Вы находитесь на странице: 1из 18

LAPORAN PENDAHULUAN MIOMA UTERI I. KONSEP DASAR PENYAKIT A.

Pengertian Mioma Uteri Mioma uteri adalah neoplasma jinak, yang berasal dari otot uterus yang disebut juga leiomioma uteri atau uterine fibroid. Dikenal dua tempat asal mioma uteri yaitu serviks uteri dan korpus uteri. Yangada pada serviks uteri hanya di temukan dalam 3 % sedangkan pada korpus uteri 97 % mioma uteri banyak terdapat pada anita usia reproduksi terutama pada usia 3! tahun keatas dan belum pernah dilaporkan bah a mioma uteri terjadi sebelum menar"he #pra irohardjo, sar ono $99% & '($ ). Mioma *teri adalah tumor jinak otot rahim dengan berbagai komposisi jaringan ikat #Manuaba, '++$) Myoma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari sel,sel polos. -umor ini mengandung sejumlah jaringan ikat yang berbeda yang mungkin terjadi dari sel,sel otot polos yang telah mengalami degenerasi di dalam uteri # .medi"astore."om). Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus, yang dalam kepustakaan ginekologi juga terkenal dengan istilah,istilah fibrimioma uteri, leiomyoma uteri atau uterine fibroid #.ra irohardjo,$99/) Mioma uteri adalah tumor jinak uterus yang berbatas tegas yang terdiri dari otot polos dan jaringan fibrosa #0ylvia 1.., $99%) 2eiomioma adalah tumor uterus jinak tak berkapsul, berbatas tegas otot polos dengan beberapa elemen jaringan penyambung fibrosa #-aber, 3en 4ion, $99%) Myoma uteri adalah tumor jinak otot rahim dengan komposisi jaringan ikat #http566hidayat'. ordpress."om) B. Etiologi 7alaupun mioma uteri terjadi banyak tanpa penyebab, namun dari hasil penelitian Meyer dan 2ips"hult8, yang mengutarakan bah a terjadinya mioma uteri tergantung pada sel,sel imatur pada 9:ell nest; yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen. #.ra irohardjo, 0ar ono $99% & '(' ). .enyebab dari mioma uteri belum diketahui se"ara pasti. <amun diduga ada beberapa faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan mioma uteri, antara lain5 $. =aktor >ormonal >ormon estrogen dan progesteron berperan dalam perkembangan mioma uteri. Mioma jarang timbul sebelum masa pubertas, meningkat pada usia reproduktif, dan

mengalami regresi setelah menopause. 0emakin lama terpapar dengan hormon estrogen seperti obesitas dan menar"he dini, akan meningkatkan kejadian mioma uteri. '. =aktor genetik Mioma memiliki sekitar %+% kromosom yang abnormal, yaitu adanya translokasi antara kromosom $' dan $%, delesi kromosom 7 dan trisomi dari kromosom $'. 3. -eori Cellnest atau ?enitoblas -erjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel,sel otot imatur yang terdapat pada "ell nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen. #.ra irohardjo, $99/) %. =aktor .ertumbuhan =aktor pertumbuhan berupa protein atau polipeptida yang diproduksi oleh sel otot polos dan fibroblas, yang mengontrol proliferasi sel dan merangsang pertumbuhan dari mioma. !. /. 7. *mur @ebanyakan anita mulai didiagnosis mioma uteri pada usia diatas %+ tahun. Menar"he Dini Menar"he dini # A $+ tahun) meningkatkan resiko kejadian mioma $,'% kali Bas Dari hasil penelitian didapatkan bah a dengan anita :au"asian. (. Bi ayat @eluarga Cika memiliki ri ayat keturunan yang menderita mioma uteri, akan meningkatkan resiko ',! kali lebih besar. 9. 3erat 3adan Dari hasil penelitian didapatkan bah a resiko mioma meningkat pada yang memiliki berat badan lebih atau obesitas berdasarkan indeks massa tubuh anita anita keturunan 1frika,1merika

memiliki resiko ',9 kali lebih besar untuk menderita mioma uteri dibandingkan

C. Patofisiologi/pathways Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyak dibanding miometrium normal. -eori cell nest atau teori genitoblat membuktikan dengan pemberian estrogen ternyata menimbulkan tumor fibromatosa yang berasal dari sel imatur. Mioma uteri terdiri dari otot polos dan jaringan yang tersusun seperti konde diliputi pseudokapsul. Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara, faktor keturunan juga berperan. .erubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar bersifaf degeneratif karena berkurangnya aliran darah ke mioma uteri. Menurut letaknya, mioma terdiri dari mioma submukosum, intramular dan subserosum. Myoma a alnya dipengaruhi oleh faktor hormonal. >ormon yang berpengaruh adalah Dstrogen. Dstrogen setiap bulannya dikeluarkan oleh ?nB> untuk proses ovulasi dan saat menstruasi. 1pabila estrogen dikeluarkan dalam jumlah berlebih dan mengenai sel,se immatur otot yang ada pada rahim yang terjadi yaitu mun"ulnya Myoma uteri. Maka dari itu, myoma uteri sering ditemukan pada masa reproduksi dan sangat jarang ditemui pada anita yang pada anita saat sebelum hamil. 0elain

faktor hormonal, myoma uteri berkembang karena faktor,faktor lain seperti umur, ras, menar"he dini, keturunan, berat badan #.ra iroharjo, $99/) D. Jenis Mioma Uteri 3erdasarkan posisi mioma terhadap lapisan,lapisan uterus dapat di bagi menjadi tiga jenis yaitu 5 $. Mioma Submukosum Mioma ini berada di ba ah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai dan menjadi polip, kemudian dapat dilahirkan melalui saluran serviks # Myoma geburt). '. Mioma Intramural Yaitu mioma yang berada di dinding uterus di antara serabut miometrium 3. Mioma Subserosum Mioma jenis ini tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus dan diliputi oleh serosa. Mioma subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari urerussehingga sering disebut sebagai mioma ondering6 .arasiti" =ibroid.

Carang sekali ditemukan hanya satu ma"am mioma saja dalam uterus. Mioma yang tumbuh pada serveks uteri dapat menonjol ke dalam saluran serviks sehingga ostium uteri nampak berbentuk bulan sabit. E. e!ala "an tan"a

>ampir separuh kasus mioma uteri ditemukan se"ara kebetulan pada pemeriksaan ginekolog karena tumor ini tidak menganggu. ?ejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada #serviks, intramural, submukus, subserosa), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. ?ejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut 5 $. Perdarahan abnormal ?angguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore, menoragia atau dapat terjadi metroragi. =aktor yang menyebabkan terjadi perdarahan . antara lain 5 .ermukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasanya .engaruh ovarium sehingga terjadi hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma emdometrium 1trofi endometrium di atas mioma submukosum Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya. '. Rasa Nyeri Basa nyeri bukanlah gejala yang khas pada mioma alaupun sering terjadi. Basa nyeri dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma yang disertai nekrosis jaringan setempat dan peradangan. .ada mioma submukosum yang akan dilahirkan biasanya menimbulkan dismenore karena penyempitan kanalis servikalis akibat mioma. 3. Gejala dan tanda penekanan ?angguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. .enekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri. .enekanan pada uretra daoat menyebabkan retensio urine dan pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis. .enekanan pada re"tum menyebabkan obstipasi dan tenesmia. Dan penekanan pada pembuluh darah dan pembuluh limfe mengakibatkan edema tungkai dan nyeri panggul.

=. .erubahan 0ekunder pada Myoma *teri .erubahan sekunder pada Myoma *teri ini didasarkan atas gambaran histopatologi dan terbagi menjadi ' bagian besar5 a) Degenerasi Cinak $. 1trofi -anda dan gejala,gejala berkurang atau menghilang sesuai dengan ukuran myoma yang menge"il pada saat menopause atau sesudah kehamilan. '. Degenerasi >ialin .erubahan ini sering terjadi terutama pada penderita usia lanjut karena myoma telah menjadi matang. -umor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen dimana tumor ini tetap ber arna putih tapi di dalamnya ber arna kuning, lembut bahkan seperti gel6agar,agar #bergelatin). 3. Degenerasi @istik #2ikuifikasi) Merupakan kelanjutan dari degenerasi kistik sehingga seluruh tumor menjadi men"air seolah,olah menyerupai uterus yang gravid atau kista ovarium. 0tress yang fisikal dapat menyebabkan pe"ahnya tumor ini sehingga menyebabkan evakuasi isi "airan tersebut ke dalam uterus, rongga peritoneum dan ruang retroperitoneal. Dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma. %. @lasifikasi #Degenerasi membatu) Myoma jenis subserosa yang tersering mengalami klasifikasi ini karena sirkulasi darah yang terganggu dan terutama pada anita berusia lanjut. >al ini terjadi karena presipitasi :a:E3 #"al"ium "arbonate) dan fosfat sebagai kelanjutan dari sirkulasi darah yang terganggu itu. Dengan rontgen, dapat terlihat dengan jelas #opak) dan dikenal sebagai 9 7omb 0tone;. !. Degenerasi Merah #Bed or :arneous) -erutama terjadi pada kehamilan dan nifas dikarenakan trombosis vena dan kongesti dengan perdarahan interstitial #nekrosis sub akut) sehingga pada irisan melintang tampak seperti daging mentah dan merah yang diakibatkan penumpukan pigmen hemosiderin dan hemofusin. 0elama kehamilan, ketika degenerasi merah ini terjadi juga diikuti edema dan hipertrofi myometrium. Degenerasi merah ini merupakan degenerasi dan infark yang aseptik. 3iasanya pada degenerasi merah juga menimbulkan rasa sakit yang biasanya akan sembuh sendiri dan tampak khas apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan. -anda dan gejala ini mirip dengan

torsi tumor ovarium dan torsi mioma yang bertangkai. @omplikasi potensial dari degenerasi dalam kehamilan meliputi kelahiran preterm dan sangat jarang men"etuskan DF: #Disseminated Intravascular Coagulation). /. Degenerasi 2emak #MyGomatous or =atty) Merupakan degenerasi asimtomatik yang jarang terjadi dan adalah kelanjutan dari degenerasi hialin dan kistik. b) Degenerasi Malignansi60ar"omatosa6?anas Myoma uteri yang menjadi leiomyosarkoma ditemukan hanya +,3' H +,/% dari seluruh myoma serta merupakan !+,7!% dari semua jenis sarkoma uteri. @e"urigaan malignansi apabila myoma uteri "epat membesar dan terjadi pembesaran myoma pada menopause. . Pemeri#saan "an Diagnosis $. 1namnesa tentang ri ayat penyakit '. .alpasi abdomen. Didapatkan benjolan di daerah perut bagian perut bagian ba ah dengan konsistensi padat, kenyal dan berbatas jelas. 3. .emeriksaan bimanual , didapatkan benjolan menyatu dengan rahim, sulit dilakukan untuk pasien yang gemuk %. -est kehamilan, untuk memastikan diagnosa akan kemungkinan kehamilan dengan adanya pembesaran uterus. !. .emeriksaan *0?, untuk menentukan jenis, lokasi dan penyebaran mioma uteri /. 3iopsi endometrium, untuk mendeteksi ada tidaknya keganasan.

H. Pemeriksaan Penunjang $. *0? abdominal dan transvaginal '. 2aparaskopi I. Penatala#sanaan Ba at inap darurat diindikasikan apabila perdarahan mengan"am ji a atau nyeri akut abdomen. 1dapun peren"anaan tata laksana yang spesifik harus meliputi berbagai pertimbangan diantaranya 5 $. 3esar ke"ilnya tumor '. 1da tidaknya keluhan dan komplikasi

3. *mur dan paritas klien. a. .enatalaksanaan Medis .ilihan pengobatan myoma tergantung umur pasien, paritas, status kehamilan, keinginan untuk mendapatkan keturunan lagi, keadaan umum dan gejala serta ukuran lokasi serta jenis myoma uteri itu sendiri. $. @onservatif dengan .emeriksaan .eriodik -idak semua myoma uteri memerlukan pengobatan bedah ataupun

medikamentosa terutama bila myoma itu masih ke"il dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. 7alaupun demikian myoma uteri memerlukan pengamatan 3,/ bulan, maksudnya setiap 3,/ bulan pemeriksaan pelvi" dan atau *0? pelvi" seharusnya diulang. .ada anita menopause, myoma biasanya tidak memberikan keluhan 3ahkan anita post menopause pertumbuhan myoma dapat terhenti pertumbuhannya atau menjadi lisut Dstrogen harus digunakan dengan dosis yang terke"il,ke"ilnya pada dengan myoma atau mengontrol gejala,gejala dan ukuran myoma harus diperiksa dengan pemerikaan pelvi" dan *0? pelvi" setiap / bulan. .erlu diingat bah a penderita myoma uteri sering mengalami menopause yang terlambat. 3ila didapatkan pembesaran myoma pada masa post menopause, harus di"urigai kemungkinan keganasan dan pilihan terapi dalam hal ini adalah histerektomi total. '. .engobatan Medikamentosa dengan ?nB> .ada umumnya, pengobatan mioma uterus dilakukan se"ara operatif #miomektomi atau histerektomi), karena dahulu memang belum ditemukan pengobatan medikamentosa yang efektif untuk mioma uterus. 0eperti diketahui bah a pertumbuhan mioma dapat dipi"u oleh estrogen, sehingga de asa ini terlah tersedia jenis obat yang dapat menekan pertumbuhan serta mengurangi pembesaran mioma. Ebat tersebut adalah analog ?nB>. .erlu ditekankan bah a pemberian ?nB> bukan untuk menghilangkan mioma melainkan untuk mepermudah tindakan operatif dan mengurangi histerektomi. Eleh karena itu ?nB> diberikan sebelum tindakan peratif. Dfek maksimal dari analog ?nB> baru terlihat setelah 3 bulan. .ada 3 bulan berikutnya tidak terjadi pengurangan yang berarti. 0etiap mioma memberikan hasil yang berbeda,beda terhadap pemberian analog ?nB>. 1da mioma uterus yang sama sekali tidak memberikan respon terhadap analog ?nB>. Makin tinggi kadar reseptor estrogen suatu mioma, makin tinggi pula respon terhadap analog ?nB>. .emberian analog ?nB> menyebabkan perubahan degeneratif dari mioma, sehingga sensitivitas steroid menurun. 0etelah selesai pemberian analog ?nB>, maka sintesis

steroid yang tadinya terhambat, akan mun"ul kembali, sehingga % bulan setelah pengobatan, mioma membesar kembali seperti semula. Mioma submukosum merupakan mioma uterus yang paling responsif terhadap pemberian analog ?nB>. Mioma uterus yang kromosomnya menunjukkan penyimpangan dari yang normal merupakan mioma yang paling tidak responsif terhadap pemberian ?nB> analog. Mioma subserosum merupakan mioma yang paling banyak mengalami penyimpangan, sehingga mioma jenis ini paling tidak responsif terhadap pemberian analog ?nB>. Mioma submukosum dan intramural tidak banyak mengalami aberasi kromosom @euntungan pemberian analog ?nB> preoperasi adalah untuk5 b. Memudahkan pelepasan perlekatan denagn jaringan sekitar ". .ada pas"aoperasi jarang ditemukan perlekatan usus d. Mengurangi volume uterus dan vilome mioma uterus e. Mengurangi anemia akibat perdarahan f. Mengurangi perdarahan pada saat operasi g. Dengan menge"ilnya mioma maka dapat dilakukan tindakan laparoskopi, atau bila tidak mungkin melakukan tindakan laparoskopi, maka laparotomi dapat dilakukan dengan sayatan pfannenstiel h. .ada pengangkatan mioma uterus tidak diperlukan insisi yang luas sehingga kerusakan miometrium menjadi minimal i. Mempermudah pengangkatan mioma submukosum dengan histeroskopi j. Mempermudah melakukan vaginal histerektomi. 1nalog ?nB> sebaiknya diberikan pada mioma yang besarnya sesuai usia kehamilan $% sampai $( minggu. 3ila besarnya melampaui $( minggu, maka pemberian ?nB> tidak relevan lagi k. 3ila situasi pasien yang ada tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan operatif, maka dapat di"oba lakukan pemberian analog ?nB> jangka panjang untuk sekedar menekan pertumbuhan mioma uterus lebih jauh. .erlah dilakukan publikasi pemberian analog ?nB> selama ' tahun pada !$ anita premenopause dengan mioma utersu yang menolak dilakukan tindakan operatif. *ntuk mengatasi efek

samping dari jangka panjang pemberian analog ?nB> berupa hipoestrogen, maka diberikan estrogen,progesteron sebagai addba"k theraphy. *ntuk men"egah osteoporosis dapat juga diberikan kalsium atau bifosfonat. 3. -indakan Eperatif a. Myome"tomi Myome"tomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Myome"tomi dilakukan bila masih menginginkan keturunan dan syaratnya harus dilakukan dilatasi kuretase dulu untuk menghilangkan kemungkinan keganasan Myome"tomi "ukup berhasil untuk mengontrol perdarahan kronik akibat myoma. -indakan myome"tomi dapat dikerjakan misalnya dengan eGtirpasi melalui vagina pada myom geburt. Malah sekarang ini myome"tomi dapat dikerjakan dengan histeroskopi untuk kasus myoma submu"osa dan dengan laparaskopi untuk kasus myoma subserosa 1ngka kemungkinan terjadi kehamilan setelah myome"tomi adalah 3+,!+%. .erlu diingat untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi segera setelah dilatasi kuretase dan myome"tomi untuk menyingkirkan myosar"oma atau miGed mesodermal sar"oma. @erugian myome"tomi adalah5 $) Melemahkan dinding uterus H ruptura uteri pada aktu hamil ') Menyebabkan perlekatan b. >isterektomi >isterektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan tindakan terpilih. >isterektomi dapat dilaksanakan perabdominan atau per vaginam. >isterektomi pervaginam sulit karena uterus harus lebih ke"il dari telur angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya. >isterektomi pervaginam diperlukan bila ada perbaikan "ysto"ele, re"to"ele atau entero"ele dan akan lebih mudah bila disertai prolapsus uteri. >isterektomi se"ara umum dilakukan pada myoma yang besar dan multiple. >isterektomi total umumnya dilakukan dengan alasan men"egah akan timbulnya karsinoma servisis uteri. >isterektomi supra vaginal #sub total) hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhannya dan bila histerektomi supravaginal ini dilakukan maka pemeriksaan pap smear harus dilakukan $ tahun sekali.

.ada untuk5

anita muda sebaiknya ditinggalkan $ atau ke,' ovarium, maksudnya

$) Menjaga jangan terjadi menopause sebelum aktunya ') Menjaga gangguan "oronair atau ateros"lerosis umum ". Badioterapi -indakan ini bertujuan untuk agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause dan diharapkan akan menghentikan perdarahan nantinya. 0yarat,syarat dilakukan radioterapi adalah5 $. >anya dilakukan pada anita yang tidak dapat dioperasi #bad risk patient) '. *terus harus lebih ke"il dari kehamilan 3 bulan 3. 3ukan jenis submu"osa %. -idak disertai radang pelvis atau penekanan pada re"tum !. -idak dilakukan pada anita muda sebab dapat menyebabkan menopause /. -idak ada keganasan uterus d. *teri =ibroid Dmboli8ation 0inonim dari uterine artery emboli8ation dilakukan oleh ahli radiologi. -erapi ini dilakukan dalam keadaan pasien sadar tetapi diberi sedatif dan anti nyeri. -erapi ini tidak memerlukan anestesi umum. Dilakukan dengan memasukan kateter ke dalam arteri femoralis. Dengan gambaran imaging radiologis memasukan kateter ke dalam artery dan melepaskan partikel ke dalam arteri yang memberi suplai darah kepada mioma uteri tersebut. >al tersebut dapat membuat mioma menjadi menge"il dan akhirnya mati.

II.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA$ATAN A. PEN KAJIAN Melaksanakan pengkajian se"ara lengkap yang berhubungan dengan myoma

uteri submukosum kepada klien, kemudian dari hasil pengkajian tersebut dapat disimpulkan analisa guna menentukan pera atan selanjutnya. .engambilan data dikelompokkan menjadi dua data, yaitu 5 $. a. Data subjektif 3iodata 1dalah data yang diperoleh dari pernyataan klien, meliputi 5 1dalah hal yang berkaitan dengan identitas klien untuk penderita myoma uteri submukosum yang perlu diperhatikan dalam mengkaji adalah umur klien, karena kasus myoma uteri banyak terjadi pada anita dengan usia 3!,%! tahun. b. @eluhan utama @eadaan yang dirasakan oleh klien yang paling utama. *ntuk myoma uteri submukosum yang paling banyak adalah nyeri perut bagian ba ah dan perdarahan abnormal. ". Bi ayat penyakit sekarang Mulai kapan klien merasakan adanya keluhan, dan usaha apa saja yang telah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini. d. Bi ayat penyakit keluarga .engkajian ri ayat penyakit keluarga untuk kasus myoma uteri submukosum yang perlu dikaji adalah keluarga yang pernah atau sedang menderita penyakit yang sama #myoma), karena kasus myoma uteri submukosum dapat terjadi karena faktor keturunan. e. Bi ayat penyakit yang lalu 1pakah klien sudah pernah sakit berat sampai opname di rumah sakit, serta apakah klien pernah mengalami operasi. f. Bi ayat kesehatan klien aktu haid atau tidak. .ada ri ayat Menar"he pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari, lama haid, arna darah haid, >.>- kapan, terdapat sakit haid ini perlu dikaji karena pada kasus myoma uteri, perdarahan yang terjadi kebanyakan perdarahan diluar siklus haid. Maka dengan kita mengetahui siklus haid klien, maka kita dapat membedakan dengan jenis perdarahan yang lain sebagai akibat perjalanan myoma uteri.

g.

Bi ayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

>amil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak. .ada ri ayat ini perlu dikaji karena myoma uteri submukosum lebih sering terjadi pada anita nulipara. h. Bi ayat @3 *ntuk mengetahui jenis @3 yang dipakai oleh klien apakah menggunakan @3 hormonal. Cika memakai @3 jenis hormonal khususnya estrogen mempengaruhi perkembangan myoma tersebut menjadi lebih berbahay. i. @eadaan psikologis *ntuk mengetahui keadaan psikologis klien pada penyakitnya, karena myoma uteri submukosum penerima dan keadaan psikologi klien yang baik akan sangat membantu pemberian terapi. j. .engetahuan klien tentang penyakitnya *ntuk mengatahui sejauh mana pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita. .ada kasus myoma uteri submukosum perlu sekali mengetahui tentang penyakitnya, serta pengobatan apa saja yang diterima, sehingga klien menjadi siap fisik dan mental dalam melaksanakan program terapi yang diberikan. k. .ola pemenuhan kebutuhan sehari,hari l. .ola nutrisi .ola makan sehari,hari sebelum sakit dan setelah sakit apakah ada perbedaan, bagaimana nafsu makannya ada perubahan atau tidak, sehari berapa kali jumlahnya, jenis makanan yang dimakan tidak untuk kebutuhan tubuh. 3egitu juga dengan kebiasaan setiap harinya berapa banyak jumlahnya, jenis air yang diminum karena pada kasus myoma uteri jika mendapat terapi kemoterapi kebanyakan nafsu makan akan menurun dan terjadi mual dan muntah sebagai efek samping dari pengobatan tersebut. '. .ola eliminasi 31@ dan 313 apakah ada kelainan sebelum dan sesudah, dihubungkan dengan kasus myoma uteri, pengkajian ini untuk mengetahui sejauh mana kelainan pada system eliminasi ini kebanyakan terganggu. 3. .ola istirahat dan tidur Fstirahat dan tidur sebelum dan setelah sakit apakah ada, berapa jam aktu istirahat pada malam hari, kalau ada gangguan yang dirasakan.

%.

.ola aktifitas pekerjaan 3agaimana aktifitas pekerjaan sebelum sakit dan sesudah apakah

ada gangguan saat melakukan pekerjaan, apakah beban penyakit yang dirasakan. !. .ola kebersihan diri dan lingkungan 3agaimana uaha klien dalam menjaga kebersihan, bagaimana keadaan lingkungan klien tinggal. /. .eran pola hubungan 3agaimana hubungan klien dengan keluarga dan sekitarnya, termasuk juga hubungan dengan dokter selama berada di rumah sakit. .ola ini perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana penerimaan klien terhadap saran yang diberikan. 7. .ola pertahanan diri 3agaimana "ara klien dalam menghadapi penyakitnya. '. Data objektif Yaitu data yang bisa diukur dilihat dan didengar. .ada kasus ini kondisi klien "ukup lemah dari perjalanan yang sudah "ukup lama. .emeriksaan fisik, meliputi 5 $. @eadaan umum *ntuk mengetahui keadaan klien se"ara umum, lemas, kesadarannya. .ada kasus myoma uteri, perdarahan yang menyebabkan keadaan umum penderita lemah. '. -anda vital -ensi, suhu, respirasi, pernapasan normal atau tidak karena tanda dan gejala klien dengan myoma uteri, yaitu klien dapat menjadi takikardi, takipneu, hipotensi6hipertensi. 3. @epala 0tatus present 5 apakah ada kerontokan pada rambut karena pada kasus myoma uteri yang disertai dengan nutrisi bisa menyebabkan rambut menjadi rontok Mata 5 melihat bagaimana keadaan konjungtiva anemis tidak karena pada kasus myoma uteri terjadi perdarahan banyak yang berakibat klien menjadi anemia dengan ditandai konjungtiva anemis

Mulut

5 apakah ada stomatitis atau tidak, karena myoma uteri yang disertai dengan kurangnya vitamin : menyebabkan timbulnya stomatitis

?igi

5 keadaan gusi apakah ada "aries atau tidak, gingivitis karena pada kasus myoma uteri dengan kurangnya nutrisi bisa menyebabkan gingivitis

2eher

5 apakah ada kelenjar yang membesar, karena myoma uteri terjadi ketidakseimbangan hormone bisa juga menyebabkan pembesaran pada kelenjar tiroid

Cantung

5 apakah sering terasa sakit dan berdebar,debar pada kaus myoma uteri biasanya menyebabkan takikardi sehingga jantung berdebar

1bdomen

5 bagaimana keadaan perut, tegang atau lemas, ada nyeri tekan atau tidak, teraba massa di perut bagian ba ah atau tidak, karena pada kasus myoma uteri biasanya ada nyeri tekan dan teraba massa bagian ba ah

B. DIA NOSA KEPERA$ATAN a. <yeri b.d. gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma akibat nekrosis dan peradangan. b. :emas b.d. @urangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan. ". Besiko tinggi kekurangan "airan tubuh b.d. perdarahan pervaginam berlebihan. d. Besiko tinggi infeksi b.d. tidak adekuat pertahanan tubuh akibat anemia. %. REN%ANA KEPERA$ATAN $. <yeri b.d. gangguan sirkulasi darah pada mioma akibat nekrosis dan peradangan. -ujuan 5 <yeri berkurang setelah dilakukan tindakan kepera atan. @riteria >asil5 @lien menyatakan nyeri berkurang #skala 3,!) @lien tampak tenang, eksprei ajah rileks. -anda vital dalam batas normal 5 0uhu 5 3/,37 +: < 5 (+,$++ G6m

BB 5 $/,'%G6m -D 5 0istole 5 $++,$3+ mm>g Diastole 5 7+,(+ mm>g Fntervensi 5 @aji ri ayat nyeri, mis 5 lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan intensitas #kala +, $+) dan tindakan pengurangan yang dilakukan. 3antu pasien mengatur posisi senyaman mungkin. Monitor tanda,tanda vital 1jarkan pasien penggunaan keterampilan manajemen nyeri misalnya dengan teknik relaksasi, terta a, mendengarkan musik dan sentuhan terapeutik. Dvaluasi6 kontrol pengurangan nyeri :iptakan suasana lingkungan tenang dan nyaman. @olaborasi untuk pemberian analgetik sesuai indikasi.

'. :emas b.d kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan. -ujuan 5 0etelah diberikan asuhan kepera atan diharapkan pengetahuan klien tentang penyakitnya bertambah dan "emas berkurang. @riteria >asil 5 @lien mengatakan rasa "emas berkurang @lien kooperatif terhadap prosedur6 berpartisipasi. @lien mengerti tentang penyakitnya. @lien tampak rileks. -anda,tanda vital dalam batas normal 5 0uhu 5 3/, 37 o:, <adi 5 (+,$++G6m, B5 $/,'% G6m -D.5 0istole5 $++,$3+ mm>g, Diastole 5 7+,(+ mm>g Fntervensi 5 @aji ulang tingkat pemahaman pasien tentang penyakitnya. -anyakan tentang pengalaman klien sendiri6 orang lain sebelumnya yang pernah mengalami penyakit yang sama. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya :iptakan lingkungan tenang dan terbuka dimana pasien meraa aman unuk mendiskusikan perasaannya.

3erikan informasi tentang penyakitnya, prognosi, dan pengobatan serta prosedur se"ara jelas dan akurat. Monitor tanda,tanda vital. 3erikan kesempatan klien untuk bertanya tentang hal,hal yang belum jelas. Minta pasien untuk umpan balik tentang apa yang telah dijelaskan. 2ibatkan orang terdekat sesuai indikasi bila memungkinkan.

3. Besiko tinggi kekurangan volume "airan tubuh b.d. perdarahan pervaginam berlebihan. -ujuan @riteria >asil 5 -idak ditemukan tanda,tanda kekurangan "airan seperti turgor kulit kurang, membran mukosa kering, demam. .endarahan berhenti, keluaran urine $ ""6kg 336jam. -anda,tanda vital dalam batas normal 5 0uhu 5 3/,37+:, <adi 5 (+ H$++ G6m, BB 5$/,'% G6m, -D 5 0istole 5 $++,$3+ mm>g, Diastole 5 7+,(+ mm>g Fntervensi 5 @aji tanda,tanda kekurangan "airan. .antau masukan dan haluaran6 monitor balan"e "airan tiap '% jam. Monitor tanda,tanda vital. Dvaluasi nadi perifer. Ebservasi pendarahan 1njurkan klien untuk minum I $!++,'+++ ,l6hari @olaborasi untuk pemberian "airan parenteral dan kalau perlu transfusi sesuai indikasi, pemeriksaan laboratorium. >b, leko, trombo, ureum, kreatinin. %. Besiko tinggi infeksi b.d. pertahanan tubuh tidak adekuat akibat penurunan haemoglobin #anemia). -ujuan 5 setelah dilakukan asuhan kepera atan diharapkan infeksi tidak terjadi. @riteria >asil 5 -idak ditemukan tanda,tanda infeksi seperti rubor, "olor, dolor, tumor dan fungsiolesia. @adar haemoglobin dalam batas normal 5 $$,$% gr% .asien tidak demam6 menggigil, suhu 5 3/,37+ : 5 0etelah dilakukan tindakan kepera atan diharapkan tidak terjadi kekurangan volume "airan tubuh.

Fntervensi 5 @aji adanya tanda,tanda infeksi. 2akukan "u"i tangan yang baik sebelum tindakan kepera atan. ?unakan teknik aseptik pada prosedur pera atan. Monitor tanda,tanda vital dan kadar haemoglobin serta leukosit. 1njurkan pasien untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 3atasi pengunjung untuk menghindari pemajanan bakteri. @olaborasi dengan medis untuk pemberian antibiotika.

D. Im&lementasi Ke&era'atan Fmplementasi atau pelaksanaan adalah realisasi ren"ana tindakan untuk men"apai tujuan yang telah ditetapkan. #Bahmah, <ikmatur dan 0aiful '++9& (9). E. E(al)asi Ke&era'atan Bahmah, <ikmatur dan 0aiful alid #'++9& 9%,9/) menjelaskan bah a evaluasi adalah penilaian dengan "ara membandingkan perubahan keadaan pasien #hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap peren"anaan. alid.

DA*TAR PUSTAKA :arpenitto, 2inda Cual. '+++. suhan !epera"atan# $disi %. Cakarta 5 D?:. Doengoes, Marillyn D. $999. Rencana suhan !epera"atan& Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera"atan Pasien, $disi '. Cakarta 5 D?:. Mansjoer, 1rif dkk. $999. !apita Selekta !edokteran $disi '# (ilid ). Cakarta5 Media 1es"ulapius =akultas @edokteran *F. 7iknjosastro, >anifa dkk. $999* Ilmu !andungan# $disi II# Cetakan '* Cakarta 5 Yayasan 3ina .ustaka 0ar ono .ra irohardjo.

Вам также может понравиться