan. Berbeda dengan mahluk lain yang cenderung hanya mengandalkan apa yang ada dan tersedia di muka bumi ini tanpa harus mengolahnya terlebih dahulu, maka manusia justru sebaliknya. Ia selalu ingin dan berusaha agar apa yang ada diolahnya, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih optimal dan lebih berkwalitas. Dengan ambisinya ini manusia selalu ingin maju dan tidak pernah merasa puas atas segala apa yang telah diperolehnya. Dan dengan ambisinya ini pula manusia berhasil memanfaatkan kekuatan alam.

Dalam hal ini kita akan bahas keterkaitan antara ambisi, kenyataan, dan usaha. Yang pertama adalah ambisi. Ambisi bisa diartikan sebagai keinginan yang besar untuk memperoleh atau mencapai sesuatu. Ketika kita memiliki suatu goal atau tujuan di akhir, maka pertanyaan berikutnya seberapa besar keinginan kita untuk mencapainya. Mereka yang hanya sekedarsekedar saja dalam menginginkan goalnya tentu saja pada akhirnya yang dicapai juga hanya sekedar-sekedar, tidak bisa maksimal.

Apa yang terjadi jika sebuah kapal berlayar tanpa kemudi? Mungkinkah kapal itu dapat mencapai tujuannya tanpa kemudi? Tentu saja tidak.

Kapal yang demikian hanya akan menjadi permainan ombak, terombang-ambing ke sanakemari dipermainkan ombak. Demikian pula orang yang menjalani hidup tanpa ambisi, keadaanya tidak jauh berbeda dengan sebuah kapal yang berlayar tanpa kemudi. Hanya orang

yang memiliki ambisi dan mau bekerjan keras untuk mencapai ambisi tersebut yang akan meraih kejayaan. Tidak ada seorang pun yang akan meraih kesuksesan tanpa memiliki ambisi. Ambisi merupakan sebuah faktor penting karena ia adalah dorongan pertama yang akan menggerakkan hati seseorang untuk menapakkan kaki di jalan kesuksesan. Kendati demikian, jika dorongan ini tidak diikuiti dengan kerja keras dan keteguhan hati, tetap saja tidak ada hal yang bisa diraih. Anda dapat saja menanam bibit durian, tetapi Anda tidak bisa hanya duduk manis menunggu memanen buah duriah saat musim panen tiba. Tentu mustahil bukan? Anda harus berupaya agar dapat panen buah durian jika saatnya tiba. Anda harus bersedia merawat, menyirami, dan menjaga tanaman Anda tersebut dalam jangka waktu cukup lama. Hanya dengan kesabaran dan kerja keras yang terus-menerus yang akan memungkinkan Anda menikmati buah tersebut. Ada banyak orang yang berharap dapat meraih kesuksesan dalam hidup, dan karena itu, mereka memulai sebuah usaha dengan penuh semangat. Namun, sayangnya, tak lama setelah mengambil langkah awal tersebut, banyak di antara mereka justru sudah merasa gentar, terutama saat mengahadapi kesulitan. Dengan mudah mental mereka terpengaruh dan semangat mereka akan luntur oleh kesulitan tersebut. Orang-orang seperti ini adalah orangorang yang hanya memiliki angan-angan saja. Mereka adalah orang-orang yang memimpikan kesuksesan di siang bolong. Ketika mereka menghadapi kesulitan mereka akan segera berubah pikiran, dan berganti dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya tanpa bisa meraih kesuksesan apapun. Orang-orang demikian adalah orang-orang yang mudah menyerah. Lantas apa bedanya ambisi dengan motivasi? Jika ambisi adalah keinginan yang begitu kuat untuk mencapai sesuatu, maka motivasi adalah hal-hal yang mendorong kita untuk mewujudkan ambisi itu tadi. Ambisi tanpa motivasi biasanya hanya akan tumbang di tengah jalan. Kalau kita ibaratkan kita berkeinginan berlayar ke suatu pulau, maka pulau tersebut merupakan tujuan kita, letak ambis yaitu pada keinginan untuk pergi kesana. Sedangkan motivasi lebih kepada bahan bakar atau perbekalan. Setiap kita dalam berambisi tentunya memiliki orientasi. Berikut beberapa orientasi dalam ambisi.

Kenikmatan Ketentraman Hubungan baik

Prestise Keberhasilan

Dari sebuah ambisi itu, kita bisa memproses lebih lanjut saat mengetahui kenyataan yang ada. Kenyataan bahasa gampangnya adalah kondisi atau keadaan Anda saat ini. Kalau dikaitkan dengan ambisi, kenyataan lebih pada faktor-faktor yang mempengaruhi peluang

keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan yang menjadi ambisi kita. Goal ada, ambisi besar, tapi kenyataan yang ada tidak mendukung akan sulit untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu kita perlu mengenali kenyataan yang ada pada diri kita. Sudah sesuaikah dengan ambisi kita? Jangan-jangan cuma ambisinya saja yang besar. Kenyataan pun dibagi menjadi 2 tipikal. Kedua tipikal itu adalah internal dan eksternal. Tipikal internal diantaranya SINA (system nilai dan ambisi), kesanggupan dan kecenderungan pribadi. Tipikal eksternal adalah keadaan alam, keadaan social politik, keadaan budaya.

Berbicara mengenai kenyataan, kita harus bisa membedakan antara takdir dan nasib. Takdir adalah undang-undang yang dibuat Tuhan yang universal dan berlaku di seluruh alam semesta termasuk manusia. Sementara nasib adalah seluruh keadaan yang dapat diubah melalui usaha yang tepat berdasar atas takdir Tuhan. Jadi kita jangan terjebak pada nasib. Bila mengalami kegagalan, janganlah mudah menyerah. Yakinlah bahwa Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita.

Setelah merumuskan Ambisi dan Kenyataan dirinya, seseorang bisa mulai mencari-cari jalur apa saja yang bisa ia tempuh untuk bisa meraih ambisi-ambisinya yaitu dengan usaha. Usaha dapat diartikan tindakan nyata untuk mencapai ambisi dan usaha itu sendiri dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Usaha proaktif, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menghampiri ambisi. 2. Usaha reaktif, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mneghindari hal yang tidak diinginkan. Sebenarnya pengertian ini bersifat subjektif, Kalau kita bisa mendeskripsikannya sendiri dengan bahasa kita maka hal itu sangat dianjurkan untuk mempertajam kemampuan berpikir kita. Pepatah sering mengatakan gagal itu biasa, terus berusaha baru luar biasa serta usaha tanpa doa adalah kesombongan dan doa tanpa usaha adalah kesia-siaan. Ketika kita berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kesuksesan tetapi kita lupa tidak berdoa (meminta) adalah kesombongan. Sebab harus diingat, dari manakah datangnya kesuksesan jika tidak dari Tunan Maha Pemberi Rezeki. Dan jika pun kita hanya berdoa tanpa berusaha adalah kebodohan dan kesia-siaan.

Dalam mewujudkan impian kita butuh keduanya (doa & usaha) diakhiri dengan tawakal (berserah diri pada Tuhan). Sebab doa & usaha adalah modal kita. Seperti kita memancing, kita butuh mata kail dan umpan. Jika kita ibaratkan, doa adalah mata kailny sedangkan usaha

adalah umpan kita. Jika kita ingin mendapatkan ikan salmon tentunya kita tidak bisa menggunakan mata kail biasa dengan umpan seekor cacing, bukan? Begitupun dengan kesuksesan. Jika kita ingin mendapatkan kesuksesan yang besar, doa dan usaha pun harus sebanding dengan apa yang kita inginkan.

Referensi
www.lptui.com perpustakaan.mahkamahagung.go.id motivaksi.blogspot.com

Вам также может понравиться